Saya tidak bisa meng-address 1 per 1 poin yg disampaikan oleh rekan-rekan. Sebisa yang saya cerna, saya rangkum menjadi beberapa point sbb.:
- Membuktikan keberadaan TUHAN yang MAHA.
- Janji TUHAN dalam agama-agama berTuhan
- Sebelum penciptaan, TUHAN ada dimana?
- Menjaga hidup bukan untuk tujuan setelah mati, namun untuk diri sendiri.
- Konsep akhirat, adil atau tidak?
Membuktikan keberadaan TUHAN yang MAHA.Frase ini secara otomatis membuktikan keberadaan Tuhan terhadap konsep ‘tidak ada tuhan’ yang diyakini oleh Buddhism.
TUHAN dalam kaum Theist memiliki predikat The Ultimate Creator, The First Cause (prima causa), The Omnipotent, The Ultimate Truth, Tuhan adalah Kasih, dan ada beberapa lainnya, namun inilah yang populer. Sehingga dengan predikat tersebut, manusia mengenali sifat-sifat TUHAN, antara lain Sempurna, Tak Terbatas, Kekal / Abadi.
Karena saya percaya Tuhan, maka saya simply believe dengan adanya dunia dan alam semesta, itu adalah ciptaan Tuhan. Bagaimana awalnya, prosesnya, dan kerumitan di dalamnya, itu premise Tuhan.
Ada hal-hal yang diluar pengetahuan dan kemampuan manusia untuk mengerti. Karena itulah diperlukan IMAN. Jika semua dan segala sesuatu sudah dimengerti oleh manusia, tidak lagi diperlukan iman, sebab semuanya sudah tahu. Ini adalah kebenaran absolute (seperti yg perna saya kemukakan di post sebelumnya). Manusia tidak memahami semuanya yang ada dan terjadi di semesta ini.
Memang argument populer dari kaum theist tentang Tuhan ada beberap, seperti argument for first cause, argument from design, ontological argument, moral argument, dan yang terbaru, argument of DNA specification, bisa jadi ada beberapa argumen2 lain yang ada hanya saya tidak tahu.
Jika Tuhan adalah tidak sempurna, maka ia bukan Tuhan. Dan samasekali tidak diperlukan Tuhan. Namun kenyataannya, manusia tidak sempurna, tapi ada manusia lain yang lebih sempurna dari manusia satunya, dan masih ada yang lain lagi yang lebih sempurna. Sehingga sesuatu yang total sempurna perlu ada (need to exist). Itulah Tuhan.
Sesuatu tidak mungkin berada dalam keadaan infinite. Sebab infinite adalah imajiner, tidak nyata. Tapi ‘sesuatu’ adalah nyata. Alam semesta adalah sesuatu yang nyata. Bumi, mahluk-mahluk, semua hal kosmik adalah nyata, dan bukan imajiner. Sehingga tidak mungkin berada dalam keadaan infinite. Berarti pasti memiliki awal dan/atau akhir. Maka semesta ini memiliki awal (The universe has a cause).
Semesta yang terjadi itu, oleh sebab apapun, mengalami proses. Misal, big bang. Dalam suatu rentang waktu yang sangat panjang, bisa jadi ada ‘big bang’- ‘big bang’ lain yang ternyata tidak menghasilkan kehidupan. Namun The Big Bang yang kali itu, berhasil. Dengan kecepatan benda-benda angkasa pada angka limit tertentu, shg mampu ditarik kembali oleh daya gravitasi bumi, shg bagi bumi menjadi benda2 angkasa. Selanjutnya, dengan pancaran sinar matahari yang terukur sekian angkanya, cukup untuk men-stimuli sesuatu di bumi hingga muncul organisme dan mewujudkan kehidupan. Artinya, ada syarat-syarat yang sangat rumit untuk mewujudkan semua ini terjadi, namun dalam design yang Maha Agung, semua parameter itu bisa terpenuhi dan membuat bumi menjadi tempat untuk habitat manusia.
Moral ! Moral adalah argumen bahwa Tuhan itu ada. Moral adalah himpunan aturan/perintah bagi manusia. Tidak ada manusia yang tidak terikat moral. Jika ada aturan, maka ada pengatur. Jika ada perintah, maka ada pemberi perintah. Moral itu *Ultimately Authoritative*, mengalahkan kepentingan-kepentingan manusia. Misal, saat dalam perjalanan ke kantor karena rapat penting, jika ditengah jalan sepi orang itu melihat ada orang lain terluka tabrak-lari, pasti akan timbul ‘sesuatu’ dalam dirinya untuk berbuat – walaupun dalam kesadarannya ia tahu bahwa rapat itu penting – entah jadi menolong atau tidak, kekuasaan moral telah muncul untuk menolong korban. Darimana ini datangnya? Moralitas tidak bisa diperintahkan oleh manusia walau dengan kekuasaan seperti apapun. Moral yang *Ultimately Authoritative* ini meng-implikasi-kan bahwa ada Ultimate Authority. The existence of morality thus points us to a being that is greater than any of us and that rules over all creation. Tuhan. God. Lord Almighty.
Janji TUHAN dalam agama-agama berTuhanTidak ada kalimat-kalimat spektakuler disini. Simply stated: Keselamatan. Setelah mati akan masuk Kerajaan Surga (atau Neraka).
Area pembahasan ini HANYA menjadi valid jika audience-nya PERCAYA TUHAN. Jika tidak, area ini tidak berarti apa-apa.
Maka saya kira ini diluar premise kamu.
Sebelum penciptaan, TUHAN ada dimana?Sebelum penciptaan TUHAN sudah ada. Dimana? Entah. Tidak sebutkan eksplisit dalam Kitab Suci.
Ada banyak teori dan ajaran tentang ini, namun jawaban mudahnya: Nowhere. Sebab sebelum penciptaan Tuhan tidak berada dalam ruang dan waktu.
Ini akan menjadi area diskusi bagi yang percaya Tuhan, jadi area ini tidak berarti apa-apa bagi kamu.
Menjaga hidup bukan untuk tujuan setelah mati, namun untuk diri sendiri.Frase ‘untuk diri sendiri’ ini kurang konklusif ya? Saya belum bisa mengerti, untuk apanya or kenapanya diri sendiri?
Begini saja, contohnya, saya pendendam dan saya jahat. Jika ada orang yang menyinggung saya, saya cari waktu untuk memukul dia. Jika saya kalah berkelahi, saya akan pulang ambil senjata dan bunuh orang itu. Saya puas karena 1 orang yang saya benci mati. Kalau ada orang lain lagi yang begitu, saya lakukan hal yang sama.
Anggap kita tidak bicara tentang hukum pidana. Saya bertanya, dalam Buddhism, saya akan bagaimana dengan cara saya seperti itu?
Contoh lain, saya orang yang mudah iba. Jika ada pengemis saya memberinya. Jika ada berita bencana, saya mendaftar ke posko untuk ikut membantu di lokasi kejadian.
Saya bertanya, dalam Buddhism, saya akan bagaimana dengan cara saya seperti itu?
Konsep akhirat, adil atau tidak?‘akhirat’ is simply things happen to you when you are death.
Akhirat bagi kamu berarti something, something, something, then rebirth, dengan kondisi begini-begini-begini. Akhirat bagi saya berarti something, something, something, then masuk surga atau tidak, dengan kondisi begini-begini-begini.
Lalu apanya yang mau dibandingkan adil atau tidaknya? Mungkin masalah orang mati masuk surga atau tidak, adil atau tidak.
OK, karena saya Kath01ik, maka saya paparkan ajaran iman saya.
II. HEAVEN
1023 Those who die in God's grace and friendship and are perfectly purified live for ever with Christ. They are like God for ever, for they "see him as he is," face to face:598
1024 This perfect life with the Most Holy Trinity - this communion of life and love with the Trinity, with the Virgin Mary, the angels and all the blessed - is called "heaven." Heaven is the ultimate end and fulfillment of the deepest human longings, the state of supreme, definitive happiness.
1025 To live in heaven is "to be with Christ." The elect live "in Christ,"600 but they retain, or rather find, their true identity, their own name.601
1026 By his death and Resurrection, Christ has "opened" heaven to us. The life of the blessed consists in the full and perfect possession of the fruits of the redemption accomplished by Christ. He makes partners in his heavenly glorification those who have believed in him and remained faithful to his will. Heaven is the blessed community of all who are perfectly incorporated into Christ.
1027 This mystery of blessed communion with God and all who are in Christ is beyond all understanding and description. Scripture speaks of it in images: life, light, peace, wedding feast, wine of the kingdom, the Father's house, the heavenly Jerusalem, paradise: "no eye has seen, nor ear heard, nor the heart of man conceived, what God has prepared for those who love him."603
1028 Because of his transcendence, God cannot be seen as he is, unless he himself opens up his mystery to man's immediate contemplation and gives him the capacity for it. The Church calls this contemplation of God in his heavenly glory "the beatific vision":
1029 In the glory of heaven the blessed continue joyfully to fulfill God's will in relation to other men and to all creation. Already they reign with Christ; with him "they shall reign for ever and ever."605Mau membahas inipun percuma. Konsep surga baru bisa menjadi realita kamu jika kamu percaya Tuhan.
Ini ada bisnis kami para agama berTuhan.