Dalam Abhidhamma
Anatta : Tanpa kepemilikan
Contoh :
Nibbana tidak bisa di miliki hanya bisa di alami saja.
Ayo....Frens (salah satu is Bro Nyana)... yg udah belajar SUTTA....kita bisa bandingkan...adakah perbedaannya?
Di dalam Abhidhamma, anatta dijelaskan berdasarkan klasifikasi dhamma (citta, cetasika, rupa, nibbana). Banyak teorinya yang harus dihafalkan.
Di dalam Sutta (khotbah-khotbah Sang Buddha), anatta dijelaskan secara
eksperiensial (berdasarkan pengalaman batin), bukan dengan teori, dan tidak ada rumusan yang perlu dihafalkan.
Ada dua cara Sang Buddha menjelaskan anatta dalam berbagai Sutta:
(1) dalam kaitan dengan 'anicca' dan 'dukkha' - dalam banyak sutta Sang Buddha berkata:
"Yad aniccam tam dukkham, yam dukkham tad anatta." - "Apa yang tidak kekal adalah tidak memuaskan, apa yang tidsak memuaskan adalah tanpa-aku."
Ini masih bersifat
filosofis, tapi tetap bertumpu pada
pengalaman batin tentang 'anicca' dan 'dukkha', yang semua orang bisa membuktikannya dalam batin masing-masing.
(2) langsung sebagai pengalaman batin manusia sendiri, tapi dikaitkan dengan pengalaman seorang arahat, yang pada umumnya kita semua tidak tahu. Dalam puluhan sutta mulai dari
Anatta-lakkhana-sutta, Sang Buddha berkata, bahwa dalam batin seorang yang belum bebas (puthujjana), SELALU ada pikiran:
"Ini milikku, ini aku, ini diri/atta-ku" ("Etam mama, eso hamasmi, eso me atta"); sedangkan dalam batin seorang arahat,
tidak ada pikiran 'ini milikku', tidak ada pikiran 'ini aku', tidak ada pikiran 'ini diri/atta-ku'. ("N'etam mama, n'eso hamasmi, n'eso me atta.")Pemahaman 'anatta' #2 ini langsung bisa dialami sendiri di dalam keheningan vipassana-bhavana.
Salam,
Hudoyo