//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pacceka Buddha  (Read 10913 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Pacceka Buddha
« on: 20 January 2009, 05:04:11 PM »
 _/\_ saya pernah mendapat info seperti ini, bahwa ketika Siddhatta menjadi Sammasambuddha,maka para Pacceka Buddha yang ada di dunia akan membakar dirinya(lenyap) dipuncak gunung Himalaya. Pertanyaan saya.
1. Apakah Nibbana juga ditemukan sebelum Siddhatta Buddha?
2. Kenapa pemahaman Nibbana tidak dapat disampaikan oleh Pacceka Buddha?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Pacceka Buddha
« Reply #1 on: 20 January 2009, 05:16:24 PM »
_/\_ saya pernah mendapat info seperti ini, bahwa ketika Siddhatta menjadi Sammasambuddha,maka para Pacceka Buddha yang ada di dunia akan membakar dirinya(lenyap) dipuncak gunung Himalaya. (hmm... yg ini belom pernah denger)...Pertanyaan saya.
1. Apakah Nibbana juga ditemukan sebelum Siddhatta Buddha? Apakah ada buddha sebelum Buddha Siddharta Gotama? Jika ada (ataupun tidak) maka pertanyaan tersebut terjawab dgn sendirinya.
2. Kenapa pemahaman Nibbana tidak dapat disampaikan oleh Pacceka Buddha? kemampuan seorang guru mengajar, dan kemampuan murid dalam menerima ajaran sangat penting dalam menentukan pemahaman murid memahami ajaran sang guru.. namun apakah kemampuan mengajar seorang Pacceka Buddha meragukan? sy tidak tahu...

_/\_
« Last Edit: 20 January 2009, 05:20:27 PM by san »
be happy ^^

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pacceka Buddha
« Reply #2 on: 20 January 2009, 05:22:45 PM »
dear nyana

1. Nibbana apa yg dimaksud yah?
Nibbana sebagai asankhata dhamma, sudah ada dari sejak dahulu, dan akan tetap ada.
Tapi Nibbana sebagai kondisi citta, tetap akan mengalami proses timbul, berlangsung dan padam

2. Pacceka Buddha tidak bisa menjelaskan, karena berbagai kondisi yg tidak sesuai yaitu :
- Dirinya yg tidak mampu utk menjelaskan
- Objek/murid yg menerima ajarannya, belum mempunyai kondisi batin yg PAS (kalo disebut matang, ternyata ada yg salah kaprah)
- Kondisi alam/lingkungan sekitar yg tidak kondusif

Mengenai membakar diri, boleh tahu referensinya darimana?

metta

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Pacceka Buddha
« Reply #3 on: 20 January 2009, 05:50:20 PM »
dear nyana

1. Nibbana apa yg dimaksud yah?
Nibbana sebagai asankhata dhamma, sudah ada dari sejak dahulu, dan akan tetap ada.
Tapi Nibbana sebagai kondisi citta, tetap akan mengalami proses timbul, berlangsung dan padam

2. Pacceka Buddha tidak bisa menjelaskan, karena berbagai kondisi yg tidak sesuai yaitu :
- Dirinya yg tidak mampu utk menjelaskan
- Objek/murid yg menerima ajarannya, belum mempunyai kondisi batin yg PAS (kalo disebut matang, ternyata ada yg salah kaprah)
- Kondisi alam/lingkungan sekitar yg tidak kondusif

Mengenai membakar diri, boleh tahu referensinya darimana?

metta

bro markos,tanya lagi,untuk poin
1. kalau begitu yang bisa mencapai Nibbana total hanyalah seorang Sammasambuddha saja?kalo begitu cita-cita seorang Mahayana sebenarnya adalah menuju Nibbana total ini?
2. oke saya mengerti soal mengajar,dan ini menunjukkan bahwa yang piawai hanyalah seorang Sammasambuddha saja?

Referensi membakar diri,saya lupa dapat darimana,pernah baca,antara aliran Mahayana dengan Theravada.nanti kalo saya obok2 ketemu lagi,saya copas.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Pacceka Buddha
« Reply #4 on: 21 January 2009, 07:10:42 AM »
ashankata dhamma itu apa ya ?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pacceka Buddha
« Reply #5 on: 21 January 2009, 09:22:45 AM »
dear nyana

1. Nibbana apa yg dimaksud yah?
Nibbana sebagai asankhata dhamma, sudah ada dari sejak dahulu, dan akan tetap ada.
Tapi Nibbana sebagai kondisi citta, tetap akan mengalami proses timbul, berlangsung dan padam

2. Pacceka Buddha tidak bisa menjelaskan, karena berbagai kondisi yg tidak sesuai yaitu :
- Dirinya yg tidak mampu utk menjelaskan
- Objek/murid yg menerima ajarannya, belum mempunyai kondisi batin yg PAS (kalo disebut matang, ternyata ada yg salah kaprah)
- Kondisi alam/lingkungan sekitar yg tidak kondusif

Mengenai membakar diri, boleh tahu referensinya darimana?

metta

bro markos,tanya lagi,untuk poin
1. kalau begitu yang bisa mencapai Nibbana total hanyalah seorang Sammasambuddha saja?kalo begitu cita-cita seorang Mahayana sebenarnya adalah menuju Nibbana total ini?
2. oke saya mengerti soal mengajar,dan ini menunjukkan bahwa yang piawai hanyalah seorang Sammasambuddha saja?

Referensi membakar diri,saya lupa dapat darimana,pernah baca,antara aliran Mahayana dengan Theravada.nanti kalo saya obok2 ketemu lagi,saya copas.

dear nyana,

Konsep nibbana bisa diibaratkan dengan kelulusan sekolah.
Jika anda lulus SD dengan nilai pas2an, anda tetap lulus SD......
Tapi ada yg lulus SD, dengan nilai terbaik, dengan penguasaan ilmu2 SD yg menyeluruh

Demikian jugalah nibbana
Bukan Nibbana-nya yg berbeda, tetapi kualitas batinnyalah yang berbeda.....
Itu kenapa bisa menjadi Arahat, pacceka buddha atau sammasambuddha seperti yg ada pada pertanyaan no. 2 anda

Tapi maaf jika saya tidak berkompeten utk berpendapat apakah nibbana theravada, mahayana, tantrayana atau meditasi model tertentu yg akan mencapai Nibbana
Karena Nibbana tetaplah padamnya khanda secara total, bukan tergantung itu konsep siapapun

metta  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pacceka Buddha
« Reply #6 on: 21 January 2009, 09:43:50 AM »
ashankata dhamma itu apa ya ?

Dhamma/kebenaran secara paramattha (hakekat yg sebenarnya) dibagi menjadi :
1. Sankhata Dhamma : keadaan yg bersyarat yaitu
- Tertampak dilahirkan (uppado - pannayati)
- Tertampak lenyapnya (vayo pannayati)
- Selama masih ada, tertampak perubahan2nya (thitassa annathattan pannayati)

Citta, cetasika dan rupa termasuk dalam sankhata dhamma

2. Asankhata Dhamma : keadaan yg tidak bersyarat yaitu :
- tidak dilahirkan (na uppado pannayati)
- tidak musnah (na vayo pannayati)
- Ada dan tidak berubah (na thitassa annatthattan panayati)

Nibbana termasuk dalam Asankhata Dhamma.

Tapi kondisi pikiran yg mencapai Nibbana, itu juga bersyarat karena sifat dari citta/pikiran itu sendiri yg merupakan sankhata dhamma

Tapi nibbana sebagai kondisi/keadaannya, tidaklah bersyarat

Ini yg banyak salah kaprah dimana diasumsikan bhw jika sudah mencapai nibbana, maka setiap saat pikirannya ada dalam kondisi nibbana

Semoga bisa memperjelas yah

metta

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pacceka Buddha
« Reply #7 on: 21 January 2009, 10:04:25 AM »
Ragan ca dosan ca pahaya moham
Sandalayitvana samyojanani
Asantasam jivitasamkhayamhi
Eko care khaggavisanakappo.

Sutta Badak, yang pertama kali diucapkan oleh Pacekka Buddha Matanga, merupakan salah satu Sutta tertua yang ditemukan di Ghandaran.

Matanga, Pacekka Buddha yang terakhir (bisa ada banyak pacekka buddha pada satu waktu), setelah keluar dari nirodha, diberitahu oleh sedewa dewa bahwa Bodhisatta telah terlahir di dunia.
Mengetahui bahwa Pacekka Buddha tidak bisa hadir saat Sammasambuddha muncul di dunia (35 tahun lagi), maka Matanga mengarahkan pikirannya untuk Parinibanna. Nah, para Pacekka Buddha ini punya tradisi, yang terakhir gak meninggalkan bekas, maka Matanga ke tempat para Pacekka Buddha sebelumnya parinibanna, dan memasuki jhana dengan elemen api, (tejo-dhatu-samadhi) dan Parinibanna, dan menghilangkan bekas seluruh Pacekka Buddha yang parinibanna di tempat tersebut.

Referensi Sutta Badak dari Tipitaka, sedangkan cerita Matanga dari Komentar Burma.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pacceka Buddha
« Reply #8 on: 21 January 2009, 10:21:18 AM »
Ada sebuah buku yang pernah saya baca, tentang Buddhism dan Theism.
Di catatan kaki tentang Pacekka Buddha, ada referensi bahwa di Jataka (mungkin dari komentar) bahwa Pacekka Buddha mengangkat murid, tetapi bukan Sangha, dan Pacekka Buddha memberikan sila, tetapi bukan Vinaya, dan Pacekka Buddha mengajar, tetapi bukan empat kebenaran mulia.

Ada beberapa sumber yang pernah saya baca. Di antaranya menyebutkan :
1. Pacekka Buddha kurang parami (untuk mengajar)
2. Pencapaian Pencerahan Pacekka Buddha diumpamakan seperti mimpi orang bisu tuli, jadi susah dimengerti orang lain.
3. Kondisi lingkungan tidak sesuai
4. Walaupun Pacekka Buddha bisa bilang empat kebenaran mulia, tidak akan ada yang tercerahkan
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pacceka Buddha
« Reply #9 on: 21 January 2009, 11:29:36 AM »
Ragan ca dosan ca pahaya moham
Sandalayitvana samyojanani
Asantasam jivitasamkhayamhi
Eko care khaggavisanakappo.

Sutta Nipata, Uraggavagga, 3. Khaggavisana Sutta.

Meninggalkan keserakahan, kebencian dan kebodohan bathin;
Menghancurkan belenggu;
Teguh dalam berakhirnya kehidupan,
Berkelana sendirian, (seperti) sebuah cula badak.
« Last Edit: 21 January 2009, 11:52:49 AM by Kainyn_Kutho »

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Pacceka Buddha
« Reply #10 on: 21 January 2009, 11:43:38 AM »
Tapi kondisi pikiran yg mencapai Nibbana, itu juga bersyarat karena sifat dari citta/pikiran itu sendiri yg merupakan sankhata dhamma

Tapi nibbana sebagai kondisi/keadaannya, tidaklah bersyarat

Ini yg banyak salah kaprah dimana diasumsikan bhw jika sudah mencapai nibbana, maka setiap saat pikirannya ada dalam kondisi nibbana

Semoga bisa memperjelas yah

metta

kondisi pikiran yg mencapai nibanna itu apakah seperti teori nibanna ? maksud saya, memahami nibanna dari teori saja gitu ... (mengira2 ?)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Pacceka Buddha
« Reply #11 on: 21 January 2009, 01:01:30 PM »
dear tula,

Nibbana adalah salah satu dari acinteyya (4 hal yg tidak bisa dipikirkan oleh pikiran manusia biasa)

Nibbana ada beberapa pengertian yaitu :
1. Keadaan yg terbebas dari tanha (abhidhammatthasangaha Pali)
2. Keadaan ketenangan yg timbul dengan terbebasnya dari tanha (Paramatthadipanitika)
3. Dari Vissudhimagga ada 2 pengertian yaitu
- Nibbana adalah kebahagiaan yg terbebas dari kilesa
- Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi

Jadi kondisi nibbana akan dicapai pada saat seseorang terbebas dari kilesa

Dari sini akan muncul istilah saupadisesa nibbana yaitu padamnya kilesa secara total tapi pancakhanda masih ada
Dan Anupadisesa dimana padamnya kilesa secara total, dan padamnya pancakhanda

secara singkat, padamnya pancakhanda dapat diilustrasikan seperti ini:
Mahluk itu terdiri dari :
1. Nama khanda
2. Nama Dhamma
3. Rupa khanda
4. Rupa Dhamma

Pada Nibbana hanya ada Nama Dhamma saja (Nama/batin secara kebenaran), sementara nama dan rupa khandanya musnah

Disini yg org sering kepleset dimana dengan pernyataan nama dan rupa khanda lenyap, berarti pada waktu nibbana dicapai, mahluk juga lenyap


Nibbana juga bisa dilihat dari kondisi terlepas dari obyek yaitu :
1. Animitta nibbana : nibbana yg terbebas dari obyek bayangan
Bagi mereka yg melaksanakan vipassana bhavana sehingga melihat ANICCA yg terbebas dari bayangan kemudian memusatkan PIKIRAN pada anicca yg berikutnya sampai mencapai magga phala dan ada Nibbana sebagai obyek.
Nibbana ini dicapai sebagai hasil/phala  dari kekuatan sila

2. Appanihita nibbana : nibbana yg terbebas dari obyek keinginan
Bagi mereka yg melaksanakan vipassana bhavana sehingga melihat DUKKHA yg selalu berubah dan tidak dapat bertahan, kemudian memusatkan PIKIRAN pada dukkha yg berikutnya sampai mencapai magga phala dan ada nibbana sebagai obyek
Nibbana ini dicapai sebagai hasil/phala  dari kekuatan samadhi

3. Sunnata nibbana : Nibbana yg terbebas dari kilesa dan Khanda 5, tidak ada lagi yg tersisa, habis
Bagi mereka yg melaksanakan vipassana bhavana sehingga melihat ANATTA, bukan aku, kekosongan, kemudian memusatkan PIKIRAN pada anatta yg berikutnya sampai mencapai magga phala dan ada nibbana sebagai obyek
Nibbana ini dicapai sebagai hasil/phala  dari kekuatan Panna


Jadi disini dapat dilihat bhw saat org mencapai magga-phala dan obyeknya adalah nibbana

yang sering terjadi adalah org bermeditasi, belum mencapai magga-phala tapi mengambil obyek Nibbana.
Ini yg disebut dalam mulapriyaya sutta mengenai 24 obyek salah dalam meditasi

semoga bermanfaat

metta