//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit  (Read 27814 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

cunda

  • Guest
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #75 on: 23 January 2009, 09:28:24 PM »
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?


namaste suvatthi hotu

nibbāna termasuk asaṅkhatadhamma (dhamma tanpa syarat)

thuti

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #76 on: 23 January 2009, 09:59:34 PM »
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?


namaste suvatthi hotu

nibbāna termasuk asaṅkhatadhamma (dhamma tanpa syarat)

thuti

kalau gitu tak mungkin kan kita meninggalkan nibbana sbg dhamma tanpa syarat itu?

jadinya setelah sampai, tali rakit tsb diambil buat bangun tenda di pantai seberang :P
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

cunda

  • Guest
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #77 on: 24 January 2009, 09:02:08 AM »
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?


namaste suvatthi hotu

nibbāna termasuk asaṅkhatadhamma (dhamma tanpa syarat)

thuti

kalau gitu tak mungkin kan kita meninggalkan nibbana sbg dhamma tanpa syarat itu?

jadinya setelah sampai, tali rakit tsb diambil buat bangun tenda di pantai seberang :P


Namaste suvatthi hotu

Perumpamaan adalah perumpamaan
Perumpamaan sebagai rakit tidak berarti: "Dhamma adalah rakit"

yang ditanggalkan adalah semua kemelekatan yang diumpamakan sebagai "tali" oleh anda
Nibbana hanya dipahami oleh mereka yang sudah mencapai, buat batin kita yang masih "katarak" dan masih diselimuti debu tebal Nibbana hanya dipahami sebatas nalar.
Apabila diperbincangkan sulit bagi kita untuk memperoleh "kata sepakat", oleh karena itu banyak orang terperangkap dalam "jala pandangan" dan pada akhirnya merugikan diri sendiri karena berpandangan "cuma ini yang benar yang lain salah" (Idaṃ eva saccaṃ moghaṃ aññan’ti)

Thuti

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #78 on: 24 January 2009, 09:23:22 AM »
Quote
O para bhikkhu, apabila kalian memahami dhamma yang telah aku ajarkan dengan perumpamaan rakit, maka “dhamma” saja seharusnya ditanggalkan, apalagi yang “adhamma”

nibbana itu termasuk dhamma atau bukan?


namaste suvatthi hotu

nibbāna termasuk asaṅkhatadhamma (dhamma tanpa syarat)

thuti

kalau gitu tak mungkin kan kita meninggalkan nibbana sbg dhamma tanpa syarat itu?

jadinya setelah sampai, tali rakit tsb diambil buat bangun tenda di pantai seberang :P

Nibbana sudah diperumpamakan sebagai 'pantai seberang', jadi Nibbana tidak termasuk dalam perumpamaan rakit.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #79 on: 24 January 2009, 11:20:42 AM »
Namaste suvatthi hotu

Perumpamaan adalah perumpamaan
Perumpamaan sebagai rakit tidak berarti: "Dhamma adalah rakit"

yang ditanggalkan adalah semua kemelekatan yang diumpamakan sebagai "tali" oleh anda
Nibbana hanya dipahami oleh mereka yang sudah mencapai, buat batin kita yang masih "katarak" dan masih diselimuti debu tebal Nibbana hanya dipahami sebatas nalar.
Apabila diperbincangkan sulit bagi kita untuk memperoleh "kata sepakat", oleh karena itu banyak orang terperangkap dalam "jala pandangan" dan pada akhirnya merugikan diri sendiri karena berpandangan "cuma ini yang benar yang lain salah" (Idaṃ eva saccaṃ moghaṃ aññan’ti)

Thuti


Momo...:jempol: ....Pandangan seperti itulah termasuk miccha ditthi yg halus.

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #80 on: 24 January 2009, 04:29:33 PM »
Mau nanya nih..

Gimana tau sudah mencapai seberang atau belum? Apa parameter dr ungkapan2 metafor itu? :)

makasih n anumodana utk jawabannya
_/\_


namaste suvatthi hotu

Hanya mereka yang sudah benar-benar menyeberang akan tahu bahwa mereka telah menyeberang

Namun secara teori padamnya sepuluh belenggu dapat dijadikan dasar penilaian seseorang telah menyeberang atau belum

Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma


thuti

anumodana romo.. singkat padat tepat dan jelas :)

_/\_
appamadena sampadetha

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #81 on: 24 January 2009, 06:20:23 PM »
Quote
Namaste suvatthi hotu

Perumpamaan adalah perumpamaan
Perumpamaan sebagai rakit tidak berarti: "Dhamma adalah rakit"

yang ditanggalkan adalah semua kemelekatan yang diumpamakan sebagai "tali" oleh anda
Nibbana hanya dipahami oleh mereka yang sudah mencapai, buat batin kita yang masih "katarak" dan masih diselimuti debu tebal Nibbana hanya dipahami sebatas nalar.
Apabila diperbincangkan sulit bagi kita untuk memperoleh "kata sepakat", oleh karena itu banyak orang terperangkap dalam "jala pandangan" dan pada akhirnya merugikan diri sendiri karena berpandangan "cuma ini yang benar yang lain salah" (Idaṃ eva saccaṃ moghaṃ aññan’ti)

Thuti

Dutiyampi... anumodana Romo... :)

Namo Buddhaya... _/\_ ...

cunda

  • Guest
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #82 on: 24 January 2009, 07:16:08 PM »
Namaste suvatthi hotu

Perumpamaan adalah perumpamaan
Perumpamaan sebagai rakit tidak berarti: "Dhamma adalah rakit"

yang ditanggalkan adalah semua kemelekatan yang diumpamakan sebagai "tali" oleh anda
Nibbana hanya dipahami oleh mereka yang sudah mencapai, buat batin kita yang masih "katarak" dan masih diselimuti debu tebal Nibbana hanya dipahami sebatas nalar.
Apabila diperbincangkan sulit bagi kita untuk memperoleh "kata sepakat", oleh karena itu banyak orang terperangkap dalam "jala pandangan" dan pada akhirnya merugikan diri sendiri karena berpandangan "cuma ini yang benar yang lain salah" (Idaṃ eva saccaṃ moghaṃ aññan’ti)

Thuti


Momo...:jempol: ....Pandangan seperti itulah termasuk miccha ditthi yg halus.

_/\_ :lotus:



Namaste suvatthi hotu

Bagaikan tanaman rambat yang membusuk yang menjerat burung puyuh akan terasa sebagai ikatan yang kuat, kokoh, ulet, tidak membusuk dan balok  tebal, begitulah sehalus apapun Micchādiṭṭhi akan memberangus seorang yang salah jalan (moghapurisā) dengan kuat

Semoga kita lebih arif dan waspada mengamati batin kita sendiri

Thuti

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #83 on: 24 January 2009, 09:59:43 PM »
Nibbana sudah diperumpamakan sebagai 'pantai seberang', jadi Nibbana tidak termasuk dalam perumpamaan rakit.

setuju, dalam perumpamaan ini dhamma sbg ajaran yg merupakan rakit,
nibbana adalah pantai yg dituju.

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #84 on: 24 January 2009, 11:30:17 PM »
Romo .... bagaimana kita tau, bahwa saat ini kita berada diatas rakit?
wong ... air sungainya aja lom keliatan??  ::) ???
 
seandainya kita sudah berada diatas rakit, bagaimana agar rakit ini melaju trus, dan bukan diem tak bergerak? apa perlu pake dayung ato layar biar cepat sampai diseberang?  ;D

pikiran saya sederhana saja .... romo
dalam kehidupan sehari-hari .... berusaha/melatih menjalankan Pancasila Buddhis, berbakti pada ortu, ada kesempatan ikut kegiatan tzu chi, kebaktian di vihara, fangsen dll
apakah ini bisa disebut kita berada diatas rakit??

(rakit melaju sampai diseberang, memakai alat dayung/layar ... diumpamakan sebagai meditasi)


Thuti ......  _/\_



namaste suvatthi hotu

perumpamaan Dhamma sebagai rakit tidak berarti bahwa kita naik Dhamma dan dengan santai serta berleha-leha tanpa usaha akan sampai di "seberang"

setelah belajar teori Kita hendaknya mencoba melaksanakannya dalam praktek nyata, seperti kegiatan yang anda telah lakukan di atas, namun jangan berhenti di situ, silahkan lanjut dengan praktek lain yang lebih tinggi sesuai kemampuan, misalnya meditasi seperti yang anda sebutkan di atas

Dhammo have rakkhati dhammacāriṃ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

Selamat melaksanakan dhamma

thuti


Anumodana ..... Romo  _/\_

Berarti rakit yg kita naiki penuh usaha, semangat, dan perjuangan tanpa henti ......
nda kyk rakit tetangga yaaak ...... yg dijamin "SELAMAT", tapi gak tau sampai keseberang pantai mana??  :)) ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

cunda

  • Guest
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #85 on: 25 January 2009, 01:16:46 PM »


Anumodana ..... Romo  _/\_

Berarti rakit yg kita naiki penuh usaha, semangat, dan perjuangan tanpa henti ......
nda kyk rakit tetangga yaaak ...... yg dijamin "SELAMAT", tapi gak tau sampai keseberang pantai mana??  :)) ;D


Namaste suvatthi hotu

naik ferry saja kita masih harus berusaha beli tiket dan pergi ke pelabuhan, selanjutnya terserah ferry mau nyebrang atau tenggelam, tapi naik rakit Dhamma tidak seperti itu.

Mau mencapai pantai seberang kita harus punya landasan moral yang baik (sīla) dan mau berusaha dengan giat sesuai metode atau cara yang mengarah ke tujuan (samādhi), apabila tanpa usaha atau cuma pasif saja maka kebijaksanaan (paññā) dan pengetahuan (ñāṇa) tidak akan tercapai, bisa jadi kita telah mencapai tujuan dengan keliru.
Seringkali orang terjebak pada pandangan bahwa dia merasa sudah mencapai tujuan padahal belum.

Pantai seberang yang dimaksud adalah padamnya nafsu, padamnya kebencian dan padamnya kegelapan batin, jadi tidak harus kemana-mana, bersihkan saja batin sendiri (Sacittapariyodapanaṃ)

Semoga membantu

Thuti

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #86 on: 25 January 2009, 10:15:00 PM »
etam buddhana sasanam _/\_
appamadena sampadetha

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #87 on: 27 January 2009, 09:54:24 AM »


Anumodana ..... Romo  _/\_

Berarti rakit yg kita naiki penuh usaha, semangat, dan perjuangan tanpa henti ......
nda kyk rakit tetangga yaaak ...... yg dijamin "SELAMAT", tapi gak tau sampai keseberang pantai mana??  :)) ;D


Namaste suvatthi hotu

naik ferry saja kita masih harus berusaha beli tiket dan pergi ke pelabuhan, selanjutnya terserah ferry mau nyebrang atau tenggelam, tapi naik rakit Dhamma tidak seperti itu.

Mau mencapai pantai seberang kita harus punya landasan moral yang baik (sīla) dan mau berusaha dengan giat sesuai metode atau cara yang mengarah ke tujuan (samādhi), apabila tanpa usaha atau cuma pasif saja maka kebijaksanaan (paññā) dan pengetahuan (ñāṇa) tidak akan tercapai, bisa jadi kita telah mencapai tujuan dengan keliru.
Seringkali orang terjebak pada pandangan bahwa dia merasa sudah mencapai tujuan padahal belum.

Pantai seberang yang dimaksud adalah padamnya nafsu, padamnya kebencian dan padamnya kegelapan batin, jadi tidak harus kemana-mana, bersihkan saja batin sendiri (Sacittapariyodapanaṃ)

Semoga membantu

Thuti

sangat mencerahkan sekali.......

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #88 on: 27 January 2009, 03:31:43 PM »
Dhamma sebagai rakit.
Nibbana sebagai pantai seberang.
Samsara sebagai lautan.
Buddha sebagai pembuat peta yang telah mencapai pantai seberang.
Sangha sebagai??
Diri sendiri sebagai pulau?? (dhammapada)

Bisa bantu jelasin ya... _/\_
be happy ^^

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« Reply #89 on: 27 January 2009, 07:27:27 PM »
Diri sendiri sebagai pulau udah dalam analogi lain kali ko san :)


_/\_
appamadena sampadetha