//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Empat Kebenaran Ariya  (Read 31474 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

cunda

  • Guest
Empat Kebenaran Ariya
« on: 18 September 2008, 10:23:11 AM »
Namaste suvatthi  hotu
Hormat pada anda semoga sejahtera

Mari kita membahas Empat Kebenaran Ariya, dengan ini aku kutipkan dari salah satu sutta, sebagai berikut:


Saŋyuttanikāyo; Mahāvaggo; 1. Maggasaŋyuttaŋ; 3. Koţigāmavaggo;    1. Paţhamakoţigāmasuttaŋ

1091. “Catunnaŋ, bhikkhave, ariyasaccānaŋ ananubodhā appaţivedhā
evamidaŋ dīghamaddhānaŋ sandhāvitaŋ saŋsaritaŋ mamañceva tumhākañca”.


Pada suatu ketika Bhagavā bermukim di Koţigāma di antara suku Vajjī, di sana Bhagavā berkata pada para Bhikkhu: ”O para Bhikkhu, karena tak memahami dan menembus Empat Kebenaran Ariya demikianlah anda begitu juga Aku telah mengembara dalam samsara dalam waktu yang lama”.

Ada yang bersedia menambahkan, apakah samsara dan apakah Empat Kebenaran Ariya?


Yathā mama manoratho nipphanno,
Evaŋ tumhākam‘pi nipphajjatū‘ti.

Sebagaimana keinginanku telah tercapai,
Demikian juga semoga keinginanmu tercapai.

anumodanam

Cunda

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #1 on: 18 September 2008, 10:57:25 AM »
Om Cunda punya Dhammacakkappavattana Sutta edisi PTS, lumayan menarik loh.

[attachment deleted by admin]
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

cunda

  • Guest
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #2 on: 18 September 2008, 11:14:00 AM »
Om Cunda punya Dhammacakkappavattana Sutta edisi PTS, lumayan menarik loh.


Om Cunda punya Dhammacakkappavattana Sutta edisi PTS, lumayan menarik loh.

Namaste suvatthi  hotu
Hormat pada anda semoga sejahtera

Terimakasih atas infonya


Sukhī te hotu mańgalaŋ.
Semoga anda berbahagia dan beruntung

Anumodanam

Cunda

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #3 on: 18 September 2008, 11:17:52 AM »
 _/\_
Namaste Romo,

IMO,

Samsara menurut pengertian umum adalah lingkaran lahir-mati lahir-mati beserta segala penderitaan didalamnya.

Empat Kebenaran Ariya telah dijelaskan dengan sangat indah oleh Sang Buddha dalam Dhammacakkappavattana Sutta, yaitu:
1. Kebenaran tentang Dukkha (yang harus dipahami)
2. Kebenaran tentang Sumber Dukkha (yang harus ditinggalkan/dilenyapkan)
3. Kebenaran tentang Lenyapnya Dukkha (yang harus dicapai)
4. Kebenaran tentang Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha (Yang harus dikembangkan/dipraktikkan)

 _/\_

« Last Edit: 18 September 2008, 11:22:03 AM by Indra »

cunda

  • Guest
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #4 on: 18 September 2008, 12:12:07 PM »
_/\_
Namaste Romo,

IMO,

Samsara menurut pengertian umum adalah lingkaran lahir-mati lahir-mati beserta segala penderitaan didalamnya.

Empat Kebenaran Ariya telah dijelaskan dengan sangat indah oleh Sang Buddha dalam Dhammacakkappavattana Sutta, yaitu:
1. Kebenaran tentang Dukkha (yang harus dipahami)
2. Kebenaran tentang Sumber Dukkha (yang harus ditinggalkan/dilenyapkan)
3. Kebenaran tentang Lenyapnya Dukkha (yang harus dicapai)
4. Kebenaran tentang Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha (Yang harus dikembangkan/dipraktikkan)

 _/\_




Namaste suvatthi  hotu
Hormat pada anda semoga sejahtera

Trims, atas masukannya:

Menurut kitab komentar juga seperti itu, aku kutipkan komentarnya:

Vinayapiţake; Sāratthadīpanī-ţīkā (tatiyo bhāgo);
6. Bhesajjakkhandhakaŋ; Koţigāme saccakathāvaņņanā


Saŋsaritanti aparāparaŋ cavanupapajjanavasena saŋsaritaŋ.
[/i]
Samsara = bergulir dalam "mati dan lahir" (cavanupapajjana) berulang-ulang secara terus menerus (aparāparaŋ)[/b]

"Cattāri Ariyasaccāni" banyak diterjemahkan sebagai "Empat Kesunyataan Mulia", "Empat Kebenaran Mulia", hal ini kurang tepat, aku lebih suka menggunakan terjemahan "Empat Kebenaran Ariya", bagaimana anda?

Kata Ariyasacca adalah "gabungan kata kepemilikan" = artinya Kebenaran yang diketemukan oleh seorang Ariya (Buddha), jadi apabila peng-Indonesia-an kata Ariya = mulia sudah barang tentu kurang tepat, seharusnya "muliawan" (Orang Mulia), jadi lebih tepat sebagai "Empat Kebenaran Muliawan".

Terjemahan sebagai "Empat Kesunyataan Mulia" tidaklah tepat karena kata "sacca" (pali) atau satya (sanskrit) artinya: "Kebenaran".

Kata mulia pada "Empat Kebenaran Mulia" juga tidak tepat karena kebenaran pertama (dukkha) dan kedua (dukkhasamudaya) bersifat tidak mulia.

Kita hendaknya cermat dalam menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar terhindar dari kekeliruan pemahaman.

Lalu bagaimana terjemahan kataq dukkha yang tepat?
mohon dibantu


Sukhī te hotu mańgalaŋ.
Semoga anda berbahagia dan beruntung

Anumodanam

Cunda

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #5 on: 18 September 2008, 12:35:24 PM »
Kendala dalam menerjemahkan istilah2 Dhamma adalah miskinnya kosa kata Bahasa Indoensia. Namun, bahkan Bahasa Inggris yang jauh lebih kaya juga mengalami hal yang sama. Menurut saya, boleh saja kita menggunakan istilah2 yang sudah populer meskipun kurang tepat, karena istilah yg kurang tepat itu sudah dipahami oleh publik.

untuk Dukkha menurut saya, Dukkha adalah suatu perasaan tidak dapat menerima (tidak puas) yang timbul dari segala sesuatu yang terus menuerus berubah (Anicca), tapi definisi panjang ini sudah disepakati dan dimengerti umum sebagai "Penderitaan", jadi saya pribadi tidak keberatan menggunakan istilah "Penderitaan". Karena dalam menerjemahkan, kita juga ahrus mempertimbangkan unsur estetika juga.

Jika Romo yang sudah sangat berpengalaman, memiliki saran2 untuk perbaikan sitilah2, mohon kesediaannya untuk mem-posting-kan saran2nya di board Penerjemahan dan Penulisan Teks Buddhis
http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=46.0
 _/\_
« Last Edit: 18 September 2008, 12:38:53 PM by Indra »

cunda

  • Guest
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #6 on: 18 September 2008, 01:05:04 PM »
Kendala dalam menerjemahkan istilah2 Dhamma adalah miskinnya kosa kata Bahasa Indoensia. Namun, bahkan Bahasa Inggris yang jauh lebih kaya juga mengalami hal yang sama. Menurut saya, boleh saja kita menggunakan istilah2 yang sudah populer meskipun kurang tepat, karena istilah yg kurang tepat itu sudah dipahami oleh publik.

untuk Dukkha menurut saya, Dukkha adalah suatu perasaan tidak dapat menerima (tidak puas) yang timbul dari segala sesuatu yang terus menuerus berubah (Anicca), tapi definisi panjang ini sudah disepakati dan dimengerti umum sebagai "Penderitaan", jadi saya pribadi tidak keberatan menggunakan istilah "Penderitaan". Karena dalam menerjemahkan, kita juga ahrus mempertimbangkan unsur estetika juga.

Jika Romo yang sudah sangat berpengalaman, memiliki saran2 untuk perbaikan sitilah2, mohon kesediaannya untuk mem-posting-kan saran2nya di board Penerjemahan dan Penulisan Teks Buddhis
http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=46.0
 _/\_


Namaste suvatthi  hotu
Hormat pada anda semoga sejahtera

Awalnya aku juga sependapat seperti itu, tapi seringkali kita terjebak pada terjemahan yang kurang tepat sehinnga tidak heran banyak orang yang menganggap Buddhism cuma apatis karena menganggap semua hal sebagai penderitaan.

aku kutipkan sedikit dari Tipitaka, semoga bermanfaat

I. Dukkha Ariyasacca
(Kebenaran Ariya Tentang Dukkha)

Abhidhammapiţake; Sammohavinodanī nāma;
Vibhańga-aţţhakathā; 4. Saccavibhańgo;
1. Suttantabhājanīyavaņņanā

dukkha berasal dari kata: du + √kha
- du = jahat; sukar; buruk
- √kha = kosong dari ketiadaan konsep orang dungu
tentang kekekalan (nicca) keabadian (dhuva), keindahan (subha), kesenangan (sukha) dan keakuan (attabhäva)
- Secara harfiah Dukkha berarti menanggung
kesukaran atau tidak memuaskan

Tāva idha ‘du’iti ayaŋ saddo kucchite dissati; kucchitañhi puttaŋ duputtoti vadanti

Di sini kata 'du' ini terlihat dalam pengertian buruk atau jahat (kucchita), mereka menyebut anak yang jahat sebagai 'duputto'.

‘Khaŋ’saddo pana tucche; tucchañhi ākāsaŋ khanti vuccati

Kata 'kha' sesungguhnya adalah kosong (tuccha), mereka menyebut ruang kosong sebagai 'kha'.


Idañca paţhamasaccaŋ kucchitaŋ aneka-upaddavādhiţţhānato, tucchaŋ bālajanaparikappita-dhuva-subha-sukh’attabhāva-virahitato

Di sini kebenaran pertama disebut buruk karena merupakan tempat banyak bahaya, dan disebut kosong karena ketiadaan yang dikonsep oleh orang dungu sebagai 'keabadian (dhuva), keindahan (subha), kebahagiaan (sukha) dan keakuan (attabhāva)'


Sukhī te hotu mańgalaŋ.
Semoga anda berbahagia dan beruntung

Anumodanam

Cunda

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #7 on: 18 September 2008, 01:06:43 PM »
Dukkha itu mau diterjemahkan jadi apapun tidak akan pernah dapet kata one-to-one nya yg pas ;D
There is no place like 127.0.0.1

cunda

  • Guest
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #8 on: 18 September 2008, 01:20:56 PM »
Dukkha itu mau diterjemahkan jadi apapun tidak akan pernah dapet kata one-to-one nya yg pas ;D

Namaste suvatthi  hotu
Hormat pada anda semoga sejahtera


hehehehehe, paling tidak pengertiannya benar, apabila yang bertanya tetangga sebelah hehehe, banyak umat Buddha yaqng menerangkannya sangat ngawur, sehingga mereka bilang agama Buddha cuma bisa mengajarkan penderitaan dan tidak pernah bersukur pada "anugrah kebahagiaan", salah siapa kah?

Dengan lebih memperhatikan keterangan yang tepat walaupun "terjemahan perkata" tidak tepat", .......lumayan hehehehe

Dhammo have rakkhati dhammacāriŋ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

Anumodanam

cunda

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #9 on: 18 September 2008, 01:37:15 PM »
kalo saya sih kurang suka pake "penderitaan" utk kata Dukkha, tetapi lebih suka "ketidakpuasan" romo.
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #10 on: 18 September 2008, 01:39:04 PM »

Dukkha itu mau diterjemahkan jadi apapun tidak akan pernah dapet kata one-to-one nya yg pas ;D

Memang benar, kata dukkha bisa diterjemahkan artian sempit atau artian yang luas,

mungkin artian yang paling sempit dari dukkha yang kita temui adalah sakit.
arti yang lebih luas dari sempit adalah penderitaan
dan arti yang paling luas saya rasa adalah "ketidak puasan" (unsatisfactoriness) ini adalah terjemahan yang paling dekat untuk istilah dukkha dalam arti luas, karena semua bentuk-bentuk entah menyenangkan maupun tidak menyenangkan bersifat tidak memuaskan....

sukhi hotu,

fabian


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #11 on: 18 September 2008, 01:40:01 PM »

 eh..saudara Sumedho sudah posting duluan..... :)
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

cunda

  • Guest
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #12 on: 18 September 2008, 01:50:05 PM »
kalo saya sih kurang suka pake "penderitaan" utk kata Dukkha, tetapi lebih suka "ketidakpuasan" romo.


Namaste suvatthi  hotu
Hormat pada anda semoga sejahtera


Trims, aku juga setuju karena itu aku tetap menggunakan tulisan "Dukkha" daripada diterjemahkan sebagai penderitaan atau ditulis (peng-Indonesia-an) "duka". bisa membingungkan umat dikemudian hari.


Tiga Jenis Dukkha

Saŋyuttanikāyo; Mahāvaggo; 1. Maggasaŋyuttaŋ;
7. esanāvaggo; 5. dukkhatāsuttaŋ 165

1. Dukkhadukkhatā = sifat Dukkha sebagai derita biasa (fisik dan mental)

2. Vipariņāmadukkhatā = sifat Dukkha karena perubahan

3. Sańkhāradukkhatā = sifat Dukkha karena merupakan perpaduan unsur yang bersyarat

Seringkali kata "dukkha" melulu diterjemahkan sebagai "penderitaan", sehingga hal ini menimbulkan kesan pada mereka yang sedang diliputi kebahagiaan bahwa ajaran Buddha bersifat pesimis.

Seharusnya kata "dukkha" dipahami sebagai "yang menimbulkan penderitaan", karena kebahagiaan yang tengah dialami bersifat  tidak kekal dan selalu berubah sehingga menimbulkan ketidak-puasan yang terasa sebagai "penderitaan"



Dhammo have rakkhati dhammacāriŋ
Dhamma sesungguhnya melindungi pelaksana Dhamma

Anumodanam

cunda

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #13 on: 18 September 2008, 01:54:07 PM »
setoedjo,

btw romo utk signaturenya daripada tulis berulang2x, dipindahkan ke signature di settingan profile saja supaya gampang
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Empat Kebenaran Ariya
« Reply #14 on: 18 September 2008, 01:57:14 PM »
Wah...ide yang bagus... saya juga mau ubah aahhh...;D

Suhu Medho... Anumodana... _/\_

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are