untuk menggampangkan penafsirannya, kata "jodoh"nya diganti dengan "pasangan" saja...
pasangan itu pada dasarnya adalah dari ketertarikan dan kesepakatan.
kalo kedua belah pihak tertarik dan sepakat, maka mereka jadi pasangan.
yang lebih gampang dapat pasangan berarti orangnya menarik.
menarik bisa jadi dalam beberapa aspek: paras muka, tubuh, gerak gerik, personality, karakter, ketrampilan, interaksi sosial, kecerdasan, status dan kekayaan. selera orang berbeda2, tapi populasi mayoritas condong kepada aspek2 yang sama, sehingga mereka yang status tinggi, kaya, cantik atau tubuhnya bagus cenderung lebih laku di pasaran. mereka yang hanya memiliki aspek2 yang lain juga punya penggemar tersendiri, hanya saja tidak sebanyak yang mayoritas.
tentunya kalau seseorang hanya berlokasi antara sofa, kulkas dan kasur serta berpikir "saya orang baik" akan sulit menemukan pasangannya, karena tidak ada orang yang tertarik dan tidak ada yang sepakat untuk menjadi pasangannya. untuk dapat saling tertarik dan sepakat untuk berpasangan, seseorang perlu menjadikan dirinya menarik dan mempromosikannya ke lingkungan (dalam arti, bertemu dengan prospek2 pasangan)...