Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Mahayana => Topic started by: ryu on 19 August 2011, 12:33:49 PM
-
bagi mahayanis sialhkan beri komentarnya, di thread manfaat manggil nama buda saya merasa sosok personal buda dalam mahayana mempunyai kemampuan tidak terbatas, boleh berikan penjelasannya :
buda amitaba katanya bisa menciptakan surga juga bisa menolong orang dengan ikrarnya yang luar biasa.
apakah beliau bisa menolong orang2 yang menyebut namanya?
prosedurnya bagaimana. term & condition nya bagaimana?
saat beliau mengulurkan bantuan apakah bisa langsung pada orangnya atau harus melalui host, atau hanya melalui ajarannya?
apakah setiap bantuan itu pasti dari amitaba atau bisa dari apalokiteswara, atau buda lainnya yang katanya banyak sekali.
apakah tuhan dari agama lain bisa di sebut buda dalam ajaran mahayana?
-
yak, ayo diputer lagi... seperti yg saya bilang setiap berselang beberapa waktu, ada satu thread kayak gini.
kalo ada mahayanis yg jelasin monggo, tapi siap2 jelasin puter ulang tape recordernya lagi lagi dan lagi...
selamet muter2.
ps: sekadar himbauan, sebelum menuliskan kata2 dengan ejaan yg salah seperti "buda", dsb, mari diperiksa ke dalam, apakah itu dilakukan dengan niat yg baik ataukah ada ldm di sana? walaupun kelihatannya "fun", kalo ternyata ada, mohon dihentikan. kalo tidak ada, silakan diteruskan. apalagi dengan status sebagai global moderator, pemula yg masih baru belajar bisa saja meniru2 anda ikutan "having fun". terserah anda...
-
yak, ayo diputer lagi... seperti yg saya bilang setiap berselang beberapa waktu, ada satu thread kayak gini.
kalo ada mahayanis yg jelasin monggo, tapi siap2 jelasin puter ulang tape recordernya lagi lagi dan lagi...
selamet muter2.
ps: sekadar himbauan, sebelum menuliskan kata2 dengan ejaan yg salah seperti "buda", dsb, mari diperiksa ke dalam, apakah itu dilakukan dengan niat yg baik ataukah ada ldm di sana? walaupun kelihatannya "fun", kalo ternyata ada, mohon dihentikan. kalo tidak ada, silakan diteruskan. apalagi dengan status sebagai global moderator, pemula yg masih baru belajar bisa saja meniru2 anda ikutan "having fun". terserah anda...
entahlah, mungkin sisi bodisatwa aye yang melakukannya ;D
status glomod dalam hal postingan harap jangan di pakai sbagai senjata, karena glomod juga manusia ;D
-
Wei..
Sejak kapan lg ryu jadi glomod..
Siap2 diserang lg jabatannya.. :P
-
Wei..
Sejak kapan lg ryu jadi glomod..
Siap2 diserang lg jabatannya.. :P
:hammer:
-
GAK PANTES!!!! TURUN!!!!!
-
GAK PANTES!!!! TURUN!!!!!
SETUJUUU!!! ;D
-
SETUJUUU!!! ;D
BAKAARRRR!!!
-
BAKAARRRR!!!
dah mulai keluar nih setannya =))
-
:-[
-
Kalau melafal mantra seperti yg tertulis dalam kitab2 mahayana dan tantrayana termasuk gak dalam kategori pembahasan di sini?
-
dah mulai keluar nih setannya =))
sesama setan dilarang saling mendahului :))
-
Kalau melafal mantra seperti yg tertulis dalam kitab2 mahayana dan tantrayana termasuk gak dalam kategori pembahasan di sini?
rasanya tidak, yang ingin saya ketahui adanya sosok personal, bukan kiasan.
karena di sutra2 rasanya disebutkan begitu banyak buda, salah satunya amitaba yang menciptakan surga.
-
Dulu gw sih termasuk barisan theravada 'garis keras'
Untuk ajaran2 dari sutra mahayana seperti menyebut nama buddha, pelafalan mantra dsb termasuk yg tidak percaya.
Untuk hal2 semacam itu saya anggap setara dengan cerita jataka tentang binatang yg bisa berbicara.
Kalau sekarang sih udah gak gitu, udah luntur 'garis keras'nya
-
Dulu gw sih termasuk barisan theravada 'garis keras'
Untuk ajaran2 dari sutra mahayana seperti menyebut nama buddha, pelafalan mantra dsb termasuk yg tidak percaya.
Untuk hal2 semacam itu saya anggap setara dengan cerita jataka tentang binatang yg bisa berbicara.
Kalau sekarang sih udah gak gitu, udah luntur 'garis keras'nya
kalau aye menempatkan diri sebagai aliran luar budis yang bingung melihat ajaran buda yang aneh2.
-
kalau aye menempatkan diri sebagai aliran luar budis yang bingung melihat ajaran buda yang aneh2.
Aliran ryuyana?
-
Aliran ryuyana?
ya, dan mungkin dengan kepandaian yang sejengkal tidak akan pernah bisa mengerti ajaran buda.
-
ya, dan mungkin dengan kepandaian yang sejengkal tidak akan pernah bisa mengerti ajaran buda.
Ada syarat apa om kalo mau join ?
-
Ada syarat apa om kalo mau join ?
sepertinya cara amitaba boleh di coba ;D
menjapa "om guru ryu siddhi hum" dulu 108 x selama 1 bulan :))
-
Buset kok pendiri aliran sesat gini bisa jadi GloMod ya? Ckckckckkkk.
-
Buset kok pendiri aliran sesat gini bisa jadi GloMod ya? Ckckckckkkk.
makanya mau ikut penggelapan?
-
sepertinya cara amitaba boleh di coba ;D
menjapa "om guru ryu siddhi hum" dulu 108 x selama 1 bulan :))
Eh justru gw jadi percaya ama mahayana & tantrayana karena mantra2 yang begini loh.
-
Eh justru gw jadi percaya ama mahayana & tantrayana karena mantra2 yang begini loh.
ya ga apa2 kok, bebas2 aja, masing2 mahluk punya kepercayaan masing2.
-
ya ga apa2 kok, bebas2 aja, masing2 mahluk punya kepercayaan masing2.
Serius . . . . gak bercanda!
Gw jadi percaya ajaran mahayana gara2 mantra om mani padme hum
-
Setiap Buddha pasti tidak bisa menciptakan alam surga yang di huni mahluk Deva
mungkin TS pernah membaca bahwa ada buda atau tuhan menciptakan surga. ^-^
dan kebetulan disutra mahayanis, mungkin ada disebut buda amitaba menciptakan surga, jadi tidak salah kalau TS minta membahasnya. :)
-
Serius . . . . gak bercanda!
Gw jadi percaya ajaran mahayana gara2 mantra om mani padme hum
lah emang aye keliatan ga percaya?
banyak mahluk2 yang percaya gara2 pengalamannya sendiri, masing2 pasti punya pengalaman sendiri yang mengakibatkan dia percaya pada jalan yang dipilihnya.
-
entahlah, mungkin sisi bodisatwa aye yang melakukannya ;D
status glomod dalam hal postingan harap jangan di pakai sbagai senjata, karena glomod juga manusia ;D
ai dukung deh
-
GAK PANTES!!!! TURUN!!!!!
hanya tuhan yang bisa menciptakannya dan menghapusnya di alam DC ini. :whistle:
kita tidak berdaya :)
-
Kalau diibaratkan dulu saya hanya menganggap ajaran mahayana hanya setara dengan cerita jataka, maka kalau dianalogikan sekarang saya udah ketemu sama binatang yg bisa 'berbicara' hahahahaha :):):):)
-
yang saya ingin tahu adakah ahli sejarah yang meneliti asal sutra2 itu.
-
SETUJUUU!!! ;D
Glo mod nge-junk,OOT hukumnya banned!!!!!! =))
[at] dragonhung
Kasih kesaksian dong..
-
Kalau ntar saya kasih kesaksian bakalan heboh lagi nih thread.
-
Kalau ntar saya kasih kesaksian bakalan heboh lagi nih thread.
ditunggu kesaksian nya _/\_
-
Kalau ntar saya kasih kesaksian bakalan heboh lagi nih thread.
biar rame
-
Ntar saya posting thread baru di pengalaman pribadi
-
Ntar saya posting thread baru di pengalaman pribadi
lanjutkan :))
-
sepertinya ajaran mahayana memang terpengaruh ajaran lain :
ga tau yang dari wiki ini benar atau tidak:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_agama_Buddha#Ekspansi_ke_Asia
Berkembangnya aliran Mahayana (Abad Pertama SM-Abad ke-2)
Koin emas Kekaisaran Kushan memperlihatkan maharaja Kanishka I (~100–126 Masehi) dengan sebuah lukisan Helenistik Buddha, dan kata "Boddo" dalam huruf Yunani.
Berkembangnya agama Buddha Mahayana dari abad ke-1 SM diiringi dengan perubahan kompleks politik di India barat laut. Kerajaan-kerajaan Yunani-India ini secara bertahap dikalahkan dan diasimilasi oleh kaum nomad Indo-Eropa yang berasal dari Asia Tengah, yaitu kaum Schytia India, dan lalu kaum Yuezhi, yang mendirikan Kekaisaran Kushan dari kira-kira tahun 12 SM.
Kaum Kushan menunjang agama Buddha dan konsili keempat Buddha kemudian dibuka oleh maharaja Kanishka, pada kira-kira tahun 100 Masehi di Jalandhar atau di Kashmir. Peristiwa ini seringkali diasosiasikan dengan munculnya aliran Mahayana secara resmi dan pecahnya aliran ini dengan aliran Theravada. Mazhab Theravada tidak mengakui keabsahan konsili ini dan seringkali menyebutnya "konsili rahib bidaah".
Konon Kanishka mengumpulkan 500 bhiksu di Kashmir, yang dikepalai oleh Vasumitra, untuk menyunting Tripitaka dan memberikan komentar. Maka konon pada konsili ini telah dihasilkan 300.000 bait dan lebih dari 9 juta dalil-dalil. Karya ini memerlukan waktu 12 tahun untuk diselesaikan.
Konsili ini tidak berdasarkan kanon Pali yang asli (Tipitaka). Sebaliknya, sekelompok teks-teks suci diabsahkan dan juga prinsip-prinsip dasar doktrin Mahayana disusun. Teks-teks suci yang baru ini, biasanya dalam bahasa Gandhari dan aksara Kharosthi kemudian ditulis ulang dalam bahasa Sansekerta yang sudah menjadi bahasa klasik. Bagi banyak pakar hal ini merupakan titik balik penting dalam penyebaran pemikiran Buddha.
Wujud baru Buddhisme ini ditandai dengan pelakuan Buddha yang mirip dilakukan bagaikan Dewa atau bahkan Tuhan. Gagasan yang berada di belakangnya ialah bahwa semua makhluk hidup memiliki alam dasar Buddha dan seyogyanya bercita-cita meraih "Kebuddhaan". Ada pula sinkretisme keagamaan terjadi karena pengaruh banyak kebudayaan yang berada di India bagian barat laut dan Kekaisaran Kushan.
-
bingung melihat ajaran buda yang aneh2.
Ajaran buda yang aneh2 atau kotoran batin anda yang tebal dan bingung?
-
Ajaran buda yang aneh2 atau kotoran batin anda yang tebal dan bingung?
wah master djoe datang lagi, minal aidin wal faizin yak :D
-
Saya ingat, di FB DC, saat ada seseorang yang posting kurang lebih isinya: saat ini STAB beraliran Maitreya sudah meluluskan banyak sarjana dan siap dikirim ke mana2, sehingga sekolah2 nantinya akan belajar agama Buddha ala Maitreya'. Orang ini posting begitu serius. Meskipun saya tidak tahu apakah memang berbahaya sehingga harus serius atau sang penulis berlebihan khawatir, tetapi saya tetap menghargai pendapat beliau.
Saya suka pendapat beberapa rekan waktu itu yang mengatakan kurang lebih seperti ini:
- kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita, kalau memang mereka nantinya lebih cocok di Maitreya ya sudah, itu pilihan mereka, hak mereka
- biarkan karma baik mereka yang melindungi karma baik mereka dari keyakinan salah
TS yang bersikeras ngotot untuk 'mari kita hentikan Maitreyanism!' langsung dicekal para rekan DC di sana dengan jawaban point 1 dan 2. Wah, salut. Tidak seperti geng FP* yang beda paham dikit langsung terabas tebas!
Saya sendiri sangat suka dengan jawaban2 tersebut, apalagi yang point pertama, walaupun saya sendiri tidak setuju dengan Buddhisme Maitreya.
Tetapi uniknya, kenapa saat di website forum DC sendiri ada perbedaan antara Buddhisme Theravada dan Mahayana, diributkan tiada hentinya? Jika perbedaan antara Buddhisme mainstream dengan Maitreyanisme saja bisa ditanggapi dengan rasa lapang dada (meskipun dalam hati menolak), mengapa perbedaan Buddhisme Theravada dan Mahayana harus diributkan dengan hinaan (entah benar hinaan atau bukan, tapi pemlesetan beberapa nama dan ketawa guling2 itu saya persepsikan seperti tidak menghargai keyakinan lain)?
Beda pendapat, diskusi, debat; semua itu OK. Dalam forum pasti ada hal2 seperti itu, dan justru dari situlah saya bisa belajar. Silakan berbeda pendapat dan saling berdebat, tapi tetap menghargai. Bukankah bbrp rekan DC di FB DC mengatakan: itu hak mereka mau berkeyakinan mana, kita uda menjelaskan, mereka tetap mau di situ, ya kita gak bisa paksa.
Saya sendiri juga suka diskusi mengenai bedanya Theravada, Mahayana, Maitreyanism, dsb. Dan menurut saya Theravada dan Mahayana tidak ada benang merahnya walau mau berusaha dihubung2in gimanapun juga, memang berbeda.
Tapi mirisnya ada pemlesetan nama, ketawa guling2, sindir2, dsb.; yang menurut saya menunjukkan sikap tidak menghargai.
Walaupun saya sendiri lebih memegang prinsip Buddhisme Theravada, tapi menurut saya itu seperti tidak menghargai.
Mungkin jawaban yang akan muncul adalah: 'itu kan persepsi bro Wei sendiri.'
Maka, ya sudahlah, kalau sudah persepsi2an... ya sudah.
Atau mungkin jawaban yang akan muncul lagi adalah: 'kalau gak suka ya gak usah masuk'
Maka, ya sudahlah, ibarat ranting tua yang sudah kering, mau dilekukan sedikit saja pasti patah.
Mau diajak sedikit berpikir dengan perspektif berbeda ya sudah patah.
Bro Morpheus, saya tidak pernah mengenal anda secara pribadi, tetapi saya selalu suka dengan cara pandang anda:
yak, ayo diputer lagi... seperti yg saya bilang setiap berselang beberapa waktu, ada satu thread kayak gini.
kalo ada mahayanis yg jelasin monggo, tapi siap2 jelasin puter ulang tape recordernya lagi lagi dan lagi...
selamet muter2.
ps: sekadar himbauan, sebelum menuliskan kata2 dengan ejaan yg salah seperti "buda", dsb, mari diperiksa ke dalam, apakah itu dilakukan dengan niat yg baik ataukah ada ldm di sana? walaupun kelihatannya "fun", kalo ternyata ada, mohon dihentikan. kalo tidak ada, silakan diteruskan. apalagi dengan status sebagai global moderator, pemula yg masih baru belajar bisa saja meniru2 anda ikutan "having fun". terserah anda...
.
Lalu mengenai kisah yang saya ceritakan di FB DC, sudah lama sekali, kira2 sekitar seminggu pertama FB DC dibuka.
-
Saya ingat, di FB DC, saat ada seseorang yang posting kurang lebih isinya: saat ini STAB beraliran Maitreya sudah meluluskan banyak sarjana dan siap dikirim ke mana2, sehingga sekolah2 nantinya akan belajar agama Buddha ala Maitreya'. Orang ini posting begitu serius. Meskipun saya tidak tahu apakah memang berbahaya sehingga harus serius atau sang penulis berlebihan khawatir, tetapi saya tetap menghargai pendapat beliau.
Saya suka pendapat beberapa rekan waktu itu yang mengatakan kurang lebih seperti ini:
- kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita, kalau memang mereka nantinya lebih cocok di Maitreya ya sudah, itu pilihan mereka, hak mereka
- biarkan karma baik mereka yang melindungi karma baik mereka dari keyakinan salah
TS yang bersikeras ngotot untuk 'mari kita hentikan Maitreyanism!' langsung dicekal para rekan DC di sana dengan jawaban point 1 dan 2. Wah, salut. Tidak seperti geng FP* yang beda paham dikit langsung terabas tebas!
Saya sendiri sangat suka dengan jawaban2 tersebut, apalagi yang point pertama, walaupun saya sendiri tidak setuju dengan Buddhisme Maitreya.
Tetapi uniknya, kenapa saat di website forum DC sendiri ada perbedaan antara Buddhisme Theravada dan Mahayana, diributkan tiada hentinya? Jika perbedaan antara Buddhisme mainstream dengan Maitreyanisme saja bisa ditanggapi dengan rasa lapang dada (meskipun dalam hati menolak), mengapa perbedaan Buddhisme Theravada dan Mahayana harus diributkan dengan hinaan (entah benar hinaan atau bukan, tapi pemlesetan beberapa nama dan ketawa guling2 itu saya persepsikan seperti tidak menghargai keyakinan lain)?
Beda pendapat, diskusi, debat; semua itu OK. Dalam forum pasti ada hal2 seperti itu, dan justru dari situlah saya bisa belajar. Silakan berbeda pendapat dan saling berdebat, tapi tetap menghargai. Bukankah bbrp rekan DC di FB DC mengatakan: itu hak mereka mau berkeyakinan mana, kita uda menjelaskan, mereka tetap mau di situ, ya kita gak bisa paksa.
Saya sendiri juga suka diskusi mengenai bedanya Theravada, Mahayana, Maitreyanism, dsb. Dan menurut saya Theravada dan Mahayana tidak ada benang merahnya walau mau berusaha dihubung2in gimanapun juga, memang berbeda.
Tapi mirisnya ada pemlesetan nama, ketawa guling2, sindir2, dsb.; yang menurut saya menunjukkan sikap tidak menghargai.
Walaupun saya sendiri lebih memegang prinsip Buddhisme Theravada, tapi menurut saya itu seperti tidak menghargai.
Mungkin jawaban yang akan muncul adalah: 'itu kan persepsi bro Wei sendiri.'
Maka, ya sudahlah, kalau sudah persepsi2an... ya sudah.
Atau mungkin jawaban yang akan muncul lagi adalah: 'kalau gak suka ya gak usah masuk'
Maka, ya sudahlah, ibarat ranting tua yang sudah kering, mau dilekukan sedikit saja pasti patah.
Mau diajak sedikit berpikir dengan perspektif berbeda ya sudah patah.
Bro Morpheus, saya tidak pernah mengenal anda secara pribadi, tetapi saya selalu suka dengan cara pandang anda:
.
Lalu mengenai kisah yang saya ceritakan di FB DC, sudah lama sekali, kira2 sekitar seminggu pertama FB DC dibuka.
yah soal nama saya hanya mengikuti kamus MBI, kalau ada yang tidak suka ya tidak apa2 kok ;D
soal aliran pun saya tidak memilih yang manapun karena masing2 mempunyai keanehan yang rasanya tiak bisa masuk akal bagi saya, disini pembahasan mahayana yang sepertinya mengagungkan sosok buda yang disamakan dengan sosok tuhan ajaran lain, apakah anda menyetujui atau tidak silahkan saja gabung disini.
saya tidak memaksakan kepercayaan saya, hanya ingin tahu saja bagaimana menurut anda mengenai sosok apalokite sama buda dalam mahayana?
-
Kalau dalam MBI,
kata vihara diganti menjadi wihara, saya tahu.
tapi jika
kata avalokitesvara diganti menjadi apalokiteswara, saya belum pernah tahu
kata buddha diganti menjadi buda, saya belum pernah tahu
kata bhikkhu diganti menjadi biku, saya belum pernah tahu
OK apalah arti sebuah kata atau nama, toh Buddha memang kadang disebut Buda atau Budha.
Tapi terkadang disematkan gambar tertawa berguling2, lalu nanti ada lagi user lain yang post yang secara tidak langsung menyindir aliran lain, kadang sambil tertawa biasa, kadang sambil tertawa berguling2, atau tanpa icon tertawa sama sekali.
Ingin membahas mengenai mahayana yang sepertinya mengagungkan sosok buddha yang disamakan dengan sosok tuhan ajaran lain, tentu tidak apa2. Tapi kenapa perlu dengan sindiran dan kesinisan? Lagipula, Mahayana tidak selalu sama dengan MBI, ada juga SMI.
Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?
-
[at] mr wei, mantap bro....
kalau ga salah di aliran tetangga jg, ada
meditasi melafalkan buddho, buddho, di ulang ulang
koq kayak mirip2 mahayana melafalkan amitofo yach
so apakah bermanfaat bagi mereka yg melakukan lafalan buddho tersebut?
apa beda nya dengan melafal amitofo di aliran mahayana? :whistle:
aku suka kalimat penutup mr wei :
"Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?"
-
[at] mr wei, mantap bro....
kalau ga salah di aliran tetangga jg, ada
meditasi melafalkan buddho, buddho, di ulang ulang
koq kayak mirip2 mahayana melafalkan amitofo yach
so apakah bermanfaat bagi mereka yg melakukan lafalan buddho tersebut?
apa beda nya dengan melafal amitofo di aliran mahayana? :whistle:
aku suka kalimat penutup mr wei :
"Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?"
buddho kalau dalam praktek beberapa bhante, bukan untuk kemana-mana atau untuk terlahir kemana-mana... tetapi untuk pemusatan pikiran dan itu jelas...
-
buddho kalau dalam praktek beberapa bhante, bukan untuk kemana-mana atau untuk terlahir kemana-mana... tetapi untuk pemusatan pikiran dan itu jelas...
Kalau sudah terpusat... lanjut.. lanjut.... lalu belok gini... lanjutt... eh Nibbana....
Ajahn Buddhadasa sendiri tau dan mengatakan dengan tegas kalau Sukhavati itu sebenarnya Nibbana... 8)
_/\_
The Siddha Wanderer
-
Kalau dalam MBI,
kata vihara diganti menjadi wihara, saya tahu.
tapi jika
kata avalokitesvara diganti menjadi apalokiteswara, saya belum pernah tahu
kata buddha diganti menjadi buda, saya belum pernah tahu
kata bhikkhu diganti menjadi biku, saya belum pernah tahu
OK apalah arti sebuah kata atau nama, toh Buddha memang kadang disebut Buda atau Budha.
Tapi terkadang disematkan gambar tertawa berguling2, lalu nanti ada lagi user lain yang post yang secara tidak langsung menyindir aliran lain, kadang sambil tertawa biasa, kadang sambil tertawa berguling2, atau tanpa icon tertawa sama sekali.
Ingin membahas mengenai mahayana yang sepertinya mengagungkan sosok buddha yang disamakan dengan sosok tuhan ajaran lain, tentu tidak apa2. Tapi kenapa perlu dengan sindiran dan kesinisan? Lagipula, Mahayana tidak selalu sama dengan MBI, ada juga SMI.
Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?
aihhhh, katanya suka kata2 begini :
Saya suka pendapat beberapa rekan waktu itu yang mengatakan kurang lebih seperti ini:
- kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita, kalau memang mereka nantinya lebih cocok di Maitreya ya sudah, itu pilihan mereka, hak mereka
- biarkan karma baik mereka yang melindungi karma baik mereka dari keyakinan salah
nyatanya?
jangan2 balesan aye ini disebut kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran, aih sancai sancai .........
-
[at] mr wei, mantap bro....
kalau ga salah di aliran tetangga jg, ada
meditasi melafalkan buddho, buddho, di ulang ulang
koq kayak mirip2 mahayana melafalkan amitofo yach
so apakah bermanfaat bagi mereka yg melakukan lafalan buddho tersebut?
apa beda nya dengan melafal amitofo di aliran mahayana? :whistle:
aku suka kalimat penutup mr wei :
"Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?"
jadi kalau tetangga ada budho, maka mahayana tidak apa2 ya ada amitofo?
-
Nyatanya, tidak sedikit yang merasa tersinggung dengan cara menertawakan atau memain2kan istilah ajaran lain tersebut. Itu memang persepsi individu. Tetapi kalau banyak individu yang mempersepsikan hal sama, maka berarti stimulus tersebutlah yang perlu dibedah.
IMO, mencoba membaca maksud dari bro Naviscope, maksudnya adalah kenapa T dan M harus berselisih paham mengenai pengucapan amitofo? Padahal baik T dan M ada praktik pengulangan nama Buddha. Tetapi sudah dijawab lagi oleh bro Dilbert seperti ini:
buddho kalau dalam praktek beberapa bhante, bukan untuk kemana-mana atau untuk terlahir kemana-mana... tetapi untuk pemusatan pikiran dan itu jelas...
Kemudian dilanjutkan oleh bro Gandalf sepert ini:
alau sudah terpusat... lanjut.. lanjut.... lalu belok gini... lanjutt... eh Nibbana....
Ajahn Buddhadasa sendiri tau dan mengatakan dengan tegas kalau Sukhavati itu sebenarnya Nibbana...
-
Kalau sudah terpusat... lanjut.. lanjut.... lalu belok gini... lanjutt... eh Nibbana....
Ajahn Buddhadasa sendiri tau dan mengatakan dengan tegas kalau Sukhavati itu sebenarnya Nibbana... 8)
_/\_
The Siddha Wanderer
bold, bukannya kitab dari alam naga ? ^-^
-
aku suka kalimat penutup mr wei :
"Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?"
tergantung yang menanggapinya, sepertinya tujuan TS bukan utk ditertawakan atau menyindir
tapi utk meluruskan. :jempol:
Jika ada yang tidak senang diluruskan ya udah bengkok terus aja :))
-
Nyatanya, tidak sedikit yang merasa tersinggung dengan cara menertawakan atau memain2kan istilah ajaran lain tersebut. Itu memang persepsi individu. Tetapi kalau banyak individu yang mempersepsikan hal sama, maka berarti stimulus tersebutlah yang perlu dibedah.
anehnya umat buda bisa sabar melihat orang mempelesetkan, menyesatkan, merusak ajarannya, tapi kalau ada yang tertawa guling2, merubah kata2 buda, apalokiteswara baru marah. gitu ya?
IMO, mencoba membaca maksud dari bro Naviscope, maksudnya adalah kenapa T dan M harus berselisih paham mengenai pengucapan amitofo? Padahal baik T dan M ada praktik pengulangan nama Buddha. Tetapi sudah dijawab lagi oleh bro Dilbert seperti ini:
Kemudian dilanjutkan oleh bro Gandalf sepert ini:
kenapa selalu di hubungkan dengan terawada?
yang ingin saya tau ada hubungannya tidak dengan ajaran bertuhan?
-
tergantung yang menanggapinya, sepertinya tujuan TS bukan utk ditertawakan atau menyindir
tapi utk meluruskan. :jempol:
Jika ada yang tidak senang diluruskan ya udah bengkok terus aja :))
Nyatanya banyak yang merasa tidak nyaman. Memang itu adalah persepsi. Tetapi jika ada banyak individu yang mempersepsikan hal yang sama, berarti stimulusnya yang harus dipertanyakan.
Selamat tertawa :)
-
anehnya umat buda bisa sabar melihat orang mempelesetkan, menyesatkan, merusak ajarannya, tapi kalau ada yang tertawa guling2, merubah kata2 buda, apalokiteswara baru marah. gitu ya?
Berarti anda sedang tidak beruntung karena pada saat anda tertawa guling2 dan mengubah nama2 ada yang marah.
kenapa selalu di hubungkan dengan terawada?yang ingin saya tau ada hubungannya tidak dengan ajaran bertuhan?
Yang ingin anda tahu tidak bermasalah, tetapi cara penyampaian yang membuat beberapa orang merasa tidak nyaman.
Saya ulangi:
Memang itu adalah persepsi. Tetapi jika ada banyak individu yang mempersepsikan hal yang sama, berarti stimulusnya yang harus dipertanyakan.
-
Nyatanya banyak yang merasa tidak nyaman. Memang itu adalah persepsi. Tetapi jika ada banyak individu yang mempersepsikan hal yang sama, berarti stimulusnya yang harus dipertanyakan.
Selamat tertawa :)
banyak persamaan juga belum tentu benar, stimulus demikian juga harus di introspeksi :whistle:
semoga mengerti :)
-
Berputar-putarlah terus. Berkilah-kilahlah terus.
Tertawalah terus.
-
bold, bukannya kitab dari alam naga ?
Emang semua sutra Mahayana dari alam naga?? ^-^
Lagian sejarawan modern sudah meneliti memang ada masyarakat Naga di selatan India.... yang mana nama Nagarjuna berasal ^-^ *putar ulang tape recorder nih (ala om morpheus)*
_/\_
The Siddha Wanderer
-
Yang satu putar2 argumen orang lain untuk membela diri.
Yang satu putar2 tape recorder.
Thread putar2 :hammer:
-
Berputar-putarlah terus. Berkilah-kilahlah terus.
Tertawalah terus.
Wkwkwkwk biarin aja bro.wei....
tuh puter-puter terus biar forum rame kali....yow! 8) 8)
_/\_
The Siddha Wanderer
-
yah begitulah, karena yang menerangkannya saja tidak ada yang bisa, yang satu malah lari ke yang lain, yang satu merasa bisa membalikan putaran dengan putaran yang lain ca pe deh .
-
Gw putar otak dulu ah gimana caranya biar kuis besok bisa dapat bagus.
Keasyikan internetan sampai lupa belajar :hammer:
-
Gw putar otak dulu ah gimana caranya biar kuis besok bisa dapat bagus.
Keasyikan internetan sampai lupa belajar :hammer:
ngapain puter otak, pake aja ala the secret, katanya bisa berhasil :P
-
yah begitulah, karena yang menerangkannya saja tidak ada yang bisa, yang satu malah lari ke yang lain, yang satu merasa bisa membalikan putaran dengan putaran yang lain ca pe deh .
maklum bro ryu,
namanya juga tradisi inkonsisten akhirnya umatnya dan jawabannya juga in konsisten.
:)
-
ngapain puter otak, pake aja ala the secret, katanya bisa berhasil :P
Seingat saya, kalau dari buku the secret, tulisnya gini: kalau ingin sesuatu, bertindaklah sesuai yang diinginkan.
Jadi kalau mau pintar, ya pikirkanlah ingin pintar, lalu belajar.
Gitu lo Bro Ryu.
-
BAKAARRRR!!!
Emangnya si Ryu serupa kertas kimcoa, yg kudu dibakar ?
-
Seingat saya, kalau dari buku the secret, tulisnya gini: kalau ingin sesuatu, bertindaklah sesuai yang diinginkan.
Jadi kalau mau pintar, ya pikirkanlah ingin pintar, lalu belajar.
Gitu lo Bro Ryu.
ya sama seperti baca amitaba, surga sukawati
-
tergantung yang menanggapinya, sepertinya tujuan TS bukan utk ditertawakan atau menyindir
tapi utk meluruskan. :jempol:
Jika ada yang tidak senang diluruskan ya udah bengkok terus aja :))
saya menganalisa pernyataan yg ini aja.
dalam membicarakan dua sistem kepercayaan yg berbeda, tidak ada yg namanya meluruskan sesuatu yg bengkok, karena yang namanya kepercayaan itu bukan berlandaskan pada fakta2 ilmiah melainkan lebih kepada keyakinan subjektif penganutnya. jadi kalo berbicara mengenai kepercayaan atau keyakinan, yang ada hanyalah pertukaran informasi dan saling mengerti.
jadi yg dimaksudkan quote di atas "meluruskan yg bengkok" adalah:
* kepercayaanku lurus
* kepercayaanmu bengkok
* karena kamu bengkok maka kamu harus diluruskan
jadi motif "meluruskan yg bengkok" di atas tidak lain hanyalah ...?
soal aliran pun saya tidak memilih yang manapun karena masing2 mempunyai keanehan yang rasanya tiak bisa masuk akal bagi saya, disini pembahasan mahayana yang sepertinya mengagungkan sosok buda yang disamakan dengan sosok tuhan ajaran lain, apakah anda menyetujui atau tidak silahkan saja gabung disini.
saya tidak memaksakan kepercayaan saya, hanya ingin tahu saja bagaimana menurut anda mengenai sosok apalokite sama buda dalam mahayana?
hehehehe... saya kok gak sependapat dengan klaim di atas.
seseorang yg tidak memilih aliran manapun, memiliki penilaian yg netral. anehnya, si orang "netral" ini getol banget menyerang dan mengejek keyakinan mahayana, sangat kritis pada ajaran mahayana, sedangkan keyakinan theravada yg memiliki kepercayaan yg senada tidak dikritisinya. si orang "netral" ini juga sangat cepat menerima kalo dijawab dengan sumber2 berbahasa pali sedangkan kalo dijelaskan berulang2 oleh mahayanis tetep nggak bisa inget.
sesudah dipojokkan, dia ngaku bukan buddhis. mungkin agar terdengar "netral"?
anehnya umat buda bisa sabar melihat orang mempelesetkan, menyesatkan, merusak ajarannya, tapi kalau ada yang tertawa guling2, merubah kata2 buda, apalokiteswara baru marah. gitu ya?
ini sama seperti anak kecil ngomong, "temenku nyolong mainan, jadi kenapa saya gak boleh nyolong permen?".
salah dibalas dengan salah, tidak menjadikan sang pembalas benar. tetap aja dua2nya salah.
-
perahu adalah alat yang kita gunakan untuk menyeberang
tidak masalah bila perahu tersebut kita beri nama apa pun, mau yg keren, atau pun yg jelek.
yang penting kita mencapai tujuan kita di seberang.
bila ada suatu benda dinyatakan sebagai "perahu", tetapi benda tersebut bukan perahu,tidak memiliki fungsi layaknya perahu, walau diberi nama sekeren apa pun,
ya.. tetap saja tidak memiliki fungsi sebagai perahu yg akan membawa kita ke tujuan kita yg ada di seberang sana..
itulah sebabnya bila tujuan kita adalah daerah seberang, kita perlu menyelidiki, apakah alat yang kita pilih merupakan perahu yang sebenarnya
mungkin saja, tujuan dari orang yg memilih benda yg dinyatakan "perahu" tersebut bukan lah daerah di seberang sana..
:backtotopic:
perbedaan sosok personal Buddha Amitabha, Avalokitesvara dengan Tuhan ajaran lain
-
saya menganalisa pernyataan yg ini aja.
dalam membicarakan dua sistem kepercayaan yg berbeda, tidak ada yg namanya meluruskan sesuatu yg bengkok, karena yang namanya kepercayaan itu bukan berlandaskan pada fakta2 ilmiah melainkan lebih kepada keyakinan subjektif penganutnya. jadi kalo berbicara mengenai kepercayaan atau keyakinan, yang ada hanyalah pertukaran informasi dan saling mengerti.
jadi yg dimaksudkan quote di atas "meluruskan yg bengkok" adalah:
* kepercayaanku lurus
* kepercayaanmu bengkok
* karena kamu bengkok maka kamu harus diluruskan
jadi motif "meluruskan yg bengkok" di atas tidak lain hanyalah ...?
yang namanya 'kepercayaan' memang agak susah 'diluruskan' perlu waktu :)
tapi yang namanya lurus tetap lurus, masak lurus dibilang bengkok ???
kalau bengkok dibilang lurus, ini yang masalah :)
-
ya sama seperti baca amitaba, surga sukawati
surga sukawati termasuk di tingkat ke berapa dalam 31 alam kehidupan ? ;D
-
saya menganalisa pernyataan yg ini aja.
dalam membicarakan dua sistem kepercayaan yg berbeda, tidak ada yg namanya meluruskan sesuatu yg bengkok, karena yang namanya kepercayaan itu bukan berlandaskan pada fakta2 ilmiah melainkan lebih kepada keyakinan subjektif penganutnya. jadi kalo berbicara mengenai kepercayaan atau keyakinan, yang ada hanyalah pertukaran informasi dan saling mengerti.
jadi yg dimaksudkan quote di atas "meluruskan yg bengkok" adalah:
* kepercayaanku lurus
* kepercayaanmu bengkok
* karena kamu bengkok maka kamu harus diluruskan
jadi motif "meluruskan yg bengkok" di atas tidak lain hanyalah ...?
hehehehe... saya kok gak sependapat dengan klaim di atas.
rasanya urusan untuk meluruskan bukan bagian aye dah, sepertinya semua sudah pada tau, urusan lucu2an bagian aye dah. biarkan urusan lurus2an bagian guru2 yang lain dah.
seseorang yg tidak memilih aliran manapun, memiliki penilaian yg netral. anehnya, si orang "netral" ini getol banget menyerang dan mengejek keyakinan mahayana, sangat kritis pada ajaran mahayana, sedangkan keyakinan theravada yg memiliki kepercayaan yg senada tidak dikritisinya. si orang "netral" ini juga sangat cepat menerima kalo dijawab dengan sumber2 berbahasa pali sedangkan kalo dijelaskan berulang2 oleh mahayanis tetep nggak bisa inget.
sesudah dipojokkan, dia ngaku bukan buddhis. mungkin agar terdengar "netral"?
buktikan kalau aye tidak ernah menyerang terawada, bagi aye pun terawada ada keanehan2 seperti dewa2nya yang sama dengan dewa hindu, apakah senang dengan pernyataan aye sekarang?
ini sama seperti anak kecil ngomong, "temenku nyolong mainan, jadi kenapa saya gak boleh nyolong permen?".
salah dibalas dengan salah, tidak menjadikan sang pembalas benar. tetap aja dua2nya salah.
nah anda ngerti toh? apa bedanya seperti pernyataan navis yang mengatakan di tera ada budo, maka mahayana ada amitofo, pernyataan anda di tera ada meta yang bisa membuat orang kebal racun maka di maha boleh ada, di krist#n juga ada, bukankah itu semua menjadikan suatu kepercayaan yang aneh? dan apakah kepercayaan begitu tidak boleh di pertanyakan?
-
yang namanya 'kepercayaan' memang agak susah 'diluruskan' perlu waktu :)
tapi yang namanya lurus tetap lurus, masak lurus dibilang bengkok ???
kalau bengkok dibilang lurus, ini yang masalah :)
masih blom sadar dia :)
yg namanya kepercayaan tidak ada lurus atau bengkok.
kepercayaan superman tidak lebih lurus dari kepercayaan fantastic four.
penganut superman tidak berhak merasa lebih lurus daripada penganut fantastic four.
namanya juga "kepercayaan"
-
buktikan kalau aye tidak ernah menyerang terawada, bagi aye pun terawada ada keanehan2 seperti dewa2nya yang sama dengan dewa hindu, apakah senang dengan pernyataan aye sekarang?
lho, baca baik2... ndak ada bilang "gak pernah".
nah anda ngerti toh? apa bedanya seperti pernyataan navis yang mengatakan di tera ada budo, maka mahayana ada amitofo, pernyataan anda di tera ada meta yang bisa membuat orang kebal racun maka di maha boleh ada, di krist#n juga ada, bukankah itu semua menjadikan suatu kepercayaan yang aneh? dan apakah kepercayaan begitu tidak boleh di pertanyakan?
tentu berbeda.
post saya merupakan informasi penyeimbang atas disinformasi yg anda sebarkan di forum ini. siapa tau setelah melihat informasi yg seimbang akhirnya pembaca sadar bahwa problemnya adalah orangnya dan ada penjelasan yg lebih valid & benar dalam memandang ajaran mahayana tadi.
entah sudah berapa kali saya mengulang ini:
jangan menilai suatu ajaran dari penyelewengannya. belajarlah ajaran dari sumber yg valid.
hanya karena ada sebagian mahayanis yg bertahayul lalu anda menggeneralisasi dan mengejek seluruh ajaran mahayana. ini sama seperti melihat bhikkhu thai berbisnis sex anak di bawah umur lalu menyimpulkan ajaran theravada seluruhnya kacau. pelajarilah mahayana dari sumber yg valid seperti penjelasan2 om gandalf yg menurut saya sangat membantu untuk mengerti mahayana yg sesungguhnya...
terserah anda kalo mau terus memilih memunguti tainya, saya sih menyarankan memunguti telornya...
akhir kata, mungkin anda merasa niat anda baik, tapi saya merasa cara anda destruktif, merusak kerukunan antar aliran dan pada akhirnya malah mengadu domba aliran2 yg berbeda kepercayaan. bagi saya forum ini adalah tempat untuk membuat sesuatu yg konstruktif, membangun saling pengertian, persahabatan dan tolong-menolong. yg sudah anda lakukan mengaburkan pengertian yg benar, intoleran dan mengandung pemaksaan kehendak & kepercayaan anda pada orang lain...
-
Kalau sudah terpusat... lanjut.. lanjut.... lalu belok gini... lanjutt... eh Nibbana....
Ajahn Buddhadasa sendiri tau dan mengatakan dengan tegas kalau Sukhavati itu sebenarnya Nibbana... 8)
_/\_
The Siddha Wanderer
Jadi sukhavati (a.k.a. Nibbana) itu ada arah-nya... di sebelah barat ? bagaimana dengan tanah suci lazuardi Bhaisjayaguru di sebelah timur ? Nibbana jugakah ?
-
lho, baca baik2... ndak ada bilang "gak pernah".
tentu berbeda.
post saya merupakan informasi penyeimbang atas disinformasi yg anda sebarkan di forum ini. siapa tau setelah melihat informasi yg seimbang akhirnya pembaca sadar bahwa problemnya adalah orangnya dan ada penjelasan yg lebih valid & benar dalam memandang ajaran mahayana tadi.
entah sudah berapa kali saya mengulang ini:
jangan menilai suatu ajaran dari penyelewengannya. belajarlah ajaran dari sumber yg valid.
hanya karena ada sebagian mahayanis yg bertahayul lalu anda menggeneralisasi dan mengejek seluruh ajaran mahayana. ini sama seperti melihat bhikkhu thai berbisnis sex anak di bawah umur lalu menyimpulkan ajaran theravada seluruhnya kacau. pelajarilah mahayana dari sumber yg valid seperti penjelasan2 om gandalf yg menurut saya sangat membantu untuk mengerti mahayana yg sesungguhnya...
terserah anda kalo mau terus memilih memunguti tainya, saya sih menyarankan memunguti telornya...
akhir kata, mungkin anda merasa niat anda baik, tapi saya merasa cara anda destruktif, merusak kerukunan antar aliran dan pada akhirnya malah mengadu domba aliran2 yg berbeda kepercayaan. bagi saya forum ini adalah tempat untuk membuat sesuatu yg konstruktif, membangun saling pengertian, persahabatan dan tolong-menolong. yg sudah anda lakukan mengaburkan pengertian yg benar, intoleran dan mengandung pemaksaan kehendak & kepercayaan anda pada orang lain...
hmmm, jadi anda setuju bahwa dalam ajaran buda mahayana dan terawada ada tainya?
dan tainya itu yang aye post semua gitu?
hmm ya sudah lah kalau begitu, silahkan anda ambil telurnya dari tai itu ;D
-
Membaca tinta diatas kertas
Yang diserap bukan dhamma
Sehingga pikiran penuh dengan tinta (kotoran)
Membanding bandingkan tinta diatas kertas dengan tinta diatas kertas
Menimbulkan konflik dimana - mana
Berdasarkan Kebenaran yang dibangun diatas tinta diatas kertas
Berdiri diatas Kebenaran (ilusi)
Lupa pada ajaran dhamma sesungguhnya
Lupa pada dhamma yang hidup
-
Membaca tinta diatas kertas
Yang diserap bukan dhamma
Sehingga pikiran penuh dengan tinta (kotoran)
Membanding bandingkan tinta diatas kertas dengan tinta diatas kertas
Menimbulkan konflik dimana - mana
Berdasarkan Kebenaran yang dibangun diatas tinta diatas kertas
Berdiri diatas Kebenaran (ilusi)
Lupa pada ajaran dhamma sesungguhnya
Lupa pada dhamma yang hidup
KENTUT...
-
Saya pikir kalau ada yang punya 'urat' cukup kuat, tidak ada salahnya dijawab. Seberapapun sinisnya, berapa kalipun ditanya, jawab saja dan berikan penjelasan. Jangan menilai "yang bertanya sepertinya aliran T" atau "sepertinya ini maksudnya nyindir", dsb. Jawab saja pernyataannya, sedangkan konten lain yang tidak perlu ditanggapi, jangan ditanggapi. Bagaimana?
Saya contohkan kalau dari interpretasi saya pribadi:
Bodhisatva dalam Mahayana, cenderung pada personifikasi dari satu kualitas ketimbang pada satu persona/pribadi makhluk. Kisah dari sosok tersebut digunakan sebagai penjelasan dan gambaran dari kualitas tersebut, misalnya kisah Avalokiteshvara yang ingin menolong makhluk menderita (di neraka), sebagai gambaran belas kasih (karuna). Sosok lainnya misalnya adalah Manjusri yang melambangkan kebijaksanaan (Pali: paññᾱ), Ksitigarbha melambangkan tekad (Pali: Addhittana), dan Samantabhadra yang melambangkan moralitas (Pali: Sila).
Ketika seseorang misalnya berlindung kepada Avalokiteshvara, maka sebetulnya bukan seperti ada sosok makhluk lain yang bisa melindunginya dari akibat buruk, tapi latihan pengembangan cinta kasihnya yang akan melindunginya. (Sebab semua orang dilindungi karmanya sendiri.)
Sebaliknya juga kalau orang bilangnya berlindung pada Samantabhadra, tapi moralitasnya bobrok, berarti itu nol besar, tidak akan ada hasilnya, walaupun dia punya rupang Samantabhadra yang di-liam-keng 24 jam setiap hari.
Perbedaan dengan "Tuhan" di agama lain pada umumnya adalah cukup jelas, sebab bagi kebanyakan kepercayaan lain, perbuatan baik tidak cukup tanpa kepercayaan pada sosok Tuhan tertentu, sedangkan kalau dari Buddhisme, tanpa perlu kenal sosok Avalokiteshvara atau agama Buddha sekalipun, orang yang mengembangkan cinta kasih sempurna sendiri bisa disebut sebagai 'jelmaan' Avalokiteshvara. Jadi penting kualitas, bukan sosoknya.
Mengapa kalau di sutra itu kisahnya "wah" semua? Menurut saya ajaran itu memang dikemas ke dalam cerita yang disesuaikan dengan budaya setempat pada saat itu, jadi mungkin terpengaruh 'gaya' dari agama setempat yang telah berkembang sebelumnya di sana.
Itulah yang akan saya jawab kalau ada orang bertanya pada saya, terlepas dari benar atau tidaknya menurut kesepakatan Mahayanis pada umumnya.
-
Quote from: ryu on Yesterday at 02:55:50 PM
soal aliran pun saya tidak memilih yang manapun karena masing2 mempunyai keanehan yang rasanya tiak bisa masuk akal bagi saya, disini pembahasan mahayana yang sepertinya mengagungkan sosok buda yang disamakan dengan sosok tuhan ajaran lain, apakah anda menyetujui atau tidak silahkan saja gabung disini.
saya tidak memaksakan kepercayaan saya, hanya ingin tahu saja bagaimana menurut anda mengenai sosok apalokite sama buda dalam mahayana?
seseorang yg tidak memilih aliran manapun, memiliki penilaian yg netral. anehnya, si orang "netral" ini getol banget menyerang dan mengejek keyakinan mahayana, sangat kritis pada ajaran mahayana, sedangkan keyakinan theravada yg memiliki kepercayaan yg senada tidak dikritisinya. si orang "netral" ini juga sangat cepat menerima kalo dijawab dengan sumber2 berbahasa pali sedangkan kalo dijelaskan berulang2 oleh mahayanis tetep nggak bisa inget.
sesudah dipojokkan, dia ngaku bukan buddhis. mungkin agar terdengar "netral"?
_/\_ :lotus:
-
nah anda ngerti toh? apa bedanya seperti pernyataan navis yang mengatakan di tera ada budo, maka mahayana ada amitofo, pernyataan anda di tera ada meta yang bisa membuat orang kebal racun maka di maha boleh ada, di krist#n juga ada, bukankah itu semua menjadikan suatu kepercayaan yang aneh? dan apakah kepercayaan begitu tidak boleh di pertanyakan?
kalau anda netral, seharusnya anda juga mempertanyakan di tera juga toh, kenapa mahayana selalu paling gentol2 nya kamu pertanyaankan?
itu kan sikap seorang yg netral??? ^-^
-
membantu ryu menjawab: krn di mahayana banyak keanehan yang sulit untuk dipahami...jadi saya bertanya (
dengan sinis)...hehehe
-
kalau anda netral, seharusnya anda juga mempertanyakan di tera juga toh, kenapa mahayana selalu paling gentol2 nya kamu pertanyaankan?
itu kan sikap seorang yg netral??? ^-^
Orang mau mempertanyakan manapun adalah haknya dia. Apa kalau orang tanya pandangan Buddhisme tentang karma lalu kita tanya balik: 'kenapa getol tanya ke Buddhis, 'kan Hindu juga punya paham karma?!'? Nggak 'kan? Jadi sah-sah saja kalau orang getol bertanya ke satu aliran tapi tidak bertanya di aliran lainnya.
-
Orang mau mempertanyakan manapun adalah haknya dia. Apa kalau orang tanya pandangan Buddhisme tentang karma lalu kita tanya balik: 'kenapa getol tanya ke Buddhis, 'kan Hindu juga punya paham karma?!'? Nggak 'kan? Jadi sah-sah saja kalau orang getol bertanya ke satu aliran tapi tidak bertanya di aliran lainnya.
bertanya sah2 saja..tapi mempelintirkan nama sesosok yang dihormati dinilai kurang etika jg.. ;D
apalagi dengan emo yang tertawa jungkir balik gt..hihihi..
-
Orang mau mempertanyakan manapun adalah haknya dia. Apa kalau orang tanya pandangan Buddhisme tentang karma lalu kita tanya balik: 'kenapa getol tanya ke Buddhis, 'kan Hindu juga punya paham karma?!'? Nggak 'kan? Jadi sah-sah saja kalau orang getol bertanya ke satu aliran tapi tidak bertanya di aliran lainnya.
yup, bole aja, sah2 aja...
ketika di tanya YM Dalai Lama : "agama apa yang kamu anut?"
"agama yg dianut, adalah agama yang mengajarkan kebaikan"
jd menurut gw, pesan dari Dalai Lama adalah bukan agama yang mengajarkan bahwa agama dia yang paling bener
-
kalau anda netral, seharusnya anda juga mempertanyakan di tera juga toh, kenapa mahayana selalu paling gentol2 nya kamu pertanyaankan?
itu kan sikap seorang yg netral??? ^-^
karena ryu belum menemukan "blunder" di ajaran T... saya juga pingin tahu "kesalahan" di ajaran T... ada tidak ? coba dicari-cari... silahkan monggo... karena saya dan mungkin banyak member di DC ini nyari kebenaran, bukan melulu mempertahankan ajaran T (jika ternyata ada salah-nya).
-
_/\_
-
yup, bole aja, sah2 aja...
takutnya, fanatik berlebihan, malah menjd bumerang
ketika di tanya YM Dalai Lama : "agama apa yang kamu anut?"
"agama yg dianut, adalah agama yang mengajarkan kebaikan"
jd menurut gw, pesan dari Dalai Lama adalah bukan agama yang mengajarkan bahwa agama dia yang paling bener
ucapan Dalai Lama dan pemuka pemuka agama lainnya tentunya harus normatif... Bayangkan Dalai Lama mengeluarkan pernyataan : Buddhisme adalah yang paling benar, agama/ajaran lain itu tidak benar... (logika-nya kalau ajaran lain juga sama benarnya, tentunya Dalai Lama itu berjubah, melakukan ajaran Buddhisme Tibetan)
-
yup, bole aja, sah2 aja...
takutnya, fanatik berlebihan, malah menjd bumerang
ketika di tanya YM Dalai Lama : "agama apa yang kamu anut?"
"agama yg dianut, adalah agama yang mengajarkan kebaikan"
jd menurut gw, pesan dari Dalai Lama adalah bukan agama yang mengajarkan bahwa agama dia yang paling bener
dalai lama kan sesosok yang sangat tenar dan dihormati (mungkin oleh penganut agama lain jg)..wajar saja jwbannya begitu biar supaya jaga image..jd ga ada pro dan kontra...
nah sekrang, ryu kan bukan sesosok yang tenar (ya setidak2nya di DC tenar lah)..hehehe..jd ryu mau buat sensasi dl..hihihi.. ;D
-
bertanya sah2 saja..tapi mempelintirkan nama sesosok yang dihormati dinilai kurang etika jg.. ;D
apalagi dengan emo yang tertawa jungkir balik gt..hihihi..
Kalau untuk ryu, menurut saya memang orangnya begitu. Bukan di Mahayana saja, di Theravada juga sebutannya 'teravada'-lah, 'buda'-lah, 'dama'-lah, dll. Kalau saya pribadi cenderung tidak masalah, kecuali kalau memang sedang pembahasan yang teknis, maka tanda seperti makron atau tilde-pun saya cari-cari demi tidak salah paham. Begitu juga penggunaan emoticon. Saya lihat netral saja, tapi memang kalau di 'area panas' cenderung jadi tidak netral oleh pembaca.
-
Kalau untuk ryu, menurut saya memang orangnya begitu. Bukan di Mahayana saja, di Theravada juga sebutannya 'teravada'-lah, 'buda'-lah, 'dama'-lah, dll. Kalau saya pribadi cenderung tidak masalah, kecuali kalau memang sedang pembahasan yang teknis, maka tanda seperti makron atau tilde-pun saya cari-cari demi tidak salah paham. Begitu juga penggunaan emoticon. Saya lihat netral saja, tapi memang kalau di 'area panas' cenderung jadi tidak netral oleh pembaca.
hihihi...nah skrg saya mewakili temen2 mahayana bertanya: apa 'teravada' mengacu pada theravada secara umum ? apa buda mengacu pada buddha atau buda jadi2an kyk LSY ? atau biku mengacu pada sesesok bikkhu yang tidak mmiliki tingkah laku spt bikkhu? atau dama mengacu pada ajaan buddha yang diselewengkan? ;D
-
kalau anda netral, seharusnya anda juga mempertanyakan di tera juga toh, kenapa mahayana selalu paling gentol2 nya kamu pertanyaankan?
itu kan sikap seorang yg netral??? ^-^
wah jadi maksudnya aye harus nyerang tera yah? kemana aja mas, aduhhh coba deh buka thread belakang, kalau soal maha yang paling banyak ya salahkan maha dong napa banyak sutra2 aneh =))
-
bertanya sah2 saja..tapi mempelintirkan nama sesosok yang dihormati dinilai kurang etika jg.. ;D
apalagi dengan emo yang tertawa jungkir balik gt..hihihi..
gw ngikut cara yang lain ah, napa kalian getol memelintirkan tokoh sebelah jadi si gondrong lah, gusti brewok lah, kok kalian kaga membela?
netral kah kalian? coba pikir dong!!!! cape dehhhh.
-
wah jadi maksudnya aye harus nyerang tera yah? kemana aja mas, aduhhh coba deh buka thread belakang, kalau soal maha yang paling banyak ya salahkan maha dong napa banyak sutra2 aneh =))
mewakili temen2 maha: salahkan otak bro dong yang ga sanggup mencerna.. ;D
-
gw ngikut cara yang lain ah, napa kalian getol memelintirkan tokoh sebelah jadi si gondrong lah, gusti brewok lah, kok kalian kaga membela?
netral kah kalian? coba pikir dong!!!! cape dehhhh.
nmewakili temen2 mahayana: mang kita yang memelintir atau bro sendiri? coba cek postingan deh... ;D
-
mewakili temen2 maha: salahkan otak bro dong yang ga sanggup mencerna.. ;D
ya salahkan otak saya yang merasa maha itu aliran paling aneh =))
-
nmewakili temen2 mahayana: mang kita yang memelintir atau bro sendiri? coba cek postingan deh... ;D
hehehe, tipikal umat budis sama dengan agama lain yang boleh menghina ajaran lain tapi kalau ajarannya sendiri di hina baru kepanasan, ga beda jauh =))
-
ya salahkan otak saya yang merasa maha itu aliran paling aneh =))
hihihihi....tau bak mandi gak? air kran kalo terus diisi ke bak mandi yang sudah penuh, airnya bakal ngucur terus..yah otak bro seh yang kapasitasnya segede bak mandi... ;D
-
hehehe, tipikal umat budis sama dengan agama lain yang boleh menghina ajaran lain tapi kalau ajarannya sendiri di hina baru kepanasan, ga beda jauh =))
loh...budis yang mana dl nih? hihihi...aku perlu beli cermin dl deh .. ;D
-
Hinayana.......
Mahayana........
Apa yang membuat seseorang hinayana atau mahayana????
Hinayana Mahayana bukan aliran, tetapi lebih merujuk ke cara pandang seseorang
Cara pandang seseorang yang membuat seseorang menjadi hinayana atau mahayana
Cara pandang yang sempit menjadikan seseorang hinayana
Cara pandang yang luas menjadikan seseorang mahayana
Ajaran yang dipelajari seseorang tidak membuat seseorang menjadi hinayana atau mahayana.
Ada yang berasal dari aliran T tetapi mempunyai cara pandang yang luas (mahayana)
Ada yang berasal dari aliran M tetapi mempunyai cara pandang yang sempit (hinayana)
Ada yang berasal dari aliran M dan mempunyai cara pandang yang luas
Ada yang berasal dari aliran T dan mempunyai cara pandang yang sempit (hinayana).
Kelompok ke empat ini benar benar murni aliran hinayana
karena cara pandang mereka yang menjadikan mereka seperti itu
Mereka yang melabeli dirinya sendiri seperti itu
Mengaku dirinya kecil tetapi lebih banyak mencela orang lain,
menilai sesuatu dari tinta diatas kertas,
membanding bandingkan tinta diatas kertas dengan tinta diatas kertas,
mengaku tinta diatas kertas dia lebih orisinil, lebih suci dan lebih benar
mengaku lebih benar (Mungkin karena terdapat kata benarnya)
membangun kebenaran diatas tinta diatas kertas
melabel ajarannya sebagai sumber kebenaran
karena mengenakan "LABEL BERTULISKAN MEWAKILI KEBENARAN",
otomatis segalau sesuatu yang tidak sesuai dengan tinta diatas kertas mereka, menjadikan orang lain berada pada posisi KETIDAK BENARAN
lupa pada dharma yang hidup
yang diserap tinta diatas kertas
lupa pada batin sendiri
sibuk mengamati kesalahan orang lain
-
karena ryu belum menemukan "blunder" di ajaran T... saya juga pingin tahu "kesalahan" di ajaran T... ada tidak ? coba dicari-cari... silahkan monggo... karena saya dan mungkin banyak member di DC ini nyari kebenaran, bukan melulu mempertahankan ajaran T (jika ternyata ada salah-nya).
Kebenaran diatas tinta. Sibuk membandingkan tinta dengan tinta.
Nyari kebenaran berdasarkan tinta????
Nyari kebenaran diatas tinta?????
:)) :'(
-
Saya pikir kalau ada yang punya 'urat' cukup kuat, tidak ada salahnya dijawab. Seberapapun sinisnya, berapa kalipun ditanya, jawab saja dan berikan penjelasan. Jangan menilai "yang bertanya sepertinya aliran T" atau "sepertinya ini maksudnya nyindir", dsb. Jawab saja pernyataannya, sedangkan konten lain yang tidak perlu ditanggapi, jangan ditanggapi. Bagaimana?
betul, saya setuju.
cuman masalahnya anda harus mengulangi penjelasan anda di atas 5x seminggu.
apa yg udah anda tulis seolah2 gak pernah ada dan gak pernah dibaca.
saya menilai ini etika berforum yg jelek yg harus dibenahi, namun admin mungkin gak punya tenaga atau tidak mau terlalu strict sehingga dibiarkan saja.
Orang mau mempertanyakan manapun adalah haknya dia. Apa kalau orang tanya pandangan Buddhisme tentang karma lalu kita tanya balik: 'kenapa getol tanya ke Buddhis, 'kan Hindu juga punya paham karma?!'? Nggak 'kan? Jadi sah-sah saja kalau orang getol bertanya ke satu aliran tapi tidak bertanya di aliran lainnya.
betul, karena itulah saya hanya bisa menampilkan informasi pengimbangnya...
Kalau untuk ryu, menurut saya memang orangnya begitu. Bukan di Mahayana saja, di Theravada juga sebutannya 'teravada'-lah, 'buda'-lah, 'dama'-lah, dll. Kalau saya pribadi cenderung tidak masalah, kecuali kalau memang sedang pembahasan yang teknis, maka tanda seperti makron atau tilde-pun saya cari-cari demi tidak salah paham. Begitu juga penggunaan emoticon. Saya lihat netral saja, tapi memang kalau di 'area panas' cenderung jadi tidak netral oleh pembaca.
himbauan saya sebenernya masalah kepantasan saja dan mengingat audience forum ini yg sangat banyak termasuk yg baru belajar.
seperti yg saya tulis, saya hanya mengingatkan apakah itu dilakukan dengan niat yg baik atau bukan. hanya penulis yg tahu.
terserah anda, namanya juga himbauan.
anda dan saya mungkin merasa biasa2 aja, tapi mungkin ada sebagian orang yg merasa tersinggung dengan cara2 seperti itu dan akhirnya membalas. forum ini bebas dibaca oleh semua orang, search google juga keluar dengan ranking yg bagus.
bukankah ini seperti mengadu domba aliran2 dan merusak kerukunan?
haruskah kekritisan itu dilakukan dengan cara2 yg gak pantas?
apa susah menjadi kritis namun sopan?
-
perbedaan konsep2 dalam tiap aliran bisa menjadi permasalahan yang besar di kalangan umat awam..tapi apakah konsep2 tersebut mempengaruhi inti ajaran tiap aliran? saya rasa tidak...selama inti ajaran tiap aliran menunjukkan arah jalan menuju nibbana..it's no problem..toh akhirnya ntar ajaran tersebut nantinya kita tinggalkan karena kita sendiri yang melihat realitas sebenarnya...apakah anda selamanya akan memegang konsep2 tersebut? anda sendiri yang menentukan..
"My teaching is not a philosophy. It is the result of direct experience... My teaching is a means of practice, not something to hold onto or worship. My teaching is like a raft used to cross the river. Only a fool would carry the raft around after he had already reached the other shore of liberation."
- Teachings Of The Buddha
-
masih blom sadar dia :)
yg namanya kepercayaan tidak ada lurus atau bengkok.
kepercayaan superman tidak lebih lurus dari kepercayaan fantastic four.
penganut superman tidak berhak merasa lebih lurus daripada penganut fantastic four.
namanya juga "kepercayaan"
apanya sadar dan tidak sadar ? kalau udah bangun dari tidur istilah nya juga sadar
itu pendapat ente.
pendapat saya tidak harus sama toh !
-
ya salahkan otak saya yang merasa maha itu aliran paling aneh =))
pengin tahu kata 'maha' itu MAHAYANA ? :))
-
"theravada memikirkan diri sendiri
mahayana memikirkan orang lain
kenapa tidak memikirkan kita?"
kutipan dr "ajahn bram"
toleransi sebagai buddhis besar toh, klu dilihat...
-
hihihihi....tau bak mandi gak? air kran kalo terus diisi ke bak mandi yang sudah penuh, airnya bakal ngucur terus..yah otak bro seh yang kapasitasnya segede bak mandi... ;D
KENTUTT!!!!
-
postingan, harus nya membawa manfaat dan kemajuan bathin toh
bukan malah menambah LDM
Aw... Aw...
-
apanya sadar dan tidak sadar ? kalau udah bangun dari tidur istilah nya juga sadar
itu pendapat ente.
pendapat saya tidak harus sama toh !
Walau sudah bangun tetapi masih tidak bisa membedakan tinta diatas kertas dengan kesadaran.
-
perbedaan konsep2 dalam tiap aliran bisa menjadi permasalahan yang besar di kalangan umat awam..tapi apakah konsep2 tersebut mempengaruhi inti ajaran tiap aliran? saya rasa tidak...selama inti ajaran tiap aliran menunjukkan arah jalan menuju nibbana..it's no problem..toh akhirnya ntar ajaran tersebut nantinya kita tinggalkan karena kita sendiri yang melihat realitas sebenarnya...apakah anda selamanya akan memegang konsep2 tersebut? anda sendiri yang menentukan..
teori sih begitu semuanya mengaku tujuan arah ke Nibbana
tapi dalam praktek kita melihat jalan lurus arah ke Nibbana itu di belokkan, jadinya ngelantur :)
-
postingan, harus nya membawa manfaat dan kemajuan bathin toh
bukan malah menambah LDM
Aw... Aw...
permainan putar kaset, terus aja berputar =))
-
sepertinya memang mahayanis tidak mau membahas hal ini, malah banyak pahlawan kesiangan yang memutar kaset (morp mode=on)
mumpung punya gembok aye gembok ahhhh ;D
-
hihihi...nah skrg saya mewakili temen2 mahayana bertanya: apa 'teravada' mengacu pada theravada secara umum ? apa buda mengacu pada buddha atau buda jadi2an kyk LSY ? atau biku mengacu pada sesesok bikkhu yang tidak mmiliki tingkah laku spt bikkhu? atau dama mengacu pada ajaan buddha yang diselewengkan? ;D
Kalau di board "terawada" saya ditanya tentang "buda", "biku", dsb, yah tetap saya jawab: "Menurut Tradisi Theravada, Buddha adalah ... Bhikkhu adalah ... Dhamma adalah ... LSY adalah ... " Apa masalahnya? ;D
-
_/\_ Sebelumnnya sy minta ijin pd Semuannya agar sy diijinkan utk me_reply(posting) berhubungan dgn topik tersebut bcs topik aslinnya keburu di lock
_/\_ Koko-Koko DC yg kindfull&wisely, Umat Buddha aliran Theravada ataupun aliran Mahayana adalah umat yg peacefull ☮ dan opened mind, embrace metta/ cinta kasih universal dan wisdom.
_/\_ Agar terjalin unity yg lebih serasi & harmonis di antara Penganut ke dua aliran tersebut, ada baiknnya jika kita saling mengerti, menghargai, toleran dan mau saling teachings learn satu sama lain.
_/\_ Maybe dgn cr tersebut, We all can dissolving jurang pemisah dalam knowledge Kita.
Para Bhikkhu serta Umat dari kedua aliran tersebut jg perlu memperluas persepsi dan keinginanNya utk work together (baik dalam hal material nor spiritual), Learn & listen lebih banyak knowledge selain dr habit yg They miliki.
_/\_ Di jaman sekarang ini, important artinya agar We can work together, overcome problem together, utk Nibbana achievement .
_/\_ No problem terhadap aliran agama Buddhist apa yang dianut suatu Creature. Jika Creature tersebut can practice ajaran dgn good, dia jg akan get hasil yang good, knowledge terhadap kesunyataan, see the truth, menembus meaning of Kebuddhaan.
_/\_ Barang siapa mempraktekkan ajaranKu, dia telah melihatKu, demikian sabda Sang Buddha.
_/\_ Dari pengalaman pribadi sy(Mahayana) ketika sy berkunjung ke Vihara² yg menganut aliran Theravada ataupun Tantrayana, Umat² di sana menyambut&menerima sy dgn friendly & ☮ seperti seorang Saudara/i yg memperlakukan Saudara/iNya dgn penuh welas asih.
Jika di antara Aliran² Buddhist yg berbeda sj We blm bisa work together. Bagaimana Kita bisa work together with Umat² agama lain utk menciptakan better world for All Creatures.
_/\_ Agama Buddhist adalah agama yg universal, so mari We work together without see the different between Us.
_/\_ Semoga berkenan, sy mohon maaf sebesar2nya jika ada yg kurang berkenan……
_/\_ SSBS
☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮☮
[mod]Lain kali, untuk request unlock cukup klik 'report to moderator' saja dan tuliskan permintaannya, tidak perlu buat topik baru.[/mod]
-
betul, saya setuju.
cuman masalahnya anda harus mengulangi penjelasan anda di atas 5x seminggu.
apa yg udah anda tulis seolah2 gak pernah ada dan gak pernah dibaca.
saya menilai ini etika berforum yg jelek yg harus dibenahi, namun admin mungkin gak punya tenaga atau tidak mau terlalu strict sehingga dibiarkan saja.
Kalau sudah pernah dijelaskan dan ingat taruh di mana, gampang, tinggal diberikan link-nya aja. Kalau menurut perkiraan saya, mungkin antara penanya dan penjawab belum nyambung, jadi jawabannya barangkali belum memuaskan. Kalau saya pribadi memang cenderung moderat, dan berapa kalipun orang tanya ke saya, saya tidak masalah. Kalau tidak mempan dengan jawaban satu sudut pandang, saya coba jawaban yang lainnya sampai nyambung atau (salah satu) menyerah. ;D Mungkin kendalanya di sini pihak penjawab Mahayanis sedikit (paling bro Gandalf/Chingik saja), jadi tidak banyak sudut pandang.
betul, karena itulah saya hanya bisa menampilkan informasi pengimbangnya...
Iya, silahkan lanjutkan.
himbauan saya sebenernya masalah kepantasan saja dan mengingat audience forum ini yg sangat banyak termasuk yg baru belajar.
seperti yg saya tulis, saya hanya mengingatkan apakah itu dilakukan dengan niat yg baik atau bukan. hanya penulis yg tahu.
terserah anda, namanya juga himbauan.
Terlepas dari niat penanya dan cara menyampaikannya, kalau saya lebih prioritas ke cara menjawabnya yang pantas juga bermanfaat. Pembaca yang bijaksana akan menilai sendiri mana yang berbobot.
anda dan saya mungkin merasa biasa2 aja, tapi mungkin ada sebagian orang yg merasa tersinggung dengan cara2 seperti itu dan akhirnya membalas. forum ini bebas dibaca oleh semua orang, search google juga keluar dengan ranking yg bagus.
bukankah ini seperti mengadu domba aliran2 dan merusak kerukunan?
haruskah kekritisan itu dilakukan dengan cara2 yg gak pantas?
apa susah menjadi kritis namun sopan?
Kalau sampai terjadi "perkelahian" yang tidak ada juntrungannya, tentu akan dihentikan atau juga didelete.
Barusan saya baca dari halaman 1, tidak ada indikasi ke arah mengadu-domba aliran dari TS. Yang ditanyakan hanya penjelasan tentang Buddha Amitabha, Avalokiteshvara, dan tentang artikel di wikipedia. Yang pertama kali menyikapinya sebagai Theravada Vs Mahayana adalah Mr. Wei di reply #39. Saya tidak bilang Mr. Wei yang mengompori, hanya saja mungkin terlalu curiga karena menganggap TS sebagai Theravadin yang 'menyerang' Mahayanis. Perbandingan ke Ajaran lain (Theravada) pun diungkapkan pertama oleh naviscope tentang "Buddho" di reply #42.
Jadi kalau menurut kesimpulan saya (yang mungkin tidak netral juga), pertanyaan TS tidak salah. Caranya mungkin salah karena dengan istilah yang tidak tepat diikuti beberapa junk post yang seperti tidak serius. Tapi pola pikir Theravada Vs Mahayana ini timbul semata dari prasangka pihak Mahayana yang mungkin ada tersinggung dengan caranya TS posting.
[mod][at] ryu: saya buka lagi agar memberikan kesempatan bagi yang mau berpendapat [at] All: harap tidak gunakan emosi.[/mod]
-
Barusan saya baca dari halaman 1, tidak ada indikasi ke arah mengadu-domba aliran dari TS. Yang ditanyakan hanya penjelasan tentang Buddha Amitabha, Avalokiteshvara, dan tentang artikel di wikipedia. Yang pertama kali menyikapinya sebagai Theravada Vs Mahayana adalah Mr. Wei di reply #39. Saya tidak bilang Mr. Wei yang mengompori, hanya saja mungkin terlalu curiga karena menganggap TS sebagai Theravadin yang 'menyerang' Mahayanis. Perbandingan ke Ajaran lain (Theravada) pun diungkapkan pertama oleh naviscope tentang "Buddho" di reply #42.
Saya tidak peduli ini Theravada vs Mahayana, Maitreya vs Theravada, Mahayana vs Maitreya, atau apa. Memang ini bermulai dari kecurigaan saya terhadap TS sebagai theravadin. Ternyata beliau bukan theravadin.
Tetapi bukan itu intinya, yang saya proteskan adalah TS yang tidak pernah (berarti tidak hanya di thread ini saja) menunjukkan itikad baik dalam berdiskusi tentang sesuatu yg tidak sesuai keyakinan TS (dalam thread ini, Mahayana). Dan ini bukan dipersepsikan oleh saya saja.
Bagi para rekan2 DC yang sudah biasa, mungkin ini tidak masalah. Tetapi bagi orang lain yang kebetulan googling dan masuk ke forum ini, atau bagi pemula, ini akan menjadi membingungkan. Dan mengesankan Agama Buddha penuh dengan sindiran.
Tetapi jika keputusan Glomod adalah demikian. Dengan prinsip 'Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung''; yang berarti di mana saya berada, saya mengikuti aturan di sana; maka saya menghormati Glomod selaku 'penetap aturan' di forum ini. Jika saya tidak bisa berdiskusi tanpa emosi maka saya tidak akan posting di thread ini ataupun thread serupa.
Salam untuk Kainyn_Kutho dan rekan DC lainnya _/\_
-
Kalau sudah pernah dijelaskan dan ingat taruh di mana, gampang, tinggal diberikan link-nya aja. Kalau menurut perkiraan saya, mungkin antara penanya dan penjawab belum nyambung, jadi jawabannya barangkali belum memuaskan. Kalau saya pribadi memang cenderung moderat, dan berapa kalipun orang tanya ke saya, saya tidak masalah. Kalau tidak mempan dengan jawaban satu sudut pandang, saya coba jawaban yang lainnya sampai nyambung atau (salah satu) menyerah. ;D Mungkin kendalanya di sini pihak penjawab Mahayanis sedikit (paling bro Gandalf/Chingik saja), jadi tidak banyak sudut pandang.
Iya, silahkan lanjutkan.
Terlepas dari niat penanya dan cara menyampaikannya, kalau saya lebih prioritas ke cara menjawabnya yang pantas juga bermanfaat. Pembaca yang bijaksana akan menilai sendiri mana yang berbobot.
Kalau sampai terjadi "perkelahian" yang tidak ada juntrungannya, tentu akan dihentikan atau juga didelete.
Barusan saya baca dari halaman 1, tidak ada indikasi ke arah mengadu-domba aliran dari TS. Yang ditanyakan hanya penjelasan tentang Buddha Amitabha, Avalokiteshvara, dan tentang artikel di wikipedia. Yang pertama kali menyikapinya sebagai Theravada Vs Mahayana adalah Mr. Wei di reply #39. Saya tidak bilang Mr. Wei yang mengompori, hanya saja mungkin terlalu curiga karena menganggap TS sebagai Theravadin yang 'menyerang' Mahayanis. Perbandingan ke Ajaran lain (Theravada) pun diungkapkan pertama oleh naviscope tentang "Buddho" di reply #42.
Jadi kalau menurut kesimpulan saya (yang mungkin tidak netral juga), pertanyaan TS tidak salah. Caranya mungkin salah karena dengan istilah yang tidak tepat diikuti beberapa junk post yang seperti tidak serius. Tapi pola pikir Theravada Vs Mahayana ini timbul semata dari prasangka pihak Mahayana yang mungkin ada tersinggung dengan caranya TS posting.
[at] ryu: saya buka lagi agar memberikan kesempatan bagi yang mau berpendapat
[at] All: harap tidak gunakan emosi.
_/\_ Ok Koko Kainyn, thx atas informasinNya
_/\_ SSBS
-
Mungkin kendalanya di sini pihak penjawab Mahayanis sedikit (paling bro Gandalf/Chingik saja), jadi tidak banyak sudut pandang.
Diperluas saja, bukan untuk Mahayanis ^^ untuk rekan2 yang ada disini ^^
-
Karena posting di sini lebih ke arah pembahasan cara bertanya terhadap aliran lain (khususnya Mahayana), maka saya split topiknya. Sementara di-lock. Jika ada yang membahas atau menjawab sesuai topik di sini, silahkan klik "report to moderator" di topik ini.
Untuk lanjut tentang cara bertanya, silahkan ke sini (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21123.0)