Kalau boleh tau, nimitta apa saja yg pernah Anda lihat?dan bagaimana Anda menyikapi nimita
Lalu bagaimana proses masuk jhana sesuai pengalaman Anda, misalnya di dalam jhana satu apa saja yg Anda alami dan lihat dan rasakan?
Terima kasih sebelumnya atas sharingnya.
sebelumnya, mohon maaf apabila saya salah dalam menggambarkan jhana dan cara masuknya.
saya berusaha memegang objek (nafas) secara berulang-ulang. ketika pikiran menyimpang, saya berusaha untuk fokus kembali ke objek tersebut. lama kelamaan pikiran menjadi lebih tenang dan mampu berpusat pada satu titik dengan mudah. pada saat ini, lalu munculah cahaya yang terang benderang. saya tidak lagi merasakan sentuhan nafas masuk dan keluar. saya hanya sadar adanya cahanya tersebut. pada mulanya cahaya ini kurang kuat, sehingga kadang-kadang munculnya hanya sekejap lalu lenyap lagi. walaupun demikian menimbulkan efek yang luar biasa. batin atau pikiran saya merasa tercerahkan. apbila saya melakkan aktifitas berpikir, saya merasakan kebahagiaan dari aktifitas berpikir. saya tidak melekat pada objek-objek pikiran itu, melainkan terpusat perhatian akan proses berpikir itu sendiri. dengan cara demikian munculah kebahagiaan berpikir tersebut yang saya sebut kenikmatan intelektual yang tinggi. bila masuk pada kondisi ini, maka saya menanggapnya telah masuk dan mencapai jhana pertama. (gak tahu benar atau salah menurut anda).
saya tidak bermaksud mneruskan latihan ke tingkat jhana berikutnya saya asyik merenung dan memperhatikan kejadian-kejadian mental dalam diri. "oh beginilah kejadiannya perasaan-perasaan, beginilah kejadiannya kesadaran-kesadaran, beginilah urutannya, dst." saya jadi senag duduk berlama-lama untuk merenung dan menyelidki fenomnena-fenomena. jika sudah demikian, saya tidak akan bosan untuk duduk diam seharian atau semalaman. inilah tanda (yang saya tahu), bila saya masuk jhana pertama.
tapi, apabila saya bermaksud untuk masuk ke jhana ke 2 (jarang saya lakukan), saya terus memusatkan perhatian kepada nafas, atau kepada nimita yang sudah muncul. (selalu berupa cahaya). sampai akhirnya tidak saya temukan lagi stimulus untuk berpikir. stimulus tindakanpun apalgi, terputus oleh kesadaran. semua organ-organ indra saya mulai tertutup. sulit untuk saya gambarkan, tapi saya menemukan suatu keadaan yang luar biasa. kebahagiaan yang hampir tidak pernah saya temukan dalam kehidupan sehari-hari, saya temukan pada saat masuk pada jhana kedua. kebahagiaan ini tidak muncul dari sentuhan tubuh atau pemikiran, melainkan karna sifat pikiran yang terfokus. sungguh sulit untuk digambarkan. pada tahap ini, jika saya berenti bermeditasi, maka secara otomatis ketika saya membuka mata (usai meditasi), saya dapat melihat makhluk-makhluk halus yang bergerak maupun yang tidak bergerak. dan saya dapat berdialog dengan mereka. dan apabila saya memadang ke arah manusia, saya dapt membaca pikirannya. demikianlah. bagaimana menurut pendapat anda?
Saudara Candra Mukti yang baik, saya tertarik ikut urun pendapat ya...? pengetahuan saya mengenai praktek samatha juga masih dangkal, ada teman lain yang mungkin bisa menerangkan lebih baik dari saya, yang saya tahu kadang-kadang masuk ke forum ini, tetapi jarang atau tidak memberi komentar.
sebenarnya thread ini sudah panjang saya tak tahu harus mengomentari yang mana..
biru: pada tahap ini mungkin saudara Candra Mukti mencapai upacara samadhi, ditandai dengan muncul lenyapnya cahaya terang, tapi nampaknya konsentrasi saudara belum stabil, dan masih ada bentuk-bentuk batin yang muncul yang menyebabkan nimittanya timbul tenggelam.
bold: ini yang saya agak aneh, karena setahu saya dalam samatha kita justru jangan berpikir, menurut yang saya pelajari (dan juga komentar teman yang lebih mengerti) pada tahap ini kita harus tetap memperhatikan nafas, hingga akhirnya menyerap sendiri..pada objek nimitta tersebut. Tapi ini hanya pendapat saja sih, saya belum pernah mengalaminya..
italic: penyelidikan untuk melihat fenomena-fenomena hanya bisa dilakukan bila keluar Jhana.. mungkin saudara sudah keluar Jhana pada saat itu, sebab pada waktu kita memasuki Jhana kita tak berpikir, karena begitu kita berpikir maka kita akan keluar Jhana. Atau saudara mungkin masih di upacara samadhi..
green: Penggambaran saudara Candra Mukti yang ini nampaknya lebih cocok dengan penggambaran mengenai Jhana pertama yaitu faktor-faktor Jhana (vitakka, vicara, piti, sukha, ekaggata) menjadi kuat, disini batin hanya terserap pada objek, pikiran berhenti, indra tertutup, dan timbul kebahagiaan sebagai konsekuensi dari berhentinya stimulus-stimulus tersebut.
Ini hanya urun pendapat, saya mungkin salah...