//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera  (Read 4913 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« on: 22 December 2009, 10:43:45 PM »
KE-AKU-AN

Oleh: Sri Pannyavaro Mahathera
Pikiran, Pemikiran, Sankhara






Dalam pandangan agama Buddha, antara pikiran dan pemikiran tidaklah dibedakan. Pemikiran yang dalam pengertian umum adalah hasil dari pikiran, sesungguhnya adalah pikiran itu sendiri. Sama seperti kita melihat rumah. Komponen2 seperti tiang, kasau2, dinding, kerangka atap, genteng dan lantai; yang disusun membentuk rumah, sebenar-benarnya adalah rumah itu sendiri. Sama sekali tidak bisa dikatakan, bahwa 'rumah' ini memiliki tiang seperti ini, dinding seperti ini, atap begini, lantai begitu, dan sebagainya. Rumah yang mana yang memiliki atau menjadi si pemilik semua itu? Tidak ada! Komponen atau bagian-bagian itu sendiri, yang tersusun seperti itu, adalah 'rumah' itu sendiri. Tidak ada si pemilik atau bagian rumah, dan bagian lainnya adalah bagian yang dimiliki atau menjadi pelengkap. Persis seperti itu adalah pikiran kita. Pikiran ini adalah pemikiran itu sendiri, termasuk proses berpikir.

Pemikiran itu pun bukan juga suatu yg muncul kemudian berhenti, sehingga boleh dianggap sebagai hasil akhir dari suatu proses berpikir. Satu pemikiran muncul sesaat, kemudian berubah, cepat sekali, terus begitu tanpa henti.

Semua yang muncul menjadi pikiran atau pemikiran disebut sankhara, perpaduan. Disebut perpaduan karena sifat kemunculannya yang tidak mandiri tetapi terjadi karena banyak faktor. Dan juga faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya pikiran itu tidak kekal, berubah terus, maka pikiran yang muncul pun berubah dengan cepat.


Pengertian Benar


Bila faktor yang berpengaruh pada pikiran itu benar dan baik, maka pikiran pun mendapatkan faktor yang benar dan baik. Pengaruh baik itu dalam Delapan Unsur Jalan Mulia disebut Pengertian Benar atau Pandangan Benar. Pengertian yang benar adalah pengertian yang sesuai dengan Hukum ALam (Niyama Dhamma) dan membawa keterbebasan dari penderitaan.

Seluruh ajaran Guru Agung Buddha Gotama atau Dhamma, yang kita pelajari dan fahami adalah pengertian benar. Pengertian benar ini mempengaruhi pikiran.

Tetapi pikiran tidak selalu berada dalam pengaruh atau arahan yang benar. Faktor-faktor lain pun masih sering muncul mempengaruhi pikiran kita, misalnya keserakahan, kebencian, keakuan, dan berbagai angan-angan lainnya.

Bila pengaruh buruk itu muncul pada pikiran, lalu seseorang teringat pada pengertian benar bahwa keburukan akan berakibat keburukan; oleh karenanya pengaruh buruk jangan diikuti; maka pikiran buruk tidak akan berlanjut terus.

Proses tidak berlanjutnya pikiran buruk itu dapat diterangkan sebagai berikut: Adanya kewaspadaan yang mengetahui bahwa pikiran buruk sedang atau mulai muncul, kemudian digunakanlah pengertian atau konsep yang baik untuk menghentikannya.

Memang bisa berhasil. Meski bisa juga tidak berhasil. Artinya, pikiran yang buruk itu berjalan terus sampai muncul menjadi ucapan atau tindakan yang buruk. Cara ini yang dilakukan oleh hampir semua umat beragama. Pengertian benar yang sudah diyakini atau diimani digunakan untuk mengatasi pikiran-pikiran buruk.

Demikian juga, umat Buddha mengenal pengertian Anatta (tanpa-aku), atau Sunyata (Tanpa inti yang kekal). Tetapi bukan berarti kalau seseorang sudah mengerti atau faham benar tentang pengertian Anatta yang diajarkan oleh Guru Agung Buddha Gotama, maka sudah tidak ada lagi pikiran keakuan padanya. Pikiran keakuan itu tetap saja timbul begitu cepat dan begitu sering meskipun dia sudah sangat faham Anatta dan juga sudah tidak menghendaki pikiran keakuan itu timbul.

Bila ia waspada terhadap munculnya pikiran keakuan itu: "Ini kebaikanku". "Ini jasaku". "Ini kewajibanku". "Ini hasilku", dan masih banyak lagi, lalu dilawanlah pikiran keakuan itu dengan pengertiannya tentang Anatta (Tanpa-aku) yang sudah diyakini kebenarannya. Maka yang sekarang menjadi pikirannya adalah pikiran atau konsep tentang Anatta (Tanpa-aku) tersebut. Cara ini bukanlah cara mengatasi atau menghabiskan keakuan, melainkan melawan konsep (keakuan) dengan konsep (tanpa-aku).

Untuk memudahkan mengingat, kita berikan saja nama untuk cara ini: cara konvensional atau cara biasa.


Kewaspadaan atau Perhatian


Cara menghabiskan pikiran keakuan yang sering muncul dan menjadi sumber keburukan atau penderitaan menurut ajaran Guru Agung Buddha Gotama adalah:

Perhatikan atau waspadai terus-menerus bila pikiran keakuan itu muncul. Jangan menyesali bila pikiran keakuan muncul, tetapi yang sangat penting adalah menyadari atau memperhatikan pikiran itu. Perhatikan saja! Waspadai saja!



Waspadai dengan sikap pasif. Artinya, tidak perlu menggunakan konsep Anatta (Tanpa-aku) untuk menghentikan atau melawannya. Tidak menganalisis dari mana munculnya pikiran keakuan itu, dan juga tidak perlu ingin menghentikannya karena tidak sesuai dengan Dhamma. Tetapi, perhatikan saja terus-menerus, awasi saja terus-menerus. Mengawasi dengan pasif. Hanya mengawasi saja! Maka, pikiran keakuan itu akan teratasi, akan berhenti dengan sendirinya. Inilah cara yang diajarkan oleh Dhamma ajaran Guru Agung Buddha Gotama sebagai cara untuk menghabiskan keakuan. Kita namakan cara ini: cara vipassana atau cara pencerahan.

Memang kita belum mampu mengawasi setiap timbulnya pikiran buruk: keserakahan, iri hati, kebencian, kekejaman, kejengkelan, kekecewaan dan keakuan. Tetapi bila kita mengetahui atau menyadari bahwa pikiran itu mulai atau sedang muncul, maka perhatikanlah, awasilah! Pikiran itu akan berhenti. Selanjutnya hanya kesadaran murni yang berlangsung. Kesadaran murni itu adalah kata lain dari kebebasan. Kebebasan dari penderitaan. Meski hanya dialami sesaat, kesadaran murni adalah kebebasan. Bagi yang belum mencapai kebebasan penuh, kebebasan itu hanya dialami sesaat. Mengapa hanya dialami sesaat? Karena kotoran yang lain dari pikiran masih akan muncul lagi.


Beda antara manfaat kedua cara


Apakah perbedaan di antara kedua cara, yakni cara biasa dan cara vipassana, dalam mengatasi pikiran buruk? Cara biasa, yaitu cara melawan konsep buruk atau pikiran buruk dengan pikiran baik yang didasari pengertian benar atau keyakinan memang bisa menghentikan pikiran buruk. Karena pikiran buruk bisa dihentikan, maka perilaku buruk tidak akan dilakukan. Tetapi cara ini tidak banyak mengurangi kelekatan seseorang pada kenikmatan dalam melakukan keburukan.

Ketagihan pada kenikmatan terhadap keburukan, dan juga kenikmatan terhadap kebaikan, akan memperkuat pikiran keakuan. Keakuan ini kemudian menyebabkan berbagai keinginan bermunculan.

Cara vipassana atau mengembangkan pandangan terang akan menumbuhkan pencerahan mental yang menyadarkan kita bahwa kondisi pikiran ini adalah tidak kekal. Dalam perhatian penuh atau perhatian terus-menerus itu kita akan menyadari dengan jelas munculnya suatu pikiran, bertahan sebentar, lalu tenggelam. Kemudian muncul pikiran yang lain, bergolak, berkembang, tidak lama juga lalu tenggelam. Begitu seterusnya! Arus pikiran ini tidak akan pernah berhenti. Pencerahan mental yang timbul dari perhatian terus-menerus (nyana), bukan logika intelektual, terhadap pikiran kita sendiri ini akan mengurangi kelekatan atau kelengketan kita terhadap segala kenikmatan sesaat. Kekuatan keakuan yang timbul dalam pikiran menjadi berkurang. Kekuatannya yang membakar-bakar berbagai keinginan pun berkurang.

Kemampuan mengetahui pikiran-pikiran yang muncul, utamanya pikiran keakuan, dan mengawasi atau memperhatikannya terus-menerus sampai pikiran keakuan itu lenyap adalah latihan dan juga tujuan meditasi Buddhis.

Sumber : Mading Vihara Borobudur Medan
Sumber : Milis MUBI
« Last Edit: 22 December 2009, 10:45:47 PM by Virya »
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #1 on: 10 January 2010, 11:04:06 PM »
informasi yang sangat berguna untuk dicoba....
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #2 on: 11 January 2010, 12:53:01 AM »
cara pertama lebih bisa bertahan lama sih drpd cara kedua (biasa)..

akan lbh sering jalanin cara pertama aja akh..

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #3 on: 14 January 2010, 04:25:54 AM »
diawasi..pikirannya malah berhenti
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #4 on: 14 January 2010, 10:13:23 PM »
^
^
masa pikirin bisa berhenti   :o :hammer:
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #5 on: 14 January 2010, 10:25:12 PM »
^
^
masa pikirin bisa berhenti   :o :hammer:

iya...berhenti berpikir kr berpindah focus dengan mengawasi..
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #6 on: 14 January 2010, 10:29:12 PM »
^
^
masa pikirin bisa berhenti   :o :hammer:

iya...berhenti berpikir kr berpindah focus dengan mengawasi..
yeeeeh  :hammer: ..... itu namanya bukan berhenti tapi berproses  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #7 on: 14 January 2010, 10:37:27 PM »
kok bisa?kan begitu lagi mikir yang jelek..terus ingat..oya diawasi.yang jelek itu kemana coba?kan berhenti dipikirkan.terus nanti muncul lagi.ingat lg hrs diawasi.yah..gitu-gitu terus
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #8 on: 15 January 2010, 10:24:53 AM »
kok bisa?kan begitu lagi mikir yang jelek..terus ingat..oya diawasi.yang jelek itu kemana coba?kan berhenti dipikirkan.terus nanti muncul lagi.ingat lg hrs diawasi.yah..gitu-gitu terus

Itu bukan pikiran yang berhenti, tetapi terkendali; bagaikan seekor sapi yang dikekang oleh tali pada sebuah tiang kokoh. Sapi itu adalah gejolak batin (perasaan, persepsi, bentukan-bentukan kehendak dan kesadaran). Tali itu adalah perhatian. Dan tiang yang kokoh itu adalah konsentrasi.

Perhatian dan konsentrasi yang kuat, akan mengendalikan segala bentuk dan fenomena batin. Sehingga segala bentukan mental (batin) itu tidak akan berkeliaran.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #9 on: 15 January 2010, 05:58:43 PM »
okkkk.......diterima
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #10 on: 15 January 2010, 06:10:24 PM »
BrOWw, kehendak itu trmasuk pancakhanda bgian yg mana?

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #11 on: 15 January 2010, 06:15:17 PM »
BrOWw, kehendak itu trmasuk pancakhanda bgian yg mana?

Bentukan-bentukan kehendak => sankhara.

Kelompok kehidupan yang terdiri dari bentukan-bentukan kehendak disebut dengan istilah "sankharakhandha".

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #12 on: 15 January 2010, 06:58:13 PM »
Oh brarti trmasok bentuk2 pikiran ya.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Ke-aku-an by Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #13 on: 16 January 2010, 01:07:02 AM »
Oh brarti trmasok bentuk2 pikiran ya.

Maksudnya bentuk-bentuk pikiran apa, Bro?