7. Gunakan Kalimat Bahasa Indonesia yang baik dalam mengutarakan makna
dan maksud dari Sutta, Vinaya atau dharmapada dengan baik. Sehingga
yang membacanya terkesan ada sisi positif dari pemikiran kita.
Point ini menyarankan untuk menggunakan kalimat bahasa Indonesia yang baik. Akan tetapi saya melihat point ini justru mengandung kesalahan. Sebuah kalimat yang baik dalam bahasa Indonesia minimal mengandung subyek dan predikat. Kalau kita perhatikan kalimat kedua dari poin ini, yaitu "
Sehingga yang membacanya terkesan ada sisi positif dari pemikiran kita.", ini adalah kalimat yang jelek. Alasannya, dalam kalimat ini, tidak ada subyek dan pun tidak ada predikat. Yang ada hanyalah keterangan akibat. Karena itu, poin ini seharusnya tidak dibagi menjadi dua kalimat tetapi cukup satu kalimat saja.
Poin-point berikut juga mengandung kesalahan. Perhatikan yang saya bold!
1. Selalu Gunakan kalimat awal " Namo Buddhaya", " Namo Amitofo"
(Khusus Aliran Mahayana), "namasate" (sikap anjali). Sebagai pembuka
2. Gunakan kalimat " Dengan sekutum teratai, andalah calon Buddha".
sebagai anak kalimat berikutnya
5. Gunakan Bahasa Indonesia baik dan benar (baku). Dalam menulis
1. Selalu Gunakan kalimat awal " Namo Buddhaya", " Namo Amitofo"
(Khusus Aliran Mahayana), "namasate" (sikap anjali). Sebagai pembuka
9. untuk Kalimat Penutup Gunakan Kalimat "Sabbe Sattha Bhantu
Sukhita", "Gate - gate Paramgate Parasamgate Boddhisuava" ( untuk
mahayana). Dan terakhir Gunakan kata "Sadhu Sadhu Sadhu ".
Saya telah menulis banyak artikel. Buku juga sudah ada enam. Tetapi seingat saya tidak satu pun tulisan yang menyantumkan kalimat "Namo Buddhaya" atau "Namo Amitofo" atau yang lainnya. Juga tidak menutup artikel atau buku saya dengan frase "Sadhu, sadhu, sadhu". Saya punya prinsip bahwa antara menulis surat, pemberitahuan, atau ceramah dan menulis artikel atau buku ada prosedur yang berbeda. Saya bukan penulis profesional tetapi itulah yang telah saya terapkan selama ini.
4. Menganalisa dengan baik bahan atau tema yang kita mau utarakan.
5. Gunakan Bahasa Indonesia baik dan benar (baku). Dalam menulis
Poin ini bertentangan. Poin nomor lima mengatakan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar (baku). Tetapi dalam poin nomor empat digunakan kata "menganalisa". Kata ini berasal dari kata "analisa". Kata "analisa bukanlah yang disarankan oleh KBBI. Yang disarankan adalah "analisis".