Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Mahayana => Topic started by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:20:56 PM

Title: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:20:56 PM
Izinkan saya untuk membagi artikel mengenai Guanyin. Banyak yang bingung apakah Guanyin (Avalokitesvara) adalah Bodhisattva Buddhis atau Dewi agama Tao. Apalagi banyak juga sumber-sumber berbahasa Indonesia yang mengatakan bahwa Guanyin sebenarnya telah ada pada zaman Tiongkok purba, seperti:

Menurut jindeyuan.org disebutkan mengenai Avalokitesvara Bodhisattava (Guan Yin):

“Jauh sebelum diperkenalkannya agama Buddha pada akhir Dinasti Han (tahun 25 - 228), Koan Im Pho Sat telah dikenal di Tiongkok purba dengan sebutan Pek Ie Tai Su yaitu Dewi berjubah putih yang welas asih. Kemudian Beliau diketahui sebagai perwujudan dari Buddha Avalokitesvara.”

Atau

“Demikianlah seorang Dewi Welas Asih yang Asli Tiongkok 白衣大士 (Pek Ie Tai Su) menyatu dengan Avalokitesvara, jadilah Dewata Buddhis khas Tiongkok, bahkan ciri-ciri ke-India-annya hilang sama sekali.”
 
Bahkan di beberapa forum diskusi, banyak timbul pandangan bahwa Guanyin berasal dari agama Tao. Daloam buku-buku Widya Karya yang diterbitkan MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) juga disebutkan:
“Agama Buddha (asli) di India pada hakekatnya tak “mengenal”nya, kalaulah ada penyebutan Avalokitesvara Bodhisattva itupun “gelar” yang diberikan pada Guanshiyin dengan nama itu (yang di India disandang oleh seorang Bodhisattva pria).”

Dan:
“Bila Guanshiyin dihubungkan dengan Shenming dari Miao Shan jelas pemujaannya pra-agama Buddha masuk ke Tiongkok, ditambah dengan pemuja penganut Dao (yang dengan Ru memang bergandeng), maka Guan Yin adalah Shan Ming orang Tiongkok (asli).”

Bahkan belakangan ini Ketua Umum MATAKIN (Budi S. Tanuwibowo) mengeluarkan pernyataan, “Kwan Im Po Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) tidak jelas kuburannya / makamnya sehingga diragukan keberadaan dan kebenaran-Nya”

Dalam surat permohonan maafnya, Budi S. Tanuwibowo menggunakan istilah “Dewi Kwan Im”, bukan lagi “Kwan Im Po Sat”, dan berkata:
“Mengenai siapa Beliau, ada beberapa versi: apakah seorang Dewi, atau tokoh suci di jaman purba yang hidup ratusan tahun sebelum Nabi Kong Zi. Namun semua itu tidak mengurangi hormat yang tinggi kepada Beliau. Secara spirit Beliau menjadi lambang welas asih yang universal dan melintasi batas-batas agama. Ini menjadi keyakinan saya dan juga keyakinan banyak orang yang mengagumi dan menghormati Beliau.”

Banyaknya pernyataan-pernyataan tersebut menjadikan kebingungan, sehingga banyak orang yang meragukan Guanyin sebagai Bodhisattva Buddhis.

Menanggapi kebingungan tersebut maka saya akan menjawab satu persatu pokok permasalahan mengenai Guan Yin dengan berdasarkan penelitian para sejarawan.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:23:56 PM
Masuknya Guanyin (Avalokitesvara) ke Tiongkok
Guan Yin (Avalokitesvara Bodhisattva) telah masuk ke Tiongkok pada akhir abad 1 M, pada zaman Dinasti Han. Guan Yin sudah ada di Tiongkok sejak diterjemahkannya Maha Sukhavativyuha yang diterjemahkan Lokaksema dan Kang Sengkai pada abad 2 M serta Sanghavarman pada tahun 252 M. Tahun 266 M dan 270 M, Dharmaraksa menerjemahkan Saddharmapundarika Sutra dan Karandavyuha Sutra yang merupakan dua sutra penting Avalokitesvara. Oleh karena itu, dapat dipastikan Guanyin Pusa adalah Bodhisattva Buddhis dan pemujaannya di Buddhis memang mengawali dan mempelopori segala bentuk pemujaan-Nya di berbagai agama dan kepercayaan di Tiongkok.

Berikut pertanyaan-pertanyaan dan jawaban mengenai Guanyin.

Q:Avalokitesvara di India adalah pria dan Avalokitesvara di Tiongkok adalah wanita dan biasa disebut Guanyin. Guanyin wanita sebenarnya adalah Dewi agama Tao (Baiyi Dashi – Pek Ie Tai Su). Apakah benar demikian?
A: Ternyata tidak. H. Maspero dan Kenneth Chen mengatakan bahwa Baiyi Guanyin adalah Pandaravasini (berjubah putih) dan juga wujud Tionghoa dari Tara Putih (Sitatara), consort dari Avalokitesvara dan merupakan Bodhisattva yang sangat penting dalam tradisi Tibetan. Ketika Pandaravasini pertama kali diperkenalkan ke Tiongkok pada masa Dinasti Tang, menurut pandangan ini, Ia berubah menjadi Dewi Kesuburan karena Pandaravasini termasuk dalam Garbhadhatu (Mandala Rahim). Kata-kata rahim tersebut membuat Beliau juga dijadikan Dewi Pemberi Anak oleh masyarakat Tiongkok, yang dikenal dengan nama Songzi Guanyin.

Namun akhir-akhir ini Rolf A Stein tidak setuju bahwa Pandaravasini dihubungkan dengan Tara Putih. Argumennya terdiri dari 2 poin: Baiyi Guanyin pertama kali diperkenalkan melalui teks Dharani Tantrik yang diterjemahkan pada abad ke-6 M daripada 8 M seperti yang disebutkan Maspero. Oleh karena itu, Baiyi Guanyin telah diperkenalkan lebih awal, sehingga tidak dibawa dari Tibet. Seperti dalam teks-teks Tantra yang membutuhkan visualisasi, perwujudan Baiyi Guanyin digambarakan dengan jelas dalam teks yang berasal dari abad ke-6 M tersebut. Wujud Baiyi Guanyin dalam teks tersebut, tanpa menyebutkan gender, adalah memakai jubah putih dan duduk di atas teratai dengan memegang teratai (bukan dahan willow) dan tangan lainnya memegang vas. Rambut-Nya disanggul ke atas. Teks Tantrik ini diduga yang menjadi basis dari perwujudan Baiyi Guanyin. Teks-teks lainnya berkenaan dengan lukisan Baiyi Guanyin telah ada pada zaman Dinasti Song dan Tang, namun bentuknya yang benar-benar lengkap tidak disebutkan, oleh karena itu tidak diketahui sejauh mana perwujudan Baiyi Guanyin dalam sutra tersebut diikuti.

Argumen Stein yang kedua dan sangat penting adalah teks Tantra yang diterjemahkan pada masa Dinasti Tang yang berkenaan dengan Buddha wanita (Fomu), di mana Pandaravasini (Baiyi) ditampilkan bersama dengan Tara. Namun berbeda dengan yang belakangan. Baiyi (Pandaravasini) adalah Ibu dari keluarga Lotus yang kepalanya adalah Avalokitesvara. Ia diberi nama “Kediaman Putih” (Baichu) karena Ia tinggal di teratai yang putih suci. Baiyi berbeda dengan “Ia Yang Bertubuh Putih” (Baishen), sebuah figure yang bersama-sama Tara, mengelilingi Amoghaphasa Avalokitesvara yang duduk di Gunung Potalaka. Di beberapa teks, Baiyi digambarakan duduk di atas teratai dengan memegang lasso di tangan kiri-Nya dan Prajnaparamita Sutra di tangan kanan-Nya yang diangkat, yang sanagt berbeda dengan pendeskripsian Baiyi yang lebih awal (memegang teratai dan vas). Dan membuat segalanya bertambah kompleks, dalam Mandala Rahim, “Kediaman Putih”, “Tubuh Putih’ dan “Tubuh Putih Maha Terang” (Daming Baishen) yang berada di pelataran Guanyin, semuang berjubah putih dan dapat disebut Baiyi. Putih adalah symbol dari pikiran yang tercerahkan, yang ‘melahirkan’ semua Buddha dan Bodhisattva. Oleh karena itu para Bodhisattva wanita yang berada dalam pelataran Guanyin kebanyakan berjubah putih, karena mereka adalah Ibu dari Buddha dan Bodhisattva.

Jadi jelas bahwa Baiyi Guanyin adalah Pandaravasini, prajnanya (aspek kebijaksanaan feminin) Amitabha. Awalnya, dia muncul dalam Garbhadhatu Mandala dengan jubah putih, duduk di atas teratai dan me-megang teratai kuncup ber-warna putih di tangan kirinya. Menurut Mahavairocana Sutra bab ke-5 dan 10, Pandaravasini itu berwarna putih (kadang-kadang merah muda) karena diaberdiam dalam Pikiran yang Cerah dan berdiam di atas teratai. Pandaravasini muncul dalam berbagai Sutra. Pandaravasini kemudian menjadi sumber dan pemimpin dari bagian Avalokitesvara dalam Mandala Garbhadhatu (Rahim) dan dipanggil dengan nama Guanyinmu (Ibu Avalokitesvara) sebagai bentuk aslinya.

Mahavairocana diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Tionghoa pada tahun 724 M oleh Subhakarasimha. Bahkan mungkin teks Sansekerta Mahavairocana Sutra telah ada di Tiongkok sejak tahun 674 M yang dibawa oleh Wu Xing. Pada tahun 812 M, Silendrabodhi dan PalTseg menerjemahkan Mahavairocana Sutra dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Tibet.

Ada teks yang disebut Baiyi Guanyin Jing atau Zhou (Sutra atau Mantra Pandaravasini Avalokitesvara). Sutra-sutra tersebut sangat pendek namun mencakup suatu mantra. Pelafalan dan pengingatan Sutra ini dianggap sangat manjur. Salah satu yang paling terkenal bernama Baiyi Guanyin (Dashi) Shenzhou (Mantra dari Pandaravasini Avalokitesvara atau Makhluk Agung). Sutra tersebut sudah digunakan sejak abad 11 M dan masih banyak dicetak dan disebarkan gratis pada zaman sekarang. Teks terkenal yang lain, yaitu Guanyin Shiju Jing (Sutra Guanyin 10 Kalimat), terkadang digabungkan dengan Baiyi Guanyin Shenzhou dan disebut sebagai Guanyin Mengshou (ditransmisikan melalui mimpi) Jing, Guanyin Baosheng (pelindung kehidupan) jing atau Guanyin Jiusheng (Menyelamatkan kehidupan) Jing. Teks-teks tersebut juga berasal; dari abad 11 M. kedua teks tersebut diduga ditansmisikan Baiyi Guanyin terhadap umatnya. Pelafalan sutra tersebut diyakini dapat membebaskan umat dari penderitaan, namun tidak spesifik pada pemberian anak.

Berkah pemberian anak, ada pada teks lain, dan memiliki berbagai macam nama, namun secara lebih meluas adalah Baiyi Dashi (atau Guanyin) Wu Yinxin Tuoluoni Jing (Pancamudra Dharani Pandaravasini Avalokitesvara Sutra). 35 kopi sutra ini terdapat dalam koleksi buku langka Perpustakaan Chinese Buddhist Cultural Artifacts, terletak di Vihara Fayuan di Beijing. Sutra tersebut dicetak sejak zaman Dinasti Ming, dengan yang paling awal tahun 1428 M dan mayoritas pada masa periode Wanli, sekitar 1600. Seperti teks-teks lainnya, teks ini juga dicetak dan disebarkan secara gratis oleh umat yang memohon mukjizat ataupun mereka yang ingin menyebarkan ajaran Guanyin. Jumlah yang disebarkan tergantung keadaan ekonomi sang penyumbang. Biasanya juga disertai kejadian-kejadian mukjizat yang dialami. Namun teks ini juga penting bagi para sejarawan.

Jadi jelas bahwa Guanyin Berjubah Putih (Baiyi Guanyin) adalah sepenuhnya bersifat Buddhis dan dari agama Buddha. Baiyi Guanyin (Pandaravasini) pada abad ke-6 M digambarkan tanpa menyebutkan gender. Penampakan Baiyi Guanyin di Tiongkok sendiri juga dimulai sekitar abad ke-6 M.

Akhirnya dalam Mahavairocana Sutra yang diterjemahkan pada abad ke-8 M dengan jelas disebutkan bahwa Pandaravasini adalah “Ibu” Avalokitesvara. Tentu “Ibu” berarti menunjukkan bahwa Pandaravasini adalah seorang Bodhisattva wanita. Kata “Pandaravasini” sendiri berarti “Yang Berbaju Putih”.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:26:24 PM
Q: Istilah “Guanyin” berasal dari mana? Bagaimana dengan Cihang Dashi?
A: Banyak orang yang salah kaprah menganggap bahwa Cihang Dashi adalah kisah yang sangat tua. Demikianlah kisah Cihang Dashi / Cihang Zhenren:

Ci Hang Dao Ren adalah Pendeta Penyelamat Pelayaran yang hidup pada masa Dinasti Yin-Shang dan salah satu dari 12 murid Yuan Shi Tian Zun, begitulah menurut kitab Fengshen Yanyi. Di novel Fengshen diceritakan bahwa Ci Hang Dao Ren membantu pihak Wu Wang dan Jiang Zi Ya dalam menumbangkan Kaisar jahat bernama Zhou Wang. Ci Hang Zhen Ren digambarkan duduk di atas singa emas berkepala sembilan. hari rayanya ada tiga. yang pertama tanggal 19 bulan 2 Lunar (Ia berdoa agar para makhluk yg telah meninggal terbebas dari neraka dan berkah bagi yang masih hidup), tanggal 19 bulan 6 Lunar (Ia mengalahkan Ningbo Xianzi) dan tanggal 19 bulan 9 Lunar di mana Cihang mencapai keabadian (pencerahan).

Karena latar belakang kisah Cihang adalah Dinasti Yin-Shang yaitu ribuan tahun SM (Sebelum Masehi), maka banyak orang yang menganggap bahwa Ci Hang Da Shi telah ada sedari dulu di Tiongkok sebelum masuknya Guanyin ke Tiongkok. Dan Ci Hang Da Shi oleh banyak orang sering dianggap sebagai cikal bakal Guanyin wanita.

Namun apa benar kisah Cihang Dashi setua itu? Apabila dilihat lagi, maka jelas bahwa kisah Cihang Dashi sangatlah tidak tua. Kisah Cihang Dashi baru muncul pada kitab Li Dai Shen Xian Tong Jian yang berasal dari Dinasti Ming (1368-1644 AD). Kalau memang kisah Cihang Dashi sudah sangat tua, mengapa kisah Cihang tidak diketemukan dalam Shen Xian Zhuan karya Ge Hong (283-343 AD)? Kisah Cihang Dashi juga ada dalam novel Fengshen Yanyi yang juga berasal dari Dinasti Ming. Maka dari itu dapat dipastikan bahwa kisah Cihang Dashi baru muncul pada masa Dinasti Ming. Bahkan kisah Cihang Dashi dalam Li Dai Shen Xian Tong Jianpun diragukan keakuratan sejarahnya.

Kisah Cihang Dashi juga muncul SETELAH / SESUDAH wujud wanita Guanyin menjadi terkenal di Tiongkok. Jadi TIDAK MUNGKIN bagi Cihang Dashi untuk MEMPENGARUHI Guanyin sehingga berwujud wanita. Bahkan kisah Miao Shan lebih awal daripada kisah Cihang Dashi.

Terjemahan ‘Guan Yin (觀音)”, “Ia yang mendengar suara” dunia, adalah subjek kontroversi yang panjang. Xuan Zang (602-604) mengetakan terjemahan tersebut keliru dan selama penerjemahan yang dilakukannya, Beliau menggunakan Guan Zi Zai (觀自在) dari Sansekerta Avalokitesvara (Avalokita-Isvara), “Tuan yang Melihat”. Cheng Kuan (738-839) menulis dalma komentarnya, ia menunjukkan bahwa dalam naskah original Sansekertanya sendiri terdapat dua nama yang berbeda, yang dilihat dari manuskrip tua yang ditemukan tahun 1927 di Sinkiang, Xinjiang, Tiongkok yang berasal dari abad ke-5 M. Di manuskrip tua tersebut nama Avalokitasvara (Guanyin) muncul sebanyak 5 kali, sehingga akhirnya Mironov menyimpulkan bahwa kata “Avalokitasvara” adalah bentuk aslinya namun akhirnya diganti dengan Avalokitesvara. Profesor Murray B Emeneau pun juga mengatakan bahwa “Avalokitasvara” berate “Ia Yang Mendengar Suara”. Bahkan murid Xuan zang yang terkenal yaitu Guizhi (窺基 632-82 M), menggunakan lagi kata “Guanyin” dalam menerjemahkan Prajnaparamita Hrdaya Sutra.

Namun Xuanzang bukanlah yang pertama kali menerjemahkan dengan kata “Guan Zi Zai”. Semua penerjemah sebelum Xuanzang menggunakan kata “Guanyin”. Kumarajiva (344-413 M), yang dikritik oleh Xuanzang karena menggunakan kata “Guanyin” dalam menerjemahkan Saddharmapundarika Sutra dan Prajnaparamitahrdaya Sutra, ternyata Beliau (Kumarajiva) juga telah mengatakan bahwa “Guanshiyin” (觀世音) juga disebut Guanzizai (觀自在).

”Shi” dalam “Guanshiyin” sempat dihilangkan sehingga menjadi “Guanyin”. Hal ini karena pelarangan penggunaan nama (tabu) dengan menggunakan huruf “Shi” 世. Hal tersebut disebabkan karena Huruf “Shi” ada dalam  nama Li shimin 李世民 (nama Kaisar Taizong), sehingga tabu untuk dipergunakan. Namun akhirnya Kaisar Tang Gaozong membolehkan kembali penggunaan “Shi” untuk “Guanshiyin”.

Faktanya, kata terjemahan “Guanyin” muncul seawal-awalnya pada tahun 185 M yaitu pada terjemahan Sutra Perfect Splendor Samadhi  (成具光明定義經) oleh Zhiyao (支曜). Terjemahan “Guanshiyin” muncul paling awal pada terjemahan liturgi kebaktian yang diterjamahkan pada masa Dinasti Han Akhir (25-220 M).

Oleh karena itulah “Guanshiyin” adalah terjemahan dari bahasa Sansekerta Avalokitesvara dan nama tersebut berasal dari agama Buddha.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:28:47 PM
Q: Baiyi dashi adalah Dewi Taois. Apakah begitu?
A: Lagipula istilah Guanyin Dashi atau Baiyi Dashi sebenarnya adalah terjemahan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Tionghoa. “Guanyin Dashi” berarti “Avalokitesvara Mahasattva” dan “Baiyi Dashi” (Pek Ie Tai Su) berarti “Pandaravasini Mahasattva. “Dashi” (大士) adalah terjemahan bahasa Tionghoa dari Sansekerta “Mahasattva” (Makhluk Agung). Jadi istilah “Guanyin Dashi” dan “Baiyi Dashi” sebenarnya adalah sebutan yang bersifat Buddhis.

Q: Dikatakan bahwa cabang pohon Yang-liu (Willow) yang dibawa Guan Yin adalah pengaruh Taoisme. Kaum Taoist punya kebiasaan menggunakan dahan Yang-liu untuk memercikkan air dalam upacara mengusir roh – roh jahat, dan menyembuhkan penyakit. Apakah benar bahwa dahan willow adalah pengaruh Taois?
A: Ternyata tidak. Dalam Dharani Sutra of Invoking Bodhisattva Guanshiyin to Subdue and Eliminate Harmful Poison (Qing Guanshiyin Pusa Fudu Tuoluoni Jing) yang diterjemahkan oleh Zhunanti dari Dinasti Jin Timur (317-420 M). Sutra ini menjadi perhatian oleh pendiri Tiantai Zhiyi dan master-master Tiantai lainnya dari Dinasti Song. Sutra ini dibuka dengan utusan kerajaan Vaisali yang datang kepada Sang Buddha dan meminta pertolongan atas musibah penyakit menular yang menimpa masyarakat Vaisali yang diakibatkan oleh Yaksha. Sang Buddha kemudian menuruh mereka untuk menghormat pada Avalokitesvara dengan mempersembahkan dahan willow dan air suci (amrta) yang dapat mensucikan dan menyembuhkan. Avalokitesvara kemudian muncul di depan Sang Buddha dan melafalkan sebuah Dharani. Ketika seseorang melafalkan nama Avalokitesvara tiga kali dan Dharani-nya, maka seseorang akan terbebas dari segala mara bahaya. Dharani tersebut juga dapat mengunci mulut berbagai binatang buas dan iblis sehingga mererka tidal lagi berbahaya. Selain itu Dharani tersebut dapat menyelamatkan seseorang dari kebakaran (hujan yang diturunkan oleh raja naga akan memadamkan api), menyelamatkan seseorang dari kelaparan dan hukuman mati serta dari para pencuri dan racun. Bagi para perempuan, Dharani tersebut dapat membantu ketika seseorang kesulitan melahirkan. Ketika seseorang dengan tulus melafalkan Dharani tersebut, maka ia akan terbebas dari segala karma buruknya dan tidak akan terjatuh ke dalam 4 alam apaya.
Jadi jelas bahwa botol amrta dan dahan willow yang dipegang oleh Avalokitesvara adalah murni Buddhis.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:31:37 PM
Q: Guanyin wanita berasal dari Dewi-dewi Taois seperti Bixia Yuanjun, Mazu dan Wusheng Laomu. Benarkah demikian?
A: Pemujaan Bixia Yuanjun sendiri baru muncul pada tahun 1008 M (Culture & State in Chinese History: Conventions, Accommodations, and Critiques), demikian  juga Mazu yang lahir pada tahun 960 M, kisahnya baru ditulis pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M) yaitu dalam kitab Tianfei Xiansheng lu. Wusheng Laomu muncul pada masa Dinasti Ming yaitu dalam tulisan Luo Qing, orang Shandong yang hidup pada tahun 1443-1527 M serta sebuah teks yang muncul pada tahun 1212 M (Heterodoxy in Late Imperial China). Oleh orang-rang pada Dinasti Ming, Wusheng Laomu dianggap sebagai ibu dari Guanyin dan Xi Wangmu. (Carnival in China: A Reading of the Xingshi)
Sedangkan Guanyin dalam wujud wanita telah muncul di Tiongkok sejak diterjemahkannya Mahavairocana Sutra pada tahun 724 M, sekitar 300 tahun sebelum munculnya pemujaan terhadap Bixia Yuanjun, Mazu maupun Xi Wangmu. Dalam Mahavairocana Sutra disebutkan mengenai Pandaravasini sebagai “Ibu Avalokitesvara”, Tara dan Cundi sebagai “Ibu Wilayah Teratai”. Ketiga Bodhisattva wanita tersebut berada dalam bagian Avalokitesvara (Guanyin) dalam Mandala Garbhadhatu.

 “Wilayah teratai” adalah Dewan Keempat yang terdiri dari 21 bentuk Avalokitesvara dalam Garbhadhatu Mandala. Maka dari itu jelas sekali disebutkan dalam Mahavairocana Sutra bahwa Pandaravasini, Tara dan Cundi adalah perwujudan dari Avalokitesvara (Guanyin) sendiri dalam wujud wanita dan Ibu.

Oleh karena itu tidaklah mungkin bagi Bixia Yuanjun, Mazu maupun Wusheng Laomu untuk dijadikan alasan perubahan gender Guanyin, karena sebenarnya Guanyin dalam wujud wanita telah ada sekitar 300 tahun sebelum kemunculan Dewi-dewi Taois tersebut atau bahkan lebih.

Mengutip dari karya Ven. Piyasilo Mahathera:
“Para pemeluk Tao mencoba lebih jauh dalam menyaingi Buddhadharma dengan menyerap tata cara peribadatan dan metoda meditasi Buddhis. Di abad ke-4 sudah terlihat pengaruh Buddhis yang jelas pada gaya penulisan kitab suci Taois dan pernyataan filosofis dari para guru besarnya. Di lain pihak mereka mendirikan masyarakat pertapa yang disebut kuan sebagai reaksi terhadap sistem Buddhis.
Salah satu perkembangan yang paling menarik adalah adopsi Guanyin lewat pemujaan setempat terhadap dewi Niang-niang. Di zaman dulu, ada dua bentuk dewi tersebut, dewi Cina Utara (Taishan Niangniang) dianggap sebagai pelindung gunung, dan yang selatan (Tianhou Niangniang) adalah pelindung laut.
Guanyin pemberi anak dari Saddharmapundarika Sutra mirip dengan Taishan Niangniang. Guanyin dari Avamtasaka Sutra, yang dikenal sebagai Nanhai Dashi (Guanyin LautSelatan), Cihang Dashi (Guanyin Karuna Batas Lautan), dan Putuo Dashi (Guanyin Pulau Putuo), mirip dengan Tianhou Niangniang. Akhirnya, kedua bentuk Niangniang itu melebur jadi satu dan sekarang ini kita bisa menemukan kuil Niangniang, Guanyin anak diapit oleh Niangniang Cahaya Mata (Yankuang Niangniang) di kanan dan Niangniang Cacar(Douzhen Niangniang) di kiri.”


Ket: Bixia Yuanjun tak lain adalah Taishan Niangniang yang disebutkan oleh Ven. Piyasilo Mahathera. Sedangkan Dewi Samudra Mazu adalah Tianhou Niangniang yang juga disebutkan Ven. Piyasilo Mahathera.

Dari tulisan Ven. Piyasilo Mahathera jelas sekali bahwa Songzi Guanyin (Guanyin pemberi anak) adalah berasal dari Saddharmapundarika Sutra dan Nanhai Guanyin (Guanyin Laut Selatan) berasal dari Avatamsaka Sutra. Taishan dan Tianhou niangniang hanya turut mempengaruhi Guanyin pada masa yang lebih kemudian, namun dasar dari perwujudan Songzi dan Nanhai Guanyin sebenarnya adalah Buddhis.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:33:06 PM
Q: Miao Shan adalah legenda Taois. Benarkah demikian?
Tidak sepenuhnya benar. Karena sebenarnya legenda Miao Shan yang tertua berasal dari agama Buddha sendiri dan mungkin juga mendapat pengaruh dari agama Tao. Tapi kalau dibilang legenda Miao Shan berasal dari agama Tao, maka saya tidak setuju. Rujukan utama saya dalam menjawab pertanyaan ini adalah buku The Legend of Miaoshan Oleh Glen Dudbridge.
Legenda Miao Shan baru termaktub dalam kitab suci agama Tao pada saat Dinasti Ming (1368-1644 M) yaitu kitab Sou Shen Ji. Memang kitab  Sou Shen Ji disebutkan dikarang oleh Gan Bao pada tahun 320 M, namun Sou Shen Ji diedit lagi pada Dinasti Ming dan jumlahnya menjadi 20 volume. Oleh para sejarawn diduga beberapa kisah dari Sou Shen Ji tidak ditulis sendiri oleh Gan Bao.

Sou Shen Ji yang muncul pada saat Dinasti Ming ada 2 macam yaitu Zengbu Sou Shen Ji dan Sou Shen Da Quan. Sou Shen Da Quan menyebutkan bahwa Miao Shan adalah reinkarnasi dari Shi Shan, anak ketiga dari Grhapati Shi Qin di Jiuling Guzhu.

Dalam versi Soushen Guangji dari Dinasti Yuan yang lebih awal sama sekali tidak ada kisah mengenai Guanyin. Kisah Guanyin hanya dan baru ada dalam Zengbu Sou Shen Ji dan Sou Shen da Quan dari zaman Dinasti Ming. Kisah Guanyin (Miao Shan) dalam Zengbu Soushenji didasarkan pada kisah yang dituturkan oleh Guan Daosheng dan Xiangshan baojuan. Sou Shen Da Quan juga mirip dengan Nan Hai Guanyin Zhuanquan. Boleh dibilang Nan Hai Guanyin Zhuanquan didasarkan atas Sou Shen Da Quan dan Xiangshan Baojuan.

Sedangkan kisah Miao Shan sendiri telah muncul pada masa Dinasti Song. Hal ini bisa dilihat pada inskripsi teks yang menceritakan kisah Miao Shan yang ditulis pada tahun 1100 M di Vihara Xiangshan oleh Jiang Zhiqi. Tahun 1104, Bhiksu dari Vihara Tianzhu bernama Daoyu mendirikan kembali inskripsi tersebut. Pada tahun 1126 M, perdana menteri Cai Jing mengukir isi teks tersebut pada sebuah batu dan menjadi sebuah inskripsi. Jiang Zhiqi mendengar kisah Miao Shan tersebut dari Huaizhou, Bhiksu Kepala dari Vihara Xiangshan.

Selain itu salah satu teks tertua tentang kisah Miao Shan ada dalam Longxing Fojiao Biannian Tonglun yang ditulis oleh Bhiksu Zuxiu pada tahun 1164 M. Adapun kisah yang ditulis dalam kitab Longxing, Xiangshan baojuan serta inskripsi oleh Jiang Zhiqi semuanya berkaitan dengan pendiri aliran Lu(Vinaya) yaitu Dao Xuan.

Pada tahun 1306 M, Dinasti Yuan, Guan Daosheng, istri dari Zhaou Mengfu, menulis Guanshiyin Pusa Zhuanluo, satu lagi biografi Miao Shan. Xiangshan Baojuan (Kitab Pusaka dari Xiangshan) yang ditulis sebelum 1500 M sendiri mengambil dasar cerita Miao Shan dari inskrpsi yang ditulis oleh Jiang Zhiqi dan Longxing Fojiao Biannian Tonglun. Perlu diketahui juga yaitu kisah Miao Shan yang sekarang ini banyak berdasarkan kisah yang ada dalam Xiangshan Baojuan.

Bahkan website Tao terkemuka yaitu Taoism.org.hk pun mengakui bahwa Guanyin berasal dari agama Buddha dan kemudian diadopsi oleh agama Tao untuk memenuhi kebutuhan para umat serta konsep Tridharma yang sudah banyak dianut zaman tersebut. Maka dari itu pandangan yang menyatakan Guanyin berasal dari agama Tao adalah salah kaprah.

Keterkenalan Guanyin di Tiongkok bahkan jauh sebelum wujud wanitanya menjadi terkenal. Wujud wanita Guanyin menjadi terkenal di Tiongkok baru mulai sekitar 1000 M. Sedangkan mukjizat-mukjizat, kisah dan keterkenalan Guanyin telah muncul jauh sebelum masa 1000 M, yaitu:

1.   Pada tahun 519 M ditulis Gaoseng zhuan yang  di dalamnya berisi banyak kisah Guanyin
2.   Pada masa Dinasti Han Akhir (220 M) sampai Dinasti Sui (581 M) banyak sekali mukjizat berkenaan dengan Guanyin
3.   Pada abad ke-5 M ditulis Mingxiangji telah disebutkan mukjizat Guanyin memberikan anak.
4.   Pada tahun 668 M muncul Fayuan Zhulin yang di dalamnya juga banyak kisah-kisah mukjizat Guanyin.

Oleh karena itu dapat dilihat bahwa Guanyin telah terkenal di Tiongkok sebelum wujud wanitanya menjadi terkenal.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:37:08 PM
Q: Pendamping Guanyin yaitu Shancai dan Longnu berasal dari Jintong dan Yunu, pendamping Yuhuang Dadi. Apakah benar demikian?
A: Mungkin memang ada pengaruh. Namun Shancai sendiri sebanarnya adalah Sudhana dalam Gandavyuha Sutra (Avatamsaka Sutra) dan Longnu adalah Nagini dari Saddharmapundarika Sutra. Jadi Shancai dan Longnu keduanya berasal dari dan ada dalam Tripitaka Buddhis, bukan sekedar cerita Tionghoa saja.

Q:Adakah faktor lain yang mendukung pernyataan bahwa Guanyin adalah murni Buddhis?
Tentu saja ada. Berdasarkan tulisan Yu Chun-fang, sejarawan Guanyin yang terkemuka, disebutkan bahwa warna kuning adalah karakteristik dari agama Tao. Sedangkan warna putih adalah karakteristik dari seorang umat Buddhis awam. Sebagaimana kita tahu, umat Buddhis awan sejak zaman Sang Buddha selalu digambarkan memakai baju putih dan tradisi ini masih berlanjut sampai sekarang di Thailand. Oleh karena itulah, menurut Yu Chun Fang, Guanyin yang Berjubah Putih (Baiyi Guanyin) mengindikasikan bahwa Guanyin tidak berasal dari agama Tao.

Di agama Tao sendiri, menurut kitab Taochiao Lingyen chi yang disusun oleh Tao Kuangting (850-933 M), “orang berbaju kuning” sering muncul dalam mimpi ataupun penglihatan. Hal ini mirip dengan penampakan “orang berbaju putih” dalam agama Buddha, yang tak lain adalah Baiyi Guanyin. Oleh karena itu jelaslah, dengan didukung pernyataan sejarawan, bahwa Baiyi Guanyin BUKAN Dewi agama Tao.

Apalagi warna putih dalam kebudayaan Tionghoa sering diasosiasikan dengan kematian. Sedangkan Guanyin dengan jubah putihnya lebih sering diasosikan dengan kehidupan (Pemberi Anak, dsb).

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:41:22 PM
Q:Apakah berlindung pada Avalokitesvara berarti tidak berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha?
A: Hanyalah umat Buddhis yang diliputi ketidaktahuan yang menyatakan demikian.
Perlindungan pada Buddha, Dharma, Sangha dapat dilihat pada Dharani maupun Mantra dari Avalokitesvara Bodhisattva.

Menurut paham Mahayana dan Vajrayana:
Semuanya pada mulanya berasal dari Adi Buddha (sebutan2 lainnya: Dharmakaya - Dhammakaya - Vajradhara - Samantabhadra - Svayambhu - Nirvana - Mahavairocana). Dari Adi Buddha muncullah Panca Dhyani Buddha (Vairocana, Akshobya, Ratnasambhava, Amitabha dan Amogasiddhi). Dari Amitabha muncullah Dhyani Bodhisattva Padmapani (Avalokitesvara). Avalokitesvara Bodhisattva "memantulkan" diri pada Amitabha Buddha dalam bentuk manusia, yaitu Sakyamuni Buddha.

Jadi, Sakyamuni Buddha = Amitabha Buddha = Avalokitesvara Bodhisattva
Amitabha Buddha dan Avalokitesvara Bodhisattva adalah Sambhogakaya daripada Sakyamuni Buddha (Buddha Gotama). Sedangkan Sakyamuni Buddha adalah Nirmanakaya (Manushi Buddha) dari Amitabha dan Avalokitesvara.

Sakyamuni Buddha adalah pengejawantahan welas asih Sang Bodhisattva Avalokitesvara. Dan Avalokitesvara Bodhisattva adalah simbolisasi dari hati yang welas asih (Metta Karuna) dari Sang Buddha Gotama.

Dalam Arya Ekadasa-mukha Dharani yang diambil dari Sutra Dharani
Tantra Avalokitesvara 11 wajah:

Kutipan sebagian Dharani:
namo ratna trayaya
nama arya jnana sagara, vairocana.....


Dalam kalimat pembuka disebutkan: "Namo ratnatrayaya", yang artinya adalah Terpujilah Tiga Permata (Buddha, Dharma, Sangha). Ekadasamukha adalah salah satu dari 6 wujud utama Avalokitesvara

Dalam Cintamani Cakravartin Dharani juga disebutkan mengenai perlindungan pada Buddha, Dharma, Sangha (Namo ratnatrayaya).

Kutipan sebagian Dharani:
Namo ratna-trayaya
nama aryavalokitesvaraya Bodhisattvaya.....


Cintamanicakra adalah salah satu dari 6 perwujudan utama Avalokitesvara.

Dalam Mantra Maha Karunacitta Dharani:
Namo ratnatrayaya. Namo aryavalokitesvaraya Bodhisattvaya

Dan dalam Nilakantha Dharani:
Namo ratna-trayaya. Nama Aryavalokitesvaraya bodhisattvaya mahasattvaya maha-karunikaya

Keduanya adalah Mantra yang dikenal sebagai Da Bei Cou. Dalam Dharani tersebut juga mengandung perlindungan terhadap 3 Permata - Triratna (Namo Ratnatrayaya). Mantra Maha Karuna Dharani adalah Mantra Sahasrabhujasahasranetra Avalokitesvara (Avalokitesvara 1000 Lengan 1000 Mata), salah satu dari 6 wujud utama Avalokitesvara.

Dalam Mahacundi Dharani:
NAMAH SAPTANAM SAMYAK-SAMMBUDDHA KOTINAM TADYATHA: OM CALE CULI CUNDI SVAHA
Namah Saptanam Samyaksambuddha Kotinam memiliki arti: Terpujilah 7 miliar Samyaksambuddha (Sammasambuddha), menyatakan perlindungan pada Buddha.

Cundi adalah salah satu dari 6 Bentuk Utama Avalokitesvara.

Dalam Gao Wang Guan Shi Yin Jing (Ko Ong Kwan Si Im Keng) - (Taisho Tripitaka 2898) juga disebutkan:
"Namo Buddhaya, Namo Dharmaya, Namo Sanghaya"

Dalam Guan Shiyin Baosheng Jing:
"Namo Buddhaya, Namo Dharmaya, Namo Sanghaya"

Dalam Pandaravasini Mahasattva Dharani (Baiyi Dashi Shencou) disebutkan:
"Namo Buddhaya, Namo Dharmaya, Namo Sanghaya"

Di Mahayana, Amitabha Buddha dan Avalokitesvara banyak dijadikan penghormatan utama. Lantas apakah mereka masih mengakui Buddha Gotama sebagai Guru Utama? Jawabannya adalah YA. Karena Amitabha dan Avalokitesvara adalah Sambhogakaya dari Sakyamuni Buddha. Maka dari itu setiap kebaktian Mahayana selalu diucapkan "Na Mo Ben Shi She Cia Mo Ni Fo" yang artinya "Terpujilah Guru Utama Sakyamuni Buddha".

Lagipula, dalam Mahayana dan Vajrayana, berlindung pada Bodhisattva (seperti Avalokitesvara) juga berarti berlindung pada Sangha. Karena Bodhisattva termasuk dalam Sangha. Sangha di sini adalah Sangha Para Arya (Arya Sangha) atau Sangha yang telah mencapai tingkat-tingkat kesucian seperti Srotapanna, Sakrdagamin, Anagamin, Arahat (Sravaka Buddha), Pratyeka Buddha dan Bodhisattva.

Baik umat Mahayana maupun Vajrayana keduanya juga berlindung pada Triratna Buddha, Dharma, Sangha. Jadi, apakah mereka yang menghormati Guanyin berlindung pada Triratna? Jawabannya adalah YA.

Terakhir dalam a Popular Dictionary of Buddhism, Christmas Humphreys menyebutkan:

Adi Buddha adalah Buddha primordial dalam agama Buddha Tibet. Ia adalah asal usul dari Batin Universal yang ada dengan sendirinya dan yang tak berasal muasal. Kekuatan kreatifnya dilambangkan dalam bentuk lima Dhyani Buddha, aspek-aspek aktif dari Dhyani Buddha ini lalu dipersonifikasikan dengan Dhyani Bodhisattva, para Dhyani Bodhisattva ini pun pada gilirannya diwakili di dunia ini oleh para Manushi Buddha atau Buddha Manusia yang berasal dari tujuh akar bangsa kemanusiaan. Ada terdapat sebanyak tujuh Dhyani Buddha, namun hanya lima nama Dhyani Buddha yang biasanya disebutkan. Avalokitesvara adalah Dhyani Bodhisattva yang bekerja pada kalpa sekarang ini dan Buddha Gautama adalah bayangan refleks duniawi dari Avalokitesvara tersebut.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:43:45 PM
Q:Guanyin Wanita berasal dari agama Tao. Benarkah demikian?
Pernyataan bahwa Guanyin wanita hanya ada di Tiongkok sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Kenapa? Karena di INDIA sendiri TELAH ADA wujud WANITA dari GUAN YIN (Avalokitesvara). Contoh yang paling mudah adalah Pandaravasini Avalokitesvara yang barusan kita bahas. Berikut adalah perwujudan-perwujudan wanita dari Avalokitesvara Bodhisattva selain Pandaravasini yang berasal dari India:

1. Svetabhagavati Avalokitesvara
Tubuh Svetabhagavati berwarna putih dan mirip dengan Pandaravasini Avalokitesvara. Ia terlahir dari kesucian Samadhi Maha Melihat dari Mahavairochana Buddha. Tubuhnya berwarna kuning pucat, memegang teratai setengah mekar di tanagn kiri dan lengan kanan-Nya bersandar pada lutut yang diangkat. Ia menyimbolkan kemampuan untuk mengubah semua makhluk hidup Ke Inti Kesucian. Mantra-Nya adalah “Om mahapadme shvetange huru huru svaha”.

2. Parnashavari Avalokitesvara
Parnashavari duduk dengan posisi lotus di atas batu dengan kedua tangan-Nya dilipat di depan. Ia memberikan umur panjang, kesembuhan dan melindungi perumah tangga. Di Garbhakosha Mandala Ia digambarkan memegang lasso dan tongkat. Ia mempunyai kekuatan yang maha besar untuk melindungi makhluk yang melafalkan nama-Nya, menjauhkan para makhluk dari segala macam bencana. Melafal mantra-Nya sekali saja akan dapat melindungi diri sendiri, duakali dapat melindungi pasangan atau teman kita, tiga kali dapat melindungi keluarga kita, empat kali dapat melindungi suku kita dan lima kali dapat melindungi negara. Mantra-Nya yaitu Om Parnashavari Hum Phat. Parnashavari dalam Vajrayana adalah emanasi Avalokitesvara dan perwujudan wanita dari energi penyembuhan Buddha. Mantranya terkenal keefektifannya dalam menyembuhkan berbagai penyakit menular, kronis, epidemik dan keracunan. Parnashavari memakai baju dan ornamen yang terbuat dari daun-daun obat-obatan, bertubuh kuning, mempunyai tiga wajah dan enam tangan memegang vajra emas, lasso, kapak vajra, daun segar, panah dan busur dengan posisi duduk berlutut. Ia mempunyai tiga mata di muka tengah dan muka lainnya berwarna merah dan putih. Parnashavari sebenarnya berasal dari seorang dewi hutan yang diasosiasikan dengan suku Shavari di India kuno dan praktek penyembuhan. Dalam Tantra, Parnashavari termasuk dalam kelas Kriya Tantra.

3. Bhrikuti Avalokitesvara
Ia adalah Bodhisattva wanita bermata tiga dan bertangan empat membawa tasbih, teratai, dan botol Amrita. Tangan terakhir membentuk Mudra Pengabul Harapan. Ia lahir dari kerut dahi Avalokitesvara dan berwujud murka yang beryujuan untuk menghilangkan keegoan dalam diri makhluk hidup. Mantra-Nya adalah “Namah samanta buddhanam sarvabhayatrasani hum sphotaya svaha”.

4. Cundi Avalokitesvara
Cundi Avalokitesvara pertama kali dibahas di KarandaVyuha (Dacheng Zhuangyan Baowang Jing). Di sana tertulis mantranya: ‘Om cale cule cunde svaha’. Dalam bentuk ini, dia juga dikenal, seperti halnya Prajnaparamita, sebagai ibu dari 700.000 Buddha di tiga alam(Kotisri atau Saptakoti Buddhamatri Cundidevì).
Aspek keibuan inilah yang menarik umat Buddha di Asia Timur. Bentuknya yang paling dikenal adalah dengan satu wajah, tiga mata, dan delapan belas lengan. Di Jepang,dia jarang sekali dipatungkan, tetapi lebih dikenal denganlukisan mistisnya. Dalam Garbhakosa Mandala, diadigambarkan dalam wilayah kedua (sarvajna pariþad, ‘Dewan yang Maha Mengetahui’) dengan delapan atau delapan belas
lengan, dan merupakan ‘Ibu Wilayah Teratai’ (yaitu, Dewan keempat yang terdiri atas 21 bentuk Avalokitesvara). Dua tangan utamanya di depan dada membentuk mudra teratai (padma atau uttarabodhi mudra): jari manis dan jarikelingking terangkap bersama dengan jari tengah tegak lurusdan saling menyentuh. Dua tangan atas memegang pedangdan pataka, sementara dua tangan teratas memegang bulatanmatahari dan bulan (melambangkan keabadian).
Cundi Bodhisattva tercantum dalam kitab Maha-cundi dharani Sutra. Cundi Bodhisattva adalah bodhisattva yang berkaitan dengan kebijaksanaan, umur panjang, pemberian keturunan, hujan dan kerukunan suami istri. Cundi memakai jubah putih,  mahkota dengan patung Buddha serta banyak ornament-ornamen dan permata. Tubuh Cundi berwarna kuning dan mempunyai tiga mata serta delapan belas tangan. Delapan belas tangan tersebut menyimbolkan delapan belas kualitas seorang Buddha. Dua tangan poko membentuk mudra  “Akar/Dasar” dan tangan-tangan lainnya memegang panji pengabul harapan, teratai, vas inisiasi, lasso, roda beruas delapan, kerang atau sutra kebijaksanaan, vas pengabul harapan, peti kebijaksanaan, hiasan kepala, vajra, kail, kapak, buah surgawi, tasbih, pedang kebijaksanaan dan mudra “Tanpa Rasa Takut”.  Cundi mempunyai pengikut dua raja Naga yang bernama Nanda dan Upananda. Cundi merupakan perwujudan Avalokitesvara ketika Ia menyelamatkan para makhluk di alam para dewa (svarga).

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:44:53 PM
Dan akhirnya perwujudan wanita Avalokitesvara yang paling fenomenal yaitu:

5. Tara Bodhisattva
Tara dalam tradisi Vajrayana pemegang aktivitas para Buddha serta Ibu dari para Buddha. Tara berkembang dari dewi Hindu yang bernama Tara dan kemudian diadopsi oleh agama Buddha dan menjadi bodhisattva dengan riwayat yang berbeda dengan dewi Tara dalam agama Hindu. Tara muncul dalam agama Buddha sejak abad ke-5 M. Tara dalah pasangan wanita dari Amogasiddhi Buddha dan memegang elemen udara. Ia berasal dari keluarga Karma. Ia mengubah kecemburuan dan iri hati menjadi kebijaksanaan yang tertinggi. Dalam Adhvayavajrasamgraha, Ia disebutkan berasal dari simbol Sansekerta ‘Tam’ yang berwarna hijau keemasan. Wujudnya bermacam, ada yang dua tangan, enam ataupun delapan.

Tara dikelompokkan menjadi 21 Tara namun secara lebih umum digambarkan ada 2 macam Tara yaitu Tara Hijau (Syamatara/Drolma) dan Tara Putih(Sitatara/Drolkar). Tara Hijau berada pada Tanah Suci Buddha yang bernama Yulokod, di mana di tanah suci tersebut banyak sekali bodhisattva wanita. Warna tubuhnya hijau dengan tangan kanannya membentuk mudra kemurahan hati dan tangan kirinya memegang bunga lotus biru yang mekar dari telinga kirinya. Ia memakai mahkota lima Buddha dan memakai semua ornamen bodhisattva, duduk di atas teratai Lalita. Diceritakan Avalokitesvara Bodhisattva menangis ketika melihat penderitaan di dunia disebabkan oleh kasih-Nya yang sangat besar dan air matanya berubah menjadi bunga teratai dan kemudian dari teratai tersebut muncul Tara Hijau dan Tara Putih. Perawakannya adalah seorang gadis muda yang berumur 16 tahun dan sangat cantik. Ia diberi gelar sebagai penolong yang tercepat karena kesigapannya dalam menolong orang-orang yang menderita. Bodhisattva Tara juga dikenal atas ikrarnya yang agung yaitu mencapai tingkatan KeBuddhaan dalam wujud seorang wanita. Tara kemudian lahir di Tanah Suci Buddha Amogasiddhi di mana ia berikrar untuk selalu melindungi makhluk hidup di sepuluh penjuru dunia tang tak terbatas. Tara sering juga digambarkan sebagai pasangan wanita dengan Avalokitesvara. Rakyat Tibet menganggap mereka sebagai bapak-ibu pelindung mereka yang selalu menaungi dengan penuh cinta kasih. Praktek Tara Hijau dapat melenyapkan rintangan karama serta berbagai malapetaka. Banyak dari para Yogi dan Guru Buddhis yang mengalami kemujizatan Tara Hijau.

Tara Putih sering diasosiasikan dengan kebijaksanaan dan kebijaksanaan. Tara Putih digambarkan seputih bulan di musim gugur dalam posisi teratai penuh dan mempunyai tujuh mata, dua mata ditambah dengan mata ketiga di dahi dan empat mata masing-masing di telapak tangan dan kaki yang menunjukkan bahwa Ia melihat dan mengetahui semua penderitaan di alam semesta. Rambutnya berwarna hitam kebiruan. Di kepala-Nya terdapat gambar Amitabha Buddha dan tangan kanannya membentuk varada-mudra. Tangan kirinya berada di posisi hati memegang setangkai bunga teratai yang mekar. Tara Putih disebut-sebut memanifestasikan dirinya menjadi putri dari Tiongkok yang bernama Wencheng yang menikah dengan Raja Tibet Songtsen Gampo. Cintamanichakra Tara adalah wujud Pelindung dari Tara Putih.

Adapun perwujudan Tara yang lain, yaitu sebagai Bhrikuti Tara yang tercantum dalam teks Hevajra Tantra dan Arya Manjushrimulakalpa bersama dengan Arya Tara dan bodhisattva wanita lainnya. Pada saat berwujud biru, Ia mempunyai tiga kepala dan enam tangan. Pada saat berwujud kuning, Ia mempunyai satu wajah dengan tiga mata dengan alis yang tebal dan empat tangan. Keempat tangannya memegang tasbih, trisula, kalasa dan membentuk varada-mudra. Taranatha dari India menceritakan kunjungan seorang upasaka bernama Santivarman dari Pundravardhana ke bukit Potala, bodhimandala dari Avalokitesvara. Dikatakan bahwa Santivarman berdoa kepada Bhrikuti tara agar ia dapat menyebrangi lautan dan seketika muncul seorang gadis dengan sebuah rakit yang kemudian membawanya menyebrangi lautan. Saat medaki bukit Potala, Santivarman melihat gambar Bhrikuti Tara. Bhrikuti Tara mewujudkan diri-Nya sebagai putri dari Nepal yang menikah dengan raja Tibet, Songtsen Gampo.

Tara dan Guanyin Berjubah Putih
Bahkan dalam Baiyi Dashi (atau Guanyin) Wu Yinxin Tuoluoni Jing (Pancamudra Dharani Pandaravasini Avalokitesvara Sutra), Dharani Lima Mudra Guanyin Berjubah Putih terdapat mantra bagi Tara Bodhisattva. Oleh karena itulah erat hubungannya antara Baiyi Guanyin yang berwujud seorang wanita dengan Tara Bodhisattva, Bodhisattva wanita yang paling terkenal dalam dunia Buddhis, khususnya Vajrayana.

Berikut kutipan-kutipan dari Sutra Mahavairocana Tantra/Sutra:

To the north of the Lord,
There is the heroic Avalokitesvara
He should be drawn
Seated upon a white lotus,
And he is white himself

Like a conch, jasmine and or the moon
His face is smiling and
On his head there is Amitabha.

On his right there is The Goddess
Known as the great Tara
She is virtuous and removes fear
Light green in colour, with vartious forms
She has the proportions of a young woman
In her clasped hands she also holds a blue lotus
She is encircled with rays of light
And is wearing garments of white.

To his left the Goddess Bhrkuti
Should be drawn
She holds a rosary in her hand
Has three eyes and plaited locks of hair
The colour of her body is white
And she is encircled with
Rays of white, yellow and red light.

……….

Nearby to Tara,
The wise one should draw
Pandaravasini
She has braided locks and wears white
In her hand she holds a lotus


Dalam Mahavairocana Sutra jelas disebutkan bahwa Tara, wujud wanita Guanyin, berjubah putih.

Dalam teks Dharani Pancamudra Guanyin Berjubah Putih juga disebutkan mantra dari Tara.

Di dalam Mahavairocana Sutra juga disebutkan bahwa Pandaravasini berada dekat dengan Tara, menyimbolkan ada hubungan antar keduanya. Pandaravasini juga digambarkan berjubah putih.

Walaupun naskah Mahavairocana versi Sansekerta sudah tidak ada, namun para sejarawan sebagian besar setuju bahwa Mahavairocana Sutra adalah teks asli dari India. Hal yang menguatkan pernyataan ini adalah, diterjemahkannya juga Mahavairocana Sutra ke dalam bahasa Tibet oleh dPal brTsegs dari bahasa Sansekerta dan komentarnya dibuat oleh Buddhaguhya. Jadi Mahavairocana Sutra tidak hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Tionghoa saja, namun juga ke bahasa Tibet dari naskah asli Sansekerta.

Terjemahan Stephen Hodge berasal dari versi Tibetan dan di dalamnya disebutkan mengenai Tara dan Pandaravasini Yang Berjubah Putih sebagai perwujudan dari Avalokitesvara. Dari sini jelas bahwa Pandaravasini maupun Tara BUKANLAH pengaruh dari kebudayaan Han dan agama asli Tiongkok.

Hal kedua yang patut diketahui bahwa Tara dan Pandaravasini adalah asal muasal dari Guanyin Berjubah Putih. Jadi, Tara = Pandaravasini = Baiyi Guanyin = Baiyi Dashi = Avalokitesvara Berjubah Putih.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa “Guanyin Buddhis” berwajah keibuan sedangkan “Guanyin dewi Tiongkok” berwajah perempuan muda. Dan inilah yang membedakan keduanya. Namun ketika kita melihat Tara, jelas sekali bahwa pendapat tersebut sangat tidak masuk akal. Kenapa? Karena Tara adalah salah satu perwujudan Guanyin, di mana perawakannya masih muda (16 tahun). Dan Tara ini juga ada di India dan Nepal. Jadi jelas bahwa Guanyin yang berwajah perempuan muda adalah bercirikan Buddhis. Mahavairocana Sutra juga menyebutkan Tara sebagai perempuan muda dan berjubah putih.

Dan kalau masih meragukan keotentikan Tara maupun Pandaravasini, silahkan pergi ke Nepal dan India, tempat kelahiran Pangeran Siddharta sendiri, untuk melihat dan membuktikan apakah Tara dan Pandaravasini benar-benar ada. Dari sana akan membuka mata semuanya bahwa Baiyi Guanyin atau Tara itu berasal dari India dan ada di Buddhis India.

Kutipan tambahan dari A Dictionary of Chinese Buddhist Terms

1. 八大觀音 The eight Shingon representations of Guanyin (Avalokiteśvara): as one of the above 八大明王, as the white-robed one (Pandaravasini), as a rākshasī, as with four faces, as with a horse's head, as Mahāsthāmaprāpta 大勢至, and as Tārā 陀羅.
2. 觀世音母 (Guanshiyin Mu - Mother Avalokiteśvara) Tara, the śakti, or female energy of the masculine Avalokiteśvara

Maka dari itulah jelas sudahlah keraguan apakah Guanyin Berjubah Putih berasal dari agama Buddha atau dari zaman Tiongkok kuno (Tao). Dan jawabannya: AGAMA BUDDHA.

Beberapa saat lalu bro cetera zhang bertanya lewat massage pada saya tentang sumber. Berikut ini sumber-sumber rujukan saya:

The Legend of Miaoshan Oleh Glen Dudbridge
Latter Days of the Law: Images of Chinese Buddhism oleh Marsha Smith Weidner
Avalokitesvara oleh Ven. Piyasilo
Guan Yin oleh Teoh Eng Soon
Miracle Tales and the Domestication of Kuanyin oleh Yu Chunfang
Maha-vairocana-abhisambodhi Tantra oleh Stephen Hodge
A Dictionary of Chinese Buddhist Terms
Yahoo Groups! Budaya Tionghua
Forum Buddhis Online E-Sangha

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 22 March 2008, 06:46:09 PM
KESIMPULAN:
Guanyin (Avalokitesvara) adalah sepenuhnya Bodhisattva Buddhis. Klaim yang mengatakan bahwa Guanyin adalah dewi agama Tao sama sekali tidak benar, sama seperti kasus Guanyin yang katanya dipengaruhi Bunda Maria! Maka jelas sekarang bahwa Avalokitesvara Wanita tidak hanya ada di Tiongkok, namun juga ada di India, tanah asal di mana agama Buddha muncul. Demikian juga tak diragukan lagi bahwa Guanshiyin pusa adalah Bodhisattva yang berasal dari agama Buddha dan ada dasarnya dalam Tripitaka.

Master Tanah Suci Shih-Hsien (實賢 1685-1733 M) mengatakan dalam tulisannya (觀音大士像讚) tentang Guanyin:

Dharmakaya dari Mahasattva bukanlah pria maupun wanita (大士法身 非男非女)
Bahkan tubuh bukanlah sebuah tubuh, maka atribut apa yang dapat diberikan (pada tubuh)? (身尚非身, 復何所倚).
Aku memberitahukan pada semua umat Buddhis, janganlah terikat pada bentuk (普告佛子: 不應取相)
Bodhisattva tak lain adalah engkau sendiri, Ia dan engkau tidaklah terpisah (菩薩是汝, 自他不二).
Apabila engkau dapat menyadari sifat dasar ke-Buddhaan ini dalam dirimu, maka itu benar-benar tak terbayangkan! (能如是觀 真不思議)

Master Chan (Zen) Fanchi berkata: “Janganlah mencari diluar, namun bangkitkanlah sifat dasar ke-Buddhaan dalam dirimu, Guanyin (Avalokitesvara) adalah dirimu dan dirimu adalah Guanyin.” (頓明自性, 不向外尋. 觀音即汝, 汝即觀音).

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: El Sol on 22 March 2008, 06:52:10 PM
watever..

Avalokitesvara gk pernah exist.. ;D

dan gw setuju ama ini..

Quote
Master Chan (Zen) Fanchi berkata: “Janganlah mencari diluar, namun bangkitkanlah sifat dasar ke-Buddhaan dalam dirimu, Guanyin (Avalokitesvara) adalah dirimu dan dirimu adalah Guanyin.”
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 22 March 2008, 08:05:44 PM
Sol, ini forum Mahayana... Sebaiknya jangan mengganggu forum orang
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: F.T on 22 March 2008, 10:56:53 PM
:))

:backtotopic:
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: El Sol on 22 March 2008, 11:10:38 PM
Sol, ini forum Mahayana... Sebaiknya jangan mengganggu forum orang
ups...

ok dh..
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: nyanadhana on 24 March 2008, 08:19:50 AM
 _/\_ memahami Avalokitesvara sebaiknya dipahami sebagai perwujudan lambang dari Cinta Kasih Universal. Setelah masuk ke China,well,harus dipahami bahwa kultur Chinese yang awalnya Taoisme membaur dalam Buddhism dan tercipta Buddhisme khas Tiongkok. Beberapa adalah baik namun ada juga yang membawa pemahaman batin yang salah.  _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nilakantha on 25 March 2008, 08:13:37 PM
Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis.
That's true.
Terima kasih atas penjelasannya , GandalfTheElder.
 
 " Musuh terutama manusia adalah dirinya sendiri "

Om Mani Padme Hum
 :lotus:
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: iwakbelido on 08 May 2008, 09:56:53 PM
Bagaimana menurut ajaran Theravada? Apakah Dewi Kwan Im itu ada?
Maaf kalo bertanya mengenai Theravada tetapi masuk ke link ini, karena sepertinya di Theravada tidak ada kolom mengenai Dewi Kwan Im.

Terima kasih.  _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 09 May 2008, 01:38:11 PM
Bagaimana menurut ajaran Theravada? Apakah Dewi Kwan Im itu ada?
Maaf kalo bertanya mengenai Theravada tetapi masuk ke link ini, karena sepertinya di Theravada tidak ada kolom mengenai Dewi Kwan Im.

Terima kasih.  _/\_

Dalam Theravada memang tidak pernah menyebut bodhisatva2 lain.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: luis on 09 May 2008, 04:17:17 PM
Ada bukti bahwa Avalokitesvara dikenal oleh umat Theravada di Sri Lanka pada abad ke-9 atau ke-10, sebagai adaptasi simbolis Buddhis, yaitu perwujudan aspek Karuna (Welas Asih) dari Sang Buddha. Berikut petikan dari buku yang ditulis oleh Y. A. Piyasilo Mahathera yang diterbitkan oleh Yayasan Penerbit Karaniya.

Kemasyhuran Avalokitesvara
Orang Jepang memungut nama Cina Avalokitesvara(Guanyin) dan mengubahnya jadi ‘Kannon’ atau ‘Kwannon’ (yang pertama lebih disukai). Orang Tibet menyebutnya ‘Spyan-ras-gzigs’ (Chenrezig, ‘dengan pandangan mengasihi’). Nama Mongolianya adalah ‘Niduber ujegci’ (‘dia yang melihat dengan mata’). Di Sri Lanka (di mana dia sering disalahartikan sebagai Maitreya, Sang Buddha masa depan), dia dikenal sebagai ‘Natha’ (‘Raja’ atau ‘Perlindungan’) atau ‘Nathadeva’, mungkin singkatan dari julukan lengkapnya Lokesvaranatha (‘Sang Raja yang melindungi dunia’). Di negara Theravada Asia Tenggara (terutama Muangthai dan Kamboja), dia dikenal sebagai Lokesvara (‘Raja dunia’). Avalokitesvara pada kenyataannya menjadi satu-satunya Bodhisattva Mahayana yang diterima oleh umat Buddha Theravada, atau kebanyakan dari mereka (bahkan di Burma).

Salah satu alasannya adalah bahwa dia merupakan penjelmaandari karuna Sang Buddha. Dalam Mahayana awal, kebijaksanaan (prajna) dan kasih sayang (karuna) membentuk dua ‘sayap’ pencerahan Sang Buddha: Penyadaran dan Ajaran-Nya tentang Dharma adalah aspek ‘kebijaksanaan’ sementara hidup dan tindakan-Nya adalah aspek ‘karunä’.

Mula-mula, aspek kebijaksanaan dianggap lebih penting daripada karuna. Pendekatan ini mencapai puncaknya dalam naskah Prajnaparamita (Kebijaksanaan Sempurna) (antara100 SM sampai 150 M). Kemudian, gagasan ini dijelmakan dan diubah menjadi Bodhisattva (misalnya Prajnaparamitadan Manjusri). Manjusri pada kenyataannya diperlakukan sebagai Bodhisattva yang terpenting.

Adaptasi Simbolis
Seiring dengan berlalunya waktu, karuna ditekankan danAvalokitesvara sebagai perwujudannya menjadi jalan tertinggi dalam mencapai pembebasan spiritual. Selama kurun waktu inilah Avalokitesvara melewati proses ‘adaptasi simbolis’ dengan mengasimilasi sifat dewa brahmanis sambil tetap mempertahankan sifat Buddhis hakiki —dengan demikian menetralkan pengaruh Hinduisme pada Buddhadharma.(Sebenarnya, Hindu juga melakukan hal yang sama; danakhirnya, mereka berhasil menyerap Buddhadharma dalam agama mereka —sampai Buddhadharma yang sekarang ini bangkit kembali di India, begitulah.)

Suatu kenyataan bahwa Avalokitesvara tidak disinggung dalam naskah yang lebih awal. Ini membuktikan bahwa dia dipahami oleh umat Buddha sebagai usaha untuk menghadapi cobaan dan godaan yang semakin besar. Belakangan, doktrin Avalokitesvara berkembang menjadi Adaptasi Simbolis yangmembuat banyak orang berpaling pada Buddhadharma.

Kitab Suci
Bagaimana bisa mayoritas umat Buddha dewasa ini dan selama dua ribu tahun terakhir begitu mudahnya menerima Avalokitesvara? Mengapa Avalokitesvara muncul jadi tokoh nomor satu? Faktor berikut memberikan beberapa jawaban penting bagi kedua pertanyaan tersebut:

1. Kitab Suci. Doktrin bahwa Avalokitesvara adalah jelmaan karuna Sang Buddha didasarkan pada Kitab Suci Buddhis (termasuk Kanon Pali). Dikatakan bahwa Sang Buddha, bangkit di pagi hari dari pencapaian karuna agung, mengamati dunia (mahakaruna samapattito vutthaya lokam volokento, D 2:37, DhA 1:21 2:367, P 1:126).

2. Sifat Sang Buddha. Dalam Maha-parinibbana Sutta, Sang Buddha berkata bahwa Beliau muncul dalam delapan kumpulan (orang mulia, brahmana, perumah tangga, pertapa, Empat Raja Dewata (Catummaharajikadeva), Tiga Puluh Tiga Dewa (Tavatimsa), Mara, dan Brahma) melihat dan berbicara seperti mereka untuk mengajar Dharma,mendorong, memperbaiki, dan menggembirakan mereka tanpa dikenali sama sekali oleh mereka (D 2:109). Avalokitesvara menunjukkan sifat-sifat yang sama.

3. Pengendalian Sang Buddha terhadap waktu. Sedikitnyadalam dua peristiwa Sang Buddha menunjukkan pengendalian-Nya terhadap waktu. Contoh pertama adalahketika Sang Buddha menimbulkan gambaran bidadaricantik luar biasa dalam pikiran Khemä, sang ratu Bimbi-sara, dan membiarkannya ‘melihat’ bidadari itu melewati masa muda, dewasa, usia tua, dan mati dalam waktu singkat (DhA 4:168 f). Contoh kedua ditemukan dalam Mahaparinibbana Sutta, di mana Sang Buddha mengisyaratkan kemampuan-Nya, hasil pencapaian-Nya akan Jalan Pencapaian beruas empat (iddhipada), untuk hidup selama satu kalpa (bisa berarti masa hidup normal manusia atau satu masa dunia) kepada Ananda (D 2:103117).

4. Sifat adiduniawi Sang Buddha Buddha. ‘Karena seorang Tathagata, tidak bisa dipahami walaupun sedang muncul di dunia ini, tidak layak mengatakannya ... bahwa setelah wafat Tathagata itu ada, tidak ada, ada dan tidak ada, atau bukan ada dan tidak ada’ (S 3:118; cf M 1:488). Kepada Dona sang brahmana yang melihat jejak kaki-Nya, Sang Buddha, dalam menjawab pertanyaannya, menyatakan bahwa keberadaan-Nya tidak bisa digolongkan ke dalam makhluk apa pun (dewa, makhluk kedewaan, yaksha, atau manusia) tetapi istilah ‘Buddha’-lah paling sesuai bagi-Nya (A 2:38). Kekuatan Sang Buddha itu di luar pemahaman pikiran yang belum cerah. Avalokitesvara,sebagai kekuatan spiritual positif bagi umat Buddha yang tak terhitung banyaknya selama berabad-abad, adalah aspek Pikiran Tertinggi yang tidak bisa dicabut.

5. Pemanusiaan Sang Buddha  Terlalu memanusiakan dan tidak melegendakan Sang Buddha membuat-Nya terlihat seperti guru Dharma yang tak berdaya. ‘Dia wafat—di Nirvana. Dia tidak bisa menolongmu; Anda harusmenolong diri sendiri!’ Ini adalah obat yang tepat di waktu yang salah. Sebagai akibatnya, umat awam yang putus asa (khususnya Theravada) mulai berpaling ke dewa Hindu (Sri Lanka), pemujaan nat (Burma), dewa bumi (Muangthai), dan ‘Buddha Bermuka Empat’ (Malaysia dan Singapura). Yang terakhir adalah pembaruan yangdikenalkan oleh bhikkhu Muangthai yang ternyata jadi sangat terkenal dengan pemujaan materialistisnya.

'Tengah' dari Jalan Tengah
Avalokitesvara tidak boleh disalahartikan sebagai dewa ‘Hindu’ yang ditemukan oleh bhikkhu yang putus asa agar bisa menyelamat-kan agamanya yang sedang sekarat. Dia mewakili jawaban bagi kebutuhan yang menekan dan pengalaman hidup bagi orang kebanyakan yang melihat Buddha Dharma lebih dari sekadar kitab suci dan pengetahuan, atau lebih buruk daripada itu, sebagai komersialisa-si religius dan apatispiritual.

Sementara Theravada cenderung terlalu menekankan aspek manusiawi Sang Buddha, Mahayana condong untuk mendewakan-Nya. Namun, dalam doktrin Avalokitesvara,yang diterima oleh kedua aliran (setidaknya dalam prinsip, sebagai perwujudan karuna), kedua aspek itu —manusia dan dewata— melebur bersama dalam sebuah keseimbangan spiritual. Avalokitesvara tidak hanya ‘menjawab’ pendoa tetapi juga menampakkan diri, dalam legenda rakyat populer dalambentuk manusia (memperlihatkan bahwa orang daerah sudah menerimanya ke dalam kebudayaan mereka —ini dikenal sebagai ‘penggalian’). Di sini kita bisa benar-benar berkata bahwa Buddhadharma adalah sebuah agama rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Avalokitesvara memberikan jalur ‘komunikasi’ khususdengan Buddha terutama bila dibutuhkan keyakinan dalamhidup sehari-hari. Pemujaan Avalokitesvara menghilangkan perlunya pendeta dan viharawan. Pendekatan ini penting bagi kebangkitan kembali Buddha-dharma di mana banyak bhiksu menjadi pendeta dan perantara lewat dispensasi ‘berkah’ dan hak istimewa.

Orang-orang yang percaya hanya perlu memohon langsung kepada Sang Avalokitesvara dalam salah satu bentuknya yang tak terhingga banyaknya. Seseorang hanya perlu mengutarakan kesulitannya dan laksana seorang Penasihat Agung, Sang Avalokitesvara selalu siap mendengarkan dengan penuh perhatian. Jika ada yang berpikir bahwa hal ini bernada ketuhanan, dia harus ingat bahwa meditasi Avalokitesvara juga muncul dalam bentuk metode visualisasi dengan realisasi ketanpa-akuan yang menghasilkan pandangan terang (vipas-sana) sebagai tujuannya.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: nyanadhana on 09 May 2008, 04:25:50 PM
Figur Cinta Kasih yah pasti ada dimana-mana dan tidak ada dinding yang bisa menscope Metta Karuna sebagai milik dia atau mereka atauoknum siapa aja.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: williamhalim on 09 May 2008, 04:43:33 PM
Dewi Kwan Im adalah perwujudan Cinta Kasih yg universal.

Ini saya setuju.

Dan oleh karena itu umat Buddha Mahayana banyak yg menjadikan beliau sebagai panutan, bahkan memuja beliau.

Ini sudah mulai masuk wilayah praktik Dhamma.

Menjadikan sosok Avalokitesvara sebagai panutan adalah hal yg sangat bagus, kamma baik dalam bentuk pikiran. Masalah mulai timbul jika sosok tersebut mulai dijadikan tempat meminta-minta. Disini praktik Dhamma sudah mulai melenceng. Tidak terbatas pada Kwan Im, pada sosok Gotama pun begitu (mahayana dan theravada). Orang2 dengan pemahaman salah berdoa meminta2 kepada tokoh yg seharusnya dijadikan panutan.

Masalah 'pandangan dan praktik salah' ini -menurut saya- akan lebih berpotensi menimpa umat Mahayana dikarenakan di Mahayana sangat banyak sosok avalokitesvara yg dijadikan panutan. Potensi miccha ditthi pada umat lebih besar.

Bagaimana sebaiknya para Garda Dhamma Mahayana mengantisipasi hal tsb?


 _/\_
::

 
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: nyanadhana on 09 May 2008, 04:57:00 PM
dalam Sutra Sadharma Pundarika bagian Avalokitesvara memang disebutkan bahwa memuja dan memanggil nama Avalokitesvara pada saat kesusahan maka akan didengar......mungkin dari ini org mulai menyembah Kwan Im sebagai sosok Penolong.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: iwakbelido on 09 May 2008, 05:22:46 PM
...... timbul jika sosok tersebut mulai dijadikan tempat meminta-minta. Disini praktik Dhamma sudah mulai melenceng. Tidak terbatas pada Kwan Im, pada sosok Gotama pun begitu (mahayana dan theravada). Orang2 dengan pemahaman salah berdoa meminta2 kepada tokoh yg seharusnya dijadikan panutan.

Masalah 'pandangan dan praktik salah' ini -menurut saya- akan lebih berpotensi menimpa umat Mahayana dikarenakan di Mahayana sangat banyak sosok avalokitesvara yg dijadikan panutan. Potensi miccha ditthi pada umat lebih besar.
...........
 

Jadi kita tidak boleh memohon dan meminta kepada Beliau dan Buddha Gautama dalam ajaran agama Buddha? Jadi kita meminta / memohon dgn siapa? Maklum saya masih baru, jadi masih banyak yang harus saya pahami.  _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: nyanadhana on 09 May 2008, 05:29:44 PM
 [at]  Iwak Belido,

bukannya katanya udah paham pada saat dijelasin dalam Thread yang kamu baut soal Tuhan dan berdoa?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: iwakbelido on 09 May 2008, 05:35:00 PM
[at]  Iwak Belido,

bukannya katanya udah paham pada saat dijelasin dalam Thread yang kamu baut soal Tuhan dan berdoa?

Tetapi masih ada beberapa hal yang masih membuat saya bingung, begitu banyaknya orang yang memohon kepada Dewi Kwan Im. Dan bila kita memohon itu salah, Rasanya masih sulit diterima saja oleh saya, mohon maklum ya.. Makanya saya masih banyak harus pelajari  _/\_  :)

Saya akan membaca lagi thread itu, terima kasih saudara Nyanadhana sudah mengingatkan saya  _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 09 May 2008, 05:42:35 PM
 
Quote
Kemasyhuran Avalokitesvara
Orang Jepang memungut nama Cina Avalokitesvara(Guanyin) dan mengubahnya jadi ‘Kannon’ atau ‘Kwannon’ (yang pertama lebih disukai). Orang Tibet menyebutnya ‘Spyan-ras-gzigs’ (Chenrezig, ‘dengan pandangan mengasihi’). Nama Mongolianya adalah ‘Niduber ujegci’ (‘dia yang melihat dengan mata’). Di Sri Lanka (di mana dia sering disalahartikan sebagai Maitreya, Sang Buddha masa depan), dia dikenal sebagai ‘Natha’ (‘Raja’ atau ‘Perlindungan’) atau ‘Nathadeva’, mungkin singkatan dari julukan lengkapnya Lokesvaranatha (‘Sang Raja yang melindungi dunia’). Di negara Theravada Asia Tenggara (terutama Muangthai dan Kamboja), dia dikenal sebagai Lokesvara (‘Raja dunia’). Avalokitesvara pada kenyataannya menjadi satu-satunya Bodhisattva Mahayana yang diterima oleh umat Buddha Theravada, atau kebanyakan dari mereka (bahkan di Burma).

Ini disinggung dari aspek pemahaman sifat.
Secara konkret tidak dikenal adanya tokoh Avalokitesvara dalam Theravada. Tetapi dalam pemahaman mahayana, Avalokitesvara disamping diyakini sebagai sosok yang eksis, namun pada pemahaman absolutnya ditekankan pada aspek welas asihnya, bukan personifikasinya. Sehingga ada istilah "setiap orang yang mengembangkan sifat welas asih adalaha Avalokitesvara". Toh Avalokitesvara membangkitkan inspirasi welas asihnya juga terinspirasi dari seorang Buddha di kalpa lalu bernama Buddha Avalokitesvara.   
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: nyanadhana on 11 May 2008, 02:33:02 PM
Tetapi masih ada beberapa hal yang masih membuat saya bingung, begitu banyaknya orang yang memohon kepada Dewi Kwan Im. Dan bila kita memohon itu salah, Rasanya masih sulit diterima saja oleh saya, mohon maklum ya.. Makanya saya masih banyak harus pelajari

Rasanya emang sulit meninggalkan kebiasaan bahwa manusia selalu menginginkan sebuah figur super hero dalam dirinya,kemudia figur Kwan Im muncul dan menjadi populer dan manusia menganggapnya sebagai superhero.
Memohon tidak pernah salah kok Iwan, hanya saja itu tergantung pada kamma baik kamu untuk berbuah,terkadang contohnya,saya mengidamkan rejeki uang,toko lancar,eh ternyata suatu hari saya dapat pelanggan yang banyak dan saya bilang ternyata doa saya sudah terjawab, dan ketika saya suatu hari sepi pelanggan, nah balik lagi sosok siapa yang akan saya jadi pelampiasan kesal saya? bisa bisa Kwan Im lagi.

Ada jokes dari Guru Zen
Seorang ibu punya dua anak,yang satu jual payung,yang satu jual es potong. Ibunya sangat menyayangi anaknya lantas ia berdoa, Kwan Im,semoga hari ini cuacanya cerah yah,kalo bisa panas biar semua orang membeli es potong anak saya ini karena dia baru mulai usaha, namun si ibu teringat lagi pada anaknya yang jual payung, dan dia berdoa lagi , Kwan Im, semoga hari ini hujan yah,jadi orang bisa membeli payung dari anakku ini.
Lantas Kwan Im mau denger yang mana,kalau dia mengabulkan hujan,berarti ada satu anak sengsara karena hujan,esnya ga laku. trus kalo dia bikin panas,kasihan anak penjual payungnya.

DAri contoh ini,bisakah kamu menarik sebuah kesimpulan mengenai sebuah sosok superhero? Sangat membingungkan bukan? Nah,alangkah baiknya,kita bekerja atas diri sendiri dan dari usaha diri sendiri muncul akibat yang baik. dan mari juga, ada atau tidak ada Kwan Im,jadikan Ia cukup sebagai teladan anda dalam mengembangkan cinta kasih.  _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 12 May 2008, 08:31:08 AM
Oya, satu lagi mengenai 12 murid Yuan Shi Tian Zun (Dewata Tertinggi agama Tao yang berada di Daluo Tian dan salah satu dari San Qing). Berdasarkan legenda dan tek Tiongkok kuno, 4 dari 12 murid Yuan Shi Tian Zun bermanifestasi menjadi Bodhisattva Buddhis:

夾龍山飛雲洞懼留孫(後化身為懼留孫佛)
Gunung Jia Long, Fei Yun Cave Master Ju Liu Sun (kemudian menjadi Krakucchanda Buddha)

五龍山雲霄洞文殊廣法天尊(後化身為文殊菩薩)
Gunung Wu Long, Yun Xiao Cave Master Wen Shu (kemudian menjadi Manjushri Bodhisattva)

九宮山白鶴洞普賢真人(後化身為普賢菩薩)
Gunung Jiu Gong, Bai He Cave Master Pu Xian (kemudian menjadi Samantabhadra Bodhisattva)

普陀山落伽洞慈航道人(後化身為觀音菩薩)
Gunung Pu Tuo, Luo Qie Cave Master Ci Hang (kemudian menjadi Avalokitesvara Bodhisattva)

Di atas jelas menunjukkan bahwa kisah 12 murid Yuan Shi Tian Zun terkena pengaruh Buddhis. Hal ini bisa dilihat mulai dari penamaan:
"Wen Shu" adalah terjemahan Tionghoa dari Sanskrit Manjushri
"Pu Xian" adalah terjemahan Tionghoa dari Sanskrit Samantabhadra
"Pu Tuo" adalah pelafalan Tionghoa dari Sanskrit Potalaka

Dengan demikian Ci Hang Dao Ren (Da Shi) pun berasal dari pengaruh Buddhis dan bukan sebaliknya.

Namaste,
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 12 May 2008, 03:04:26 PM
Kwan Im juga merupakan simbol perwujudan universal.
Samanthamukha varga menyebutkan "barang siapa yang dapat diselamatkan melalui wujud Buddha, maka [Kwan Im] akan muncul dalam wujud Buddha utk membimbingnya'
'barang siapa yang dapat diselamatkan melalui wujud Pacceka Buddha, Sravaka Buddha, Brahma, Dewa, Raja, bhiksu, bhiksuni, umat awam, dll, maka [Kwan Im] akan muncul dalam wujud2 tersebut utk membimbingnya.

Kwan Im tidak slalu harus muncul dalam wujud figur Buddhis. Inilah sifat universalnya.
Setelah saya baca di beberapa Sutra Mahayana, saya juga menemukan bahwa Sakyamuni juga demikian, yakni muncul dalam wujud sesuai orang yang dapat dibimbing berdasarkan kecocokan wujud tersebut.
Inilah sifat universal Buddhisme.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sumedho on 12 May 2008, 04:14:48 PM
Maksudnya kwan im muncul dalam wujud lain -> menyelamatkan -> lalu hilang/pergi demikian bro ?

Atau ada seseorang yang menyelamatkan itu dianggap sebagai perwujudan kwan im ?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 12 May 2008, 04:35:56 PM
Maksudnya kwan im muncul dalam wujud lain -> menyelamatkan -> lalu hilang/pergi demikian bro ?

Atau ada seseorang yang menyelamatkan itu dianggap sebagai perwujudan kwan im ?

Dua-duanya dapat dibenarkan.
Mari kita petik pesan moral dari isi Samanthamukha varga. Perwujudan dalam segala wujud dari kwan im menetralkan sikap diskriminatif antar golongan bahkan hingga ke semua jenis makhluk. Dengan demikian, kita diajarkan utk memandang segala sesuatu secara egaliter yang membawa pada keseimbangan batin.

Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sumedho on 12 May 2008, 10:13:59 PM
jadi kalau boleh saya simpulkan, kwan im adalah sebutan untuk mahluk yang menyelamatkan. bukan mengacu pada sebuah sosok/personal, tetapi sebuah label/gelar yang diberikan kepada mahluk/orang yg menyelamatkan. Tambah bingung nih ???
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Kelana on 12 May 2008, 10:27:24 PM
Ada bukti bahwa Avalokitesvara dikenal oleh umat Theravada di Sri Lanka pada abad ke-9 atau ke-10, sebagai adaptasi simbolis Buddhis, yaitu perwujudan aspek Karuna (Welas Asih) dari Sang Buddha. Berikut petikan dari buku yang ditulis oleh Y. A. Piyasilo Mahathera yang diterbitkan oleh Yayasan Penerbit Karaniya.

Hmm.. perasaan sudah pernah dibahas. :-? Tapi mungkin ada baiknya disampaikan lagi.
Theravada tidak mengenal dan mengajarkan Avalokitesvara. Sedangkan buku yang ditulis oleh Y. A. Piyasilo Mahathera adalah membahas mengenai dikenalnya Avalokitesvara dikalangan Theravadin di Sri Lanka. Jadi kita perlu bedakan antara Theravada dengan Theravadin.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 12 May 2008, 10:34:29 PM
jadi kalau boleh saya simpulkan, kwan im adalah sebutan untuk mahluk yang menyelamatkan. bukan mengacu pada sebuah sosok/personal, tetapi sebuah label/gelar yang diberikan kepada mahluk/orang yg menyelamatkan. Tambah bingung nih ???

Tergantung kita bicara dalam konteks apa. Jika dalam tingkatan absolut, adakah sesuatu yagn disebut makhluk? JIka ini rujukannya, maka bisa saja kita katakan kwan im adalah sosok yang tidak mengacu pada personal. (ingat dalam Sutra Hati: ...pancaskhanda adalah kosong...bla bla bla...). Tetapi tentu sebelum mencapai pada level ini, memang di masa kalpa2 lalu ada individu yang pernah mempraktikkan welas asih agung hingga dikenal sebagai avalokitesvara ini. Tetapi perlu kita ingat, bahwa Avalokitesvara ini juga belajar dari seorang buddha bernama Buddha Avalokitesvara. Ini dapat kita jadikan contoh, bahwa bisa saja suatu saat kita juga bisa menjadi Avalokitesvara jika kita memang mempraktikkan perilakunya yang menekankan aspek welas asih.    
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 06:01:34 AM
tambah bingung :)) thanks yah bro udah sabar menjawab.

btw artinya bisa saja kita melihat orang yg baik lalu kita menyebutnya gotama/sakyamuni juga ? Atau ini hanya berlaku utk dhyana buddha saja ?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 13 May 2008, 10:01:24 AM
tambah bingung :)) thanks yah bro udah sabar menjawab.

btw artinya bisa saja kita melihat orang yg baik lalu kita menyebutnya gotama/sakyamuni juga ? Atau ini hanya berlaku utk dhyana buddha saja ?

Mengenai aspek ini, apakah mengharuskan adanya suatu penetapan?
 
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 10:23:43 AM
Begini bro, saya ini kan latar belakangnya IT, pola pikirnya itu semua harus jelas terdefinisi, mana variabel aman konstanta dst. Kalau yang saya tangkap dari penjelasan bro, saya masih belum bisa memetakan itu semua.

Di saat kita sudah jelas, maka komunikasi jadi pas. Kalau tidak yah huruf A buat saya dan buat bro itu bisa berbeda makna, dan jadinya nga nyambung gitu loh.

Jikalau kwan im itu adalah dhyana Buddha, sebagai perlambang dari welas asih, tentu agak kabur kalau kita sebut ada Sang Dewi kwan im (sama seperti kita menyebut Sang Buddha Sakyamuni) itu, sama seperti si bejo dst.

Kalau itu mengacu pada entitas seperti Sang Buddha Sakyamuni, tentu tidak orang yg menampilkan sifat baik kita sebut dia adalah perwujudan Buddha Sakyamuni.

Demikianlah kebingungan saya ini :)
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 13 May 2008, 11:57:09 AM
Begini bro, saya ini kan latar belakangnya IT, pola pikirnya itu semua harus jelas terdefinisi, mana variabel aman konstanta dst. Kalau yang saya tangkap dari penjelasan bro, saya masih belum bisa memetakan itu semua.

Di saat kita sudah jelas, maka komunikasi jadi pas. Kalau tidak yah huruf A buat saya dan buat bro itu bisa berbeda makna, dan jadinya nga nyambung gitu loh.

Jikalau kwan im itu adalah dhyana Buddha, sebagai perlambang dari welas asih, tentu agak kabur kalau kita sebut ada Sang Dewi kwan im (sama seperti kita menyebut Sang Buddha Sakyamuni) itu, sama seperti si bejo dst.

Kalau itu mengacu pada entitas seperti Sang Buddha Sakyamuni, tentu tidak orang yg menampilkan sifat baik kita sebut dia adalah perwujudan Buddha Sakyamuni.

Demikianlah kebingungan saya ini :)

yang membedakan wujud entitas dan dhyani itu hanyalah pikiran. Mengapa merasa harus ada satu pemisahan yang konkrit, padahal entitas dan dhyani itu tidak terpisahkan lho.
Tidak salah kok jika menyebutkan bhw setiap sifat baik adalah perwujudan Buddha Sakyamuni. Saya percaya bro bisa ketemu isyarat ini dalam Tipitaka. Siapa yang melihat dhamma dia melihat Buddha.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 01:38:27 PM
yah memang pikiran, pertanyaan berikutnya kenapa harus digabung juga antara entitas dan dhyani ?

Begini, kalau kita sebut melihat Dhamma -> melihat Buddha itu ok karena itu adalah kata umum sebagai gelar/sebutan. Akan tetapi kwan im/avalokitesvara kan merujuk pada satu entitas yang dikatakan adalah Buddha/Bodhisatva juga.

Jadi seperti bilang "kendaraan mobil". Sesuatu yg bisa mengantar/membawa maka disebut kendaraan tetapi tidak bisa disebut sebagai mobil. Demikian juga, bisa disebut Buddha/bodhisatva tetapi tidak bisa dibilang Sakyamuni/Kwan im.

Kalau konsep masuk ke dhyani buddha, saya bisa konek. kalau sudah dicampur sama mengarah pada satu entitas, nah bahasa komputernya "divided by unlimited", system hang :P
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 13 May 2008, 01:49:22 PM
Sesuatu yg bisa mengantar/membawa maka disebut kendaraan tetapi tidak bisa disebut sebagai mobil. Memang demikian.
Tetapi Sesuatu yang bisa disebut Buddha, pada pemahaman absolut bisa saja disebut Sakyamuni. Seperti sekumpulan air sungai yang mengalir ke samudera, tidak ada lagi perbedaan di dalamnya. Setiap lampu yang berbeda dapat menerangi satu ruangan tanpa mengacaukan pembiasan cahaya lampu itu. Jadi tidak ada yang namanya hang dalam sistem ini. Inilah pemahaman yang tertuang pada avatamsaka sutra. satu dalam segala sesuatu, segala sesuatu dalam satu, tiada rintangan. 
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 02:38:25 PM
ampun dijeee :))

beneran bro, belon konek. maksudnya yg hang kepala ini :P

Pemahaman absolut itu tidak ada lagi sakyamuni. Well, kita jangan campurkan antara tataran absolut dengan tataran relatif nih, satu2x aja :)

Quote
Setiap lampu yang berbeda dapat menerangi satu ruangan tanpa mengacaukan pembiasan cahaya lampu itu.
??? pembiasan = pembelokan cahaya ketika melewati 2 medium karena perbedaan kecepatan cahaya pada 2 medium itu  :hammer:
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: chingik on 13 May 2008, 02:54:25 PM
hehe...saya cuma memberi analogi saja.., jangan dicerna secara teknis dong..hehe..
Ok lah. kita ke tataran relatif saja. Avalokitesvara tentu adalah sosok yang eksis. Tapi sudah menjadi kebiasaan adat di Tiongkok kalo orang yang welas asih dipanggil juga sebagai kwan im, atau bodhisatva hidup.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sumedho on 13 May 2008, 02:58:33 PM
pemilihan katanya sulit sih, jadi mesti buka kamus :))

jadi kwan im -> eksis *secara personal*
kemudian hanya kebiasaan adat tiongkok yg memanggil seseorang yg welas asih dengan sebutan kwan im juga.

Kalo ini nyambung :>- sip, thanks bro
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 15 May 2008, 06:28:13 AM
Lokesvaranatha, Lokesvara, Lokanatha (Avalokitesvara Bodhisattva di Negara-negara Theravada) - 世自在王 /世饒王佛

Srilanka
Di Srilanka, Avalokitesvara Bodhisattva disebut sebagai Natha, perpendekan dari Lokesvaranatha. Pemujaan-Nya menjadi popular pada periode Kotte (abad 14-15 M) dan sumber-sumber tantang-Nya ditemukan paling awal sekitar abad ke 9 -10 M. Pusat pemujaan-Nya adalah Totagamuwa di Distrtik Galle. Sewaktu pemujaan Natha mencapai puncaknya di abad ke-15, bhikkhu penyair terpelajar yang masyhur Totagamuve Sri Rahula merupakan salah seorang pemuja setianya.

Gunakarandavyuha Sutra dan Saddharmapundarika Sutra, dua sutra penting mengenai Avalokitesvara, menyebutkan tentang Pulau Srilanka. Bodhisattva Avalokitesvara muncul pada inskripsi Tiriyaya pada abad ke-8 M. Pada abad ke-10, inskripsi Anuradha Mihintale menyebutkan Nayinda sebagai Avalokitesvara dan ditemukan pula mantra “Om Manipadme Svasti” di Polonnaruva. Di Pinduragala ditemukan relief yang menggambarkan Maitreya dan Avalokitesvara berdampingan, berasal dari abad ke-7 M. Avalokitesvara (Natha)dideskripsikan di karya Sansekerta, Sariputra pada abad 15 M. Ada delapan wujud Avalokitesvara : Siva Natha, Brahma Natha, Visnu Natha, Gauri Natha, Matsyendra Natha, Bhadra Natha, Bauddha Natha dan Gana Natha. Mahayana sendiri masuk ke Srilanka pada bad ke 3 M. Di Gua Kothgalkanda dari abad ke 5-7 M, terdapat lukisan Tara Bodhisattva, bentuk feminin Avalokitesvara, dalam posisi meditasi. Sampai sekarangpun rakyat Srilanka tetap memuja Natha.

Cetiya khususnya, Natha Devale, terletak di sebelah barat Cetiya Gigi di Kandy. Juga ada bukti yang menunjukkan bahwa upacara kerajaan penting, seperti memilih nama rajadan penganugerahan pedang kerajaan, mengambil tempat di cetiya ini. Penemuan Nätha dalam bentuk Sinhala-dvìpeÀrogya-sala Lokanatha (Sang Lokanatha Penyembuh dariLanka) menunjukkan bahwa dia juga dipuja karena kekuatan penyembuhannya.

Demikianlah sekiatr abad ke-6 M dan ke-7 M secara simultan pemujaan Avalokitesvara Bodhisattva muncul di negara-negara Buddhis Theravada seperti Srilanka dan negara-negara Asia Tenggara.

Myanmar

Di Myanmar, Lokanatha / Lokabyuha Natta adalah symbol kedamaian, harmoni, kegembiraan dan pertumbuhan akan apa yang baik dan benar. Ia dikenal sebagai symbol esensi dari kultur Myanmar dan rupangnya sangat banyak sekali ditemukan di Myanmar. Arcanya sering terlihat di Bantay Chmar dan AngkorThom, dan di Nak Pan. Di Champa, dia dilambangkan dengan satu kepala dan jarang lebih dari delapan lengan. Akan tetapi,di Khmer dia digambarkan mem-punyai enam belas kepaladan lengan yang memegang berbagai simbol Tantra dan simbol lainnya.

Di Myanmar, pemujaan Avalokitesvara semakin terlihat pada periode Pagan. Raja Buddhis Aniruddha yang beragama Buddhis Theravada memuja Avalokitesvara sebagai Lokanatha. Pada masa raja Jayavarman VII sendiri dibangun kuil yang ada pemujaan Bodhisattva Prajnaparamita dan Lokesvara. Di Myanmar ada beberapa vihara yang mempunyai pemujaan Lokanatha, di antaranya Sinoodan, Yangon Township.
Penggambaran Lokanatha yang tertua di Myanmar ada di relief dinding Vihara Apeyatana di Pagan. Lokantaha dalam posisi duduk yaitu postur Lelathana dapat ditemukan di relief Buddhis dari Pemerintahan Rakhine di Era Vesali. Di daerah Pagan, gambar Sang Bodhisatta Lokantah dalam postur Lelathana dapat ditemukan di Pawdawmu, Paungku, Ananda dan Apeyatana Pagoda serta beberapa tempat lainnya. Rupang Lokantah juga ditemukan di latar depan Tahta Thihathana.

Bhikkhu Buddhis bernama Shin Maharahtathara, penyair dan penulis literature Myanmar yang terkenal, mengidentifikasikan Raja Saw Bramhadatt as Lokanath di puisi epiknya tentang Bhuridhatt, Buddha yang akan datang.

Lokanatha adalah symbol daripada seni rupa Myanmar. Ukiran dirinya juga menghiasi saing waing, orketra tradisional Myanmar sehingga Lokanath adalah deity pelindung bagi seni pertunjukan. Ia digambarkan duduk di atas bunga teratai yang menyimbolkan kesucian, kedamaian, kebijaksanaan dan kebenaran.

Di Champa dan Khmer, Lokesvara biasanya digambarkan berdiri telanjang dada dalam posisi contrapposto[dengan pinggul, bahu, dan kepalanya menghadap arah yangberbeda] dengan dhoti pendek melingkar ketat di pinggangdan diperkokoh oleh ikat pinggang berhias. Dia memakaimustika di lehernya, telinga, lengan, dan pergelangan kaki.Rambutnya dijalin tinggi dengan mukuta (penutup kepala)dan terdapat sebuah mahkota di atasnya. Di atas mahkotanya,tergambar Buddha Amitäbha dari mana dia berasal. Diakadangkala digambarkan memiliki mata ketiga, tetapi inijarang terlihat di Tibet atau Nepal, dan tak pernah di AsiaTimur.

Pada suatu waktu, Pelindung daripada alam semesta, yang diketahui sebagai Lokabyuha Natta atau Lokanath sedang berekliling di daerah kekuasaan-Nya untuk melihat bahwa segala sesuatu baik adanya. Ia kemudian datang ke Kethayaza Chinthemin di mana Raja Singa dan Gajah terbang saling bertarung. Pertarungan itu terjadi karena mereka memperebutkan awan lembut yang merupakan makanan favorut mereka.

Hyang Lokanat melihat bahwa apabila pertarungan itu menjadi semakin sengit, maka seluruh bumi akan terbakar dan menjadi abu. Lokanat mulai memainkan irama dengan canang kecilnya untuk menghilangkan rasa kebencian dan permusuhan di antara mereka, dengan menanam rasa cinta kasih dan persahabatan di antara si Raja Singa dan Gajah Terbang. Hyang Lokanath kemudian menyanyi dengan suara-Nya yang merdu dan menari sesuai irama lagu tersebut.

Akhirnya, setelah Raja Singa dan gajah terbang mendengar lagu yang indah tersebut dan melihat tarian Lokanat yang agung, amarah mereka mulai mereda dan menghentikan pertarungan mereka. Api kemarahan mereka telah lenyap berkat Hyang Lokanat.

Figur Lokanath di Myanmar digambarkan duduk di atas tahta teratai, duduk dengan satu lutut diangkat dan lutut yang lainnya ditekuk menggenggam alat musiknya, canang. Tangan-Nya diangkat bagikan koreografi tari-tarian yang penuh kelembutan, kehalusan dan keanggunan bagaikan burung yang sedang terbang di angkasa raya. Wajah-Nya menampilkan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Tak heran Lokanat/ Avalokitesvara menjadi symbol kedamaian, kebahagiaan dan seni.

Thailand

Pada bada ke-7 M di Thailand Tengah (Dvaravati) adalah sebuah kerajaan yang besar dan mengadakan hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Oleh karean itu, ajaran-ajaran Mahayana juga berkembang di sana. Di Dvaravati dihasilkan banyak arca Avalokitesvara pada abad ke 8-9 M. Ditemukan pula Motif Banaspati di dalam kesenian Dvaravai. Motif tersebut menggambarkan Sang Buddha berdiri di tas kepala burung garuda dan ditemani oleh Avalokitesvara Bodhisattva dan satu bodhisattva lainnya. Di Thailand ditemukan pula arca Shiva yang di atas kepalanya terdapat Buddha.

Avalokitesvara di Thailand digambarkanmemiliki dua, empat, atau enam lengan dan terlihat sangatmirip dengan Lokesvaranya Khmer. Di dalam dua tangan kanannya, dia memegang tasbih dan teratai. Beberapa arca besar ditemukan di Chaiya, Thailand selatan. Kenyatannya, kebanyakan barang kuno yang ditemukan adalah arca Bodhisattva (terutama Avalokitesvara) daripada arca Buddha. Arca Avalokitesvara selalu ditampilkan dalam bentuk pertapa muda atau pangeran muda.

Kamboja

Pemujaan Avalokitesvara muncul di Kamboja sejauh kira-kira abad 7 -8 M. Ia dipanggil dengan berbagai sebutan mula dari Vrah Kamrateu, Sri Avalokitesvara, Avalokitesa, Avalokita dan lain sebagainya. Nama-nama tersebut muncul pada periode Angkor. Arca-arca Avalokiesvara yang menarik diproduksi di Kamboja pada abad 9 – 10 M. Di Bayon ditemukan mural/gambar Avalokitesvara/. Pemujaan Avalokitesvara juga terdapat di kota Amarendrapuram yang merupakan kota bergama Buddhis Mahayana dan dibangun oleh Raja Jayavarman II.

Nepal dan Bangladesh

Sedangkan untuk di Nepal, pemujaan Avalokitesvara sering dihubungkan dengan Matsyendranath (/Minapa?), salah satu dari 84 Mahasiddha dalam tradisi Vajrayana dan merupakan salah satu penemu Hatha Yoga. Berdasarkan catatan Fa Xian, di Bangladesh pernah dibangun Ashrama Vihara bagi Avalokitesvara, demikian juga dengan catatan Xuan Zang.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: purnama on 29 October 2008, 09:16:32 AM
Anda bisa membaca buku berjudul Avalokitesvara Karangan Liem, Penerbit Karaniya, Disitu Lumayan lengkap Jawabannya termasuk pertanyaan keberadaanNya
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sumedho on 03 November 2008, 09:57:54 PM
Terbitan karaniya yang sudah lama tentang avalokitesvara bisa didownload ebooknya jg

http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/mahayana/avalokitesvara
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Indra on 03 November 2008, 10:16:20 PM
Apakah Avalokitesvara = Kuan Im?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 03 November 2008, 10:18:22 PM
Apakah Avalokitesvara = Kuan Im?

 :yes:

Avalokitesvara diterjemahin ya Guan Yin (Kuan Im)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: budha child on 13 December 2008, 10:29:52 PM
boleh coment kk?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: budha child on 13 December 2008, 10:37:41 PM
menurut saya avalokitesvara mmg bodhisatva buddhis. yg memperkenalkan budha sampai ke pelosok dunia, so pasti banyak bgt versi2 ttg beliau. ada yang asli atopun yang ditambah2 begitu,jadi ga tralu dipermasalahkan apakah avalokitesvara itu bodhisatva budhis ato bukan yang penting pribadi manusia yang memuja nya percaya bahwa beliau ada dan tidak perlu dicari kemana2 sebab budha ada dihati kita masing2 yang percaya.. thankz.
_/\_ buddha bless all
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: N1AR on 28 December 2008, 09:03:12 AM
boleh tanya bos? gak tau mau nanya dimana

Adi Buddha adalah Buddha primordial dalam agama Buddha Tibet. Ia adalah asal usul dari Batin Universal yang ada dengan sendirinya dan yang tak berasal muasal. Kekuatan kreatifnya dilambangkan dalam bentuk lima Dhyani Buddha, aspek-aspek aktif dari Dhyani Buddha ini lalu dipersonifikasikan dengan Dhyani Bodhisattva, para Dhyani Bodhisattva ini pun pada gilirannya diwakili di dunia ini oleh para Manushi Buddha atau Buddha Manusia yang berasal dari tujuh akar bangsa kemanusiaan. Ada terdapat sebanyak tujuh Dhyani Buddha, namun hanya lima nama Dhyani Buddha yang biasanya disebutkan. Avalokitesvara adalah Dhyani Bodhisattva yang bekerja pada kalpa sekarang ini dan Buddha Gautama adalah bayangan refleks duniawi dari Avalokitesvara tersebut.

pas baca tibet jadi ingat film 7 year in tibet ;D
dalai lama katanya adalah penjermahan dari Avalokitesvara ( dewi kawn im )

Kemasyhuran Avalokitesvara
Orang Jepang memungut nama Cina Avalokitesvara(Guanyin) dan mengubahnya jadi ‘Kannon’ atau ‘Kwannon’ (yang pertama lebih disukai). Orang Tibet menyebutnya ‘Spyan-ras-gzigs’ (Chenrezig, ‘dengan pandangan mengasihi’). Nama Mongolianya adalah ‘Niduber ujegci’ (‘dia yang melihat dengan mata’). Di Sri Lanka (di mana dia sering disalahartikan sebagai Maitreya, Sang Buddha masa depan), dia dikenal sebagai ‘Natha’ (‘Raja’ atau ‘Perlindungan’) atau ‘Nathadeva’, mungkin singkatan dari julukan lengkapnya Lokesvaranatha (‘Sang Raja yang melindungi dunia’). Di negara Theravada Asia Tenggara (terutama Muangthai dan Kamboja), dia dikenal sebagai Lokesvara (‘Raja dunia’). Avalokitesvara pada kenyataannya menjadi satu-satunya Bodhisattva Mahayana yang diterima oleh umat Buddha Theravada, atau kebanyakan dari mereka (bahkan di Burma).

apa semua aliran buddhist mengakui kalo dalai lama adalah Avalokitesvara


thaks
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: iwakbelido on 06 January 2009, 10:22:36 PM
kalo baca dari diskusi yang diatas2, Avalokitesvara itu bisa melambangkan semua orang / mahluk yang memiliki cinta kasih. jadi IMO dalai lama bisa disebut Avalokitesvara juga tetapi kalo mengenai apakah semua aliran Buddhist mengakui kl Dalai Lama adalah Avalokitesvara, saya ga tau.... sori kl ada kata2 salah hehehehe  ;D

smuanya tergantung dari sudut pandang mana anda mengartikan Avalokitesvara, bukankah begitu sodara2 se-Dharma? _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 15 January 2009, 12:08:24 PM
Halo, salam,

apakah ada diantara kalian yang mendengar kabar bhwa baru baru ini disebuah kuil di surabaya, ada sebuah patung dewi kuan im, yang meneteskan air mata selama beberapa hari, dan peristiwa tsb sampai masuk di sebuah koran.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 31 January 2009, 07:09:24 PM
Yang mengakui bahwa Dalai Lama adalah emanasi Avalokitesvara adalah dari kalangan Vajrayana saja, terutama aliran Gelug.

Perlu diketahui bahwa ketika Dalai Lama ditanyai apakah ia adalah emanasi Avalokitesvara, ia menjawab bahwa dirinya hanyalah 'simple monk'.

Sekalian saja nih mbahas emanasi.....

Namun bukan berarti emanasi Bodhisattva tidak dapat melakukan tindakan yang tampak kurang bajik di mata seorang umat awam seperti kita. Seperti dalam biografi Drukpa Kunley, di mana ada seorang lama yang diakui sebagai emanasi Maitreya terlahir kembali sebagai anjing oleh karena akusala karmanya.

Drukpa Kunley, emanasi Mahasiddha Shavaripa dan Sakya Pandita, emanasi Manjusri Bodhisattva pernah saling menegur kekurangan satu sama lain. Drukpa Kunley menegur Sakya Pandita karena melekat pada kekayaan, sedangkan Sakya Pandita mengkritik Drukpa Kunley karena suka bermain wanita. Mereka saling membeberkan keburukan satu sama lain, namun pada akhirnya mereka berdua tersenyum dan saling memahami.

Bahkan Drukpa Kunley juga pernah menegur Karmapa [yang merupakan emanasi Avalokitesvara Bodhisattva] karena sempat pandangannya terpikat pada seorang wanita cantik ketika Ia membabarkan Dharma.

Namun tindakan dari manusia yang merupakan emanasi Bodhisattva, sekalipun tampak di mata para prthagjana sebagai ketidakbajikan, adalah merupakan usaha upaya kausalya.

Para Bodhisattva yang melakukan upaya kausalya dengan melanggar sila, tidak pernah menyarankan orang lain untuk meniru dirinya. Karena upaya kausalya tidak boleh dipraktekkan orang secara sembarangan. Apalagi prthagjana seperti kita ini, mustahil melakukan upaya kausalya secara sempurna. Hanya Bodhisattva tingkat atas yang mampu melakukan upaya kausalya yang melanggar sila, dan tentu upaya kausalya ini sekalipun melanggar sila, ditujukan untuk kebahagiaan semua makhluk.

Apabila ada seorang Bodhisattva melakukan upaya kausalya yang melanggar sila, maka ini bukanlah sebagai teladan, namun sebagai teguran pada kita, prthagjana.

Seperti Jigong Chanshi [emanasi seorang Arhat] yang suka mabuk-mabukan dan makan daging sendiri pernah berkata [kurang lebih]: "Bagi mereka yang meniru diriku, mereka akan hancur; namun bagi mereka yang mengkritik diriku, mereka berada di jalan yang benar."

Maka dari itu, Jigong Chanshi sendiri juga menasehati kita agar jangan meniru perbuatannya. Daripada di mulut saja, lebih baik kebajikan di dilakukan dalam wujud tindakan. Percuma kalau cuma bisa vegetarian dan tidak mabuk-mabukkan, terus berceramah Dharma, tapi dalam tindakan sering merugikan banyak makhluk dan tidak sesuai Dharma.

Drukpa Kunley yang senang bermain wanita pernah berkata: "Aku tidak datang ke sini untuk merayu para gadis Bhutan oleh karena aku dirintangi oleh nafsu seksual. Namun, meskipun aku memiliki sedikit kekuatan, aku datang pada kalian untuk menunjukkan yang sedikit yang aku miliki; dan meskipun aku hanya memiliki sedikit kebajikan, aku datang pada kalian untuk menawarkan beberapa tanda kebajikan."

Pernah ada seorang pelajar Buddhis yang mengkritik Drukpa Kunley: "Engkau melakukan apapun yang kamu suka dan memberikan contoh yang buruk pada umat awam. Engkau seharusnya mendirikan rumah permanen untuk dirimu dan tinggal, daripada berkeliaran ke sana kemari bebas ke mana saja dan tidak berguna seperti anjing. Kamu memberikan semua orang yang berkeyakinan sebuah nama buruk. Mengapa engkau melakukannya?"

Namun Drukpa Kunley menjawabnya: "Jika aku menjadi seorang Lama aku akan menjadi budak dari para pengikutku dan aku akan kehilangan kebebasan bertindak-ku. Jika aku menjadi seorang bhiksu yang ditahbiskan, aku akan terikat untuk menjalankan kedisiplinan dan siapa yang dapat mempertahankan sila mereka tanpa pelanggaran? Jika aku menjadi rshi, aku harus melatih diriku dalam mencari Sifat Sejati Pikiran - seperti jika belum jelas! Apakah aku merupakan contoh yang buruk atau tidak bagi orang-orang sepenuhnya bergantung pada kepandaian dari seseorang yang bertanya. Lebih lagi, jika seorang pria ditakdirkan untuk melewatkan waktu di neraka, dengan mengimitasi sebagai seorang Buddha tidak akan menyelamatkannya. Dan jika seseorang ditakdirkan untuk mencapai ke-Buddhaan, maka jenis pakaian yang dipakainya tidaklah relevan dan aktivitasnya, apapun bentuknya, adalah alami dan spontan bersih. Berharap untuk rumah permanen, atau menjadi terikat pada satu tujuan materialistik, menyimpangkan seseorang dari Jalan karena hal tersebut menguatkan pikiran tentang "Aku" dan "milikku". Sejauh para bhiksu dipuja-puja, maka potensi kemelekatan emosi mereka cakupannya jauh lebih besar dibanding umat awam. Meskipun biasanya benar bahwa pada tempat pertama motivasi untuk mendirikan sebuah vihara, keinginan untuk mendirikan sebuah tempat di mana para umat dapat bermeditasi, adalah terpuji, ketika kebutuhan untuk perlindungan komunal membangkitkan perbedaan pendapat di kalangan internal dan perselisihan dengan pihak-pihak diluar, apa yang semula persaudaraan suci menjadi sebuah sarang pencuri karena semua orang dikuasai motivasi yang egois."

Tindakan Drukpa Kunley ini dilakukan untuk menegur para anggota Sangha yang pada saat itu kondisinya sangat korup.

Demikian juga, menurut saya Dalai Lama seringkali berbuat tindakan yang kurang bijaksana, tidak hanya Dalai Lama yang sekarang, namun
juga yang dulu-dulu. Namun bukan berarti saya menjudge bahwa Dalai Lama tidak mungkin adalah emanasi Avalokitesvara.

Mengetahui dan menilai emanasi maupun upaya kausalya seorang Bodhisattva adalah di luar kapasitas saya, karena saya masih prthagjana. Maka dari itu penjelasan saya ini juga terbatas, sesuai dengan kapasitas saya. Namun semoga penjelasan ini bisa cukup membantu untuk memberikan titik terang mengenai maksud tindakan seorang Bodhisattva yang dianggap oleh banyak orang 'kurang wajar'.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 31 January 2009, 09:51:55 PM

Drukpa Kunley, emanasi Mahasiddha Shavaripa dan Sakya Pandita, emanasi Manjusri Bodhisattva pernah saling menegur kekurangan satu sama lain. Drukpa Kunley menegur Sakya Pandita karena melekat pada kekayaan, sedangkan Sakya Pandita mengkritik Drukpa Kunley karena suka bermain wanita. Mereka saling membeberkan keburukan satu sama lain, namun pada akhirnya mereka berdua tersenyum dan saling memahami.

Bahkan Drukpa Kunley juga pernah menegur Karmapa [yang merupakan emanasi Avalokitesvara Bodhisattva] karena sempat pandangannya terpikat pada seorang wanita cantik ketika Ia membabarkan Dharma.

Namun tindakan dari manusia yang merupakan emanasi Bodhisattva, sekalipun tampak di mata para prthagjana sebagai ketidakbajikan, adalah merupakan usaha upaya kausalya.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Tidak habis pikir kalau sampai kesukaan Drukpa kunley yang suka main wanita dikatakan sebagai usaha upaya kausalya dari seorang emanasi bodhisatva... Memang benar benar.....

Jika demikian... JK yang dikritik habis habisan karena berpoligami tidak bisa disalahkan sebenarnya karena merupakan upaya kausalya juga... bisa begitu ?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: 7 Tails on 31 January 2009, 10:58:35 PM
penjelasan yg sangat baik _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 31 January 2009, 11:14:35 PM
Haha... bro. dilbert, coba baca yang betul postingan saya sebelumnya, kalau nggak ya seperti anda sekarang ini efeknya....wkwkwkwk.....

Saya tidak tahu apakah yang dilakukan JK adalah upaya kausalya atau tidak. Saya juga gak tahu apakah JK Bodhisattva atau tidak. Namun yang pasti Bodhisattva ataupun tidak, saya tidak setuju terhadap perilaku JK itu.

Sama seperti dengan Drukpa Kunley, saya dan Sakya Pandita tidak setuju terhadap perilaku Drukpa Kunley yang suka bermain wanita.

Demikian juga saya tidak setuju terhadap tindakan Jigong yang suka mabuk-mabukan.

Pelanggaran sila tak pernah disetujui oleh para Buddha dan Bodhisattva maupun prthagjana seperti saya. Tidak pernah dan tidak akan.

Suka bermain wanita?? Oh tentu itu pelanggaran sila ketiga!
Mabuk-mabukkan?? Oh tentu itu pelanggaran sila kelima!
Dua hal yang tidak terpuji!

Maka dari itu Jigong menasehati para umat agar dapat mengkritik perbuatannya, bukan malah menirunya. Ini adalah upaya kausalya.

Drukpa Kunley juga pernah menasehati umat Buddhis agar tidak melakukan perbuatan seksual yang salah, bahkan ia menegur Karmapa yang terpikat pada seorang wanita dengan mengatakan "Karmapa telah melanggar ikrar sila-Nya!" Ya! Bahkan Drukpa Kunley menegur seorang bhiksu yang pandangannya terpikat pada wanita.... padahal cuma itu saja, kalau dibandingkan dengan yang dilakukan dengan Drukpa Kunley sendiri ya jauh.... Karmapa aja yang cuma terpikat sudah dibilang melanggar sila.... apalagi Drukpa Kunley sendiri.

Secara tak langsung, Drukpa Kunley juga meminta para umat Buddhis untuk mengkritisi perilakunya sekaligus juga memahami maksud perilakunya tersebut.

Persaudaraan Sangha yang selibat dan suci, pada saat itu telah korup dan seperti sarang pencuri... "Selibat sebagai bhiksu tapi kok jadi Pencuri"!! Maka dari itu Drukpa Kunley menunjukkan dirinya suka bermain wanita, namun mampu membantu dan menyebrangkan banyak makhluk!

Dengan demikian menyindir para anggota Sangha sehingga mereka dapat menjalankan hidup kebhiksuan dengan benar.... bukan sekedar abstain dalam hal seks, namun mereka juga harus abstain dari yang namanya pencurian. Jangan sampai udah jadi bhiksu, selibat... eh malah menjadi pencuri. Hidup selibat mereka itu, seharusnya dimanfaatkan dan digunakan untuk kebahagiaan banyak makhluk, bukan untuk meraup kekayaan dan nama besar dsb...

Bahkan tak dipungkiri banyak juga bhiksu seperti itu di zaman sekarang ini, bahkan di Indonesia pun juga ada.

Dan juga..... Apakah anda tahu, bahwa meskipun Drukpa Kunley suka bermain wanita, wanita yang diajak bermain dengannya, tidak ditinggalkan begitu saja. Semuanya dibimbing oleh Drukpa Kunley sampai mencapai pencerahan. Makanya baca biografi Drukpa Kunley dulu, baru anda paham akan apa yang Ia lakukan!

Kenyataannya, Drukpa Kunley sangat dicintai oleh rakyat Bhutan!!

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 31 January 2009, 11:31:19 PM

Persaudaraan Sangha yang selibat dan suci, pada saat itu telah korup dan seperti sarang pencuri... "Selibat sebagai bhiksu tapi kok jadi Pencuri"!! Maka dari itu Drukpa Kunley menunjukkan dirinya suka bermain wanita, namun mampu membantu dan menyebrangkan banyak makhluk!


Kenyataannya, Drukpa Kunley sangat dicintai oleh rakyat Bhutan!!

 _/\_
The Siddha Wanderer

Yang di-bold merah... No Comment lagi...    ^:)^

Yang di-bold biru... Tentara Israel juga sangat dicintai oleh rakyat Israel...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 31 January 2009, 11:35:55 PM
Yah terserah kalau no comment.... masalah mencintai juga ada sebabnya.... maka lihat sebabnya dong!!... wkwkwk... tapi yang pasti rakyat Bhutan mencintai Drukpa Kunley bukan karena ia senang main wanita!!!....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Hikoza83 on 11 February 2009, 03:48:02 PM
Yah terserah kalau no comment.... masalah mencintai juga ada sebabnya.... maka lihat sebabnya dong!!... wkwkwk... tapi yang pasti rakyat Bhutan mencintai Drukpa Kunley bukan karena ia senang main wanita!!!....

 _/\_
The Siddha Wanderer

 _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Tan on 15 March 2009, 10:02:56 PM
Tulisan Bro Gandalf sungguh bagus....! Salut. Keagungan Bodhisattva Avalokitesvara sungguh tak terbayangkan! Bumi dan langit tak dapat disepadankan denganNya. Om Mani Padme Hum!

Tan
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: truth lover on 26 April 2009, 07:28:28 AM

Adakah diantara mas-mas member yang bisa membantu,  yang tahu apa asal kata dari avalokitesvara?
Bila sejarah nama Kwan Im dari puteri Miao Shan, sejarah dari Avalokitesvara dari mana ya?

trims.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 27 April 2009, 01:19:16 PM

Adakah diantara mas-mas member yang bisa membantu,  yang tahu apa asal kata dari avalokitesvara?
Bila sejarah nama Kwan Im dari puteri Miao Shan, sejarah dari Avalokitesvara dari mana ya?

trims.

kita mengenal bodhisatva avalokitesvara dari saddharmapundarika sutra varga bab XII/XIV (CMIIW)
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: truth lover on 27 April 2009, 04:46:24 PM

Adakah diantara mas-mas member yang bisa membantu,  yang tahu apa asal kata dari avalokitesvara?
Bila sejarah nama Kwan Im dari puteri Miao Shan, sejarah dari Avalokitesvara dari mana ya?

trims.

kita mengenal bodhisatva avalokitesvara dari saddharmapundarika sutra varga bab XII/XIV (CMIIW)

Iya benar mas Dilbert, Lantas mengapa dikaitkan dengan Guan Yin ya? bukankah sejarah Avalokitesvara dan Guan Yin beda? Adakah keterangan mengenai perjuangan Avalokitesvara?

 _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: truth lover on 27 April 2009, 04:50:23 PM
Kutipan dari mas gandalf,

Quote
Jadi, Sakyamuni Buddha = Amitabha Buddha = Avalokitesvara Bodhisattva Amitabha Buddha dan Avalokitesvara Bodhisattva adalah Sambhogakaya daripada Sakyamuni Buddha (Buddha Gotama). Sedangkan Sakyamuni Buddha adalah Nirmanakaya (Manushi Buddha) dari Amitabha dan Avalokitesvara.

Sakyamuni Buddha adalah pengejawantahan welas asih Sang Bodhisattva Avalokitesvara. Dan Avalokitesvara Bodhisattva adalah simbolisasi dari hati yang welas asih (Metta Karuna) dari Sang Buddha Gotama.

Apakah memang benar demikian menurut pandangan Mahayana, bahwa Bodhisattva = Buddha?

metta,
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 27 April 2009, 04:58:58 PM
Benar. . .
Bodhisatva maitreya konon juga merupakan pancaran emanasi dari hyang tathagata adi buddha.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 27 April 2009, 06:28:20 PM
Benar. . .
Bodhisatva maitreya konon juga merupakan pancaran emanasi dari hyang tathagata adi buddha.

jadi siapakah yang mencapai ke-BUDDHA-an ? kok yang itu itu saja... emanasi emanasi terus...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 27 April 2009, 07:04:00 PM
Dilbert dulunya sudah mencapai kebuddhaan dan berdiam dalam kebhagiaan yg tidak berujung dan tak terbatas waktu. Shngga Buddha dilbert mungkin kebosanan dalam kebahagiaan itu yg sangat lama itu, jadi sekali2 ya buddha dilbert menciptakan seisi alam semesta, supaya nanti dilbert yg sekarang ini mengenal bhwa buddha dilbert yg dulu itu memiliki kebhagiaan yg tak terukur dan memiliki mustika, bidadari2, permata, dan istana dan kerajaan yg kekal.

Maaf, apa kayak cerpen atau dongeng?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Edward on 27 April 2009, 07:14:28 PM
 [at] johsun,
ha?
ngawur?
ngaco?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 27 April 2009, 07:24:07 PM
Anggaplah bikin cerita nina bobo. ;D
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: vathena on 27 April 2009, 07:25:53 PM
mau tanya nich , ada yang bilang kalau kwan im itu laki2 . pdhl patung kwan im yang sering vat lihat itu kan wanita . sebenarnya kwan im wanita atau laki2 ?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 27 April 2009, 09:19:32 PM
Aduh, didalam dunia fikiran dan dunia bodhisatva mgkn tidak ada lg perbedaan wanita dan pria.
Menrut artikel buddhis, sng bdhisatva bisa menjelma menjadi pria maupun wanita, kakek maupun nenek, pemuda maupun gadis, bhkan menjelma sbgai kelinci, gunung, bukit dan bhkan menjelma sbgai asura yg seram. Dan tidak tahu kita siapa dia itu? Dan trnyata adalah bodhisatva avalokitesvara, yang matanya memandang ke segenap penjuru dan telinganya mendengar segala arah.
Guan artinya memandang dan melihat dan memeriksa.
Yin artinya mendengar suara2 tangisan manusia.
Guan yin tidak memiliki wujud yg tetap. Tpi umumnya digambrkan sbgai seorang gadis atau seorang ibu yg brjubah putih, memegang botol dan daun.
Dan gelarnya adalah nan hai guan she yin atau bodhisatva laut selatan.
Dan dia ternyata adalah ratu kidul.
Kira2 spti itu yg pernah gw baca di brbgai sumber mjalah.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 28 April 2009, 12:01:13 PM
Dilbert dulunya sudah mencapai kebuddhaan dan berdiam dalam kebhagiaan yg tidak berujung dan tak terbatas waktu. Shngga Buddha dilbert mungkin kebosanan dalam kebahagiaan itu yg sangat lama itu, jadi sekali2 ya buddha dilbert menciptakan seisi alam semesta, supaya nanti dilbert yg sekarang ini mengenal bhwa buddha dilbert yg dulu itu memiliki kebhagiaan yg tak terukur dan memiliki mustika, bidadari2, permata, dan istana dan kerajaan yg kekal.

Maaf, apa kayak cerpen atau dongeng?

tidak heran kalau sdr.johsun bisa berpikiran seperti itu... akibat konsep-nya seperti itu, jadi kira kira jalan cerita-nya seperti itu...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 28 April 2009, 01:13:21 PM
Bgaimana kalau seandainya ini memang kenyataan?

Tidak perlu disana ada suatu diri yang dibebaskan.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 28 April 2009, 01:31:21 PM
Tapi kalau seandainya memang kenyataan maka hakekat diri dilbert sesungguhnya adalah tuhan.
Jd anggaplah gw buat cerita dongeng.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 28 April 2009, 01:49:04 PM
:outoftopic:
:backtotopic:
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 28 April 2009, 02:47:06 PM
Tapi kalau seandainya memang kenyataan maka hakekat diri dilbert sesungguhnya adalah tuhan.
Jd anggaplah gw buat cerita dongeng.

wkwkwwkwkwk... bisa saja lu...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: maitreya_yanto on 21 May 2009, 11:13:48 AM
yang murid
bahwa Avalokitesvara Bodhisattava (Guan Yin) adalah seorang Bodhisattava yang telah menyempurnan sad paramithanya namun beliau belum mau menjadi buddha karna maha karunanya yang besar terhadap penderitaan umat manusia.

untuk sejarahnya sangat banyak beliau memang selalu hadir ke dunia dengan bentuk laki-laki dan perempuan dan terutama cina lebih banyak mengenai pratimanya dengan sosok perempuan tapi ada juga pratima yang laki-laki di jumpai  di tibet
seorang Bodhisattava sudah tidak perbedaan kelamin, jadi tidak penting mengenai bentuknya  dan dia milik buddhis atau bukan yang penting kita mau belajar sifat maha karuna yang besar terhadap penderitaan manusia.

Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nevada on 22 May 2009, 01:01:37 AM
Yang perlu diluruskan adalah...

- Dewi Kuan Im hanyalah sebuah gelar yang diberikan oleh orang-orang kepada Putri Miao Shan; yang notabene diyakini telah menjalani kehidupan suci secara Buddhisme dan sudah menjadi Dewi.

- Putri Miao Shan lahir di Tanah Tiongkok sekitar Abad III SM di akhir pemerintahan Dinasti Zhou. Artinya Putri Miao Shan adalah 'rohaniawati' yang eksis setelah generasi Lao Tzi dan Confucius di Tanah Tiongkok.

- Avalokitesvara adalah gelar untuk Sang Bodhisattva Berwelas Asih Tinggi yang diperkenalkan oleh Buddhisme Mahayana. Bodhisattva Avalokitesvara diperkenalkan sebagai seorang laki-laki yang hidup di India, menjadi pengikut langsung dari Buddha Gotama, dan tidak pernah berkunjung ke dataran China. Setidaknya tidak pernah ada ukiran di Tripitaka yang menyatakan Bodhisattva Avalokitesvara pernah singgah di pedalaman Tanah Tiongkok.

- Avalokitesvara diambil dari kata "avalokita" (a + lokita ??), yang berarti "penjuru alam" ~ tidak terbatas di penjuru alam (pandangan-Nya kah??) ~ dan "isvara" yang berarti "suara" (??). Ada banyak referensi yang dengan jelas menyatakan bahwa "isvara" bukanlah berarti "suara". Isvara adalah gelar substitusi bagi Tuhan Pencipta dalam tradisi Hinduisme; yang bahkan dapat diuraikan secara detail apa saja karakteristik dari Isvara ini (lihat kali ini saya menggunakan awalan huruf "i" yang besar). Bahkan ada komentar yang menyatakan bahwa "isvara" adalah panggilan lain dari Dewa Shiva di tradisi Hinduisme.

- Saking dihubung-hubungkannya, realitas sejarah bahwa Dewi kuan Im adalah seorang wanita sampai bisa tertumpang-tindih dengan kabar / kisah bahwa Dewi Kuan Im sebenarnya adalah seorang laki-laki. Padahal kisah yang menyatakan Dewi Kuan Im ini adalah seorang laki-laki tidak pernah ditemukan dalam skrip sejarah dunia. Kisah yang muncul ke permukaan hanyalah statement dari komentar berbagai penulis, yang diekspos tanpa referensi dengan bukti sejarah otentik.

- Melihat poin-poin perbandingan antara Putri Miao Shan (Dewi Kuan Im) dengan Bodhisattva Avalokitesvara, rasanya jelas bahwa tidak ada sinkronisasi fakta yang menunjukkan bahwa keduanya adalah satu orang.

Lantas... Apa yang membuat hampir semua orang (baik Buddhis maupun Non-Buddhis) untuk meyakini bahwa Putri Miao Shan (Dewi Kuan Im) adalah sama dengan Bodhisattva Avalokitesvara?

Saya harap jawabannya bukan karena iman.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 08:07:58 AM
Berarti kalau salah sembahyang gmana?? Brarti sudah banyak yg ketipu? Krna figurnya seorng gadis atau ibu yg memegang botol daun liu dan brgaun putih dan menunggang naga, itu sdah jd ciri khas sang dewi dri china, sampai indonesia, bhkan dunia. Bgaimana bila yg dipuja selama ini cuma seorang putri biasa?? Kan sdah salah alamat, salah fatal?
En apakah foto dewi kuan im yg menaiki naga yang terpotret di angkasa itu juga rekayasa doang?? Yang katanya itu adalah foto asli sang dewi kuan im. Apakah cuma rekayasa?
cmiiw.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 08:11:55 AM
Kalau trnyata memang bukan avalokitesvara, nanti gw bilanglah sama ibu gw, ayi ayi ibu ibu tetangga2, kalau mereka sudah salah puja, yg mereka puja itu cuma seorng wanita biasa, bukan Bodhisatva Avalokitesvara. . .Kalo gitu bagus gak tindakan gw?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 08:12:07 AM
Kalau trnyata memang bukan avalokitesvara, nanti gw bilanglah sama ibu gw, ayi ayi ibu ibu tetangga2, kalau mereka sudah salah puja, yg mereka puja itu cuma seorng wanita biasa, bukan Bodhisatva Avalokitesvara. . .Kalo gitu bagus gak tindakan gw?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 08:18:14 AM
Kalau gt, boleh gw ancurin gak, patung2 dewi kuan im yang ada di rumah gw? Kan cuma patung almarhum seorng wanita biasa. Bisa diancurin gk patung2 itu??
Entar ditegur ibu, gw blang aja trnyata bodhisatva avalokitesvara itu adalah laki2, bukan cewek. En ini cuma patungnya almarhumah wanita biasa. Nanti ditanya siapa yg bilang bgtu?? Umat buddha sendiri yg blang.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Gunawan on 22 May 2009, 08:22:38 AM
^Atas = Anda sendiri yang berbuat maka anda sendirilah yg patut menilainya..... ^-^

 _/\_
Gunawan
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 08:27:03 AM
Bisa diancurin gk patung2 itu??
Entar ditegur ibu, gw blang aja trnyata bodhisatva avalokitesvara itu adalah laki2, bukan cewek. En ini cuma patungnya almarhumah wanita biasa. Nanti ditanya siapa yg bilang bgtu?? Umat buddha sendiri yg blang.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 08:30:08 AM
Jadi ya mungkin diizinin kali ya kalau ibu sdah tahu trnyata patungnya cuma seorng almarhum wanita biasa, gw yakin akan diizinkan untk hancurin ptung tsb. . .Tapi sayang pula ya, mendingan dijual saja. Hehehe.
Fmiiw, cmiiw.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: naviscope on 22 May 2009, 08:51:31 AM
Boddhisattva avalokitesvara sudah tidak mengenal perbedaan kelamin.
kalau dalam kimia, itu disebut amfoter, alias tidak asam, juga tidak basa

di sadharma pundarika sutra
dijelaskan 32 perwujudan dari bodhisattva avalokitesvara
bisa berupa perempuan jika diperlukan perwujudan perempuan untuk mengajarkan dharma.

kenapa di perwujudkan sebagai perempuan?
karena sifat welas asih yang sedemikian besar nya, maka di ibarat kan sebagai seorang ibu yang melindungi anak-nya dengan penuh welas asih.

emang asli-nya bodhisattva avalokitesvara laki2? kembali ke ayat 1 diatas, kan sudah tingkat bodhisattva jd sudah tidak mengenal perbedaan kelamin.

CMIIW,

gitu j koq freeport
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: naviscope on 22 May 2009, 08:59:52 AM
Kalau trnyata memang bukan avalokitesvara, nanti gw bilanglah sama ibu gw, ayi ayi ibu ibu tetangga2, kalau mereka sudah salah puja, yg mereka puja itu cuma seorng wanita biasa, bukan Bodhisatva Avalokitesvara. . .Kalo gitu bagus gak tindakan gw?

sungguh sulit meluruskan sesuatu yang sudah mendarah daging dimasyarakat.
sudah sepantas-nya yang lebih mengerti berusaha menjelaskan kepada yang kurang mengerti.

lakukan yang harus kamu lakukan bro
yang penting tidak bertentangan dengan hati nurani.

;D
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 09:03:02 AM
Dulu pernah bc artikel sih tntg jelmaan dewi kuan im, ia bs datang sbgai laki2, bs datang sbgai gadis.
Yang ku harap sih, dewi kuan im datang sbgai gadis, datang kesini untk menghibur diriku. . .;D ;D ;D. fmiiw.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: naviscope on 22 May 2009, 09:10:43 AM
Dulu pernah bc artikel sih tntg jelmaan dewi kuan im, ia bs datang sbgai laki2, bs datang sbgai gadis.
Yang ku harap sih, dewi kuan im datang sbgai gadis, datang kesini untk menghibur diriku. . .;D ;D ;D. fmiiw.

kalau begitu, bro johsun
harus selalu melafal kan "namo kuan she yin phu sat"

didalam sadharma pundarika sutra
dijelaskan bahwa dengan melafalkan "namo kuan she yin phu sat" bisa menghilangkan nafsu yang tidak2 loh  ^-^
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 09:37:09 AM
entar gw brusaha melurusin ibu2 ayi2 yg sering ke wihara memuja GuanYin, lalu gw akan bilang, wahai ibu2 ayi2, ketahuilah
dalam ajaran buddhisme mengatakan sesungguhnya kalian ini adalah Guanyin, dan Guanyin adalah kalian sendiri, sbgaimana seorang guru  Master Chan (Zen) Fanchi berkata: "Janganlah mencari diluar, namun bangkitkanlah sifat dasar ke-Buddhaan dalam dirimu, Guanyin (Avalokitesvara) adalah dirimu dan dirimu adalah Guanyin." (頓明自性, 不向外尋. 觀音即汝, 汝即觀音).

Lalu ada lg master tanah suci shih hsien yg bilang:
'Aku memberitahukan pada semua umat Buddhis, janganlah terikat pada bentuk' (普告佛子: 不應取相)

'Bodhisattva tak lain adalah engkau sendiri, Ia dan engkau tidaklah terpisah' (菩薩是汝, 自他不二).

'Dharmakaya dari Mahasattva bukanlah pria maupun wanita' (大士法身 非男非女)
'Bahkan tubuh bukanlah sebuah tubuh, maka atribut apa yang dapat diberikan (pada tubuh)?' (身尚非身, 復何所倚).
'Apabila engkau dapat menyadari sifat dasar ke-Buddhaan ini dalam dirimu, maka itu benar-benar tak terbayangkan!' (能如是觀 真不思議)

oh ya, ada mantra buddhis yang dapat membantu agar apa yg kita harapkan itu tercapai, misalnya urusan jodoh dan asmara. . . . .Hehe canda. . . . .
;D ;D ;D
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: purnama on 22 May 2009, 09:49:18 AM
aya aya wae. lah wong ada di Sadharma pundarika sutra bab 25 alias sutra intan, jelaslah Dewi Kwan im tuh Buddhis
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nevada on 22 May 2009, 09:49:31 AM
Yang dipermasalahkan bukannya umat tertipu atau tidak.
Saya hanya ingin memberikan gambaran otentik dari sejarah...

- Kalau Putri Miao Shan adalah orang yang diyakini sebagai Dewi Kuan Im. Dalam skrip kuno Tiongkok, dikisahkan bahwa Putri Miao Shan adalah putri bungsu dari seorang Bangsawan yang memilih menjadi Bhiksuni dan akhirnya menjadi seorang Dewi.

- Di skrip Tripitaka (Buddhisme Mahayana), tidak pernah disinggung mengenai keberadaan kisah Putri Miao Shan ini. Yang diuraikan hanyalah kisah Bodhisattva Avalokitesvara sebagai Bodhisattva Yang Penuh Welas Asih. Dan jelas sekali tidak ada kaitan jelas bahwa Bodhisattva Avalokitesvara = Dewi kuan Im.

- Dewi Kuan Im adalah Dewi Legendaris dari Tanah Tiongkok. Kisah sejarah-Nya pun tercatat. Saya rasa tidak baik bila mendiagnosa terlalu cepat bahwa Kisah Dewi Kuan Im hanyalah sebatas legenda. Oleh karena itu Johsun tidak perlu mempersuasi keluarganya untuk tidak bersembahyang pada Dewi Kuan Im lagi.

- Bodhisattva Avalokitesvara dinyatakan dapat beremanasi sebagai laki-laki atau wanita. Lalu apa alasannya sampai disimpulkan bahwa Bodhisattva Avalokitesvara sebagai Dewi Kuan Im. Kenapa tidak sebagai Bunda Maria, Istrinya Raja Asoka, atau RA. Kartini saja? Apa dasar kuat dari orang-orang untuk menyatakan bahwa Dewi Kuan Im adalah Bodhisattva Avalokitesvara?

_/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: purnama on 22 May 2009, 09:58:57 AM
^
^
^
at upasaka by story putri miao san tuh dari tao, kalo baca sadharmapurika alias sutra intan ada menjelaskan nama dewi kwan im didalamnya. mungkin saya tidak bisa nulis versi mandarinnya ada kok saya bisa kasih lihat tulisan mandarinnya
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nevada on 22 May 2009, 10:14:20 AM
^
^
^
at upasaka by story putri miao san tuh dari tao, kalo baca sadharmapurika alias sutra intan ada menjelaskan nama dewi kwan im didalamnya. mungkin saya tidak bisa nulis versi mandarinnya ada kok saya bisa kasih lihat tulisan mandarinnya

Nama yang ditulis di skrip Tripitaka itu "Guan She Yin" ya?

Kalau benar begitu, itu bukan menjadi alasan yang kuat. Sudah saya katakan, bahwa "Dewi Kuan Im" hanyalah gelar yang diberikan orang-orang kepada Putri Miao Shan. Lagipula ada banyak sekali gelar dan panggilan lain pada Putri Miao Shan yang diyakini sudah menjadi Dewi itu.

Dan satu lagi... Putri Miao Shan itu mendalami Buddhisme. Beliau dikisahkan pernah masuk dalam Sangha Bhiksuni dan akhirnya harus menyingkir ke hutan karena kuil tempat Beliau berdiam selalu dibakar oleh Ayahanda-Nya. Setelah menjadi Dewi (mencapai tingkat kesucian ??), Beliau sering kali menolong orang lain yang kesusahan. Oleh karena itu Beliau dipuja sebagai seorang Dewi Welas Asih. Dan dalam perjalanan waktu, nama dan patung Beliau disisipkan dalam tradisi sembahyang Orang Tionghoa. Oleh karena itu, Dewi Kuan Im lebih populer di sekitar lokasi Klenteng.

Melihat skrip dari Tiongkok klasik itu, saya lebih menangkap kisah Putri Miao Shan yang menjadi Dewi, tidak peduli gelarnya "Kuan Im" atau apapun. Dan di skrip Tripitaka Mahayana, tidak ada alibi jelas yang menunjukkan bahwa Bodhisattva Avalokitesvara adalah orang yang sama dengan Putri Miao Shan.

Lalu apakah kita semua harus mempercayai bahwa Putri Miao Shan = Bodhisattva Avalokitesvara, dengan tanpa mempelajari kronologis kisah-kisah itu melalui metode pengamatan analisis?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 10:14:44 AM
Sdr upasaka,
kayaknya umat buddha memang gak harus sembahyang pada kuanyin, bukankah jangan terikat pada wujud, en mestinya hanya membangkitkan sifat kebuddhaan dalam diri dan guanyin adalah dirimu,dirimu adalah guanyin. Jadi  makna apalagi bla sembahyang dewi guanyin, kan gak ada artinya lagi? Kan diri kita ini guanyin itu sndiri, jdi untk apa lagi memuja dan smbahyang hormati rupang kuanyin, apa ada makna??
Fmiiw and cmiiw.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nevada on 22 May 2009, 10:20:08 AM
Sdr upasaka,
kayaknya umat buddha memang gak harus sembahyang pada kuanyin, bukankah jangan terikat pada wujud, en mestinya hanya membangkitkan sifat kebuddhaan dalam diri dan guanyin adalah dirimu,dirimu adalah guanyin. Jadi  makna apalagi bla sembahyang dewi guanyin, kan gak ada artinya lagi? Kan diri kita ini guanyin itu sndiri, jdi untk apa lagi memuja dan smbahyang hormati rupang kuanyin, apa ada makna??
Fmiiw and cmiiw.

Jangan semudah itu menafsirkan syair Mahayana secara gamblang, Bro.

Maksudnya kita semua adalah Bodhisattva, kita semua adalah calon Buddha. Jadi kita harus berjuang untuk mencapai Kebuddhaan juga, jangan hanya mengharapkan bantuan dari Para Buddha dan Bodhisattva.

Lagipula sudah tradisi Orang Tionghoa untuk bersembahyang pada Dewi Kuan Im (sejak kecil ??). Kelak ketika dewasa pun, yang masih bersembahyang pada Dewi Kuan Im pun hanya melandasi rutinitasnya dengan iman saja - tidak tahu sejarah otentiknya. Faedah dari bersembahyang kepada Dewi Kuan Im diyakini setidaknya ada dua, yaitu :
- menghormati Dewi Kuan Im, sehingga menabur karma baik, dan semoga Dewi Kuan Im turut melindungi.
- menghormati Dewi Kuan Im, sehingga membangkitkan motivasi diri untuk bertindak penuh welas asih seperti Beliau.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: naviscope on 22 May 2009, 10:21:44 AM
^
^

itu kehebatan dari bangsa kita bro, bisa memalsukan yang asli
trus yang palsu itu seolah-olah yang asli....

[at] bro purnama

sadharma pundarika sutra itu sutra bunga teratai
vajracheddika prajna paramita itu sutra intan

dua sutra tidak ada hubungan nya :hammer:


kalau sutra hati (prajna paramita sutra) masi ada hubungan saudara ama sutra intan (vajracheddika prajna paramita)
sama sama membahas kekosongan ama anatta (tidak ada "Aku")
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 10:32:30 AM
Itulah xg buat gw bingung dulunya,
yg melindungi kita kan adalah diri kita sendiri?
Lalu mgapa bisa dikatakan bhwa Avalokitsvara dapat membri prlindungan?
Lalu dikatakan Ia adalh bodhsatva yg artinya melihat dan mendngar segenap jeritan dan tangisan para mkhluk dan membebaskan mereka dari pnderitaan. Bukankah hanya diri kita sendiri yg dapat membebaskan diri sndri dari pnderitaan mnrt budha dharma? Koq ada peran bodhisatva yg dpat menolong orang??
Bukankah diri kita sndiri yg mampu membebaskan diri sndri dari tangisan dan jeritan? Apakah bodhisatva dapat brperan dalam hdup kita?(mnrt buddha dhamma??)
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nevada on 22 May 2009, 10:36:23 AM
Itulah xg buat gw bingung dulunya,
yg melindungi kita kan adalah diri kita sendiri?
Lalu mgapa bisa dikatakan bhwa Avalokitsvara dapat membri prlindungan?
Lalu dikatakan Ia adalh bodhsatva yg artinya melihat dan mendngar segenap jeritan dan tangisan para mkhluk dan membebaskan mereka dari pnderitaan. Bukankah hanya diri kita sendiri yg dapat membebaskan diri sndri dari pnderitaan mnrt budha dharma? Koq ada peran bodhisatva yg dpat menolong orang??
Bukankah diri kita sndiri yg mampu membebaskan diri sndri dari tangisan dan jeritan? Apakah bodhisatva dapat brperan dalam hdup kita?(mnrt buddha dhamma??)

Itu konsepnya Mahayana... Silakan Anda tanyakan di thread "Pertanyaan Kritis untuk Mahayana Menurut Pandangan yang Berbeda..."

Mari kita kembali ke topik diskusi. Adakah yang dapat memberikan referensi tak terbantahkan bahwa Putri Miao Shan adalah Bodhisattva Avalokitesvara?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 10:45:08 AM
Sejujurnya gw gak tau si, coba tnya thegandalfendr dia lebh tahu ;D. . .

Dari ciri2 rupang dewi kuanyin, bergaun putih, memegang botol, menaiki naga, itu ciri2 putri miaoshan ya?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 10:52:31 AM
Sdr codab, sjujurnya bhasa sdr trlalu mendalam si, gw yg oon ini kurang nangkap makna trsirat.
Daridulu ai cuma tahu tulisan sdr codap itu ada tanda kurungnya, lalu kata2 'keakuan, keegoan, kemelekatan, ilusi, ciri2 diri', tiap x baca postingnya itu2 saja kata2nya, hehehe, mungkin ai agak o on jadi gak bs nangkap. Ngomg2 anda sudah memahami fenomena pelepasan keegoan/keakuan ya?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nevada on 22 May 2009, 10:55:05 AM
Sejujurnya gw gak tau si, coba tnya thegandalfendr dia lebh tahu ;D. . .

Dari ciri2 rupang dewi kuanyin, bergaun putih, memegang botol, menaiki naga, itu ciri2 putri miaoshan ya?

Ciri-ciri itu juga hanya 'kesepakatan'. Yang diketahui khalayak ramai, hanya :
- Putri Miao Shan itu cantik jelita dan berbudi luhur.
- Putri Miao Shan saat itu masih muda belia.

Bahkan dalam kisah-Nya, Putri Miao Shan masuk ke dalam hutan setelah kuil tempat Beliau berdiam terus-terusan dibakar oleh Ayahanda-Nya. Putri Miao Shan meninggalkan Sangha Bhiksuni dan memilih untuk menjalankan kehidupan suci di dalam hutan, agar tidak dihalangi oleh Ayahanda-Nya. Lagipula bila Beliau memaksakan untuk tetap tinggal di kuil, hal ini malah merugikan banyak orang karena kuil akan dibakar lagi.

Ini jelas sekali bahwa :
- Putri Miao Shan masuk ke hutan secara spontan, tidak ada persiapan sebelumnya.
- Putri Miao Shan masuk ke dalam hutan belantara dengan pakaian layaknya seorang Bhiksuni. Jadi kalau kelak Beliau bisa memakai gaun putih, itu mungkin setelah beli dari pedagang pakaian, atau mungkin menemukan gaun yang nganggur, atau memang sudah membawa gaun itu sambil memasuki hutan, atau Beliau menciptakan gaun itu melalui kemampuan gaib-Nya.
- Putri Miao Shan masuk ke dalam hutan dengan kepala botak alias tanpa rambut panjang terurai. Jadi kalau kelak Beliau berpenampilan dengan rambut hitam panjang terurai, itu mungkin setelah Beliau memakai wig, memanjangkan rambut-Nya dalam jangka waktu yang lama sekali, atau mempercepat proses pertumbuhan rambut melalui kekuatan gaib-Nya.

Lagipula keberadaan Putri Miao Shan juga sangat sulit untuk dilacak oleh ahli sejarahwan. Oleh karena itu, sumber referensi terkuat mengenai kronologi hidup-Nya hanya ditemukan dari skrip Tiongkok klasik yang masih eksis sampai saat ini. Selanjutnya hanya spekulatif.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: naviscope on 22 May 2009, 11:24:44 AM
[at] upasaka
Lagipula keberadaan Putri Miao Shan juga sangat sulit untuk dilacak oleh ahli sejarahwan. Oleh karena itu, sumber referensi terkuat mengenai kronologi hidup-Nya hanya ditemukan dari skrip Tiongkok klasik yang masih eksis sampai saat ini. Selanjutnya hanya spekulatif.

skrip Tiongkok klasik <<< itu bukan kah bukti yang cukup otentik?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nevada on 22 May 2009, 11:28:02 AM
[at] upasaka
Lagipula keberadaan Putri Miao Shan juga sangat sulit untuk dilacak oleh ahli sejarahwan. Oleh karena itu, sumber referensi terkuat mengenai kronologi hidup-Nya hanya ditemukan dari skrip Tiongkok klasik yang masih eksis sampai saat ini. Selanjutnya hanya spekulatif.

skrip Tiongkok klasik <<< itu bukan kah bukti yang cukup otentik?


Ya, saya kan sudah uraikan secara garis besarnya kronologi hidup Putri Miao Shan di postingan-postingan ini. Hanya itu saja. Dan sudah jelas, Putri Miao Shan bukanlah Bodhisattva Avalokitesvara.

That's my humble opinion.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: purnama on 22 May 2009, 12:32:59 PM
^
^

itu kehebatan dari bangsa kita bro, bisa memalsukan yang asli
trus yang palsu itu seolah-olah yang asli....

[at] bro purnama

sadharma pundarika sutra itu sutra bunga teratai
vajracheddika prajna paramita itu sutra intan

dua sutra tidak ada hubungan nya :hammer:


kalau sutra hati (prajna paramita sutra) masi ada hubungan saudara ama sutra intan (vajracheddika prajna paramita)
sama sama membahas kekosongan ama anatta (tidak ada "Aku")


:hammer: g lupa bos :))
Story dari putri miaosan tuh legenda masyarakat tionghoa, benar atau tidaknya sulit didefinisikan, bisa jadi iya, karena story dewi kwan im itu wanita berasal dari cerita leenda ini. Justru aslinya tuh sebenarnya wujud Pria. Dalam cerita legenda dikatakan Murid dari Buddha kita itu pada saat Buddha berceramah, salah satu muridnya meminta beliau agar ia mau direkarnasikan sebagai wanita. Untuk membuktikan bahwa wanita dapat mencapai arahat pula.

sebenarnya Beliau itu Buddhis, dan merupakan anggota sangha dulunya sebelum turun menjadi wanita dan Buddha kita sudah memberitahukan kepada beliau resiko bila turun ke dunia. Dan Dirinya siap turun dunia dan berani mengambil resiko yang sudah dikatakan.

Story ini memang tidak tercantum dalam cerita Kitab Buddhis mahayana, Tapi cerita legenda ini diambil oleh agama Tao dan dicatum dalam kitabnya. (namanya juga Adaptasi gitu lokh), Dalam Kitab sadharma Purika hanya menjelaskan Apa yang namanya Dewi avalokitesvara, Dalam bahasa mandarin kitab mahayana itu namanya Namo Ta Pei Guan She Yin Phu Sa. Tentang Putri miao san berubah menjadi Dewi kwan im itu bisa tau dari legenda masyarakat sebenarnya. karena ngak ada catatan sejarah yang valid
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 22 May 2009, 12:54:42 PM
Ciptain lorong waktu saja biar tahu yng sbnarnya ;D,

atau tumimbal lahir lagi ke zaman lampau??
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nagaratana on 04 June 2009, 12:32:15 AM
Ciptain lorong waktu saja biar tahu yng sbnarnya ;D,

atau tumimbal lahir lagi ke zaman lampau??

Seandainya bisa diciptakan lorong waktu, maka akan ditemukan fakta bahwa Guanyin aka Putri Miao Shan bukanlah Bodhisattva Avalokitesvara.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 04 June 2009, 08:10:31 PM
Ciptain lorong waktu saja biar tahu yng sbnarnya ;D,

atau tumimbal lahir lagi ke zaman lampau??

Seandainya bisa diciptakan lorong waktu, maka akan ditemukan fakta bahwa Guanyin aka Putri Miao Shan bukanlah Bodhisattva Avalokitesvara.

Silahkan baca pdf Avalokitesvara di Perpus Dhammacitta yang saya tulis. Di sana akan anda temukan jawabannya. Jangan terlalu gegabah membuat statement ini itu.

Seseorang akan paham bahwa kisah Miao Shan sebenarnya ada didasarkan atas Sadharmapundarika Sutra, di mana tokoh2 dalam kisah Miao Shan berasal dari Sutra tersebut, misalnya ayah Miao Shan yaitu Miao Zhuangyan adalah terjemahan Tionghoa dari Raja Subhavyuha yang ada di Saddharmapundarika Sutra.

_/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Nagaratana on 05 June 2009, 12:07:02 AM
Ciptain lorong waktu saja biar tahu yng sbnarnya ;D,

atau tumimbal lahir lagi ke zaman lampau??

Seandainya bisa diciptakan lorong waktu, maka akan ditemukan fakta bahwa Guanyin aka Putri Miao Shan bukanlah Bodhisattva Avalokitesvara.

Silahkan baca pdf Avalokitesvara di Perpus Dhammacitta yang saya tulis. Di sana akan anda temukan jawabannya. Jangan terlalu gegabah membuat statement ini itu.

Seseorang akan paham bahwa kisah Miao Shan sebenarnya ada didasarkan atas Sadharmapundarika Sutra, di mana tokoh2 dalam kisah Miao Shan berasal dari Sutra tersebut, misalnya ayah Miao Shan yaitu Miao Zhuangyan adalah terjemahan Tionghoa dari Raja Subhavyuha yang ada di Saddharmapundarika Sutra.

_/\_
The Siddha Wanderer

Sdr. Gandalf yang pintar,

Coba tunjukkan kesesuaian alibi antara kronologi hidup Putri Miao Shan di Tiongkok dengan kronologi hidup Bodhisattva Avalokitesvara di India!

Saya lebih tertarik membaca hal itu.

Terimakasih.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 05 June 2009, 06:33:16 AM
Quote
Sdr. Gandalf yang pintar,

Coba tunjukkan kesesuaian alibi antara kronologi hidup Putri Miao Shan di Tiongkok dengan kronologi hidup Bodhisattva Avalokitesvara di India!

Saya lebih tertarik membaca hal itu.

Terimakasih.

Ini contoh diskusi yang dipaksakan.

Sudah diminta baca dulu pdf saya yang diupload di Dhammacita, masih kaga mau.

Masalah perkembangan kisah2 Bodhisattva ya nggak mesti harus ditelusuri melalui kronologi hidup persis atau nggak.

Kronologi hidup bisa saja berbeda, namun kisah Miao Shan menyajikan kronologi yang berbeda dengan menyajikan setting dan tokoh2 dari Saddharmapundarika Sutra.

Bahkan Xiangshan sebenarnya adalah terjemahan Gandhamadana yang juga disebutkan di Sutra2 Mahayana.

Inilah mengapa saya katakan dasarnya adalah Sutra Mahayana, namun kisahnya sendiri ditulis di Tiongkok, yang diterima oleh Mahabhiksu Daoxuan.

Bahkan teks2 Taois yang berkenaan dengan legenda Miao Shan munculnya semua setelah versi Buddhis muncul. Alias sebenarnya kisah tersebut murni Buddhis, namun pada waktu belakangan dikasih bumbu2 Taois sehingga seolah2 kisah ini jiplakan umat Buddhis, padahal tidak.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: bodohsatva on 12 June 2009, 04:34:52 PM
quote:
Ya, saya kan sudah uraikan secara garis besarnya kronologi hidup Putri Miao Shan di postingan-postingan ini. Hanya itu saja. Dan sudah jelas, Putri Miao Shan bukanlah Bodhisattva Avalokitesvara.




gak tau yah... anda sudah punya abinnya dan melihat atau menanyakan kepada Beliau sendiri???
saya tidak berani berspekiulasi... yang penting sekarang adalah bagaimana memaknai ke"kini"an...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dharmamitra on 02 August 2009, 12:45:10 AM
Dilbert dulunya sudah mencapai kebuddhaan dan berdiam dalam kebhagiaan yg tidak berujung dan tak terbatas waktu. Shngga Buddha dilbert mungkin kebosanan dalam kebahagiaan itu yg sangat lama itu, jadi sekali2 ya buddha dilbert menciptakan seisi alam semesta, supaya nanti dilbert yg sekarang ini mengenal bhwa buddha dilbert yg dulu itu memiliki kebhagiaan yg tak terukur dan memiliki mustika, bidadari2, permata, dan istana dan kerajaan yg kekal.

Maaf, apa kayak cerpen atau dongeng?

konsep yang ga bener nih. hehehe... pandangan salah akan konsep Buddha Primordial.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Adhitthana on 02 August 2009, 01:37:48 AM
Amitofo begitu banyak umat Buddha mengenal Kwan she Im Phu Sa, ada yg mengenalnya melalui film, cerita dari mulut ke mulut , dari orang kemasukan kwan Im , dari ceramah2 dan masih banyak yg lainnya barangkali, tapi kali ini suhu akan mencobanya untuk menjelaskan seperti yang suhu kenal siapa Kwan She Im Phu Sa, bagaimana cara menolong semua makhluk dsbnya mudah-mudahan bermanfaat bagi semuanya.

Siapa 觀世音菩薩/Kwan She Im Phu Sa dan mengapa disebut dengan nama 觀世音菩薩/Kwan She Im Phu Sa?
Mengambil cuplikan dari :
妙 法 蓮 華 經 觀 世 音 菩 薩 普 門 品 ( SADDHARMAPUNDARIKA SUTRA BAB XXV “AVALOKITESVARA BODHISATTVA SAMANTAMUKHAPARIVARTA ) antara lain :

" 爾 時。 無 盡 意 菩 薩 。即 從 座 起。偏 袒 右 肩。合 掌 向 佛。而 作 是 言 “ 世 尊!觀 世 音 菩 薩。以 何因 緣。名 觀 世 音?”
Pada saat itu Akshayamati Bodhisattva berdiri dari tempat duduknya memakai jubah yang terbuka bagian bahu kanannya dengan sikap tangan beranjali menghadap Hyang Buddha dan berkata “ Hyang Tathagata, sebab dan jodoh apakah Avalokitesvara Bodhisattva di namakan Avalokitesvara Bodhisattva

佛 告 無 盡 意 菩 薩。善 男 子。若 有 無 量 百 千 萬 億 眾 生。受 諸 苦 惱。聞 是 觀 世 音 菩 薩。一 心 稱 名。觀 世 音 菩 薩。即 時 觀 其 音 聲。皆 得 解 脫。
Hyang Buddha memberitahukan Akshayamati Bodhisattva “ siswa yang berbudi, jika terdapat ratusan ribu trilyun tak terhitung banyaknya para makhluk,yang sedang mengalami penderitaan, mendengar nama Avalokitesvara Bodhisattva dengan penuh kesungguhan hati menyebut nama Avalokitesvara Bodhisattva dan terdengar olehnya maka para makhluk tersebut terbebas dari penderitaannya

觀世音菩薩/Kwan She Im Phu Sa senenarnya sudah mencapai tingkatan seorang Buddha dengan gelar 正法明如來(Cen Fa Ming Ju Lai), karena觀世音菩薩/Kwan She Im Phu Sa mendengar keluh kesah,
penderitaan para makhluk sehingga beliau bertekad untuk tidak masuk nirvana dan masih ada di alam semesta ini menolong penderitaan para makhluk karena itu disebut dengan 觀世音菩薩/ Kwan She Im Phu Sa .
觀=觀察, periksa, mengawasi ;
世=世界 dunia ;
音=suara ;
菩薩= bodhisattva , orang yg berbuat baik dan berkorban untuk kepentingan makhluk lain, jadi artinya adalah seorang bodhisattva yg menolong memeriksa keluh kesah makhluk melalui suara di dunia


Sumber : FB Catatan Bhikkhuni Virya Guna
 _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Johsun on 02 August 2009, 02:57:00 AM
Dilbert dulunya sudah mencapai kebuddhaan dan berdiam dalam kebhagiaan yg tidak berujung dan tak terbatas waktu. Shngga Buddha dilbert mungkin kebosanan dalam kebahagiaan itu yg sangat lama itu, jadi sekali2 ya buddha dilbert menciptakan seisi alam semesta, supaya nanti dilbert yg sekarang ini mengenal bhwa buddha dilbert yg dulu itu memiliki kebhagiaan yg tak terukur dan memiliki mustika, bidadari2, permata, dan istana dan kerajaan yg kekal.

Maaf, apa kayak cerpen atau dongeng?

konsep yang ga bener nih. hehehe... pandangan salah akan konsep Buddha Primordial.

Maaf, apa kayak cerpen atau dongeng?

Mksd ku, bukan serius bgtu. . . . .Harap mklum. . .
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: truth lover on 26 December 2009, 10:28:13 AM
Quote
[at] upasaka
Lagipula keberadaan Putri Miao Shan juga sangat sulit untuk dilacak oleh ahli sejarahwan. Oleh karena itu, sumber referensi terkuat mengenai kronologi hidup-Nya hanya ditemukan dari skrip Tiongkok klasik yang masih eksis sampai saat ini. Selanjutnya hanya spekulatif.

skrip Tiongkok klasik <<< itu bukan kah bukti yang cukup otentik?


Bila demikian mungkin kisah perjalanan ke barat dll, juga bukti yang cukup otentik keberadaan si kera sakti.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: bond on 26 December 2009, 11:00:21 AM
Ngomong2 kera sakti jadi ingat waktu beberapa hari lalu nonton film Sun Go Kong.

Dimana diceritakan tentang kehidupan Sang Buddha kepada siluman beruang. Ada hal yg membuat saya tertawa yaitu ketika Siddatha Gautama akan melemparkan mangkuk Pattanya ke sungai ia mengatakan " Ya tuhan, jika aku ditakdirkan mencapai kesempurnaan maka biarlah mangkuk ini melawan arus sungai , jika tidak mangkuk itu akan mengikuti arus sungai ini . "

 ;D
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: truth lover on 26 December 2009, 05:25:35 PM
Ngomong2 kera sakti jadi ingat waktu beberapa hari lalu nonton film Sun Go Kong.

Dimana diceritakan tentang kehidupan Sang Buddha kepada siluman beruang. Ada hal yg membuat saya tertawa yaitu ketika Siddatha Gautama akan melemparkan mangkuk Pattanya ke sungai ia mengatakan " Ya tuhan, jika aku ditakdirkan mencapai kesempurnaan maka biarlah mangkuk ini melawan arus sungai , jika tidak mangkuk itu akan mengikuti arus sungai ini . "

 ;D

500 tahun lagi film ini akan menjadi bukti otentik bahwa Sang Buddha adalah Nabi utusan Tuhan mas Bond. (kalau filmnya masih ada)
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Mr. Wei on 26 December 2009, 05:30:34 PM
Perlu ditambahkan baik dalam film dan novel ini, bahwa kisah Xi You Ji (Kera Sakti) hanyalah fiktf belaka, kalau gak lama2 ... ya gitu deh ;D
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Adhitthana on 26 December 2009, 10:48:01 PM
Ngomong2 kera sakti jadi ingat waktu beberapa hari lalu nonton film Sun Go Kong.

Dimana diceritakan tentang kehidupan Sang Buddha kepada siluman beruang. Ada hal yg membuat saya tertawa yaitu ketika Siddatha Gautama akan melemparkan mangkuk Pattanya ke sungai ia mengatakan " Ya tuhan, jika aku ditakdirkan mencapai kesempurnaan maka biarlah mangkuk ini melawan arus sungai , jika tidak mangkuk itu akan mengikuti arus sungai ini . "

 ;D

500 tahun lagi film ini akan menjadi bukti otentik bahwa Sang Buddha adalah Nabi utusan Tuhan mas Bond. (kalau filmnya masih ada)
:hammer:
Hanya sebuah film? .... pembuktian yg aneh  ??? ::)

500 tahun lagi pernyataan truth lover di forum DC ini adalah suatu bukti bahwa film hanyalah sarana hiburan  tidak bisa membuktikan apa-apa ( itu-pun kalo forum DC masih ada)  :))

Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: steven benediktus on 14 February 2010, 08:43:17 PM
sebenarnya dewi kwan im itu aslinya adalah dewi duan yin ning ning,sebelum agama buddha masuk sudah ada dewi welas asih berpakaian putih,yaitu guan yin ning ning. ^:)^ ^:)^ ^:)^
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: bogat on 05 July 2010, 11:55:13 PM
Dewi kwan im dari tiongkok ya...itu hanya legenda....tidak ada hub nya dengan kebenaran Avalokitesvara Bodhisatvaya.......Dalam Buddhist dijelaskan bahwa Avalokitesvara Bodhisatvaya adalah Mahluk Suci yang terlahir Secara Spontan( Prasarana Pada Bunga Teratai ) di Alam Surga Sukhavati, tidak terlahir sebagai manusia di bumi.

Jika dihubungkan dengan tiongkok agama buddha jadi kabur tidak bisa lagi membedakan kebenaran antara agama Buddha dan Konghucu atau tao. Jadi gak jelas!!!
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: GandalfTheElder on 06 July 2010, 07:48:43 AM
Quote
sebenarnya dewi kwan im itu aslinya adalah dewi duan yin ning ning,sebelum agama buddha masuk sudah ada dewi welas asih berpakaian putih,yaitu guan yin ning ning. ^:)^ ^:)^ ^:)^

Sayangnya, sejarah tidak mengatakan demikian, anggapan bahwa sebelumnya sudah ada Guan Yin Niang Niang itu hipotesa yang terlalu terburu2 dan sama sekali tidak berdasar.

Nama "Guan Yin" sendiri adalah terjemahan dari Avalokitesvara yang direduksi dari "Guan Shi Yin", kok bisa sebelum agama Buddha masuk ada nama "Guan Yin Niang2"??

Lagipula, warna putih kebanyakan identik dengan kematian di Tiongkok, nah masa Dewi-nya Tiongkok digambarkan serba putih?? hehehe...

Ini menunjukkan bahwa Guan Yin berjubah putih memang berasal dari kebudayaan yang berbeda yaitu India, yang sebelumnya telah mengenal perwujudan feminin / perempuan dari Avalokitesvara, yaitu  Pandaravasini (Ia Yang Berjubah Putih) dan Tara yang terkadang digambarkan berjubah putih / bertubuh putih!! Di mana warna putih ini melambangkan kesucian / kemurnian.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Tri_Mustika on 13 September 2010, 10:21:20 PM
Namo Buddhaya ...
Menurut saya Boddhisattva Mahasattva seperti AVOLOKITESVARA, sudah melampau gender dan sulit untuk dilacak asal muasalnya krn telah melanglang buana di alam semesta ini sejak masa waktu tanpa awal & terus sampe semua mahkluk mencapai Kebuddhaan itulah iklar Bodhisattva yang menapaki jalan MAHAYANA ... (sama spt:Manjushri, Ksitigarbha dll)
Perhatikan tanggal lahir AVALOKITESVARA / KUAN YIN PHUSA mau dia julukan & gendernya apa biasanya tetap sama tgl lahirnya.  Karena welas asihnya terhadap semua mahkluk makanya beliau terus berubah ujud sesuai dengan maksud & tujuan yg akan ditolongnya ...
Ada 84000 pintu dharma dalam ajaran buddha, & Boddhisattva Masattva ini sangat handal dalam menggunakan berbagai cara dalam penyebaran dhamma demi semua mahkluk.
Catatan Sejarah memang penting untuk melihat bukti otenti keberadaan suatu sosok & ajarannya, tetapi mungkin untuk masa Buddha Gautama atau setelahnya, tetapi bila menyangkut Boddhisattva yg telah ada pada masa-masa Buddha lampau sebelum masa Buddha Sakyamuni apakah bisa kita ikuti sejarahnya ...
Avalokitesvara memiliki arti yang sama dengan Kuan Se Yin ... , menurut saya sebaikknya kita perlu memperdebatkan asal usul & perwujudannya ..., Bagi yg yakin akan keberadaan Avalokitesvara silakan yang tidak percaya jg gak bakalan masuk neraka ...
Akhir kata pasti ada pro & kontra dlm topik ini, & lebih kurang sy mohon maaf ...

NAMO KUAN SE YIN PHUSA ...
NAMO AVALOKITESVARA BODHISATTVA MAHASATTVAYA ...
OM MANI PADME HUM ...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: padmakumara on 13 September 2010, 11:13:15 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Indra on 13 September 2010, 11:15:36 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

sebaiknya cantumkan referensi yg valid, sutra manakah yg mengatakan bahwa Avalokitesvara telah mencapai Kebuddhaan?
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: No Pain No Gain on 13 September 2010, 11:15:55 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

kok lu bisa tau pad?..saya malah ragu2 apa avalokitesvara itu ada atau nggak..
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: padmakumara on 13 September 2010, 11:18:53 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

kok lu bisa tau pad?..saya malah ragu2 apa avalokitesvara itu ada atau nggak..

oh kalo gk salah kowe yg bilang sebenarnya masih ada sedikit keragu2an terhadap beberapa bagian dalam sutta ya ?

iya bukan sih ?

meragukan avalokitesvara hmmmmmm

tergantung de anda percaya sutra mahayana gk ?

informasi : kwan im pernah dipuja hampir setengah dari asia. memang tidak membuktikan apapun sih
 
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: padmakumara on 13 September 2010, 11:19:25 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

sebaiknya cantumkan referensi yg valid, sutra manakah yg mengatakan bahwa Avalokitesvara telah mencapai Kebuddhaan?

aduh dikejar sampai kesini

emang g tu ngangenin u ya
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Indra on 13 September 2010, 11:21:32 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

sebaiknya cantumkan referensi yg valid, sutra manakah yg mengatakan bahwa Avalokitesvara telah mencapai Kebuddhaan?

aduh dikejar sampai kesini

emang g tu ngangenin u ya

mohon anda berdiskusi dengan baik di sini, atau silahkan kembali ke LSY
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: padmakumara on 13 September 2010, 11:25:52 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

sebaiknya cantumkan referensi yg valid, sutra manakah yg mengatakan bahwa Avalokitesvara telah mencapai Kebuddhaan?

aduh dikejar sampai kesini

emang g tu ngangenin u ya

mohon anda berdiskusi dengan baik di sini, atau silahkan kembali ke LSY

hei2

coba de anda tanya admin ato moderator

emang saya kurang baik apa ?

bukannya yg cari masalah disini hah ?

Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Indra on 13 September 2010, 11:30:43 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

sebaiknya cantumkan referensi yg valid, sutra manakah yg mengatakan bahwa Avalokitesvara telah mencapai Kebuddhaan?

aduh dikejar sampai kesini

emang g tu ngangenin u ya

mohon anda berdiskusi dengan baik di sini, atau silahkan kembali ke LSY

hei2

coba de anda tanya admin ato moderator

emang saya kurang baik apa ?

bukannya yg cari masalah disini hah ?



swwaktu saya minta referensi apa jawaban anda?

thread LSY hanyalah thread hiburan bagi kami, jangan anda samakan semua thread dengan thread LSY.
maaf saya terpaksa "click report to moderator" lagi atas sikap anda ini.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: padmakumara on 13 September 2010, 11:50:21 PM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

sebaiknya cantumkan referensi yg valid, sutra manakah yg mengatakan bahwa Avalokitesvara telah mencapai Kebuddhaan?

aduh dikejar sampai kesini

emang g tu ngangenin u ya

mohon anda berdiskusi dengan baik di sini, atau silahkan kembali ke LSY

hei2

coba de anda tanya admin ato moderator

emang saya kurang baik apa ?

bukannya yg cari masalah disini hah ?



swwaktu saya minta referensi apa jawaban anda?

thread LSY hanyalah thread hiburan bagi kami, jangan anda samakan semua thread dengan thread LSY.
maaf saya terpaksa "click report to moderator" lagi atas sikap anda ini.

saya kan sedang diskusi 4 mata sdengan npng

mengenai avalokitesvara

saya punya hak untuk tidak menjawab pertanyaan yg bagi saya mengganggu jalannya diskusi saya
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: andry on 14 September 2010, 12:05:48 AM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

sebaiknya cantumkan referensi yg valid, sutra manakah yg mengatakan bahwa Avalokitesvara telah mencapai Kebuddhaan?
sepeng-ingatan-saya.
kebuddha-an dlisini tidak mereferensi terhadap sammasambuddha/paceka/savaka.
Tp telah mengalami pendeskredit-an makna.
buddha itu, = esensi batin pencerahan/tekad/dll...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Indra on 14 September 2010, 12:07:29 AM
asal usul dan nama kok diperdebatkan

apakah anda semua tau kalau avalokitesvara sudah lama mencapai kebuddhaan ?

karna welas asih yg begitu besar

kembali menyelamatkan makhluk dalam wujud boddhisattva

sebaiknya cantumkan referensi yg valid, sutra manakah yg mengatakan bahwa Avalokitesvara telah mencapai Kebuddhaan?

aduh dikejar sampai kesini

emang g tu ngangenin u ya

mohon anda berdiskusi dengan baik di sini, atau silahkan kembali ke LSY

hei2

coba de anda tanya admin ato moderator

emang saya kurang baik apa ?

bukannya yg cari masalah disini hah ?



swwaktu saya minta referensi apa jawaban anda?

thread LSY hanyalah thread hiburan bagi kami, jangan anda samakan semua thread dengan thread LSY.
maaf saya terpaksa "click report to moderator" lagi atas sikap anda ini.

saya kan sedang diskusi 4 mata sdengan npng

mengenai avalokitesvara

saya punya hak untuk tidak menjawab pertanyaan yg bagi saya mengganggu jalannya diskusi saya

sedikit pelajaran untuk anda.

ini forum bebas, semua member boleh melibatkan diri dalam diskusi. jika anda ingin berdiskusi secara pribadi bisa melalui PM kepada member yg anda tuju
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: No Pain No Gain on 14 September 2010, 01:07:46 AM
husshhh..udah2...gitu aja diributin..lol

jangan sensi2 akkhh kalian...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: wang ai lie on 14 March 2011, 12:15:57 AM
 _/\_
untuk apa  perbedaan jika ajarannya ikut membantu kita melangkah ke jalan dharma,
untuk apa mempersoalkan keaslian jika dapat membantu kita menghindari dari perbuatan bodoh,
untuk apa melibatkan hati hampa dengan penuh emosi, jika semua tuntunan mengarahkan kita kepada sang buddha,

bagi ku buddha itu satu.. tiada golongan manapun yang berhak menghakimi,
bagi ku buddha itu satu.. yaitu buddha tiada golongan yang berhak mengatakan ke aku an..

 _/\_

mohon maaf jika kurang berkenan, menurut saya buddha ya buddha tidak ada buddha theravada, mahayana ,atau tridharma, sang buddha pun jikalau ada belum tentu setuju jika kita memperdebat kan soal keaslian avolokistesvara ,jika memang ajaran yang tidak diakui tersebut membawa kita ke jalan kebenaran dan penuh kebajikan apakah patut di permasalah kan?.  _/\_ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 18 March 2011, 10:31:29 AM
_/\_
untuk apa  perbedaan jika ajarannya ikut membantu kita melangkah ke jalan dharma,
untuk apa mempersoalkan keaslian jika dapat membantu kita menghindari dari perbuatan bodoh,
untuk apa melibatkan hati hampa dengan penuh emosi, jika semua tuntunan mengarahkan kita kepada sang buddha,

bagi ku buddha itu satu.. tiada golongan manapun yang berhak menghakimi,
bagi ku buddha itu satu.. yaitu buddha tiada golongan yang berhak mengatakan ke aku an..

 _/\_

mohon maaf jika kurang berkenan, menurut saya buddha ya buddha tidak ada buddha theravada, mahayana ,atau tridharma, sang buddha pun jikalau ada belum tentu setuju jika kita memperdebat kan soal keaslian avolokistesvara ,jika memang ajaran yang tidak diakui tersebut membawa kita ke jalan kebenaran dan penuh kebajikan apakah patut di permasalah kan?.  _/\_ ^:)^ ^:)^ ^:)^


Jadi Buddha yang sis kenal itu "dasarnya" dari mana ? Karena agak beda-beda Buddha menurut Theravada, Mahayana dan Tantrayana...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: wang ai lie on 10 April 2011, 10:45:29 PM
Jadi Buddha yang sis kenal itu "dasarnya" dari mana ? Karena agak beda-beda Buddha menurut Theravada, Mahayana dan Tantrayana...

maaf bro dilbert, saya bukan sis  ;D

saya memang baru mengenal buddha dan baru memeluk buddha sebelum nya saya pemeluk agama ka****k dan dari keluarga yang sepenuhnya identik dengan ka****k , saya memeluk buddha dasar saya dari hati . dari awal saya memeluk buddha bukan karena orang lain (bukan di ajak teman dll), makanya saya pun tidak tau saya aliran apa, dari mana,dan  karena saya tidak pernah memperdulikan aliran, yang saya tau saya beragama buddha, saya memeluk buddha, saya berusaha mempelajari dhamma, dan saya berusaha untuk berbuat kebajikan , bijaksana. saya baru tau soal aliran2 setelah bergabung dengan forum ini. mohon di koreksi  _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Choa on 19 March 2012, 06:00:25 AM
_/\_
untuk apa  perbedaan jika ajarannya ikut membantu kita melangkah ke jalan dharma,
untuk apa mempersoalkan keaslian jika dapat membantu kita menghindari dari perbuatan bodoh,
untuk apa melibatkan hati hampa dengan penuh emosi, jika semua tuntunan mengarahkan kita kepada sang buddha,

bagi ku buddha itu satu.. tiada golongan manapun yang berhak menghakimi,
bagi ku buddha itu satu.. yaitu buddha tiada golongan yang berhak mengatakan ke aku an..

 _/\_

mohon maaf jika kurang berkenan, menurut saya buddha ya buddha tidak ada buddha theravada, mahayana ,atau tridharma, sang buddha pun jikalau ada belum tentu setuju jika kita memperdebat kan soal keaslian avolokistesvara ,jika memang ajaran yang tidak diakui tersebut membawa kita ke jalan kebenaran dan penuh kebajikan apakah patut di permasalah kan?.  _/\_ ^:)^ ^:)^ ^:)^

anda betul,
hanya orang bodoh yang mengolong-golongkan dharma/dhamma
yang tampa praktek :o
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Choa on 19 March 2012, 06:03:07 AM
maaf bro dilbert, saya bukan sis  ;D

saya memang baru mengenal buddha dan baru memeluk buddha sebelum nya saya pemeluk agama ka****k dan dari keluarga yang sepenuhnya identik dengan ka****k , saya memeluk buddha dasar saya dari hati . dari awal saya memeluk buddha bukan karena orang lain (bukan di ajak teman dll), makanya saya pun tidak tau saya aliran apa, dari mana,dan  karena saya tidak pernah memperdulikan aliran, yang saya tau saya beragama buddha, saya memeluk buddha, saya berusaha mempelajari dhamma, dan saya berusaha untuk berbuat kebajikan , bijaksana. saya baru tau soal aliran2 setelah bergabung dengan forum ini. mohon di koreksi  _/\_
kalau mau jujur
anda lebih pantas berbicara tentang dharma dari pada cecunguk-cecunguk disini
dengan ketololan mereka, hanya membuat keegoan mereka nampak

anumodana
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 02 April 2012, 02:10:17 PM
kalau mau jujur
anda lebih pantas berbicara tentang dharma dari pada cecunguk-cecunguk disini
dengan ketololan mereka, hanya membuat keegoan mereka nampak

anumodana

cecunguk-cecunguk ??
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: will_i_am on 02 April 2012, 02:27:20 PM
anda betul,
hanya orang bodoh yang mengolong-golongkan dharma/dhamma
yang tampa praktek :o
ada yang lebih bodoh lagi, ngakunya theravada, tapi ketika bodhisatva nya yang dari mahayana dihina/diejek oleh member lain langsung kebakaran jenggot..
malahan merendahkan theravada!!
seringnya mengancam member lain dengan mengatakan "awas, musavada", tapi tidak pernah lihat kelakuan sendiri..
sering nyuruh orang lain "bercermin", tapi dirinya sendiri malah gak pernah bercermin...
sering nyuruh orang praktek, tapi malah gak pernah praktek untuk melihat batin sendiri, apakah sudah bercermin atau belum...

spesies langka..  :)) :)) :))
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Rico Tsiau on 02 April 2012, 02:55:01 PM
cecunguk-cecunguk ??

menurut KBBI cecunguk artinya :

Quote
1 lipas;
2 cak mata-mata; sersi (pd zaman penjajahan);
3 cak penjahat (pencuri) kecil-kecilan (kelas teri)

 :>-
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: K.K. on 02 April 2012, 05:28:46 PM
Orang tolol selalu bilang orang lain bicara dengan ego, padahal dirinya sendiri mudah sekali terusik egonya dan langsung berkomentar macam2, tidak lupa disertai ucapan-ucapan penuh kebencian.

Jaman sekarang memang cermin ga laku.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: lukas_osterhagen on 01 October 2012, 07:55:15 PM
tiap agama menghadapi dilema didalam pengertian terhadap ajaran agama masing masing dengan beragam sekte yang ada, demikian pula dengan yang terjadi pada Buddhism.
yang terjadi pada Buddhism adalah perbedaan interpretasi saja sebenarnya

didalam Buddhism Mahayana memiliki banyak kata khiasan atau
pendekatan dengan perumpamaan,
seperti untuk masalah Avalokitesvara.
hal ini hanyalah pendekatan pribadi kepada Buddhism dan Sang Buddha itu sendiri.
karena Buddha memiliki sifat Kasih Sayang, yang Melihat dunia dengan Kasih Sayang
maka kitapun harus bijak didalam menanggapi hal ini.

misalnya apa yang ditulis dalam Maha Karuna Dharani
sebenarnya itu hanya lah penggambaran sifat ke-Buddha-an
umat Mahayana pada awalnya mengulang pembacaan itu
sebagai pengingat bahwa Buddha Maha Sempurna dan penuh dengan Kasih Sayang,
singkatnya sebagai sebuah perenungan Buddhanusati.

http://buddhistscript.blogspot.com/2011/10/maha-karunika-citta-sutra.html (http://buddhistscript.blogspot.com/2011/10/maha-karunika-citta-sutra.html)

dalam hal Avalokitesvara pun istilah ini berarti
sebagai Makluk luar biasa yang memandang Dunia [observe the world]
yang dimaksud adalah Buddha.
Lord Buddha juga setiap hari Observe dunia bukan?
dengan kasih sayangnya memandang dunia,
mengecek dunia siapa yang bisa ditolong dan membawa banyak manfaat bagi dunia juga?
hehe

sedangkan istilah Boddhisatva yang dipakai oleh
merujuk kepada
Bodhi = sadar / enlightened
Satva = being.

dan seorang Buddha adalah pasti pria.
dan penggambaran di kitab Buddha edukasi Mahayana sendiri
Avalokitesvara itu terciri cirikan seorang Pria.
cuma orang Chinese lah yang suka merubah2 dan
menganggap Beliau adalah wanita.
buat saya gak masalah, itu kan hanya kecocokan kasat mata
atau secara mata fisik kita aja yang melihat.
tapi semua penembusan Dhamma harus melampaui
kelebihan bentuk ataupun fisik sehingga tak tergoyahkan oleh
Dosa, lobha dan moha.

karena harus diakui Mahayana edukasi
penuh dengan masuknya budaya bahasa setempat.
budaya itu meliputi cara kebiasaan orang berpikir dari
tiap daerah yang berbeda.
maka itu perdebatan terjadi disini
terjadi karena interpretasi saja.
tapi kalao dikaji ulang kita akan temukan titik kesamaannya.

kita sebagai umat Buddha harusnya lebih bisa berpositif thinking aja
moga aja yang lebih bijaksana disini bisa lebih mengambil titik tengah
dan pencerahan nya buat kita umat Buddha,
agar semuanya jangan terkecoh atas masalah doktrin dan interpretasi saja.

berkali kali saya tidak setuju dengan pandangan bbrp hal tapi
sy baca ulang akan sifat2 Buddha, saya baca ulang kitab Jataka dan beberapa sutta
untuk melakukan perbandingan apakah yang ada didalam penggambaran Avalokitesvara itu
sama dengan yang tertuliskan untuk melukiskan sifat Ke Buddha an
kesamaan itu ada, terutama apa yang tertulis pada Maha Karuna Dharani [Nilakhanta Sutra].

mari kita berdiskusi dalam kedamaian.
sabbe satta bhavantu sukhitata
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: sanjiva on 01 October 2012, 08:34:48 PM
tiap agama menghadapi dilema didalam pengertian terhadap ajaran agama masing masing dengan beragam sekte yang ada, demikian pula dengan yang terjadi pada Buddhism.
yang terjadi pada Buddhism adalah perbedaan interpretasi saja sebenarnya

Sebetulnya gw tidak pengen campur di sini, tapi gw anggap kalimat ini tidak benar.

Buddhism itu pada prinsipnya berbeda antara Theravada dan Mahayana karena kitab sucinya memang beda.

Gw ulangi, kitab suci aliran Theravada dengan Mahayana itu berbeda.  Begitu pula vinayanya.  Sebetulnya vinayanya juga hampir mirip, tapi entah kenapa di Mahayana aturan vinaya ini kebanyakan di abolish dengan bodhisatva sila.  Jadi meskipun pasal2 vinayanya hampir sama, tapi ada yang tidak dijalankan lagi oleh aliran Mahayana yg sekarang. 

IMO, beda di kitab suci dan vinaya ini tidak bisa dikarenakan beda interpretasi saja.
 _/\_
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: lukas_osterhagen on 01 October 2012, 11:40:17 PM
easy bro, sy berharap kita bisa lebih tenang dan jangan terpancing emosinya.
sy tidak bermaksud buruk.

sebenarnya masalah mahayana dan Theravada
memang pelik, dan ada tulisan tertentu juga tidak masuk/janggal dalam pemikiran pribadi saya.
termasuk dlm pengertian Buddhism Theravada itu sendiri terhadap Mahayana.

memang sy akui bahwa dalam Mahayana
terdapat perbauran dengan agama Hindu
istilah spt Nilakantha [arti: berwarna kebiruan - sakral, yang rela berkorban demi makluk lain]
ini adalah istilah sakral untuk para Dewata Hindu
demikian pula dengan vegetarian, inipun Hindu.
termasuk istilah Aum [sebuah bunyi getaran semesta - suara universal] inipun istilah Hindu.
Sang Buddha tidak perna mengajarkan hal ini.

itu saya memang mengetahuinya,
dan juga dengan segala hal hal lain yang rasanya janggal.
tapi kalau memang boleh harusnya
dilakukan penelitian lebih intensif
barulah kita lebih jelas.
tapi hal ini sulit untuk dilakukan.

untuk vinaya saya tidak mengerti.
mohon maaf.

tetap untuk dasar atau basis yang kuat ada pada Theravada.
tapi didalam kehidupan berspiritual atau kehidupan relijius
masing masing dipersilakan melaksanakan keyakinannya.
karena tahap pengertian dan pendekatan relijius seseorang terhadap yang ia yakini tidaklah sama.


tp sy terdapat kejanggalan juga yang perlu sy tanyakan kepada yang lebih
mengerti ajaran Buddha mengenai apakah benar kita seperti yang dikatakan tanpa roh?

kalau lihat pada penelitian reincarnation di barat mengenai kelahiran kembali,
bahwa selalu diceritakan kalau setelah seseorang meninggal,
rohnya akan melayang?
tapi dikitab Theravada dan Mahayana sendiri tidak pernah
di ceritakan mengenai roh yang melayang tersebut.
atau mungkin ada? please referensinya yah. thanks

dan terkadang istilah peta sendiri gak melulu diartikan sebagai makluk halus yg menderta kelaparan,
tapi adakalanya diterjemahkan sebagai makluk yang belum terlahirkan
ke alam manusia, apakah kalau gitu artinya sama dengan cerita penelitian Prof Ian Stevenson
atau biar lebih dekat, hasil regresi yang dilakuka Dr. Bryan Weiss terhadap pasiennya
mengenai setelah orang meninggal rohnya melayang?

2. dan juga seringkali kita dengar bahwa jangan sampai terlahir ke alam binatang
karena menderita.
tapi kita juga bisa baca di kitab Buddhism mengenai surga
bahwa disurga terdapat kuda, gajah, dsb.
[baca: vimanavatthu: istana gajah, Istana perempuan elok, dsb]
lho ternyata ada gajah dan kuda juga di surga?

ini masih pertanyaan pribadi saja.

thanks mohon juga penjelasan untuk yg satu ini kepada yang mengerti Dhamma.
biar sy jg bs lebih faham.
terima kasih
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: sanjiva on 02 October 2012, 07:12:09 AM
easy bro, sy berharap kita bisa lebih tenang dan jangan terpancing emosinya.
sy tidak bermaksud buruk.

Karena itulah gw tidak panjang2 lebar, hanya mau bilang bahwa memang beda.  Dan biarlah masing2 menjalankan apa yang diyakininya masing2.

Quote
sebenarnya masalah mahayana dan Theravada
memang pelik, dan ada tulisan tertentu juga tidak masuk/janggal dalam pemikiran pribadi saya.
termasuk dlm pengertian Buddhism Theravada itu sendiri terhadap Mahayana.

memang sy akui bahwa dalam Mahayana
terdapat perbauran dengan agama Hindu
istilah spt Nilakantha [arti: berwarna kebiruan - sakral, yang rela berkorban demi makluk lain]
ini adalah istilah sakral untuk para Dewata Hindu
demikian pula dengan vegetarian, inipun Hindu.
termasuk istilah Aum [sebuah bunyi getaran semesta - suara universal] inipun istilah Hindu.
Sang Buddha tidak perna mengajarkan hal ini.

itu saya memang mengetahuinya,
dan juga dengan segala hal hal lain yang rasanya janggal.
tapi kalau memang boleh harusnya
dilakukan penelitian lebih intensif
barulah kita lebih jelas.
tapi hal ini sulit untuk dilakukan
.

Anda bisa meneliti sendiri koq, tidak harus manut dan menunggu tulisan2 sarjana barat baru anda bisa jelas.  Bahan2 baik dari Theravada maupun Mahayana sudah berlimpah di internet termasuk di DC.  Karena itulah anda bisa menulis soal pengaruh Hindu di Mahayana.  Dan saya setuju dengan yang anda tulis.  ;)

Quote
untuk vinaya saya tidak mengerti.
mohon maaf.

Bisa baca sendiri vinaya theravada di samaggi phala atau DC, dan untuk vinaya mahayana bisa dibaca tulisan Bhiksu Yen Kiat.  Baca juga bodhisatva sila (google aja, atau minta ke Gandalf).

Quote
tp sy terdapat kejanggalan juga yang perlu sy tanyakan kepada yang lebih
mengerti ajaran Buddha mengenai apakah benar kita seperti yang dikatakan tanpa roh?

kalau lihat pada penelitian reincarnation di barat mengenai kelahiran kembali,
bahwa selalu diceritakan kalau setelah seseorang meninggal,
rohnya akan melayang?
tapi dikitab Theravada dan Mahayana sendiri tidak pernah
di ceritakan mengenai roh yang melayang tersebut.
atau mungkin ada? please referensinya yah. thanks

dan terkadang istilah peta sendiri gak melulu diartikan sebagai makluk halus yg menderta kelaparan,
tapi adakalanya diterjemahkan sebagai makluk yang belum terlahirkan
ke alam manusia, apakah kalau gitu artinya sama dengan cerita penelitian Prof Ian Stevenson
atau biar lebih dekat, hasil regresi yang dilakuka Dr. Bryan Weiss terhadap pasiennya
mengenai setelah orang meninggal rohnya melayang?

Sangat gampang untuk dimengerti kalau anda sudah belajar 31 alam kehidupan. 

Silahkan baca tulisannya di DC atau googling.

Jadi yang dianggap 'roh' itu sebenarnya sudah menjadi mahkluk baru, artinya sudah tumimbal lahir kembali, apakah sebagai peta, asura, ataukah dewa.  Seketika setelah orang itu meninggal dunia.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: siswahardy on 02 October 2012, 10:37:16 PM
sharing cerita ya

cerita I, ada bibi pedagang kue keliling dgn seorang pembeli, dan terjadilah dialog sbb:
pembeli: ini berapa, bi?
bibi: go pek
pembeli: lima ratus ya bi
bibi: ngak dapet, pokoknya go pek

cerita II, ada engko pedagang dgn seorang pembeli, dan terjadilah dialog sbb:
pembeli: ini berapa, ko?
engko: itu ce ceng ha...
pembeli: bukan seribu ko
engko: haiya... emang beda ha...?
pembeli: beda la ko..., yg satu dipakai di Hongkong, yg satu lagi dipakai di Indonesia
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: siswahardy on 06 October 2012, 12:01:06 AM
saya bukan seorang Mahayanis, tapi juga bukan anti-Mahayana

ada yg ingin saya tanyakan berkenaan dgn Bodhisatva (yg sangat banyak) yg dikenal dlm Mahayana, terutama kepada teman2 Mahayanis
pemahaman anda spt apa berkenaan dgn ini terlebih di Theravada tidak mengenal Bodhisatva2 spt ini?

oh ya, saya juga bukan seorang Theravadin
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Sunyata on 06 October 2012, 07:19:03 AM
cerita II, ada engko pedagang dgn seorang pembeli, dan terjadilah dialog sbb:
pembeli: ini berapa, ko?
engko: itu ce ceng ha...
pembeli: bukan seribu ko
engko: haiya... emang beda ha...?
pembeli: beda la ko..., yg satu dipakai di Hongkong, yg satu lagi dipakai di Indonesia
ce ceng juga dipakai di Indonesia, om...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: siswahardy on 06 October 2012, 01:22:08 PM
ce ceng juga dipakai di Indonesia, om...

bener juga sih, cuma di cerita pembelinya memang rasialis gitu loh...
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: Resurrected Tante Zoen on 28 November 2012, 12:39:46 PM
Q:Apakah berlindung pada Avalokitesvara berarti tidak berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha?
A: Hanyalah umat Buddhis yang diliputi ketidaktahuan yang menyatakan demikian.
Perlindungan pada Buddha, Dharma, Sangha dapat dilihat pada Dharani maupun Mantra dari Avalokitesvara Bodhisattva.

Menurut paham Mahayana dan Vajrayana:
Semuanya pada mulanya berasal dari Adi Buddha (sebutan2 lainnya: Dharmakaya - Dhammakaya - Vajradhara - Samantabhadra - Svayambhu - Nirvana - Mahavairocana). Dari Adi Buddha muncullah Panca Dhyani Buddha (Vairocana, Akshobya, Ratnasambhava, Amitabha dan Amogasiddhi). Dari Amitabha muncullah Dhyani Bodhisattva Padmapani (Avalokitesvara). Avalokitesvara Bodhisattva "memantulkan" diri pada Amitabha Buddha dalam bentuk manusia, yaitu Sakyamuni Buddha.

Jadi, Sakyamuni Buddha = Amitabha Buddha = Avalokitesvara Bodhisattva
Amitabha Buddha dan Avalokitesvara Bodhisattva adalah Sambhogakaya daripada Sakyamuni Buddha (Buddha Gotama). Sedangkan Sakyamuni Buddha adalah Nirmanakaya (Manushi Buddha) dari Amitabha dan Avalokitesvara.

Sakyamuni Buddha adalah pengejawantahan welas asih Sang Bodhisattva Avalokitesvara. Dan Avalokitesvara Bodhisattva adalah simbolisasi dari hati yang welas asih (Metta Karuna) dari Sang Buddha Gotama.

Dalam Arya Ekadasa-mukha Dharani yang diambil dari Sutra Dharani
Tantra Avalokitesvara 11 wajah:

Kutipan sebagian Dharani:
namo ratna trayaya
nama arya jnana sagara, vairocana.....


Dalam kalimat pembuka disebutkan: "Namo ratnatrayaya", yang artinya adalah Terpujilah Tiga Permata (Buddha, Dharma, Sangha). Ekadasamukha adalah salah satu dari 6 wujud utama Avalokitesvara

Dalam Cintamani Cakravartin Dharani juga disebutkan mengenai perlindungan pada Buddha, Dharma, Sangha (Namo ratnatrayaya).

Kutipan sebagian Dharani:
Namo ratna-trayaya
nama aryavalokitesvaraya Bodhisattvaya.....


Cintamanicakra adalah salah satu dari 6 perwujudan utama Avalokitesvara.

Dalam Mantra Maha Karunacitta Dharani:
Namo ratnatrayaya. Namo aryavalokitesvaraya Bodhisattvaya

Dan dalam Nilakantha Dharani:
Namo ratna-trayaya. Nama Aryavalokitesvaraya bodhisattvaya mahasattvaya maha-karunikaya

Keduanya adalah Mantra yang dikenal sebagai Da Bei Cou. Dalam Dharani tersebut juga mengandung perlindungan terhadap 3 Permata - Triratna (Namo Ratnatrayaya). Mantra Maha Karuna Dharani adalah Mantra Sahasrabhujasahasranetra Avalokitesvara (Avalokitesvara 1000 Lengan 1000 Mata), salah satu dari 6 wujud utama Avalokitesvara.

Dalam Mahacundi Dharani:
NAMAH SAPTANAM SAMYAK-SAMMBUDDHA KOTINAM TADYATHA: OM CALE CULI CUNDI SVAHA
Namah Saptanam Samyaksambuddha Kotinam memiliki arti: Terpujilah 7 miliar Samyaksambuddha (Sammasambuddha), menyatakan perlindungan pada Buddha.

Cundi adalah salah satu dari 6 Bentuk Utama Avalokitesvara.

Dalam Gao Wang Guan Shi Yin Jing (Ko Ong Kwan Si Im Keng) - (Taisho Tripitaka 2898) juga disebutkan:
"Namo Buddhaya, Namo Dharmaya, Namo Sanghaya"


Husss, hati-hati menyebut judul sutra yg sangat mustajab itu!
Nanti kedengaran sama moderator
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: K.K. on 28 November 2012, 12:52:36 PM
Husss, hati-hati menyebut judul sutra yg sangat mustajab itu!
Nanti kedengaran sama moderator
Tenang saja, karena anda sudah baca mantranya, jadinya tidak kedengaran kok sama moderator.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: dilbert on 30 November 2012, 11:53:29 AM
saya bukan seorang Mahayanis, tapi juga bukan anti-Mahayana

ada yg ingin saya tanyakan berkenaan dgn Bodhisatva (yg sangat banyak) yg dikenal dlm Mahayana, terutama kepada teman2 Mahayanis
pemahaman anda spt apa berkenaan dgn ini terlebih di Theravada tidak mengenal Bodhisatva2 spt ini?

oh ya, saya juga bukan seorang Theravadin

yah kalau sudah beda meyakini, maka tidak akan ketemu...

Para Theravadin meyakini kitab2 berbahasa pali yang sudah di kompilasi dan disahkan di konsili2 sangha (versi Theravada). Sedangkan Mahayana meyakini kitab2 yang berbeda. Jadi yah sudah susah di-pertemukan.
Title: Re: Avalokitesvara (Guanyin) benar-benar adalah Bodhisattva Buddhis!!
Post by: huangxiaoyen on 23 September 2015, 02:21:19 PM
Buddhis ---> penganut ajaran Buddha ---> Brahmavihara ---> Welas asih.
Bodhisattva ---> mengembangkan bodhicitta---> Selain mengejar pembebasan dirinya sendiri ia juga mengejar pembebasan bagi mahluk lain.

Avalokitesvara bodhisattva ---> perwujudan welas asih para Buddha---> Bodhisattva Buddhis menurut mahayana kalau menurut theravada tidak ya tidak ada masalah. Semoga kita senantiasa mengembangkan welas asih apapun alirannya. Anda adalah avalokitesvara dan avalokitesvara adalah anda.

Putri Miao Shan ---> sejarah ---> benar atau tidaknya, ada atau tidak adanya tidak ada yang tahu namanya juga legenda ---> Nikmati saja ceritanya ambil saja positip & manfaatnya untuk mengembangkan belas kasih pada semua mahluk terutama yang ada di naraka.

 _/\_NAMO AVALOKITESVARA BODHISATTVA MAHASATTVA.  _/\_