//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?  (Read 25577 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« on: 04 October 2007, 02:30:37 PM »
Topik ini sengaja saya angkat untuk menyambung pertanyaan dari Bro Muten di topik yg lain (tumimbal lahir).

Pertanyaannya kira2 adalah sbb:
~ Karena karma bermain pada tingkatan bathin, apakah membunuh ayam dengan perasaan gembira termasuk karma buruk? Bagaimana menerangkannya?

Untuk itu kita perlu mengetahui 12 kombinasi akusala kamma (perbuatan yg buruk), yaitu sbb:

perasaan yg           Bersekutu dengan           muncul secara
muncul

LOBHA MULLA CITTA
Senang -------------->pandangan salah----------->spontan (1)
                                                      ----------->ajakan    (2)
           -------------->tidak bersekutu
                                dgn pandangan salah------->spontan  (3)
                                                            ------->ajakan    (4)

Netral---------------->pandangan salah----------->spontan  (5)
                                                      ----------->ajakan    (6)
        ---------------->tidaktidak bersekutu
                                dgn pandangan salah------->spontan  (7)
                                                            ------->ajakan    (8.)
DOSA MULA CITTA
tidak senang---------->keinginan jahat------------->spontan (9)
                                                     ------------->ajakan  (10)

MOHA MULA CITTA
Netral---------------->ragu-ragu----------------->spontan   (11)
        ----------------->gelisah------------------->spontan   (12)

Dari tabel diatas dapat dilihat ada 12 macam pengkondisian akusala kamma (perbuatan buruk).

Untuk Lobha Mula Citta (perbuatan buruk yg berakar pada ketamakan) kamma terjelek adalah yg nomor 1, yaitu: perbuatan tersebut dilakukan dengan spontan dilandasi dengan pandangan yg salah dan dilakukan dengan perasaan senang. Sebaliknya, untuk lobha yg kamma jeleknya tidak terlalu parah adalah yg no. 8, yaitu: Perbuatan tsb dilakukan dengan ajakan tanpa dilandasi pandangan salah dan perasaan sewaktu melakukan perbuatan tsb adalah netral (biasa-biasa saja).  ----> tapi tetap saja kamma jelek loh  ;D

untuk contoh, kita ambil kasus ayam tadi:
~Pembunuhan ayam yang dilakukan dengan gembira.
anggaplah ia melakukan dengan spontan (tidak disuruh-suruh) dilandasi oleh pandangan salah (membunuh ayam tidak apa2, ia nggak ngerti ajaran Buddha) dan melakukan dengan perasaan senang. berarti telah melakukan karma jelek golongan pertama (nomor 1)

Kenapa effect 'pandangan salah' ini berat? karena dengan pandangan salah, ia cenderung mengulangi perbuatan itu berulang-ulang, beda kalo ia mengetahui perbuatan itu salah, kemungkinan ia hanya melakukannya sekali saja (mungkin karena terpaksa; berarti dengan ajakan) dan perasaan yg timbul sewaktu melakukan pembunuhan adalah tidak gembira/netral ---> ini sudah masuk nomor 8, karmanya tidak sejelek nomor 1.

Semoga deskripsi ini cukup jelas.

::










Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #1 on: 04 October 2007, 05:20:47 PM »
 ^:)^  ^:)^ ^:)^ keren...

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #2 on: 04 October 2007, 05:22:18 PM »
tapi ngomong-ngomong mengenai membunuh ayam dengan perasaan gembira nanti hukum karmanya kayak apa ya..? kan masuk golongan pertama nih.? apakah lebih berat atau lebih ringan dibandingkan dengan pembunuhan berencana ???  (btw.. agak bingung juga dengan kata ajakan di diagram bro willi, kalo pembunuhan kan biasanya digolongkan jadi 2 macam: spontan atau terencana, tapi ini koq ada spontan dan ajakan..? )

kalo misalnya muten melakukan rencana membunuh ayam 50 ekor gitu apa sudah termasuk kamma pembunuhan ? (maksudnya baru rencana aja, kan kamma kondisi batin ya..?)
« Last Edit: 04 October 2007, 05:27:56 PM by Muten Roshi »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #3 on: 04 October 2007, 06:37:13 PM »
kalau pembunuhan "lengkap" kan ada syarat2xnya bro muten. Ada mahluk, niat, usaha2x, si mahluk mati. CMIIW

Kalau dipikiran itu namanya mengharapkan mahluk lain celaka. belum membunuh beneran.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #4 on: 04 October 2007, 06:49:11 PM »
Versi lengkap syarat pembunuhan adalah:
1. ada makhluk hidup
2. tahu bahwa makhluk itu masih hidup
3. mempunyai niat membunuh
4. melakukan suatu aksi tertentu (bisa membunuh dengan tangan sendiri, atau "pinjam" tangan orang lain)
5. makhluk hidup itu mati karena aksi kita

Jika kelima syarat itu lengkap, maka itu namanya pembunuhan. Kalau belum lengkap, maka tidak termasuk pembunuhan.

Kalau Bro Muten baru berencana membunuh, artinya baru sampai tahap ke-3. Sehingga belum dapat digolongkan ke dalam pembunuhan. Walaupun demikian, sudah menanam karma karena sudah muncul niat.

Karma = niat. Dan niat itu dimulai dari pikiran.

Nah, kalau muncul niat membunuh sebaiknya segera di-rem... agar niat tidak berkembang lebih lanjut menjadi tindakan nyata.
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #5 on: 04 October 2007, 08:37:32 PM »
Quote
untuk contoh, kita ambil kasus ayam tadi:
~Pembunuhan ayam yang dilakukan dengan gembira.
anggaplah ia melakukan dengan spontan (tidak disuruh-suruh) dilandasi oleh pandangan salah (membunuh ayam tidak apa2, ia nggak ngerti ajaran Buddha) dan melakukan dengan perasaan senang. berarti telah melakukan karma jelek golongan pertama (nomor 1)
klo tukang ayam??

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #6 on: 04 October 2007, 09:11:43 PM »
Tukang ayam itu apa?

Apakah tukang pelihara ayam?
tukang jual ayam?
tukang potong ayam?
tukang kasih makan ayam?
atau apa?

Rasanya perlu diperjelas, Bro Hendra.. :)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #7 on: 04 October 2007, 09:20:18 PM »
tukang jual ayam yg sekalian potong ayam idup pastinya...

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #8 on: 05 October 2007, 10:08:35 AM »
kalau pembunuhan "lengkap" kan ada syarat2xnya bro muten. Ada mahluk, niat, usaha2x, si mahluk mati. CMIIW

Kalau dipikiran itu namanya mengharapkan mahluk lain celaka. belum membunuh beneran.

Berarti tidak melanggar SILA....tapi melanggar DHAMMA.....

 _/\_   :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #9 on: 05 October 2007, 10:15:06 AM »
Tukang jual ayam yang potong ayam hidup.

Ada tiga pertanyaan:
~ bagaimana perasaan dia sewaktu melakukan pembunuhan? gembira / netral? Mungkin NETRAL yah, biasa2 aja, karena udah sering melakukan, gak sedih, gak gembira.
~ Bagaimana pengetahuan dia terhadap pembunuhan ayam? Kita asumsikan dia mempunyai PANDANGAN YG SALAH, yaitu bahwa membunuh ayam itu bukanlah kamma jelek.
~ Apakah dia Spontan melakukan pembunuhan atau diajak oleh orang lain? Disuruh ya, disuruh oleh bossnya ato oleh pelanggan (perhatian: pilihlah ayam yg telah dibunuh, jangan menyuruh membunuh ayam hidup), berarti DENGAN AJAKAN.

Kalau begitu asumsi kita, hasilnya adalah:
Netral, pandangan salah, dengan ajakan: ini adalah nomor 6 (Lobha Mula Citta tingkat ke keenam).

Sebenarnya karma dan efeknya tidak sesederhana ini, banyak kondisi lain yg mempengaruhi dan perhitungan njlimet lainnya.

::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #10 on: 05 October 2007, 10:21:57 AM »
tapi ngomong-ngomong mengenai membunuh ayam dengan perasaan gembira nanti hukum karmanya kayak apa ya..? kan masuk golongan pertama nih.? apakah lebih berat atau lebih ringan dibandingkan dengan pembunuhan berencana ???  (btw.. agak bingung juga dengan kata ajakan di diagram bro willi, kalo pembunuhan kan biasanya digolongkan jadi 2 macam: spontan atau terencana, tapi ini koq ada spontan dan ajakan..? )

kalo misalnya muten melakukan rencana membunuh ayam 50 ekor gitu apa sudah termasuk kamma pembunuhan ? (maksudnya baru rencana aja, kan kamma kondisi batin ya..?)

SPONTAN itu maksudnya tanpa diajak atau dipengaruhi oleh pihak lain, murni ats kemauan dia sendiri.

PEMBUNUHAN BERENCANA bisa termasuk SPONTAN, hanya waktunya saja yg berbeda (karena dia perlu mengatur rencana, dsbnya), bisa juga DENGAN AJAKAN, kalau bukan atas inisiatif dia, tapi diajak/dipaksa oleh teman.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #11 on: 05 October 2007, 03:54:36 PM »
kalau pembunuhan "lengkap" kan ada syarat2xnya bro muten. Ada mahluk, niat, usaha2x, si mahluk mati. CMIIW

Kalau dipikiran itu namanya mengharapkan mahluk lain celaka. belum membunuh beneran.

Berarti tidak melanggar SILA....tapi melanggar DHAMMA.....

 _/\_   :lotus:

Ya bener. Dan rasanya dalam Buddhisme kita dianjurkan hidup sesuai Dhamma, bukan hidup sesuai sila. Disitulah susahnya praktek Buddhisme :)
be happy ^^

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #12 on: 05 October 2007, 04:25:26 PM »
kalau pembunuhan "lengkap" kan ada syarat2xnya bro muten. Ada mahluk, niat, usaha2x, si mahluk mati. CMIIW

Kalau dipikiran itu namanya mengharapkan mahluk lain celaka. belum membunuh beneran.

Berarti tidak melanggar SILA....tapi melanggar DHAMMA.....
 _/\_   :lotus:

Ya bener. Dan rasanya dalam Buddhisme kita dianjurkan hidup sesuai Dhamma, bukan hidup sesuai sila. Disitulah susahnya praktek Buddhisme :)
setahuku, salah satu dari 84.000 praktek Dhamma/Dharma yg diajarkan oleh Sang Buddha adalah menjalankan sila.
moralitas yg menyebabkan kita bisa disebut manusia, bukan binatang. dan moralitas yg akan membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, maupun kehidupan mendatang.
yg dipelajari dalam Buddhisme, melatih batin agar menjadi disiplin. jd kita perlu mempraktikkan sila dengan baik, sebelum praktik2 yg lebih tinggi.
utk lebih jelas, bisa baca artikel ttg teaching HH Dalai Lama ke link di bawah ini :
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=605.0
 _/\_


By : Zen
« Last Edit: 05 October 2007, 04:28:20 PM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #13 on: 05 October 2007, 05:56:19 PM »
Bro Zen....

praktik2 yg lebih tinggi....kayak apa sih?  :-?
bisa tolong jelaskan?

Anumodana....

 _/\_   :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« Reply #14 on: 05 October 2007, 06:46:44 PM »
wah.. jadi gimana nih.. perhitungan kammanya.. .. misalnya kalau membunuh dengan perasaan netral, vs membunuh dengan perasaan senang...  ^:)^ ^:)^ ^:)^ mohon pencerahannya.. kalau dipandang dari sudut pandang  si ayam, mungkin tidak si ayam balas dendam..? ???
kalau si ayam tidak balas dendam, lantas gimana kamma bisa berbuah..? ???


Tukang jual ayam yang potong ayam hidup.

Ada tiga pertanyaan:
~ bagaimana perasaan dia sewaktu melakukan pembunuhan? gembira / netral? Mungkin NETRAL yah, biasa2 aja, karena udah sering melakukan, gak sedih, gak gembira.
~ Bagaimana pengetahuan dia terhadap pembunuhan ayam? Kita asumsikan dia mempunyai PANDANGAN YG SALAH, yaitu bahwa membunuh ayam itu bukanlah kamma jelek.
~ Apakah dia Spontan melakukan pembunuhan atau diajak oleh orang lain? Disuruh ya, disuruh oleh bossnya ato oleh pelanggan (perhatian: pilihlah ayam yg telah dibunuh, jangan menyuruh membunuh ayam hidup), berarti DENGAN AJAKAN.

Kalau begitu asumsi kita, hasilnya adalah:
Netral, pandangan salah, dengan ajakan: ini adalah nomor 6 (Lobha Mula Citta tingkat ke keenam).

Sebenarnya karma dan efeknya tidak sesederhana ini, banyak kondisi lain yg mempengaruhi dan perhitungan njlimet lainnya.

::




 

anything