Topik ini sengaja saya angkat untuk menyambung pertanyaan dari Bro Muten di topik yg lain (tumimbal lahir).
Pertanyaannya kira2 adalah sbb:
~ Karena karma bermain pada tingkatan bathin, apakah
membunuh ayam dengan perasaan gembira termasuk karma buruk? Bagaimana menerangkannya?
Untuk itu kita perlu mengetahui 12 kombinasi akusala kamma (perbuatan yg buruk), yaitu sbb:
perasaan yg Bersekutu dengan muncul secara
munculLOBHA MULLA CITTA
Senang -------------->pandangan salah----------->spontan (1)
----------->ajakan (2)
-------------->tidak bersekutu
dgn pandangan salah------->spontan (3)
------->ajakan (4)
Netral---------------->pandangan salah----------->spontan (5)
----------->ajakan (6)
---------------->tidaktidak bersekutu
dgn pandangan salah------->spontan (7)
------->ajakan (8.)
DOSA MULA CITTA
tidak senang---------->keinginan jahat------------->spontan (9)
------------->ajakan (10)
MOHA MULA CITTA
Netral---------------->ragu-ragu----------------->spontan (11)
----------------->gelisah------------------->spontan (12)
Dari tabel diatas dapat dilihat ada 12 macam pengkondisian akusala kamma (perbuatan buruk).
Untuk Lobha Mula Citta (perbuatan buruk yg berakar pada ketamakan) kamma terjelek adalah yg
nomor 1, yaitu: perbuatan tersebut dilakukan dengan
spontan dilandasi dengan
pandangan yg salah dan dilakukan dengan perasaan
senang. Sebaliknya, untuk lobha yg kamma jeleknya tidak terlalu parah adalah yg
no. 8, yaitu: Perbuatan tsb dilakukan
dengan ajakan tanpa dilandasi pandangan salah dan perasaan sewaktu melakukan perbuatan tsb adalah
netral (biasa-biasa saja). ----> tapi tetap saja kamma jelek loh
untuk contoh, kita ambil kasus ayam tadi:
~
Pembunuhan ayam yang dilakukan dengan gembira.anggaplah ia melakukan dengan
spontan (tidak disuruh-suruh) dilandasi oleh
pandangan salah (membunuh ayam tidak apa2, ia nggak ngerti ajaran Buddha) dan melakukan dengan
perasaan senang. berarti telah melakukan karma jelek golongan pertama (
nomor 1)
Kenapa effect 'pandangan salah' ini berat? karena dengan pandangan salah, ia cenderung mengulangi perbuatan itu berulang-ulang, beda kalo ia
mengetahui perbuatan itu salah, kemungkinan ia hanya melakukannya sekali saja (mungkin karena terpaksa; berarti dengan
ajakan) dan perasaan yg timbul sewaktu melakukan pembunuhan adalah tidak gembira/
netral ---> ini sudah masuk
nomor 8, karmanya tidak sejelek nomor 1.
Semoga deskripsi ini cukup jelas.
::