Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: williamhalim on 04 October 2007, 02:30:37 PM

Title: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 04 October 2007, 02:30:37 PM
Topik ini sengaja saya angkat untuk menyambung pertanyaan dari Bro Muten di topik yg lain (tumimbal lahir).

Pertanyaannya kira2 adalah sbb:
~ Karena karma bermain pada tingkatan bathin, apakah membunuh ayam dengan perasaan gembira termasuk karma buruk? Bagaimana menerangkannya?

Untuk itu kita perlu mengetahui 12 kombinasi akusala kamma (perbuatan yg buruk), yaitu sbb:

perasaan yg           Bersekutu dengan           muncul secara
muncul

LOBHA MULLA CITTA
Senang -------------->pandangan salah----------->spontan (1)
                                                      ----------->ajakan    (2)
           -------------->tidak bersekutu
                                dgn pandangan salah------->spontan  (3)
                                                            ------->ajakan    (4)

Netral---------------->pandangan salah----------->spontan  (5)
                                                      ----------->ajakan    (6)
        ---------------->tidaktidak bersekutu
                                dgn pandangan salah------->spontan  (7)
                                                            ------->ajakan    (8.)
DOSA MULA CITTA
tidak senang---------->keinginan jahat------------->spontan (9)
                                                     ------------->ajakan  (10)

MOHA MULA CITTA
Netral---------------->ragu-ragu----------------->spontan   (11)
        ----------------->gelisah------------------->spontan   (12)

Dari tabel diatas dapat dilihat ada 12 macam pengkondisian akusala kamma (perbuatan buruk).

Untuk Lobha Mula Citta (perbuatan buruk yg berakar pada ketamakan) kamma terjelek adalah yg nomor 1, yaitu: perbuatan tersebut dilakukan dengan spontan dilandasi dengan pandangan yg salah dan dilakukan dengan perasaan senang. Sebaliknya, untuk lobha yg kamma jeleknya tidak terlalu parah adalah yg no. 8, yaitu: Perbuatan tsb dilakukan dengan ajakan tanpa dilandasi pandangan salah dan perasaan sewaktu melakukan perbuatan tsb adalah netral (biasa-biasa saja).  ----> tapi tetap saja kamma jelek loh  ;D

untuk contoh, kita ambil kasus ayam tadi:
~Pembunuhan ayam yang dilakukan dengan gembira.
anggaplah ia melakukan dengan spontan (tidak disuruh-suruh) dilandasi oleh pandangan salah (membunuh ayam tidak apa2, ia nggak ngerti ajaran Buddha) dan melakukan dengan perasaan senang. berarti telah melakukan karma jelek golongan pertama (nomor 1)

Kenapa effect 'pandangan salah' ini berat? karena dengan pandangan salah, ia cenderung mengulangi perbuatan itu berulang-ulang, beda kalo ia mengetahui perbuatan itu salah, kemungkinan ia hanya melakukannya sekali saja (mungkin karena terpaksa; berarti dengan ajakan) dan perasaan yg timbul sewaktu melakukan pembunuhan adalah tidak gembira/netral ---> ini sudah masuk nomor 8, karmanya tidak sejelek nomor 1.

Semoga deskripsi ini cukup jelas.

::










Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Muten Roshi on 04 October 2007, 05:20:47 PM
 ^:)^  ^:)^ ^:)^ keren...
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Muten Roshi on 04 October 2007, 05:22:18 PM
tapi ngomong-ngomong mengenai membunuh ayam dengan perasaan gembira nanti hukum karmanya kayak apa ya..? kan masuk golongan pertama nih.? apakah lebih berat atau lebih ringan dibandingkan dengan pembunuhan berencana ???  (btw.. agak bingung juga dengan kata ajakan di diagram bro willi, kalo pembunuhan kan biasanya digolongkan jadi 2 macam: spontan atau terencana, tapi ini koq ada spontan dan ajakan..? )

kalo misalnya muten melakukan rencana membunuh ayam 50 ekor gitu apa sudah termasuk kamma pembunuhan ? (maksudnya baru rencana aja, kan kamma kondisi batin ya..?)
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Sumedho on 04 October 2007, 06:37:13 PM
kalau pembunuhan "lengkap" kan ada syarat2xnya bro muten. Ada mahluk, niat, usaha2x, si mahluk mati. CMIIW

Kalau dipikiran itu namanya mengharapkan mahluk lain celaka. belum membunuh beneran.
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lex Chan on 04 October 2007, 06:49:11 PM
Versi lengkap syarat pembunuhan adalah:
1. ada makhluk hidup
2. tahu bahwa makhluk itu masih hidup
3. mempunyai niat membunuh
4. melakukan suatu aksi tertentu (bisa membunuh dengan tangan sendiri, atau "pinjam" tangan orang lain)
5. makhluk hidup itu mati karena aksi kita

Jika kelima syarat itu lengkap, maka itu namanya pembunuhan. Kalau belum lengkap, maka tidak termasuk pembunuhan.

Kalau Bro Muten baru berencana membunuh, artinya baru sampai tahap ke-3. Sehingga belum dapat digolongkan ke dalam pembunuhan. Walaupun demikian, sudah menanam karma karena sudah muncul niat.

Karma = niat. Dan niat itu dimulai dari pikiran.

Nah, kalau muncul niat membunuh sebaiknya segera di-rem... agar niat tidak berkembang lebih lanjut menjadi tindakan nyata.
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Hendra Susanto on 04 October 2007, 08:37:32 PM
Quote
untuk contoh, kita ambil kasus ayam tadi:
~Pembunuhan ayam yang dilakukan dengan gembira.
anggaplah ia melakukan dengan spontan (tidak disuruh-suruh) dilandasi oleh pandangan salah (membunuh ayam tidak apa2, ia nggak ngerti ajaran Buddha) dan melakukan dengan perasaan senang. berarti telah melakukan karma jelek golongan pertama (nomor 1)
klo tukang ayam??
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lex Chan on 04 October 2007, 09:11:43 PM
Tukang ayam itu apa?

Apakah tukang pelihara ayam?
tukang jual ayam?
tukang potong ayam?
tukang kasih makan ayam?
atau apa?

Rasanya perlu diperjelas, Bro Hendra.. :)
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Hendra Susanto on 04 October 2007, 09:20:18 PM
tukang jual ayam yg sekalian potong ayam idup pastinya...
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lily W on 05 October 2007, 10:08:35 AM
kalau pembunuhan "lengkap" kan ada syarat2xnya bro muten. Ada mahluk, niat, usaha2x, si mahluk mati. CMIIW

Kalau dipikiran itu namanya mengharapkan mahluk lain celaka. belum membunuh beneran.

Berarti tidak melanggar SILA....tapi melanggar DHAMMA.....

 _/\_   :lotus:
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 05 October 2007, 10:15:06 AM
Tukang jual ayam yang potong ayam hidup.

Ada tiga pertanyaan:
~ bagaimana perasaan dia sewaktu melakukan pembunuhan? gembira / netral? Mungkin NETRAL yah, biasa2 aja, karena udah sering melakukan, gak sedih, gak gembira.
~ Bagaimana pengetahuan dia terhadap pembunuhan ayam? Kita asumsikan dia mempunyai PANDANGAN YG SALAH, yaitu bahwa membunuh ayam itu bukanlah kamma jelek.
~ Apakah dia Spontan melakukan pembunuhan atau diajak oleh orang lain? Disuruh ya, disuruh oleh bossnya ato oleh pelanggan (perhatian: pilihlah ayam yg telah dibunuh, jangan menyuruh membunuh ayam hidup), berarti DENGAN AJAKAN.

Kalau begitu asumsi kita, hasilnya adalah:
Netral, pandangan salah, dengan ajakan: ini adalah nomor 6 (Lobha Mula Citta tingkat ke keenam).

Sebenarnya karma dan efeknya tidak sesederhana ini, banyak kondisi lain yg mempengaruhi dan perhitungan njlimet lainnya.

::


Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 05 October 2007, 10:21:57 AM
tapi ngomong-ngomong mengenai membunuh ayam dengan perasaan gembira nanti hukum karmanya kayak apa ya..? kan masuk golongan pertama nih.? apakah lebih berat atau lebih ringan dibandingkan dengan pembunuhan berencana ???  (btw.. agak bingung juga dengan kata ajakan di diagram bro willi, kalo pembunuhan kan biasanya digolongkan jadi 2 macam: spontan atau terencana, tapi ini koq ada spontan dan ajakan..? )

kalo misalnya muten melakukan rencana membunuh ayam 50 ekor gitu apa sudah termasuk kamma pembunuhan ? (maksudnya baru rencana aja, kan kamma kondisi batin ya..?)

SPONTAN itu maksudnya tanpa diajak atau dipengaruhi oleh pihak lain, murni ats kemauan dia sendiri.

PEMBUNUHAN BERENCANA bisa termasuk SPONTAN, hanya waktunya saja yg berbeda (karena dia perlu mengatur rencana, dsbnya), bisa juga DENGAN AJAKAN, kalau bukan atas inisiatif dia, tapi diajak/dipaksa oleh teman.

::
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: san on 05 October 2007, 03:54:36 PM
kalau pembunuhan "lengkap" kan ada syarat2xnya bro muten. Ada mahluk, niat, usaha2x, si mahluk mati. CMIIW

Kalau dipikiran itu namanya mengharapkan mahluk lain celaka. belum membunuh beneran.

Berarti tidak melanggar SILA....tapi melanggar DHAMMA.....

 _/\_   :lotus:

Ya bener. Dan rasanya dalam Buddhisme kita dianjurkan hidup sesuai Dhamma, bukan hidup sesuai sila. Disitulah susahnya praktek Buddhisme :)
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Hikoza83 on 05 October 2007, 04:25:26 PM
kalau pembunuhan "lengkap" kan ada syarat2xnya bro muten. Ada mahluk, niat, usaha2x, si mahluk mati. CMIIW

Kalau dipikiran itu namanya mengharapkan mahluk lain celaka. belum membunuh beneran.

Berarti tidak melanggar SILA....tapi melanggar DHAMMA.....
 _/\_   :lotus:

Ya bener. Dan rasanya dalam Buddhisme kita dianjurkan hidup sesuai Dhamma, bukan hidup sesuai sila. Disitulah susahnya praktek Buddhisme :)
setahuku, salah satu dari 84.000 praktek Dhamma/Dharma yg diajarkan oleh Sang Buddha adalah menjalankan sila.
moralitas yg menyebabkan kita bisa disebut manusia, bukan binatang. dan moralitas yg akan membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, maupun kehidupan mendatang.
yg dipelajari dalam Buddhisme, melatih batin agar menjadi disiplin. jd kita perlu mempraktikkan sila dengan baik, sebelum praktik2 yg lebih tinggi.
utk lebih jelas, bisa baca artikel ttg teaching HH Dalai Lama ke link di bawah ini :
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=605.0
 _/\_


By : Zen
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lily W on 05 October 2007, 05:56:19 PM
Bro Zen....

praktik2 yg lebih tinggi....kayak apa sih?  :-?
bisa tolong jelaskan?

Anumodana....

 _/\_   :lotus:
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Muten Roshi on 05 October 2007, 06:46:44 PM
wah.. jadi gimana nih.. perhitungan kammanya.. .. misalnya kalau membunuh dengan perasaan netral, vs membunuh dengan perasaan senang...  ^:)^ ^:)^ ^:)^ mohon pencerahannya.. kalau dipandang dari sudut pandang  si ayam, mungkin tidak si ayam balas dendam..? ???
kalau si ayam tidak balas dendam, lantas gimana kamma bisa berbuah..? ???


Tukang jual ayam yang potong ayam hidup.

Ada tiga pertanyaan:
~ bagaimana perasaan dia sewaktu melakukan pembunuhan? gembira / netral? Mungkin NETRAL yah, biasa2 aja, karena udah sering melakukan, gak sedih, gak gembira.
~ Bagaimana pengetahuan dia terhadap pembunuhan ayam? Kita asumsikan dia mempunyai PANDANGAN YG SALAH, yaitu bahwa membunuh ayam itu bukanlah kamma jelek.
~ Apakah dia Spontan melakukan pembunuhan atau diajak oleh orang lain? Disuruh ya, disuruh oleh bossnya ato oleh pelanggan (perhatian: pilihlah ayam yg telah dibunuh, jangan menyuruh membunuh ayam hidup), berarti DENGAN AJAKAN.

Kalau begitu asumsi kita, hasilnya adalah:
Netral, pandangan salah, dengan ajakan: ini adalah nomor 6 (Lobha Mula Citta tingkat ke keenam).

Sebenarnya karma dan efeknya tidak sesederhana ini, banyak kondisi lain yg mempengaruhi dan perhitungan njlimet lainnya.

::



Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 05 October 2007, 07:37:00 PM
Bro Muten,

Hukum kamma bukanlah hukum balas membalas  #:-S

Kita ambil contoh sederhana ya:
~ Pak Rosh mencopet dipasar, yg kecopetan gak berasa, tapi orang2 disekitar tahu kejadiannya, Pak Rosh dikejar massa, tertangkap dan digebukin ampe bonyok.

Analisa:
~ Pak Rosh membuat kamma buruk (mencopet)
~ Pak Rosh menerima vipaka (digebukin masa)
~ Korbannya tidak perlu membalas dendam, tapi kamma tetap berbuah kan?

PS: Muten nih nanya2 soal ayam melulu, aku curiga jangan2 kamu memang berbisnis jual beli ayam? Atau punya otlet Kentucky?



::
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: hendri on 05 October 2007, 07:55:30 PM
 ;D  :))
 ^:)^  _/\_
SUDAH BAGIAN DARI KEHIDUPAN BAHWA SEMUA MEMBUTUHKAN MAHKLUK LAIN.
 ;)
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Hikoza83 on 06 October 2007, 12:44:49 AM
Bro Zen....

praktik2 yg lebih tinggi....kayak apa sih?  :-?
bisa tolong jelaskan?

Anumodana....

 _/\_   :lotus:

waduh, ga kuat gw ama julukan baru...  _/\_
jgn panggil bro Zen ce lily, panggilnya agus aja, ato panda kek, ato kayak sodara ke-7 panggil gw yakuza. jd inget tadi tiba2 temen gw manggil gw Yang Mulia. :o Gw bilang, gw ga sanggup ama panggilannya, jgn dipanggil kayak gitu. yg biasa aja. :P
praktik2 yg lebih tinggi itu, ya macem2 ce lily. mis. praktik kesabaran, praktik usaha yang bersemangat, praktik meditasi konsentrasi, dsb.

yg simpelnya, dgn menjaga tingkah laku kita sesuai Dharma, yaitu menjalankan Sila. Makna dari kata "Sila" sendiri kalau mau dikupas abis scr mendetil, menurutku, bisa makan waktu lama sekalee...  ;D

scr sederhana, i think, ini praktik sehari-harinya:
"Daripada membunuh kita seharusnya menghargai dan menyayangi kehidupan; daripada mencuri kita sebaiknya dengan rela memberikan apa yang dapat kita berikan untuk membantu makhluk lain; daripada mengambil istri orang lain, kita seharusnya menghormati perasaan orang lain. Empat hal lain berkaitan dengan ucapan: Daripada berbohong kita seharusnya selalu mengucapkan kebenaran; daripada menyebabkan ketidakharmonisan di antara orang lain dengan memfitnah mereka kita seharusnya menganjurkan kebajikan dengan berbicara mengenai kualitas baik mereka. Ucapan yang kasar dan menyakitkan terhadap orang lain seharusnya diganti dengan kata-kata yang lembut, sopan, dan penuh kasih; percakapan yang tak berarti seharusnya dihindari dan diganti dengan aktivitas yang bermanfaat. Akhirnya, tiga hal berkaitan dengan batin: kemelekatan [harus] diatasi dan ketidakmelekatan dibangkitkan; niat jahat kepada orang lain harus diganti dengan perasaan cinta kasih dan welas asih ; pandangan keliru dihilangkan dan sikap realistis dibangkitkan." [HH Dalai Lama XIV, Mencari Perlindungan Sejati. Dharma Manggala, Agustus 2007]

kalo hal ini bisa betul2 kita dijalankan dalam hidup sehari-hari, minimal bisa jadi orang baik. :)
silahkan dibuktikan [ehipasikkho] dan Semoga Bermanfaat.  _/\_


By : Zen
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 06 October 2007, 09:56:25 AM
Quote
"Daripada membunuh kita seharusnya menghargai dan menyayangi kehidupan; daripada mencuri kita sebaiknya dengan rela memberikan apa yang dapat kita berikan untuk membantu makhluk lain; daripada mengambil istri orang lain, kita seharusnya menghormati perasaan orang lain. Empat hal lain berkaitan dengan ucapan: Daripada berbohong kita seharusnya selalu mengucapkan kebenaran; daripada menyebabkan ketidakharmonisan di antara orang lain dengan memfitnah mereka kita seharusnya menganjurkan kebajikan dengan berbicara mengenai kualitas baik mereka. Ucapan yang kasar dan menyakitkan terhadap orang lain seharusnya diganti dengan kata-kata yang lembut, sopan, dan penuh kasih; percakapan yang tak berarti seharusnya dihindari dan diganti dengan aktivitas yang bermanfaat. Akhirnya, tiga hal berkaitan dengan batin: kemelekatan [harus] diatasi dan ketidakmelekatan dibangkitkan; niat jahat kepada orang lain harus diganti dengan perasaan cinta kasih dan welas asih ; pandangan keliru dihilangkan dan sikap realistis dibangkitkan."

mungkin bisa juga gini:

Jaga ketat PANCASILA,
Kembangkan PANCADHARMA...


 ^:)^

::
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lily W on 06 October 2007, 10:17:07 AM
Quote
waduh, ga kuat gw ama julukan baru... 
jgn panggil bro Zen ce lily, panggilnya agus aja, ato panda kek, ato kayak sodara ke-7 panggil gw yakuza. jd inget tadi tiba2 temen gw manggil gw Yang Mulia.  Gw bilang, gw ga sanggup ama panggilannya, jgn dipanggil kayak gitu. yg biasa aja.

Nama hanya sebuah konsep....

 _/\_   :lotus:
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Hikoza83 on 06 October 2007, 10:26:20 AM
Quote
waduh, ga kuat gw ama julukan baru... 
jgn panggil bro Zen ce lily, panggilnya agus aja, ato panda kek, ato kayak sodara ke-7 panggil gw yakuza. jd inget tadi tiba2 temen gw manggil gw Yang Mulia.  Gw bilang, gw ga sanggup ama panggilannya, jgn dipanggil kayak gitu. yg biasa aja.

Nama hanya sebuah konsep....

 _/\_   :lotus:
waduh, gmn bilangnya ya...
gw masi tahap belajar, jd ga berani macem2, ce lily. ntar jd domba tersesat... :P
jalan spiritual banyak jebakannya... kalo ga hati2 bisa jatuh ato salah arah...
musti eling...  _/\_


By : Zen
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lily W on 06 October 2007, 10:42:41 AM
Bro Muten,

Hukum kamma bukanlah hukum balas membalas  #:-S

Hukum karma sering juga disebut sebagai "Hukum sebab dan akibat"
Misalnya :
Melempar sebuah batu merupakan satu perbuatan. Batu mengenai jendela kaca dan kaca menjadi pecah. Pecahnya kaca itu adalah akibat dari pelemparan batu. Tetapi, peristiwa ini tidak selesai sampai di sini saja. Kaca yang pecah merupakan pula satu sebab dari kesukaran-kesukaran lain. misalnya, sejumlah uang si pelempar batu tadi harus berpindah tangan untuk mengganti kaca yg pecah itu. Orang itu mungkin terpaksa menggunakan uang yang sebenarnya dicadangkan untuk keperluan lain, sehingga hal itu menimbulkan satu kekecewaan. Kekecewaan ini mungkin akan menjadi sebab dari satu perbuatan yang tidak begitu baik dari orang tersebut, dan begitu seterusnya. Dengan demikian, akibat dari kamma itu tidak akan lekas-lekas berakhir.

Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati sekali dengan perbuatan kita, supaya akibatnya senantiasa akan bersifat baik. Kita hendaknya selalu berbuat baik, yang bermaksud menolong makhluk2 lain, membuat makhluk2 lain bahagia, sehingga perbuatan ini akan membawa satu kamma vipaka (akibat) yang baik dan memberi kekuatan kepada kita untuk melakukan kamma yang lebih baik pula.

 _/\_   :lotus:
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lily W on 06 October 2007, 10:49:01 AM
Quote
waduh, ga kuat gw ama julukan baru... 
jgn panggil bro Zen ce lily, panggilnya agus aja, ato panda kek, ato kayak sodara ke-7 panggil gw yakuza. jd inget tadi tiba2 temen gw manggil gw Yang Mulia.  Gw bilang, gw ga sanggup ama panggilannya, jgn dipanggil kayak gitu. yg biasa aja.

Nama hanya sebuah konsep....

 _/\_   :lotus:
waduh, gmn bilangnya ya...
gw masi tahap belajar, jd ga berani macem2, ce lily. ntar jd domba tersesat... :P
jalan spiritual banyak jebakannya... kalo ga hati2 bisa jatuh ato salah arah...
musti eling...  _/\_


By : Zen

Kita semua juga masih dalam tahap belajar...  ;D

Kalo jadi domba tersesat....ntar si mary (gembala) akan mencari dombanya...... :))

 _/\_   :lotus:
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Hikoza83 on 06 October 2007, 10:56:32 AM
Kita semua juga masih dalam tahap belajar...  ;D

Kalo jadi domba tersesat....ntar si mary (gembala) akan mencari dombanya...... :))

 _/\_   :lotus:
ya, krn itu kita perlu hati2. biar debu2nya ga nempel banyak. en musti rajin2 dibersihin. :)
perkara domba tersesat... ya untung kalo dicari ama gembalanya, kalo ditangkep gembala lain, ce lily...
pindah kandang deh.... :))


By : Zen
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lily W on 06 October 2007, 11:10:42 AM
Yup....bersihkan kekotoran bathin.....LDM (Lobha, Dosa, & Moha)... ;D

 _/\_   :lotus:

Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Forte on 06 October 2007, 01:13:20 PM
Kita semua juga masih dalam tahap belajar...  ;D

Kalo jadi domba tersesat....ntar si mary (gembala) akan mencari dombanya...... :))

 _/\_   :lotus:
ya, krn itu kita perlu hati2. biar debu2nya ga nempel banyak. en musti rajin2 dibersihin. :)
perkara domba tersesat... ya untung kalo dicari ama gembalanya, kalo ditangkep gembala lain, ce lily...
pindah kandang deh.... :))


By : Zen

Untung pindah kandang? Kalau ditangkap "penjagal" gimana ?
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Gun@saro on 07 October 2007, 09:02:32 AM
Dari total 84,000 Dhammakkhanda~
"Di-shrink" menjadi: 37 Bodhipakkhiya Dhamma~
"Kompres" lagi menjadi: 8 Magganga (unsur jalan)~
Ini yg sering didengar: Sila, Samadhi, Pañña~
Ungkapan paling singkat: Sati-Samapajañña

Ajakan dalan tindakan, proses citta, memang lebih tepat diberikan tanda kutip. Ajakan ini bisa berupa: perintah, diingatkan, melihat lbh dulu trus ikutan, reminder organiser juga bisa...

Kamma Niyama yg mencakup seluruh varian proses kamma-vipaka dikategorikan sebagai acinteyya atau hal yg di dapat diselami dengan pemahaman/logika semata (sederhana), termasuk juga jhana, gempa spesifik dll...
Proses kamma-vipaka tdk sesederhana input-output mayor yg sering kita dengar, mencuri-dirampok, gugurin janin ~ jadi mandul, dll...
Memang ada faktor dominan, namun kompleksitas kesadaran saat tindakan dilakukan lah yg menjadikan semua varian itu super unik. Makanya, tidak ada kasus sama persis; beda lingkungan, gender, suasana, dll...

Mengapa? Karena dalam proses citta-vithi (proses kesadaran/mikiran). Bahkan saat indera kontak dgn obyek saja, impulse ke dlm calon kamma (perbuatan) sdh muncul (negativ ato positiv, perasaan seperti apa). Kemudian disusul oleh kontak pikiran dgn obyeknya, saat ini potensi kamma pun sdh ditanam dlm 7 saat pikiran; ada 3: berbuah pd kehidupan ini, berbuah pd kehidupan setelah ini, berbuah pd kondisi kapan²...

Nah... Kapan vipaka itu persisnya "berbuah"? Jika kondisi pendukungnya passs... Maka hal itu tdk terelakan... Jika kondisinya tdk pernah pas, maka dikatakan sebagai ahosi kamma (expire)...

[/quote]
setahuku, salah satu dari 84.000 praktek Dhamma/Dharma yg diajarkan oleh Sang Buddha adalah menjalankan sila.

By : Zen
[/quote]
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Muten Roshi on 09 October 2007, 02:39:49 PM
iya gw paham, misalnya kalao ada seorang pencuri tidak ditangkap polisi/berhasil melarikan diri, maka masih ada raja yama yang siap menangkap dan menyiksa terdakwa..   ;) si korban pencurian  tidak usah repot-repot membalas dendam..  ;D

Bro Muten,

Hukum kamma bukanlah hukum balas membalas  #:-S

Kita ambil contoh sederhana ya:
~ Pak Rosh mencopet dipasar, yg kecopetan gak berasa, tapi orang2 disekitar tahu kejadiannya, Pak Rosh dikejar massa, tertangkap dan digebukin ampe bonyok.

Analisa:
~ Pak Rosh membuat kamma buruk (mencopet)
~ Pak Rosh menerima vipaka (digebukin masa)
~ Korbannya tidak perlu membalas dendam, tapi kamma tetap berbuah kan?

PS: Muten nih nanya2 soal ayam melulu, aku curiga jangan2 kamu memang berbisnis jual beli ayam? Atau punya otlet Kentucky?



::

Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Sukma Kemenyan on 09 October 2007, 04:40:00 PM
Tukang Ayam sewaktu membunuh Ayam pasti lage senang...

asik... dagangan gue laku...  8) :whistle: <:-P
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Upaseno on 09 October 2007, 10:24:19 PM
 :o

 :o

 :-?

 :))
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lex Chan on 10 October 2007, 01:52:53 PM
Penjual ayam segar (dan sekaligus penjagal) membunuh ayam karena disuruh oleh pembeli ayam.

Kalau pembeli ayam itu hanya pembantu rumah tangga yang disuruh oleh majikannya untuk membeli ayam segar, maka "biang kerok"-nya adalah si majikan..

Kira2 selain si penjual ayam segar, si pembantu dan si majikan gembira ngga ya? :whistle:
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Muten Roshi on 10 October 2007, 03:08:56 PM
masih banyak contoh-contoh lain sih.. misalnya nelayan, kalo nangkep ikan dapet banyak dan dapet ikan gede-gede..  betapa gembira hatinya.  :P


Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: dilbert on 17 October 2007, 10:50:07 PM
Judul Thread ini "MEMBUNUH AYAM DENGAN PERASAAN GEMBIRA"

seolah olah menjustifikasi atau mengajarkan kepada orang-orang untuk menghindari karma yang lebih buruk. dhamma yang diajarkan oleh sang buddha, jika dipahami setengah-setengah adalah seperti halnya memegang seekor ular. kalau yang dipegang kepalanya, maka aman. Jika yang dipegang ekornya, maka bahaya.

Kadang orang terlalu pintar dhamma, kemungkinan untuk menjadi sesat cukup besar. Ini dinamakan dengan pintar dhamma tapi sesat.

Jika kita belajar dhamma tetapi kemudian mencari celah-celah untuk menjustifikasi perbuatan kita, ini sama halnya dengan pengacara yang mencari celah celah dari hukum untuk lari dan menghindari klien-nya dari hukuman.

Hanya ini yang bisa saya sampaikan, pernyataan mengenai MEMBUNUH DENGAN PERASAAN GEMBIRA, diserahkan kepada pemikiran masing-masing individu.
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 18 October 2007, 08:10:06 AM
membunuh dengan perasaan gembira...
membunuh orang dengan perasaan benci...
membunuh orang dengan perasaan netral...

sebenarnya pembahasan ini bertujuan mempelajari faktor2 citta dan cetasika yg timbul dalam setiap tindakan kita. Gunanya untuk menyadari kusala dan akusala kamma, sehingga kita dapat sadar atas tindakan yg kita lakukan.

Mungkin sdr. Dilbert dapat mempelajari dulu dari awal postingan... histori thread ini. Jika dilihat dari judul semata "membunuh dengan perasaan gembira" memang bisa timbul praduga yg macam2.

Anumodana


::
::


 
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: markosprawira on 24 November 2007, 06:53:44 PM
setuju dengan bro will...

sebenarnya ini memberikan wawasan bagi kita semua untuk selalu waspada dan mengawasi geral gerik batin setiap saat
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Forte on 25 January 2008, 04:27:41 PM
Post dari Bro Willi

Quote from: Eddi Brokoli
Ternyata menyenangkan. Ada perasaa tenang dalam hati, apalagi setelah menyebut nama Bis***** All**huak*** sebelum memotong kambing, kata Eddi yang pada Idul Adha, Kamis (20/12), ingin terlibat langsung menyembilih kambing kurban

Selengkapnya liat di gambar..





[attachment deleted by admin]
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 25 January 2008, 04:42:29 PM
anumodana Bro Hed...

 _/\_

Itu guntingan koran Kompas, hari Minggu kira2 bulan Dec 2007.

Dari artikel koran diatas dapat kita lihat:
Seseorang yg merasa BAHAGIA, dan TENANG sewaktu melakukan penyembelihan makhluk hidup.

Dapat dilihat betapa bahayanya "pandangan salah" (Miccha Ditthi). Dengan berpandangan salah seseorang berpotensi mengulangi perbuatan yg salah tersebut, karna menganggapnya sebagai sesuatu yg benar....

::
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: tesla on 28 January 2008, 02:48:23 PM
Judul Thread ini "MEMBUNUH AYAM DENGAN PERASAAN GEMBIRA"

seolah olah menjustifikasi atau mengajarkan kepada orang-orang untuk menghindari karma yang lebih buruk. dhamma yang diajarkan oleh sang buddha, jika dipahami setengah-setengah adalah seperti halnya memegang seekor ular. kalau yang dipegang kepalanya, maka aman. Jika yang dipegang ekornya, maka bahaya.

Kadang orang terlalu pintar dhamma, kemungkinan untuk menjadi sesat cukup besar. Ini dinamakan dengan pintar dhamma tapi sesat.

Jika kita belajar dhamma tetapi kemudian mencari celah-celah untuk menjustifikasi perbuatan kita, ini sama halnya dengan pengacara yang mencari celah celah dari hukum untuk lari dan menghindari klien-nya dari hukuman.

Hanya ini yang bisa saya sampaikan, pernyataan mengenai MEMBUNUH DENGAN PERASAAN GEMBIRA, diserahkan kepada pemikiran masing-masing individu.

membunuh dg perasaan senang, sedih, netral, marah, dll tetap akan menghasilkan vipaka buruk...

IMO, yg tidak menghasilkan vipaka buruk adalah apabila 'membunuh tanpa niat membunuh'
tapi kalau ga ada niat kecil sekali kemungkinan terjadi pembunuhan ya...

tanpa niat membunuh artinya tidak sengaja :)
mentidak-sengajakan = sengaja yah

Quote
Dari artikel koran diatas dapat kita lihat:
Seseorang yg merasa BAHAGIA, dan TENANG sewaktu melakukan penyembelihan makhluk hidup.

walau dilakukan dg perasaan tenang & bahagia, acara kurban jelas disertai dg niat membunuh... tinggal tunggu waktunya aja kamma tsb berbuah.
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: SandalJepit on 29 March 2008, 08:12:04 PM
 :o gw koq jadi bingung nih.... jadi gimana nih kesimpulan membunuh dengan perasaan gembira? lalu hukum karma nya apa ya?  :o :o :o
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: markosprawira on 31 March 2008, 08:49:03 AM
:o gw koq jadi bingung nih.... jadi gimana nih kesimpulan membunuh dengan perasaan gembira? lalu hukum karma nya apa ya?  :o :o :o

dear bro sandal jepit,

ga usah dipusingin ama hukum kamma..... simpelnya sih mirip ama hukum sehari-hari seperti KUHP kok.....

misal membunuh dengan sengaja dan sudah direncanakan, hukumannya minimal 20 tahun s/d seumur hidup

membunuh dengan sengaja tapi tidak direncanakan, hukumannya 10 - 20 tahun

dst....dst...........

sesuatu yg simpel kok, cuma kebanyakan orang selalu punya itikad/niat untuk nyari2 celah........ padahal hukum kamma udah jelas, begitu  ada niat, akan dapat vipakanya.....
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: jacky on 25 July 2009, 12:51:01 PM
hai,
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: jacky on 25 July 2009, 12:52:42 PM
saya baru join.forum yang dibincangkan tentang hukum karma memang best.so saya tersesat kat web nie n terus join..boleh ke?
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: F.T on 25 July 2009, 01:11:40 PM
Welcome jacky, where ar u come from? ... Sptnya pake bahasa melayu ..

Silahkan bergabung yah...
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: markosprawira on 27 July 2009, 08:14:39 AM
Yup welcome to DC......

we always happy to see new member
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Lily W on 27 July 2009, 09:18:49 AM
saya baru join.forum yang dibincangkan tentang hukum karma memang best.so saya tersesat kat web nie n terus join..boleh ke?


boleh aja...;D

Sering-sering posting yah...;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 27 July 2009, 12:46:38 PM
sip...

dengan begitu pernyataan "Segala sesuatu atas kehendak tuhan" tidaklah tepat dan pernyataan ini tidak bermanfaat karena akan menghilangkan kesadaran akan tanggung jawab diri sendiri...

Karena, apa yg disampaikan oleh Sang Guru:

Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,
oleh diri sendiri seseorang menjadi suci.
Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri.
Tak seseorang pun yang dapat mensucikan orang lain. (Dhammapada 165)

Diri sendirilah penyebab segala penderitaan dan kebahagiaan kita, maka kita konsisten harus mencari penyebabnya dalam diri sendiri, memperbaiki diri sendiri, ketimbang dreaming ada makhluk maha kuasa yg mengatur2 kita...

::
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: g.citra on 27 July 2009, 12:47:02 PM
hmm ... kayaknya jadi salah tempat neh !!!
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: markosprawira on 27 July 2009, 01:13:49 PM
Postingan yang OOT dipindahkan ke kamar darurat OOT
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Hendra Susanto on 27 July 2009, 01:22:42 PM
kamarnya dijaga baek2 om...
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: markosprawira on 27 July 2009, 01:30:45 PM
limited internet usage......  :-[

aye sih mendingan remove yg ga perlu aja... kalo locked, sayang member yg serius mo diskusi  _/\_
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: Hendra Susanto on 27 July 2009, 01:43:37 PM
limited internet usage......  :-[

aye sih mendingan remove yg ga perlu aja... kalo locked, sayang member yg serius mo diskusi  _/\_

hehehheh... di-lock supaya adem lalu dibuka lagi...
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: dedy on 27 August 2009, 11:03:08 PM
sila untuk kaum gharavasa ( perumahtanggaan) adalah

Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami
Adinadana veramani sikkhapadam samadiyami
Kamesu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami
Musavada veramani sikkhapadam samadiyami
Surameraya majjapamadatthana veramani sikkhapadam samadiyami

Artinya :

Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup
Aku bertekad akan melatih diri menghindari  mengambil barang yang tidak diberikan
Aku bertekad akan melatih diri menghindari  perbuatan asusila
Aku bertekad akan melatih diri menghindari  ucapan yang tidak benar
Aku bertekad akan melatih diri menghindari  segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran. 

gimana nih? daa yang bisa klarifikasi gak????
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: williamhalim on 28 August 2009, 08:58:05 AM
sila untuk kaum gharavasa ( perumahtanggaan) adalah


Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup

gimana nih? daa yang bisa klarifikasi gak????


Pernyataan yg di bold itu kan sudah jelas.
Bisa dispesifik lagi apanya yg mau di klarifikasi?

::
Title: Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
Post by: markosprawira on 28 August 2009, 12:05:46 PM
Nunggu penjelasan mode : ON.........