Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: ajan on 27 September 2009, 02:31:45 PM

Title: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: ajan on 27 September 2009, 02:31:45 PM
Namo Buddhaya...

Di Tipitaka ( saya lupa persisnya di bagian mana ) Sang Buddha pernah meramalkan sangha hanya akan bertahan selama 500 tahun dikarenakan diterimanya perempuan sebagai bikkhuni oleh Sang Buddha.

Tapi kenyataan sampai sekarang ( 2500 tahun lebih telah berlalu ) sangha tetap eksis.

Apakah Ramalan Sang Buddha Meleset ?

Kawan-kawan mohon pencerahannya ya, mohon maaf lahir batin kalo ade sale-sale kate.

 _/\_
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Indra on 27 September 2009, 02:39:09 PM
kurang satu 0, 5000 bukan 500, lebih baik sertakan rujukan valid
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: No Pain No Gain on 27 September 2009, 03:18:16 PM
kurang satu 0, 5000 bukan 500, lebih baik sertakan rujukan valid

yang saya tau juga 5000..hehehe...bukan 500
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: J.W on 27 September 2009, 05:11:54 PM
2500 = sekitar thn 2009 (kira2 aja yah..soli)
Berarti 2500 thn kedepannya skitar tahun 4500..sudah tidak ada sangha lagi ???
dhamma dilupakan ??
kedatangan metteya ??
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: F.T on 27 September 2009, 05:43:18 PM
2500 Sebelum Masehi khan ?  jadi harusnya tahun 2500 ... sekitar 500 an tahun lagi...
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Indra on 27 September 2009, 06:17:03 PM
2500 Sebelum Masehi khan ?  jadi harusnya tahun 2500 ... sekitar 500 an tahun lagi...

ini lagi ngomongin apa sih? kok gak nyambung...
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Dhamma Sukkha on 27 September 2009, 06:58:29 PM
iyaa w dah liat di buku... ;D ;D ;D
yg benar 5000 thn, kurang nolnya broo...^^
ini kutipannya :
"Ananda, apabila wanita tdk diizinkan utk meninggalkan kehidupan duniawi dan memasuki kehidupan suci dgn menjalani Ajaran dan Peraturan yg dipimpin oleh Sang Tathagata, Kehidupan Suci akan berlangsung dlm masa yg lama sekali dan Dhamma Yang Mulia akan bertahan 10.000 thn lamanya. Tetapi, sejak wanita diizinkan meninggalkan kehidupan duniawi, maka kehidupan Suci tdk akan berlangsung lama dan Dhamma Yg Mulia hanya akan bertahan selama 5.000 thn."
Sang Buddha menambahkan,
"Seperti perumpamaan ini, Ananda, rumah yg dihuni oleh lbh byk wanita dan laki2nya sedikit maka akan mudah dirampok. Demikian pula dimana Ajaran dan Peraturan yg mengizinkan wanita meninggalkan Kehidupan Suci tdk akan bertahan lama."

"Dan seperti seorang laki2 yg akan membangun terlbh dahulu sebuah  bendungan yg besar sehingga dapat menampung air, demikian pula Tathagata membentenginya dgn Delapan  Peraturan Utama utk Sangha Bhikkhuni, yg tdk boleh dilanggar selama hidup mereka."

2500 Sebelum Masehi khan ?  jadi harusnya tahun 2500 ... sekitar 500 an tahun lagi...

ini lagi ngomongin apa sih? kok gak nyambung...
itu bro teroris lagi perkirain brapa tahun lagi cek angg... :)) :)) :))

Metta cittena,
Citta _/\_
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: K on 27 September 2009, 09:12:10 PM
ikutan nambahin ah.. tapi rada OOT..
IMO, buddha tidak melakukan ramal meramal, itu hanya statement beliau, dan bukan ramalan..
500 atau 5000 tidak terlalu penting juga kan..
yang penting kan ajaran beliau :)
maap kl OOT teman teman.. ^^

_/\_
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Namaste on 27 September 2009, 09:56:48 PM
Tapi bro n sis, ada apa ya dengan wanita?, begitu wanita masuk sangha, umur sangha jd pendek ya.....ada yg bisa kasih penjelasan gak....maaf bila pertanyaannya terlalu kritis.....
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: dhammadinna on 27 September 2009, 10:43:12 PM
2500 Sebelum Masehi khan ?  jadi harusnya tahun 2500 ... sekitar 500 an tahun lagi...

Ralat utk Marfel, bukan 2500 sebelum masehi... tp ajaran Buddha sudah berlangsung selama krg lebih 2500 thn.
Hitungan matematikanya sih begini:

Sang Buddha lahir thn 623 Sebelum masehi
Pemutaran Roda Dhamma dimulai pada saat beliau berusia 35 tahun
Jadi, saat itu adalah tahun 588 Sebelum Masehi.

Skrg tahun 2009, jadi sudah berjalan 2009+588= 2597 tahun

Jadi masih tersisa 5000 - 2597 = 2403 tahun.

***

NB:
5000 itu kan perkiraan, gak persis jg 5000 thn. Lagipula bukankah kehidupan ini tidak pasti??? banyak faktor yg mempengaruhinya... Terlepas dari "5000thn" itu, yg g tangkap (tlg dikoreksi kalo salah), bila wanita masuk dalam Sangha, maka 'usia' Dhamma hanya mencapai kurang lebih setengahnya dari pada 'usia' Dhamma bila wanita tidak masuk dalam Sangha. Tp sekali lagi, bny faktor yg mempengaruhinya.

"Dan seperti seorang laki2 yg akan membangun terlbh dahulu sebuah  bendungan yg besar sehingga dapat menampung air, demikian pula Tathagata membentenginya dgn Delapan  Peraturan Utama utk Sangha Bhikkhuni, yg tdk boleh dilanggar selama hidup mereka."

***

Tapi bro n sis, ada apa ya dengan wanita?, begitu wanita masuk sangha, umur sangha jd pendek ya.....ada yg bisa kasih penjelasan gak....maaf bila pertanyaannya terlalu kritis.....

Bisa liat ini (dari milis Samaggi Phala)
http://www.samaggi-phala.or.id/ftj_win.php?id=555

Dalam perjalanan sejarah Agama Buddha, memang Sang Buddha telah mengijinkan para wanita untuk menjadi bhikkhuni. Sang Buddha sendiri juga telah mendirikan Sangha Bhikkhuni.
Adapun kemunduran yang akan dialami Buddha Dhamma seperti yang telah diuraikan dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa berkumpulnya para pria yang telah menjadi bhikkhu dan wanita yang telah menjadi bhikkhuni ketika kebanyakan di antara mereka masih belum mencapai kesucian dan tinggal berdekatan di sebuah tempat akan berpotensi timbul masalah. Masalah utama mereka adalah kisah cinta yang mungkin akan mengurangi keyakinan para umat setelah melihat perilaku mereka yang tidak jauh berbeda dengan perilaku umat perumah tangga biasa.
Padahal, apabila para bhikkhu dan bhikkhuni itu semua telah mencapai kesucian yaitu telah lenyap ketamakan, kebencian serta kegelapan batinnya, masalah ini tentu tidak akan ada. Keyakinan umat pun akan selalu dapat terjaga.
Dengan demikian, penyebab kemunduran Buddha Dhamma bukan hanya karena adanya wanita dalam Sangha, melainkan berkumpulnya pria dan wanita yang belum mencapai kesucian di tempat yang berdekatan, yaitu vihara.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan manfaat untuk semua fihak yang sering mempunyai pandangan keliru tentang keberadaan wanita dalam Agama Buddha yang dianggap menjadi penyebab kemunduran Buddha Dhamma.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: hardymika on 27 September 2009, 10:56:53 PM
wah.. ternyata benar 5000th ya.. soalnya dulu wkt kuliah pelajaran agama Buddha juga kalo gak salah dibilang 500 tahun. ternyata salah.

dan uniknya  ini merupakan yang pertama kali di dalam sejarah dunia ini, terbentuknya Sangha Bhikkhuni dengan peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan selama hidupnya.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Indra on 27 September 2009, 11:12:03 PM
wah.. ternyata benar 5000th ya.. soalnya dulu wkt kuliah pelajaran agama Buddha juga kalo gak salah dibilang 500 tahun. ternyata salah.

dan uniknya  ini merupakan yang pertama kali di dalam sejarah dunia ini, terbentuknya Sangha Bhikkhuni dengan peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan selama hidupnya.

Vinaya baik untuk bhikkhu maupun bhikkhuni memang harus dilaksanakan selama ybs menjadi bhikkhu/bhikkhuni. kalau lepas jubah tidak wajib menjalankan vinaya lagi.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Nevada on 27 September 2009, 11:39:25 PM
Quote
"If, Ânanda, women had not retired from household life to the houseless one, under the Doctrine and Discipline announced by The Tathâgata, religion, Ânanda, would long endure; a thousand years would the Good Doctrine abide. But since, Ânanda, women have now retired from household life to the houseless one, under the Doctrine and Discipline announced by The Tathâgata, not long, Ânanda, will religion endure; but five hundred years, Ânanda, will the Good Doctrine abide. Just as, Ânanda, those families which consist of many women and few men are easily overcome by burglars, in exactly the same way, Ânanda, when women retire from household life to the houseless one, under a doctrine and discipline, that religion does not long endure. Just as, Ânanda, when the disease called mildew falls upon a flourishing field of rice, that field of rice does not long endure, in exactly the same way, Ânanda, when women retire from household life to the houseless one, under a doctrine and discipline, that religion does not long endure. Even as, Ânanda, when the disease called rust falls upon a flourishing field of sugar-cane, that field of sugar-cane does not long endure, in exactly the same way, Ânanda, when women retire from household life to the houseless one, under a doctrine and discipline, that religion does not long endure. And just as, Ânanda, to a large pond a man would prudently build a dike, in order that the water might not transgress its bounds, in exactly the same way, Ânanda, have I prudently laid down eight weighty regulations, not to be transgressed as long as life shall last."

Source: http://www.sacred-texts.com/bud/bits/bits099.htm (http://www.sacred-texts.com/bud/bits/bits099.htm)


Terjemahan:

"Jika Ananda, wanita tidak meninggalkan penghidupan duniawi dan memasuki penghidupan tanpa-rumah dengan menjalani Ajaran dan Disiplin yang dipimpin oleh Sang Tathagtha, Ananda, maka Buddhasasana ini akan bertahan dalam waktu yang lama; Kehidupan Suci mampu bertahan sampai ribuan tahun. Tetapi, Ananda, sejak wanita meninggalkan penghidupan duniawi dan memasuki penghidupan tanpa-rumah dengan menjalani Ajaran dan Disiplin yang dipimpin oleh Sang Tathagatha, Ananda, maka Buddhasasana ini tidak akan bertahan lama; Kehidupan Suci hanya akan bertahan selama lima ratus tahun, Ananda. Seperti perumpamaan ini Ananda, keluarga yang dihuni oleh lebih banyak wanita daripada laki-laki akan lebih mudah dirampok. Demikian pula Ananda, ketika wanita meninggalkan penghidupan duniawi dan memasuki penghidupan tanpa-rumah dengan menjalani Ajaran dan Disiplin, maka Buddhasasana ini tidak akan bertahan lama. Seperti perumpamaan ini Ananda, ketika jamur mulai berkembang-biak di ladang dan beras, maka ladang dan beras itu tidak akan bertahan lama. Demikian pula Ananda,  ketika wanita meninggalkan penghidupan duniawi dan memasuki penghidupan tanpa-rumah dengan menjalani Ajaran dan Disiplin, maka Buddhasasana ini tidak akan bertahan lama. Bahkan seperti perumpamaan ini pula Ananda, ketika lumut mulai berkembang-biak di ladang dan tebu, maka ladang dan tebu itu tidak akan bertahan lama. Demikian pula Ananda, ketika wanita meninggalkan penghidupan duniawi dan memasuki penghidupan tanpa-rumah dengan menjalani Ajaran dan Disiplin, maka Buddhasasana ini tidak akan bertahan lama. Dan karena itu Ananda, seperti seorang laki-laki kuat yang terlebih dahulu membangun bendungan yang besar, maka air tidak bisa memasuki daerah batasan. Demikian pula Ananda, Aku membentengi Ajaran dan Disiplin ini dengan delapan peraturan berat kepada Sangha Bhikkhuni, untuk mencegah serangan dari luar yang bisa cepat merusak Buddhasasana ini."


Sang Buddha menyatakan bahwa Buddhasasana hanya akan bertahan selama 500 tahun, bila wanita diizinkan masuk ke dalam komunitas Sangha. Yang sering dipublikasikan oleh referensi dari Indonesia adalah 5.000 tahun. Padahal yang dinyatakan Sang Buddha adalah 500 tahun (lima ratus tahun).

Ini terjadi mungkin disebabkan oleh kesalahan penulisan, ataupun kesalahan penyebutan. Di luar kemungkinan ini, masih ada kemungkinan lainnya; yaitu ada pihak yang berusaha menutup 'celah' di pernyataan Sang Buddha ini. Karena sebagian orang berpendapat bahwa pernyataan Sang Buddha ini terbukti salah, karena kenyataannya Buddhasasana masih berdiri sampai sekarang. Karena itu, mereka berusaha mengubah teksnya (dalam Bahasa Indonesia) dengan menyebut angka 5.000 tahun; dan Kehidupan Suci sebenarnya juga bisa berlangsung selama 10.000 tahun.

Tapi bila kita membaca Vinaya II, 256 [Culla Vagga (x.11)], kita mendapatkan gambaran jelas tentang pernyataan Sang Buddha; dan apa yang dikatakan-Nya itu tidaklah meleset. Bahkan mungkin bisa dikatakan akurat.

Sang Buddha menyatakan bahwa Buddhasasana ini akan cepat lenyap apabila wanita memasuki Sangha. Mengapa? Karena ketika wanita memasuki Sangha, maka komunitas bhikkhu (Sangha) sedikit-banyak akan beralih fungsi sebagai 'perkumpulan duniawi' dengan kedok penghidupan tanpa-rumah. Riskan sekali bagi Sangha yang terdiri dari laki-laki dan perempuan untuk tumbuh bersama dan berbaur secara terbuka. Selain itu, kondisi demikian membuat Buddhasasana menjadi lebih lemah, dan bisa dimanfaatkan oleh pihak luar yang ingin menghancurkan Buddhasasana. Salah satu fakta nyatanya adalah pada masa kepemerintahan Raja Asoka di sekitar 3 abad setelah Sang Buddha memasuki Parinibbana (mangkat). Banyak oknum luar yang mencoba memasuki Sangha dan mencoba menghancurkan Buddhasasana dari dalam. Ini disebabkan salah satunya karena pesatnya pertumbuhan Sangha Bhikkhuni.

Melihat resiko yang besar ini, Sang Buddha membentenginya dengan menetapkan 8 peraturan berat yang harus dijalani oleh para bhikkhuni. 8 peraturan ini dicetuskan untuk meminimalisasi resiko yang terjadi karena tumbuhnya Sangha Bhikkhuni di dalam Buddhasasana.

Sekarang semuanya sudah jelas, bukan? Sang Buddha memang menyatakan bahwa Buddhasasana hanya mampu bertahan selama 500 tahun, apabila wanita memasuki Sangha. Untuk mencegah kelenyapan Buddhasasana dalam waktu 500 tahun ini, Sang Buddha menetapkan 8 peraturan berat kepada Sangha Bhikkhuni. Dengan menjalankan 8 peraturan berat ini, Sangha Bhikkhuni akan berdiri dengan baik; dan tidak akan mengakibatkan lenyapnya Buddhasasana dalam waktu yang singkat.

Karena itu, sekarang tidak perlu lagi merevisi pernyataan Sang Buddha menjadi "5.000 tahun"; apalagi menyatakan bahwa ramalan Sang Buddha ini meleset. Karena yang disampaikan Sang Buddha sudah sangat jelas sekali, yakni Buddhasasana masih bisa eksis lagi sampai ribuan tahun.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Adhitthana on 28 September 2009, 12:01:03 AM
Jadi maksudnya .... tidak ada yg salah dengan angka 500 tahun yaaah
Bila saja Sang Buddha tidak menambahkan delapan peraturan berat kepada Sangha Bhikkhuni
maka Dhamma ini akan lenyap 500 tahun kemudian ......

Selama ini pengertian 5000 tahun di kurangi tahun sekarang 2600 maka sisa waktu bertahannya Dhamma
tinggal 2400 ......
dengan ada keterangan ini menjadi jelas ...... hitung2an itu tidak berlaku lagi  ;D

Anumodana  _/\_
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Dhamma Sukkha on 28 September 2009, 12:05:22 AM
Tapi bro n sis, ada apa ya dengan wanita?, begitu wanita masuk sangha, umur sangha jd pendek ya.....ada yg bisa kasih penjelasan gak....maaf bila pertanyaannya terlalu kritis.....
tambahan dari yg sudah2...
Sang Buddha menambahkan,
"Seperti perumpamaan ini, Ananda, rumah yg dihuni oleh lbh byk wanita dan laki2nya sedikit maka akan mudah dirampok. Demikian pula dimana Ajaran dan Peraturan yg mengizinkan wanita meninggalkan Kehidupan Suci tdk akan bertahan lama."

"Dan seperti seorang laki2 yg akan membangun terlbh dahulu sebuah  bendungan yg besar sehingga dapat menampung air, demikian pula Tathagata membentenginya dgn Delapan  Peraturan Utama utk Sangha Bhikkhuni, yg tdk boleh dilanggar selama hidup mereka."
menurut asumsi w,
laki2 itu kan dapat melindungi, sementara kalau laki2nya lbh sedikit dari jlh wanitanya, mungkin akan kesulitan dalam melindungi wanita yg jlhnya lbh byk...
kurang lbh begitu, menurut wnyaa...^^/""

klo ada yg keliru dari postingan wnya mohon diluruskan yooo... ^:)^ ^:)^ ^:)^

Metta cittena,
Citta _/\_
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Nevada on 28 September 2009, 12:05:55 AM
Jadi maksudnya .... tidak ada yg salah dengan angka 500 tahun yaaah
Bila saja Sang Buddha tidak menambahkan delapan peraturan berat kepada Sangha Bhikkhuni
maka Dhamma ini akan lenyap 500 tahun kemudian ......

Selama ini pengertian 5000 tahun di kurangi tahun sekarang 2600 maka sisa waktu bertahannya Dhamma
tinggal 2400 ......
dengan ada keterangan ini menjadi jelas ...... hitung2an itu tidak berlaku lagi  ;D

Anumodana  _/\_

Betul.

Buddhasasana masih akan eksis sampai ribuan tahun lagi, karena Sang Buddha sudah menetapkan 8 peraturan berat terlebih dahulu kepada Sangha Bhikkhuni. 8 peraturan berat ini berfungsi untuk memperkuat fondasi agar Buddhasasana tidak cepat lenyap.

Karena itu, tidak perlu itung-itungan segala bahwa Buddhasasana tinggal 2.403 tahun lagi. Sang Buddha menyatakan bahwa Buddhasasana bisa bertahan sampai ribuan tahun lagi (terhitung dari masa Beliau).

Selama Dhamma dan Vinaya berdiri tegak, selama itu pula Buddhasasana akan tetap bertahan. Sekarang tugas kita hanyalah menjaga dan melestarikan Dhamma (Ajaran) dan Vinaya (Disiplin) ini agar bisa eksis dalam waktu yang lama.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Dhamma Sukkha on 28 September 2009, 12:17:22 AM
ramalan=sesuatu yg tdk pasti, sesuatu yg belum pasti artinya mungkin saja dapat diubah...\;D/\;D/\;D/
spt kata opaa,
Quote
Sekarang tugas kita hanyalah menjaga dan melestarikan Dhamma (Ajaran) dan Vinaya (Disiplin) ini agar bisa eksis dalam waktu yang lama.
\:yes:/\:yes:/\:yes:/
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: ajan on 28 September 2009, 09:00:10 AM
oke, thank you upasaka atas penjelasannya, tadinya membaca penjelasan teman2 yang lain saya jadi ragu2 apa betul pernyataan Sang Buddha 5000 ( lima ribu ) tahun, bukan 500 ( lima ratus ) tahun ?

eh, ternyata benar 500 ( lima ratus ) tahun. akan tetapi setelah dibentengi 8 peraturan berat maka eksistensi sangha menjadi tak terbatas waktunya. tergantung usaha manusia itu sendiri, bukan begitu bro upasaka ?
 
 _/\_
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: andyjkt on 28 September 2009, 09:01:43 AM
apakah sangha bhikkuni masih exist? Sepengetahuan saya sudah tidak ada.
Mohon pencerahannya.
 ^:)^ ^:)^ ^:)^
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Nevada on 28 September 2009, 09:14:04 AM
oke, thank you upasaka atas penjelasannya, tadinya membaca penjelasan teman2 yang lain saya jadi ragu2 apa betul pernyataan Sang Buddha 5000 ( lima ribu ) tahun, bukan 500 ( lima ratus ) tahun ?

eh, ternyata benar 500 ( lima ratus ) tahun. akan tetapi setelah dibentengi 8 peraturan berat maka eksistensi sangha menjadi tak terbatas waktunya. tergantung usaha manusia itu sendiri, bukan begitu bro upasaka ?
 
 _/\_

Bukan tidak terbatas. Sang Buddha sudah menyatakan Buddhasasana mampu bertahan selama ribuan tahun. Artinya sekuat apapun usaha kita untuk menjaga dan melestarikan Buddhasasana, sepertinya tidak akan bertahan lebih dari ribuan tahun.


apakah sangha bhikkuni masih exist? Sepengetahuan saya sudah tidak ada.
Mohon pencerahannya.
 ^:)^ ^:)^ ^:)^

Dalam tradisi Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak eksis. Tapi dalam tradisi Mahayana dan Vajrayana, Sangha Bhiksuni masih eksis.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: dhammadinna on 28 September 2009, 09:19:52 AM
Ooo.. benar... benar, jadi kesimpulannya, 500 atau 5000 gak jadi masalah ya... oke, thanks bro upasaka :)

Dalam tradisi Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak eksis. Tapi dalam tradisi Mahayana dan Vajrayana, Sangha Bhiksuni masih eksis.

Btw, ttg bhikkhuni theravada, sy pernah ketemu kok... maksudnya sudah tidak eksis bgmn ya, bro??
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Nevada on 28 September 2009, 09:23:11 AM
Semoga bermanfaat untuk semua. :)
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Nevada on 28 September 2009, 09:28:20 AM
Dalam tradisi Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak eksis. Tapi dalam tradisi Mahayana dan Vajrayana, Sangha Bhiksuni masih eksis.

Btw, ttg bhikkhuni theravada, sy pernah ketemu kok... maksudnya sudah tidak eksis bgmn ya, bro??

Sangha Bhikkhuni di tradisi Theravada sudah tidak ada lagi. Mungkin yang Sis Melia Yansil lihat itu adalah Atthasilani, Silacarini, atau mungkin Anagarini.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: K.K. on 28 September 2009, 10:10:33 AM
Namo Buddhaya...

Di Tipitaka ( saya lupa persisnya di bagian mana ) Sang Buddha pernah meramalkan sangha hanya akan bertahan selama 500 tahun dikarenakan diterimanya perempuan sebagai bikkhuni oleh Sang Buddha.

Tapi kenyataan sampai sekarang ( 2500 tahun lebih telah berlalu ) sangha tetap eksis.

Apakah Ramalan Sang Buddha Meleset ?

Kawan-kawan mohon pencerahannya ya, mohon maaf lahir batin kalo ade sale-sale kate.

 _/\_

Dalam Anguttara Nikaya viii, 51, dikatakan bahwa umur ajaran murni akan bertahan 1000 tahun tanpa wanita menjalani kehidupan suci (menjadi bhikkhuni), 500 tahun jika wanita menjalani kehidupan suci.

Sace, ānanda, nālabhissa mātugāmo tathāgatappavedite dhammavinaye agārasmā anagāriyaṃ pabbajjaṃ, ciraṭṭhitikaṃ, ānanda, brahmacariyaṃ abhavissa, vassasahassameva saddhammo tiṭṭheyya. Yato ca kho, ānanda, mātugāmo tathāgatappavedite dhammavinaye agārasmā anagāriyaṃ pabbajito, na dāni, ānanda, brahmacariyaṃ ciraṭṭhitikaṃ bhavissati. Pañceva dāni, ānanda, vassasatāni saddhammo ṭhassati.


Dalam Milinda Pañha, bagian penyelesaian paradox tentang durasi Buddha-sasana, dikatakan oleh Nagasena bahwa 500 tahun adalah umur Buddha-sasana sebagai agama yang murni. Sedangkan Buddha-sasana dalam artian pencapaian kesucian bagi yang menjalankan Buddha-dhamma, akan terus ada selama orang menjalankan kehidupan suci secara sempurna.

Buddha-sasana yang "murni" sudah hilang setelah 500 tahun. Puncaknya adalah pada pecahnya Mahasanghika yang kemudian membentuk 2 "Sangha" yang berbeda. Oleh sebab itu, adalah tidak sesuai dengan ucapan Sang Buddha sendiri jika sekarang ini seseorang mengatakan alirannya lebih asli, lebih benar daripada aliran lain, sebab memang sekarang ini sudah tidak ada lagi yang "asli". Jadi memang ramalan Buddha tidak meleset.

Namun apakah berarti sia-sia belajar ajaran Buddha? Tidak demikian. Semua orang bisa mendapatkan manfaat dhamma jika ia sendiri belajar, menyelidiki, dan membuktikan kebenaran. Pencapaian kesucian seseorang tidak ada sangkut pautnya dengan "kemurnian agama".
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: bond on 28 September 2009, 10:21:28 AM
Jika demikian...maka sekalipun tidak ada Buddha-sasana yang murni, paling tidak, ada yg paling mendekati murni DAN carilah Buddha-sasana yg banyak terdapat orang yg menjalankan kehidupan suci secara sempurna... Buddha-sasana manakah itu? DAN juga carilah orang yg menjalankan kehidupan suci secara sempurna yg berada di dalam Buddha-sasana itu. Lalu latihlah sesuai Dhamma dan vinaya yg sesuai dengan yg diajarkan Sang Buddha melalui orang yg telah menjalankan kehidupan suci secara sempurna.. _/\_

Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: hatRed on 28 September 2009, 10:27:54 AM
buddha sasana itu sangha ya?
ariya sangha atau sangha biasa?
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: HokBen on 28 September 2009, 10:35:29 AM
Jika demikian...maka sekalipun tidak ada Buddha-sasana yang murni, paling tidak, ada yg paling mendekati murni DAN carilah Buddha-sasana yg banyak terdapat orang yg menjalankan kehidupan suci secara sempurna... Buddha-sasana manakah itu? DAN juga carilah orang yg menjalankan kehidupan suci secara sempurna yg berada di dalam Buddha-sasana itu. Lalu latihlah sesuai Dhamma dan vinaya yg sesuai dengan yg diajarkan Sang Buddha melalui orang yg telah menjalankan kehidupan suci secara sempurna.. _/\_

1. apa yang menjadi tolok ukur supaya bisa dianggap "paling mendekati murni" itu?
2. kehidupan suci yang sempurna itu yg bagaimana? 100% mengikuti vinaya?

Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: dhammadinna on 28 September 2009, 10:44:43 AM
buddha sasana itu sangha ya?
ariya sangha atau sangha biasa?

Sis hatred, setau saya, sasana = Ajaran, peraturan, doktrin (Dhamma dan Vinaya)
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: hardymika on 28 September 2009, 10:48:36 AM
hmmm... ada yang tahu 8 peraturan berat itu apa saja?
dan apakah 8 peraturan ini jg berlaku untuk laki laki?
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: hatRed on 28 September 2009, 10:53:13 AM
buddha sasana itu sangha ya?
ariya sangha atau sangha biasa?

Sis hatred, setau saya, sasana = Ajaran, peraturan, doktrin (Dhamma dan Vinaya)

oo.... jadi yg dipermasalahin kemurnian aturan sangha ya...
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: dhammadinna on 28 September 2009, 10:57:28 AM
hmmm... ada yang tahu 8 peraturan berat itu apa saja?
dan apakah 8 peraturan ini jg berlaku untuk laki laki?

"Ananda, bila Putri Mahapajapati Gotami mau menerima 8 (delapan)
garudhamma, maka berarti ia telah upasampada sebagai pabbajita (bhikkhuni).
Apakah garudhamma itu, Ananda?

1. Bhikkhuni, walau telah upasampada selama seratus tahun, harus menghormat
(namakkara), bangun menyambut dengan hormat pada seorang bhikkhu walau baru
upasampada pada hari itu. Bhikkhuni harus menghormat peraturan ini dan tidak
melanggarnya seumur hidup.

2. Bhikkhuni, tidak boleh bervassa di suatu tempat yang tidak ada
bhikkhunya. Harus menghormat peraturan ini dan tidak melanggarnya seumur
hidup.

3. Bhikkhuni, harus menanyakan hari uposatha dan mendengar ajaran Dhamma
dari Sangha bhikkhu setiap tengah bulan. Harus menghormat peraturan ini dan
tidak melanggarnya seumur hidup.

4. Bhikkhuni, setelah melaksanakan vassa, harus melakukan pavarana dalam
Sangha Bhikkhu dan Sangha Bhikkhuni. Harus menghormat peraturan ini dan
tidak melanggarnya seumur hidup.

Nb: Pavarana : invitation; a ceremony at the rainy retreat.

5. Bhikkhuni, yang melakukan pelanggaran berat harus melakukan manata
(pembersihan diri) pada Sangha Bhikkhu dan Sangha Bhikkhuni. Harus
menghormat peraturan ini dan tidak melanggarnya seumur hidup.

6. Bhikkhuni, harus diupasampada dalam Sangha Bhikkhu dan Sangha Bhikkhuni,
setelah dua tahun sebagai sikkhamana. Harus menghormat peraturan ini dan
tidak melanggarnya seumur hidup.

Nb: sikkhamana : learning; training oneself.

7. Bhikkhuni, tidak boleh berkata kasar pada seorang bhikkhu. Harus
menghormat peraturan ini dan tidak melanggarnya seumur hidup.

8. Bhikkhuni, tidak boleh mengajar bhikkhu. Tapi, bhikkhu boleh mengajar
bhikkhuni. Harus menghormat peraturan ini dan tidak melanggarnya seumur
hidup.

"Ananda, delapan garudhamma inilah merupakan upasampada bagi Putri
Mahapajapati Gotami."
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Deva19 on 28 September 2009, 11:10:57 AM
Quote
Sis hatred, setau saya, sasana = Ajaran, peraturan, doktrin (Dhamma dan Vinaya)

lha, kok "sis"? bukankah hatred itu brother?
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: hardymika on 28 September 2009, 11:12:46 AM
hmmm... ada yang tahu 8 peraturan berat itu apa saja?
dan apakah 8 peraturan ini jg berlaku untuk laki laki?

"Ananda, bila Putri Mahapajapati Gotami mau menerima 8 (delapan)
garudhamma, maka berarti ia telah upasampada sebagai pabbajita (bhikkhuni).
Apakah garudhamma itu, Ananda?

1. Bhikkhuni, walau telah upasampada selama seratus tahun, harus menghormat
(namakkara), bangun menyambut dengan hormat pada seorang bhikkhu walau baru
upasampada pada hari itu. Bhikkhuni harus menghormat peraturan ini dan tidak
melanggarnya seumur hidup.

2. Bhikkhuni, tidak boleh bervassa di suatu tempat yang tidak ada
bhikkhunya. Harus menghormat peraturan ini dan tidak melanggarnya seumur
hidup.

3. Bhikkhuni, harus menanyakan hari uposatha dan mendengar ajaran Dhamma
dari Sangha bhikkhu setiap tengah bulan. Harus menghormat peraturan ini dan
tidak melanggarnya seumur hidup.

4. Bhikkhuni, setelah melaksanakan vassa, harus melakukan pavarana dalam
Sangha Bhikkhu dan Sangha Bhikkhuni. Harus menghormat peraturan ini dan
tidak melanggarnya seumur hidup.

Nb: Pavarana : invitation; a ceremony at the rainy retreat.

5. Bhikkhuni, yang melakukan pelanggaran berat harus melakukan manata
(pembersihan diri) pada Sangha Bhikkhu dan Sangha Bhikkhuni. Harus
menghormat peraturan ini dan tidak melanggarnya seumur hidup.

6. Bhikkhuni, harus diupasampada dalam Sangha Bhikkhu dan Sangha Bhikkhuni,
setelah dua tahun sebagai sikkhamana. Harus menghormat peraturan ini dan
tidak melanggarnya seumur hidup.

Nb: sikkhamana : learning; training oneself.

7. Bhikkhuni, tidak boleh berkata kasar pada seorang bhikkhu. Harus
menghormat peraturan ini dan tidak melanggarnya seumur hidup.

8. Bhikkhuni, tidak boleh mengajar bhikkhu. Tapi, bhikkhu boleh mengajar
bhikkhuni. Harus menghormat peraturan ini dan tidak melanggarnya seumur
hidup.

"Ananda, delapan garudhamma inilah merupakan upasampada bagi Putri
Mahapajapati Gotami."

trims buat infonya.
 _/\_
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: dhammadinna on 28 September 2009, 11:14:54 AM
Quote
Sis hatred, setau saya, sasana = Ajaran, peraturan, doktrin (Dhamma dan Vinaya)

lha, kok "sis"? bukankah hatred itu brother?

Oops... sori sori bro hatred... maklum baru bergabung  :P
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: bond on 28 September 2009, 11:25:48 AM
Jika demikian...maka sekalipun tidak ada Buddha-sasana yang murni, paling tidak, ada yg paling mendekati murni DAN carilah Buddha-sasana yg banyak terdapat orang yg menjalankan kehidupan suci secara sempurna... Buddha-sasana manakah itu? DAN juga carilah orang yg menjalankan kehidupan suci secara sempurna yg berada di dalam Buddha-sasana itu. Lalu latihlah sesuai Dhamma dan vinaya yg sesuai dengan yg diajarkan Sang Buddha melalui orang yg telah menjalankan kehidupan suci secara sempurna.. _/\_

1. apa yang menjadi tolok ukur supaya bisa dianggap "paling mendekati murni" itu?
2. kehidupan suci yang sempurna itu yg bagaimana? 100% mengikuti vinaya?



1. Di Buddha sasana tersebut terdapat para arahat, jika arahat sudah tidak ada masih ada anagami, kemudian sakadagami dan sotapana. Demikianlah kemurnian Dhamma dan vinaya yang murni ada pada arahat dan paling mendekati murni dari anagami dst... Di dalam Buddha sasana itulah jika terdapat 4 tingkatan ariya puggala tersebut dapat dikatakan paling mendekati murni. Jika ke 4 ariya pugala itu masih ada lengkap didalam Buddha-sasana itu dan banyak yg mencapainya diantara aliran lain maka Buddha sasana itu dapat dikatakan 'paling mendekati murni'.

2. Kehidupan suci yg sempurna hanya dicapai oleh arahat. Yaitu telah dijalankannya Dhamma dan vinaya dengan sempurna hingga hilangnya kilesa laten LDM.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Jerry on 28 September 2009, 11:49:09 AM
Quote
Sis hatred, setau saya, sasana = Ajaran, peraturan, doktrin (Dhamma dan Vinaya)

lha, kok "sis"? bukankah hatred itu brother?

Oops... sori sori bro hatred... maklum baru bergabung  :P
gpp hatred emang berkelamin ganda wkwkwkw
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: J.W on 28 September 2009, 01:29:57 PM
Quote
Sis hatred, setau saya, sasana = Ajaran, peraturan, doktrin (Dhamma dan Vinaya)

lha, kok "sis"? bukankah hatred itu brother?

Oops... sori sori bro hatred... maklum baru bergabung  :P
gpp hatred emang berkelamin ganda wkwkwkw

(http://i630.photobucket.com/albums/uu22/jinaraga/binun.gif) hemaprodit yah ?
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: markosprawira on 28 September 2009, 01:52:26 PM
2500 = sekitar thn 2009 (kira2 aja yah..soli)
Berarti 2500 thn kedepannya skitar tahun 4500..sudah tidak ada sangha lagi ???
dhamma dilupakan ??
kedatangan metteya ??

metteya akan datang saat moral manusia udah meningkat lagi bro...... bukan pada waktu jaman "kegelapan"

sama kaya waktu buddha gotama muncul, saat itu sangat banyak pertapa2 sakti di india sana
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Tekkss Katsuo on 28 September 2009, 03:02:24 PM
semoga saya jd salah satu petapa saktinya wkt itu. hahaha Jks..  :))

 _/\_
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: bond on 28 September 2009, 03:12:02 PM
semoga saya jd salah satu petapa saktinya wkt itu. hahaha Jks..  :))

 _/\_

Jangan lupa kalo uda sakti datengin gua, mo nanya nomor togel :))
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Ario_botax on 28 September 2009, 11:50:57 PM
hmm.. memang aturan berat untuk para Sangha Bhikkuni gunanya untuk apa y?
Latar belakangnya untuk apa y?

padahal setahu saya Buddha tidak memperdulikan gender baik co maupun ce..

apakah ada rujukannya dalam kitab?
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: dhammadinna on 29 September 2009, 01:11:54 PM
padahal setahu saya Buddha tidak memperdulikan gender baik co maupun ce..

Bro Ario, 8 aturan berat untuk bhikkhuni itu justru untuk melindungi bhikkhuni secara khusus, dan sangha secara umum. Coba baca thread ini kembali secara keseluruhannya termasuk reply2-nya :)
8 aturan berat ini ada di Culavagga Pali, salah satu bagian dari Vinaya Pitaka.
Kalo kisahnya, bisa liat di sini
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=703&hal=2&path=naskahdhamma/riwayat&hmid=
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: waliagung on 29 September 2009, 11:54:30 PM
Namo Buddhaya...

Di Tipitaka ( saya lupa persisnya di bagian mana ) Sang Buddha pernah meramalkan sangha hanya akan bertahan selama 500 tahun dikarenakan diterimanya perempuan sebagai bikkhuni oleh Sang Buddha.

Tapi kenyataan sampai sekarang ( 2500 tahun lebih telah berlalu ) sangha tetap eksis.

Apakah Ramalan Sang Buddha Meleset ?

Kawan-kawan mohon pencerahannya ya, mohon maaf lahir batin kalo ade sale-sale kate.

 _/\_

SANGHA TETAP DHAMMA KETENGAH LAUT??????????????
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Adhitthana on 30 September 2009, 09:30:30 PM
Namo Buddhaya...

Di Tipitaka ( saya lupa persisnya di bagian mana ) Sang Buddha pernah meramalkan sangha hanya akan bertahan selama 500 tahun dikarenakan diterimanya perempuan sebagai bikkhuni oleh Sang Buddha.

Tapi kenyataan sampai sekarang ( 2500 tahun lebih telah berlalu ) sangha tetap eksis.

Apakah Ramalan Sang Buddha Meleset ?

Kawan-kawan mohon pencerahannya ya, mohon maaf lahir batin kalo ade sale-sale kate.

 _/\_

SANGHA TETAP DHAMMA KETENGAH LAUT??????????????
waliagung ngomong apo scik  ???
kaga nyambung  :hammer: ....... Bahasa malaysia yaaah  ::)
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: ndrosubiyanto on 04 October 2009, 10:32:24 PM
Aw very good explanation here. Hal2 ini menjelaskan tentang kebenaran yang absolut, apa istilahnya ya? Kebenaran seperti ini: bahwa yang melahirkan adalah wanita.

Perlu banget ditekankan bahwa tak ada diskriminasi gender disini. Sepeeti saya bilang kalau yang dapat melahirkan hanya wanita, saya tidak mendiskriminasi gender.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Peacemind on 25 October 2009, 02:11:21 PM
Pertanyaan mengapa sangha hanya bertahan 500 tahun setelah bhikkhunidangha diterima sebenarnya kurang tepat. Yang tepat adalah Dhamma sejati (saddhamma) akan bertahan selama 500 tahun setelah Bhikkhunisangha ditetapkan. Fakta ini bisa ditemukan dalam Bhikkhunikkhandhaka dari Cūlavagga di Vinayapitaka. Diceritakan bahwa setelah Sang BUddha memberikan 8 aturan besar (aṭṭhagarudhamma) terhadap para wanita yang menjadi bhikkhuni supaya dipatuhi selama hidunya sebagai seorang bhikkhuni. Setelah menetapkan 8 peraturan tersebut, selanjutnya Sang BUddha memberikan beberapa perumpamaan yang menunjukkan bahwa setelah wanita diijinkan masuk Sangha, Dhamma sejati (saddhamma) tidak akan bertahan lama. Di teks yang sama, Sang BUddha juga mengatakan tentang prediksi beliau tentang umur Dhamma sejati yang bertahan hanya 500 tahun sebagai berikut:

"“Sace,   ānanda,  nālabhissa  mātugāmo  tathāgatappavedite  dhammavinaye  agārasmā  anagāriyaṃ pabbajjaṃ,  ciraṭṭhitikaṃ,  ānanda,  brahmacariyaṃ  abhavissa,  vassasahassaṃ  saddhammo tiṭṭheyya. Yato  ca  kho,  ānanda, mātugāmo tathāgatappavedite dhammavinaye agārasmā anagāriyaṃ pabbajito, na   dāni,   ānanda,   brahmacariyaṃ   ciraṭṭhitikaṃ   bhavissati.   Pañceva   dāni,   ānanda,   vassasatāni saddhammo ṭhassati.

Yang bisa diterjemahkan sebagai berikut:

"O, Ananda, jika wanita tidak diijinkan untuk menjalankan kehidupan suci, pergi dari rumah ke kehidupan tanpa rumah, di bawah ajaran Tathāgata, Dhamma sejati (sadhamma) akan bertahan 1000 tahun (vassasahassaṃ). Namun sekarang, karena wanita telah diijinkan untuk menjalankan kehidupan suci, pergi dari rumah ke kehidupan tanpa rumah, di bawah ajaran Tathāgata, maka Dhamma sejati (saddhamma) hanya akan bertahan 500 tahun (pañca vassasatāni)."

Nah ungkapan di atas memang menyatakn bahwa Dhamma sejati hanya bertahan selama 500 tahun setelah diijinkannya wanita menjadi bhikkhuni. Namun jika kita membaca kata2 Sang Buddha selanjutnya, kita akan mendapatkn bahwa prediksi di atas pun ditepis sendiri oleh Sang BUddha, karena selanjutnya beliau mengatakan bahwa,

"O, Ananda, seperti halnya seseorang membangun waduk dengan benteng yang tinggi sehingga air tidak akan meluap, demikian pula, para bhikkhuni hendaknya mentaati 8 peraturan ini selama hidupnya".

Pernyataan Sang Buddha di atas memberikan pesan yang sangat penting. Bagi saya, jika 8 peraturan ini benar2 dipraktikkan oleh bhikkhuni, maka umur Sadhamma akan bertahan 1000 tahun dan bukan 500 tahun.

Namun sekarng yang menjadi pertanyaan adalah, jika umur Sadhamma hanya bertahan 1000 tahun, mengapa sampai saat ini Dhamma masih eksis? Nah untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengerti makna dari saddhamma (Dhamma sejati). Untuk itu, Kitab komentar dari Bhikkhunikkhandhaka sangat penting untuk dijadikan acuan. Dalam kitab komentar dikatakn bahwa sesungguhnya Saddhamma mengacu kepada keberadaan seorang arahat yang memiliki  patisambhida, arahat yang memiliki kwalitas tertinggi. Nah di sini umur Saddhamma yang bertahan selama 1000 tahun hanya mengacu keberadaan seorang arahat demikian. Kenyataanya, Kitab Komentar selanjutnya menambahkan bahwa umur Dhamma masih bertahan 5000 tahun meskipun kwalitas orang2nya makin merosot. Dikatakan bahwa 1000 tahun pertama, masih ada orang2 yang mencapai kesucian arahat yang memiliki patisambhida; 1000 tahun selanjutnya, araht disebut di atas lenyap, namun dalam periode ini masih ditemukan para arahat yang mencapai kesucian hanya melalui vipassana (sukkavipassaka); 1000 tahun selanjutnya, masih ditemukan seseorang yang mencapai anagami (dan ini adalah termasuk era / jaman kita sekarang ini); 1000 tahun selanjutnya, masih ada sakadagami, dan 1000 tahun terakhir menggenapi 5000 tahun masih ditemukan mereka yang mencapai kesucian sotapanna.

Thanks untuk semuanya, semoga bermanfaat dan semoga anda semua berbahagia dan mencapai nibbana soon. Ingat, sesuai dengan fakta2 di atas, juga fakta sekarang ini, Dhamma belum lenyap dan bahkan jika kita mengacu pada fakta di atas, sekarang ini masih ditemukan orang2 yang mencapai setidaknya kesucian anagami. Jadi saran saya, gak usah berkecil hati karena Dhamma masih ditemui PADA JAMAN SEKARANG INI.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 25 October 2009, 04:50:26 PM
 [at] Peacemind:
Kitab komentar dari Myanmar mengatakan hal yang serupa tapi tak sama.
500 sebagai arahat patisambhida, 500 tahun arahat, 500 tahun anagami, 500 tahun sakadagami, 500 tahun sotapanna, kemudian berulang sekali lagi.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Peacemind on 26 October 2009, 08:55:07 AM
Saudara Gachapin: Justru referensi ini saya ambil dari Caṭṭhasangayana (Konsili ke-6 yang berlangsung di Myanmar tahun 1956) Tipitaka dan Kitab Komentar. Tipitaka dan kitab komentar2nya yang disusun di Konsili ke-6 ini dianggap sebagai  paling otentik oleh kalangan BUddhist Myanmar. Anda bisa melihat pernyataan yang saya kutip dari kitab komentar Bhikkhunikkhandhaka di Chaṭṭhasangayana sebagai berikut:

"Vassasahassanti cetaṃ paṭisambhidāpabhedappattakhīṇāsavavaseneva vuttaṃ. Tato pana uttarimpi sukkhavipassakakhīṇāsavavasena vassasahassaṃ, anāgāmivasena vassasahassaṃ, sakadāgāmivasena vassasahassaṃ, sotāpannavasena vassasahassanti evaṃ pañcavassasahassāni paṭivedhasaddhammo ṭhassati."

Pernyataan di atas bisa diartikan bahwa 1000 tahun pertama para arahat (khiṇāsava) yang memiliki patisamhida masih ditemukan; 1000 tahun selanjutnya arahat yang mencapai kearahatan melalui vipassana saja; 1000 tahun selanjutnya anagami dan 1000 tahun terakhir masih ditemukan para sotapanna. Saya belum pernah menemukan referensi yang anda sebutkan. Jika anda mendapatkannya, akan lebih baik jika anda menulis di sini karena ini akn menjadi topik yang baik untuk dijadikan perbandingan pelajaran (comparative study).

Thanks.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Peacemind on 26 October 2009, 09:00:02 AM
Maaf...untuk merivisi apa yang tertulis di atas, setelah anagami masih ditemukan pada jangka waktu 1000 tahun, 1000 tahun selanjutnya merupakan era sakadagami, dan 1000 tahun selanjutnya masih ditemukan para sotapanna.. Minta maaf, salah ketik...
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Indra on 26 October 2009, 09:09:45 AM
 [at]  peacemind,

jadi menurut anda, pada masa sekarang ini, yaitu 1000 tahun ke 3, maka sudah tidak ada lagi Arahat pada masa sekarang ini?
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Peacemind on 26 October 2009, 02:36:01 PM
For Indra: Tentang prihal apakah saat ini  ada arahat atau tidak, secara pribadi, tentu saya nggak tahu. Bahkan apakah saat ini masih ada seorang sotapanna atau tidak, saya pun tidak tahu. Khan saya sendiri bukan sotapanna... hehehe...:D Akan tetapi, jika kita mengacu pada kitab komentar dan kalau memang prediksi itu benar, maka arahat tidak ditemukan di alam manusia lagi pada jaman sekarang ini, sedangkan anagami, sakadagami dan sotapanna masih ditemukan.

Namun demikian, jika kita mengacu pada khotbah Mahaparinibbāna, Kesucian arahat atau tingkat2 kesucian lainnya masih sangat mungkin ditemukan. Sebab di sana dikatakan bahwa selama Jalan Mulia Berunsur Delapan masih dipraktikkan, di dunia ini tidak akan kekurangan empat macam kesucian.

Selain itu, jika kita mengacu kepada sumber lain, seorang arahat masih ditemukan setidaknya di alam Suddhavasa sebab dikatakn bahwa setiap makhluk yang mencapai anagami akan dilahirkan secara spontan di alam Suddhavasa dan mencapai arahat di alam tersebut. Jika itu benar, maka ada arahat di alam Suddhavasa.

Thanks.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: char101 on 26 October 2009, 03:22:36 PM
Karena sekarang tinggal jenis neyya-puggala dan padaparama yang masih ada, sedangkan neyya puggala hanya bisa mencapai tingkat sotapanna dalam kehidupan ini jadi sekarang lebih pas masuk ke periode ke-4 bukan? Masa periode patisambhidha-arahat yang 1000 tahun berkurang jadi 500 tahun.
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: Adhitthana on 27 October 2009, 12:13:17 AM
[at] Peacemind
Anumodana  _/\_

Sering2 kasih pencerahan disini  ;D
biar barengan sama bro Indra, markos, kainyn, gachapin dll  ;)
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: platinumbyakko on 17 January 2010, 08:02:25 AM
kalo ajahn mun ,ajahn sao kantasilo dan ajahn mahabuah itu arahat ga ?
Title: Re: RAMALAN SANG BUDDHA MELESET ?
Post by: bond on 17 January 2010, 07:16:15 PM
Mengenai jaman sekarang arahat ada atau tidak, tergantung dari acuan yg dipakai apakah dari sumber sutta atau penafsiran yang ada pada kitab komentar.

Jika barometernya adalah angka2, dan dihubungkan kalimat sutta yang dicopas Samanera Peacemind :
"
Namun demikian, jika kita mengacu pada khotbah Mahaparinibbāna, Kesucian arahat atau tingkat2 kesucian lainnya masih sangat mungkin ditemukan. Sebab di sana dikatakan bahwa selama Jalan Mulia Berunsur Delapan masih dipraktikkan, di dunia ini tidak akan kekurangan empat macam kesucian."


Maka terlihat 2 hal yang kontradiktif , disatu sisi umur Dhamma  berdasarkan angka2, disisi lain ada perkataan selama jalan mulia berunsur delapan...dst..sesuai Mahaparinibana sutta.

Jika ada yang bisa melihat korelasi dasar angka2 tahun dan Sutta(khususnya mahaparinibbana sutta) maka akan lebih baik lagi.

Jika angka2 dijadikan dasar bukankah bisa menyebabkan kemunduran Dhamma lebih jauh dan lebih cepat, contohnya, jika kita menghitung dengan angka dan dilihat tinggal hanya mungkin anagami, sakadagami dst, bukankah praktisi akan hopeless paling sampai tingkat ini tanpa mencapai puncak. Dengan demikian orang akan semakin skeptik terhadap keagungan Dhamma Sang Buddha dengan mengatakan Dhamma telah mundur karena tertulis angka2 di tipitaka.

Padahal jika mengacu pada mahaparinibanna sutta menurut saya lebih relevan maka kita senantiasa berusaha mencapai nibbana. Dan disinilah sikap bijaksana diperlukan  dalam melihat apa2 yang tertulis dengan realita. Tulisan Samanera Peace sangat comparative dan bagus untuk dikaji.