nah ini untuk yang sering nnton film .
om upa, di film itu sering ada yang namanya pertanda, dan akibatnya banyak yang percaya pertanda ini .
contohnya di sinetron ada yang bingkai fotonya jatuh dan pecah berkeping-keping, sehingga batinnya menjadi gelisah, dan tak lama setelah kejadian itu muncul berita kalo ada sesuatu yang terjadi pada yang ada di foto itu . atau bisa contoh lainnya
nah sekarang om upa, tolong beri pencerahan kepada orang-orang yang percaya begituan, biar mereka sadar kalo itu cuma masalah batin biasa aja bukan hal-hal yang sesungguhnya terjadi .
Oh, itu cuma di film-film saja. Jangan terlalu percaya dengan pertanda-pertanda. Khususnya untuk wanita, sebab bisanya mereka sangat suka "bermain" dengan arti dari pertanda, dan pertanda dari sebuah arti.
Oh, mungkin ada yang bilang:
"tapi firasat seorang wanita kan kuat dan bisa saja benar loh!" Untuk hal itu dibahas di topik lain saja.
Pada Tahun 1954, Abraham Maslow membuat sebuah hipotesa bahwa semua manusia memiliki 5 dasar kebutuhan. Perasaan tidak nyaman atau
bad mood lahir karena banyaknya stigma dan impuls tidak menyenangkan yang ditangkap indria kita.
Bad mood adalah sebuah
output, ia bukan sebuah
input. Persoalannya adalah
bad mood sangat sulit dideteksi kemunculannya. Tiba-tiba ia muncul begitu saja tanpa alasan dan seolah tanpa dasar yang logis.
Intinya,
bad mood adalah sinyal dari pikiran bahwa kita butuh keamanan dan kenyamanan. Untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan ini kita perlu membuang emosi negatif seperti malas, lamban, cemas, takut, curiga, dsb. Oleh karena itu,
bad mood perlu disingkirkan; bukan untuk dinikmati.
Menikmati bad mood misalnya adalah dengan mengurung diri di kamar, desperado, tidak membuka diri pada percakapan dengan orang lain, dan lain lain.