//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: anak dalam pandangan buddhis  (Read 7040 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
anak dalam pandangan buddhis
« on: 05 January 2013, 09:02:22 AM »
Bro & Sis Se-Dharma,

Anak seperti kita tau dikatakan belenggu, seperti halnya Sang Buddha menamai putra-Nya Rahula yang berarti belenggu.
Tapi saya prnh mendengar ceramah dari seorang Bikkhu (tp sayang skali saya sdh lupa namanya krn sdh lama skali), bahwa sebenarnya anak adalah jg seorang calon Buddha.....jadi disisi lain pada saat kita melahirkan seorang anak yang berarti belenggu, disisi lain kita jg sdh melahirkan seorang calon Buddha (setiap manusia terlahir memiliki benih ke-Buddha-an/Bodhi Citta didlm dirinya). Oleh karena ke-Buddha-an hanya dapat dicapai di alam manusia maka sebenarnya dengan kita melahirkan seorang anak kedunia ini maka kita sebenarnya telah memberi kesempatan seorang calon Buddha untuk terlahirkan.
Bagaimana pendapat saudara-i mengenai hal ini? mohon maaf apabila ada salah2 kata...terima kasih.
🙏

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #1 on: 05 January 2013, 10:43:26 AM »
http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_3.16:_Mallikā_Sutta

Di Sāvatthī. Kemudian Raja Pasenadi dari Kosala mendekati Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Kemudian seseorang mendekati Raja Pasenadi dan membisikkan kepadanya: “Baginda, Ratu Mallikā telah melahirkan seorang putri.” Ketika hal ini disampaikan, Raja Pasenadi menjadi tidak senang.[1] Kemudian Sang Bhagavā, setelah memahami bahwa Raja Pasenadi tidak senang, mengucapkan syair-syair berikut ini:

“Seorang perempuan, O, Raja manusia.
Dapat lebih baik daripada seorang lelaki:
Ia mungkin menjadi bijaksana dan bermoral,
Seorang istri yang baik, menghormati mertuanya.[2]

“Putra yang ia lahirkan
Mungkin menjadi seorang pahlawan, O, Raja manusia.
Putra dari seorang perempuan yang terberkahi itu
Mungkin bahkan akan memerintah wilayahnya.”[3]
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #2 on: 05 January 2013, 10:46:02 AM »
kalau mau pake alasan anak sebagai "belenggu", "belenggu" sesungguhnya adalah pada lima kenikmatan inderawi yg lebih patut ditakuti ;D

tapi jika menggunakan alasan bahwa dengan melahirkan anak maka memberi kesempatan juga tidak benar. tidak perlu kita lahirkan juga, tetap banyak akan terlahir ;D memang yg kita lahirkan berapa % yang jadi buddha tah?

There is no place like 127.0.0.1

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #3 on: 05 January 2013, 11:14:12 AM »
kalau mau pake alasan anak sebagai "belenggu", "belenggu" sesungguhnya adalah pada lima kenikmatan inderawi yg lebih patut ditakuti ;D

tapi jika menggunakan alasan bahwa dengan melahirkan anak maka memberi kesempatan juga tidak benar. tidak perlu kita lahirkan juga, tetap banyak akan terlahir ;D memang yg kita lahirkan berapa % yang jadi buddha tah?

setiap anak/setiap manusia kan membawa karmanya masing2....jd setelah terlahirkan di dunia bagaimana kehidupannya kelak kan tergantung karmanya jg, bukan berarti jg semuanya jelek bukan, lagipula pencapaian ke-Buddha-an kan melalui proses yg sangat panjang kan (bs sampai ke beberapa kehidupan) setidaknya setiap kelahiran tetap membawa setitik harapan.....demikian pendapat saya  :)
🙏

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #4 on: 06 January 2013, 06:23:36 AM »
Bro & Sis Se-Dharma,

Anak seperti kita tau dikatakan belenggu, seperti halnya Sang Buddha menamai putra-Nya Rahula yang berarti belenggu.
Tapi saya prnh mendengar ceramah dari seorang Bikkhu (tp sayang skali saya sdh lupa namanya krn sdh lama skali), bahwa sebenarnya anak adalah jg seorang calon Buddha.....

biasanya setiap mahluk hidup ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #5 on: 06 January 2013, 07:33:44 AM »
biasanya setiap mahluk hidup ;D
benih kebudhaan ada pada manusia...

tapi karma apa yg menjadikan
si A adalah anak dari B (bapak) ? kehidupan lampau apa hubungan mereka berdua ?  :))
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #6 on: 06 January 2013, 03:37:48 PM »
sepertinya pernah baca di DC FB kalau pandangan tentang "setiap manusia terlahir memiliki benih ke-Buddha-an/Bodhi Citta didlm dirinya" termasuk dalam ajaran pasak. ???
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #7 on: 06 January 2013, 03:56:17 PM »
Bro & Sis Se-Dharma,

Anak seperti kita tau dikatakan belenggu, seperti halnya Sang Buddha menamai putra-Nya Rahula yang berarti belenggu.

Btw, nama rahula diberikan ketika masih sebagai pangeran siddhata lho, belon jd buddha.
Setelah cerah n jadi buddha, kyknya ud gak dianggap sbg belenggu, biasa sblm cerah masih galau mungkin gitu hehehe :p

Menurut gua sih, belenggu disini dimaksud pangeran siddhata sebagai belenggu bagi dirinya untuk memulai suatu pencarian.
Jadi bukannya buddha bilang anak=belenggu

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #8 on: 07 January 2013, 09:25:58 AM »
benih kebudhaan ada pada manusia...

tapi karma apa yg menjadikan
si A adalah anak dari B (bapak) ? kehidupan lampau apa hubungan mereka berdua ?  :))

mgkn karma hutang budi Bro....kita bs terlahir jd manusia kan melewati ribuan kali kelahiran, selama itu entah sdh brp kali kita menjadi anak & org tua dr seseorang (selain menjadi binatang), terikat terus sampai ke kelahiran berikut2nya....manusia yg membina diri sedikit demi sedikit mengikis & membayar hutang budi ini, setahap2 demi setahap sampai akhirnya mencapai pembebasan (terbebas dr semua ikatan hutang budi), mencapai tingkat2 kesucian & akhirnya menjadi Buddha....setidaknya begitulah pemahaman saya, kalau ada salah mohon koreksinya  :)
🙏

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #9 on: 07 January 2013, 09:26:59 AM »
sepertinya pernah baca di DC FB kalau pandangan tentang "setiap manusia terlahir memiliki benih ke-Buddha-an/Bodhi Citta didlm dirinya" termasuk dalam ajaran pasak. ???

ajaran pasak itu apa ya Sis Hema?
🙏

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #11 on: 07 January 2013, 09:47:23 AM »
Btw, nama rahula diberikan ketika masih sebagai pangeran siddhata lho, belon jd buddha.
Setelah cerah n jadi buddha, kyknya ud gak dianggap sbg belenggu, biasa sblm cerah masih galau mungkin gitu hehehe :p

Menurut gua sih, belenggu disini dimaksud pangeran siddhata sebagai belenggu bagi dirinya untuk memulai suatu pencarian.
Jadi bukannya buddha bilang anak=belenggu

Bro, mgkn yg anda katakan itu memang bnr ya, cm saya sering mendengar celetukan2 ringan dr bbrp tmn senior yg aktif di Vihara 'ngapain banyak2 anak sih itu belenggu lho, bknkah kita diajarkan untuk mengurangi kemelekatan kita' gt katanya hehehe...... 
🙏

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #12 on: 07 January 2013, 09:56:00 AM »
menarik..

nah pertanyaanya apakah anak adalah belenggu?

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #13 on: 07 January 2013, 10:04:29 AM »
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23162.msg417726.html#msg417726

saya sdh baca link-nya Sis, tp yg tdk saya mengerti 'apakah kalimat setiap manusia memiliki benih ke-Buddha-an didalam dirinya' itu tdk benar? sehingga disamakan dgn pasak2 didalam cerita link tersebut? tp bukankah memang demikian adanya bahwa setiap manusia sebenarnya memiliki potensi untuk mencapai ke-Buddha-an? mohon petunjuknya, mgkn krn kebijaksanaan sy yg msh rendah ini krg mengerti maksud yg tersirat  :)
🙏

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #14 on: 07 January 2013, 10:19:53 AM »
menarik..

nah pertanyaanya apakah anak adalah belenggu?
belenggu sebenarnya adalah hal2 yang sifatnya kemelekatan menyebabkan adanya suatu limitasi.. Siddharta awalnya ingin mencapai penerangan, dengan adanya rahula, maka bertambah kemelekatan, dan bisa menyebabkan keterbatasan dalam pencapaian penerangan.

Jadi saya pikir tidak hanya anak saja, pasangan juga bisa menjadi belenggu karena pasti akan muncul kemelekatan. Pasangan bisa menjadi belenggu kemelekatan, karena adanya hubungan sentuhan, dsb. Intinya saya pribadi lebih sepakat dengan belenggu datangnya dari 5 indria yang perlu ditakuti.

Dan bagi yang sudah menjalani kehidupan rumah tangga, saya pikir ada baiknya bertanggung jawab. memang awalnya sudah milih kehidupan rumah tangga ya dijalani.. Mengenai belenggu segala macam sebenarnya belenggu terbesar ada di diri sendiri, jadi gak perlu mencari belenggu dari sisi external seperti anak ;D


Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #15 on: 07 January 2013, 10:33:39 AM »
belenggu sebenarnya adalah hal2 yang sifatnya kemelekatan menyebabkan adanya suatu limitasi.. Siddharta awalnya ingin mencapai penerangan, dengan adanya rahula, maka bertambah kemelekatan, dan bisa menyebabkan keterbatasan dalam pencapaian penerangan.

Jadi saya pikir tidak hanya anak saja, pasangan juga bisa menjadi belenggu karena pasti akan muncul kemelekatan. Pasangan bisa menjadi belenggu kemelekatan, karena adanya hubungan sentuhan, dsb. Intinya saya pribadi lebih sepakat dengan belenggu datangnya dari 5 indria yang perlu ditakuti.

Dan bagi yang sudah menjalani kehidupan rumah tangga, saya pikir ada baiknya bertanggung jawab. memang awalnya sudah milih kehidupan rumah tangga ya dijalani.. Mengenai belenggu segala macam sebenarnya belenggu terbesar ada di diri sendiri, jadi gak perlu mencari belenggu dari sisi external seperti anak ;D

Yup....saya sendiri tdk menganggap anak itu belenggu, malahan berkah & sarana untuk melatih kesabaran hehehe..... ;D
🙏

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #16 on: 07 January 2013, 10:42:59 AM »
mengenai rahula, sampai sekarang di india banyak orang yang namanya rahul.
setahu owe, rahul (sanskrit) artinya bukan belenggu.
"rahulo bandanam jato", bandanam itu yang artinya belenggu pan, bukan rahulonya. cmiiw.

mengenai diskusinya, emang jelas anak itu adalah belenggu kok.
belenggu fisik, emosional, dan mental. coba ingat2 gimana rasanya kalo anak anda lagi sakit atau digaplok orang lain...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline suli

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 715
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitattha
Re: anak dalam pandangan buddhis
« Reply #17 on: 07 January 2013, 11:38:02 AM »
mengenai rahula, sampai sekarang di india banyak orang yang namanya rahul.
setahu owe, rahul (sanskrit) artinya bukan belenggu.
"rahulo bandanam jato", bandanam itu yang artinya belenggu pan, bukan rahulonya. cmiiw.

mengenai diskusinya, emang jelas anak itu adalah belenggu kok.
belenggu fisik, emosional, dan mental. coba ingat2 gimana rasanya kalo anak anda lagi sakit atau digaplok orang lain...

ok....dah beres masak...tinggal nunggu lunch time with my hubby ;D

Oh jd selama ini kita salah kaprah ya...yg artinya belenggu itu bandanam toh.....lalu rahula artinya apa Bro?
Iya memang begitu anak sakit/disakiti org lain memang ga enak bgt rasanya bagi kita ortunya, tp ga cm anak kok, saudara atau orang tua kita sakit jg begitu kan....jd semuanya belenggu ya.... :-?
🙏

 

anything