//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Vegetarianisme dalam Buddhisme pada beberapa sekte?  (Read 1587 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline billyhalim

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Vegetarianisme dalam Buddhisme pada beberapa sekte?
« on: 23 December 2016, 09:29:45 PM »
Halo, teman-teman Buddhis

Saya ingin bertanya tentang vegetarianisme dalam ajaran agama Buddha, tepatnya tentang bolehkah makan daging atau tidak. Di aliran Theravada, Buddha menyebutkan "jangan makan daging yang pemotongannya dilihat, didengar, atau diduga anda dimana daging tersebut disembelih khusus untuk anda, dan begitu sebaliknya." yang terdapat di Anguttara Nikaya. Kemudian ada aturan monastik di Theravada yg menyebut pelarangan untuk makan 10 jenis daging yaitu daging manusia, gajah, kuda, anjing, singa, harimau, ular, leopard, beruang, dan hyenas. Saya rasa ini masuk akal, akan tetapi kenapa kucing tidak termasuk?

Di Kanon Pali, Sang Buddha memang tidak mengharuskan para bhikkhu untuk makan daging, ini memang benar dengan 227 sila Patimokkha yang tidak menyebutkan bahwa para bhikkhu harus makan daging. Yang ada itu dilarang membunuh makhluk hidup.

Sementara di aliran Mahayana, Buddha menyebutkan "pengikutnya tidak boleh memakan daging apapun, bahkan sayuran yang tersentuh daging harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan."  Ini berhubungan juga dengan Dharmadhatu dimana ketika anda memakan daging, sama saja anda memakan daging dari sebuah dhatu (penyusun tubuh makhluk hidup) dan sama saja anda bunuh diri (self-killing). Misalnya, anda memakan daging dari seekor ayam, sama saja anda memakan daging dari induknya (parent) ayam tersebut. Ini terdapat di Aṅgulimālīya Sūtra dan Mahāyāna Mahāparinirvāṇa Sūtra.

Di Vajrayana, malah ada minum alkohol yg tidak sesuai dgn sila ke-5. Akan tetapi, wajar karena sudah dicampurkan adukan dengan tradisi.

Nah, yang saya bingung, di Mahayana dan Theravada, kenapa perkataan Sang Buddha berbeda ? Apakah Sang Buddha yang dimaksud itu bukan hanya Sidharta Gautama ? Mohon pencerahannya. Mohon maaf kalau ada kesalahan penafsiran dari saya terhadap kalimat di atas.

Offline Arya Karniawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 301
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • Hooaaammmm..... :3
Re: Vegetarianisme dalam Buddhisme pada beberapa sekte?
« Reply #1 on: 25 December 2016, 09:17:29 PM »
Bahkan ada Sutra yg bilang makan daging menimbulkan sifat kesombongan... Ya, aku sih gak terlalu percaya Sutra2 belakangan... Kita harus paham fungsi makanan itu untuk apa? Dengan begitu benang merah kedua belah kubu akan terlihat. Referensi MN 2.
#Jhindra

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Vegetarianisme dalam Buddhisme pada beberapa sekte?
« Reply #2 on: 25 December 2016, 10:17:18 PM »
Halo, teman-teman Buddhis

Saya ingin bertanya tentang vegetarianisme dalam ajaran agama Buddha, tepatnya tentang bolehkah makan daging atau tidak. Di aliran Theravada, Buddha menyebutkan "jangan makan daging yang pemotongannya dilihat, didengar, atau diduga anda dimana daging tersebut disembelih khusus untuk anda, dan begitu sebaliknya." yang terdapat di Anguttara Nikaya. Kemudian ada aturan monastik di Theravada yg menyebut pelarangan untuk makan 10 jenis daging yaitu daging manusia, gajah, kuda, anjing, singa, harimau, ular, leopard, beruang, dan hyenas. Saya rasa ini masuk akal, akan tetapi kenapa kucing tidak termasuk?

Di Kanon Pali, Sang Buddha memang tidak mengharuskan para bhikkhu untuk makan daging, ini memang benar dengan 227 sila Patimokkha yang tidak menyebutkan bahwa para bhikkhu harus makan daging. Yang ada itu dilarang membunuh makhluk hidup.

Sementara di aliran Mahayana, Buddha menyebutkan "pengikutnya tidak boleh memakan daging apapun, bahkan sayuran yang tersentuh daging harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan."  Ini berhubungan juga dengan Dharmadhatu dimana ketika anda memakan daging, sama saja anda memakan daging dari sebuah dhatu (penyusun tubuh makhluk hidup) dan sama saja anda bunuh diri (self-killing). Misalnya, anda memakan daging dari seekor ayam, sama saja anda memakan daging dari induknya (parent) ayam tersebut. Ini terdapat di Aṅgulimālīya Sūtra dan Mahāyāna Mahāparinirvāṇa Sūtra.

Di Vajrayana, malah ada minum alkohol yg tidak sesuai dgn sila ke-5. Akan tetapi, wajar karena sudah dicampurkan adukan dengan tradisi.

Nah, yang saya bingung, di Mahayana dan Theravada, kenapa perkataan Sang Buddha berbeda ? Apakah Sang Buddha yang dimaksud itu bukan hanya Sidharta Gautama ? Mohon pencerahannya. Mohon maaf kalau ada kesalahan penafsiran dari saya terhadap kalimat di atas.

Kalo menilik sejarah vegetarianisme di India, pada masa Buddhisme awal hanya Jainisme yg dipimpin oleh Nigantha Nataputta yang mengajarkan vegetarian dan menyerang Buddhis karena memakan daging (tercatat dlm sutta2 awal bagaimana kritik para Nigantha terhadap Sang Buddha dan para bhikkhu yg menerima persembahan daging dari umat). Beberapa abad setelah masa Sang Buddha kita menemukan benih ajaran vegetarian pertama dalam prasasti Raja Asoka yang memerintahkan agar beberapa jenis hewan tidak dibunuh untuk dimakan, tetapi pada masa ini belum ada bukti bahwa Buddhisme mengajarkan vegetarian.

Pada abad ke-2 M tulisan Jain masih mengkritik umat Buddhis karena makan daging. Pada abad 7 M bhiksu Xuanzang (Hsuan Tsang) [atau dikenal juga sebagai Tong Sam Chong asli dalam sejarah] yang mengunjungi India untuk mengambil kitab suci Buddhis mencatat bahwa umat Buddhis India memakan daging (tidak vegetarian). Seabad kemudian bhiksu I Tsing yang juga ke India tidak menemukan adanya vegetarianisme di antara umat Buddhis India.

Bagaimana dengan Buddhisme Mahayana India? Dari beratus-ratus sutra Mahayana, hanya beberapa sutra yang menganjurkan vegetarianisme seperti Hastikaksya Sutra, Mahamega Sutra, Angulimaliya Sutra, Nirvana Sutra, Mahayana Brahmajala Sutra dan Lankavatara Sutra. Kebanyakan sutra ini disusun sekitar abad ke-2 M dan banyak bagian2nya ditambahkan pada masa yg lebih belakangan. Argumen2 yang diberikan dlm sutra ini yang mengkritik pemakan daging dengan tajam membuktikan bahwa pada masa sutra2 tsb disusun, mayoritas umat Buddhis Mahayana tidak vegetarian. Literatur Tantra Buddhis dari abad ke-7 M bahkan menyarankan persembahan daging kepada para deities mereka.

Sampai abad ke-10 M terdapat tulisan Jain yang mengkritik Buddhis ken makan daging. Ini membuktikan bahkan menjelang masa lenyapnya Buddhisme di India mayoritas umat Buddhis bukanlah vegetarian. Selengkapnya bisa dibaca di http://www.bhantedhammika.net/to-eat-or-not-to-eat-meat/vegetarianism-in-ancient-india

Sebagai tambahan, perlu diketahui bahwa tidak semua guru Mahayana India menganjurkan vegetarianisme, di antaranya Bhavaviveka dari aliran Mahayana Madhyamika mengajarkan agar tetap memakan daging. Selengkapnya bisa dibaca di https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5550.0;nowap
« Last Edit: 25 December 2016, 10:23:13 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa