//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Arya Karniawan

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 20
106
nyimak

107
iya tuh, bhikkhu karniawan sebenarnya mau protes yang mana?

Gw masih umat awam, bukan Bhikkhu... :3

108
AN 10.169 isinya gabung 2 Sutta ya dengan AN 10.170?  :-? https://suttacentral.net/id/an10.169

109
Theravada / Re: Anapanasati = vayo kasina; anapanasati = vipassana
« on: 24 December 2017, 12:19:08 PM »
Bentukan jasmani lenyap pada jhana 4.

Intinya, saya ragu anapanasati menghasilkan jhana, daripada pusing-pusing meditasi anapanasati, lebih baik meditasi kasina saja, lebih mudah karena anapanasti nafas itu gak tentu. Atau latih saja kasina hingga dapat satu jhana baru transit ke anapanasati, ckckck. terutama kasina warna, tinggal persepsikan saja warna itu, print bentuk bulat atau beli kain warna atau bunga. Kalau bisa beli bunga (mungkin cowok agak malu) yang hidup, biar bisa lihat langsung ketidakkekalan, seberapa cantik/rupawan, Anda akan layu juga sampai mati. Atau jika tidak ya beli bunga mati, lebih hemat uang, trus duduk perepsikan saja sesuai warna apa yang kamu ingingkan. Waktu luang, trus persepsikan, lagi tidur juga persepsikan. Dengan begitu hayalan akan semakin berkurang.

*Untuk yang berlatih nila kasina, ingat bukan yang warna biru atau biru terang, tetapi warna nila (biru gelap). Pelangi ada 7 warna, yang warna nomor 6, itulah nila. Harus dibedakan dengan blue

Lalu apakah bentukan jasmani itu? :)

110
84.000 tidak berarti 84.000. Saat itu, 84.000 maknanya adalah jumlah yang banyak. Sekarang istilahnya 1.001. Kalau ada yang bilang 1.001 cara, itu tidak berarti 1.001, tetapi banyak cara.

Benar, tapi bukan itu fokusnya...  :)

111
Dapet saran koreksi dari seseorang Bhikkhu untuk MN 83 Maghadeva Sutta di SC :

...
“Selama delapan puluh empat ribu tahun Raja Makhādeva MEMAINKAN PERMAINAN ANAK-ANAK; selama delapan puluh empat ribu tahun ia bertindak sebagai WAKIL KEPALA DAERAH
“For eighty-four thousand years King Makhādeva played childish games; for eighty-four thousand years he acted as viceregent;
“rājā kho panānanda, maghadevo caturāsītivassasahassāni KUMĀRAKĪḶITAṂ KĪḶI, caturāsītivassasahassāni OPARAJJAṂ kāresi,
Oparajja itu wakil raja atau gubernur (kepala daerah), bukan wakil kepala daerah.
Terus, masa dari orang yang masih memainkan permainan anak-anak langsung bisa jadi wakil raja. Kalau diartikan secara harafiah memang bisa benar, tetapi maknanya jadi lucu, tidak nyambung dengan kalimat berikutnya.
Menurut bhante, kurang lebih artinya dalam bahasa sederhadanya adalah ‘menikmati masa mudanya.’

Berikutnya, ini mudah, jadi bhante tidak kasih petunjuk, harusnya sih kamu tahu di mana salahnya.
Anakku Pangeran, jika ada dua orang yang hidup bersama, ia yang di bawah siapa melakukan pelanggaran atas praktik yang baik ini—ia adalah orang terakhir di antara keduanya.
Dear prince, when there are two men living, he under whom there occurs a breach of this good practice - he is the last man among them.
yasmiṃ kho, tāta kumāra, purisayuge vattamāne evarūpassa kalyāṇassa vattassa samucchedo hoti so tesaṃ antimapuriso hoti.
Untuk bagian ini ...cek juga paragraf kedua dari terakhir.

Berikutnya, coba cek apakah terjemahannya benar?
“Keturunan putera Raja Makhādeva hingga berjumlah delapan puluh empat ribu berturut-turut,...
10. “The descendants of King Makhādeva’s son to the number of eighty-four thousand kings in succession,...
“rañño kho panānanda, maghadevassa puttapaputtakā tassa paramparā caturāsītirājasahassāni {caturāsītikhattiyasahassāni (sī. pī.), caturāsītisahassāni (syā. kaṃ.)}
Kalau tidak yakin, coba lihat penjelasan nimi jataka di DPPN (Dictionary Pali Proper Name)

Berikutnya,
19. “Sekarang pada akhir dari banyak tahun, ratusan tahun, ribuan tahun, xPUTERAx Raja Nimi berkata kepada tukang cukurnya sebagai berikut: … (seperti di atas §§4–6, dengan menggantikan “Raja Makhādeva” menjadi “Raja Nimi” pada seluruh bagian) … …
...

 _/\_

112
Buddhisme Awal / Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« on: 24 December 2017, 09:21:20 AM »
Balik lagi ke sutta di atas, kalo dia mencapai nirodha samapatti, tetapi tidak mencapai pengetahuan akhir tentang lenyapnya asava, maka dia akan terlahir lagi di "kelompok dewa ciptaan-pikiran tertentu" yg diasumsikan tempat kediaman akhir seorang anagami...

 _/\_

113
Buddhisme Awal / Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« on: 23 December 2017, 05:37:06 PM »
Sepertinya dalam keadaan Nirodha Samapatti, seorang Arahant gak bisa mati (seperti kasus Arahant Sanjiva yang tidak bisa dibakar oleh orang-orang yang mengira dia sudah mati)....

Nah itu dia... Contohnya dikit cumman Arahant Sanjiva. Pernah juga nanya ke dosen Abhi, dia secara gak langsung bilang "gak akan terlahir lagi". Lalu jika dihubungkan dengan Sutta lain, Sanna Vedaniya Nirodha adalah tingkatan dimana bentukan pikiran (cittasankhara) lenyap. Jika bentukan pikiran lenyap, lenyap pula perasaan, enam landasan kontak gak menjangkau. Yang seharusnya menurut opiniku, seorang yg udah mencapainya bisa otomatis melihat lenyapnya asava.  :-?

114
Theravada / Re: Anapanasati = vayo kasina; anapanasati = vipassana
« on: 23 December 2017, 05:27:06 PM »
Adakah yang berlatih meditasi pernapasan? Hampir semua meditator. Tetapi adakah yang mencapai jhana dengan meditasi ini? Hampir dipastikan jawabannya senyap.
Mari kita kunjungi MN 10. Adakah di akhir atau di awal atau dipertengah sutta itu (MN 10) membahas jhana? Dengan cukup terasing ..... hingga jhana ke empat? Tidak ada! Adakah sutta lain tentang meditasi pernapasan juga jhana mengikuti dalam penjelasan? Saya pikir tidak ada. Adakah komentar di sutta menyatakan meditasi pernapasan menghasilkan jhana? Kita kesampingkan hal ini dulu karena Buddhaghosa mengatakan ada sekitar 20 meditasi dapat menghasilkan jhana.

Jika kita baca MN 10, kita akan melihat di sana dibahas Perhatian Benar dan Pandangan Terang. Apa itu Perhatian Benar? Ada 4 yaitu: berdiam merenungkan 1. jasmani sebagai jasmani, 2. perasaan sebagai perasaan, 3. pikiran sebagai pikiran, 4. objek-objek pikiran sebagai objek-objek pikiran, tekun, penuh perhatian dan kewaspadaan setelah meninggalkan kerinduan akan dunia. Ini disebut Perhatian Benar. Dan apakah Konsentrasi benar? jhana 1 hingga 4. Ini disebut konsentrasi benar. Adakah ini dibahas di sana? di MN 10? Tidak ada! Yang dibahas pandangan Terang.

Perenungan Jasmani
1. Perhatian pada Pernafasan
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu berdiam merenungkan jasmani sebagai jasmani? Di sini, seorang bhikkhu, pergi ke hutan atau ke bawah pohon atau ke sebuah gubuk kosong, duduk; setelah duduk bersila, menegakkan tubuhnya, dan menegakkan perhatian di depannya, penuh perhatian ia menarik nafas, penuh perhatian ia mengembuskan nafas. Menarik nafas panjang, ia memahami: ‘Aku menarik nafas panjang’; atau mengembuskan nafas panjang, ia memahami: ‘Aku mengembuskan nafas panjang.’ Menarik nafas pendek, ia memahami: ‘Aku menarik nafas pendek’; atau mengembuskan nafas pendek, ia memahami: ‘Aku mengembuskan nafas pendek.’ Ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan mengalami keseluruhan tubuh’; ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan mengalami keseluruhan tubuh.’ Ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan menarik nafas dengan menenangkan bentukan jasmani’; Ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan menenangkan bentukan jasmani.’ Bagaikan seorang pekerja bubut yang terampil atau muridnya, ketika melakukan putaran panjang, memahami: ‘Aku melakukan putaran panjang’; atau ketika melakukan putaran pendek, memahami: ‘Aku melakukan putaran pendek’; demikian pula, menarik nafas panjang, seorang bhikkhu memahami: ‘Aku menarik nafas panjang’ … ia berlatih sebagai berikut: ‘Aku akan mengembuskan nafas dengan menenangkan bentukan jasmani.’

Pandangan Terang
“Dengan cara ini ia berdiam merenungkan jasmani sebagai jasmani secara internal, atau ia berdiam merenungkan jasmani sebagai jasmani secara eksternal, atau ia berdiam merenungkan jasmani sebagai jasmani secara internal dan eksternal. Atau ia berdiam merenungkan sifat munculnya dalam jasmani, atau ia berdiam merenungkan sifat lenyapnya dalam jasmani, atau ia berdiam merenungkan sifat muncul dan lenyapnya dalam jasmani. Atau penuh perhatian bahwa ‘ada jasmani’ muncul dalam dirinya hanya sejauh yang diperlukan bagi pengetahuan dan perhatian. Dan ia berdiam tanpa bergantung, tidak melekat pada apapun di dunia ini. Itu adalah bagaimana seorang bhikkhu berdiam merenungkan jasmani sebagai jasmani.
https://suttacentral.net/id/mn10

Adakah dibahas jhana? Tidak. Yang ada dibahas Perhatian Benar dan pandangan Terang.
Kesimpulan saya:
1. pembahasan ini diberikan kepada mereka yang tidak mampu mencapai 4 jhana atau lebih, atau biasanya yang hanya memiliki 1-3 jhana
2. Dengan perhatian benar dam pandangan teranglah mereka mencapai anagami atau arahat, bagi mereka yang sudah lulus jhana namun tidak bisa maju hingga 8 pencapaian.
3. Jika mencapai Arahat maka mereka akan melatih ini dan muncullah istilah Arahat tanpa jhana. Ketika menjadi Arahat, ia akan meninggalkan jhananya, dengan hanya fokus pada pernapasan.

Dalam keadaan apa dia melihat bentukan jasmani lenyap? :)

115
Buddhisme Awal / Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« on: 22 December 2017, 08:56:41 PM »
Entah kenapa muncul pertanyaan ini... Ketika seseorang meninggal saat berdiam dalam Sanna-Vedaniya Nirodha, kemana tujuan kelahirannya?  :-?

116
Buddhisme Awal / Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« on: 22 December 2017, 07:22:57 PM »
“Di sini, teman-teman, seorang bhikkhu yang sempurna dalam perilaku bermoral, konsentrasi, dan kebijaksanaan mungkin masuk dan keluar dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini. Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan.]Tetapi jika ia tidak mencapai pengetahuan akhir dalam kehidupan ini, setelah terlahir kembali di antara kelompok [para dewata] ciptaan-pikiran tertentu yang melampaui kumpulan para deva yang bertahan hidup dari makanan yang dapat dimakan, ia dapat masuk dan keluar [lagi] dari lenyapnya persepsi dan perasaan. Ada kemungkinan ini.”

Bhikkhu yang dimaksud adalah seorang ariya-puggala dan minimal udah mencapai Anagami jika kita mengikuti pendapat komentar yang menyatakan "para dewa ciptaan-pikiran tertentu" menunjuk pada alam suddhavasa yang merupakan alam khusus kelahiran kembai para Anagami sebelum mencapai Nibbana akhir...

Apakah seperti sudah sukses melaksanakan JMB 8 tetapi belum merealisasikan JMB 9 dan 10?  :-?

117
Theravada / Re: Adakah peluang mencapai Nibbana di zaman sekarang?
« on: 22 December 2017, 11:08:20 AM »
Syair itu diucapkan dengan baik
    ..... Dengan mengingat para meditator masa lalu,
    Dan mengingat perilaku mereka;
    Bahkan di kemudian hari,
    Adalah masih mungkin untuk merealisasikan tanpa-kematian.”
Jika bhikkhu tidak membuncitkan perutnya, hidup menyendiri, puas dengan makanan tanpa membuat kenyang hingga susah gerak hingga perut menonjol maka mereka akan mencapai apa yang belum dicapai. Yaitu puas dalam keinginan sedikit, puas dalam keterasingan dan menyelami Empat Kesunyatan Mulia.

Makan kebanyakan itu dukkha bagi Bhikkhu yang seharian gak makan. Perutnya sakit cz makan banyak setelah seharian gak makan...  :)) Kalo gw sih liatnya, gak masalah Bhikkhu itu tinggal didalam Sangha atau terasing di hutan, jika kemajuan yang didapat berarti metodenya gak salah. Tapi ya keadaan Sangha sekarang banyak yang kurang baik... :3

118
Buddhisme Awal / Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« on: 22 December 2017, 11:01:49 AM »
Menurut komentar AN dalam catatan kaki terjemahan AN oleh B. Bodhi:

Alam murni = Suddhavasa, jadi minimal dia udah Anagami.

Ada kemungkinan Sutta ini sisipan? Rasanya gak bisa kuterima orang yg udah masuk Sanna-Vedaniya Nirodhha gak melihat "lenyapnya" Dukkha...  :-?

119
Buddhisme Awal / Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« on: 22 December 2017, 11:00:06 AM »
Catatan Kaki B. Analayo dalam terjemahan MA:

Oh, jadi mereka bimbang ya...  :|

120
Buddhisme Awal / Re: Apakah Sutta AN 5.166 adalah EBT?
« on: 21 December 2017, 10:20:20 PM »
Oh ia satu lagi... Apakah Baijing dalam MA 22 adalah Upavāṇa dalam AN 5.166 ?  ;D

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 20
anything