tidak ada yg benar2 sempurna
buddha saja tidak sempurna, apalagi yg lain
baik insting benar jahat hanya proses hidup , tidak usah dikhawatirkan. no body perfec
jahat tidak sempurna, baik tidak sempurna, makanya saling membutuhkan , supaya sempurna
Dalam Buddhanusatti Sang Buddha yang maha Suci yang telah mencapai penerangan sempurna , Sempurna pengetahuan serta tindak tanduknya, sempurna menempuh jalan (Nibbana), Pengenal segenap alam , Pembimbing manusia yang tiada taranya , Guru para dewa dan manusia , yang Telah Sadar , Yang Patut untuk di Muliakan.
[at] Bro Encarta = Jadi menurut kamu tidak sempurnanya dimana?
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
apa yg menurut kamu sempurna cuma segini?
kalau mau dikaji lebih banyak lagikan. bukti paling kelihatan,
buddha berbicara tidak to the point, buktinya aye masih di samsara , ente juga masih disini
bergitu juga pengikut2 yg jaman dulu yg jadi arahat cuma segelintir pendamping yg didekatnya
menghabiskan bertahun2 kotbah bla2 bla2 cuma untuk orang segelintir
coba bayangin seberapa susahnya orang yg menjadi arahat yg bisa mengerti omongan sang Buddha
kalau buddha perfec seharusnya kenapa ajarannya cuma terbatas didaerah sana2 saja, katanyakan universal,alam semesta
buktinya orang barat gak kenal tuh ama buddha, kecuali jaman mendatang yg teknik komunikainya sudah maju.
buddha saja bisa menghabiskan waktu 3 bulan di surga, kenapa tidak di indonesia yah. apa emang terlalu bodoh orang2 nya, gak bisa dipintarin? bla bla bla
Jauh lebih banyak orang Miskin dari pada kaya,
Jauh lebih banyak orang bodoh dari pada pintar
begitu juga dlm pertandingan... hanya juara 1,2,3
dari sekian banyak yg tidak juara...
Dan Buddha udah mengatakan...
dia sebagai penunjuk jalan, sedangkan anda yg harus JALANKAN sendiri!...
Jadi bro ngak punya "KAKI" atau gimana ya?
"Persistensi adalah salah satu faktor penting dlm kesuksesan"
semoga bermanfaat!
Yup..setuju dengan bro Johan..
Dalam hal ini, saya melihat bro Encarta mempunyai pola pikir ketergantungan pada faktor external yaitu Buddha.
Tampak jelas bahwa tertulis bro berpemikiran mengapa Buddha tidak mengajar di Indonesia, mengapa Buddha tidak mengajar kepada orang barat ? IMO, hal ini lebih menunjukkan pemikiran bro yang menitikberatkan pada Buddha bukanlah internal.
Padahal jika ditelusuri, mengapa Buddha tidak mengajar di Indonesia, dll sama halnya dengan pertanyaan mengapa Universitas Havard tidak ada di Indonesia ? Karena faktor kamma yang kompleks menyebabkan Buddha adanya di India walau Buddha bisa pindah alam, dkk tapi apakah masyarakat di Indonesia sudah bisa menerima ajaran Buddha saat itu ?, dan begitu juga dengan Universitas Havard tidak ada di Indonesia, walau pemilik universitas tersebut punya dana tapi apakah SDM Indonesia secara sudah mampu untuk itu ?
Intinya lebih melihat pada faktor internal, dan itu yang diajarkan dalam Buddhism