dengan berbasis pandangan semua fenomena adalah berkondisi, apakah unconditional love memang benar-benar ada?
"Berkondisi" di sini berarti muncul, bertahan sebentar dan lenyap. Atau menurut sutta dlm AN 3.47:
“Para bhikkhu, ada tiga karakteristik ini yang mendefinisikan keterkondisian.<405> Apakah tiga ini? Kemunculannya terlihat, kelenyapannya terlihat, dan perubahannya selama berlangsung terlihat. Ini adalah ketiga karakteristik yang mendefinisikan keterkondisian itu.
Karena unconditional love juga muncul, bertahan sebentar lalu lenyap, maka ia tidak benar-benar tidak berkondisi dalam pengertian Buddhis. Menurut Buddhis, yang tidak berkondisi hanya Nibbana itu sendiri.