//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 645205 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #180 on: 27 March 2009, 01:08:23 PM »
Just Asking yach.... ;)  Apakah Mahayana banyak mengambil Ajaran-ajaran dari Rahib-rahib China (Fa-Xien,I Ching,Xuan Zhuang) yang mengambil kitab suci ke barat ?. Kalo tidak salah mereka bertiga mengeluarkan 3 kitab yang berbeda tentu dengan pendapatnya masing-masing... dan pada saat itu juga terdengar banyak Kaisar-kaisar yang anti Buddhism sehingga membakar habis Kitab-kitab yang ada.

No Offense ..Just Asking.... ;D

 _/\_
Gunawan S S

beberapa diselamatkan, bukan perbedaan pendapat hanya perbedaan mengutarakan isi namun tetep satu garis pemahaman.ini dikarenakan perbedaan penggunaan gaya bahasa di beberapa daerah tertentu.
Vajrachedika Sutra sendiri punya 3 versi, Surangama Sutra sendiri ditemukan kemudian di istana Kaisar Wanita Wu Ze Tian.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #181 on: 27 March 2009, 01:24:15 PM »
^
^
^
bro nyanadhana, kumaha dahang atuh? ^_^

pemahaman akan suatu isi beda-beda, dan cara penyampaian nya juga beda-beda, yang terjadi lah banyak versi...  ^-^
« Last Edit: 27 March 2009, 01:28:29 PM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #182 on: 27 March 2009, 01:28:14 PM »
Sembilan Kehidupan Lampau Siddharta Sebagai Bhikkhu
(i) Sebagai Raja Dunia Vijitavi yang kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kondanna,
(ii) Sebagai Brahmana Suruci dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Manggala,
(iii) Sebagai Brahmana Uttara dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sumedhà,
(iv) Sebagai raja dunia dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sujàta,
(v) Sebagai Raja Vijitavi dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Phussa,
(vi) Sebagai Raja Sudassana dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Vessabhu,
(vii) Sebagai Raja Khemà dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kakusandha,
(viii) Sebagai Raja Pabbata dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Konàgamana,
(ix) Sebagai Jotipàla, si pemuda brahmana dan kemudian menjadi bhikkhu pada massa Buddha Kassapa.

Demikianlah Beliau menerima ramalan dalam sembilan kehidupan sebagai bhikkhu

Sumber : Riwayat Agung Para Buddha (hal 383-384)

waduh2, ternyata petapa sumedha belajar dengan banyak buddha ya
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

sudah baca kisahnya bro

tapi tidak lengkap
tidak mendetail....

setelah membungkuk buat di injak oleh buddha dipankara
dia langsung bertekad menjadi buddha
trus diramalkan bakal jadi samma sambuddha (oleh buddha dipankara)

tapi tidak diceritakan, trus petapa sumedha, setelah itu ikut rombongan atau langsung pulang rumah?


ada kok diceritakan, setelah Buddha Dipankara mengucapkan ramalan, selanjutnya Buddha Dipankara dan rombongan melanjutkan perjalanan disertai oleh para penduduk Ramavati, ke vihara yang dibangun khusus untuk Buddha dan rombongan, di sana Buddha Dipankara memberi ceramah Dhamma kepada para penduduk. sedangkan pada saat yang sama Sumedha malah bermeditasi dan merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Jadi memang benar, bahwa Petapa Sumedha tidak belajar dari Buddha Dipankara.



oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)

merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan. >> berarti petapa sumedha menapaki jalan mahayana donk??? 10 paramita bodhisattva tah?

setau saya petapa sumedha sudah memenuhi pencapaian arahat pada saat itu juga kan, dia bisa saja jadi arahat dan kembali kejalan theravada kan? CMIIW

no offense, just curiousity....

 _/\_
« Last Edit: 27 March 2009, 01:33:33 PM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #183 on: 27 March 2009, 01:29:53 PM »
^
^
^
waduh2, ternyata buddha belajar dengan banyak buddha
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

sudah baca kisahnya bro

tapi tidak lengkap
tidak mendetail....

setelah membungkuk buat di injak oleh buddha dipankara
dia langsung bertekad menjadi buddha
trus diramalkan bakal jadi samma sambuddha (oleh buddha dipankara)

tapi tidak diceritakan, trus petapa sumedha, setelah itu ikut rombongan atau langsung pulang rumah?


ada kok diceritakan, setelah Buddha Dipankara mengucapkan ramalan, selanjutnya Buddha Dipankara dan rombongan melanjutkan perjalanan disertai oleh para penduduk Ramavati, ke vihara yang dibangun khusus untuk Buddha dan rombongan, di sana Buddha Dipankara memberi ceramah Dhamma kepada para penduduk. sedangkan pada saat yang sama Sumedha malah bermeditasi dan merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Jadi memang benar, bahwa Petapa Sumedha tidak belajar dari Buddha Dipankara.



oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)


Jambudipa...melalui beribu2 kalpa.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #184 on: 27 March 2009, 01:30:51 PM »
umm.......... something strange.. :-?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #185 on: 27 March 2009, 01:32:20 PM »
katanya yg bakalan pertama hilang adalah sutra tersebut bukan?

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #186 on: 27 March 2009, 01:34:44 PM »
^
^
^
shurangama sutra
+ satu lagi kalau tidak salah, mahaparinibbana sutra

dua sutra ini pencegah ajaran dharma hilang dari muka bumi
« Last Edit: 27 March 2009, 01:41:27 PM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #187 on: 27 March 2009, 01:35:33 PM »
umm.......... something strange.. :-?

ada yang aneh lagi?

katanya yg bakalan pertama hilang adalah sutra tersebut bukan?

katanya...ehipassiko dulu ama sutranya baru bisa lanjutin apakah pertama hilang dan alasannya kenapa.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #188 on: 27 March 2009, 01:36:07 PM »
umm.......... something strange.. :-?

something strange?
for example? u tell me lar?

kita kan disini saling asah asih asuh?
bukan kah indah-nya kebersamaan.... ^_^
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #189 on: 27 March 2009, 01:44:33 PM »
apa perbedaan TBS ama mahayana asli nya?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #190 on: 27 March 2009, 01:45:14 PM »
cuma ide aja...

kita flash back ma sejarah peradaban manusia dengan waktu paling pertama kali Buddha muncul...

apa sesuai.. ?

(tapi keknya OOT.. dah gak usah dibahas.. :hammer:)
« Last Edit: 27 March 2009, 01:47:13 PM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #191 on: 27 March 2009, 01:48:29 PM »
Sembilan Kehidupan Lampau Siddharta Sebagai Bhikkhu
(i) Sebagai Raja Dunia Vijitavi yang kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kondanna,
(ii) Sebagai Brahmana Suruci dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Manggala,
(iii) Sebagai Brahmana Uttara dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sumedhà,
(iv) Sebagai raja dunia dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sujàta,
(v) Sebagai Raja Vijitavi dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Phussa,
(vi) Sebagai Raja Sudassana dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Vessabhu,
(vii) Sebagai Raja Khemà dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kakusandha,
(viii) Sebagai Raja Pabbata dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Konàgamana,
(ix) Sebagai Jotipàla, si pemuda brahmana dan kemudian menjadi bhikkhu pada massa Buddha Kassapa.

Demikianlah Beliau menerima ramalan dalam sembilan kehidupan sebagai bhikkhu

Sumber : Riwayat Agung Para Buddha (hal 383-384)

waduh2, ternyata petapa sumedha belajar dengan banyak buddha ya
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

sudah baca kisahnya bro

tapi tidak lengkap
tidak mendetail....

setelah membungkuk buat di injak oleh buddha dipankara
dia langsung bertekad menjadi buddha
trus diramalkan bakal jadi samma sambuddha (oleh buddha dipankara)

tapi tidak diceritakan, trus petapa sumedha, setelah itu ikut rombongan atau langsung pulang rumah?


ada kok diceritakan, setelah Buddha Dipankara mengucapkan ramalan, selanjutnya Buddha Dipankara dan rombongan melanjutkan perjalanan disertai oleh para penduduk Ramavati, ke vihara yang dibangun khusus untuk Buddha dan rombongan, di sana Buddha Dipankara memberi ceramah Dhamma kepada para penduduk. sedangkan pada saat yang sama Sumedha malah bermeditasi dan merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Jadi memang benar, bahwa Petapa Sumedha tidak belajar dari Buddha Dipankara.



oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)

merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan. >> berarti petapa sumedha menapaki jalan mahayana donk??? 10 paramita bodhisattva tah?

setau saya petapa sumedha sudah memenuhi pencapaian arahat pada saat itu juga kan, dia bisa saja jadi arahat dan kembali kejalan theravada kan? CMIIW

no offense, just curiousity....

 _/\_

Sumber RAPB tidak menyebutkan demikian, tidak ada sama sekali dalam theravada seorang yang sudah Arahat bisa terlahir kembali. tapi tentunya akan OOT kalau membahas theravada di sini, jadi silahkan
:backtotopic:

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #192 on: 27 March 2009, 01:49:48 PM »
Quote
waduh2, ternyata petapa sumedha belajar dengan banyak buddha ya
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

Apakah Seorang Buddha yg telah mematahkan 10samyojana akan terlahir Kembali?  Coba anda renungkan.... :)

Quote
oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)

merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan. >> berarti petapa sumedha menapaki jalan mahayana donk??? 10 paramita bodhisattva tah?

setau saya petapa sumedha sudah memenuhi pencapaian arahat pada saat itu juga kan, dia bisa saja jadi arahat dan kembali kejalan theravada kan? CMIIW

no offense, just curiousity....
 

Dasa Paramittha adalah Dana , Sila , Nekkhama , Viriya , Panna , Khanti , Sacca , Addhitthana , Metta dan Uppekha

Kalau 10 Paramittha Bodhisatva itu apa yach?


 _/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S

Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #193 on: 27 March 2009, 01:53:47 PM »
Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
jadi pandangan berbeda bagaimana yg kritis?

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #194 on: 27 March 2009, 01:59:06 PM »
Sembilan Kehidupan Lampau Siddharta Sebagai Bhikkhu
(i) Sebagai Raja Dunia Vijitavi yang kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kondanna,
(ii) Sebagai Brahmana Suruci dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Manggala,
(iii) Sebagai Brahmana Uttara dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sumedhà,
(iv) Sebagai raja dunia dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Sujàta,
(v) Sebagai Raja Vijitavi dan kemudian menjadi bhikkhu pada masa Buddha Phussa,
(vi) Sebagai Raja Sudassana dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Vessabhu,
(vii) Sebagai Raja Khemà dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Kakusandha,
(viii) Sebagai Raja Pabbata dan menjadi bhikkhu pada masa Buddha Konàgamana,
(ix) Sebagai Jotipàla, si pemuda brahmana dan kemudian menjadi bhikkhu pada massa Buddha Kassapa.

Demikianlah Beliau menerima ramalan dalam sembilan kehidupan sebagai bhikkhu

Sumber : Riwayat Agung Para Buddha (hal 383-384)

waduh2, ternyata petapa sumedha belajar dengan banyak buddha ya
trus yang jadi pertanyaan, buddha masa lampau tersebut, sekarang masih mengajarkan dharma?
dialam manakah sang buddha masa lampau tersebut?

sudah baca kisahnya bro

tapi tidak lengkap
tidak mendetail....

setelah membungkuk buat di injak oleh buddha dipankara
dia langsung bertekad menjadi buddha
trus diramalkan bakal jadi samma sambuddha (oleh buddha dipankara)

tapi tidak diceritakan, trus petapa sumedha, setelah itu ikut rombongan atau langsung pulang rumah?


ada kok diceritakan, setelah Buddha Dipankara mengucapkan ramalan, selanjutnya Buddha Dipankara dan rombongan melanjutkan perjalanan disertai oleh para penduduk Ramavati, ke vihara yang dibangun khusus untuk Buddha dan rombongan, di sana Buddha Dipankara memberi ceramah Dhamma kepada para penduduk. sedangkan pada saat yang sama Sumedha malah bermeditasi dan merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan.

Jadi memang benar, bahwa Petapa Sumedha tidak belajar dari Buddha Dipankara.



oh ic2, bener2, bro indra
katanya petapa sumedha lagi menikmati pencapaian jhana nya (alias bertapa dihutan)

merenungkan 10 Paramita yang harus dipenuhi untuk mencapai cita-citanya di masa depan. >> berarti petapa sumedha menapaki jalan mahayana donk??? 10 paramita bodhisattva tah?

setau saya petapa sumedha sudah memenuhi pencapaian arahat pada saat itu juga kan, dia bisa saja jadi arahat dan kembali kejalan theravada kan? CMIIW

no offense, just curiousity....

 _/\_

Sumber RAPB tidak menyebutkan demikian, tidak ada sama sekali dalam theravada seorang yang sudah Arahat bisa terlahir kembali. tapi tentunya akan OOT kalau membahas theravada di sini, jadi silahkan
:backtotopic:

makanya, minta donk buku RAPB - nya...  ;D
« Last Edit: 27 March 2009, 02:08:17 PM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.