Anatta bermakna tidak ada inti yang kekal pada Rupa = (Tubuh beserta 5 inderanya) serta Nama = Sanna (Ingatan), Vedana (Perasaan), Sankhara (Bentuk2 pikiran), Vinnana (Kesadaran). Kebenaran ilmiah dari Anatta adalah, para ilmuwan fisika yang telah menemukan bahwa inti terkecil/dasar pembentuk dari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah Getaran energi yang terus berubah2 bentuk (Semua orang, semua binatang, semua tumbuhan, semua planet, semua mikroorganisme, betapapun kecilnya maupun besarnya, terbuat dari energi quanta ini). Itulah inti dari nama dan rupa kita sesungguhnya, hanya getaran energi yang tidak tetap. Jika kita dengan kebodohan batin menganggap bahwa nama dan rupa itu adalah "Aku" yang kekal, maka kita akan mengalami penderitaan / ketidak puasan (Dukkha). Orang yang belum tercerahkan pasti menganggap bahwa salah satu komponen dari Nama dan Rupa ini adalah "Aku" sejatinya, hal ini akan menyebabkannya selalu menderita, karena Nama dan Rupa tidaklah bisa kita kendalikan dan selalu berubah2 hingga akhirnya lenyap untuk berubah ke bentuk lainnya. Misalnya jika kita menganggap bahwa Rupa (Tubuh dan 5 inderanya) adalah "Aku" yang sejati, maka kita akan menderita karena tubuh ini selalu mengalami proses perubahan, sakit, menua, hingga mati dan hancur tak bersisa. Jika kita menganggap Vedana (perasaan), adalah diri kita yang sejati, maka saat timbul perasaan2 yang tidak mengenakkan pada tubuh atau batinnya, maka ia akan menderita timbul kebencian serta amarah. Sebaliknya jika timbul perasaan enak dan nyaman, maka akan timbul kemelekatan yang kuat, dimana kemelekatan ini akan membuat dirinya menderita pula, karena "Rasa" enak dan nyaman itu pun akan berganti menjadi rasa sakit dan tidak nyaman pada saatnya... Jika kita menganggap bahwa Sanna (Ingatan) adalah "Aku" yang sejati, maka kita akan bereaksi terhadap setiap ingatan / kenangan masa lalu, baik berupa trauma maupun pengalaman yang menyenangkan, sehingga tidak ada ketenangan karena batin selalu bergejolak. Jika kita menganggap bahwa Sankhara (Bentuk2 pikiran) adalah "Aku" yang sejati, maka kita akan menderita saat tidak mendapatkan segala keinginan yang kita harapkan, kita akan menderita saat pandangan / pendapat kita ditentang oleh orang lain, dll... Jika kita menganggap Vinnana (Kesadaran) adalah kekal, kita akan mengalami penderitaan berupa ketakutan akan kematian, karena kesadaran kita akan tidak berfungsi saat kematian tiba, dan kita takut "Aku" ini lenyap. Roh atau Jiwa yang "kekal" sebagaimana dikonsepkan dan digambarkan dalam banyak agama dan filsafat sesungguhnya adalah nama / batin manusia, yaitu Vedana (Perasaan), Sanna (Ingatan), Sankhara (Bentuk2 pikiran), dan Vinnana (Kesadaran). Dengan melekati dan menganggap seluruh atau salah satu bagian dari Nama (Batin) sebagai "Aku" / "Roh" / "Jiwa" yang kekal... yang diperoleh tiada lain hanya penderitaan dan ketidakpuasan tiada akhir. Semoga kita semua bisa mengalami kebenaran Anatta ini dalam kehidupan kita ...