//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Theravada atau Mahayana ?  (Read 48949 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #135 on: 20 November 2008, 08:44:30 AM »
AKU memang tidak pernah ada. Tapi tidak semua orang bisa terlepas dan terbebas dari pandangan keakuan ini secara penuh. Orang yg mampu membebaskan pikirannya, ucapannya dan perbuatannya dari konsep keliru ini akan mencapai tingkat kesucian Arahat.

kalau tidak pernah ada, apa yang harus dilepaskan ? berarti AKU itu ada.

berikut ini ajaran Buddha untuk menghilangkan AKU yg pernah saya pelajari, tolong dikoreksi :

Keinginanlah yang membuat orang sengsara (dukkha), keinginan disebabkan karena adanya perbedaan antara aku punya dan yang aku inginkan. Perbedaan ini mendatangkan ketidakpuasan, contoh : hidup, menyebabkan mati, inginnya hidup terus.
Menghilangkan sengasara adalah dengan menghilangkan perbedaan antara AKU dan ITU, supaya perbedaan itu hilang, AKU harus hilang dan menjadi sama dengan ITU.

contoh : Anda ingin makan anggur tapi tidak sanggup membeli, supaya puas/bahagia keinginan anda dihilangkan dengan berfantasi bahwa anggur dan anda adalah sama/satu.


ada lagi contoh yang terkenal Tiger and Strawberry, sudah tahu kan ?

Kira-kira begitu ?

 :)

Sdr. Petrus, saya ingin meluruskan penjelasan yg dicetak merah itu...

Keinginan adalah salah satu yg menyebabkan penderitaan bagi makhluk. Keinginan ini adalah tanha, yaitu nafsu-keinginan yg terus-menerus. Bahkan Anda mungkin sudah sering mendengar kalimat bijak yg berbunyi "perjalanan yg paling singkat adalah perjalanan menuju ke kematian, sedangkan perjalanan yg paling lama adalah perjalanan menuju kepuasan"
Ya, manusia (dan semua makhluk) selalu tidak merasa puas dan ingin mengejar kenikmatan semu. Karena itulah keinginan menyebabkan penderitaan.

Keinginan ini pada dasrnya berangkat dari EGO / AKU / DIRI / JIWA / ROH. Selama masih ada pandangan keakuan, orang ybs akan memenuhi panggilan egoismenya untuk mencari kenikmatan. Dan bila kenikmatan itu habis, ia akan mencarinya lagi. dalam skala yg lebih kronis, orang ybs mencari kenimatan abadi berupa kekekalan ROH / JIWA / AKU pada Alam / Tempat menyenangkan laiinya, seperti Surga Abadi. Itu semua adalah hasrat untuk memuaskan EGO-nya yg tidak pernah terpuaskan.

Seorang Arahat sudah jelas betul melihat fatamorgana ini. Oleh karena itu, dia tidak melepaskan AKU. Karena AKU memang tidak pernah ada. Seorang Arahat HANYA MELEPASKAN PANDANGAN KELIRU AKAN ADANYA AKU.

 _/\_
« Last Edit: 20 November 2008, 08:52:10 AM by upasaka »

Offline Petrus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: -26
  • Gender: Male
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #136 on: 20 November 2008, 09:01:49 AM »
Sdr. Petrus, saya ingin meluruskan penjelasan yg dicetak merah itu...

Keinginan adalah salah satu yg menyebabkan penderitaan bagi makhluk. Keinginan ini adalah tanha, yaitu nafsu-keinginan yg terus-menerus. Bahkan Anda mungkin sudah sering mendengar kalimat bijak yg berbunyi "perjalanan yg paling singkat adalah perjalanan menuju ke kematian, sedangkan perjalanan yg paling lama adalah perjalanan menuju kepuasan"
Ya, manusia (dan semua makhluk) selalu tidak merasa puas dan ingin mengejar kenikmatan semu. Karena itulah keinginan menyebabkan penderitaan.

Keinginan ini pada dasrnya berangkat dari EGO / AKU / DIRI / JIWA / ROH. Selama masih ada pandangan keakuan, orang ybs akan memenuhi panggilan egoismenya untuk mencari kenikmatan. Dan bila kenikmatan itu habis, ia akan mencarinya lagi. dalam skala yg lebih kronis, orang ybs mencari kenimatan abadi berupa kekekalan ROH / JIWA / AKU pada Alam / Tempat menyenangkan laiinya, seperti Surga Abadi. Itu semua adalah hasrat untuk memuaskan EGO-nya yg tidak pernah terpuaskan.

Seorang Arahat sudah jelas betul melihat fatamorgana ini. Oleh karena itu, dia tidak melepaskan AKU. Karena AKU memang tidak pernah ada. Seorang Arahat HANYA MELEPASKAN PANDANGAN KELIRU AKAN ADANYA AKU.

 _/\_

"Keinginan ini pada dasrnya berangkat dari EGO / AKU / DIRI / JIWA / ROH "  kontradiksi dengan "Karena AKU memang tidak pernah ada"

pindah ke topik yg ini saja : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6397.msg105844;topicseen#msg105844

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #137 on: 20 November 2008, 09:10:28 AM »
OK, saya sudah meralatnya di link tersebut..

 _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #138 on: 20 November 2008, 09:26:19 AM »
Aneh juga ya, ada arahat yang masih ingat ke AKU an nya ??
bagaimana dia membandingkan ke AKU annya yang dulu dengan keadaan sekarang sehingga dia bisa tahu yg dulu.
jangan-jangan pengertian kalian tentang menghilangkan ke AKU an itu tidak seperti yg murni diajarkan Buddha. :-?

anda belum jawab :

apakah AKU anda itu??
- jabang bayi?
- anak umur 3 tahun?
- anak SD?
- anak SMP?
- mahasiswa?
- atau orang tua peyot?

mana AKU-nya anda?

kalau memang AKU itu abadi selamanya, saya sih maunya jadi selalu tampan dan muda, jadi boleh khan BUNUH DIRI sekarang? 

Offline Enlighted

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 2
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #139 on: 20 November 2008, 09:34:29 AM »
dari saya lihat pertanyaan dari awal sampai akhir ini tak ada ujung habis-habisnya. menurut saya kita dan petruk seperti anak kecil yang masih 5 atau 6 tahun menanyakan pertanyaan bagaimana datangnya asal usul kita kepada orang tuanya. otomatis pasti akan bingung, jika ortu menjelaskan dengan detil. nah pada saat petruk dan kita-kitanya dah mencapai umur 18 tahun  atau sudah capai masanya, baru tahu oh ternyata kita ada begini dan karena begitu dan beginilah kejadiannya.......


Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #140 on: 20 November 2008, 08:07:38 PM »
kalau tidak pernah ada, apa yang harus dilepaskan ? berarti AKU itu ada.
Siapa bilang "aku" itu harus dilepas om? :)

Quote
berikut ini ajaran Buddha untuk menghilangkan AKU yg pernah saya pelajari, tolong dikoreksi :

Keinginanlah yang membuat orang sengsara (dukkha), keinginan disebabkan karena adanya perbedaan antara aku punya dan yang aku inginkan. Perbedaan ini mendatangkan ketidakpuasan, contoh : hidup, menyebabkan mati, inginnya hidup terus.
Menghilangkan sengasara adalah dengan menghilangkan perbedaan antara AKU dan ITU, supaya perbedaan itu hilang, AKU harus hilang dan menjadi sama dengan ITU.

contoh : Anda ingin makan anggur tapi tidak sanggup membeli, supaya puas/bahagia keinginan anda dihilangkan dengan berfantasi bahwa anggur dan anda adalah sama/satu.
Dapat darimana ini dongeng om?Bagi2 dong... :))

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Petrus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: -26
  • Gender: Male
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #141 on: 20 November 2008, 08:33:20 PM »
Aneh juga ya, ada arahat yang masih ingat ke AKU an nya ??
bagaimana dia membandingkan ke AKU annya yang dulu dengan keadaan sekarang sehingga dia bisa tahu yg dulu.
jangan-jangan pengertian kalian tentang menghilangkan ke AKU an itu tidak seperti yg murni diajarkan Buddha. :-?

anda belum jawab :

apakah AKU anda itu??
- jabang bayi?
- anak umur 3 tahun?
- anak SD?
- anak SMP?
- mahasiswa?
- atau orang tua peyot?

mana AKU-nya anda?

kalau memang AKU itu abadi selamanya, saya sih maunya jadi selalu tampan dan muda, jadi boleh khan BUNUH DIRI sekarang? 

hmm...setiap detik si AKU berubah. Jadi kemana AKU ?

begini, kita ini hidup dalam alam yang tidak kekal, masih tergantung waktu dan ruang.
AKU menurut ruang dan waktu adalah AKU yang juga mengikuti waktu dan ruang, yaitu AKU dari lahir sampai tua, itulah AKU menurut ruang dan waktu.
Kalau AKU yang anda mau itu, nanti ketika sudah tidak tergantung waktu, infinite. Menurut ajaran Christian nanti setelah kiamat roh akan disatukan dengan badan yang disempurnakan. Badan yang tidak tergantung ruang dan waktu yang wujudnya masih belum kita ketahui, tapi jauh lebih hebat dari yang sekarang.
Orang yang lahir cacat, buta, pincang dll akan disempurnakan, kalau nanti tidak ada kehidupan lagi yang lebih baik sial sekali mereka dilahirkan. Inilah kabar gembira.

btw, bagaimana pandangan Buddha terhadap orang cacat ? karma ?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #142 on: 20 November 2008, 08:40:29 PM »
Looking for the maker of this house, I ran to no avail through a string of many births, and wearisome is birth again and again. But now, maker of the house, you have been seen. you shall not raise this house again. All the rafters are broken; the ridgepole is shattered. The mind, approaching eternity, has attained the extinction of all desires.

nb: pakai nada puitis, kesannya akan lebih bermakna. (Banyak orang yg ingin mengatakan ini loh)
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #143 on: 20 November 2008, 08:43:54 PM »
OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT OOT
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #144 on: 20 November 2008, 08:51:57 PM »
iya juga ya OOT,

kalo gitu pendapat saya::: atas judul topik

" gak ada yang benar banget,,, dan gak ada yang salah banget,,,,

Baik Theravada dan Mahayana masing2 mengandung benernya juga dan salahnya juga

trus munculnya aliran2 di Buddhisme itu karena beda-beda tradisi saja.

jadi ada penambahan dan pengurangan.

ya kayak mie ayam aja.

kan ada mie ayam medan, mie ayam telor, mie ayam aaa, mie ayam 88, dan lain lain.

kalau mo tau bedanya ya tergantung selera aja.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #145 on: 20 November 2008, 08:53:31 PM »
 [at] hatred ; terjemahin dong sekalian, uda tau ada yg terbelakang ni

<===== gw :hammer:

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #146 on: 20 November 2008, 09:05:12 PM »
=))
hahaha...  N1AR neh sisi lain dari Rain ya? :)

oke g nyoba terjemahin ,

ummm......

Mencari (sedang) pembuat rumah ini (mungkin "rumahnya" B. Gautama sendiri), ummm.........

avail itu berguna jadi I ran to no avail artinya err......  Saya berlari tiada guna (kaleeee) melalui urutan2 dari banyak kelahiran (lah.. kelahiran si B. Gautama juga kali ya?), and wearisome

wearisome = bosen jadi nya......... dan betenya lahir lagi dan lagi (kayak iklan mylanta).

nah ini bagian favorit g

Tetapi sekarang wahai pembuat rumah, anda sudah terlihat (cieee.......)
anda tidak akan (shall = lebih menekankan tidak akan mungkin) membuat rumah ini lagi.
rakit2 mu sudah patah.

Pikiran menuju eternity eh.... eternity itu apa ya??
telah mencapai pemusnahan  semua keinginan2 (kasarnya : nafsu nafsu)

nb: harap baca dengan nada puitis. :)
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #147 on: 20 November 2008, 09:16:20 PM »
 [at] Mas Hatred = Semoga nanti anda Tabah kalau Vipaka Buruk anda berbuah nanti....... :)) Semoga Anda berbahagia dalam Pandangan Anda.......  :)
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #148 on: 20 November 2008, 09:19:51 PM »
 [at] Gunawan

wah... anda sudah suci ya,, bisa tau siapa yang vipaka buruk atau bukan ...

[claps] hebat hebat
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Theravada atau Mahayana ?
« Reply #149 on: 20 November 2008, 09:33:43 PM »
Aneh juga ya, ada arahat yang masih ingat ke AKU an nya ??
bagaimana dia membandingkan ke AKU annya yang dulu dengan keadaan sekarang sehingga dia bisa tahu yg dulu.
jangan-jangan pengertian kalian tentang menghilangkan ke AKU an itu tidak seperti yg murni diajarkan Buddha. :-?

anda belum jawab :

apakah AKU anda itu??
- jabang bayi?
- anak umur 3 tahun?
- anak SD?
- anak SMP?
- mahasiswa?
- atau orang tua peyot?

mana AKU-nya anda?

kalau memang AKU itu abadi selamanya, saya sih maunya jadi selalu tampan dan muda, jadi boleh khan BUNUH DIRI sekarang? 

hmm...setiap detik si AKU berubah. Jadi kemana AKU ?

begini, kita ini hidup dalam alam yang tidak kekal, masih tergantung waktu dan ruang.
AKU menurut ruang dan waktu adalah AKU yang juga mengikuti waktu dan ruang, yaitu AKU dari lahir sampai tua, itulah AKU menurut ruang dan waktu.
Kalau AKU yang anda mau itu, nanti ketika sudah tidak tergantung waktu, infinite. Menurut ajaran Christian nanti setelah kiamat roh akan disatukan dengan badan yang disempurnakan. Badan yang tidak tergantung ruang dan waktu yang wujudnya masih belum kita ketahui, tapi jauh lebih hebat dari yang sekarang.
Orang yang lahir cacat, buta, pincang dll akan disempurnakan, kalau nanti tidak ada kehidupan lagi yang lebih baik sial sekali mereka dilahirkan. Inilah kabar gembira.

btw, bagaimana pandangan Buddha terhadap orang cacat ? karma ?

Nah, Anda sadar juga kalau si AKU itu terus berubah..

wah, jadi maksud Anda di Surga dan Neraka, Hukum Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geologi dan Sosiologi serta ilmu2 lainnya sudah tidak berlaku..?

Hmm... Orang (atau makhluk lainnya) yg cacat itu hanyalah paduan unsur semata. Di Buddhisme 'kelainan' itu hanyalah sementara pula, hanya proses perubahan. Sama seperti ketika di hidup ini Anda kadang merasa untung, kadang pula merasa rugi... Tidak ada yg perlu dimelekati.

NB : Kalau begitu, untuk apa diciptakan cacat, kalau pada akhirnya ada 'revisi' juag di akhirat..?
« Last Edit: 20 November 2008, 09:35:14 PM by upasaka »