Kok bisa tahu yah para devata malas menganalisa gituan? Kalau para pakar Abhidhamma meninggal dan terlahir di alam deva, apa semuanya jadi malas analisa dan tahunya cuma senang2 yah?
saya tidak tahu apakah anda mampu memahami tulisan saya dengan benar
1 anda bersumsi "pakar Abhidhamma meningal dan terlahir di alam deva?
lalu apa semua jadi malas analisa dan tahunya cuma senang-senang,
coba kita renungi, anda berbicara kata "pakar" dalam hal apa?
pengetahuan abhidhamma secara pemahaman intelektual? atau praktek
lalu tahukah anda, jika "pakar" dalam sutta dan anda terlahir sebagai deva adalah suatu "kegagalan" untuk memahami sutta itu sendiri, banyak para praktisi buddha terlahir di alam deva (bhikkhu) dicemooh oleh para devata dengan kata-kata kasar
"kalian murid yang mulia Gotama, apa "kesalahan", yang kalian lakukan sehinga terlahir di alam ini?
bayangkan anda berbicara tentang "pakar abhidhamma" yang telahir di alam deva dengan "segala nafsu indrawinya masih ada"
apakah anda memahami "abhidhamma" begitu rendahnya? sehingga tujuan para "pakarnya" terlahir di alam deva, panjang lebar saya menulis, nanti kamu tersingung, seakan-akan saya seperti mengkritik dan mengajarkanmu
mengingat hal ini, saya cukupi tulisan saya,
mari, wahai murid gotama, jadikan pengetahuan kalian sebagai landasar praktek,!!!
-bukan sebagai landasan untuk saling membantah (berdebat)
-bukan pula untuk menambah "ego" dan menyatakan diri lebih pandai
suta, jika tidak di praktekan "tidak ada gunanya", dan saat kamu tahu, waktu sudah berlalu
semoga pesan tulisan saya dapat di terima yang sebenarnya