//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mayat & jhana  (Read 11732 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sari Dewi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 8
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Mayat & jhana
« on: 20 November 2013, 07:33:03 AM »
Kisah Maha Moggallana Thera

Suatu saat petapa Nigantaha merencanakan untuk membunuh Maha Moggallana Thera dengan tujuan akan menghilangkan kemashuran dan keberuntungan Buddha. Mereka menyewa para perampok untuk membunuh Maha Moggallana yang kala itu berdiam di Kalasila dekat Rajagaha. Perampok itu mengepung vihara tempat Maha Moggallana Thera berdiam, tetapi Maha Moggallana dengan kemampuan batin luar biasanya dapat menghilang, sehingga mereka tidak dapat menangkap Maha Moggallana dalam waktu dua bulan.

Ketika para perampok kembali mengepung vihara pada bulan ketiga, Maha Moggallana Thera mengetahui bahwa ia harus menerima akibat perbuatan (kamma) jahat yang dilakukannya pada salah satu kehidupan lampaunya, maka beliau tidak menggunakan kelebihan batinnya, sehingga para perampok berhasil menangkap dan menganiayanya dengan kejam. Setelah itu tubuhnya dibuang ke semak-semak, karena dianggap telah menjadi mayat. Dengan kekuatan batin/jhananya, Maha Moggallana dapat bangkit kembali dan pergi menghadap Buddha di Vihara Jetavana.

Tetapi Maha Moggallana juga menyadari akibat dari penganiayaan yang dideritanya, beliau tidak akan dapat hidup lebih lama lagi. Maka beliau memberitahu Buddha bahwa beliau akan segera meninggal dunia (parinibbana) di Kalasila.

Buddha kemudian menganjurkan agar beliau membabarkan Dhamma terlebih dahulu sebelum parinibbana. Maha Moggallana membabarkan Dhamma kepada para bhikkhu, setelah itu bersujud (namaskara) kepada Buddha sebanyak tujuh kali.

Berita wafatnya Maha Moggallana Thera di tangan para perampok menyebar bagaikan kobaran api. Raja Ajatasattu menyuruh orang-orangnya agar menyelidiki hal ini, mereka berhasil menangkap para perampok dan menghukum mati dengan cara membakarnya. Para bhikkhu mendengar wafatnya Maha Moggallana Thera sangat sedih dan tidak mengerti mengapa orang seperti beliau meninggal dunia di tangan para perampok.

Kepada mereka Buddha kemudian mengatakan, “Para bhikkhu pada kehidupan saat ini beliau hidup dengan kemuliaan sehingga beliau tidak akan mengalami kematian lagi. Akan tetapi pada kehidupan yang lampau ia telah melakukan kejahatan besar terhadap kedua orang tuanya yang buta kedua-duanya.

Pada awalnya beliau adalah seorang anak berbakti, tetapi setelah ia menikah, istrinya membuat permasalahan, istrinya mendorong agar ia berpisah dengan orang tuanya. Kemudian ia membawa kedua orang tuanya yang buta pergi ke hutan dengan pedati, di sana kedua orang tuanya dibunuh dengan cara dipukul.

Sebelumnya, dengan tipu muslihat ia meyakinkan kedua orang tuanya, seolah-olah mereka akan dibunuh oleh penjahat. Untuk perbuatan jahat yang dilakukannya ini, ia telah menderita di alam neraka untuk waktu lama, dan pada kehidupan saat ini beliau harus mengalami kematian di tangan perampok.
Tentunya dengan melakukan perbuatan jahat terhadap mereka yang tidak jahat, seseorang pasti akan menderita karenanya.”

Kemudian Buddha membabarkan syair 137, 138, 139, dan 140 berikut ini:

Seseorang yang menghukum mereka yang tidak patut dihukum dan tidak bersalah, akan segera memperoleh salah satu di antara sepuluh keadaan berikut:

Ia akan mengalami penderitaan hebat, kecelakaan, luka berat, sakit berat, atau bahkan hilang ingatan. Atau ditindak oleh raja, atau mendapat tuduhan yang berat, atau kehilangan sanak saudara, atau harta kekayaannya habis. Atau rumahnya musnah terbakar, dan setelah tubuhnya hancur, orang bodoh ini akan terlahir kembali di alam neraka.

Dhp.Danda Vagga.

pertanyaannya adalah: ShowHide

ada pernah baca pula bahwa pd saat YM Moggallana dianiyaya tsb, remukan tulangnya seperti serpihan kerikil. Dengan asumsi bahwa pada saat tertangkap tubuh YM Moggallana dimutilasi/dicincang dan kemudian tulangnya "digilas" akhibatnya menjadi serpihan kerikil.

bagaimana mayat/tubuh yang hancur bisa memiliki kemampuan "batin yang luar biasa" dengan membangkitkan kemampuan jhana ? did it make sense ?

padahal pengembangan jhana pastilah membutuhkan kesadaran dan badan tubuh sebagai saranya.
mohon pencerahannya.

 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Mayat & jhana
« Reply #1 on: 20 November 2013, 07:58:03 AM »
no. it doesn't make any sense at all :|
There is no place like 127.0.0.1

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #2 on: 20 November 2013, 08:19:38 AM »
no. it doesn't make any sense at all :|
Sudah jadi debu mah, berarti Hadayavatthu-nya sudah hancur, mana mungkin ada kesadaran untuk mengerahkan kekuatan bathin?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Mayat & jhana
« Reply #3 on: 20 November 2013, 08:29:38 AM »
kalo berspekulasi yang ajaib2 mah gampang:
* yang dicincang itu cuman hologramnya, ciptaan dari abhinna
* dengan kesaktiannya, semuanya udah disiapkan sebelum badannya hancur, jadi programnya jalan kayak auto pilot
* badannya transform menjadi serpihan dengan kekuatan batin, sepertinyanya iddhi viddhi bisa transform badan menjadi rupa2 yg lain
* blablabla

tinggal imaginasi dan kreatifitas...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #4 on: 20 November 2013, 08:35:00 AM »
paling gampang, "cloning"

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mayat & jhana
« Reply #5 on: 20 November 2013, 08:40:14 AM »
Penjelasan alternatif: ini kan tambahan dr komentar
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #6 on: 20 November 2013, 08:42:36 AM »
Penjelasan alternatif: ini kan tambahan dr komentar

itu bukan tambahan, tetapi memang semuanya dari komentar, tidak ada sutta yg menceritakan bahkan sebagian dari episode itu

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mayat & jhana
« Reply #7 on: 20 November 2013, 09:12:49 AM »
itu bukan tambahan, tetapi memang semuanya dari komentar, tidak ada sutta yg menceritakan bahkan sebagian dari episode itu

Iya, batara indra, maksud gw kan tambahan itu memang asalnya dari komentar, bukan komentar yg ditambahkan lagi :hammer:
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Mayat & jhana
« Reply #8 on: 20 November 2013, 09:23:18 AM »
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..

Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..

Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mayat & jhana
« Reply #9 on: 20 November 2013, 09:31:43 AM »
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..

Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..

Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..

baru sadar sekarang? kemana aja selama ini?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Mayat & jhana
« Reply #10 on: 20 November 2013, 09:40:50 AM »
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..

Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..

Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..

Udana benar terdiri dari kisah dan syair, tetapi Dhammapada hanya terdiri dari syair saja, kisah latar belakangannya dari komentar sama spt Jataka juga.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #11 on: 20 November 2013, 10:51:49 AM »
kalo berspekulasi yang ajaib2 mah gampang:
* yang dicincang itu cuman hologramnya, ciptaan dari abhinna
* dengan kesaktiannya, semuanya udah disiapkan sebelum badannya hancur, jadi programnya jalan kayak auto pilot
* badannya transform menjadi serpihan dengan kekuatan batin, sepertinyanya iddhi viddhi bisa transform badan menjadi rupa2 yg lain
* blablabla

tinggal imaginasi dan kreatifitas...
Ini cikal-bakal jurus ninja kawarimi no jutsu (変わり身の術) yang ganti diri dengan benda lain untuk umpan.
Spoiler: ShowHide



Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..

Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..

Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..
Komentar ga semuanya karangan belakangan juga, sebagian memang cerita latar belakang kejadian yang tidak termasuk di sutta, jadi hanya beredar lisan di kalangan bhikkhu dan umat. Belakangan waktu Tipitaka ditulis, komentar juga ditulis sekitar waktu yang sama. Hanya saja namanya cerita yang beredar lama, mungkin memang sudah tambah bumbu-kecap.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Mayat & jhana
« Reply #12 on: 20 November 2013, 11:27:49 AM »
lalu versi sutta mengenai kematian mongglana seperti apa?copas pls
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Mayat & jhana
« Reply #13 on: 20 November 2013, 11:46:22 AM »
baru sadar sekarang? kemana aja selama ini?

selama ini tidak pernah telusuri sejarah. Kalau merasa janggal, ya didiamkan (selama itu bukan inti ajaran)

Udana benar terdiri dari kisah dan syair, tetapi Dhammapada hanya terdiri dari syair saja, kisah latar belakangannya dari komentar sama spt Jataka juga.

oo... boleh minta referensinya?

Komentar ga semuanya karangan belakangan juga, sebagian memang cerita latar belakang kejadian yang tidak termasuk di sutta, jadi hanya beredar lisan di kalangan bhikkhu dan umat. Belakangan waktu Tipitaka ditulis, komentar juga ditulis sekitar waktu yang sama. Hanya saja namanya cerita yang beredar lama, mungkin memang sudah tambah bumbu-kecap.

Kenapa kalian bisa tau? apa ada buku yang menjelaskan tentang ini?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mayat & jhana
« Reply #14 on: 20 November 2013, 11:46:33 AM »
lalu versi sutta mengenai kematian mongglana seperti apa?copas pls
Setahu saya tidak ada. Kisahnya ada 2 versi, yang dari komentar Dhammapada dikisahkan diburu oleh para pembunuh bayaran selama 2 bulan, lalu akhirnya berhasil ditangkap dan dipatahkan tulangnya, lalu dengan kekuatan batin bangkit lagi, bertemu Buddha dan masih disuruh khotbah dulu ke murid-muridnya, lalu parinibbana.
Dari komentar Jataka, ia diburu selama 7 hari dan akhirnya tertangkap dan dipatahkan tulangnya, tapi dengan konsentrasi dan tekad, ia menyeret tubuhnya sampai kembali ke vihara (tidak diceritakan jurus super tertentu), dan kemudian pamit ke Buddha, lalu parinibbana.




Kenapa kalian bisa tau? apa ada buku yang menjelaskan tentang ini?

Quote
selama ini tidak pernah telusuri sejarah. Kalau merasa janggal, ya didiamkan (selama itu bukan inti ajaran)

Dari sejarah.
« Last Edit: 20 November 2013, 11:48:09 AM by Kainyn_Kutho »