Hallo teman2 ada yg ingin sy tanyakan. Menurut tradisi dikatakan Pattidana hanya bisa dilakukan kepada org yg telah meninggal apakah harus demikian? Tidak tidak bisakah kepada org yg masih hidup? Karena setahu saya pernah ada seorang ibu yg mempersembahkan dana kepada Sangha agar anaknya bisa berumur panjang.
Salam
Pattidana artinya pelimpahan jasa, melimpahkan jasa kebajikan kita. Pattidana perbuatan yang terpuji, hanya saja maukah kita membagi jasa kebajikan kepada orang jahat? Karena, ia tidak akan memanfaatkannya dengan baik. Justru ia mungkin akan merajalela dengan perbuatan jahatnya. Ini seperti halnya terus membantu orang namun orang yang dibantu tidak tahu berterimakasih, tidak mau mandiri, kecuali mungkin untuk orang yang kita sayangi mungkin keluarga atau sahabat, atau lainnya.
Pelimpahan jasa hanya dapat terjadi apabila si penerima menerimanya. Jika kita melimpahkan jasa kepada para deva, beberapa deva mungkin songong, dengan mengatakan gak butuh, terlebih lagi, deva mana yang mau kita limpahkan? Mereka sudah hidup nyaman (dalam waktu panjang).
Lalu bagaimana jika dilimpahkan kepada (manusia) anak dan anak itu tidak tahu? Jika anak itu bermoral, ia akan mendapatkannya dengan sendiri (karena perbuatan baiknya memurnikan pemberian), jika anak itu tidak bermoral maka itu akan menjadi asuransinya, jika ia menolak pelimpahan jasa (suatu saat) maka asuransi hangus. Kalau masih tidak menyadari, mungkin akan berbuah kecil, itupun kalau si pelimpah jasa cukup bermoral.
Ingat! Hanya jasa kebajikan yang bisa dilimpahkan, bukan kajahatan Kejahatan tidak bisa dilimpahkan. Siapa yang mau menerima kejahatan? Ia sendiri pun tidak mau, apalagi orang lain.Intinya, hewan, asura, makhluk di alam Neraka; tidak akan mendapatkan pelimpahan jasa akibat
dihalang kamma buruk dan terlebih lagi, mereka tidak mengetahui dan tidak percaya kebajikan itu akan berbuah seperti apa. atau mungkin seperti hewan dikasih duit, tidak tahu cara menggunakannya.
Para deva tidak mungkin menerima pelimpahan jasa (biasa), atau dengan kata lain, mereka tidak akan menerimanya, mereka hanya mau menerima
jasa,
bukan pelimpahan. Mereka mungkin akan menerimanya jika manusia itu bisa melihatnya, atau mereka akan menerimanya dari sesama deva.
Manusia bisa dapat, bisa tidak, seperti asuransi yang saya jelaskan. Sama kayak si deva-deva.
Nah, setan kelaparan, inilah makanan terbaik untuk mereka.
Semakin senang si setan kelaparan, semakin cepat ia bertumimbal lahir. Pelimpahan jasalah yang bisa membuat mereka senang. Mereka senantiasa kelaparan, setiap saat, setiap detik, jadi mereka selalu mencari kebahagiaan. Pelimpahan jasalah yang bisa membuat mereka senang, mereka akan sangat menerima pelimpahan jasa dari manapun, karena itu membuatnya bahagia.
Namun, sepertinya pelimpahan jasa adalah yang langka ditemukan mereka.
Semakin bahagia, semakin cepat ia bertumimbal lahir. Oleh karena itu, pelimpahan jasa untuk para leluhur yang misalnya terlahir menjadi setan kelaparan, akan sangat membuat mereka untuk segera bertumimbal lahir.
Kalau keluarganya tidak ada yang menjadi setan kelaparan trus??Sang Buddha mengatakan: "Mustahil dalam
samsara ini, tidak ada keluarga yang tidak terlahir menjadi setan kelaparan."
Keluarga itu banyak, bisa dari pihak ayah, ibu, saudara, dan saudara, atau yang
agak jauh dari silsilah, atau yang pernah menjadi keluarga kita. Pasti ada keluarganya yang menjadi ini itu. Terimakasih.