//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "ALTAR DEPAN"  (Read 2131 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
"ALTAR DEPAN"
« on: 04 January 2012, 05:14:49 PM »

"ALTAR PARA BUDDHA"

Banyak umat Buddhist khususnya umat Buddhist tradisi Mahayana tidak memahami betul tentang altar Para Buddha yang diletakan didepan sehingga mereka menganggap altar didepan vihara Mahayana adalah altar TUHAN/THIEN dalam tradisi mahayana altar didepan adalah altar untuk menghormati Para Buddha dari sepuluh penjuru dan tiga masa waktu Buddha yaitu Buddha masa lampau, Buddha masa sekarang dan Buddha masa yang akan datang, maka dari itu sewaktu kita bersembahyang dialtar depan sebaiknya kita membacakan "NAMO DASADISANI TRIADHAVANI SARVA BUDDHA" atau dalam bahasa mandarinnya adalah "NAMO SE FANG SAN SE YI JIE CU FO" sewaktu kita melakukan puja bakti di pagi hari atau chao khe dalam bahasa mandarinnya dalam tradisi Mahayana kita selalu membacakan LENG YEN COU atau SURANGGAMA DHARANI yaitu sebuah dharani untuk menghormati Para Buddha, Para Bodhisattva, Para Dharmapala, serta Para Deva lalu dilanjutkan atau diakhiri dengan pembacaan SRI DEVI DHARANI atau SAN NI THIEN COU dengan meletakan dupa dialtar depan dalam tradisi Mahayana tata cara sembahyang yang sebenarnya adalah sewaktu kita mengambil dupa dan bersembahyang harusnya sembahyang kealtar Buddha yang didalam baru kealtar depan bukan sebaliknya tetapi karena penganut tradisi Mahayana kebanyakan adalah suku Tionghoa yang dimana masih memiliki kepercayaan terhadap Taoisme dan Khonghucu masih melakukan sembahyangan dari altar depan menuju altar dalam karena kebudayaan ini sudah turun menurun demikian jadi sulit untuk dirubah meskipun dirubah akan terlihat aneh oleh masyarakat tionghoa lainnya tetapi tata cara yang sebenarnya tetap dilakukan oleh para bhiksu Mahayana sedangkan umat diberikan pengertian dan kebebasan untuk beribadah, kenapa tata cara sembahyangan Mahayana sembahyang dari dalam menuju keluar banyak sekali maksud dan filosofinya yaitu salah satunya kita seharusnya menghormati guru junjungan kita Buddha Sakyamuni sebelum kita menghormati Buddha atau Bodhisattva yang lain dikarenakan kita dapat memahami Buddha Dharma dan mengenal Para Buddha serta Para Bodhisattva dikarenakan jasa budi besar dari sang guru junjungan kita lalu sembahyang dari dalam menuju keluar diartikan bahwa segala sesuatu semua berawal dari dalam yaitu dari diri kita sendiri bukan dari luar atau dari luar diri kita sendiri! semoga membantu!

{Sarve Sattva Bhavantu Sukhinah/Semoga Semua Mahluk Berbahagia}