Yah terserah sih mau majang rupang apa. Tapi kalau anda Buddhis lebih baik meletakkan altar Buddhis daripada menambahi altar dengan dewa dewi Tao. Kalau anda mau menaruh Ma Zu ya gapapa, tapi kalau anda Buddhis ya lebih baik Di Zang Wang Pu Sa.
Kan aneh misalnya org ka****k majang rupang Buddha di altar atau org Buddhis majang Bunda Maria di altar? Demikian juga dengan dewa dewi Tao, apakah tidak aneh dipajang di altar umat Buddha?
Yang pasti kalau anda bersikeras untuk menaruh rupang dewa dewi Tao, ya posisikan Bodhisattva atau Buddha berada di tempat yang lebih terhormat, misal di tengah atau di bagian yang lebih tinggi.
Kai Guang padanan Sanskritnya adalah Abhiseka. Baik di Theravada, Mahayana dan Vajrayana, rupang-rupang Buddha biasanya di-abhiseka terlebih dahulu. Jd saya rasa perlu. Abhiseka itu semacam peresmian / upacara. Pada waktu hari2 raya Nasional kemerdekaan dsb semuanya perlu diadakan upacara bendera. Membuka mall atau restoran baru perlu upacara grand opening atau soft opening. Jd abhiseka / kai guang pun perlu, tapi jangan dipahami secara takhayul mistik.
The Siddha Wanderer