//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: perbedaan sosok personal buda amitaba, apalokiteswara dengan tuhan ajaran lain  (Read 44080 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
SETUJUUU!!! ;D
Glo mod nge-junk,OOT hukumnya banned!!!!!! =))

 [at] dragonhung
Kasih kesaksian dong..
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Kalau ntar saya kasih kesaksian bakalan heboh lagi nih thread.
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Kalau ntar saya kasih kesaksian bakalan heboh lagi nih thread.

ditunggu kesaksian nya  _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Kalau ntar saya kasih kesaksian bakalan heboh lagi nih thread.

biar rame
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Ntar saya posting thread baru di pengalaman pribadi
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Ntar saya posting thread baru di pengalaman pribadi

lanjutkan  :))
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
sepertinya ajaran mahayana memang terpengaruh ajaran lain :
ga tau yang dari wiki ini benar atau tidak:

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_agama_Buddha#Ekspansi_ke_Asia

Berkembangnya aliran Mahayana (Abad Pertama SM-Abad ke-2)
Koin emas Kekaisaran Kushan memperlihatkan maharaja Kanishka I (~100–126 Masehi) dengan sebuah lukisan Helenistik Buddha, dan kata "Boddo" dalam huruf Yunani.

Berkembangnya agama Buddha Mahayana dari abad ke-1 SM diiringi dengan perubahan kompleks politik di India barat laut. Kerajaan-kerajaan Yunani-India ini secara bertahap dikalahkan dan diasimilasi oleh kaum nomad Indo-Eropa yang berasal dari Asia Tengah, yaitu kaum Schytia India, dan lalu kaum Yuezhi, yang mendirikan Kekaisaran Kushan dari kira-kira tahun 12 SM.

Kaum Kushan menunjang agama Buddha dan konsili keempat Buddha kemudian dibuka oleh maharaja Kanishka, pada kira-kira tahun 100 Masehi di Jalandhar atau di Kashmir. Peristiwa ini seringkali diasosiasikan dengan munculnya aliran Mahayana secara resmi dan pecahnya aliran ini dengan aliran Theravada. Mazhab Theravada tidak mengakui keabsahan konsili ini dan seringkali menyebutnya "konsili rahib bidaah".

Konon Kanishka mengumpulkan 500 bhiksu di Kashmir, yang dikepalai oleh Vasumitra, untuk menyunting Tripitaka dan memberikan komentar. Maka konon pada konsili ini telah dihasilkan 300.000 bait dan lebih dari 9 juta dalil-dalil. Karya ini memerlukan waktu 12 tahun untuk diselesaikan.

Konsili ini tidak berdasarkan kanon Pali yang asli (Tipitaka). Sebaliknya, sekelompok teks-teks suci diabsahkan dan juga prinsip-prinsip dasar doktrin Mahayana disusun. Teks-teks suci yang baru ini, biasanya dalam bahasa Gandhari dan aksara Kharosthi kemudian ditulis ulang dalam bahasa Sansekerta yang sudah menjadi bahasa klasik. Bagi banyak pakar hal ini merupakan titik balik penting dalam penyebaran pemikiran Buddha.


Wujud baru Buddhisme ini ditandai dengan pelakuan Buddha yang mirip dilakukan bagaikan Dewa atau bahkan Tuhan. Gagasan yang berada di belakangnya ialah bahwa semua makhluk hidup memiliki alam dasar Buddha dan seyogyanya bercita-cita meraih "Kebuddhaan". Ada pula sinkretisme keagamaan terjadi karena pengaruh banyak kebudayaan yang berada di India bagian barat laut dan Kekaisaran Kushan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
bingung melihat ajaran buda yang aneh2.

Ajaran buda yang aneh2 atau kotoran batin anda yang tebal dan bingung?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Ajaran buda yang aneh2 atau kotoran batin anda yang tebal dan bingung?
wah master djoe datang lagi, minal aidin wal faizin yak :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Saya ingat, di FB DC, saat ada seseorang yang posting kurang lebih isinya: saat ini STAB beraliran Maitreya sudah meluluskan banyak sarjana dan siap dikirim ke mana2, sehingga sekolah2 nantinya akan belajar agama Buddha ala Maitreya'. Orang ini posting begitu serius. Meskipun saya tidak tahu apakah memang berbahaya sehingga harus serius atau sang penulis berlebihan khawatir, tetapi saya tetap menghargai pendapat beliau.

Saya suka pendapat beberapa rekan waktu itu yang mengatakan kurang lebih seperti ini:
- kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita, kalau memang mereka nantinya lebih cocok di Maitreya ya sudah, itu pilihan mereka, hak mereka
- biarkan karma baik mereka yang melindungi karma baik mereka dari keyakinan salah


TS yang bersikeras ngotot untuk 'mari kita hentikan Maitreyanism!' langsung dicekal para rekan DC di sana dengan jawaban point 1 dan 2. Wah, salut. Tidak seperti geng FP* yang beda paham dikit langsung terabas tebas!

Saya sendiri sangat suka dengan jawaban2 tersebut, apalagi yang point pertama, walaupun saya sendiri tidak setuju dengan Buddhisme Maitreya.

Tetapi uniknya, kenapa saat di website forum DC sendiri ada perbedaan antara Buddhisme Theravada dan Mahayana, diributkan tiada hentinya? Jika perbedaan antara Buddhisme mainstream dengan Maitreyanisme saja bisa ditanggapi dengan rasa lapang dada (meskipun dalam hati menolak), mengapa perbedaan Buddhisme Theravada dan Mahayana harus diributkan dengan hinaan (entah benar hinaan atau bukan, tapi pemlesetan beberapa nama dan ketawa guling2 itu saya persepsikan seperti tidak menghargai keyakinan lain)?

Beda pendapat, diskusi, debat; semua itu OK. Dalam forum pasti ada hal2 seperti itu, dan justru dari situlah saya bisa belajar. Silakan berbeda pendapat dan saling berdebat, tapi tetap menghargai. Bukankah bbrp rekan DC di FB DC mengatakan: itu hak mereka mau berkeyakinan mana, kita uda menjelaskan, mereka tetap mau di situ, ya kita gak bisa paksa.

Saya sendiri juga suka diskusi mengenai bedanya Theravada, Mahayana, Maitreyanism, dsb. Dan menurut saya Theravada dan Mahayana tidak ada benang merahnya walau mau berusaha dihubung2in gimanapun juga, memang berbeda.

Tapi mirisnya ada pemlesetan nama, ketawa guling2, sindir2, dsb.; yang menurut saya menunjukkan sikap tidak menghargai.

Walaupun saya sendiri lebih memegang prinsip Buddhisme Theravada, tapi menurut saya itu seperti tidak menghargai.

Mungkin jawaban yang akan muncul adalah: 'itu kan persepsi bro Wei sendiri.'
Maka, ya sudahlah, kalau sudah persepsi2an... ya sudah.

Atau mungkin jawaban yang akan muncul lagi adalah: 'kalau gak suka ya gak usah masuk'
Maka, ya sudahlah, ibarat ranting tua yang sudah kering, mau dilekukan sedikit saja pasti patah.
Mau diajak sedikit berpikir dengan perspektif berbeda ya sudah patah.

Bro Morpheus, saya tidak pernah mengenal anda secara pribadi, tetapi saya selalu suka dengan cara pandang anda:

yak, ayo diputer lagi... seperti yg saya bilang setiap berselang beberapa waktu, ada satu thread kayak gini.
kalo ada mahayanis yg jelasin monggo, tapi siap2 jelasin puter ulang tape recordernya lagi lagi dan lagi...

selamet muter2.

ps: sekadar himbauan, sebelum menuliskan kata2 dengan ejaan yg salah seperti "buda", dsb, mari diperiksa ke dalam, apakah itu dilakukan dengan niat yg baik ataukah ada ldm di sana? walaupun kelihatannya "fun", kalo ternyata ada, mohon dihentikan. kalo tidak ada, silakan diteruskan. apalagi dengan status sebagai global moderator, pemula yg masih baru belajar bisa saja meniru2 anda ikutan "having fun". terserah anda...

.

Lalu mengenai kisah yang saya ceritakan di FB DC, sudah lama sekali, kira2 sekitar seminggu pertama FB DC dibuka.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Saya ingat, di FB DC, saat ada seseorang yang posting kurang lebih isinya: saat ini STAB beraliran Maitreya sudah meluluskan banyak sarjana dan siap dikirim ke mana2, sehingga sekolah2 nantinya akan belajar agama Buddha ala Maitreya'. Orang ini posting begitu serius. Meskipun saya tidak tahu apakah memang berbahaya sehingga harus serius atau sang penulis berlebihan khawatir, tetapi saya tetap menghargai pendapat beliau.

Saya suka pendapat beberapa rekan waktu itu yang mengatakan kurang lebih seperti ini:
- kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita, kalau memang mereka nantinya lebih cocok di Maitreya ya sudah, itu pilihan mereka, hak mereka
- biarkan karma baik mereka yang melindungi karma baik mereka dari keyakinan salah


TS yang bersikeras ngotot untuk 'mari kita hentikan Maitreyanism!' langsung dicekal para rekan DC di sana dengan jawaban point 1 dan 2. Wah, salut. Tidak seperti geng FP* yang beda paham dikit langsung terabas tebas!

Saya sendiri sangat suka dengan jawaban2 tersebut, apalagi yang point pertama, walaupun saya sendiri tidak setuju dengan Buddhisme Maitreya.

Tetapi uniknya, kenapa saat di website forum DC sendiri ada perbedaan antara Buddhisme Theravada dan Mahayana, diributkan tiada hentinya? Jika perbedaan antara Buddhisme mainstream dengan Maitreyanisme saja bisa ditanggapi dengan rasa lapang dada (meskipun dalam hati menolak), mengapa perbedaan Buddhisme Theravada dan Mahayana harus diributkan dengan hinaan (entah benar hinaan atau bukan, tapi pemlesetan beberapa nama dan ketawa guling2 itu saya persepsikan seperti tidak menghargai keyakinan lain)?

Beda pendapat, diskusi, debat; semua itu OK. Dalam forum pasti ada hal2 seperti itu, dan justru dari situlah saya bisa belajar. Silakan berbeda pendapat dan saling berdebat, tapi tetap menghargai. Bukankah bbrp rekan DC di FB DC mengatakan: itu hak mereka mau berkeyakinan mana, kita uda menjelaskan, mereka tetap mau di situ, ya kita gak bisa paksa.

Saya sendiri juga suka diskusi mengenai bedanya Theravada, Mahayana, Maitreyanism, dsb. Dan menurut saya Theravada dan Mahayana tidak ada benang merahnya walau mau berusaha dihubung2in gimanapun juga, memang berbeda.

Tapi mirisnya ada pemlesetan nama, ketawa guling2, sindir2, dsb.; yang menurut saya menunjukkan sikap tidak menghargai.

Walaupun saya sendiri lebih memegang prinsip Buddhisme Theravada, tapi menurut saya itu seperti tidak menghargai.

Mungkin jawaban yang akan muncul adalah: 'itu kan persepsi bro Wei sendiri.'
Maka, ya sudahlah, kalau sudah persepsi2an... ya sudah.

Atau mungkin jawaban yang akan muncul lagi adalah: 'kalau gak suka ya gak usah masuk'
Maka, ya sudahlah, ibarat ranting tua yang sudah kering, mau dilekukan sedikit saja pasti patah.
Mau diajak sedikit berpikir dengan perspektif berbeda ya sudah patah.

Bro Morpheus, saya tidak pernah mengenal anda secara pribadi, tetapi saya selalu suka dengan cara pandang anda:
.

Lalu mengenai kisah yang saya ceritakan di FB DC, sudah lama sekali, kira2 sekitar seminggu pertama FB DC dibuka.
yah soal nama saya hanya mengikuti kamus MBI, kalau ada yang tidak suka ya tidak apa2 kok ;D

soal aliran pun saya tidak memilih yang manapun karena masing2 mempunyai keanehan yang rasanya tiak bisa masuk akal bagi saya, disini pembahasan mahayana yang sepertinya mengagungkan sosok buda yang disamakan dengan sosok tuhan ajaran lain, apakah anda menyetujui atau tidak silahkan saja gabung disini.

saya tidak memaksakan kepercayaan saya, hanya ingin tahu saja bagaimana menurut anda mengenai sosok apalokite sama buda dalam mahayana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Kalau dalam MBI,

kata vihara diganti menjadi wihara, saya tahu.

tapi jika

kata avalokitesvara diganti menjadi apalokiteswara, saya belum pernah tahu
kata buddha diganti menjadi buda, saya belum pernah tahu
kata bhikkhu diganti menjadi biku, saya belum pernah tahu

OK apalah arti sebuah kata atau nama, toh Buddha memang kadang disebut Buda atau Budha.

Tapi terkadang disematkan gambar tertawa berguling2, lalu nanti ada lagi user lain yang post  yang secara tidak langsung menyindir aliran lain, kadang sambil tertawa biasa, kadang sambil tertawa berguling2, atau tanpa icon tertawa sama sekali.

Ingin membahas mengenai mahayana yang sepertinya mengagungkan sosok buddha yang disamakan dengan sosok tuhan ajaran lain, tentu tidak apa2. Tapi kenapa perlu dengan sindiran dan kesinisan? Lagipula, Mahayana tidak selalu sama dengan MBI, ada juga SMI.

Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?
« Last Edit: 06 September 2011, 03:15:01 PM by Mr. Wei »

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
 [at] mr wei, mantap bro....

kalau ga salah di aliran tetangga jg, ada
meditasi melafalkan buddho, buddho, di ulang ulang
koq kayak mirip2 mahayana melafalkan amitofo yach

so apakah bermanfaat bagi mereka yg melakukan lafalan buddho tersebut?
apa beda nya dengan melafal amitofo di aliran mahayana?  :whistle:

aku suka kalimat penutup mr wei :
"Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?"



Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
[at] mr wei, mantap bro....

kalau ga salah di aliran tetangga jg, ada
meditasi melafalkan buddho, buddho, di ulang ulang
koq kayak mirip2 mahayana melafalkan amitofo yach

so apakah bermanfaat bagi mereka yg melakukan lafalan buddho tersebut?
apa beda nya dengan melafal amitofo di aliran mahayana?  :whistle:

aku suka kalimat penutup mr wei :
"Perbedaan pendapat harus selalu ditanggapi dengan kesinisan, tertawa merendahkan, dan sindiran-kah?"

buddho kalau dalam praktek beberapa bhante, bukan untuk kemana-mana atau untuk terlahir kemana-mana... tetapi untuk pemusatan pikiran dan itu jelas...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Quote
buddho kalau dalam praktek beberapa bhante, bukan untuk kemana-mana atau untuk terlahir kemana-mana... tetapi untuk pemusatan pikiran dan itu jelas...

Kalau sudah terpusat... lanjut.. lanjut.... lalu belok gini... lanjutt... eh Nibbana....

Ajahn Buddhadasa sendiri tau dan mengatakan dengan tegas kalau Sukhavati itu sebenarnya Nibbana...   8)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

 

anything