Kalau di salah satu vihara yg gw kenal (dan gw pernah aktif di sana), ada Abhidhamma Class yg isinya sedikit sekali umat dari vihara itu sendiri, yg datang malah umat2 dari vihara2 lain, dan tetap OK dan jalan kok . Justru bubar karena pakar2nya sekarang uda jarang datang, jadi dianggap kurang 'nampol' lagi
Tentu saja, saya tahu vihara yg saya sebut tidak bisa disamakan dengan RG. Saya hanya ingin menyampaikan latar belakang saya hingga saya bisa bertanya kepada bro Kainyn kenapa kalau mayoritas non-umat DC yg hadir jadi masalah.
Seandainya vihara itu ideal, benar2 Buddha-sasana nomor satu, maka siapapun juga yang datang demi kebaikan Buddha-sasana, sesuai dhamma-vinaya, akan disambut dan didukung.
OK lah, vihara seperti itu hampir sebatas imajinasi, setidaknya jika ada pihak luar datang dan ikut memberi manfaat buat umat di vihara itu dan tidak merugikan bagi vihara itu, seharusnya juga didukung.
Untuk kasus ini, seperti saya bilang: acinteyya.