[at] Kainyn:
Kalau misalnya diskusi Dhamma diadakan kembali dengan bendera RG, apa bedanya dengan yg selama ini sudah diadakan oleh DC sehingga harus dibubarkan?
Ralat,
Diskusi Dhamma di RG tidak pernah pakai 'bendera DC', bukan pula diprakarsai oleh DC. Hal ini bermula dari 'ajakan diskusi di dapur RG' untuk mengisi liburan Dhamma Class yang dulunya hari Kamis malam. (Bisa dilihat dari daftar hadir pertemuan pertama, tidak ada anggota DC di sana, kecuali saya yang memang ikut dalam obrolan di dapur tersebut.)
Karena DC juga adalah komunitas Buddhis, maka saya berusaha mempromosikan Diskusi Dhamma RG lewat DC, dan tanggapannya sangat baik, beberapa anggota DC rutin datang, bawa teman, dan mendukung diskusi tersebut sehingga berjalan terus dan berkembang.
Karena itulah pembekuan kegiatan ini saya anggap kurang masuk akal, apalagi dengan alasan 'izin salah kaprah' (yang sudah berlangsung 6 bulan), dan kekhawatiran 'masuknya "lembaga" DC ke dalam RG' yang saya lihat juga berlebihan. Walaupun darah mendidih, saya sudah menunjukkan itikad baik untuk mau menjadi bagian dari kepengurusan RG, tapi pihak RG tidak menunjukkan itikad baik untuk memberikan izin melanjutkan kegiatan yang sudah berjalan 6 bulan dan harus tunggu birokrasinya.
Seandainya nanti diadakan lagi kegiatan serupa, saya tidak mau berurusan apapun ke dalamnya, hanya sebatas koordinasi saja.
Apakah nanti harus ada moderator yg standarnya sesuai dengan Theravada RG?
Apakah harus ada aturan2 tertentu yg kiranya bertentangan dengan diskusi yg selama ini sudah berjalan?
Apakah pesertanya wajib umat yg aktif kebaktian di RG?
Kalau seandainya gak, anak2 DC pada bisa nongol lagi dong, lalu adakan diskusi seperti semula
Entahlah peraturannya bagaimana. Mungkin memang nantinya akan 'high standard' sehingga yang level rendahan seperti saya lebih baik tahu diri deh.