//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dari BUDHA Hingga YESUS  (Read 221525 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #390 on: 01 December 2011, 12:31:40 PM »
Bro, tanya dong,  kalau seandainya mobil anda tabrakan dan tdk bisa digunakan lagi, kemudian anda beli dan naik mobil baru yg merek/bentuk/warna berbeda dg mobil anda yg dulu,  apakah anda akan beranggapan yg ada di dlm mobil baru tsb bukan lagi bro sugi ? krn merek/bentuk/warna mobilnya beda dg mobil yg lama .

Bro setuju ngak kalau saya mengganti kata Chiang Mai dg Amsterdam dan Thailand dg  Belanda ?





namanya juga orang pake kacamata kuda, yang keliatan ya Thailand lagi thailand lagi, ato mungkin seleranya kali. Nda suka yang Belanda =)).

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #391 on: 01 December 2011, 01:31:38 PM »
jadi, mata mereka yang bebal perlu dibuka dengan suatu sajian ironi. begitu ya?

berdasarkan pengalaman, apakah ada "mata bebal" yang sudah pernah terbuka dengan cara tersebut?
Ya, ada. Lalu?

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #392 on: 01 December 2011, 07:13:15 PM »
namanya juga orang pake kacamata kuda, yang keliatan ya Thailand lagi thailand lagi, ato mungkin seleranya kali. Nda suka yang Belanda =)).


nama-nya juga selera... :>- ~o)
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #393 on: 01 December 2011, 09:43:33 PM »

nama-nya juga selera... :>- ~o)
namanya juga limited edition...
hanya ada beberapa di dunia ini...
termasuk spesies langka loh....
dan terancam punah...
=)) =))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS - Bagian 1
« Reply #394 on: 02 December 2011, 12:25:26 AM »
Halo semuanya, sorry baru sekarang muncul, banyak kerjaan.......ini jawaban bagi Dato Tono yang mulia....

Ini sangat panjang, semoga tak bosan membacanya....  ;D
 
  wah ini yg dato' tunggu2, mau panjang ato pendek tidak jadi masalah, yg penting jawaban mas bro a-su lebih berbobot. dato' kaga bosen koq, bahkan setelah kerjaan dato' selesai dato' tetap melayani mas bro a-su...


Dato  berasumsi trus tentang saya, macam peramal aja. Kalo tidak khe po dianggap nggak tahu........jika saya bertanya kembali utk memastikan tulisan Dato dibilang bodoh dan tak berbobot, kalo saya nggak berasumsi spt Dato lah, hal ini tak penting buat saya.  ;D

ga usa bertele-tele mas bro a-su, gini deh dato' copy kan percakapan kita... semoga logika mas bro a-su masih jalan, jd jgn beranggapan dato' berasumsi n ngomong dato' peramal ini itu... klo diskusi itu yg etis dikit la mas bro...

dimulai dari tulisan mas bro a-su yg ini
Quote
Analogi Dato tidak tepat dalam hal ini, sebab Ambapali tidak tahu,   jika dia tahu seorang arahat yang melakukan itu, mungkin dia tak akan   marah dan berkata sesuatu yg tidak semestinya......... ( ternyata dalam   ajaran Buddha dikenal juga kasta ya?)

dato' menanggapi tulisan mas bro a-su
Quote
itu lah tanda ketidakhati-hatian/keteledoran, seseorang yg terjaga dalam   ucapan tidak akan berucap sembarangan seperti yg dilakukan oleh   ambapali.
kenapa dato' menyatakan demikian, karena ambapali pada saat itu adalah seorang bhikkhuni yg seharusnya terjaga dalam ucapan.

mas bro a-su menyatakan
Quote
khe po lagi, itu saya udah tahu Dato yg mulia.......

nah dari situ kan uda keliatan, apakah dato' berasumsi2 dan menerka2 layaknya dukun ? jawaban dato' simple
Quote
anda berarti seorang yg bodoh, uda tau masih nanya... semakin terlihat   tidak berbobot dan bodoh... sekali lg, pahami buddhist sebelum anda   berani berbicara tentang buddhist, dr pd cm memalukan diri anda... tidak   menyangka dato' seorang murid brewok yg tidak "ke-po" mengeluarkan   pertanyaan dan jawaban seperti itu...

dimana letak tuduhan mas bro a-su ke dato' tentang berasumsi ? haiya... mas bro a-su.. a-su... :))


NATO saja! Udah belum prilakumu, ucapanmu dan pikiranmu dijaga dan diselaraskan dengan penghayatan ajaranmu Dato?
Yang saya lihat cuma lips service saja. Buktikanlah dirimu pantas dihormati oleh sesama manusia, termasuk saya yg Dato anggap anak kecil ini.   :o

Kalo saya jujur bicara masih tahap belajar......   :P
 
  hehehe... dato' umat awam, dato' jg manusia, dato' bukan dewa apalagi tuhan, dato' diajarkan untuk menjaga prilaku, ucapan dan pikiran, jika ada kesalahan dato' tidak diancam2 masuk neraka, tapi dato' diajarkan pula untuk mawas diri, lagi-lagi dato' diajarkan untuk melatih diri... ;D

nah, tapi ada loh, tuhan... konon kata nya sih orang ini tuhan...yg seharusnya tidak lip service, penuh dengan damai sejahtera dan penuh sukacitta, eh malah ngamuk2 di pasar kayak orang gila... dato' kemarin ke pasar tradisional, liat ada preman marah2, mirip dah dengan orang yg dikata tuhan itu... luar biasa ya si tuhan... jd wajar donk, manusia selevel dato' masih NATO wong tuhan aja kayak gtu koq... :))


Saya bertanya, Dato kembali bertanya pada saya, bagaimana ini? To the point aja, membunuh seorang bikkhu sejauh yg saya tahu lebih berat hukuman karma buruknya daripada seorang perumahtangga yg kebetulan berprofesi sbg panglima perang berpangkat jenderal, atau membunuh seorang perumahtangga yg berprofesi sebagai pengusaha. Betul tidak? Bukankah kelihatan seorang bikkhu memiliki kedudukan atau tingkat yg lebih mulia atau hebat dibandingkan orang lain? Bukankah itu seperti pembentukan kasta baru atau paham diskriminasi baru dalam ajaran Buddhis?

oh ini yg mas bro a-su sebutkan sebagai sistem kasta, dato' tidak melihat ada nya sistem kasta dalam hal itu, dato' berbicara tentang orang yg patut dihormat dan memiliki kemoralan yg baik, orang demikian adalah meraka yg telah sadar dan terjaga bathin nya (ariya sangha), orang tipe ini lah yg tidak pantas untuk dihina secara sengaja maupun tidak sengaja. ambapali dalam hal ini (pada saat ia mengucapkan "pelacur") adalah sebagai murid yang tergolong dalam sammuti sangha.

sama hal nya dengan didalam keluarga, orang tua adalah mereka yg berjasa dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya, mereka patut untuk di hormat, mereka menjadi teladan untuk anak-anaknya, apakah pantas jika anak tersebut secara sengaja atau tidak sengaja menghina orang tua nya ?

apakah hal demikian termasuk dalam sistem kasta ? apakah itu adalah sistem diskriminasi baru didalam buddhist ? jika hal demikian adalah diskriminasi, maka anak bole saja tidak menghormat, bole melecehkan dan boleh menghina orang tua nya...

bagaimana klo dato' ngikuti logika mas bro a-su, apakah mas bro a-su   melakukan hal demikian terhadap orang tua mas bro ? jika mas bro a-su   melakukan hal demikian dan memiliki rasa bersalah atau dinilai bersalah   terhadap orang tua, maka mas bro a-su telah menciptakan sistem kasta dan   diskriminasi, btul ?

lagi-lagi tuduhan anda tidak mendasar, karena sudah dato' berikan kesempatan, namun anda cm bs berkilah dan tidak bs menunjukan referensi yg membenarkan pernyataan anda tentang sistem kasta didalam buddhist, maka dato' memberi mas bro a-su gelar : "murid brewok tukang fitnah nan bodo"


Maksudmu dengan mengikuti ajaran Buddha semuanya udah terbayarkan? Atau maksudmu dengan membaca paritta akan menimbulkan karma baik sehingga karma buruknya akan terkikis abis dan tak perlu dijalankan lagi karena keinginan Ambapali telah abis?

Tolong tulis yg jelas pemaparan Dato agar gampang dimengerti! Tulisan yg lain bisa saya ngerti hanya Dato saja yg mungkin kebanyakan ilmu alkitabnya sehingga tulisannya jadi ngawur?...

apakah dato' pernah mengatakan :
1. dengan mengikuti ajaran buddha, perbuatan buruk nya telah terbayarkan ?
2. membaca paritta menimbulkan kamma baik dan mengikis kamma buruk ?
3. keinginan telah habis ambapali terbebaskan ?

mas bro a-su habis berkonsultasi dengan sapa ? hehehe... ;D mas bro a-su sudah baca tulisan dato' ato ga ? ato cuma konsultasi ma temen2 sejawat dalam brewok ? udah paham tulisan dato' sebelumnya ga ?

buah perbuatan bajik memberikan kesempatan kepada diri nya untuk dapat   mengenal ajaran buddha dan mempelajari dhamma. bukan perbuatan buruk   langsung lunas karena melakukan perbuatan bajik. mohon pahami hal itu   dan baca tulisan dato' sebelumnya :

pencapaian arahat ditentukan dari buah perbuatan bajik yg pernah ia lakukan yg di realisasikan   dengan praktek dhamma. tidak ada harga mati, seorang pelacur tidak   bisa mempraktekan dhamma, tidak ada harga mati, seorang pelacur tidak   bole memperbaiki kualitas bathin nya..

dalam sebuah literatur di jelaskan jg, bagaiman ambapali bs mengenal dhamma dan mempraktekan nya.

"Setelah   mendengar khotbah dari Bhikkhu Vimana Kondanna, Ambapali meninggalkan kehidupan duniawi, menjadi anggota Sangha Bhikkhuni. Beliau   menggunakan tubuhnya sebagai obyek meditasi, merefleksikan   sifat-sifat ketidakkekalan, dengan melatih meditasi dengan giat,   Beliau akhirnya mencapai Tingkat Kesucian Arahat."


 
Jika pernyataan Dato seperti itu, bukankah umat Buddhis bisa salah   nafsir ajarannya, bolehlah dimasa muda melakukan perzinahan,   perselingkuhan, percabulan, tokh tidak usah dirisaukan, agar tua nanti   baru ditinggalkan semua itu( mungkin tak ada nafsu lagi) dan belajar   dhamma dan mempraktekannya. Begitukah ajarannya dan tafsiran Dato? Jika   ya maka betapa rendahnya moralitas ajaran Buddha?? Jika seperti itu maka   jangan salahkan saya menyatakan bahwa ajaran Buddh amoral???.....

jika mas bro a-su menuliskan hal tersebut, itu telah menyatakan/menunjukan bahwa mas bro a-su tidak paham buddhist, tapi koq berani berstatment tentang konsep buddhist ? trus terang dato' ketawa baca statment mas bro a-su.

kita bahas paling dasar lah dulu... pahami dulu, bole koq konsultasi dengan teman2 sejawat dalam brewok. buddhist mengenal sistem/hukum kamma, kamma diartikan secara harafiah sebagai perbuatan, perbuatan sendiri dikelompokan secara garis besar menjadi 2 : perbuatan baik dan perbuatan buruk.

apa itu sistem/hukum kamma ? hukum kamma adalah hukum sebab-akibat atas suatu perbuatan. suatu akibat pasti ada sebab, kadang hukum kamma juga disebut hukum tabur tuai, siapa yg menabur, dia yg akan menuai, siapa yg menanam, dia yg akan memetik.

singkat nya siapa yg melakukan perbuatan bajik, dia akan memetik kebahagiaan, siapa yg melakukan perbuatan buruk, dia akan memetik penderitaan. hukum ini berlaku untuk siapa saja, mau menerima/percaya atau tidak, tetap saja hukum ini berlaku.

jika seorang umat buddhist mempunyai pemikiran : ah lakukan saja perbuatan buruk, membunuh/mencuri/berzinah/berbohong/mabuk2an dan minum obat terlarang, entar klo dah tua baru belajar dhamma dan mempraktekannya, ya silaken... kan uda tau, mau nerima atau kaga, tetap saja hukum kamma berlaku terhadap diri seseorang. kan kita uda diajarkan untuk bertanggung jawab, anda tau bahwa siapa yg menabur, dia yg akan menuai, ya brarti secara sadar ato tidak, anda harus siap dengan konsekuensi dari buah perbuatan buruk tersebut. simple bukan ?

seorang umat buddhist, sejak awal ia memutuskan menjadi murid buddha, ia telah menerima latihan kemoralan (pancasila) dan ia pasti jg akan mengetahui/memahami apa itu hukum kamma. didalam buddhist jg ditekan kan rasa malu dan takut untuk berbuat salah, jd jika seorang umat buddhist yg benar2 memahami ajaran dhamma, sangat kecil kemungkinan ia akan melakukan hal buruk tersebut. namun jika ia memutuskan untuk melakukan hal buruk tersebut, ya semua konsekuensi tetap harus ia pertanggungjawabkan...

walau alasan mas bro a-su, bahwa seorang buddhist belajar dhamma dan mempraktekan nya di usia tua, tidak menjamin ia terbebas dari kekotoran bathin. pencapaian pembebasan sejati (nibbana) bukan cm belajar dhamma dan mempraktekan trus bilang percaya, langsung mencapai pembebasan, itu konyol ;D pencapaian pembebasan sejati membutuhkan proses, pemahaman yg benar, memahami jalan beruas delapan dan empat kesunyataan mulia serta dibutuhkan guru yg tepat, yg mampu membimbing kita.

beda kan dengan konsep agama anda, mas-rani, pencapaian keselamatan cuma cukup mengatakan "percaya" justu hal ini yg memungkinkan terjadi nya hal2 yg mas bro a-su sebutkan. masih muda, ah membunuh/mencuri/berzinah/berbohong/mabuk2an dan makan obat2 terlarang/tidak menghormati orang tua nya... ntar klo dah tua, baru bertobat dan sebut "percaya" maka lunas lah semua hal-hal buruk yg dilakukan dimasa muda, btul bukan mas bro ?

apalagi ada konsep pengampunan dosa, si gusti babe uda tau sejak muda begitu, eh malah di ampuni, lunas lah semua dosa2/perbuatan tidak baik nya... ow... apakah bole dato pake pertanyaan mas bro a-su untuk konsep ajaran mas-rani : betapa rendahnya moralitas ajaran brewok (red. yesus )?? Jika seperti itu maka   jangan salahkan saya menyatakan bahwa ajaran brewok (red. yesus) amoral???.....

itu baru benar logika nya...


Banyak orang akan berbuat jahat jika mereka menambahkan tafsiran lain seperti ajaran anatta dan tummibal lahir. Setelah mati maka kesadaran org yg mati berpindah ke tubuh yg baru, enak ya, si A yg berbuat, orang lain yg menanggungnya........kasihan dech mereka yg tak tahu apa2 harus menjalankan semua perbuatan orang lain......ckckckckck......... Bagaimana ini Dato, dimana letak keadilan dari hukum karma itu? 

wah mas bro a-su dapat konsep demikian dari mana ? dari teman2 sejawat dalam brewok ? :)) untuk kesekian kali nya dato' tertawa membaca statment anda tentang buddhist, mas bro a-su tidak paham tapi berani berstament, lebih bahaya lg klo konsep yg salah ini digunakan untuk proyek kanestenisasi... wow, produk kanesten bakal laris manis tuh... :)) apakah mas bro a-su mengetahui dan memahami konsep anatta dan tumimbal lahir ? bole di share disini ?

menjawab pertanyaan mas bro a-su diatasm pahami konsep yg sederhana dulu. mas bro a-su waktu kecil apakah beda dengan mas bro a-su yg dewasa ?
1. sama yaitu sama bathin nya
2. beda yaitu beda fisik nya

bathin mas bro a-su tetap lah mas bro a-su, mau kecil sampe dewasa tetap saja mas bro a-su. cm beda di fisik dulu nya balita imut2 sekarang manusia dewasa/tinggi, jelek pula... :))

kita bahas lebih lanjut :
1. jika mas bro a-su waktu kecil berkelahi dengan brandalan, mengakibatkan jari tangan mas bro a-su putus, apakah yg menanggung beban jari tangan putus sampe saat ini (mas bro a-su dewasa) adalah orang lain ?
2. jika mas bro a-su waktu SD males belajar bahasa inggris, mengakibatkan mas bro a-su tidak bisa berbahasa inggris dengan lancar saat ini, apakah yg menanggung beban malu tidak bisa berbahasa inggris sampe saat ini (mas bro a-su) adalah orang lain ?

nah, klo mas bro a-su bs menjawab dan memahami hal diatas, otomatis telah menjawab pertanyaan mas bro a-su. gini deh, dato' tau logika mas bro a-su agak sulit mencerna hal itu. apakah contoh diatas ada keadilan dan hukum kamma (sebab-akibat) nya ? ada...

sebab : ketika kecil berkelahi dengan brandalan, jari tangan putus.
akibat : dewasa menanggung beban jari putus gara2 berkelahi waktu kecil.
apakah adil ? ya, karena mau kecil ato dewasa, tetap saja itu pribadi mas bro a-su... btul ?

sebab : ketika SD malah belajar bahasa inggiris.
akibat : dewasa menanggung malu karena tidak bisa berbahasa inggirs lancar.
apakah adil ? ya, karena mau kecil ato dewasa, tetap saja itu pribadi mas bro a-su... btul ?

contoh diatas tidak akan menjadi adil, ketika mas bro a-su mempermasalahkan : itu kan dulu, waktu saya masih kecil kelahi, trus tangan putus, koq saya yg dewasa yg harus menanggung beban jari putus ? kan saya sekarang tidak berkelahi...

apakah mas bro a-su bisa memahami ? kita tidak perlu berbicara terlalu jauh, atas konsep anatta dan tumimbal lahir... saat ini, kehidupan sekarang saja telah mewakilkan konsep itu, mas bro a-su kecil adalah masa lalu, mas bro a-su dewasa adalah masa kini.


Ini banyak fakta yg terjadi pada gadis2 muda di Chiang May, Thailand yg melacurkan dirinya sebab hal ini dianggap takdir mereka terlahir cantik, tapi nasibnya(karma buruk) menjadi pelacur, atau dianggap kegiatan melacurkan diri sesuatu yg kurang begitu menakutkan dibandingkankarma buruk lainya kalo memarahi seorang bikkhu? Sekalian melacurkan diri dapat membantu beban ortu yg hidup bertani di desa, bukankah ini menunjukan kebajikan(berbakti) seorang anak kepada ortunya?

mas bro a-su tau tong kosong nyaring bunyi nya ? klo tong itu kosong, bunyi nya semakin nyari ketika dipukul... tp klo tong itu berisi, bunyi nya tidak nyari ketika dipukul. btul ?

mas bro a-su, ente dapat dr mana statment itu ? apakah hasil survey dan wawancara secara langsung dengan para pelacur di thailand ? atau hasil ceramah para pendeta di ger-gejo ketika membahas hal ini ? itu layaknya tong kosong nyaring bunyi nya... :))

klo bole tau, apakah maria magdalena dulu nya melacur karena alasan ini juga ? oh my goshhh... di korea selatan/jepang, banyak pelacuran bahkan umat kanesten, apakah karena alasan ini juga ? dibelanda/amerika/inggris/perancis, dinegara itu apakah para pelacurnya melacur karena alesan ini juga ? sempit sekali pemikiran anda mas bro... ;D

melacur ato tidak, itu adalah pilihan pribadi seseorang, banyak hal yg mempengaruhi, sosial budaya, lingkungan, pergaulan, keluarga, kemiskinan, kurang perhatian dan lainnya... jaman dato' kuliah di salah satu univ kanesten di surabaya, dato' tau ada seorang mahasiswi asal malang beragama kanesten melacurkan diri, free tanpa bayar, keluarga nya bukan dr kalangan miskin. hidup berkecukupan... apakah dia melacurkan diri karena alasan diatas ? apakah karena dia merasa ini jalan hidup dr gusti babe ? apakah dia melacurkan diri karena keputusan dia sendiri ?

inti nya jangan lah berpikir picik nan licik, pelacuran dianggap sebagai pembenaran dari suatu ajaran agama...


Dato yg mulia, saya belum banyak berbicara, Dan tulisan Dato udah banyak, tapi intisarinya tak jelas, makanya saya menanyakan kembali, takut Dato bilang fitnah lagi......kalo saya jawab langsung.  ;D
Oklah Dato, saya coba menjawab pertanyaan Anda ya, semoga Dato tercerahkan.......hahahahaha.  _/\_

Saya agak heran aja bahwa Dato udah belajar alkitab puluhan tahun, koq nggak ngerti ya apa yg tertulis di alkitab, saya baru belajar aja udah mulai ngerti, bagaimana ini ya Dato? Apakah ini HANYA sekedar copasan aja? Tapi hatiku bilang ya, itu benar hanya copasan saja....Dato nggak ngerti apa2, mungkin dulu cuma belajar di Sunday School aja……….HAHAHAHAHA

bole lah mas bro a-su mengatakan apa pun... tp bagian ini yg dato' tunggu2... kita bahas pelan2, dato' bagi di post berikutnya... ;D


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #395 on: 02 December 2011, 12:43:03 AM »
hoammm... ngatuk... lanjut bsok deh... mohon rekan2 lain, jgn interupsi dulu sebelum dato' post Bagian ke-2 (belom kelar, tp dah ngantuk berat krn aktifitas seharian cukup byk)

ok ? mohon bantuan nya... terimakasih... ;D

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #396 on: 02 December 2011, 07:22:49 AM »
Quote
Banyak orang akan berbuat jahat jika mereka menambahkan tafsiran lain seperti ajaran anatta dan tummibal lahir. Setelah mati maka kesadaran org yg mati berpindah ke tubuh yg baru, enak ya, si A yg berbuat, orang lain yg menanggungnya........kasihan dech mereka yg tak tahu apa2 harus menjalankan semua perbuatan orang lain......ckckckckck.........

Singkat menanggapi ttg Anatta.

Anatta / Anatman menunjukkan bahwa tidak ada hakekat diri yang kekal. Diri sendiri selalu berubah. Bahkan ketika dewasa pun kepribadian diri tidaklah sema dengan kepribadian diri waktu kecil, bahkan ada juga yang berkembang kontras. Tapi toh namanya tetap si Ayu atau Rudi misalnya, walaupun kepribadiannya sangat sangat berbeda.

Tidak usah kehidupan lampau, waktu kita masih balita kita pernah mengalami penderitaan A, B, C aja kita bisa tidak ingat, padahal nantinya berdampak ketika kita dewasa tanpa kita sadari. Sama dengan kelahiran lampau. Kita tidak ingat tentang kelahiran lampau, tetapi dampaknya terasa dalam kehidupan kali ini. Dan tetap kita harus bertanggung jawab atas akibat yang ditimbulkan diri kita ketika balita atau dalam kehidupan lampau.

Apa anda ingin mengatakan bahwa ketika anda balita anda adalah orang lain? wkwkwkw.. apakah anda ketika balita adalah si Acong, sekarang ketika dewasa bernama si Acuan?

Meskipun kehidupan dan kepribadian tiap kelahiran berbeda-beda karena sifat dari Anatman, ARUS KESADARANNYA TETAP ARUS KESADARAN YANG SAMA yaitu ALAYA-VIJNANA. Dari sejak kelahiran anda yang lampau sekali tak terbatas, arus kesadaran anda dari sejak dulu tetap sama. Alaya Vijnana anda tetap sama. Para Buddhis aliran Pudgalavadin, Sammitiya dan Vatsiputriya menyebutnya sebagai "PUDGALA (person)" yang sama. Jadi walau anda menjadi orang yang berbeda tiap kehidupan, anda tetap memiliki kesadaran diri yang berkelana dari satu kehidupan ke kehidupan lain yaitu ALAYA-VIJNANA (storehouse-vijnana) yang juga merupakan gudang karma kita. Aliran Shravakayana seperti Pudgalavadin, Sammitiya dan Vatsiputriya menyebutnya sebagai "Pudgala".

Jadi yang menanggung bukan murni orang lain. Yang menanggung adalah orang lain yang tak lain adalah arus kesadaranmu sendiri.

Dan sekedar tambahan:

Every life has its own unique beautiful story. The Buddha explained it with Jataka stories. And then after Samyaksambodhi has achieved, his many lives since eons ago become a big wonderful stories that linked each other, story about Buddha, he who WINS.

Ini yang tidak dipahami oleh misonaris Kristiani, karena menganggap ajaran tumibal lahir mengancam keunikan kelahiran diri kita. Padahal, di dalam kitab Jataka Sang Buddha menjabarkan bahwa tiap kehidupan itu unik, dan masing-masing kehidupan seseorang membuat satu cerita hidup yang indah. Dan ketika menjadi Buddha, keseluruhan cerita itu terkait satu sama lain dan menjadi satu cerita bersambung yang MAHA UNIK tentang perjuangan seorang Bodhisattva menjadi Samyaksambuddha. Dan kisah ini terjadi dalam arus kesadaran yang sama / ALAYA-VIJNANA yang SAMA.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #397 on: 02 December 2011, 10:07:11 AM »
gemar menggunakan sarkasme. apakah itu sesuatu yang menyenangkan?

ada perasaan menyenangkan, perasaan tidak menyenangkan dan perasaan netral
bang Asep pilih mana ?
'sarkasme' tidak boleh !
'merendahkan' tidak boleh !

setahu saya jika ada diskusi pasti akan terjadi sindiran, pengujingan, perendahan, apalagi ini diskusi dialam dunia maya. ^-^

kesimpulan ; perbuatan yang mengarahkan ke pandangan salah harus disanjung, dijunjung tinggi ? apakah ada ide lain ?   ???
« Last Edit: 02 December 2011, 10:09:38 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #398 on: 02 December 2011, 10:11:55 AM »
ada perasaan menyenangkan, perasaan tidak menyenangkan dan perasaan netral
bang Asep pilih mana ?
'sarkasme' tidak boleh !
'merendahkan' tidak boleh !

setahu saya jika ada diskusi pasti akan terjadi sindiran, pengujingan, perendahan, apalagi ini diskusi dialam dunia maya. ^-^

kesimpulan ; perbuatan yang mengarahkan ke pandangan salah harus disanjung, dijunjung tinggi ? apakah ada ide lain ?   ???
Mungkin harusnya memuji-muji saja.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #399 on: 02 December 2011, 11:14:43 AM »
ada perasaan menyenangkan, perasaan tidak menyenangkan dan perasaan netral
bang Asep pilih mana ?
'sarkasme' tidak boleh !
'merendahkan' tidak boleh !

setahu saya jika ada diskusi pasti akan terjadi sindiran, pengujingan, perendahan, apalagi ini diskusi dialam dunia maya. ^-^

kesimpulan ; perbuatan yang mengarahkan ke pandangan salah harus disanjung, dijunjung tinggi ? apakah ada ide lain ?   ???

seorang dewan pembina guru memberikan ceramah di depan para guru. dia berkata, "seorang pendidik seharusnya mengindari kata-kata `jangan` dan `tidak boleh`. seharusnya dia tidak berkata kepada para murid `jangan begini, jangan begitu`, atau `tidak boleh begini` dan `tidak boleh begitu`". mungkin ini juga nasihat bagi kita semua, bahwa kita dapat memberikan pelajaran kepada orang lain tanpa harus berkata "jangan begini, jangan begitu" atau "tidak boleh begini dan tidak boleh begitu".  seandainya saya telah mengatakan " jangan begini begitu di forum ini, tentu ini adalah sebuah kesalahan. dan saya minta maaf!

seharusnya kita tidak berkata "tidak boleh merendahkan orang lain". sebaiknya kita berkata "mari kita menghormati umat agama lain!"

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS - Bagian 2-A
« Reply #400 on: 02 December 2011, 12:08:21 PM »
Dato mengatakan segala sesuatu karena kehendak Tuhan, termasuk   perzinahan dengan memberikan ayat2 Alkitab utk mendukung pernyataan   Dato. Namun ayat2 Alkitab yg dicopas oleh Dato itu berbicara BUKAN   tentang perzinahan, tetapi tentang rancangan Allah bagi  umat-Nya   sendiri yang biasa disebut sebagai “PEMELIHARAAN ALLAH BAGI UMATNYA”.   Dan Allah tidak pernah merancangkan perzinahan bagi manusia termasuk   umat-Nya, sebab itu berlawanan dengan sifat Allah Yang Maha Kududs.   Dalam hal ini saya tidak mau berkata bahwa Dato telah melakukan FITNAH,   tidak, saya anggap Dato belum mengerti dan belum belajar kepada orang   yang tepat…  :)

nah coba dari kemarin2 mas bro a-su jelas kan ini, pasti dah clear masalah, klo dato' cuma copas, belum mengerti dan belum belajar kepada orang yg tepat, semoga mas bro a-su bisa menjadi orang yg tepat bagi dato' untuk belajar kanesten dan mengenal gusti brewok itu... ;D

mas bro a-su mengatakan bahwa itu adalah rancangan gusti babe bagi umat nya sendiri yg dikatakan sebagi pemeliharaan gusti babe bagi umat nya...

nah dato' mau tanya dikit nih...

apakah rancangan gusti babe itu selalu baik karena sifat nya maha kudis... ? tidak jadi imbang dunk, jika ada baik tp tidak ada buruk... pasti ada pula buruk donk, btul ? banyak koq di al-kita-biah mencatat prilaku gusti babe itu maha brengsek...

nah, mas bro a-su tau dari mana bahwa rancangan si gusti babe itu selalu baik ? klo ada sesuatu hal yg buruk dan terjadi, apakah itu rancangan gusti babe pula ? jika ya, kenapa ? jika tidak, rancangan siapa itu ?


Jadi rancangan Allah bagi umat-Nya adalah DAMAI SEJAHTERA DAN SUKACITA PENUH.

Apa saja rancangan atau kehendak Tuhan bagi umat-Nya? Inilah perkataan Allah dalam firmany-Nya :
 
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.(Yeremia29:11).

Pemazmur   memuji Tuhan yang telah berbuat begitu banyak dalam hidup dirinya dan   umat-Nya dengan menulis, “Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN,   Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada   yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan   mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.( Mazmur   40:5).
 
  Rancangan Tuhan akan terlaksana, tidak ada satupun yg   tidak akan terjadi. Rancangan Tuhan penuh dengan hikmat-Nya dan lebih   baik daripada rancangan manusia itu sendiri :  “Sebab rancangan-Ku   bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman   TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya   jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Sebab seperti   hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan   mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,   memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,   demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali   kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang   Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.   Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan   damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan   bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan   bertepuk tangan.(Yesaya 55:8-12). “Tuhan semesta alam telah bersumpah   firmannya : "Sesungguhnya seperti yang kumaksud, demikianlah akan   terjadi, dan seperti yang kurancang, demikianlah akan terlaksana"

kita berbicara paling dasar dulu ya, sejak awal penciptaan, gusti babe telah mengatakan bahwa segala sesuatu adalah baik, jika ada baik, tentu telah terpikirkan jg ada buruk. bukan kah itu keseimbangan ? jika tidak ada buruk tidak mungkin ada baik, btul ?

itu terlihat, dihari selanjutnya setelah penciptaan, baru selesai menciptakan manusia, gusti babe uda terpikir hal buruk, yaitu menciptakan iblis si ular dan cilaka nya gusti babe secara maha kudis menempatkan iblis si ular 1 tempat dengan manusia, lagi2 gusti babe telah memikirkan hal buruk lain nya, yaitu menjerumuskan manusia dalam dosa yaitu hukuman bagi manusia sebagai tanda murka gusti babe, karena manusia melawan perintahnya.

apakah hal ini adalah rancangan damai sejahtera dan penuh sukacita, jika sejak dari awal saja gusti babe telah memikirkan hal baik dan hal buruk ?

orang kanesten paling anti mengunakan ayat2 dalam PL (red. perjanjian lama) karena banyak prilaku gusti babe yg tidak pantas ayat porno dan hal2 kekerasan lainnya. tapi ketika ada ayat yg bagus/baik untuk menguatkan posisi gusti babe, maka umat kanesten menjilat ludahnya sendiri dengan meng-amin-kan PL

ok, apakah rancangan gusti babe adalah rancangan damai sejahtera dan penuh sukacita ? kita liat lah kondisi dunia. jika rancangan itu adalah damai dan penuh sukacita maka tidak akan ada penderitaan, kemiskinan, nasib buruk/kemalangan, penyakit, perkelahian, peperangan dan lainnya... bukan kah segala sesuatu terjadi didunia ini karena kehendak gusti babe, bukan kah juga mas bro a-su mengatakan bahwa kehendak gusti babe pasti selalu damai sejahtera dan penuh sukacita, tapi kenapa kondisi dunia yg tidak damai dan penuh dukacita jg terjadi dunia ?

mengapa ada manusia yg lahir, tanpa dosa, diciptakan oleh gusti babe, namun belum sempat menghirup udara, langsung mati ? apakah ini jg merupakan kehendak gusti babe yg selalu damai sejahtera dan penuh sukacita ?

mas bro a-su pandai dalam memuji gusti babe, tp melupakan hal hal buruk dan sifat bengis serta kecemburuan gusti babe, tp apakah mas bro a-su tau apa yg dimaksud oleh gusti babe dan apa yg dirancang oleh gusti babe ? lg2 mas bro a-su cm menerka dan memvonis hal baik adalah maksud dan rancangan nya, tp bagaimana dengan hal buruk yg terjadi didunia... jgn lupa kan itu, liat lah kenyataan, bukan kah hal buruk jg terjadi adalah bagian dari maksud dan rancangan nya yg terjadi dan terlaksana... ;D


Bahkan dalam situasi yg tidak menguntungkan(dalam menghadapi masalah, penderitaan dll) dalam kehidupan sehari-hari, Allah tetap menjaga dan memberikan jalan, kekuatan, kebijaksanaan, problem solving bagi umat-Nya.

Misalnya kehidupan Yusuf orang Yahudi yg dihianati oleh saudaranya, dijual sebagai budak di Mesir, difitnah oleh istri Potifar yg ditolak untuk berzinah dengan isteri tuannya, masuk penjara selama 2 tahun, dalam kesusahannya Tuhan menempah dia menjadi pria dewasa, kuat imannya, penuh hikmat dan pekerja keras dan jabatan akhirnya sebagai penguasa kedua setelah Fira”un di kerajaan Mesir, dia memaafkan segala tindakan saudara2nya dimasa lalu dan berkata kepada saudara2nya, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”(Kejadian 50:20).

mas bro a-su, mengapa cerita itu bisa terjadi ? mengapa yusuf bisa dijual sebagai budak dimesir, difitnah, masuk penjara ? mengapa seorang manusia akan mengalami situasi yg tidak menguntungan dalam kehidupan nya ? bukan kah itu bagian dari maksud dan rancangan gusti babe pula ? terlihat dari pernyataan anda yg mengatakan "dalam kesusahannya Tuhan menempah dia menjadi pria dewasa" dan setiap hal gusti babe selalu ikut berperan serta dalam hidup manusia, jangan ketika gusti babe berperan serta hal baik baru mas bro a-su gembar gemborkan, tp ingat peran gusti babe dalam hal buruk pula... itu baru keseimbangan...

bukan kah ini mirip sandiwara, gusti babe telah mengatur hal baik dan buruk dalam hidup manusia, setelah manusia terpuruk dan mengalami hal yg baik, gusti babe keluar seakan dia peduli dan mau membantu manusia. apa tujuan gusti babe berlaku demikian ?

jika semua maksud dan rancangan gusti babe itu adalah baik, maka tidak akan ada situasi yg tidak menguntungan dalam kehidupan manusia. bukan kah seharusnya gusti babe berperan dalam menjaga kondisi yg baik dan memberikan hal2 yg menguntungkan bagi manusia bukan muncul setelah manusia itu jatuh dalam penderitaan baru keluar sebagai penolong... layaknya pahlawan kesiangan...


Paulus mengatakan, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.(1 Korintus 10:13)

nah disini muncul statment mas bro a-su, jd apakah maksud mas bro hal2/situasi yg tidak menyenangkan yg dialami manusia itu karena cobaan yg diberikan oleh gusti babe seperti yg dinyatakan oleh paulus ?

pertanyaan nya, mengapa gusti babe itu mau mencobai manusia ? bukan kah gusti babe itu adalah maha mengetahui ? dalam ke-maha-an nya, dia telah mengetahui apakah manusia itu kuat ato tidak, setia ato tidak, untuk apa usaha mencobai itu masih dilakukan oleh gusti babe ? bukan kah ini bertentangan dengan maha mengetahui  ato gusti babe tidak maha mengetahui ?

jika gusti babe itu adalah maha mengetahui dan masih tetap mau mencobai manusia, bukan kah itu menyatakan bahwa gusti babe adalah orang yg usil dan kurang kerjaan ?

walau cobaan itu bersifat ujian yg tidak melebihi kemampuan dari manusia sekalipun, tetap saja tidak ada alasan untuk gusti babe mencobai manusia. gusti babe tau bahwa dia tidak akan mencobai manusia melebihi kekuatan nya, bukan kah disitu sudah menyiratkan bahwa gusti babe sudah mengetahui secara pasti kekuatan manusia yg sebenarnya dan jg telah mengetahui apakah manusia itu kuat/setia pada nya, terlebih konon katanya dia adalah maha mengetahui, kenapa harus masih mau mencobai manusia ?

tp ada statment, bahwa dari setia cobaan pasti ada jalan keluar nya,   kenyataan dilapangan, byk orang yg di cobai melebihi kemampuan diri nya,   bahkan sampai meninggal, lg2 statment tersebut terbantahkan...


 
Bahkan sampai hari tua pun, Tuhan menjanjikan pemeliharaan-Nya dengan bahasa alegori yg indah “Sampai masa tuamu Aku(Tuhan) tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.( Yesaya 46:4)

Jadi bagaimana Dato bisa ngomong seperti itu , Tuhan menghendaki manusia berzinah? Dalam setiap ibadah, pendeta selalu berdoa demikian, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”( Filipi 4:7)

mengapa gusti babe yg menghendaki manusia berzinah ? secara logika mas-rani, hal itu adalah benar, bukankah kehidupan manusia telah ditentukan oleh gusti babe dalam maksud dan rancangan nya ? mengapa seseorang bisa menjadi pelacur dan melakukan perzinahan, bukan kah merupakan kehendak gusti babe juga ?

doa pendeta tidak menyatakan apa yg akan terjadi, tp maksud dan rancangan nya yg menyebabkan seseorang terjadi dan terlaksana...

gini, dato' kasih logika simple, klo ada 2 orang yg bertanding dalam suatu kompetisi/pertandingan, dimana 2 orang ini adalah umat gusti babe dan sama2 beriman pada gusti babe, sebelum pertandingan itu dimulai, kedua orang ini berdoa kepada gusti babe untuk keluar sebagai pemenang... siapakah yg akan memenangkan pertandingan tersebut dan siapa yg akan kalah dalam pertandingan tersebut ?

yg pasti, dalam jawaban mas bro a-su disitu bisa terlihat maksud dan rancangan gusti babe yg terbaik... ada yg menang, ada yg kalah... ini lah yg dato' katakan gusti babe lah yg berkehendak... bukan kah begitu ?


   
Mengenai Amsal yg Dato kutip dibawa ini :
Amsal 16 : 1, Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada tuhan.
Amsal 16 : 2, Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi tuhanlah yang menguji hati.
Amsal 16 : 9, Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.

Telah saya singgung diatas, kadang2 umat-Nya bisa salah jalan, salah milih keputusan, salah memilih cita2 dalam hidup mereka, karena Tuhan itu Maha Tahu, maka kehendak Tuhan bagi umat-Nya adalah yang terbaik, dan paling tepat, makanya umat-Nya selalu berdoa, “Tuhan bimbinglah aku, agar apa yg saya putuskan, apa yang saya jalankan, apa yang ingin saya lakukan sesuai kehendak-Mu. Amin!!!

Mengapa? Sebab manusia tidak tahu apa yang ada didepannya, hanya Tuhan yang tahu masa depan manusia. “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” ( Amsal 14:12)

"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri".(Amsal 3:5)

Rasul Yakobus mengingatkan orang Nasrani agar jangan lupa mengikut   sertakan Tuhan didalam rencana hidup umat-Nya, “Jadi sekarang, hai kamu   yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di   sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung,"   sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu?   Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu   lenyap.Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami   akan hidup dan berbuat ini dan itu."(Yakobus 4:13-15)

lg2 mas bro a-su selalu melihat dr 1 sisi, ok anggaplah ada kehendak bebas yaitu dimana manusia menentukan sendiri jalannya, dalam kemaha kuasaan nya, kenapa gusti babe tidak berkuasa atas kehendak manusia ? kenapa harus manusia itu jatuh dalam keterpurukan sebagai akibat dr kehendak bebas yg salah, baru gusti babe muncul sebagai penolong ? telat... itu cm layak nya pahlawan kesiangan...

mas bro a-su mengatakan bahwa berdoa dapat menyelesaikan masalah tersebut, dimana manusia berdoa, agar apa yg diputuskan dan dijalankan serta inginkan sesuai kehendak gusti babe. jika seseorang berdoa dan ternyata, ia tetap menjadi seorang pelacur, apakah itu menguatkan statment bahwa pelacur merupakan kehendak gusti babe ?

dato' punya analogi lain, dulu teman dato' berdoa kepada gusti brewok, karena dia berada antara 2 keputusan. masuk ke univ negri yg bagus dan murah meriah atau masuk ke univ swasta yg biasa dan mahal luar biasa... teman dato' menyatakan, bahwa dia sangat ingin masuk ke univ negri yg bagus dan murah meriah tersebut, krn kondisi ekonomi orang tua nya.. setelah berdoa dan berdoa, ternyata kenyataan nya pahit... dia tidak lolos dalam ujian masuk ke univ negri yg bagus dan murah meriah, tp disisi lain ia diterima di univ swasta yg maha luar biasa...

apakah ini kehendak gusti babe yg baik ? ok, tidak sampai disitu, akhir nya ia merasa bahwa ini lah jalan yg telah di berikan oleh gusti babe kepada nya dan ia menerima serta meng-amini, tp kendala nya muncul, ia kesulitan secara finansial dan mengakibatkan ia telat lulus sarjana... apakah ini yg mas bro a-su katakan bahwa "kehendak Tuhan bagi umat-Nya adalah yang terbaik, dan paling tepat, makanya umat-Nya selalu berdoa"

ada kasus lain, teman dato' di bali, dihadapkan dalam suatu masalah, orang tua nya bertengkar hebat dan sempat terlontar kata "pisah", teman dato' berdoa kepada gusti brewok dan meminta agar orang tua nya tidak bertengkar lagi dan janga bercerai... harap nya sangat besar. namun yg terjadi adalah orang tua nya tetap bercerai dan kondisi keluarga semakin terpuruk, si ibu nikah dengan brondong dan si brondong menuntut harga gono gini jatah si ibu, sementara si bapa jatuh sakit, usaha hancur, salah satu anaknya masuk dalam dunia yg tidak benar... apakah ini adalah kehendak gusti babe yg terbaik dan paling tepat sebagai hasil dr doa ?

apakah dengan hal2 demikian mas bro a-su meminta peng-amin-an dr setiap orang dan mau menerima kehendak konyol tersebut ? ow... please deh... ;D

lanjut ke Dari BUDHA Hingga YESUS - Bagian 2-B karena sudah terlalu panjang...

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #401 on: 02 December 2011, 12:52:12 PM »
seorang dewan pembina guru memberikan ceramah di depan para guru. dia berkata, "seorang pendidik seharusnya mengindari kata-kata `jangan` dan `tidak boleh`. seharusnya dia tidak berkata kepada para murid `jangan begini, jangan begitu`, atau `tidak boleh begini` dan `tidak boleh begitu`". mungkin ini juga nasihat bagi kita semua, bahwa kita dapat memberikan pelajaran kepada orang lain tanpa harus berkata "jangan begini, jangan begitu" atau "tidak boleh begini dan tidak boleh begitu".  seandainya saya telah mengatakan " jangan begini begitu di forum ini, tentu ini adalah sebuah kesalahan. dan saya minta maaf!

seharusnya kita tidak berkata "tidak boleh merendahkan orang lain". sebaiknya kita berkata "mari kita menghormati umat agama lain!"

kang asep, ceramah ama diskusi beda lho  :)

ceramah memang tidak boleh menjelekkan kepercayaan orang lain
apalagi itu di tempat umum, sangat sensitif dan terutama di negeri tanah air tercinta, Indonesia.
Bisa dipenjara karena menghasut dan menghina.

lain pula diskusi, karena peserta diskusi ingin mempertahankan pendapat masing2 pasti akan terjadi hal demikian, penghinaan, perendahan, gujingan, sindiran, bahkan lebih ekstrem 'adu tojos' (jika peserta belum dewasa pemikiran), dan semua peserta tahu akan terjadi perdebatan dan ada resiko. :))
« Last Edit: 02 December 2011, 01:08:29 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #402 on: 02 December 2011, 01:40:21 PM »
Jadi walau anda menjadi orang yang berbeda tiap kehidupan, anda tetap memiliki kesadaran diri yang berkelana dari satu kehidupan ke kehidupan lain yaitu ALAYA-VIJNANA (storehouse-vijnana) yang juga merupakan gudang karma kita. Aliran Shravakayana seperti Pudgalavadin, Sammitiya dan Vatsiputriya menyebutnya sebagai "Pudgala".

Bro, sumber yang menyatakan bahwa Alaya-vijnana=Pudgala itu asalnya dari mana?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sugianto budiman

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: -3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #403 on: 03 December 2011, 09:01:24 AM »
Quote
  hehehe... dato' umat awam, dato' jg manusia, dato' bukan dewa apalagi tuhan, dato' diajarkan untuk menjaga prilaku, ucapan dan pikiran, jika ada kesalahan dato' tidak diancam2 masuk neraka, tapi dato' diajarkan pula untuk mawas diri, lagi-lagi dato' diajarkan untuk melatih diri...


Oh....oh......Didalam buddhisme juga dikenal adanya neraka(naraka atau niraya)? Jika ada, apakah keadaannya enak ya, sehingga nggak perlu ditakuti dan ada yg mau jadi pahlawan rela dihukum di neraka?? ckckckckck, baca dulu detail neraka itu  di Devadutta Sutta.
Waktu kecil saya juga mau jadi pahlawan seperti cerita Mulian( Maudgalyayana) yang pergi menolong ibunya dineraka......Apakah Dato pingin juga ke neraka?? Hahahahaha

Kalo Tuhan memberitahukan manusia, adanya sorga dan neraka bukan berarti mengancam tapi  memberitahukan hukum-Nya.  Seperti suatu negara memaklumatkan UU yang mengatur kehidupan rakyatnya, Ada reward and punishment, apakah negara tersebut bisa dikatakan mengancam rakyatnya?? Kalo Buddha mengajarkan dhamma tentang adanya nirvana dan niraya, apakah Buddha mengancam juga??? Mungkin kelihatan mengancam ya bagi orang2 yang udah tahu dia akan ke neraka, bukankah begitu logikanya Dato? Hahahaha
Mawas diri? Pernahkan dengar peribahasa ini, “sepandai2nya tupai melompat, sekali2 jatuh juga”??


Quote
nah, tapi ada loh, tuhan... konon kata nya sih orang ini tuhan...yg seharusnya tidak lip service, penuh dengan damai sejahtera dan penuh sukacitta, eh malah ngamuk2 di pasar kayak orang gila... dato' kemarin ke pasar tradisional, liat ada preman marah2, mirip dah dengan orang yg dikata tuhan itu... luar biasa ya si tuhan... jd wajar donk, manusia selevel dato' masih NATO wong tuhan aja kayak gtu koq...


Kalo kita tidak benar, kita akui bahwa kita salah, kita silap, kita lemah, kita kurang mawas diri, apakah  gambaran ini ada pada diri Dato? Saya pikir Dato bukanlah tipe manusia seperti itu ya, tapi malah menyalahkan kiri kanan ya? Dato yg berbuat, tidak hati2 dalam berkata, bukannya mengakui, tapi cari pendukung preman di Pasar Senin?, terakhir Tuhan yg disalahkan........kapan ya Dato belajar merendahkan diri??  Merendahkan diri merupakan ciri2 manusia yang mulia……….Hahahaha


Quote
Quote from: sugianto budiman on 30 November 2011, 08:27:43 PM
Saya bertanya, Dato kembali bertanya pada saya, bagaimana ini? To the point aja, membunuh seorang bikkhu sejauh yg saya tahu lebih berat hukuman karma buruknya daripada seorang perumahtangga yg kebetulan berprofesi sbg panglima perang berpangkat jenderal, atau membunuh seorang perumahtangga yg berprofesi sebagai pengusaha. Betul tidak? Bukankah kelihatan seorang bikkhu memiliki kedudukan atau tingkat yg lebih mulia atau hebat dibandingkan orang lain? Bukankah itu seperti pembentukan kasta baru atau paham diskriminasi baru dalam ajaran Buddhis?

komentar Dato Tono :
oh ini yg mas bro a-su sebutkan sebagai sistem kasta, dato' tidak melihat ada nya sistem kasta dalam hal itu, dato' berbicara tentang orang yg patut dihormat dan memiliki kemoralan yg baik, orang demikian adalah meraka yg telah sadar dan terjaga bathin nya (ariya sangha), orang tipe ini lah yg tidak pantas untuk dihina secara sengaja maupun tidak sengaja. ambapali dalam hal ini (pada saat ia mengucapkan "pelacur") adalah sebagai murid yang tergolong dalam sammuti sangha.


Teori memang gampang diucapkan namun sulit dilaksanakan, itulah realita manusia, dalam hal ini Ambapali memiliki kelemahan, begitu juga yg disebut arahat itu. Yg satu tidak jaga mulutnya dan yg satu tidak hati2 saat meludah......Namun itu bukan point saya, ceritanya sudah terjadi, Ambapali telah menjalani hukumannya. Point saya, jika persundalan salah dalam sila ke 3 dari Pancasila, dan Ambapali pernah menjadi pelacur dizamannya Buddha Gotama, kapan dibayar itu buah karma buruknya sebagai pelacur? Gituloh Dato.......sesuai hukum karma tabur tuai, kapan tuainya, tokh Ambapali akhirnya telah menjadi arahat? Dimana letak konsistensi ajaran Buddha, gituloh Dato?.......
Setiap orang perlu kita hormati namun bukan karena memandang kedudukan atau status seseorang. Dalam kasus Ambapali dan contoh panglima dan pengusaha, bukankah hukum karma didapati berbeda? Apakah seseorang yg tidak masuk dalam sangha otomatis kerohanian dan prilakunya dibawah standar seorang bikkhu?


Quote
sama hal nya dengan didalam keluarga, orang tua adalah mereka yg berjasa dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya, mereka patut untuk di hormat, mereka menjadi teladan untuk anak-anaknya, apakah pantas jika anak tersebut secara sengaja atau tidak sengaja menghina orang tua nya ?
Menghormati ortu sudah pasti, juga terhadap anggota keluarga lainnya dan sesama manusia dalam bermasyarakat. Jika hukum menetapkan misalnya, menghina sesamanya hukumannya 3 bulan, apakah menghina seorang janda dengan seorang mantan presiden hukumannya berbeda? Apakah janda bukan manusia, mantan presiden adalah manusia, tidak bukan? Dan hukumannya tetap sama 3 bulan. Dalam hal ini Buddha memberi prioritas bagi anggota sangha suatu kedudukan yg lebih mulia bukan? Buddha menolak sistem kasta dalam masyarakat India, tapi mengambil konsepnya dalam organisasi sangha, benar tidak?


Quote
apakah hal demikian termasuk dalam sistem kasta ? apakah itu adalah sistem diskriminasi baru didalam buddhist ? jika hal demikian adalah diskriminasi, maka anak bole saja tidak menghormat, bole melecehkan dan boleh menghina orang tua nya...
bagaimana klo dato' ngikuti logika mas bro a-su, apakah mas bro a-su   melakukan hal demikian terhadap orang tua mas bro ? jika mas bro a-su   melakukan hal demikian dan memiliki rasa bersalah atau dinilai bersalah   terhadap orang tua, maka mas bro a-su telah menciptakan sistem kasta dan   diskriminasi, btul ?


Dalam keluarga juga ada peraturannya, jika ortu memberi hukuman pada anak2 nya maka hukumannya harus adil, adil terhadap yg besar maupun yg kecil, jika tidak itu artinya pilih kasih, ada kasta didalamnya, anak emas, anak perak, atau anak yg kurang disukai.
Dan dalam keluarga juga dikenal saling menjaga, saling menegor, saling mengingatkan. Kalo ortu salah, silap atau lupa, bolehkan anak2nya mengingatkannya? Salahkah anaknya melakukan hal ini?
Balik kepertanyaan saya sebelumnya, apakah seorang perumahtanggaan membunuh seorang jenderal sama berat hukuman karmanya dengan seorang perumahtangga membunuh seorang bikkhu? Tolong dijawab.....
Quote
lagi-lagi tuduhan anda tidak mendasar, karena sudah dato' berikan kesempatan, namun anda cm bs berkilah dan tidak bs menunjukan referensi yg membenarkan pernyataan anda tentang sistem kasta didalam buddhist, maka dato' memberi mas bro a-su gelar : "murid brewok tukang fitnah nan bodo"


Yang tukang fitnah dan bodoh siapa tuh Dato?? Apakah pertanyaan dan penjelasan saya kurang cukup?


Quote
buah perbuatan bajik memberikan kesempatan kepada diri nya untuk dapat   mengenal ajaran buddha dan mempelajari dhamma. bukan perbuatan buruk   langsung lunas karena melakukan perbuatan bajik. mohon pahami hal itu   dan baca tulisan dato' sebelumnya :
pencapaian arahat ditentukan dari buah perbuatan bajik yg pernah ia lakukan yg di realisasikan   dengan praktek dhamma. tidak ada harga mati, seorang pelacur tidak   bisa mempraktekan dhamma, tidak ada harga mati, seorang pelacur tidak   bole memperbaiki kualitas bathin nya..
dalam sebuah literatur di jelaskan jg, bagaiman ambapali bs mengenal dhamma dan mempraktekan nya.
"Setelah   mendengar khotbah dari Bhikkhu Vimana Kondanna, Ambapali meninggalkan kehidupan duniawi, menjadi anggota Sangha Bhikkhuni. Beliau   menggunakan tubuhnya sebagai obyek meditasi, merefleksikan   sifat-sifat ketidakkekalan, dengan melatih meditasi dengan giat,   Beliau akhirnya mencapai Tingkat Kesucian Arahat."


Pertanyaan saya seperti diatas, percabulan merupakan pelanggaran sila ke 3  dan menghasilkan karma buruk yg harus dilunasi, sedangkan Ambapali dikatakan telah mencapai kesucian arahat dan terlepas dari lingkaran samsara, artinya tidak ada buah karma yg dihasilkan atau yg terutang lagi,  bagaimana itu? Koq nggak konsisten pengajarannya?


Quote
singkat nya siapa yg melakukan perbuatan bajik, dia akan memetik kebahagiaan, siapa yg melakukan perbuatan buruk, dia akan memetik penderitaan. hukum ini berlaku untuk siapa saja, mau menerima/percaya atau tidak, tetap saja hukum ini berlaku.
jika seorang umat buddhist mempunyai pemikiran : ah lakukan saja perbuatan buruk, membunuh/mencuri/berzinah/berbohong/mabuk2an dan minum obat terlarang, entar klo dah tua baru belajar dhamma dan mempraktekannya, ya silaken... kan uda tau, mau nerima atau kaga, tetap saja hukum kamma berlaku terhadap diri seseorang. kan kita uda diajarkan untuk bertanggung jawab, anda tau bahwa siapa yg menabur, dia yg akan menuai, ya brarti secara sadar ato tidak, anda harus siap dengan konsekuensi dari buah perbuatan buruk tersebut. simple bukan ?


Jika demikian tolong dijelaskan keselarasan ajaran hukum karma dengan persundalan yg telah dilakukan oleh Ambapali saja, Dato....
Quote
beda kan dengan konsep agama anda, mas-rani, pencapaian keselamatan cuma cukup mengatakan "percaya" justu hal ini yg memungkinkan terjadi nya hal2 yg mas bro a-su sebutkan. masih muda, ah membunuh/ mencuri/ berzinah/ berbohong/ mabuk2an dan makan obat2 terlarang/tidak menghormati orang tua nya... ntar klo dah tua, baru bertobat dan sebut "percaya" maka lunas lah semua hal-hal buruk yg dilakukan dimasa muda, btul bukan mas bro ?


Konsep keselamatan Nasrani memang beda dengan budhisme bahwa dalam buddhisme konsep pembebasan dari samsara bisa dicapai oleh usaha manusia sendiri( Therevada) dan ada yg percaya perlu pertolongan para dewa, bodhisattva, mahasattva ( Mahayana) sedangkan dalam konsep Nasrani manusia tidak mampu melakukan penyelamatan dirinya. Oleh sebab itu dibutuhkan pertolongan oleh Allah sendiri yang sukarela menjadi manusia Yesus untuk mati tersiksa menebus dosa manusia. Jadi manusia hanya percaya, selebihnya Yesus yg menyelesaikan semuanya dengan menebus dosa org yg percaya kepadanya.


Quote
apalagi ada konsep pengampunan dosa, si gusti babe uda tau sejak muda begitu, eh malah di ampuni, lunas lah semua dosa2/perbuatan tidak baik nya... ow... apakah bole dato pake pertanyaan mas bro a-su untuk konsep ajaran mas-rani : betapa rendahnya moralitas ajaran brewok (red. yesus )?? Jika seperti itu maka   jangan salahkan saya menyatakan bahwa ajaran brewok (red. yesus) amoral???.....

itu baru benar logika nya…….


Saya udah jelaskan dari semula bahwa umat Nasrani yang tetap ingin hidup didalam ketidakbenaran, resikonya tanggung sendiri. Namun apakah Tuhan tahu bahwa orang2 seperti ini akan jatuh kedalam dosa, pasti Allah tahu, jadi kenapa diampuni? Karena kesempurnaan hidup manusia tidak terjadi sekaligus tetapi melalui proses selama hidup. Tapi Tuhan tahu ending dari orang yang percaya kepada-Nya setelah dihajar dan dididik oleh Tuhan sehingga dia akan meluruskan jalan hidupnya menuju kesempurnaan hidup kudus…….Jadi dimana ajaran Nasrani amoral?? Dalam hal ini Dato harus meluruskan kasus Ambapali yg hidupnya menjadi pelacur, kenapa tidak kelihatan karma buruknya terjadi bahkan menjadi arahat??? Dimana konsisten ajaran Buddha???
Pengampunan dari Tuhan memenuhi sisi keadilan, yaitu penebusan oleh Yesus……manusia hanya “percaya” tapi Yesus yg melunasi semuanya, tidak gratis bukan??. Begitu juga dengan Buddhisme, keadilan harus nyata, dalam hal ini kasus Ambapali belum kelihatan karma pelacurannya dibayar bukan??, bagaimana ini Dato??

Offline sugianto budiman

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: -3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« Reply #404 on: 03 December 2011, 09:10:45 AM »
sambungan dari hal pertama.................


Quote
Quote from: sugianto budiman on 30 November 2011, 08:27:43 PM
Banyak orang akan berbuat jahat jika mereka menambahkan tafsiran lain seperti ajaran anatta dan tummibal lahir. Setelah mati maka kesadaran org yg mati berpindah ke tubuh yg baru, enak ya, si A yg berbuat, orang lain yg menanggungnya........kasihan dech mereka yg tak tahu apa2 harus menjalankan semua perbuatan orang lain......ckckckckck......... Bagaimana ini Dato, dimana letak keadilan dari hukum karma itu?


Jawaban Dato Tono :
wah mas bro a-su dapat konsep demikian dari mana ? dari teman2 sejawat dalam brewok ?  untuk kesekian kali nya dato' tertawa membaca statment anda tentang buddhist, mas bro a-su tidak paham tapi berani berstament, lebih bahaya lg klo konsep yg salah ini digunakan untuk proyek kanestenisasi... wow, produk kanesten bakal laris manis tuh...  apakah mas bro a-su mengetahui dan memahami konsep anatta dan tumimbal lahir ? bole di share disini ?
menjawab pertanyaan mas bro a-su diatasm pahami konsep yg sederhana dulu. mas bro a-su waktu kecil apakah beda dengan mas bro a-su yg dewasa ?
1.   sama yaitu sama bathin nya
2.   beda yaitu beda fisik nya

bathin mas bro a-su tetap lah mas bro a-su, mau kecil sampe dewasa tetap saja mas bro a-su. cm beda di fisik dulu nya balita imut2 sekarang manusia dewasa/tinggi, jelek pula...

kita bahas lebih lanjut :
1.   jika mas bro a-su waktu kecil berkelahi dengan brandalan, mengakibatkan jari tangan mas bro a-su putus, apakah yg menanggung beban jari tangan putus sampe saat ini (mas bro a-su dewasa) adalah orang lain ?

2. jika mas bro a-su waktu SD males belajar bahasa inggris, mengakibatkan mas bro a-su tidak bisa berbahasa inggris dengan lancar saat ini, apakah yg menanggung beban malu tidak bisa berbahasa inggris sampe saat ini (mas bro a-su) adalah orang lain ?

nah, klo mas bro a-su bs menjawab dan memahami hal diatas, otomatis telah menjawab pertanyaan mas bro a-su. gini deh, dato' tau logika mas bro a-su agak sulit mencerna hal itu. apakah contoh diatas ada keadilan dan hukum kamma (sebab-akibat) nya ? ada...
sebab : ketika kecil berkelahi dengan brandalan, jari tangan putus.
akibat : dewasa menanggung beban jari putus gara2 berkelahi waktu kecil.
apakah adil ? ya, karena mau kecil ato dewasa, tetap saja itu pribadi mas bro a-su... btul ?
sebab : ketika SD malah belajar bahasa inggiris.
akibat : dewasa menanggung malu karena tidak bisa berbahasa inggirs lancar.
apakah adil ? ya, karena mau kecil ato dewasa, tetap saja itu pribadi mas bro a-su... btul ?
contoh diatas tidak akan menjadi adil, ketika mas bro a-su mempermasalahkan : itu kan dulu, waktu saya masih kecil kelahi, trus tangan putus, koq saya yg dewasa yg harus menanggung beban jari putus ? kan saya sekarang tidak berkelahi...

apakah mas bro a-su bisa memahami ? kita tidak perlu berbicara terlalu jauh, atas konsep anatta dan tumimbal lahir... saat ini, kehidupan sekarang saja telah mewakilkan konsep itu, mas bro a-su kecil adalah masa lalu, mas bro a-su dewasa adalah masa kini.



Analogi Anda begitu logis Dato dan penuh keadilan. Tapi masalahnya ini bukan mengenai kehidupan sekarang. Ini berkaitan dengan karma yg terbayarkan oleh seseorang yang tidak tahu menahu mengenai masa lalunya dan hidup dimasa sekarang ini!!! Sesuatu yang tidak diketahui oleh orang tersebut yg patut menerima hukuman dari suatu “kesadaran” yang tidak diketahuinya???? Dimana keadilannya Dato???  Dalam hukum dunia saja, seseorang yang sudah lupa alias pikun atau rusak memori di otaknya tidak bisa diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang terjadi dimasa lampau oleh pengadilan??? Bagaimana hal ini bisa terjadi bagi manusia yang tidak tahu maupun ingat masa lalunya diminta pertanggungjawaban??? Dimana logikanya???



Quote
Quote from: sugianto budiman on 30 November 2011, 08:27:43 PM
Ini banyak fakta yg terjadi pada gadis2 muda di Chiang May, Thailand yg melacurkan dirinya sebab hal ini dianggap takdir mereka terlahir cantik, tapi nasibnya(karma buruk) menjadi pelacur, atau dianggap kegiatan melacurkan diri sesuatu yg kurang begitu menakutkan dibandingkankarma buruk lainya kalo memarahi seorang bikkhu? Sekalian melacurkan diri dapat membantu beban ortu yg hidup bertani di desa, bukankah ini menunjukan kebajikan(berbakti) seorang anak kepada ortunya?

Jawaban Dato Tono :
mas bro a-su tau tong kosong nyaring bunyi nya ? klo tong itu kosong, bunyi nya semakin nyari ketika dipukul... tp klo tong itu berisi, bunyi nya tidak nyari ketika dipukul. btul ?

mas bro a-su, ente dapat dr mana statment itu ? apakah hasil survey dan wawancara secara langsung dengan para pelacur di thailand ? atau hasil ceramah para pendeta di ger-gejo ketika membahas hal ini ? itu layaknya tong kosong nyaring bunyi nya...


Dato boleh kasih pribahasa apa saja, tolong tong kosongnya disimpan dulu ya…..  ;D
Jika saya berkata demikian tentu saya mengatakan sejauh yang saya tahu dari banyak kesaksian dari para wanita2 yang pernah mengalami kelamnya hidup dalam dunia pelacuran dan dari merekalah saya tahu kebanyakan mereka berasal dari Chiang May, tentu saya tahu di gereja Chiang May yg saya kunjungi…..jadi dimana tong kosongnya Dato???


Quote
klo bole tau, apakah maria magdalena dulu nya melacur karena alasan ini juga ? oh my goshhh... di korea selatan/jepang, banyak pelacuran bahkan umat kanesten, apakah karena alasan ini juga ? dibelanda/amerika/inggris/perancis, dinegara itu apakah para pelacurnya melacur karena alesan ini juga ? sempit sekali pemikiran anda mas bro...


Jika boleh tahu diayat alkitab manakah disebutkan Maria Magdalena itu seorang pelacur??? Dato khan udah belajar alkitab selama 12 tahun. Dimanakah itu terdapat cerita tersebut? Atau ini hanya karangan Dato atau copasan Dato yg tidak Dato check kebenaran dahulu???? Dalam hal ini saya tidak mau mengatakan Dato adalah “seorang pemfitnah dan bodoh” bukan? Tidak, saya hanya mengatakan Dato belum mengetahuinya saja dan perlu belajar cari tahu…

Saya tidak mengatakan semuanya melacur karena menyakini ajaran Buddha seperti itu, tapi saya bilang bisa disalah pahami bukan??? Dimana pikiranku yang sempit itu dato???


Quote
nah coba dari kemarin2 mas bro a-su jelas kan ini, pasti dah clear masalah, klo dato' cuma copas, belum mengerti dan belum belajar kepada orang yg tepat, semoga mas bro a-su bisa menjadi orang yg tepat bagi dato' untuk belajar kanesten dan mengenal gusti brewok itu...  mas bro a-su mengatakan bahwa itu adalah rancangan gusti babe bagi umat nya sendiri yg dikatakan sebagi pemeliharaan gusti babe bagi umat nya...

nah dato' mau tanya dikit nih... apakah rancangan gusti babe itu selalu baik karena sifat nya maha kudis... ? tidak jadi imbang dunk, jika ada baik tp tidak ada buruk... pasti ada pula buruk donk, btul ? banyak koq di al-kita-biah mencatat prilaku gusti babe itu maha brengsek...

nah, mas bro a-su tau dari mana bahwa rancangan si gusti babe itu selalu baik ? klo ada sesuatu hal yg buruk dan terjadi, apakah itu rancangan gusti babe pula ? jika ya, kenapa ? jika tidak, rancangan siapa itu ?


Saya juga sedang belajar Dato, maklum saya belum lama menjadi penganut Nasrani, sedangkan Dato udah belajar 12 tahun, seharusnya Dato itu senior saya bukan?? Jika saya tahu saya akan memberitahu Dato, jika saya tak tahu maka saya akan memberitahu apa yg tidak saya ketahui ok???

Oh oooh, tindakan Allah yang brengsek banyak dicatat dialkitab??? Boleh Dato berikan referensinya?? Sejauh yang kutahu dari buku yg pernah saya baca bahwa guru agungmu pada kehidupan lampaunya pernah lakukan hal yang Anda istilahkan dengan kata “brengsek”, yaitu hidup selibat tapi nidurin wanita yang pernah ditolak cintainya, betul nggak Dato rumornya?


Tentu saja, jika ada kebaikan tentu ada kejahatan( dua sisi dalam satu koin).  Jika Allah itu baik adanya, darimana datangnya rancangan jahat/ buruk itu? Pertanyaan Dato sangat dalam dan logis. Untuk itu Dato harus mengerti dulu bahwa rancangan jahat baru ada setelah manusia pertama jatuh kedalam dosa( memberontak melawan kehendak Allah), ok???

Jadi darimana rancangan jahat itu terjadi atau bersumber dari mana? Secara singkat saja ya, yaitu bersumber dari “diri manusia” dan bersumber dari “godaan iblis/setan”.

Misalnya yang bersumber dari diri manusia, “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. (Yakobus 1:14-15). Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging(tubuh) dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa(Allah), melainkan dari dunia.(1 Yohanes 2:16).

Apakah Dato familiar dengan term “keinginan” yang disebut TANHA?. Apakah ada perbedaan keinginan(Tanha) dalam konsep Nasrani dan Buddhisme??


Quote
kita berbicara paling dasar dulu ya, sejak awal penciptaan, gusti babe telah mengatakan bahwa segala sesuatu adalah baik, jika ada baik, tentu telah terpikirkan jg ada buruk. bukan kah itu keseimbangan ? jika tidak ada buruk tidak mungkin ada baik, btul ?

itu terlihat, dihari selanjutnya setelah penciptaan, baru selesai menciptakan manusia, gusti babe uda terpikir hal buruk, yaitu menciptakan iblis si ular dan cilaka nya gusti babe secara maha kudis menempatkan iblis si ular 1 tempat dengan manusia, lagi2 gusti babe telah memikirkan hal buruk lain nya, yaitu menjerumuskan manusia dalam dosa yaitu hukuman bagi manusia sebagai tanda murka gusti babe, karena manusia melawan perintahnya.

apakah hal ini adalah rancangan damai sejahtera dan penuh sukacita, jika sejak dari awal saja gusti babe telah memikirkan hal baik dan hal buruk ?


Hahahaha, sekali lagi pemikiran Dato begitu logis, namun logis belum tentu benar bukan???
Memang benar, ada baik tentu ada yang jahat, dualisme telah dikenal manusia sejak kejatuhan manusia didalam dosa. , Ada Ying dan Yang, ada panas ada dingin. Dualisme ini memang telah ada didalam ciptaan Allah. Apakah artinya Allah itu jahat???


Sebagai informasi buat Dato ya, bahwa Allah itu bersifat non moral( kudus adanya), dan ciptaan Allah terhadap manusia pertama( yang disebut sebagai gambar dan rupa Allah) juga dalam tahap non moral( tidak mengenal baik dan jahat), mereka hidup telanjang tapi tidak merasa malu(Kejadian 2:25), mengapa mereka tidak malu? Sebab mereka belum mengenal moralitas. Itulah dunia yang diciptakan Allah baik adanya. Tuhan berpesan kepada manusia pertama bahwa semua buah boleh dimakan kecuali  buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat yg ada ditengah taman jangan dimakan( Kejadian 2:9). Namun peringatan Allah tidak didengar oleh manusia, maka ketika manusia memakannya, alkitab mencatatnya: “Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat(Kejadian 3:7).

Mengertikah Dato, setelah mereka makan buah itu “TERBUKALAH PEMAHAMAN” manusia pertama tentang apa itu baik dan jahat. Dalam hal ini apakah Allah yang disalahkan?????

Dalam semua ciptaan Allah,  baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, “SEMUANYA” memiliki kehendak. Jadi Allah tidak menciptakan robot, tetapi individu yang memiliki kehendak….


Bersambung ke halaman ke 3..........................