1. Manusia yang menggenggam pandangan dogmatis tertentu dan menganggapnya sebagai yang tertinggi, akan menyatakan : 'Inilah yang paling hebat'. Pandangan lain -- yang berbeda -- dianggap lebih rendah. Sebagai akibatnya, dia tidak akan terbebas dari perselisihan. (796)
2. Ketika dia melihat adanya keuntungan-keuntungan pribadi dari hal-hal yang telah dilihat, didengar atau dikognisinya, atau dari peraturan atau ritual, dengan penuh nafsu dia melekati hal itu, dan apa pun yang lain dianggapnya lebih rendah. (797)
3. Para ahli mengatakan bahwa bergantung pada apa yang diasosiasikan dengan diri seseorang dan menganggap lainnya lebih rendah, merupakan suatu ikatan. Oleh karenanya, manusia yang berdisiplin tidak seharusnya mempercayai hal-hal yang dilihat, didengar atau dirasakan, atau yang ada di dalam peraturan serta ritual. (798)
4. Manusia yang berdisiplin tidak akan menimbulkan pandangan-pandangan dogmatis di dunia ini, baik lewat pengetahuan, peraturan, atau pun ritual. Oleh karena itu, dia tidak menganggap dirinya 'lebih tinggi', 'lebih rendah', atau 'setara'. (799)
5.Manusia bijaksana itu telah meninggalkan pandangan tentang diri atau ego, dan terbebas dari kemelekatan. Dia tidak bergantung bahkan pada pengetahuan; dia tidak memihak di tengah perselisihan; dia tidak memiliki pandangan-pandangan dogmatis. (800)
6. Baginya tidak ada nafsu untuk meraih ini atau itu, di dunia ini atau pun di dunia yang akan datang. Tidak lagi dia berhubungan dengan dogma karena dia tidak lagi membutuhkan penghiburan yang ditawarkan oleh dogma-dogma itu. (801)
7. Bagi manusia bijaksana itu, tidak ada sama sekali pandangan prasangka mengenai apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan. Bagaimanakah manusia di dunia ini – lewat pikiran – dapat mencirikan manusia murni seperti ini, yang tidak melekati pandangan dogmatis apa pun? (802)
8. Mereka tidak membentuk dogma apa pun, serta tidak lebih menyukai apa pun. Pandangan-pandangan dogmatis tidak dipandang tinggai olehnya. Brahmana itu tidak dikuasai oleh peraturan maupun ritual. Manusia yang sudah mantap itu telah ke pantai seberang, dan tidak akan pernah kembali lagi. (803)