//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Indra

Pages: 1 ... 13 14 15 16 17 18 19 [20] 21 22 23 24 25 26 27 ... 954
286
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 21 December 2017, 04:36:08 PM »
Terima kasih atas kutipan Suttanya, cerita Sang Buddha dengan Jain. Saya juga pernah baca mengenai 3 syarat daging yg boleh dimakan, tapi mungkin itu peraturan untuk para bhikkhu.



Jadi pendek kata, ia yang serakah makan daging hanya bertanggung jawab atas keserakahannya sendiri? Ia tidak bertanggung jawab atas kenaikan jumlah pembunuhan hewan yang disebabkan oleh keserakahannya, begitu?

Jika seseorang misalkan makan 1 piring nasi goreng ayam, terus setelah habis dia belum kenyang dia tambah lagi 1 piring nasi goreng ayam lagi. Apakah itu termasuk keserakahan? Terima kasih sekali lagi _/\_

tanggung jawab kenaikan jumlah pembunuhan tidak dapat dibebankan pada pemakan daging, jika mau jujur, kaum pemakan daging tidak menyebabkan lebih banyak pembunuhan daripada pemakan rumput. anda bisa melakukan hitung2an, brp banyak binatang yg tewas karena pembukaan lahan pertanian, apalagi pembukaan lahan yg dilakukan dengan cara membakar hutan. kemudian brp banyak pembantaian hama tanaman demi agar pertanian bebas dari hama, dst, dst.

soal makan double porsi ini tidak bisa dijadikan indikator keserakahan. seseorang yg makan ayam double belum tentu lebih serakah daripada orang yang makan hanya sepotong. kecukupan makanan berbeda-beda untuk tiap-tiap individu.

287
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 20 December 2017, 08:23:26 PM »
Ya benar. Tapi mengingat daging berasal dari makhluk hidup, mungkin serakah akan daging karmanya lebih berat karena lebih banyak daging kan artinya lebih banyak pembunuhan. Bukan begitu?

karma adalah niat, adalah di penjagal yang berniat membunuh, dan mungkin pihak2 lain yg terlibat langsung dalam pembunuhan itu. tapi si pemakan yang memakan hanya dengan niat untuk makan, tidak terlibat dalam pembunuhan itu. daging yg dimakan itu mungkin akan menambah keserakahannya, namun hal ini tidak berbeda dengan keserakahan terhadap non-daging.

Kutipan Sutta berikut ini mungkin dapat membantu pemahaman anda:


...
...
...
Bhante, sudilah Sang Bhagavā bersama dengan Saṅgha para bhikkhu menerima dana makanan dariku besok.”

Sang Bhagavā menerima dengan berdiam diri. Setelah memahami bahwa Sang Bhagavā telah menerima, Sīha bangkit dari duduknya, bersujud kepada Sang Bhagavā, mengelilingi Beliau dengan sisi kanannya menghadap Beliau, dan pergi. Kemudian Sīha berkata kepada seseorang: “Pergilah, engkau, temukan daging yang siap untuk dijual.”

Kemudian, ketika malam telah berlalu, Jenderal Sīha mempersiapkan berbagai jenis makanan baik di kediamannya, setelah itu ia memberitahukan waktunya kepada Sang Bhagavā: “Sudah waktunya, Bhante, makanan telah siap.”

Kemudian, pada pagi harinya, Sang Bhagavā merapikan jubah, membawa mangkuk dan jubahNya, pergi ke kediaman Sīha bersama dengan Saṅgha para bhikkhu, dan duduk di tempat yang dipersiapkan untuk Beliau. Pada saat itu sejumlah Nigaṇṭha [pergi] dari jalan ke jalan dan dari lapangan ke lapangan di Vesālī, mengibaskan lengan mereka dan berseru: “Hari ini Jenderal Sīha telah menyembelih seekor binatang gemuk untuk mempersiapkan makanan bagi Petapa Gotama! Petapa Gotama dengan sadar menggunakan makanan [yang diperoleh dari seekor binatang yang dibunuh] khusus untukNya, tindakan yang dilakukan karena Beliau.”

Kemudian seseorang mendatangi Jenderal Sīha dan membisikkan ke telinganya: “Tuan, engkau harus tahu bahwa sejumlah Nigaṇṭha [pergi] dari jalan ke jalan dan dari lapangan ke lapangan di Vesālī, mengibaskan lengan mereka dan berseru: ‘Hari ini Jenderal Sīha telah menyembelih seekor binatang gemuk untuk mempersiapkan makanan bagi Petapa Gotama! Petapa Gotama dengan sadar menggunakan makanan [yang diperoleh dari seekor binatang yang dibunuh] khusus untukNya, tindakan yang dilakukan karena Beliau.’”

“Cukup, teman. Sejak lama para mulia itu ingin mencemarkan reputasi Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha. Mereka tidak akan pernah berhenti secara keliru menafsirkan Sang Bhagavā dengan apa yang tidak benar, tanpa dasar, yang salah, dan berlawanan dengan fakta, dan kami tidak akan pernah dengan sengaja membunuh makhluk hidup, bahkan demi hidup kami.”


https://suttacentral.net/id/an8.12

288
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 20 December 2017, 11:35:34 AM »

Buddha mkn daging karena tidak mempunyai kemelekatan lagi ini terutama, bisakah kita seperti itu kitasaat ini belum mencapai tingkat arahat, apakah bro indra sudah mencapai tingkat tingkat kesucian seperti itu berapa banyak dari kita di forum ini mencapai tingkat kesucian pertama? Berapa banyak dari kita melakukan vinaya yang di tetapkan oleh sang Buddha sehari harinya?

sebuah diskusi yg sehat dan terpelajar tidak tiba2 mempertanyakan pencapaian lawan diskusi, apa hubungannya kesucian saya dengan topik yg dibahas ini?
maaf saya menganggap anda tidak layak untuk berdiskusi, jadi saya tidak akan menanggapi anda lebih jauh lagi

289
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 20 December 2017, 11:08:59 AM »
Loh bukan nya sutta atau ajaran buddha saling berkait satu sama lain dari awal "dhammacakkapatana sutta "dst

Tentu saja less meat (memakan daging lebih sedikit dari biasanya, mengurangi mkn daging) membutuhkan pengetahuan yang cukup, kesempatan yang cukup, pendidikan yang cukup  terhadap kebutuhan nutrisi dan gizi sehari hari

Wa pikir Sang Buddha mengerti untuk tidak makan daging membutuhkan pengetahuan yang cukup dalam juga kesempatan atau kemampuan dari orang tersebut, dan pada waktu tertentu (seperti kondisi darurat atau sakit) kadang masih membutuh kan, jadi Sang Buddha tidak menganjurkan kita untuk" tidak makan daging " ketika devadata bertanya kepada Sang Buddha.

Ajaran Sang Buddha adalah ajaran spiritual yang mengajarkan tentang dukkha dan lenyapnya dukkha, ajaran Buddha tidak negurusi masalah diet.

adakah sutta yang menjelaskan tentang Sang Buddha mengajarkan tentang "less meat" tersebut? dan bagaimana anda menjelaskan bahwa Sang Buddha sendiri juga makan daging?

lalu kenapa Sang Buddha sendiri masih makan daging?

290
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 20 December 2017, 10:25:39 AM »
Sekarang apakah kita hanya belajar dari pancasila saja? Bukan nya ada kariniya metta sutta, brahma vihara parana, rattana sutta?

Bukan sutta pitaka (dhamma)  satu keseluruhan yang di pilih oleh sang Buddha sebagai segengam  daun daun obat untuk mengobati kita

mungkin anda sekali2 perlu membaca judul thread. judul thread menunjukkan topik yg ingin dibahas oleh TS. thread ini jelas dimaksudkan oleh TS untuk membahas tentang makan daging dan sila pertama. anda tentu dipersilakan membuat topik baru jika ingin membahas kariniya metta sutta, dll

291
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 20 December 2017, 10:07:00 AM »
Sebaiknya less meat, bagaimana pun juga kita memakan hewan yang sengaja di bunuh untuk kita nikmati (kesenangan indra hingga timbul kemelekatan), bukan karena kita makan daging dari hewan yang mati karena usia tua.

soal kemelekatan ini masalah lain lagi.

spesies tertentu, misalnya kambing lebih melekat pada rumput daripada daging, apakah ini membuat kemelekatan kambing lebih baik dari kemelekatan macan pada daging?

beberapa praktisi vegan tidak memakan hewan, tapi mrk membuat segala macam makanan dgn bentuk dan aroma yg menyerupai daging bahkan dengan citarasa yg juga serupa dengan aslinya, apakah ini lebih baik daripada pemakan daging yg berasal dari binatang yg kecelakaan misalnya?

292
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 20 December 2017, 08:04:57 AM »
Mungkin karena daging itu asalnya dari makhluk hidup sehingga karmanya lebih berat, begitu?

karma itu adalah niat, apakah niat anda dalam memakan daging? jika dihubungkan dengan sila pertama, apakah memakan daging menyebabkan makhluk terbunuh? bukankah makhluk tersebut memang sudah mati ketika dimakan? dan tidak memakannya juga tidak akan menghidupkan kembali makhluk tersebut.

sulit sekali bahkan mustahil kita tidak memakan atau menggunakan apapun yang tidak berasal dari makhluk hidup. misalnya ketika kita memakai sepatu, dompet, tas, dslb, yang berbahan kulit itu adalah produk dari makhluk hidup. ketika anda naik kendaraan, bahan bakar yang digunakan juga berasal dari makhluk hidup, bahkan ketika anda makan sayur2an, pupuk yang digunakan sering kali juga berasal dari makhluk hidup. mungkin satu2nya cara yang paling aman adalah mati saja.

293
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 19 December 2017, 11:26:43 PM »
Hmm.. bener juga. Jadi ngiler/serakah sama daging sama ngiler/serakah sama tanaman itu sama aja ya, kenapa begitu ya? Bukannya lebih berat karma buruknya kalo ngiler sama daging ya?

apa salahnya si daging? keserakahan itu kan dari si pemakannya, bukan menunya.
mungkin aja ada makhluk yang ngiler makan batu, makan tanah, itu tetap keserakahan dan si pemakanlah yang bertanggung jawab atas keserakahan itu bukan makanannya

294
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 19 December 2017, 08:20:58 PM »
Ya... tapi jika kita ngiler akan daging itu bukankah disitu ada bentuk2 keserakahan? Keserakahan = karma buruk?

kalau itu, bukan hanya daging, rumput pun bisa bikin ngiler.

295
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 19 December 2017, 05:16:01 PM »
Mungkin letak keburukannya karena itu adalah daging? Atau mungkin kita ingin/ngiler akan daging tersebut?

makanya disarankan untuk makan daging mayat/daging bangkai, jangan daging binatang hidup.

296
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 18 December 2017, 10:47:45 PM »
Terima kasih temen2 ya...jadi makan daging itu tidak karma buruk ya. Lalu bagaimana dengan masak daging, saya pernah dikasih tau sama orang kalo masak daging itu paling tidak menimbulkan karma buruk walaupun sedikit. Apa ini benar?

ini sama kasusnya dengan makan, kecuali yg anda masak itu adalah daging dari makhluk yg masih hidup, seperti yg mungkin pernah anda lihat video tentang memasak ikan hidup2

297
Studi Sutta/Sutra / Re: Tentang Sotapanna (Koreksi kalau salah)
« on: 18 December 2017, 09:48:23 PM »
Waiting...  :-w

maaf mengecewakan, dia sudah menyeberang

298
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 18 December 2017, 07:49:52 PM »
Tidak ada pelanggaran sila pertama, apa itu berarti tidak ada karma buruk juga?

karma itu soal lain lagi, dikatakan karma itu adalah kehendak, atau niat, jika anda berniat hanya makan dan yg dimakan itu toh sudah mati, dan jika anda tidak memakannya juga tidak akan menghidupkannya juga, jadi di mana letak keburukannya?

299
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 18 December 2017, 06:45:05 PM »
Terima kasih ya untuk linknya, tp sepertinya terlalu umum.
Bisa kita spesifikan saja, apakah makan daging karma buruk atau melanggar sila pertama? Terima kasih

sila pertama dengan jelas melarang membunuh bukan larangan makan. jika anda memakan apapun tanpa membunuh tentu saja tidak ada pelanggaran. misalnya jika anda berusaha menelan ayam yg masih hidup, ini adalah pelanggaran karena ayam pasti mati setelah masuk ke perut anda. tapi jika anda memakan bangkai ayam, tanpa anda makan pun ayam itu memang sudah mati, ini bukan pelanggaran. 

300
Theravada / Re: Makan daging dan sila pertama
« on: 18 December 2017, 05:44:47 PM »
menurut evam me suttam dari link yg diberi indra, itu keliru.bagaimana mungkin sesuatu yg didengar kmd ditulis ulang bisa menjadi nara sumber.isi sutta bukan doktrin mutlak spt buku agama lain.

bhaya kamma dari makan daging adalah obesitas, hypertensi dan sulit buang air besar.
krn itu orang yg vege lebih sehat dan ekonomis.namun dalam beberapa tugas atau pekerjaan,  terutama yg berhubungan dgn pekerjaan fisik, non vege lebih baik.misal tukang, mandor, prajurit, keamanan.bhaya kamma justru ada pada orang yg memiliki pekerjaan spt ini, tapi makannya nasi dan sayuran saja.

apa yg disebutkan diatas itu teruji secara klinis di kedokteran modern.jauh sekali bedanya dgn referensi suttta yg ditulis ulang dari mendengar orang lain.belum tentu yg menulis memiliki pengalaman langsung seperti sutta yg ditulisnya.tidak ada buku kedokteran modern yg dibuka dengan

      Demikian yang saya dengar.








baiklah, silakan pikirkan istilah baru lagi, sampai jumpa pada kelahiran anda yg berikutnya

Pages: 1 ... 13 14 15 16 17 18 19 [20] 21 22 23 24 25 26 27 ... 954
anything