//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - tuwino gunawan

Pages: 1 2 3 4 [5] 6 7 8 9 10 11 12 ... 19
61
sptnya makhluk2 itu memahami dari apa yg ada dalam pikiran kita saat itu. itulah sebabnya sebaiknya kita mengerti apa yg sedang kita bacakan. jika kita sendiri tidak memahami, berharaplah semoga makhluk2 lain itu mengerti bahasa pali.

setuju dengan mas indra...
mugkin komunikasi dengan mahluk halus melalui gelombang pikiran.

62
Kesempatan Berbuat Baik / Re: Bantuan untuk adik Bro Haa ...
« on: 31 July 2011, 06:49:08 PM »
 :jempol:

63
tapi tidak yang terlahir di alam peta saja lho om, kalau menurut data yang di beri baik peta atau mahluk hidupbisa menerima kebajikan tersebut atau bermanfaat juga :)

tapi menurut pendapat saya tidak bisa. mohon maaf kalo ada perbedaan pandangan yah....

64

kalau menurut komentar bro sebelumnya, pemabacaan parita tersebut tidak bermanfaat  :) atau saya ya yang salah tangkap  ;D

pembacaan paritta tidak berguna bagi yang meninggal, kecuali pelimpahan jasa...kalo tradisi theravada sesuai buku paritta suci terbitan STI ada yang namanya pelimpahan jasa melalui pembacaan paritta ettavata, apakah di tradisi mahayana ada pelimpahan jasa juga?

65
heran nya, kenapa dr magabudhi/pandita disetiap vihara/daerah membentu layanan sosial pembacaan paritta untuk orang sakit/meninggal secara free... jk perlu, buat karangan bunga atas nama vihara dan umat sebagai tanda belasungkawa kepada keluarga mendiang, emang lebih baik ngasih materi dr pd karangan bunga yg tidak bermanfaat, tp karangan bunga itu bs menjadi tanda bahwa kita ikut berkabung dan menghargai keberadaan umat kita yg sedang berkabung...

saran yg sangat bagus dari AA

66
wah bro tuwino dan saya bersamaan mengetiknya ttg masalah ini pernah dibahas (kita hanya selisih 2 detik saja).



di layar komputer gua, selisihnya 3 menit 1 detik....hahaha.

67
di cerita di atas pelimpahan jasa bisa untuk yang masih hidup dan peta etc.. :)



apa saya yang salah mengerti yah????

nah ..apakah membacakan parita untuk orang lain yang masih hidup atau semua mahluk, juga peta bukan suatu kebajikan? dan apakah tidak bermanfaat bagi mereka :) pencerahan ya om  :D


pembacaan paritta tentu bermanfaat bagi yang membacanya, karena melakukan kamma baik,

kalo misalnya orang yang dibacakan  paritta belon meninggal, masih hidup/atau sakit keras, dibacakan paritta juga ada manfaatnya, apalagi kalo yang bersangkutan mengerti arti paritta yang didengarnya, walaupun tidak mengerti, dari sisi psikologis bisa saja yang sedang sakit itu merasa lebihi nyaman.


68
iseng iseng saja untuk ide bisnis pelayanan perkabungan versi theravada :))
sekarang yang rame kan versi mahayana dan saikong, meski terselubung...

soal pelimpahan jasa sudah pernah dibahas di sini : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19154.0

69
COPAS dari tulisan bhante suvanno...
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=13820.0


Apakah jasa kebajikan yang kita perbuat benar-benar dapat dibagi atau dipindahkan kepada orang lain?
Apakah seseorang yang telah meninggal dapat menerima jasa kebajikan kita?

Berdasarkan Tirokudda Sutta, khotbah yang diberikan Sang Buddha, kebajikan bisa dibagi kepada hantu kelaparan. Jika seseorang dilahirkan di alam setan (hantu) kelaparan, dia mungkin masih berada di sekitar kita. Dengan demikian, bila dia masih di sekitar kita dan dia berbahagia atas perbuatan baik yang telah dilakukan atas namanya, maka pikirannya yang bahagia inilah yang menjadi perbuatan berpahala baginya. Dan bagi hantu kelaparan yang tidak memiliki cara lain untuk berbuat baik, pikiran yang bahagia ini merupakan pahala yang sangat berarti yang dapat mengurangi penderitaanya di alam setan, dan mudah-mudahan dapat mempercepat kelahirannya kembali ke alam yang lebih bahagia.

Jadi, dari sini kita bisa melihat bahwa suatu individu perlu mengetahui pelimpahan jasa yang telah dilakukan untuk dirinya agar ia dapat merasa bahagia dan “berbagi” jasa kebajikan yang telah diperbuat. Dengan demikian, jika seseorang terlahir menjadi binatang atau manusia, ia akan berada di dalam rahim induknya dan tidak mampu mengetahui jasa kebajikan yang dilakukan oleh anggota keluarga dari kehidupan lampaunya.

Begitu pula jika seseorang terlahir di neraka, karena makhluk di alam neraka, menurut agama Buddha tradisi Theravada, tidak dapat menyadari apa yang sedang terjadi di alam manusia. Para dewa di alam surga juga pada umumnya tidak akan menyadarinya. Mungkin para dewa terlalu asyik dengan kesenangan di alam mereka sehaingga tidak memperhatikan apa yang kita perbuat di sini. Selain itu, ada perbedaan dalam hal jangkauan waktu. Menurut kitab suci, satu hari di salah satu alam dewa sama dengan 50 puluh tahun di alam manusia.

            Oleh karena itu, kita menganggap bahwa umumnya hanya hantu kelaparan yang akan menyadari kebajikan yang dilakukan atas nama mereka. Selain hantu, kita bisa mengatakan bahwa mungkin ada dewa rendah atau makhluk halus tertentu yang juga mengetahuinya karena dikatakan bahwa makhluk seperti mereka tinggal di batu-batu besar dan pepohonan.

            Tentu saja, kita tidak menginginkan orang yang kita kasihi terlahir di alam setan kelaparan hanya demi menerima jasa kebajikan kita! Kita tidak ingin mereka memerlukan pelimpahan jasa semacam ini. Sebaliknya, kita menginginkan mereka terlahir di alam bahagia seperti menjadi manusia atau dewa, makhluk surga. Tetapi seandainya kelahiran kembali sebagai hantu kelaparan yang menyedihkan itu terjadi pada orang yang kita kasihi, maka pelimpahan jasa akan bermanfaat bagi mereka jika mereka hadir atau mengetahui pelimpahan jasa yang kita lakukan atau pun pikirkan.

Selain kepada almarhum, kita juga bisa melimpahkan jasa kebajikan kepada semua keluarga kita yang telah meninggal pada kehidupan ini dan kehidupan lampau. Jadi, selain almarhum yang baru meninggal, sanak saudara yang lain yang telah meninggal dan barangkali terlahir menjadi hantu kelaparan juga mendapatkan kebahagiaan dan manfaat. 


tambahan dari tuwino : hantu kelaparan itu sama dengan alam peta, bahasa pali saya lupa, ntar cari dulu....
biasanya pembacaan paritta  upacara perkabungan oleh bhikkhu/pandita theravada ada diakhiri dengan ettavata (pelimpahan jasa), sedangkan yang mahayana atau oleh bhiksu/bhiksuni/saikong/chaiko/niko, setahu saya tidak ada, CMIIW.


70
apa benar pembacaan paritta tidak bermanfaat?? dengan pelimpahan jasa sekalipun apa tidak bermanfaat??

pembacaan paritta tidak bermanfaat bagi yang meninggal,
tetapi pelimpahan jasa mungkin bisa bermanfaat, hanya jika yang meninggal terlahir di alam peta.

71
Kafe Jongkok / Terdakwa Cikeusik Dihukum Ringan
« on: 29 July 2011, 10:35:35 AM »
Liputan6.com, Pandeglang: Dua belas terdakwa dalam kasus penyerangan dan pembunuhan tiga pengikut Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, dijatuhi vonis dengan hukuman antara tiga sampai dengan enam bulan penjara.

Para terdakwa mendapat hukuman sangat ringan atas kejahatan mereka, termasuk untuk Dani bin Misra (17) tahun, yang dalam rekaman video yang beredar luas nampak memukul kepala salah satu korban dengan batu. Dani hanya dijatuhi hukuman tiga bulan kurungan.

Seperti dilansir BBC Indonesia, Kamis (28/7), hukuman ringan juga diterima Idris bin Mahdani, salah satu penggerak aksi massa ke rumah pengikut Ahmadiyah bulan Februari lalu, yang menurut majelis hakim terbukti memiliki senjata tajam dan dikenai hukuman penjara lima setengah bulan.

Vonis rendah ini sebelumnya sudah diperkirakan karena tuntutan tertinggi jaksa hanya tujuh bulan dalam sidang sebelumnya. Meski demikian putusan hakim ini tetap mengejutkan kelompok pegiat HAM dan politisi di Indonesia.

"Bagaimana seorang pelaku yang menghilangkan tiga nyawa orang lain dihukum begitu ringan Ini sama artinya dengan memberi sinyal toleransi atas tindak kekerasan," protes Eva Sundari, anggota Fraksi PDI Perjuangan. Eva sempat mempertanyakan lemahnya tuntutan jaksa dalam kasus ini saat rapat kerja Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung pekan lalu, namun tak mendapat jawaban memuaskan.

Menurutnya selain Kejaksaan, kepolisian adalah simpul terlemah dalam penegakan hukum di Indonesia, terutama ketika menyangkut kasus intoleransi antarumat bergama. "Saya akan membuat legal opinion untuk kasus ini, mendorong agar kuasa hukum Ahmadiyah banding dan akan menggalang dukungan politisi DPR agar ada advokasi untuk perkara ini," janji Eva.

Penyesalan juga diungkapkan organisasi HAM Human Rights Watch, yang menyebut vonis hakim sebagai "pesan menyeramkan" dunia peradilan Indonesia terhadap pencari keadilan kasus toleransi umat beragama.

"Saat video penyerangan Cikeusik dilihat publik, orang di seluruh dunia terkejut dan ngeri melihat kebiadaban penyerang yang menendang dan mengayunkan parang pada tiga orang sampai tewas," kata Deputi Direktur Human Rights Watch untuk kawasan Asia, Phil Robertson.

"Bukannya pelaku dijatuhi dakwaan pembunuhan atau dakwaan berat lain, jaksa malah membikin dakwaan menggelikan dengan tuntutan super ringan. Sidang Cikeusik mengirim pesan mengerikan terhadap serangan pada kelompok minoritas seperti Ahmadiyah. Hari yang menyedihkan untuk keadilan di Indonesia," ujarnya.(ADO)

72
Di vihara tempat saya puja-bakti, biasanya ada divisi khusus untuk pembacaan paritta bagi orang sakit atau orang yang sudah meninggal. Kalau ada umat yang membutuhkan, maka anggota divisi ini berkumpul lalu pergi membacakan paritta bersama romo. Ini semua gratis. Tapi mereka berbahagia karena bisa melakukan kebajikan sekaligus merenungkan ketidakkekalan, usia tua, sakit, dan kematian.

Menurut saya, pembacaan paritta adalah mengkondisikan pikiran orang yang sakit agar terarah ke hal-hal positif. Kalau orang meninggal saya kurang tahu, jadi tidak ingin banyak komentar.

Jadi, karena siapa pun bisa saja membacakan paritta, saya rasa tidak perlu membuat bhante sibuk oleh hal-hal seperti ini. Apalagi sampai dikomersialkan.

sebaiknya memang begitu, vihara-vihara itu ada divisi yang ngurusin soal ini......dan sebaiknya diumumkan di mading-mading vihara gitu, biar umat awam juga tahu, tidak kebingungan kalo memerlukan jasa pembacaan paritta.

pembacaan paritta pada saat perkabungan memang tidak bermanfaat bagi yang sudah meninggal, tetapi tradisi orang2 tua di daerah2 yang begitu kental, terutama orang tionghoa, saya rasa pembacaan paritta sebaiknya dilakukan juga, sekedar menghibur sanak saudara saja, biar tidak dikatakan sebagai anak durhaka....

73
susah lah buat si ahok.......waktu pilkada walikota  medan saja, selebaran berbau rasis berterbaran dimana-mana...masa ada calon walikota yang slogannya "jangan pilih orang asing".... :D

di jakarta gua rasa juga sama, kelompok mayoritas belon siap tuh, apalagi kalo soal kekuasaan dan bakalan dapat proyek proyek besar setelah jadi gubernur...

74
Biasanya kalo yang kayak ginian bhantenya tau gak ya kalo vihara minta bayaran ?  :-?

gua pernah lihat dengan mata kepala sendiri bhiksunya hitung duit divihara hasil pembacaan doa untuk umat...kalo yang bhante sampai sekarang belum sih....

75
kasian seh bro.. bhante2 yang harusnya berlatih dimanfaatkan sebagai mesin uang..


jadi solusinya gimana bro.....supaya umat bisa terbantu juga...

Pages: 1 2 3 4 [5] 6 7 8 9 10 11 12 ... 19