//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - GandalfTheElder

Pages: 1 ... 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19 20 21 22 ... 95
211
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 17 August 2011, 01:33:09 PM »
Quote
Betul, dan paham Kr1sten tertentu juga mengatakan roh kudus juga ada dalam diri semua orang, hanya saja 'buah'-nya berbeda. Kalau dari orang atheist, jelas mereka tidak menganut "Buddha-Nature" ataupun "roh kudus" tersebut, dan memiliki penjelasan berbeda tentang kebaikan tersebut.

Tepat sekali. Maka dari itu Buddha dalam Lankavatra Sutra pun bilang kalau orang-orang (non-Buddhis) ada panggil beliau sebagai Isvara (Tuhan) dan memang sikap para Hindu pada zaman itu pada Sang Buddha mmg demikian.

Padmasambhava juga pernah bilang, kebenaran tertinggi itu mendapatkan sebutan yang berbeda-beda dari berbagai macam kalangan:
1. Pihak non Buddhis/tirthika/agama lain akan mengatakan itu Atman.
2. Pihak Sravakayanis akan bilang itu Anatman
3. Pihak Mahayanis akan bilang itu Tathagatagarbha

Jadi sebenarnya sama saja yang ditunjuk. Tetapi yang dipertanyakan adalah apakah penunjuknya (sebutan, penjabaran) itu yang tepat atau tidak.

Dan Sang Buddha dalam Lankavatara mengatakan semua sebutan tersebut (walaupun ada yang mendekati ada yang tidak) semuanya tidak membuka kebenaran yang sesungguhnya karena kebenaran yang sesungguhnya itu tidak terkatakan dan hanya dapat dipahami dan dialami dalam batin.

 _/\_
The Siddha Wanderer

212
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 17 August 2011, 01:21:28 PM »
Quote
Sama jika kita memandangnya dari sudut Theravada, Sdr. Xeno. Tapi berbeda jika kita berbicara dalam konsep Mahayana. Kita bisa memastikannya dengan membaca Saddharmapundarika Sutra, dimana disana jelas menyatakan Sariputra yang merupakan Arahat masih dapat dilahirkan kembali menjadi Samyaksambuddha. Ini menandakan kualitas Arahat ala Mahayana masih bernoda.

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya dalam sistem Mahayana, kualitas Arahat dalam samyaksambuddha adalah Mahayana Arhat, bukan Provisional/ Allegorical Arhat. Samyasambuddha atau Mahayana Arhata dalah "Real Arhat".

Quote
membaurkan 2 konsep yang berbeda dengan mengatakan bahwa konsep non-Mahayanis juga diterima oleh Mahayana, tapi kenyataannya tidak.

Memang diterima kok. Tapi penerimaan itu tetap ada batasnya, di mana sistem pencerahan tersebut dirangkai ulang oleh Mahayana dengan kerangka tahapan jalan yang lebih luas. Alhasil konsep Theravada hanya diterima sampai batas-batas tertentu saja, sebagian yang memang harus progress ke Mahayana ya ditolak, namun sebagian yang memang inti ajaran Buddha untuk keseluruhan sistem ajaran tetap dipertahankan.

Jadi sih menurut kaum Mahayanis kagak ada amburadul-amburadulnya... semuanya sudah tersistem dan terkerangka dengan baik.  :)) :)) :))

Quote
mungkin itu sebabnya 1 sutra itu yg aku hindari untuk dipelajari... bikin bingung....

Pertama saya juga bingung. Tapi setelah melihat gerakan luar biasa dari Tzu Chi yang berkembang dari Saddharmapudnarika,  membaca-baca komentar Thich Nhat Hanh akan sutra tersebut, sekaligus dengan filosofi mendalam namun sederhana dari aliran-aliran Nichiren, saya jadi kagum luar biasa dan tidak lagi bingung... pantas saja oleh ebrbagai aliran Mahayana, Saddharmapundarika Sutra disebut sebagai raja dari semua sutra dan inti ajaran Buddha.

 _/\_
The Siddha Wanderer

213
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 08:42:43 PM »
Quote
boleh minta bikin hal yang sederhana?

membaca nama buda atau mendengar nama buda yang bisa membuat karma orang terpurifikasi?

soal buda natur maksudnya itu diri sendiri?

jadi kalau membaca nama buda itu berarti sama dengan membaca nama sendiri?

bisa di jelaskan perbandingan kerja Tuhan yang misterius dengan kerja buda yang sudah parinibana yang juga misterius yang bekerja kepada orang yang mengenalnya atau kesemua orang?

Menjadi Buddha adalah menjadi diri sendiri yang sejati. Membaca nama Buddha dapat membantu membuka kesadaran Buddha dalam diri sendiri. Kalau mau tahu kerja Buddha, perhatikan saja bagaimana kerja batin Bodhicitta diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer

214
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 08:33:45 PM »
Quote
Tapi, berbicara mengenai kualitas-kualitas Buddha, ada satu kualitas yang menjadi pertanyaan besar, yaitu Arahat, Arhat.

Seperti Buddhanusati yang di sampaikan Sdr. Indra, salah satu kualitas Samyaksambuddha dalam non-Mahayana, cth. Theravada adalah Araham, Arahat. Jika Mahayana juga menerima Buddhanusati ala Theravada maka, ini berarti Mahayana menyadhui (mengiyakan) bahwa kuatitas Arahat ada dalam diri seorang Samyaksambuddha. Dan seharusnya menyadhui kualitas Arhat yang sama.

Dalam sistem Mahayana yang dibabarkan YA Tsongkhapa dan Pabongkha Rinpoche dikenal dua macam Arhat:
1. Mahayana Arhat atau para Arya Buddha
2. Provisional / Allegorical Arhat atau para Shravaka dan Pratyekabuddha

Ketika seorang Mahayanis merenungi kualitas Arhat, yang dimaksud adalah Mahayana Arhat.

Quote
Quote
OOT, jadi neraka bukan alam, menjadi semacam simbolisme ?

Semua fenomena bersumber dari pikiran.

 _/\_
The Siddha Wanderer

215
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 10:20:34 AM »
Quote
maksud saya, benar bahwa Raja Ajatasattu "terpurifikasi" dalam kehidupannya sebagai manusia itu. tapi bagaimana dengan "purifikasi" dari karma beratnya membunuh ayah yg mengakibatkan kelahiran di alam neraka? adakah sutra yg menceritakan bahwa Ajatasattu hidup penuh kenyamanan di alam neraka sana?

Longer Sukhavativyuha Sutra vers. Dinasti Han, bukan dengan kenyamanan fisik, tetapi dengan batin yang menerima dan seimbang.

Alam neraka juga ada di dunia manusia. Penderitaan merajalela bagaikan neraka di mana-mana, namun dengan batin yang seimbang dan penuh semangat untuk menang, akankah penderitaan itu merupakan penderitaan?

 _/\_
The Siddha Wanderer

216
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 10:18:34 AM »
Saya mempertanyakan karena yang di versi pelafalan Amitabha cakupannya luas, hanya mereduksinya menjadi sembilan itu saja tidak menjelaskan praktik Amitabha.

 [at] Mahadeva: Sutra, Meditasi dan Mantra apapun asal dilakukan dengan niat Bodhicitta dan sesuai dengan kondisi orang yang bersangkutan.

 _/\_
The Siddha Wanderer

217
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 10:10:35 AM »
 [at] atas:
Memangnya purifikasinya hanya ada di alam neraka saja?

"Janji dan bukti sudah ada di dalam diri kita sendiri." ;D ;D ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer

218
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 10:03:32 AM »
Quote
Seharusnya tidak apa-apa, kan Mahayana menerima semuanya  :D  _/\_

Memang demikian. Tapi Theravada ya cuman itu tok, klo Mahayana ada banyak selain itu.  ;D ;D ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer

219
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 09:59:27 AM »
Kualitas Buddha? Ya sama saja, hanya bedanya pake Sansekerta lah.

Anda tidak berani menebak pikiran Buddha Sakyamuni? Ya sudah. Yang pasti sutta dan sutra" menebak pikiran Sakyamuni Buddha loh. Ujung"nya semua ya TEXTBOOK.

Kurang negatif dan positif dua"nya adalah makna mempurifikasi. Raja Ajatashatru kalau tidak terkena penyakit, mana mungkin keyakinannya pada Triratna tumbuh dan semakin kuat? Justru karena penyakit itu ia yakin dan penyakitnya sembuh. Itulah yang dinamakan mempurifikasi, mengurang kenegatifan yang ada, membuatnya menajdi positif.
Quote
jawaban bagus lainnya untuk menghentikan diskusi, anda bahkan tidak meng-quote sutra itu

Hahahah... ya jujur saya males buka dan ngutip sutranya untuk anda kok. Makanya saya minta anda cari sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer


220
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 09:47:03 AM »
 [at] Indra:
Referensi kok Buddhanussati Theravada?

Anw, Silahkan baca sendiri sutranya, cari apakah tidak ada kesembilan sebutan itu pada sutra" Amitabha.

 _/\_
The Siddha Wanderer

221
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 09:43:35 AM »
Mau anda bilang Tuhan kek ya terserah. Buddha aja dalam Lankavatara Sutra bilang orang-orang sering manggil beliau Brahma atau Maheshvara (Tuhan) dan semuanya itu hanya menjelaskan sebagian dari kualitasnya saja, yang sesungguhnya tidak dapat dijelaskan, bahkan dengan istilah "Buddha-Nature" atau "Nibbana" sekalipun.

Setahu saya istilah yang benar adalah "mempurifikasi", bukan "menghapus". Mempurifikasi berrati mengubah segala akibat negatif menjadi positif.

Tidak ada yang dapat membuktikan pikiran Devadatta, demikian juga dengan Guru kita Sakyamuni siapa yang dapat membuktikan pikiran beliau?

 _/\_
The Siddha Wanderer

222
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 09:32:37 AM »
Quote
No offense, Bro Gandalf, tapi ini juga diklaim semua agama. Berkah melimpah, segala kebaikan, semua diklaim sebagai 'blessing' dari Buddha/Tuhan/etc. Demikian juga kebaikan dalam diri kita, bisa diklaim sebagai Buddha/Roh Kudus/Mahatma/etc dalam diri. Sementara saya lihat orang tak beragama pun bisa menikmati kebahagiaan yang sama dengan orang beragama, dan orang beragama juga mengalami penderitaan yang sama dengan orang tidak beragama. Hal begini tidak bisa dibuktikan kebenaran/kesalahannya, dan hanya sejauh itulah yang saya dapatkan dari semua klaim tersebut.

Memangnya Buddha-nature tidak ada dalam diri dan tindakan orang yang tidak beragama? Sejauh yang saya tahu, ada, makanya Dalai Lama berkata: "my religion is kindness."

Quote
Tentang Buddhanusmrti, saya setuju sekali bahwa itulah yang dikembangkan, tapi sutra itu jelas sangat tidak lengkap karena yang dinyatakan di sana hanya sebatas nama saja, tidak menjelaskan kualitas-kualitas unik Tathagatanya. Karena itu, jika orang membaca hanya sutra tersebut, maka kecenderungannya adalah pada 'membeo nama Buddha' ketimbang melakukan Buddhanusmrti.

Bila anda baca, ada kok. Banyak sekali malah. Contohnya paling gampang ikrar-ikrarnya, kontemplasi dalam Amitayurdhyana Sutra, dll.

 _/\_
The Siddha Wanderer

223
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 09:26:46 AM »
Karma ada berat ada ringan. Purifikasi karma bukan berarti karma buruk hilang semua serta merta. Bukankah telah dikatakan bahwa karma buruk Raja Ajatashatru telah dari berat menjadi ringan? kalau tidak menyebut nama Buddha, tentu siksaan neraka yang dideritanya akan bertambah lama dan parah. semuanta tergantung berat ringannya serta kekuatan karma yang dihasilkan.

Purifikasi adalah Devadatta berhasil mempurifikasi karma buruknya dan mampu mengubah kondisi pikirannya dari alam neraka menjadi Tanah Buddha. kesepuluh alam mencakup kesepuluh alam. Alam neraka memiliki potensi 10 alam termasuk Tanha Buddha, alam manusia, binatang dan asura semuanya mencakup 10 alam secara bersama-sama. Maka dari itu apabila batin berubah, dunia mengikuti. Devadatta berkat kekuatan keyakinan pada Triratna dan kebenaran Sutra Saddharma, membangkitkan dunia Buddha dalam pikirannya ketika berada dalam alam neraka, serta merta mengubahnya menjadi Tanah Buddha.

Kemampuan identik dengan Tuhan dari agama lain? Tidak juga. La wong kan sudah saya tulis "inside themselves". DIRI SENDIRI. Setiap orang memiliki berkah, kualitas sempurna dari seorang Buddha atau Buddha-nature, yang anda bilang bagaikan Tuhan agama lain itu. Hanya saja sayangnya tertutup debu klesha. Buddha nature is together with us everywhere, everytime and it is inisde every people whoever and whatever they are.

 _/\_
The Siddha Wanderer

224
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 08:07:03 AM »
Quote
ya, tetapi bagi budis, ada orang yang bantu, maka disebut2 lah buda anu yang menolong, ga beda jauh dengan agama lain kalau ada yang bantu maka sosok agamanyalah yang disebut2 ikut campur tangan.

Buddha ada dalam diri setiap orang.  _/\_

Amitabha tak berbeda dengan diri sendiri yang sejati,
tubuh diri sendiri adalah Maha Vairochana Tathagata,
Menara Pusaka Stupa Myoho Renge Kyo (Saddharmapundarika Sutra) dengan Sakyamuni, Prabhutaratna dan keempat Bodhisattva dari Bumi adalah hati diri sendiri dan setiap makhluk.

“Orang-orang dapat berkata bahwa para bodhisattva dalam sutra-sutra Buddhis tidaklah memiliki realita sejarah. Kita tidak dapat mengetahui kapan mereka terlahirkan dan kapan mereka meninggal. Namun kita tidak membutuhkan realita sejarah. Sebagai contohnya, kita tahu bahwa sifat sejati dari bodhisattva Avalokitesvara adalah cinta kasih dan cinta kasih adalah sesuatu yang NYATA di hidup ini. Tidaklah menjadi persoalan apakah Avalokitesvara itu pria atau wanita, berkulit hitam atau putih, seorang anak kecil atau politisi, jika cinta kasih ada di sana, maka sang bodhisattva ada di sana. Seorang sejarawan tidak dapat merenggut keyakinanku pada Avalokitesvara, karena aku tahu secara jelas bahwa CINTA KASIH adalah SESUATU YANG NYATA, yang memanifestasikan dirinya ke dalam wujud yang berbeda-beda.”
(Ven. Thich Nhat Hanh, The Energy of Prayer)

Ada satu kisah dari Bhiksu Nichiren. Saat itu ada murid beliau yang sakit meminta doa dari beliau yang seorang Mahabodhisattva, yakin apabila bhiksu Nichiren yang mendoakan pasti penyakitnya akan sembuh. Nichiren tidak menolak mendoakannya, namun dengan tegas memintanya untuk jangan manja karena sebenarnya sraddha pada  para Buddha Saddharmapundarika Sutra yang ada dalam hatinya sendirilah yang menyembuhkannya, bukan doa dari bhiksu Nichiren. Inilah yang dinamakan diri sendiri menang melawan penyakit.

 _/\_
The Siddha Wanderer

225
Mahayana / Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« on: 16 August 2011, 06:47:03 AM »
Quote
semua itu hanyalah pembenaran lewat versinya masing2. penjelasan bagi masing2 ya pastinya ada versi masing2 lah.

setiap pertolongan pasti berasal dari yang baik2, dewa lah, tuhan lah, buda lah (itu kalau kebeneran berhasil doa atau permohonannya)

coba kalau itu tidak berhasil, maka dicarilah pembenaran yang lain, oh belum waktunya lah, oh tuhan pasti mempunyai jalan yang lain, oh karmanya belum matang lah.

kalau tidak berhasil sama sekali, makanya jangan memuja setan, coba puja tuhan, puja buda, puja dewa, puja dll deh.

................... Kalau ada deva atau Buddha yang nolong, itu namanya karma baiknya matang. Karma bukanlah pembenaran yang lain, dari awal yah memang semua gara" karma kok ::) ::) ::)

Ada binatang, orang, deva dan Buddha yang nolong pun ya semua gara" karma diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Pages: 1 ... 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19 20 21 22 ... 95
anything