//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - coedabgf

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 64
46
loh koq ketawa? memang klo saya membagi pengetahuan dasar/prinsipil ajaran guru Buddha aneh atau lucu yah?
mode on : bingung   :o

memang klo anda membinanya bagaimana yah? membanggakan diri.
ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo, pantessssssssan sukar lepas dari cangkang (kebanggaan) keakuan diri, masih dangkal dan sukar mengerti.  :-?


tambahin kutipan bro, klo aku sudah duluan wake up:
^
^
astaga......!!!
keadaan (sati) nya seperti teguran guru Buddha kepada umat/awam pada syair Dhammapada ini :
'Mengapa tertawa, mengapa bergembira kalau dunia ini selalu terbakar? Dalam kegelapan, tidakkan engkau ingin mencari terang?'

47
loh ngapain belajar lagi klo dalam setiap tulisan aje aye sudah mengisyaratkannya.

48
lah koq mana tadi gambar yang hanya kutipan saja dan cengir-cengir kuda? tapi mengucilkan dan menghapus tulisan saya di thread-thread lain?
apa bisanya cuma begitu saja 'cengir-cengir kuda' atau sudah merasa bijaksana melakukan pengajaran ala guru Zen?  ;D  ;D  :))

49
Mengatakan kebenaran Guru Buddha tak terjangkau umat awam dan pemerkataan umat awam hanyalah konsepsi. Ingin menyatakan kebenaran tapi sesungguhnya ia awam. Artinya yg diperkatakan juga bukanlah juga kebenaran tapi cangkang berdiri yg mengalami keresahan akibat tak berpuaskan tanhanya. Tidak perkonsistensi. ^-^


loh sebenarnya saya sudah menjawab dalam setiap tulisan saya semuanya,
bahkan saya beri penjelasan dan sedikit kutipan sutta pada reply #215 dan #216
lah klo nggak ngerti, karena kebodohan dangkal yang dibanggakan sebagai pengetahuan dan kebijaksanaan umat situ saja semuanya, gak bisa lepas dari cangkang diri (mo menjelaskan apa lagi, ikut sesuai versi konsep-konsep dangkal umat, biar menyenangkan kebanggaan keakuan umat?). apa perlu saya kutipan lagi semua sutta dan sutra yang berhubungan dengan penjelasan saya seperti yang sering dibanggakan teman-teman (o'on) dengan menanyakan dalam setiap diskusi 'suttanya mannna?....  ;D  :))  :))

50
klo kasus saya kenape sampe dikucilkan yach? ada apa atau why?  :o

51
yang saya tahu anda penuh dengan bentuk-bentuk dan konsep-konsep pikiran yang anda bentuk sendiri akibat pengalaman yang bahkan bukan layak juga untuk dilekat sebagai kebenaran juga. dan juga penuh dengan kemarahan-kemarahan (LDM dosa, sehingga menggelapkan oleh Moha dan memunculkan mempertahankan diri dengan lobha ) bro...
Saya sudah merenungkan bro, tapi gak ada lagi yang direnungkan sebab semua yang anda maksudkan untuk saya renungkan (tentang Buddhisme) saya terima kenyataan kebenarannya.
Begitu juga sayapun hanya membagi pengetahuan yang mungkin lain dari konsep-konsep umat secara umum bro, bukan untuk berdebat, kali-kali ada berguna buat teman lain, bahkan membantu sedikit mencerahkan anda bro. Itu maksud baik saya.  _/\_

52
yah... koq tulisan saya hanya tentang ini saja dihapus sich boss mod?
sedikit penjelasan yang berhubungan dengan topik thread ini buat teman-teman lain,
silahkan baca Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #244

(kan.. kenyataannya saya sudah jawab tuh pertanyaan pada thread Penjelasan coedabgf yang tercerahkan.
klo ngak ngerti salah situ yang masih dangkal bro teman-teman pengucil dan penghapus dan yang panas, bukan saya....)  :))  :))

53
yah... koq tulisan saya hanya tentang ini saja dihapus sich boss mod?
sedikit penjelasan yang berhubungan dengan topik thread ini buat teman-teman lain,
silahkan baca Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #244

(kan.. kenyataannya saya sudah jawab tuh pertanyaan pada thread Penjelasan coedabgf yang tercerahkan.
klo ngak ngerti salah situ yang masih dangkal bro teman-teman pengucil dan penghapus dan yang panas, bukan saya....)  :))  :))

54
Maaf bro dhanu sekali lagi saya memohon anda 'tuk mengalah kepada saya dan menjadi tenang dulu dan bersedia melepaskan ide-ide bro dulu dan merenungi tulisan saya.  _/\_ thks!

[at]  bro dhanu sahabatku yang baik dan kukasihi,
sekali lagi saya meminta maaf dengan tulus jika menyinggung anda, tetapi dengan segala kerendahan hati dan niat yang baik dan tulus saya mengajak anda untuk merenungi sesaat saja tulisan dibawah ini :

sebenarnya ada sedang melihat kearah luar dan terbawa arus pergerakannya (keberadaan anda).
ingat seperti yang sudah saya tulis dalam diskusi, aku yang berkondisipun bukan yang sesungguhnya harus diakui, dilekat, digenggam atau dipertahankan, apalagi produk-produk keluarannya (pengetahuan/hasil pikirannya (bentuk-bentuk/konsep-konsep)).
seperti guru Buddha bilang pada angulimala tentang kata 'diam' dan 'berlari', sudahkan anda pernah mencoba berdiam?

maaf bro dhanu, saya bukan maksud untuk berdebat, harap renungkan tulisan saya dengan jernih (saya meminta bro mencoba lepaskan dulu...pandangan-pandangan/bentuk-bentuk/konsep-konsep pikiran yang sudah ada). dan klopun saya selalu membalas tulis semua teman-teman, saya bukan dengan maksud berdebat atau membela diri, tetapi saya membagi kesempatan, memberi pengetahuan yang lain kepada siapapun teman-teman lain yang membaca.

salam  _/\_

Nb : itu hanyalah kata penggambaran bahasa manusia. 'Kebenaran' adalah kebenaran.

55
 [at]  bro dhanu sahabatku yang baik dan kukasihi,
sekali lagi saya meminta maaf dengan tulus jika menyinggung anda, tetapi dengan segala kerendahan hati dan niat yang baik dan tulus saya mengajak anda untuk merenungi sesaat saja tulisan dibawah ini :

sebenarnya ada sedang melihat kearah luar dan terbawa arus pergerakannya (keberadaan anda).
ingat seperti yang sudah saya tulis dalam diskusi, aku yang berkondisipun bukan yang sesungguhnya harus diakui, dilekat, digenggam atau dipertahankan, apalagi produk-produk keluarannya (pengetahuan/hasil pikirannya (bentuk-bentuk/konsep-konsep)).
seperti guru Buddha bilang pada angulimala tentang kata 'diam' dan 'berlari', sudahkan anda pernah mencoba berdiam?

maaf bro dhanu, saya bukan maksud untuk berdebat, harap renungkan tulisan saya dengan jernih (saya meminta bro mencoba lepaskan dulu...pandangan-pandangan/bentuk-bentuk/konsep-konsep pikiran yang sudah ada). dan klopun saya selalu membalas tulis semua teman-teman, saya bukan dengan maksud berdebat atau membela diri, tetapi saya membagi kesempatan, memberi pengetahuan yang lain kepada siapapun teman-teman lain yang membaca.

salam  _/\_

Nb : itu hanyalah kata penggambaran bahasa manusia. 'Kebenaran' adalah kebenaran.

56
bung andry... dan juga buat semua teman,
saya bagi inspirasi lagi, jangan disalah artikan saya mengajari anda. (sebab klo saya bilang inspirasi anda cukup baca saja, tetapi klo dianggap mengajari, ada merasa tersinggung keakuannya. sebab secara umum umat/praktisi oleh karena merasa sudah memiliki pengetahuan atau kebijaksanaan malah-malah bukan menanggalkan ego seperti yang diajarkan guru Buddha tetapi malah semakin besar mengikat, melekat dan menggengamnya.)

inspirasi :
cukup anda baca, klo dapat mencerap, anda bawa kedalam renungkan yang lebih mendalam biar menjadi teguh, tidak ada keraguan. Tetapi bila belum dapat melihat atau belum muncul terang kebenarannya, cukup anda ketahui saja dari pembacaan, jangan dicari-cari.

lakukan saja seperti itu berulang-ulang, sebab setiap yang masuk itu akan terekam,dan pada saatnya masak, inspirasi terang kebenaran itu akan muncul juga dengan sendirinya mengingatkan diri pada saat kondisi tertentu.

dan satu hal lagi yang umat/awam yang dangkal atau carnal (seperti yang umum saat ini) sukar untuk menyelami, adalah bahwa saat inspirasi terang kebenaran itu muncul (sudah masak), itu bukan karena hasil usaha kebijaksanaan diri yang terkondisi (bukan dari hasil usaha atau kekuatan aku dari aku yang berkondisi),
tetapi ada dua kemungkinan, yaitu
pertama, orang tersebut dengan tanpa menyadari sedang terlepas dari ikatan kemelekatan cangkang yang terkondisi dirinya (seperti dibilang keBuddhaan/keTuhanan ada dalam setiap makhluk) sehingga kebenaran yang terekam itu mengingatkan kembali (seperti yang diumpamakan sebagai sebuah rakit), dia dapat menyelami makna kebenaran tersebut.

yang kedua, oleh karena saatnya sudah masak bahwa memang ada pendamping yang mendorong, menyertai dan  mengajarinya (para Buddha yang gak keliatan oleh mata jasmani atau yang duniawi).

klo dicari-cari dimunculkan oleh (sok) kepandaian diri (catatan : bukannya gak boleh merenungi yah, tetapi biarkan ide/inspirasi kebenaran itu muncul secara wajar, sehingga bukan oleh karena logika kesombongan kekuatan aku diri, tetapi seperti penjelasan no.1 dan 2), yah jadinya seperti itu, menimbulkan konsep yang salah malah yang benar tidak dapat diselami, yang salah menjadi doktrin/konsep kebenaran, sehingga malah menjadi LIEURRRRR.
(contohnya adalah seperti teman baikku yang ahli kekeristenan, maaf yah bukan maksud menyinggung tetapi ada baiknya loh untuk mendorong pembinaan yang lebih baik teman..., dan secara umum, semua umat, sehingga ada saya tulis 'yang ada pada umat hanya kebingungan, kekacauan dan keraguan).
maaf-maaf klo ada yang tersinggung lagi. maksud aye baik loh.

semoga dapat menyelami
good hope and love
sahabatmu, coedabgf

nb : klo memang dirasakan sebagai nasihat yang baik, please dong beri dorongan grpnya  ;D :))  :))
biar terbukti ada yang dapat menerima dan mencerap. thks.
klo bingung jangan kasih brp yah, menambah karma buruk loh.  ;D

tambahan :
Makanya dalam melakukan pembinaan rohani ada menyebutkan nama sang guru pembimbing. (ada unsur keberserahan/keyakinan/kepercayaan). Dan itu adalah hal yang paling terpenting bagi umat yang harus dicermati, (kualitas) siapakah yang kita kaitkan dalam kepercayaan kita dalam kehidupan kita, sebab sesungguhnya praktisi atau umat ada melakukan pengikatan atau penyatuan kepada nama tersebut.
klo umat jalan umum/luar seolah-olah dengan keangkuhan dirinya bilang tidak ada hal itu, itu oleh karena masih bersifat keawamannya saja alias carnal. tetapi klo disimak/diperhatikan pada isi parita etavatta contohnya (umumnya dibaca pada setiap acara kematian contohnya) apa isinya?.
(apakah syair itu dari guru Buddha bukan?, atau muncul pada masa selanjutnya?)

57
Baru nyadar tenyata thread ini di sticky, mantep juga nih penjelasan om Coeda hingga di sticky kakakakakak

bro... sticky apa sih maksudnya?

58
[at] ryu,
baca baik-baik reply#216

klo gak ngerti juga (kacian deh... hanya sebatas itu kualitas umat atas pencerapan kebenaran pengajaran guru Buddha, sebatas kulit luar, dangkal!!  :P  :'(), logika pengetahuan kebenaran yang kamu miliki dalam pikiranmu dan kebijaksanaanmu dan juga semua komentarmu pada forum itulah yang sesungguhnya hanya masih bulls**t dan itulah yang diistilahkan/disebut awam oleh guru Buddha, you know?
Kalo ente itu siapa?? Yang memahami Buddha? Kualitas apa yang ente punya?? Arahat? sungguh kasihan......
Anda merasa sudah dalam ya mempelajari Buddha? anda merasa HANYA anda yang yang paling benar yang lain bulls**t gitu!!!! kasihan.......
FYI gw ini memang dangkal pengetahuan dalam Buddhist makanya masuk forum ini untuk belajar, ente itu bukan type seorang pengajar dan kalau kualitas orang yang MERASA SUDAH MEMAHAMI AJARAN GURU BUDDHA SEPERTI ENTE GW MENDING KAGA USAH BELAJAR AJARAN BUDDHA KARENA MEMALUKAN MELIHAT KUALITAS ARAHAT SEPERTI ENTE!!!!!
ENte ngomong cangkang diri terus apa ente sudah melepas cangkang ente!!!! tunjukan dong seperti apa, jangan MUTER2 aja kek orang gila yang mengulang kata2nya terus!!!

lah... bro ryu koq berdebat lagi sih....,
aye gak ngomong arahat loh, siapa yang menulis tercerahkan loh...
aye cuma bagi inspirasi diluar pandangan (konsep-konsep) umum yang sudah terbentuk, mengakar kokoh pada umat loh,
jangan marah loh...,
klo berbeda pandangan atau pendapat dalam diskusi boleh loh dan wajar-wajar loh....,
klo tersinggung, apanya yang tersinggung loh...,
ayepun gak bertujuan menyinggung atau melecehkan tertuju menunjuk pribadi loh.....,
tetapi umum, klo tersinggung bisa menyatakan pembelaan kebenarannya loh, bukan mengejek, melecehkan pribadi atau bahkan menekan yang lain
klo merasa tersinggung secara pribadi, sapa duluan yang memulai loh, harus siap pula untuk bermain api yang dinyalahkan sendiri loh,
kenapa gak memulai sikap yang baik-baik loh....,
seperti hukum karma, masa umat gak ngerti loh...,
ada aksi ada reaksi gitu loh....  ;D  :))  :))

59
tuh...saya sudah beritahukan...euy..., bukan untuk berdebat atau bersilat lidah.  ;D :))  :))

60
1. Blom lagi saya tambahkan semua kutipan-kutipan sutta yang mengarah kesana (reply#216), he...he.. he... saya gak perlu lagi menjelaskan. Teman-teman mo cari apa klo gitu (kacian deh...!  :'(),

2. yang mudah dan memakai bahasa sehari-hari saja gak bisa mencerap karena masih diliputi Lobbha dosa dan khususnya oleh karena masih moha karena masih double kemelekatan kepada yang berkondisi dan hasilnya  ;D?

3. pandai membicarakan, membicarakan apa yah... klo gak tahu makna sesungguhnya? oh... lagi kutip saja dan membaca...! atau jangan-jangan lagi menceracau, mengigau terobsesi menampilkan keakuan diri, yah balik lagi seperti no. 2 8->

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 64