Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: ENCARTA on 05 April 2009, 01:35:54 PM

Title: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 05 April 2009, 01:35:54 PM
diinspirasi topic sebelah
apa itu kebenaran sejati?
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: Hendra Susanto on 05 April 2009, 01:49:58 PM
saya tau apa itu kebenaran sejati yaitu: abis makan kenyang :D
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 05 April 2009, 01:57:55 PM
^ wakaaaa.. tapi sekarang aye lagi serius T_T
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: Hendra Susanto on 05 April 2009, 02:02:02 PM
klo begitu abis makan kenyang kebenaran tidak sejati atau boong2an???
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 05 April 2009, 04:02:25 PM
bukan lah .. soalnya itu masih bisa berubah
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: marcedes on 05 April 2009, 05:36:43 PM
abis makan banyak lalu kenyang itu merupakan kebenaran sejati. >> setuju saudara hendra ^^
garam rasanya asin merupakan kebenaran sejati
gula rasanya manis merupakan kebenaran sejati.

hanya saja "pikiran" terlalu melambung tinggi berharap kebenaran sejati seperti ini seperti itu...
kebenaran sejati itu NYATA sekarang/saat ini bisa diselami.
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ryu on 05 April 2009, 06:02:22 PM
dan asin itu hanya pelabelan untuk menamakan rasa garam, manis pelabelan rasa gula, dan itu produk pikiran
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: wen78 on 05 April 2009, 06:17:29 PM
saya tau apa itu kebenaran sejati yaitu: abis makan kenyang :D

kl saya, abis buang air besar, lega uiii... :))
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: coedabgf on 05 April 2009, 07:58:09 PM
Awam (masih ada) berspekulasi, yang tercerahkan tidak ada lagi (ber)spekulasi
Apa bedanya komentar anda (teman-teman) diatas dengan kisah dibawah ini?
Bagaimana berlatih Zen ?
Seorang umat bertanya kepada guru Zen.
Umat : Orang seperti apa yang mempraktekkan Zen ?
Guru : Orang seperti saya.
Umat : Guru, bagaimana kamu melatih Zen ?
Guru : Berlatih Zen adalah mengganti pakaian, mandi, tidur dan makan.
Umat : Tapi Itu kan pekerjaan duniawi. Pelajaran pikiran yang bagaimana yang bisa disebut dengan berlatih Zen ?
Guru : Menurutmu, apa yang aku lakukan setiap hari ?

So, apa maksudnya berspekulasi dan tak berspekulasi lagi?


semoga menjadi bahan perenungan yang mencerahkan
good hope and love
coeda
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: marcedes on 05 April 2009, 10:43:36 PM
dan asin itu hanya pelabelan untuk menamakan rasa garam, manis pelabelan rasa gula, dan itu produk pikiran
walau hanya produk pikiran, tetapi itu nyata

gunung,laut,langit,bumi,tanaman memang semua hanya dari produk pikiran, tetapi setidak-nya itu nyata saat ini. ^^

dan apakah yang membuat semua ini terlihat khayalan?
hanyalah pikiran itu sendiri...
ketika seseorang berpikir semua-nya yang ada dari pikirannya ini "khayalan/ilusi",
maka orang ini tidak akan pernah tahu yang baik mana yang tidak.

avija memang tebal. ^^

salam metta.
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 05 April 2009, 10:57:11 PM
Quote
dan apakah yang membuat semua ini terlihat khayalan?
hanyalah pikiran itu sendiri...
produk pikiran yg bukan khayal dari mana?

Quote
ketika seseorang berpikir semua-nya yang ada dari pikirannya ini "khayalan/ilusi",
maka orang ini tidak akan pernah tahu yang baik mana yang tidak.
apa di waktu lagi mimpi, anda bisa tahu mana yg lagi mimpi dan tidak, mana yg baik atau tidak?
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: marcedes on 05 April 2009, 11:31:39 PM
Quote
dan apakah yang membuat semua ini terlihat khayalan?
hanyalah pikiran itu sendiri...
produk pikiran yg bukan khayal dari mana?

Quote
ketika seseorang berpikir semua-nya yang ada dari pikirannya ini "khayalan/ilusi",
maka orang ini tidak akan pernah tahu yang baik mana yang tidak.
apa di waktu lagi mimpi, anda bisa tahu mana yg lagi mimpi dan tidak, mana yg baik atau tidak?
saudara Encarta yang bijak,
"tidak semua pikiran itu khayalan"
jika anda berpikir bahwa "semua" itu khayalan. maka tidak lah mungkin seseorang bisa keluar dari sebuah khayalan dengan menggunakan pikiran...
jadi menggunakan apa agar mencapai kenyataan? dan bagaimana anda merealisasikan kenyataan?

apa bedanya dengan pernyataan "penderitaan = kelahiran" maka anda sebut ini khayalan.
bukankah "penderitaan = kelahiran" produk pikiran?
jika anda mengatakan "semua" maka latihan meditasi semua itu cuma khayalan produk pikiran..
bahkan 4 kesunyataan mulia bahkan semua sisi Tipitaka maupun Tripitaka semua itu produk khayalan.
bagaimana bisa melihat kenyataan menggunakan khayalan?

kasihan benar-benar kasihan jika seseorang berpikir demikian....
"semua ini produk pikiran merupakan khayalan"


salam metta.
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: marcedes on 05 April 2009, 11:58:55 PM
saya ada sebuah tambahan latihan bagi orang yang berpikir "semua produk pikiran ini khayalan"

1.bagaimana ketika anda (depan monitor)saat ini coba masukan tangan anda ke salah satu aliran listrik...
ketika anda menderita tersentrum, katakan dalam pikiran anda "semua ini khayalan"

2.ketika anda haus atau kelaparan, katakan bahwa "semua ini khayalan"

3.ketika anda belajar 1+1 = 2. katakan bahwa "semua ini khayalan"

4.ketika anda didapur,coba ambilah sebilah pisau lalu tusuk ke bagian tubuh anda, terserah dimana..
ketika anda kesakitan,mungkin anda bisa mengatakan "semua ini khayalan"

5.bahkan ketika anda melompat dari lantai 3 rumah anda...katakan bahwa ini khayalan.

inilah 5 sila yang dapat dijalankan untuk mengubah pola pikir dimana anda akan mengetahui bahwa "ternyata khayalan juga bisa membuat kematian"

toh semua ini khayalan..^^

salam metta.
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 06 April 2009, 12:03:02 AM
Quote
"tidak semua pikiran itu khayalan"
jika anda berpikir bahwa "semua" itu khayalan. maka tidak lah mungkin seseorang bisa keluar dari sebuah khayalan dengan menggunakan pikiran...
jadi menggunakan apa agar mencapai kenyataan? dan bagaimana anda merealisasikan kenyataan?
apa itu kenyataan. apa tidak ada sangkut pautnya ama khayalan?

Quote
apa bedanya dengan pernyataan "penderitaan = kelahiran" maka anda sebut ini khayalan.
penderitaan = kelahiran
adalah penyataan yg sombong loh ;D
apa yg tidak termasuk penderitaan?

Quote
bukankah "penderitaan = kelahiran" produk pikiran?
jika anda mengatakan "semua" maka latihan meditasi semua itu cuma khayalan produk pikiran..
bahkan 4 kesunyataan mulia bahkan semua sisi Tipitaka maupun Tripitaka semua itu produk khayalan.
bagaimana bisa melihat kenyataan menggunakan khayalan?
bagaimana membedakannya? apa bedanya? apa sekarang lg tidak mengkhayal?
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 06 April 2009, 12:05:20 AM
saya ada sebuah tambahan latihan bagi orang yang berpikir "semua produk pikiran ini khayalan"

1.bagaimana ketika anda (depan monitor)saat ini coba masukan tangan anda ke salah satu aliran listrik...
ketika anda menderita tersentrum, katakan dalam pikiran anda "semua ini khayalan"

2.ketika anda haus atau kelaparan, katakan bahwa "semua ini khayalan"

3.ketika anda belajar 1+1 = 2. katakan bahwa "semua ini khayalan"

4.ketika anda didapur,coba ambilah sebilah pisau lalu tusuk ke bagian tubuh anda, terserah dimana..
ketika anda kesakitan,mungkin anda bisa mengatakan "semua ini khayalan"

5.bahkan ketika anda melompat dari lantai 3 rumah anda...katakan bahwa ini khayalan.

inilah 5 sila yang dapat dijalankan untuk mengubah pola pikir dimana anda akan mengetahui bahwa "ternyata khayalan juga bisa membuat kematian"

toh semua ini khayalan..^^

salam metta.

bagaimana saya tahu saya khayal atau tidak. kalau saya tidak melihat anda melakukannya ;)
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: coedabgf on 06 April 2009, 08:12:09 AM
Awam (masih ada) berspekulasi, yang tercerahkan tidak ada lagi (ber)spekulasi
Apa bedanya komentar anda (teman-teman) diatas dengan kisah dibawah ini?
Bagaimana berlatih Zen ?
Seorang umat bertanya kepada guru Zen.
Umat : Orang seperti apa yang mempraktekkan Zen ?
Guru : Orang seperti saya.
Umat : Guru, bagaimana kamu melatih Zen ?
Guru : Berlatih Zen adalah mengganti pakaian, mandi, tidur dan makan.
Umat : Tapi Itu kan pekerjaan duniawi. Pelajaran pikiran yang bagaimana yang bisa disebut dengan berlatih Zen ?
Guru : Menurutmu, apa yang aku lakukan setiap hari ?

So, apa maksudnya berspekulasi dan tak berspekulasi lagi?


semoga menjadi bahan perenungan yang mencerahkan
good hope and love
coeda


(Awam) Spekulasi pada nama-rupa dan (apalagi bahkan) pengalamannya
Saya belum membicarakan yang sejati.
Saya hanya memberikan ilustrasi perbandingan,
pikiran itu seperti mata bagi yang telah tercerahkan
mata (sebagai alat) yang menuntun kita sehingga kita mendekat (mengenal, mencapai) tujuan
tetapi mata adalah mata (indera), bukanlah pemandangan apa yang terlihat
begitulah mereka yang tercerahkan memandang sebagaimana adanya,
oleh karena telah mengenal (apa/siapakah) sifat yang sejati (kehidupan).
Tetapi timbul kekacauan kebingungan dan keraguan pada awam karena belum dapat mengenal(i) yang sejati,
dan konsep pemahaman pengajaran yang salah turun temurun atas pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta 'tuk menuju pengenalan yang sejati,
karena kesalahan persepsi tetap meninggalkan jejak-jejak konsep-konsep yang salah sehingga tetap terjebak dalam ikatan pandangan salah pada kelekatan/ikatan diri (atta yang anicca anatta), sehingga tetap menimbulkan kemelekatan pada segala bentuk (kewujudan),
sehingga (tetap) semua yang ada (realitas/kenyataan kebenaran) adalah (hanyalah) pengakuan diri (atta).
Jaring brahmajala (Sutta).


semoga mencerahkan
good hope and love
temanmu, coedabgf
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 06 April 2009, 08:55:53 AM
siapa bilang jalan umum, salah jalan .
bukan kah itu adalah jalan yg sudah tersediah?
bro coed bagaimana cara melihatnya? persepsi yg benar, kalau semua juga masih persepsi
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: coedabgf on 06 April 2009, 09:08:19 AM
dan konsep pemahaman pengajaran yang salah turun temurun atas pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta 'tuk menuju pengenalan yang sejati,
karena kesalahan persepsi tetap meninggalkan jejak-jejak konsep-konsep yang salah sehingga tetap terjebak dalam ikatan pandangan salah pada kelekatan/ikatan diri (atta yang anicca anatta), sehingga tetap menimbulkan kemelekatan pada segala bentuk (kewujudan),
sehingga (tetap) semua yang ada (realitas/kenyataan kebenaran) adalah (hanyalah) pengakuan diri (atta).
Jaring brahmajala (Sutta).


 [at]  bro encarta,
saya ada bilang salah gak... pada kalimat yang saya garis bawahi?
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 06 April 2009, 09:38:10 AM
siapa bilang jalan umum, salah jalan .
bukan kah itu adalah jalan yg sudah tersediah? apa saya bilang gitu? :P


bro coed bagaimana cara melihatnya? persepsi yg benar, kalau semua juga masih persepsi
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: markosprawira on 06 April 2009, 09:43:07 AM
dan konsep pemahaman pengajaran yang salah turun temurun atas pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta 'tuk menuju pengenalan yang sejati,
karena kesalahan persepsi tetap meninggalkan jejak-jejak konsep-konsep yang salah sehingga tetap terjebak dalam ikatan pandangan salah pada kelekatan/ikatan diri (atta yang anicca anatta), sehingga tetap menimbulkan kemelekatan pada segala bentuk (kewujudan),
sehingga (tetap) semua yang ada (realitas/kenyataan kebenaran) adalah (hanyalah) pengakuan diri (atta).
Jaring brahmajala (Sutta).


 [at]  bro encarta,
saya ada bilang salah gak... pada kalimat yang saya garis bawahi?

Yang anda garis bawahi diatas pun hanya persepsi anda saja khan?
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: coedabgf on 06 April 2009, 09:58:13 AM
 [at] markosprawira,

- pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta
- 'tuk menuju pengenalan yang sejati,

Realitas/kenyataan kebenaran sejati diluar dari sifat kesementaraan/kekhayalan, persepsi muncul dari semua spekulasi (bertumpu) pada (sifat) kesementaraan, tetapi kebenaran (sejati) adalah (keberadaan) kebenaran yang tak berubah.
klo persepsi, ajaran guru Buddha tentang Udanna VIII.3 berarti persepsi juga, yang berarti (menurut pemahaman awam) semua (urutan) ajaran guru Buddha persepsi jugakah?


semoga mendapat pencerahan
good hope and love
ur friend, coeda
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: marcedes on 06 April 2009, 10:12:24 AM
Quote
"tidak semua pikiran itu khayalan"
jika anda berpikir bahwa "semua" itu khayalan. maka tidak lah mungkin seseorang bisa keluar dari sebuah khayalan dengan menggunakan pikiran...
jadi menggunakan apa agar mencapai kenyataan? dan bagaimana anda merealisasikan kenyataan?
apa itu kenyataan. apa tidak ada sangkut pautnya ama khayalan?

Quote
apa bedanya dengan pernyataan "penderitaan = kelahiran" maka anda sebut ini khayalan.
penderitaan = kelahiran
adalah penyataan yg sombong loh ;D
apa yg tidak termasuk penderitaan?

Quote
bukankah "penderitaan = kelahiran" produk pikiran?
jika anda mengatakan "semua" maka latihan meditasi semua itu cuma khayalan produk pikiran..
bahkan 4 kesunyataan mulia bahkan semua sisi Tipitaka maupun Tripitaka semua itu produk khayalan.
bagaimana bisa melihat kenyataan menggunakan khayalan?
bagaimana membedakannya? apa bedanya? apa sekarang lg tidak mengkhayal?
saudara Encarta yang bijak,
apa yang tidak termasuk penderitaan?
adalah ketika sebab penderitaan itu tidak ada.
jika kelahiran = penderitaan, maka ketika kelahiran tidak ada maka tidak ada penderitaan..

jika anda bertanya bagaimana membedakannya?
itu adalah persoalan gampang,
seperti dikatakan contoh saudara hendra saja.
"makan banyak pasti kenyang" ,
dan setelah kenyang pasti akan mengeluarkan tinja, ini adalah kenyataan.

jika anda sedang meditasi, bahkan ketika anda sadar sedang menarik nafas...memfokuskan pikiran pada saat ini...itulah kenyataan...
mencari kenyataan tidaklah perlu terlalu jauh...sekarang saja itu merupakan kenyataan.
perbanyak meditasi adalah latihan juga...semoga membantu...



salam metta
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: marcedes on 06 April 2009, 10:19:04 AM
Awam (masih ada) berspekulasi, yang tercerahkan tidak ada lagi (ber)spekulasi
Apa bedanya komentar anda (teman-teman) diatas dengan kisah dibawah ini?
Bagaimana berlatih Zen ?
Seorang umat bertanya kepada guru Zen.
Umat : Orang seperti apa yang mempraktekkan Zen ?
Guru : Orang seperti saya.
Umat : Guru, bagaimana kamu melatih Zen ?
Guru : Berlatih Zen adalah mengganti pakaian, mandi, tidur dan makan.
Umat : Tapi Itu kan pekerjaan duniawi. Pelajaran pikiran yang bagaimana yang bisa disebut dengan berlatih Zen ?
Guru : Menurutmu, apa yang aku lakukan setiap hari ?

So, apa maksudnya berspekulasi dan tak berspekulasi lagi?


semoga menjadi bahan perenungan yang mencerahkan
good hope and love
coeda


(Awam) Spekulasi pada nama-rupa dan (apalagi bahkan) pengalamannya
Saya belum membicarakan yang sejati.
Saya hanya memberikan ilustrasi perbandingan,
pikiran itu seperti mata bagi yang telah tercerahkan
mata (sebagai alat) yang menuntun kita sehingga kita mendekat (mengenal, mencapai) tujuan
tetapi mata adalah mata (indera), bukanlah pemandangan apa yang terlihat
begitulah mereka yang tercerahkan memandang sebagaimana adanya,
oleh karena telah mengenal (apa/siapakah) sifat yang sejati (kehidupan).
Tetapi timbul kekacauan kebingungan dan keraguan pada awam karena belum dapat mengenal(i) yang sejati,
dan konsep pemahaman pengajaran yang salah turun temurun atas pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta 'tuk menuju pengenalan yang sejati,
karena kesalahan persepsi tetap meninggalkan jejak-jejak konsep-konsep yang salah sehingga tetap terjebak dalam ikatan pandangan salah pada kelekatan/ikatan diri (atta yang anicca anatta), sehingga tetap menimbulkan kemelekatan pada segala bentuk (kewujudan),
sehingga (tetap) semua yang ada (realitas/kenyataan kebenaran) adalah (hanyalah) pengakuan diri (atta).
Jaring brahmajala (Sutta).


semoga mencerahkan
good hope and love
temanmu, coedabgf

sauadara coedabgf yang bijak,
apakah ini jawaban dari pertanyaan saya di thread lain?

jika "ya", sampai disini saja diskusi kita...


semoga anda mencapai apa yang anda inginkan
banyak berkah pada anda
salam metta.

Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: lykim176 on 06 April 2009, 10:22:06 AM
saya tau apa itu kebenaran sejati yaitu: abis makan kenyang :D

ya kebenaran sejati adalah apa yang kita alami, tanpa konsep tentunya. untuk memudahkan, membedakan, menyamakan dan sebagainya dipakailah kebenaran secara konvensional. kebenaran secara konvensional ini yang melahirkan konsep, label dan semacamnya. kebenaran konvensional sebenarnya digunakan untuk mewakili kebenaran sejati. namun kebenaran konvensional bukanlah kebenaran sejati.
kebenaran konvensional bagaikan alat penunjuk, sedangkan kebenaran sejati adalah benda yang ditunjuk. itulah hubungan keduanya.

sejatinya semua terdiri dari sesuatu, semua mengalami sesuatu. "sesuatu" itu secara kebenaran konvensional adalah segala sesuatu yg berkondisi adalah tidak kekal, tidak sempurna, tidak memuaskan dan segala sesuatu baik yang berkondisi dan tidak berkondisi tanpa inti.

juga ada sesuatu hukum yang berlaku bagi semua, dimana saja, kapan saja dan di alami siapa saja. sang buddha memberikan kebenaran konvensional pada sesuatu itu sebagai hukum 4 kebenaran mutlak(4km, tilakkhana, paticcasamuppada, kamma & punnabhava). yang lain memberikan kebenaran konvensional yang berbeda-beda pada hukum itu seperti kehendak yang maha kuasa dll. manakah yang benar-benar mewakili ?

last but not least, gunakan fungsi  dari kebenaran konvensional secara bijak jangan melekat ataupun menolak karenanya. benar kata shakspeare "bunga mawar walaupun tanpa nama tetap harum baunya" namun tentunya kita perlu menamakkanya mawar atau rose atau apapun untuk membedakkannya dengan yang berbeda harumnya.

bagaimana Encarta, tambah bingung tidak ?
 
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 06 April 2009, 11:13:49 AM
^lykim = gak usa ditambahin aye sudah bingung wakkaaaa
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: avatar on 06 April 2009, 12:27:59 PM
salam utk semuanya...
 _/\_
wah sy baca dari awal sampe terakhir ini......semua tulisannya keren2...
sampe-sampe saya bingung jg sebenernya mana yang bener-bener "kebenaran sejati"

Coba mungkin bisa disederhanakan.....
contoh2nya jg dibuat sederhana......
kl terlalu tinggi ......saya nd bs nangkep tuh.....:)

contoh gampang : makan banyak pasti kenyang....
ini contoh yg simpel tapi gmana penjelasan dalam hidup.... :-?

thanks atas topik yg menarik ini...
 _/\_
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: g.citra on 06 April 2009, 12:52:05 PM
Quote
apa itu kebenaran sejati?

Proses perubahan karena waktu, tempat dan kondisi...
contoh: tua, sakit dan mati...
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: markosprawira on 06 April 2009, 01:38:39 PM
[at] markosprawira,

- pengajaran guru Buddha untuk awam (jalan umum/hinayana) agar dapat mengenali terlebih dahulu/mengetahui, membedakan dan menanggalkan/melepaskan ikatan pandangan salah kelekatan/ikatan pada atta diri yang salah yang anicca anatta
- 'tuk menuju pengenalan yang sejati,

Realitas/kenyataan kebenaran sejati diluar dari sifat kesementaraan/kekhayalan, persepsi muncul dari semua spekulasi (bertumpu) pada (sifat) kesementaraan, tetapi kebenaran (sejati) adalah (keberadaan) kebenaran yang tak berubah.
klo persepsi, ajaran guru Buddha tentang Udanna VIII.3 berarti persepsi juga, yang berarti (menurut pemahaman awam) semua (urutan) ajaran guru Buddha persepsi jugakah?


semoga mendapat pencerahan
good hope and love
ur friend, coeda


Boleh tahu apa yg dimaksud dengan persepsi/sanna?

apakah dalam kebenaran sejati, tidak ada persepsi/sanna?

Agar lebih jelas, berikut saya quote pernyataan anda diatas
Quote
begitulah mereka yang tercerahkan memandang sebagaimana adanya

Apakah dalam "memandang sebagaimana adanya", disana tidak ada persepsi?
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: markosprawira on 06 April 2009, 01:44:50 PM
saya tau apa itu kebenaran sejati yaitu: abis makan kenyang :D

ya kebenaran sejati adalah apa yang kita alami, tanpa konsep tentunya. untuk memudahkan, membedakan, menyamakan dan sebagainya dipakailah kebenaran secara konvensional. kebenaran secara konvensional ini yang melahirkan konsep, label dan semacamnya. kebenaran konvensional sebenarnya digunakan untuk mewakili kebenaran sejati. namun kebenaran konvensional bukanlah kebenaran sejati.
kebenaran konvensional bagaikan alat penunjuk, sedangkan kebenaran sejati adalah benda yang ditunjuk. itulah hubungan keduanya.

sejatinya semua terdiri dari sesuatu, semua mengalami sesuatu. "sesuatu" itu secara kebenaran konvensional adalah segala sesuatu yg berkondisi adalah tidak kekal, tidak sempurna, tidak memuaskan dan segala sesuatu baik yang berkondisi dan tidak berkondisi tanpa inti.

juga ada sesuatu hukum yang berlaku bagi semua, dimana saja, kapan saja dan di alami siapa saja. sang buddha memberikan kebenaran konvensional pada sesuatu itu sebagai hukum 4 kebenaran mutlak(4km, tilakkhana, paticcasamuppada, kamma & punnabhava). yang lain memberikan kebenaran konvensional yang berbeda-beda pada hukum itu seperti kehendak yang maha kuasa dll. manakah yang benar-benar mewakili ?

last but not least, gunakan fungsi  dari kebenaran konvensional secara bijak jangan melekat ataupun menolak karenanya. benar kata shakspeare "bunga mawar walaupun tanpa nama tetap harum baunya" namun tentunya kita perlu menamakkanya mawar atau rose atau apapun untuk membedakkannya dengan yang berbeda harumnya.

bagaimana Encarta, tambah bingung tidak ?
 

Penjelasan yg bagus bro..... disini dengan jelas bhw Konsep itu diperlukan namun janganlah dilekati.....

Yg sering salah kaprah adalah seolah2 kebenaran konvensional itu tidak diperlukan utk mengetahui kebenaran yg sesungguhnya

Padahal mereka yg berpendapat seperti ini, sesungguhnya sudah melekati kebenaran konvensional mereka sendiri

Tulisan anda sangat mencerahkan..tegas, lugas namun mudah dimengerti..... anumodana bro......
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: lykim176 on 06 April 2009, 02:18:15 PM
^ anu bro marcos kalo anumodana jawabnya apa yah ?
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: hadi.s886 on 13 April 2009, 05:03:28 PM
KEBENARAN (Sacca)


ADA 2 JENIS KEBENARAN, yaitu :

1.   KEBENARAN APA ADANYA (Paramatha-sacca/ Absolute/mutlak );

-  Kebenaran haruslah bersifat universal, Sebagai contoh, api adalah panas dan air adalah basah; mereka sudah begitu sebelumnya, begitu juga sekarang, dan akan begitu pula nantinya; ini tidak dapat disangkal atau dibantah.

-  Tidak terikat oleh waktu, baik waktu dulu, sekarang dan waktu yang akan datang, kebenaran ini tetap ada dan tidak berubah ataupun berbeda.

-   Tidak terikat oleh tempat, baik di suatu tempat atau di tempat lain, di Indonesia atau di planet Mars, kebenaran ini ada dan tidak berubah ataupun berbeda


2. KEBENARAN RELATIF (Sammuti-sacca , adalah Kebenaran yang masih terikat dengan waktu dan tempat. Kebenaran ini hanya ada berlaku di tempat tertentu dan waktu tertentu. )

Pencarian terhadap Kebenaran adalah seperti membawa sebuah lilin untuk mencari Matahari. Bukankah matahari selalu bersinar, apakah kita masih mencarinya atau tidak? Mengapa kita membuat segala sesuatu menjadi sebuah misteri? Kebenaran bukanlah sebuah gagasan; gagasan-gagasan tentang Kebenaran adalah bukan suatu Kebenaran. Setiap orang mempunyai gagasan tentang Kebenaran - yang mentah ataupun yang rumit - tetapi mereka biasanya bersifat subyektif, penggambaran yang berpusat pada diri./ego. Demikian pula kata "Kebenaran", adalah bukan kebenaran itu sendiri.

Salam Metta,

Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 14 April 2009, 09:11:05 AM
KEBENARAN (Sacca)


ADA 2 JENIS KEBENARAN, yaitu :

1.   KEBENARAN APA ADANYA (Paramatha-sacca/ Absolute/mutlak );

-  Kebenaran haruslah bersifat universal, Sebagai contoh, api adalah panas dan air adalah basah; mereka sudah begitu sebelumnya, begitu juga sekarang, dan akan begitu pula nantinya; ini tidak dapat disangkal atau dibantah.

-  Tidak terikat oleh waktu, baik waktu dulu, sekarang dan waktu yang akan datang, kebenaran ini tetap ada dan tidak berubah ataupun berbeda.

-   Tidak terikat oleh tempat, baik di suatu tempat atau di tempat lain, di Indonesia atau di planet Mars, kebenaran ini ada dan tidak berubah ataupun berbeda


2. KEBENARAN RELATIF (Sammuti-sacca , adalah Kebenaran yang masih terikat dengan waktu dan tempat. Kebenaran ini hanya ada berlaku di tempat tertentu dan waktu tertentu. )

Pencarian terhadap Kebenaran adalah seperti membawa sebuah lilin untuk mencari Matahari. Bukankah matahari selalu bersinar, apakah kita masih mencarinya atau tidak? Mengapa kita membuat segala sesuatu menjadi sebuah misteri? Kebenaran bukanlah sebuah gagasan; gagasan-gagasan tentang Kebenaran adalah bukan suatu Kebenaran. Setiap orang mempunyai gagasan tentang Kebenaran - yang mentah ataupun yang rumit - tetapi mereka biasanya bersifat subyektif, penggambaran yang berpusat pada diri./ego. Demikian pula kata "Kebenaran", adalah bukan kebenaran itu sendiri.

Salam Metta,

Sabbe satta bhavantu sukhitatta


itu bukan kebenaran sejati.. cuma perbedahan
perbedahan panas , dingin, dll
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: hadi.s886 on 16 April 2009, 10:33:17 AM
Kebenaran Sejati yang masih bisa dibantah dan dianalogikan sebagai ini dan itu...Bukanlah Kebenaran Sejati,
Kebenaran Sejati sifatnya Mutlak dan Universal, Contohnya : Matahari......,semua orang akan merasakan bahwa matahari itu panas dan cahanya sangat terang. Api..., semua orang akan merasakan panasnya api dan akan terbakar jika terkena api, Air ....., semua orang akan basah jika disiram dengan air..... , Hukum Karma....., yang mempercayai atau tidak mempercayai adanya hukum karma Tetap akan menerima hasil dari perbuatannya sendiri ....dsb. Itulah contoh Kebenaran Sejati yang saya maksudkan., tidak terbantahkan dan bersifat Universal.

Sedangkan kalau kita membicarakan soal kebenaran sejati dalam agama , baik agama Buddha, Islam, kr****n, Kong Hu Cu, Tao...dll. sebenarnya kita sedang membicarakan Kebenaran Relatif, yaitu tergantung cara pandang , pengertian , kepercayaan dan pemahaman masing-2 dari para penganutnya, makanya bisa benar dan bisa salah..., benar menurut agama A tapi belum tentu benar bagi agama yang lainnya......

Salam Metta,

Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Title: Re: Kebenaran sejati?
Post by: ENCARTA on 16 April 2009, 02:02:59 PM
Kebenaran Sejati yang masih bisa dibantah dan dianalogikan sebagai ini dan itu...Bukanlah Kebenaran Sejati,
Kebenaran Sejati sifatnya Mutlak dan Universal, Contohnya : Matahari......,semua orang akan merasakan bahwa matahari itu panas dan cahanya sangat terang. Api..., semua orang akan merasakan panasnya api dan akan terbakar jika terkena api, Air ....., semua orang akan basah jika disiram dengan air..... , Hukum Karma....., yang mempercayai atau tidak mempercayai adanya hukum karma Tetap akan menerima hasil dari perbuatannya sendiri ....dsb. Itulah contoh Kebenaran Sejati yang saya maksudkan., tidak terbantahkan dan bersifat Universal.


Salam Metta,

Sabbe satta bhavantu sukhitatta


Sedangkan kalau kita membicarakan soal kebenaran sejati dalam agama , baik agama Buddha, Islam, kr****n, Kong Hu Cu, Tao...dll. sebenarnya kita sedang membicarakan Kebenaran Relatif, yaitu tergantung cara pandang , pengertian , kepercayaan dan pemahaman masing-2 dari para penganutnya, makanya bisa benar dan bisa salah..., benar menurut agama A tapi belum tentu benar bagi agama yang lainnya......


kebenaran sejati kayaknya tidak terikat dengan waktu, absolut, tak terbantahkan
betul benar sejati. bukan 1 + 1 = 2 , bukan 1 + 1 = 0 , tapi 1 + 1 = betul :P