Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme dan Kehidupan => Lingkungan => Topic started by: Sukma Kemenyan on 03 August 2007, 01:17:28 AM
-
Haruskah ada "Perang" terhadap Pelecehan (yg melencengkan) Buddhism ?
Pelecehan yg bagaimana ?
1. Pelecehan yg melencengkan Figur Bodhisatta (contoh: Maitreya)
2. Pelecehan yg melencengkan Ajaran Buddhism (contoh: SatyaBuddha/DarkZen/etc)
Perang yg bagaimana ?
1. Perang yg menyudutkan kalau mereka telah melenceng dari Buddhism
2. Perang yg menyudutkan kalau Tuhan YME itu tidak ada pada Buddhism
3. Perang yg menyudutkan kalau Ritual-ritual yg mereka lakukan tidak ada di Buddhism
Jikalau harus... mengapa ?
Jikalau tidak... mengapa ?
-
menurut gw sich gak usah kali yak..
biar kt jalan dijalan masing2
-
^ logh... bukannya itu berarti suatu saat nanti...
Buddhism bakalan dihancurkan oleh "Mangkuk Buddha" ?
-
kgk akan hancur selama anda menjalankan ajarannya
-
perang disini itu yg gmana? bunuh2an? bakar2an? kalo yg kayak gituan mah jangan lar...melanggar Sila tuh...tapi kalo perangnya melalui cara halus..contohnye Dhammadesana, membuat Dhammaduta..why not gitu loh?
-
perasaan gue udah sebutin dech perang yg gmana yg gw maksud...
Perang yg bagaimana ?
1. Perang yg menyudutkan kalau mereka telah melenceng dari Buddhism
2. Perang yg menyudutkan kalau Tuhan YME itu tidak ada pada Buddhism
3. Perang yg menyudutkan kalau Ritual-ritual yg mereka lakukan tidak ada di Buddhism
-
maksudnya proses perang itu kali bos
-
Sebenernya seh kaga usah mbah. Soalnya sang Buddha pun gw rasa tdk pernah menghina ajaran lain.
-
khan ajaran lain...
nah ini ajaran Buddhism sendiri yg dipecah... (en di plesetin)
so... ?
-
Menurut sy, konsep Buddhist lebih kepada perang pd diri sendiri, menaklukan diri sendiri, itulah pemenang sejati.
-
IMO,
Tidak perlu. itu cenderung tidak membawa kemajuan batin. Bahkan menambah kesombongan dan kebencian.
Dilema kan, disatu sisi melekat pada buddhism yg kita anut tetapi ini demi mahluk lain juga (menjaga dhamma).
-
WAR IS HELL
-
perang yg harus dilakukan menurut saya adalah perang informasi...
jaman sekarang kekuatan marketing sangat berpengaruh. tak terhitung banyaknya disinformasi ditembakkan ke arah buddhisme. mulai dari berhala, atheis, neraka surga, kuno, gak selamat, dll.
berperanglah dengan menyebarkan informasi yg benar. tambahkan daftar disinformasi di bawah dan sebarkan sebanyak mungkin:
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php/topic,125.0.html
tentu saja niat perang di sini sebenarnya adalah cinta kasih anda, bukan ego ataupun benci...
-
setuju dgn morpheus...
berikan informasi yg benar, bukan sekedar menambah ego, tp untuk kepentingan semua org yg belajar ajaran buddha.
-
ah, setuju setuju mulu, nulisnya yg banyak dong, kasih pencerahan ke kita2 ^-^
saya pengen mengcounter sedikit cara berpikir "cinta damai" yg sering saya temui pada buddhis.
kalau anda mengetahui suatu kebohongan ataupun disinformasi disampaikan didepan mata anda dan anda diam saja, maka berarti anda tidak punya cinta, anda tidak punya kasih. kalo rekan anda yg beragama lain menyampaikan suatu informasi yg keliru (di agama lu gak ada keselamatan, satu2nya jalan keselamatan ada di asisten babe gua) dan anda diam saja, berarti anda sedikit banyak berperan menyesatkan orang lain dan juga membantu menyebarkan disinformasi tersebut.
buddha dulu berkelana selama puluhan tahun menyampaikan apa yg menurutnya benar dan beliau tidak diam saja melihat informasi2 keliru yg beredar di masyarakat india saat itu. tentu saja cara beliau tidaklah memaksa. tugasnya menyampaikan informasi yg benar, diterima atau tidak itu urusan nanti, yg penting tugasnya adalah untuk menyampaikan kebenaran sudah terlaksana...
dan sekali lagi, niat di sini amatlah penting. saya melihat cukup banyak "evangelis2" buddhis yg terlalu bernapsu "menyikat" pandangan2 keliru bahkan sampai offensif. sebarkanlah informasi yg benar dengan cinta kasih, bukan karena ego dan benci.
ada satu cerita yg saya ingat. seseorang bertanya kepada sang guru, "kalo anda memang sudah tercerahkan, tidak memiliki ego dan kepentingan pribadi lagi, kenapa sekarang anda berkelana menyebarkan ajaran anda?". sang guru menjawab, "tanyakan pada sang bunga, kenapa dia menyebarkan bau wangi?".
saya pikir begitu juga dalam menyebarkan informasi yg benar dan mematahkan disinformasi. anda hanyalah bunga yg (mau tidak mau) berbau wangi... tidak ada niat lain...
-
Intinya yang ingin disampaikan Sdr. Morpheus adalah bersikap Asertif bukan ?
-
intinya yg ingin saya sampaikan adalah jangan takut buka mulut... speak out!
-
Buka mulut jg percuma, conto anda pastinya punya keyakinan sendiri, apakah akan dipertahankan? Ada yang mengajak dari aliran lain apa mau? Orang lain jg sama.
-
ga percuma, minimal yg ngajakin tau kl kita punya pemikiran/konsep yg berbeda.
kl orgnya msh bisa berpikir jernih, mungkin malah dia yg tertarik ;D
-
Merekapun berpandangan yg sama.
-
bang ryu,
sekali lagi, pointnya di sini bukan main menang2an, trus orang berubah pendapat menjadi sama dengan kita...
pointnya di sini adalah membagikan kasih anda kepada orang2 yg salah mengerti, yg tidak mendapatkan informasi yg benar dengan cara memberikan informasi yg benar, meluruskan informasi keliru. urusan diterima atau gak diterima, setuju atau gak setuju, itu terserah pendengar anda. yg penting adalah anda tidak berpangku tangan terhadap penyebaran informasi keliru, plintiran2 maupun trik2 marketing pihak luar. diam berarti ikut berpartisipasi dalam penyebaran informasi keliru...
ingat sekali lagi, kita bukan pengen convert orang kr****n, islam, hindu atau atheis menjadi buddhis, melainkan memberikan pengertian yg benar mengenai buddhisme kepada orang kr****n, islam, hindu atau atheis...
bukan perang, bukan adu kenceng urat leher, bukan adu kecepatan lidah... hanya memberikan informasi yg benar... diterima atau tidak, dimengerti atau tidak, itu urusan pendengarnya, bukan urusan anda... setelah dijelaskan, menjadi mengerti dan menghargai perbedaannya, itu sudah sangat bagus... menjadi penasaran dan tertarik buddhisme, itu ekstra dan surprise...
guru kita, sang buddha sudah memberikan teladan dan contoh yg sangat jelas.
sang buddha speak out!
masa muridnya maen ngomong dalem ati doang?
-
Ya membagikan kasih toh bukan dengan pandangan benar saja, bisa dengan cara lain, kalau ngambil conto dari agama lain : Jadilah Garam Dunia" / "Jadilah Terang". Semua pemeluk agama tho sama Manusia yang "lahir Tua Sakit Mati, so manfaatkanlah waktu kita sebaik2nya.
-
Ya membagikan kasih toh bukan dengan pandangan benar saja, bisa dengan cara lain
saya kurang mengerti respon anda...
betul, saya setuju banyak cara membagikan kasih...
konteksnya dalam hal ini anda melihat orang2 korban disinformasi dan orang2 terinfeksi disinformasi ini ikut menyebarkannya ke orang2 lain. apa yg anda lakukan? dalam hal ini tentu saja meluruskan dan memberikan informasi yg benar adalah satu2nya cara. apakah ada cara lain? apakah salahnya meluruskan disinformasi?
-
Memang tidak salah sih, semua orang pasti ingin saling berbagi "kabar bahagia" yang dimilikinya, Tapi semua kan ada prosesnya, Sesuai dengan hukum karma dan yang lainnya, misalkan ada orang yang menderita/terbebani masalah, dan dia merasa ada agama yang cocok buat dia dan memberikan harapan juga tujuan hidup lebih baik apakah salah? apakah kita harus bilang agama kamu salah?
Ada agama yang mungkin bagi agama Buddha salah tapi apabila agama itu memberikan kebahagiaan untuk dia tidak masalah kan?
-
anda salah mengerti...
saya ulangi lagi.
kita bukan melakukan offensif mengoreksi keyakinan orang lain. emangnya kurang kerjaan?
saya tekankan lagi, saya mengajak buddhis untuk speak out meluruskan pengertian keliru mereka mengenai buddhisme. sama sekali bukan meluruskan apa yg mereka yakini. kita tau rasanya diperlakukan intoleransi seperti itu. saya mengerti banyak buddhis trauma diperlakukan seperti itu, terutama dari kristian. kita tidak ingin menirunya. sama sekali bukan itu...
mmmm, susah juga bikin kita dimengerti...
gampangannya mungkin percakapan berikut:
chris: "hei budi. gimana kalo ntar minggu ikut saya ke gergaji. di sana kamu bakal diselamatkan. saya tau kamu menyembah berhala, (kata pend*** saya) itu menduakan tuhan. tuhan bakal murka dan memasukkan kamu ke neraka. gimana? ikut?
budi: "ah gak ah, males"
budi dalem hati mikir, "ah kamu gak tau buddhisme sedikitpun, tapi saya malas ah ngomong ama orang ginian"
kalo yg speak out:
chris: "hei budi. gimana kalo ntar minggu ikut saya ke gergaji. di sana kamu bakal diselamatkan. saya tau kamu menyembah berhala, (kata pend*** saya) itu menduakan tuhan. tuhan bakal murka dan memasukkan kamu ke neraka. gimana? ikut?
budi: "ah, itu gak bener. menurut saya, buddhis itu tidak menyembah apapun. buddhis tidak memohon2 kepada apapun. buddhis gak menuhankan patung kok."
chris: "oh ya? saya kok baru tau ya. padahal kata pend*** saya itu menyembah patung"
budi: "bukan. itu cuman cara kita pay respect sama guru kita yg mengajarkan ajaran yg sangat indah. kayak kamu liat foto pacar, timbul rasa cinta sampe kiss2 fotonya, kan? sama, buddhis juga menghormati sekali sama buddha, jadi melakukan penghormatan. hanya saja dalam tradisi india, menghormati guru dilakukan dengan cara namaskara"
chris: "oh gitu ya? saya salah dong. ya udah. bye"
budi dalem hati dengan perasaan bahagia: "akhirnya satu lagi yg mengerti tradisi buddhis. satu lagi korban disinformasi pend*** tersembuhkan".
dah chris pun tetap ke gergaji setiap minggu. tidak ada yg berubah di sini... kecuali chris mulai menghargai perbedaan agamanya dengan buddhisme.
-
Oh ya? apa pernah coba?
-
Oh ya? apa pernah coba?
sangat sering!!!
-
anda salah mengerti...
saya ulangi lagi.
kita bukan melakukan offensif mengoreksi keyakinan orang lain. emangnya kurang kerjaan?
saya tekankan lagi, saya mengajak buddhis untuk speak out meluruskan pengertian keliru mereka mengenai buddhisme. sama sekali bukan meluruskan apa yg mereka yakini. kita tau rasanya diperlakukan intoleransi seperti itu. saya mengerti banyak buddhis trauma diperlakukan seperti itu, terutama dari kristian. kita tidak ingin menirunya. sama sekali bukan itu...
mmmm, susah juga bikin kita dimengerti...
gampangannya mungkin percakapan berikut:
chris: "hei budi. gimana kalo ntar minggu ikut saya ke gergaji. di sana kamu bakal diselamatkan. saya tau kamu menyembah berhala, (kata pend*** saya) itu menduakan tuhan. tuhan bakal murka dan memasukkan kamu ke neraka. gimana? ikut?
budi: "ah gak ah, males"
budi dalem hati mikir, "ah kamu gak tau buddhisme sedikitpun, tapi saya malas ah ngomong ama orang ginian"
kalo yg speak out:
chris: "hei budi. gimana kalo ntar minggu ikut saya ke gergaji. di sana kamu bakal diselamatkan. saya tau kamu menyembah berhala, (kata pend*** saya) itu menduakan tuhan. tuhan bakal murka dan memasukkan kamu ke neraka. gimana? ikut?
budi: "ah, itu gak bener. menurut saya, buddhis itu tidak menyembah apapun. buddhis tidak memohon2 kepada apapun. buddhis gak menuhankan patung kok."
chris: "oh ya? saya kok baru tau ya. padahal kata pend*** saya itu menyembah patung"
budi: "bukan. itu cuman cara kita pay respect sama guru kita yg mengajarkan ajaran yg sangat indah. kayak kamu liat foto pacar, timbul rasa cinta sampe kiss2 fotonya, kan? sama, buddhis juga menghormati sekali sama buddha, jadi melakukan penghormatan. hanya saja dalam tradisi india, menghormati guru dilakukan dengan cara namaskara"
chris: "oh gitu ya? saya salah dong. ya udah. bye"
budi dalem hati dengan perasaan bahagia: "akhirnya satu lagi yg mengerti tradisi buddhis. satu lagi korban disinformasi pend*** tersembuhkan".
dah chris pun tetap ke gergaji setiap minggu. tidak ada yg berubah di sini... kecuali chris mulai menghargai perbedaan agamanya dengan buddhisme.
Itu nama nya Asertif Bro Morph.. Makanya saya bingung tadi Anda mengatakan blak2an
-
Itu nama nya Asertif Bro Morph.. Makanya saya bingung tadi Anda mengatakan blak2an
di mana saya pernah bilang blak2an? :??
saya hanya melihat kecenderungan buddhis selalu takut dan berusaha menghindari konflik. sungguh kasihan sekali kalo orang2 yg kena plintiran disinformasi kita biarkan begitu saja. mereka tidak tahu. kita mampu meluruskannya, kenapa diam saja?
-
Belakangan ini juga ada pengalaman begitu jg.
Teman menyangka buddhisme itu yg sembah patung #-o
Dia ada melihat dunia berbeda dari agamanya (dia Kelisten), saya bilang saja, wah itu ada didalam Buddhisme yg sudah diajarkan lebih dari 2500 tahun yang lalu. Dan masih banyak pandangan2x buddhis yang dia miliki saya coba luruskan pandangannya tentang Buddhisme.
Setidaknya dia sudah bisa menghargai Buddhisme sekarang :>-
-
Sorry. maksud saya blak2an itu terus terang..
Ya udah deh.. Hanya beda istilah saja..
Itu nama nya Asertif Bro Morph.. Makanya saya bingung tadi Anda mengatakan blak2an
di mana saya pernah bilang blak2an? :??
saya hanya melihat kecenderungan buddhis selalu takut dan berusaha menghindari konflik. sungguh kasihan sekali kalo orang2 yg kena plintiran disinformasi kita biarkan begitu saja. mereka tidak tahu. kita mampu meluruskannya, kenapa diam saja?
-
jempol buat anda, suhu =D>
temen baek saya suka nanya2 ttg buddhisme, tentu saja dari pandangannya yg penuh disinformasi. lama2 dia makin kaget begitu tau pemikiran buddhis yg sebenernya. sekarang dia agak bingung2 dikit sering mempertanyakan konsep dia sendiri :))
-
Kadang muncul permasalahan juga..
Apakah kita salah akibat kita, seseorang dari agama samawi menjadi goyah..
Kasian orang tuanya, nanti takutnya lingkungan akan mendiskrimasikan dia..
Kadang ini sering terbersit di pikiran saya.. Makanya biasanya bila seseorang bertanya mengenai Buddhism. Saya mengatakan bahwa konsep Buddhism berbeda dengan konsep agama Anda.
Sudah siap mendengarnya ? Saya hanya berpikiran untuk men-share-kan kepada Anda apa itu Buddhism sebagai wawasan.
jempol buat anda, suhu =D>
temen baek saya suka nanya2 ttg buddhisme, tentu saja dari pandangannya yg penuh disinformasi. lama2 dia makin kaget begitu tau pemikiran buddhis yg sebenernya. sekarang dia agak bingung2 dikit sering mempertanyakan konsep dia sendiri :))
-
Kadang muncul permasalahan juga..
Apakah kita salah akibat kita, seseorang dari agama samawi menjadi goyah..
Kasian orang tuanya, nanti takutnya lingkungan akan mendiskrimasikan dia..
saya pikir buddhisme itu terletak pada cara berpikir dan paradigma yg mengutamakan kebebasan berpikir. kemerdekaan selalu menghasilkan kebaikan, apapun caranya. berbeda dengan yg sebaliknya...
-
jempol buat anda, suhu =D>
temen baek saya suka nanya2 ttg buddhisme, tentu saja dari pandangannya yg penuh disinformasi. lama2 dia makin kaget begitu tau pemikiran buddhis yg sebenernya. sekarang dia agak bingung2 dikit sering mempertanyakan konsep dia sendiri :))
Suhu morph, kalo yg ini bilang dia tipe orang terima jadi dan nga ambil pusing. Yah percaya sama Mr T dia saja lah :)) (terlepas bahwa dia sadar banyak konsep dia yg dipertanyakan). Bahasa kerennya "ignorance" :D
ps: dia juga sempat bilang sama saya, gimana kalo percaya sama mr J juga. Yah setali 2 uang lah. Kiri kanan ok :))
-
Idealnya memang seperti itu..
Tapi permasalahannya kita hidup bermasyarakat.
Apa yang kita ucapkan berpengaruh kepada orang lain.
Apakah bukan merupakan karma buruk akibat ucapan kita
Seseorang menjadi terpengaruh dan meninggalkan keluarganya.
Tentu keluarga yang ditinggalkan akan menjadi sedih..
Kadang muncul permasalahan juga..
Apakah kita salah akibat kita, seseorang dari agama samawi menjadi goyah..
Kasian orang tuanya, nanti takutnya lingkungan akan mendiskrimasikan dia..
saya pikir buddhisme itu terletak pada cara berpikir dan paradigma yg mengutamakan kebebasan berpikir. kemerdekaan selalu menghasilkan kebaikan, apapun caranya. berbeda dengan yg sebaliknya...
-
Idealnya memang seperti itu..
Tapi permasalahannya kita hidup bermasyarakat.
Apa yang kita ucapkan berpengaruh kepada orang lain.
Apakah bukan merupakan karma buruk akibat ucapan kita
Seseorang menjadi terpengaruh dan meninggalkan keluarganya.
Tentu keluarga yang ditinggalkan akan menjadi sedih..
yg saya maksudkan, buddhisme itu berperanan pada level paradigma, bukan pada level tradisi, budaya dan masyarakat. dia bisa saja berpikiran merdeka ala buddhisme, tapi gak meninggalkan kebiasaan sehari2. tidak ada keluarga yg harus ditinggalkan.
buddhisme bukan datang untuk memisahkan anak dan ibunya, suami dari istrinya (morph 13:666) :)) :)) :))
-
buddhisme bukan datang untuk memisahkan anak dan ibunya, suami dari istrinya (morph 13:666) :)) :)) :))
Mentang2 avatarnya gambar "itu" jadi ya berbau "itu" juga ayat "suci" di post nya.. :))
Saya sependapat. Karena Dhamma itu universal dan luas. Banyak hal2 yang penting bisa diterapkan dengan Buddhism oleh yang bukan Buddhism. Saya pernah mengajari teman muslim saya meditasi dengan objek pernafasan dan hasilnya mereka makin menerima Buddhism. :)
-
Mentang2 avatarnya gambar "itu" jadi ya berbau "itu" juga ayat "suci" di post nya.. :))
<sinting mode=on>
saya hanya belajar dari ucapan suheng saya berikut:
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas
bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku
datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan ibunya,
menantu perempuan ibu mertuanya, dan musuh-musuh ialah orang-orang seisi
rumahnya." (Matius 10:34-36)
<sinting mode=off>
-
Mentang2 avatarnya gambar "itu" jadi ya berbau "itu" juga ayat "suci" di post nya.. :))
<sinting mode=on>
saya hanya belajar dari ucapan suheng saya berikut:
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas
bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku
datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan ibunya,
menantu perempuan ibu mertuanya, dan musuh-musuh ialah orang-orang seisi
rumahnya." (Matius 10:34-36)
<sinting mode=off>
Wow.. Kayaknya pernah baca di BB 8->
Btw jadi ingat film Omen 666 dan Friday 13th
-
Tapi permasalahannya kita hidup bermasyarakat.
Apa yang kita ucapkan berpengaruh kepada orang lain.
Apakah bukan merupakan karma buruk akibat ucapan kita
saya ga setuju dgn yg ini :-?
bukankah karma buruk datangnya dr niat?
kl niatnya untuk memberikan penjelasan yg benar, dr mana karma buruknya?
justru kl orgnya yg memisahkan diri de keluarga, karma buruknya ya dr org itu/keluarganya sendiri, udah bukan dr hedi.
-
Tapi permasalahannya kita hidup bermasyarakat.
Apa yang kita ucapkan berpengaruh kepada orang lain.
Apakah bukan merupakan karma buruk akibat ucapan kita
saya ga setuju dgn yg ini :-?
bukankah karma buruk datangnya dr niat?
kl niatnya untuk memberikan penjelasan yg benar, dr mana karma buruknya?
justru kl orgnya yg memisahkan diri de keluarga, karma buruknya ya dr org itu/keluarganya sendiri, udah bukan dr hedi.
Hm.. Iya sih.. Ya kadang perasaan bersalah itu suka muncul.. :D
-
kl niat memberi pandangan yg benar/membetulkan pandangan yg salah, trus terjerumus semakin masuk dalam debat/diskusi yg mendalam sampe mengeluarkan berbagai kata mutiara yg indah, gimana ? ............................................. :whistle: [ini sering terjadi diforum/millis]
kamma/karma buruk ga tuh ?
misalkan neh, jika ada anak pindah ke agama K, trus dia ribut ma keluarganya, orang tuanya, itu dibenarkan ga ? belum lg ada acara pelecehan/menjelekkan agama keluarga dia [biar yg lain ngikut dia percaya Mr. Y], apakah emang benar tuh ayat (morph 13:666), katanya sih gtu ya... ini perang keluarga kali ye.
-
kl niat memberi pandangan yg benar/membetulkan pandangan yg salah, trus terjerumus semakin masuk dalam debat/diskusi yg mendalam sampe mengeluarkan berbagai kata mutiara yg indah, gimana ? ............................................. :whistle: [ini sering terjadi diforum/millis]
kalimat diatas ini kontradiksi...
saat seseorang terjerumus kepada debat yg gak sehat, berarti motivasinya bukan lagi cinta, melainkan memberi makan ego ;)
misalkan neh, jika ada anak pindah ke agama K, trus dia ribut ma keluarganya, orang tuanya, itu dibenarkan ga ? belum lg ada acara pelecehan/menjelekkan agama keluarga dia [biar yg lain ngikut dia percaya Mr. Y], apakah emang benar tuh ayat (morph 13:666), katanya sih gtu ya... ini perang keluarga kali ye.
lah, itu kan udah jelas...
udah saya bilang buddhisme bukan datang untuk memisahkan anda dari anggota keluarga (morph 13:666), tapi di tempat lain (baca: samawi) kan sebaliknya ;D
-
mayoritas umat non-Buddhis pasti nganggepnya gitu... bahkan Buddhis ktp juga banyak yang ga tau ajaran Buddha sebenarnya (kaya ortu gw, prakteknya tao & konghucu)...
kita punya rupang, mereka punya salib,
coba hancurin buddha rupang, injek"... ada yang bakal marah ga?
coba hancurin salib, injek"... ada yang bakal marah ga?
-
Engga.
-
kalo gw seh marah, buset dah beli rupangnya nyisihin uang jajan kan itu :))
-
seharusnya pertanyaannya gak berhenti sampai di situ...
kalo ada yg hancurin dan injek2 patung buddha, apa yg akan anda lakukan?
a. diem sambil ngutuk
b. kabur
c. nanya alasannya dan menjelaskan apa yg tidak dimengerti si vandal
bagaimana perasaan anda?
a. marah
b. takut
c. kasian
-
aku pilih c dan c...
kalopun pilih a dan a adalah karena sayang duitnya buat beli tuh patung... (kalo punya gw) :))
makasih morph tambahannya... _/\_
-
kalo gw, ku tinggal pegi aja... itu kan patung, bukan Buddha kan ?
kalo Tipitaka di bakar n di kencing-i, ya tinggal di siram air aja, kan berasap nimbulkan polusi, itu bukan Dhamma tapi buku, Dhamma tidak terbatas pd buku, Dhamma itu ada didalam praktek kita... :D
-
Pilih d=geleng2. Kasian ga ada kerjaan, beraninya sama patung.
-
berpikir... "ya ampunnn... kok bisa segitu bencinya sih sama patung doang..." ;D
-
ikutan kasih comment ya ttg hal ini.
saya setubuh eh setuju dgn pendapat bro Morpheus. ;D
kita yang belajar Buddhism seharusnya bersikap aktif dalam memberi penjelasan yang benar ttg Buddhism.
jadi inget tour kemarin ke Tibet, saya sempet jd tukang koreksinya tour leader. :))
penjelasan2 yg diberikan oleh tour leadernya ttg Buddhism simpang siur dan rancu (menurutku).
karena kebanyakan peserta tour non-Buddhism dan kalaupun ada, buddhis ktp (istilahnya ya).
i berusaha meluruskan informasi2 yg disampaikan ke seluruh peserta, agar mereka punya pemahaman yg tepat ttg Buddhism.
penjelasan yg diberikan oleh tour leader (kurang lebihnya) :
Buddhis di Tibet aliran Tantrayana, di Indonesia contohnya ferry. Bhiksunya boleh nikah ::) , dsb...
langsung gw cut omongannya, and jelasin istilah2 Tibet :
La ma = Guru; ge long = samanera (calon bhante); ge dun = bhante, rinpoche = yang berharga.
Guru tidak harus seorang bhante. yang namanya bhante (dalam aliran Buddhism manapun) mana boleh nikah.
Guru (dgn realisasi/pencapaian tertentu) mengajar, lalu ketika mau meninggal, menuliskan pesan terakhir kpd murid2nya, trs dicari reinkarnasinya, lalu diuji, kalo lulus, yg ditemukan ini disebut tulku (Lama yang bereinkarnasi), biasanya dipanggil rinpoche. rinpoche blm tentu seorang bhante. di dunia saat ini ada lebih dr 100.000 rinpoche, mo cari yg mana ? :))
trs gw bilangin jg ama mrk: org indo itu kubu (dusun/ndeso), jarang liat bhante. jd di Tibet musti puas2in liat bhante.
soalnya kan di Potala Palace (Istana Potala) itu tempat tinggalnya 5.000 org Bhikshu, wihara; sekolah; universitas; pusat spiritual; sekaligus kantor pemerintahan HH Dalai Lama (pada masa pemerintahannya), dsb.
hasilnya positif koq. semua peserta tour (yg 1 bus dgn i) jd respek dgn Buddhism.
positif thinking bro, ok? ;)
By : Zen
-
bang yakuza, anda layak dapet bintang =D>
-
Kalau Buddhis mau maju dan pro aktif kek bang yakuza ini, tentu banyak pandangan salah tentang buddhism bisa dikurangi.
Teruskan perjuanganmu bang Yakuza. Hayok kita jadikan bang yakuza ini sebagai suri tauladan kita semua dalam meluruskan pandangan salah dalam kehidupan sehari-hari. _/\_
-
bang yakuza, anda layak dapet bintang =D
Sekarang Hikoza jg Bang Yakuza nih? :)) ^:)^
-
terkadang disini nick orang bisa berubah impromptu 8)