Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Pengumuman => Perkenalan => Topic started by: mettalova on 28 November 2011, 03:38:12 PM
-
salam kenal semua :)
Metta di sini ingin mendalami buddhisme meskipun Metta bukanlah seorang Buddhis.
nggak apa-apa kan?
:x
-ML-
-
Hi juga,
salam kenal. Dengan senang hati menjadi teman diskusi.
-
Hi ML, gpp koq,.
Metta always welcome,.bukan Buddhis ya,.namanya aja udah Buddhis, Metta=Cintakasih ;D
ML, kesannya gimana gitu,.he he he,. :-[ :-[
welcome ML :-[
-
Salam kenalll metta :)
-
salam kenal juga metta...
semoga bisa sering2 berdiskusi dengan kami disini, tentunya dengan cara yang sehat ya...
_/\_
-
Selamat bergabung and Happy birthday ..
-
>all
iya terima kasih. wah kakak2 senior semua ini _/\_
sebenarnya banyak yang mau metta tanyakan kepada kakak2. mungkin satu-satu aja ya biar fokus.
gini nih,
kan umumnya orang merangkul agama karena turunan dari ortu (kakak2 juga?). nah, apakah agama yang kita anut (khususnya karena yang turunan itu) merupakan buah kamma dari kehidupan yang lalu?
mohon penjelasaannya ya,
:x
-ML-
-
tergantung juga...
kalau di kehidupan sebelumnya ia membuat tekad "semoga aku terlahir dalam kalangan umat agama X di kehidupan selanjutnya", dan jasa kebajikannya mencukupi untuk memenuhinya, maka ia memang bisa terlahir dalam kalangan agama X tersebut...
tapi kalau tidak membuat tekad sebelumnya, bisa saja ia terlahir menjadi anak dari orang tua penganut agama Y...
CMIIW..
saya buddhis tulen loh (hingga beberapa tahun yang lalu, saya masih buddhis keturunan)...
-
tergantung juga...
kalau di kehidupan sebelumnya ia membuat tekad "semoga aku terlahir dalam kalangan umat agama X di kehidupan selanjutnya", dan jasa kebajikannya mencukupi untuk memenuhinya, maka ia memang bisa terlahir dalam kalangan agama X tersebut...
tapi kalau tidak membuat tekad sebelumnya, bisa saja ia terlahir menjadi anak dari orang tua penganut agama Y...
CMIIW..
saya buddhis tulen loh (hingga beberapa tahun yang lalu, saya masih buddhis keturunan)...
hmm... metta ga tahu kehidupan sebelumnya metta gimana jadi nggak tahu harus gimana. soalnya sekarang lagi nggak sreg dengan agama yang sekarang metta peluk. ibadah rasanya hambar saja :(
kira-kira kenapa ya metta ini? rasanya seperti sedang berkondisi absence of faith gitu...
:x
-ML-
-
hmm... metta ga tahu kehidupan sebelumnya metta gimana jadi nggak tahu harus gimana. soalnya sekarang lagi nggak sreg dengan agama yang sekarang metta peluk. ibadah rasanya hambar saja :(
kira-kira kenapa ya metta ini? rasanya seperti sedang berkondisi absence of faith gitu...
:x
-ML-
buat apa pusing2 mikirin kehidupan masa lalu sist.. yang terpenting adalah perbuatan sekarang :)
coba sist ceritakan lebih detail kenapa tidak sreg dengan agama sist peluk sekarang & ibadah yang hambar itu seperti apa?
-
yah, kalau soal kehidupan masa lalu, tidak usah dipikirkan terlalu banyak...
jalani saja apa yang menurut anda sebagai yang terbaik...
kalau anda merasa ajaran agama anda agak kurang sreg, coba lebih dalami lagi ajaran agama anda, mana tahu setelah dipelajari lebih dalam, anda akan menemukan kecocokan anda dengan ajaran agama anda...
_/\_
-
salam kenal metta.
silahkan duduk, mau minum apa? ;D
gini nih,
kan umumnya orang merangkul agama karena turunan dari ortu (kakak2 juga?). nah, apakah agama yang kita anut (khususnya karena yang turunan itu) merupakan buah kamma dari kehidupan yang lalu?
semua yang kita alami itu adalah buah dari kondisi yang telah kita ciptakan sendiri. :)
hmm... metta ga tahu kehidupan sebelumnya metta gimana jadi nggak tahu harus gimana. soalnya sekarang lagi nggak sreg dengan agama yang sekarang metta peluk. ibadah rasanya hambar saja :(
saya juga g tau kehidupan selumnya saya seperti bagaimana. ;D
kalo metta merasa ada yang kurang sreg, coba dilihat lagi kurang sregnya itu karena apa?
apakah karna metta bosan, mungkin karena menjalani ibadah yang sama setiap hari, atau mungkin karena orang tua metta yang sering memaksa metta untuk beribadah, jadinya kurang iklas menjalaninya. :)
atau mungkin metta sendiri merasa ada yang kurang cocok dengan keyakinan yang sekarang metta jalani. metta boleh kok belajar keyakinan lain, mungkin sekedar mencari yang mana yang lebih pas dengan metta. :)
-
salam kenal metta.
silahkan duduk, mau minum apa?
Teh mawar satu cie :)
dulu aku mgk ikut akan agama keturunan,tp skr udah gaa..aku berharap metta bs mendapatkan yg terbaik,krn bila kita mengikuti ajaran orang tua,apa lg gaa sreg itu udah salah bgt..Lebih baik metta memilih mana yg sreg krn dlm agama buudha banyak sekali aliran..
-
kak will_i_am
> iya mungkin karena metta belum mendalami ajaran secara benar. nah saat itulah metta ketemu buddhism... lalu entah kenapa terasa sreg. jadinya ya dilematis :(
kak Menander kak hemayanti dan Ingyastuti
> mau minum teh hijau :)
iya dari dulu beribadah karena cuma takut dapet dosa bila tidak melakukannya. trus takut belajar agama lain karena nggak boleh ma keluarga dan teman. mereka bilang ntar metta bisa tersesat begitu.
:x
-ML-
-
Salam kenal metta ;D
-
Salam kenal metta ;D
Kami semua siap membantu metta untuk belajar :)
See you around...
-
wah, teh mawar dan teh hijau lagi g ada, adanya teh tawar. ;D
metta, kalo misalnya metta merasa lebih sreg dengan buddhism, menurut saya tidak ada salahnya jika metta belajar lebih jauh.
hanya saja, jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk berpindah agama, karena memang itu pasti akan menimbulkan kontra dari orang2 terdekat metta.
cobalah untuk mendalami dulu, ajaran Buddha itu universal kok, tidak harus metta beragama buddha lalu bisa bahagia, bisa menjalankan dhamma, yang tidak beragama buddha pun bisa, sebatas pencapaian duniawi. :)
tidak perlu pusing2, metta tetap bisa menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya metta kalau misalnya metta takut orang tua dan saudara2nya menjadi marah. belajarlah sedikit demi sedikit. :)
-
wah, teh mawar dan teh hijau lagi g ada, adanya teh tawar. ;D
metta, kalo misalnya metta merasa lebih sreg dengan buddhism, menurut saya tidak ada salahnya jika metta belajar lebih jauh.
hanya saja, jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk berpindah agama, karena memang itu pasti akan menimbulkan kontra dari orang2 terdekat metta.
cobalah untuk mendalami dulu, ajaran Buddha itu universal kok, tidak harus metta beragama buddha lalu bisa bahagia, bisa menjalankan dhamma, yang tidak beragama buddha pun bisa, sebatas pencapaian duniawi. :)
tidak perlu pusing2, metta tetap bisa menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya metta kalau misalnya metta takut orang tua dan saudara2nya menjadi marah. belajarlah sedikit demi sedikit. :)
ada contoh kasusnya nih cc...
saya pernah diberikan ceramah oleh seorang bhikkhu dari australia(kalo ga salah)...
di sekitar pertengahan ceramah, beliau mengatakan bahwa sesungguhnya beliau adalah seorang umat Ka****k...
yang ada disana mukanya semua pada :o :o :o ...
terakhir dikatakan, dia meyakini bahwa sang Buddha dan Y**** itu adalah saudara, karena sama2 mengajarkan kasih...
dan meskipun beliau seorang umat K******, beliau tetap menjalankan aturan2 dalam buddhism, bahkan mematuhi vinaya dan hidup layaknya seorang bhikkhu...
-
ada contoh kasusnya nih cc...
saya pernah diberikan ceramah oleh seorang bhikkhu dari australia(kalo ga salah)...
di sekitar pertengahan ceramah, beliau mengatakan bahwa sesungguhnya beliau adalah seorang umat Ka****k...
yang ada disana mukanya semua pada :o :o :o ...
terakhir dikatakan, dia meyakini bahwa sang Buddha dan Y**** itu adalah saudara, karena sama2 mengajarkan kasih...
dan meskipun beliau seorang umat K******, beliau tetap menjalankan aturan2 dalam buddhism, bahkan mematuhi vinaya dan hidup layaknya seorang bhikkhu...
:o :o :o
sebenarnya apa kriteria / syarat / apalah, sehingga seseorang bisa disebut beragama buddha???
apakah dengan upasaka/upasika, atau dengan menjalankan sila? baca paritta? meditasi? atau... melaksanakan jalan mulia berunsur 8? atau percaya kalau sang buddha itu adalah guru agung? atau apa?
atau hanya dengan mengatakan bahwa dirinya beragama buddha?
-
sepertinya dengan pengambilan tiratana sudah bisa dianggap sebagai seorang umat buddhis(CMIIW)...
-
M14ka
> salam kenal juga. punya kelinci ya? :)
rooney
> salam kenal juga. mohon bantuannya ya :)
kak hemayanti
> ga papa teh tawar dah. ngurangin gula ^-^
iya metta ga mau gegabah langsung ganti agama soalnya bisa bikin ribut keluarga ma teman-teman. kalau mendalami agama lain musti in secret soalnya kalau ketahuan pasti di sangka macem2. soalnya orang-orang di lingkungan metta sangat sensitif kalau bicara soal agama
kak will_i_am
> setahu metta tiap agama pasti ada deklarasi formal pemelukan suatu agama dan di saksikan oleh banyak orang. kalau agama metta sih begitu. kalau buddhism apa juga sama? eh CMWII itu apa ya kak?
:x
-ML-
-
kalo ritual begituan dalam buddhism, sepertinya upasaka-upasika deh. :)
tapi bagi saya pribadi ini juga g terlalu mengikat kok, banyak yang udah diupasaka tapi toh juga tingkahnya g berkualitas.
-
kalo ritual begituan dalam buddhism, sepertinya upasaka-upasika deh. :)
tapi bagi saya pribadi ini juga g terlalu mengikat kok, banyak yang udah diupasaka tapi toh juga tingkahnya g berkualitas.
iya kak setuju. kalau sebatas ritual aja nggak akan berkualitas hidupnya.
contohnya ya metta ini :(
kakak jadi buddhis sejak kecil ya?
:x
-ML-
-
kebetulan papa saya buddhis, tapi waktu kecil saya sering dibawa sama tante2 saya ke gereja. ;D
hanya saja, sejak ada pelajaran agama disekolah, jadinya saya balik ke vihara lagi. :)
-
kak will_i_am
> setahu metta tiap agama pasti ada deklarasi formal pemelukan suatu agama dan di saksikan oleh banyak orang. kalau agama metta sih begitu. kalau buddhism apa juga sama? eh CMWII itu apa ya kak?
:x
-ML-
kalau mau mendeklarasikan diri sebagai pemeluk agama buddha awam secara formal, saya rasa cukup mengucapkan tiratana saja...
kalau mau lebih formal, boleh dilakukan visudhi tisarana...
tapi tidak masalah kok mau formal atau tidak...
dalam agama buddha yang dipentingkan adalah praktek, seperti kata sis hema, ada juga orang yang sudah diupasaka juga masih tetap tidak baik orangnya...
seperti contoh saya diatas, ada juga bhikkhu yang agamanya Ka****k...
intinya, perbuatan kitalah yang menentukan siapa kita, bukan masalah keformalan...
CMIIW itu kepanjangan dari correct me if i'm wrong, artinya koreksi jika saya salah...
-
sepertinya dengan pengambilan tiratana sudah bisa dianggap sebagai seorang umat buddhis(CMIIW)...
Oh iya, baru sadar, ternyata saya ini belum pernah secara "resmi masuk" Buddhist.
Hanya ngaku-ngaku Buddhist :) Hanya kepo sendiri ke vihara ikut kebaktian :)
Sok-sok an lagi ngaku-ngaku Theravada :D
Di forum-forum internet berkoar2 juga sok tahu tentang Buddhism.
Hehehe
Oh iya, Metta tinggal dimana? Usia? Kul dimana? Suku? Mangnya sekarang agama apa?
*teteup usaha hahahaha
-
kalau mau mendeklarasikan diri sebagai pemeluk agama buddha awam secara formal, saya rasa cukup mengucapkan tiratana saja...
kalau mau lebih formal, boleh dilakukan visudhi tisarana...
tapi tidak masalah kok mau formal atau tidak...
dalam agama buddha yang dipentingkan adalah praktek, seperti kata sis hema, ada juga orang yang sudah diupasaka juga masih tetap tidak baik orangnya...
seperti contoh saya diatas, ada juga bhikkhu yang agamanya Ka****k...
intinya, perbuatan kitalah yang menentukan siapa kita, bukan masalah keformalan...
CMIIW itu kepanjangan dari correct me if i'm wrong, artinya koreksi jika saya salah...
iya praktik memang yang menentukan. thanks kak
Sl99
>met kenal :)
ga papa koar-koar asal benar dan dilaksanakan.
hihihi liat profile metta aja kak :P
makasih kakak2 wat pencerahannya ^:)^
ne metta mau tanya lagi seputar vegetarian. dulu setahu metta para bikkhu dilarang makan daging, jadi vegan. tapi pas kemaren baca-baca saat zaman ketika Buddha Gautama masih hidup, para bikkhu makan daging (bukan yang termasuk daging yang dilarang) nggak apa-apa. jadi bingung yang benar yang mana?
sebenarnya vegetarian itu memang diajarkan atau tidak? apa cuma diajarkan di aliran2 tertentu?
kalau iya, apa manfaat spiritual-nya?
:x
-ML-
-
ne metta mau tanya lagi seputar vegetarian. dulu setahu metta para bikkhu dilarang makan daging, jadi vegan. tapi pas kemaren baca-baca saat zaman ketika Buddha Gautama masih hidup, para bikkhu makan daging (bukan yang termasuk daging yang dilarang) nggak apa-apa. jadi bingung yang benar yang mana?
sebenarnya vegetarian itu memang diajarkan atau tidak? apa cuma diajarkan di aliran2 tertentu?
kalau iya, apa manfaat spiritual-nya?
Buddha membuat peratura vinaya yang isinya melarang bhikkhu makan daging atau ikan jika termasuk kategori sbb:
1.Melihat langsung pembunuhan hewannya dan bahwa masakan daging atau ikan itu khusus mau di persembahkan untuk bhikkhunya.
2.Bhikkhu tidak boleh memesan atau meminta kepada umat masakan dari daging atau ikan.
3.Umat memberitahu kepada bhikkhu bahwa : Bhante, saya mau bikin masakan dari hewan yang saya sembelih sendiri karena demi bakti kepada bhante, hal ini termasuk mendengar langsung dari umat, maka dilarang makan.
4.Bhikkhu merasa ragu-ragu apakah masakan daging atau ikan ini khusus untuk-ku.
diluar itu "diperbolehkan" karena tidak ada keinginan untuk membunuh, menyakiti mahluk lain dan daging tersebut hanya bersifat bangkai/benda mati
-
ada tambahan lagi 10 jenis daging yang tidak boleh dimakan oleh seorang bhikkhu, yaitu:
1. manusia=> karena dari sesama jenis
2 dan 3. ular dan anjing=>karena termasuk hewan menjijikkan
4 dan 5. kuda dan gajah=> karena termasuk kendaraan seorang raja
5-10. beruang, harimau, serigala, macan, singa=> karena jika dimakan dagingnya, akan membahayakan para yogi yang bermeditasi di hutan...
sebenarnya vegetarian itu tidak ada dalam aturan kebhikkhuan, bahkan pernah sekali murid sang buddha bernama devadatta menganjurkan sang buddha agar para bhikkhu makan vegetarian, tapi sang buddha menolaknya...
dan seperti kata bro menander, bhikkhu hanya dilarang makan daging ketika bhikkhu tersebut melihat, mendengar, ataupun mencurigai bahwa daging tersebut disajikan khusus untuknya..
-
Buddha membuat peratura vinaya yang isinya melarang bhikkhu makan daging atau ikan jika termasuk kategori sbb:
1.Melihat langsung pembunuhan hewannya dan bahwa masakan daging atau ikan itu khusus mau di persembahkan untuk bhikkhunya.
2.Bhikkhu tidak boleh memesan atau meminta kepada umat masakan dari daging atau ikan.
3.Umat memberitahu kepada bhikkhu bahwa : Bhante, saya mau bikin masakan dari hewan yang saya sembelih sendiri karena demi bakti kepada bhante, hal ini termasuk mendengar langsung dari umat, maka dilarang makan.
4.Bhikkhu merasa ragu-ragu apakah masakan daging atau ikan ini khusus untuk-ku.
diluar itu "diperbolehkan" karena tidak ada keinginan untuk membunuh, menyakiti mahluk lain dan daging tersebut hanya bersifat bangkai/benda mati
ada tambahan lagi 10 jenis daging yang tidak boleh dimakan oleh seorang bhikkhu, yaitu:
1. manusia=> karena dari sesama jenis
2 dan 3. ular dan anjing=>karena termasuk hewan menjijikkan
4 dan 5. kuda dan gajah=> karena termasuk kendaraan seorang raja
5-10. beruang, harimau, serigala, macan, singa=> karena jika dimakan dagingnya, akan membahayakan para yogi yang bermeditasi di hutan...
sebenarnya vegetarian itu tidak ada dalam aturan kebhikkhuan, bahkan pernah sekali murid sang buddha bernama devadatta menganjurkan sang buddha agar para bhikkhu makan vegetarian, tapi sang buddha menolaknya...
dan seperti kata bro menander, bhikkhu hanya dilarang makan daging ketika bhikkhu tersebut melihat, mendengar, ataupun mencurigai bahwa daging tersebut disajikan khusus untuknya..
hem... brarti nggak apa-apa ya makan daging asal tidak termasuk dalam kondisi2 di atas...
oh ya pas baca2 artikel ada istilah vegetaris (puasa kalo nggak salah). di situ disebutkan tidak boleh makan daging dan bawang-bawangan. sebenarnya hal itu bertujuan untuk melatih pengendalian nafsu atau memang untuk hal lain?
:x
-ML-
-
mungkin itu bukan dari buddhisme, tapi dari umat tao/kongfutse(CMIIW)
karena setahu saya tidak ada anjuran dalam buddhisme untuk makan vegetarian...
tapi kalau memang ingin makan vegetarian semata-mata demi cinta kasih kepada hewan, itu tidak masalah...
asal jangan vege buat pamer aja...
-
saya taruh referensinya dari kitab tipitaka ya..
1. DEMIKIANLAH YANG KUDENGAR. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Rājagaha di Hutan Mangga milik Jivāka Komārabhacca.
2. Kemudian Jivaka Komārabhacca mendatangi Sang Bhagavā, dan setelah bersujud kepada Beliau, ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Sang Bhagavā:
3. “Yang Mulia, aku telah mendengar ini: ‘Mereka menyembelih makhluk-makhluk hidup untuk Petapa Gotama; Petapa Gotama dengan sadar memakan daging yang dipersiapkan untukNya dari binatang-binatang yang dibunuh demi Beliau.’Yang Mulia, apakah mereka yang mengatakan demikian mengatakan apa yang telah diucapkan oleh Sang Bhagavā; dan tidak salah memahami Beliau dengan apa yang berlawanan dengan fakta? Apakah mereka menjelaskan sesuai dengan Dhamma sedemikian sehingga tidak memberikan peluang bagi celaan yang dapat dengan benar disimpulkan dari pernyataan mereka?” [369]
4. “Jivaka, mereka yang mengatakan demikian tidak mengatakan apa yang telah Kuucapkan, melainkan salah memahamiKu dengan apa yang tidak benar dan berlawanan dengan fakta.
5. “Jivaka, Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging seharusnya tidak dimakan; jika terlihat, terdengar, atau dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging seharusnya tidak dimakan dalam ketiga kasus ini. Aku katakan bahwa ada tiga kasus yang mana daging boleh dimakan; jika tidak terlihat, tidak terdengar, dan tidak dicurigai [bahwa makhluk hidup itu disembelih untuk dirinya]. Aku katakan bahwa daging boleh dimakan dalam ketiga kasus ini.
-
mungkin itu bukan dari buddhisme, tapi dari umat tao/kongfutse(CMIIW)
karena setahu saya tidak ada anjuran dalam buddhisme untuk makan vegetarian...
tapi kalau memang ingin makan vegetarian semata-mata demi cinta kasih kepada hewan, itu tidak masalah...
asal jangan vege buat pamer aja...
bukan dari buddhism? :o
tapi metta baca dari sini lho kak >>> http://dhammacitta.org/artikel/puasa-dalam-agama-buddha/
saya taruh referensinya dari kitab tipitaka ya..
wah tipitaka. makasih2 ;)
eh di sini menyediakan tipitaka online apa nggak ya? jadi pingin baca2
:x
-ML-
-
nah yang penjelasan pertama itu yang aliran theravada (sesepuh), metta.
puasa dalam agama buddha disebt juga uposatha. :)
pada hari itu umat buddha bertekad untuk menjalankan 8 sila (atthasila), penjelasannya udah ada di artikel itu kan.
yang vegetarian itu puasa lain lagi, dari aliran bukan theravada. :)
-
bukan dari buddhism? :o
tapi metta baca dari sini lho kak >>> http://dhammacitta.org/artikel/puasa-dalam-agama-buddha/
:x
-ML-
oh, berarti saya yang salah...
dan seperti pernyataan saya sebelumnya, tidak masalah kalau memang kita berniat untuk vege, kalau memang niat kita buat vege itu adalah semata-mata demi cinta kasihnya kepada hewan tersebut...
kalau vege tapi engga tau artinya apa, lebih baik tidak usah dilakukan...
wah tipitaka. makasih2 ;)
eh di sini menyediakan tipitaka online apa nggak ya? jadi pingin baca2
:x
-ML-
tipitaka itu banyak lho...
mau baca yang mana juga bingung nanti...
kalau buat pemula, mending baca yang ringan2 aja...
kalau kutipan yang saya ambil termasuk bacaan yang agak berat, dan agak susah dimengerti(saya sendiri masih agak susah membaca bacaan yang berat2)...
coba saja baca kitab jataka, atau dhammapada...
coba download jataka di sini (http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/jataka-volume-iv.pdf)
maaf, yang dhammapada salah taruh link..
nanti saya search lagi..
-
bisa jalan2 kesini met http://dhammacitta.org/dcpedia/DhammaCitta_Pedia
di kolom yang Memulai Buddhisme itu rasanya cukup bagus untuk pemula. :)
-
nah yang penjelasan pertama itu yang aliran theravada (sesepuh), metta.
puasa dalam agama buddha disebt juga uposatha. :)
pada hari itu umat buddha bertekad untuk menjalankan 8 sila (atthasila), penjelasannya udah ada di artikel itu kan.
yang vegetarian itu puasa lain lagi, dari aliran bukan theravada. :)
berarti memang dari suatu aliran ya kak...
oh, berarti saya yang salah...
dan seperti pernyataan saya sebelumnya, tidak masalah kalau memang kita berniat untuk vege, kalau memang niat kita buat vege itu adalah semata-mata demi cinta kasihnya kepada hewan tersebut...
kalau vege tapi engga tau artinya apa, lebih baik tidak usah dilakukan...
tipitaka itu banyak lho...
mau baca yang mana juga bingung nanti...
kalau buat pemula, mending baca yang ringan2 aja...
kalau kutipan yang saya ambil termasuk bacaan yang agak berat, dan agak susah dimengerti(saya sendiri masih agak susah membaca bacaan yang berat2)...
coba saja baca kitab jataka, atau dhammapada...
coba download jataka di sini (http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/jataka-volume-iv.pdf)
maaf, yang dhammapada salah taruh link..
nanti saya search lagi..
tujuan veggie mang untuk cinta kasih kepada hewan ya kak...
bisa jalan2 kesini met http://dhammacitta.org/dcpedia/DhammaCitta_Pedia
di kolom yang Memulai Buddhisme itu rasanya cukup bagus untuk pemula. :)
makasih kak. langsung metta cek _/\_
oh ya kalau boleh tahu kak will sama kak hema alirannya apa?
:x
-ML-
-
oh, berarti saya yang salah...
dan seperti pernyataan saya sebelumnya, tidak masalah kalau memang kita berniat untuk vege, kalau memang niat kita buat vege itu adalah semata-mata demi cinta kasihnya kepada hewan tersebut...
kalau vege tapi engga tau artinya apa, lebih baik tidak usah dilakukan...
tipitaka itu banyak lho...
mau baca yang mana juga bingung nanti...
kalau buat pemula, mending baca yang ringan2 aja...
kalau kutipan yang saya ambil termasuk bacaan yang agak berat, dan agak susah dimengerti(saya sendiri masih agak susah membaca bacaan yang berat2)...
coba saja baca kitab jataka, atau dhammapada...
coba download jataka di sini (http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/theravada/jataka-volume-iv.pdf)
maaf, yang dhammapada salah taruh link..
nanti saya search lagi..
banyak jenisnya ya? :o :o :o
kirain cuma satu kayak kitab suci agamanya metta.
:x
-ML-
-
iya metta. :)
saya sendiri saat ini lebih ke theravada, karena dari kecil memang belajarnya itu dan sampai sekarang masih merasa kalau itu yang paling cocok buat saya. :)
metta, tipitaka itu terbagi lagi menjadi 3 bagian:
vinaya pitaka yang isinya adalah aturan-aturan bagi para bhikkhu dan bhikkhuni
sutta pitaka isinya kumpulan dari kotbah2 Sang Buddha
abhidhamma pitaka yang isinya tentang filsafat
nah, sutta pitaka itu sendiri terbagi lagi menjadi 5 bagian:
Dīgha Nikāya
Majjhima Nikāya
Saṃyutta Nikāya
Aṅguttara Nikāya
Khuddaka Nikāya
dari sana juga masih ada bagian kecil2nya lagi metta. :)
liat di link yang saya kasi coba, bagian kanan atas.
-
banyak(sekali)...
tipitaka berasal dari kata "ti" yang artinya tiga, dan "pitaka" yang artinya keranjang...
jadi tipitaka itu artinya kita2 tiga keranjang...
berikut pembagiannya(maaf kalo enggak isi semua, soalnya engga tahu sih :)) :)) )
pembagian menjadi tiga ini terdiri dari:
1. vinaya pitaka yang berisi tentang aturan2 kebhikkhuan. terdiri atas:
A. Parajika
B. Pacittiya
C. Maha vagga (berisi tentang tata cara upacara2 buddhis dilakukan)
D. Cula vagga
E. Parivara (pengelompokan peraturan vinaya)
2. sutta pitaka, berisi tentang khotbah2 sang buddha. terdiri atas:
A. Digha Nikaya (berisi sutta panjang)
B. Samyutta Nikaya
C. Majjhima Nikaya (berisi sutta yang panjangnya menengah/sedang)
D. Anguttara Nikaya
E. Khuddaka Nikaya, yang terbagi lagi menjadi :
(i) Dhammapada(kumpulan syair sang buddha)
(ii) Udana(kata2 inspirasi sang buddha)
(iii) Jataka(cerita tentang kehidupan masa lalu sang buddha)
(iv) Nidesa
(v) Patisambhida Magga
(vi) Buddhavamsa(riwayat para buddha)
(vii) Apadana
(viii) Cariya Pitaka
(ix) Khuddakapatha
(x) Ittivuttaka (rangkuman khotbah yang didengar oleh khujjutara)
(xi) Theragatha(kumpulan syair oleh para thera/bhikkhu)
(xii) Therigatha(kumpulan syair oleh para theri/bhikkhuni)
(xiii) Vimanavatthu(cerita tentang para makhluk suci)
(xiv) Petavatthu (cerita tentang para makhluk peta/setan kelaparan)
(xv) Suttanipata
3. abhidhamma, yang membahas tentang filsafat dan metafisika buddhis. terdiri dari:
A. Dhammasangani (penggolongan dhamma)
B. Vibhanga (pemilahan paramattha dhamma/realitas ultimit/kenyataan absolut)
C. Dathukatha (pemaparan unsur2)
D. Puggala pannati (berbagai jenis manusia)
E. Kathavatthu (pokok pertentangan dalam bentuk tanya jawab)
F. Yamaka (penjelasan paramattha dhamma secara berpasangan)
G. Patthana (dua puluh empat pacaya)
-
cape-cape nulis, ternyata udah ditulis cc hema... :( :(
-
cape-cape nulis, ternyata udah ditulis cc hema... :( :(
loh gpp de, itu penjelasanmu lebih lengkap kan. :)
-
iya metta. :)
saya sendiri saat ini lebih ke theravada, karena dari kecil memang belajarnya itu dan sampai sekarang masih merasa kalau itu yang paling cocok buat saya. :)
metta, tipitaka itu terbagi lagi menjadi 3 bagian:
vinaya pitaka yang isinya adalah aturan-aturan bagi para bhikkhu dan bhikkhuni
sutta pitaka isinya kumpulan dari kotbah2 Sang Buddha
abhidhamma pitaka yang isinya tentang filsafat
nah, sutta pitaka itu sendiri terbagi lagi menjadi 5 bagian:
Dīgha Nikāya
Majjhima Nikāya
Saṃyutta Nikāya
Aṅguttara Nikāya
Khuddaka Nikāya
dari sana juga masih ada bagian kecil2nya lagi metta. :)
liat di link yang saya kasi coba, bagian kanan atas.
banyak(sekali)...
tipitaka berasal dari kata "ti" yang artinya tiga, dan "pitaka" yang artinya keranjang...
jadi tipitaka itu artinya kita2 tiga keranjang...
berikut pembagiannya(maaf kalo enggak isi semua, soalnya engga tahu sih :)) :)) )
pembagian menjadi tiga ini terdiri dari:
1. vinaya pitaka yang berisi tentang aturan2 kebhikkhuan. terdiri atas:
A. Parajika
B. Pacittiya
C. Maha vagga (berisi tentang tata cara upacara2 buddhis dilakukan)
D. Cula vagga
E. Parivara (pengelompokan peraturan vinaya)
2. sutta pitaka, berisi tentang khotbah2 sang buddha. terdiri atas:
A. Digha Nikaya (berisi sutta panjang)
B. Samyutta Nikaya
C. Majjhima Nikaya (berisi sutta yang panjangnya menengah/sedang)
D. Anguttara Nikaya
E. Khuddaka Nikaya, yang terbagi lagi menjadi :
(i) Dhammapada(kumpulan syair sang buddha)
(ii) Udana(kata2 inspirasi sang buddha)
(iii) Jataka(cerita tentang kehidupan masa lalu sang buddha)
(iv) Nidesa
(v) Patisambhida Magga
(vi) Buddhavamsa(riwayat para buddha)
(vii) Apadana
(viii) Cariya Pitaka
(ix) Khuddakapatha
(x) Ittivuttaka (rangkuman khotbah yang didengar oleh khujjutara)
(xi) Theragatha(kumpulan syair oleh para thera/bhikkhu)
(xii) Therigatha(kumpulan syair oleh para theri/bhikkhuni)
(xiii) Vimanavatthu(cerita tentang para makhluk suci)
(xiv) Petavatthu (cerita tentang para makhluk peta/setan kelaparan)
(xv) Suttanipata
3. abhidhamma, yang membahas tentang filsafat dan metafisika buddhis. terdiri dari:
A. Dhammasangani (penggolongan dhamma)
B. Vibhanga (pemilahan paramattha dhamma/realitas ultimit/kenyataan absolut)
C. Dathukatha (pemaparan unsur2)
D. Puggala pannati (berbagai jenis manusia)
E. Kathavatthu (pokok pertentangan dalam bentuk tanya jawab)
F. Yamaka (penjelasan paramattha dhamma secara berpasangan)
G. Patthana (dua puluh empat pacaya)
that's a lot to learn ;D
iya metta mau mulai yang ringan2 dulu :-[
makasih-makasih kakak 2 ^:)^ ^:)^ ^:)^
:x
-ML-
-
oh ya kalau boleh tahu kak will sama kak hema alirannya apa?
:x
-ML-
yang ini lupa dijawab...
saya alirannya sama dengan cici hema, theravada, karena merasa lebih cocok dengan theravada...
-
yang ini lupa dijawab...
saya alirannya sama dengan cici hema, theravada, karena merasa lebih cocok dengan theravada...
kami dari timur, aliran si sesat timur, ouw yong hong... ;D
-
kami dari timur, aliran si sesat timur, ouw yong hong... ;D
loh, bukannya anda tidak punya aliran??
saya bahkan tidak ingat kalau anda adalah buddhis.. ;D ;D
-
^:)^ kakak kakak ^:)^
menurut kakak2, berambisi atau memiliki keinginan untuk meraih atau mendapat sesuatu itu pada dasarnya baik atau tidak?
:x
-ML-
-
tergantung keinginan...
kalau ambisinya baik ya baik donk... :D
tapi ambisinya jangan ketinggian juga...
masa dari keluarga(maaf, hanya contoh) pas-pasan punya ambisi beli pesawat jet??
kalau ambisinya masih dalam lingkup yang bisa kita jangkau ya oke saja lah...
lagipula, memang sudah kodrat manusia untuk memiliki keinginan, mau gimana lagi??
-
tergantung keinginan...
kalau ambisinya baik ya baik donk... :D
tapi ambisinya jangan ketinggian juga...
masa dari keluarga(maaf, hanya contoh) pas-pasan punya ambisi beli pesawat jet??
kalau ambisinya masih dalam lingkup yang bisa kita jangkau ya oke saja lah...
lagipula, memang sudah kodrat manusia untuk memiliki keinginan, mau gimana lagi??
makasih kak will :)
misal dari kecil metta ingin sekali punya anjing. trus baru beberapa tahun lamanya baru dibeliin. oleh karena itu metta sangat sayang ma anjing tersebut dan takut banget kalau sampai kehilangan...
apakah karena ambisi terhadap anjing tersebut maka kemelakatan bisa muncul? gitu mungkin kak...
:x
-ML-
-
kakao juga punya anjink ;D
mettalova : emangnya wa tanyain
kakao :'( :'( :(
-
makasih kak will :)
misal dari kecil metta ingin sekali punya anjing. trus baru beberapa tahun lamanya baru dibeliin. oleh karena itu metta sangat sayang ma anjing tersebut dan takut banget kalau sampai kehilangan...
apakah karena ambisi terhadap anjing tersebut maka kemelakatan bisa muncul? gitu mungkin kak...
:x
-ML-
kalau itu memang sudah muncul kemelekatan...
coba direnungkan saja seperti ini:
"segala sesuatu yang bertemu, suatu saat pasti akan berpisah"
"kalau demikian, bukankah aku juga suatu saat nanti akan berpisah dengan anjingku??"
"kalau memang suatu saat kita akan berpisah, untuk apa aku terlalu melekatinya? bukankah suatu saat nanti, itu hanya akan menambah penderitaan dalam hatiku, kalau kita berpisah nanti??"
"untuk apa mencintai sesuatu yang tidak kekal??"
-
dengan metta bertanya apakah itu adalah kemelekatan, pasti udah muncul kecurigaan dalam diri metta bahwa 'ya' itu adalah kemelekatan. :)
kalo dari ceritanya metta, sepertinya itu memang udah mengarah ke kemelekatan met, coba saja kalo misalnya metta pulang ke rumah terus cari2 anjingnya g ketemu, nah apa yang terjadi?
hehhehe...
metta bisa merasakan sendiri.
tapi kemelekatan bukan berarti metta g boleh pelihara anjing. boleh aja kok, kita bisa saja memiliki / berusaha mendapatkan / menjaga sesuatu / seseorang yang bersama dengan kita sekarang. tapi, tidak boleh berlebihan. kita harus melatih sekali-kali untuk jauh dari hal2 yang kita sukai tersebut, nah ini agar perasaan senangnya, perasaan memilikinya tidak bertambah besar, sehingga kalo suatu saat kita kehilangan benda / orang tersebut, kita bisa lebih rela untuk melepaskan. :)
-
kakao juga punya anjink ;D
mettalova : emangnya wa tanyain
kakao :'( :'( :(
gpp kak. anjingnya jenis apa? :)
:x
-ML-
dengan metta bertanya apakah itu adalah kemelekatan, pasti udah muncul kecurigaan dalam diri metta bahwa 'ya' itu adalah kemelekatan. :)
kalo dari ceritanya metta, sepertinya itu memang udah mengarah ke kemelekatan met, coba saja kalo misalnya metta pulang ke rumah terus cari2 anjingnya g ketemu, nah apa yang terjadi?
hehhehe...
metta bisa merasakan sendiri.
tapi kemelekatan bukan berarti metta g boleh pelihara anjing. boleh aja kok, kita bisa saja memiliki / berusaha mendapatkan / menjaga sesuatu / seseorang yang bersama dengan kita sekarang. tapi, tidak boleh berlebihan. kita harus melatih sekali-kali untuk jauh dari hal2 yang kita sukai tersebut, nah ini agar perasaan senangnya, perasaan memilikinya tidak bertambah besar, sehingga kalo suatu saat kita kehilangan benda / orang tersebut, kita bisa lebih rela untuk melepaskan. :)
nah itu... metta takutnya lum bisa bersikap seperti itu. kan kalau sesuatun yang diraih dengan susah payah mesti kayaknya agak susah juga wat nglepasnya... :(
:x
-ML-
-
nah itu... metta takutnya lum bisa bersikap seperti itu. kan kalau sesuatun yang diraih dengan susah payah mesti kayaknya agak susah juga wat nglepasnya... :(
:x
-ML-
metta takutnya belum bisa, artinya metta belum mencoba.
silahkan metta coba dulu.
kalo metta bisa melepas, metta akan lebih bahagia, ketimbang kalo metta terus melekati.
karna apa? perubahan itu pasti metta, apa yang metta rasakan sekarang pasti akan berubah. :)
kalo metta g bisa menyesuaikan diri, g bisa menerima perubahan, ya metta pasti tau apa yang akan terjadi, metta akan sedih.
tidak ada yang instan met, semua pasti butuh usaha, mulailah dari hal2 yang kecil, untuk melepas. :)
-
anjing kampung, bukan dari jenis tertentu, mukanya ada belang2 gitu, nggak tau jenisnya apaan :x
:-[
sorry Metta ko2 kakao Dhammanya belum dalem, jd belum bisa membantu Metta, sama kakao juga sedang menelusuri jejak-jejak Dhamma
:x kakao
-
metta takutnya belum bisa, artinya metta belum mencoba.
silahkan metta coba dulu.
kalo metta bisa melepas, metta akan lebih bahagia, ketimbang kalo metta terus melekati.
karna apa? perubahan itu pasti metta, apa yang metta rasakan sekarang pasti akan berubah. :)
kalo metta g bisa menyesuaikan diri, g bisa menerima perubahan, ya metta pasti tau apa yang akan terjadi, metta akan sedih.
tidak ada yang instan met, semua pasti butuh usaha, mulailah dari hal2 yang kecil, untuk melepas. :)
gitu ya kak... iya metta memang belum mulai sudah takut duluan :(
tapi kalau nggak belajar mulai sekarang kapan lagi? ya kan kak?
kalau gitu metta akan mulai mencoba dari sekarang :)
makasih kak hema dan kak will _/\_
anjing kampung, bukan dari jenis tertentu, mukanya ada belang2 gitu, nggak tau jenisnya apaan :x
:-[
sorry Metta ko2 kakao Dhammanya belum dalem, jd belum bisa membantu Metta, sama kakao juga sedang menelusuri jejak-jejak Dhamma
:x kakao
warnanya apa? coklat?
gapapa kak. kan bisa sharing pendapat dan pengalaman, jadi bisa tumbuh bareng2 :)
:x
-ML-
makasih lagi ya kakak-kakak ^:)^ ^:)^ ^:)^
-
sama-sama....
loh, baru sadar...
bukannya umat I itu tidak boleh pelihara anjing ya??
kalo dijilat sama anjing=haram?? CMIIW
-
sama-sama....
loh, baru sadar...
bukannya umat I itu tidak boleh pelihara anjing ya??
kalo dijilat sama anjing=haram?? CMIIW
iya sii yang bikin haram ludahnya.
tapi kan metta pengen :'(
:x
-ML-
-
iya bener.. :)
sama-sama metta. :)
-
kalau itu memang sudah muncul kemelekatan...
coba direnungkan saja seperti ini:
"segala sesuatu yang bertemu, suatu saat pasti akan berpisah"
"kalau demikian, bukankah aku juga suatu saat nanti akan berpisah dengan anjingku??"
"kalau memang suatu saat kita akan berpisah, untuk apa aku terlalu melekatinya? bukankah suatu saat nanti, itu hanya akan menambah penderitaan dalam hatiku, kalau kita berpisah nanti??"
"untuk apa mencintai sesuatu yang tidak kekal??"
Jadi ga bole mencintai seseuatu? Mungkin gak ya mencintai tanpa melekat?
-
metta : cinta kasih yang universal, mencintai tanpa ingin memiliki. ;D
-
metta : cinta kasih yang universal, mencintai tanpa ingin memiliki. ;D
hihihihi
lanjut bahas istilah 'metta' yuk kak :P
kalau dalam buddhis 'metta' artinya cinta kasih yang dah dijelaskan kak hema. maksudnya tu cinta tanpa pamrih ya? kalau misal berbuat baik 'demi mendapat' karma baik termasuk pamrih atau gimana kak? _/\_
:x
-ML-
-
Jadi ga bole mencintai seseuatu? Mungkin gak ya mencintai tanpa melekat?
bole saja sih, tapi kadarnya yang secukupnya saja, jangan terlalu berlebihan...
mencintai tanpa melekat?? METTA....
-
hihihihi
lanjut bahas istilah 'metta' yuk kak :P
kalau dalam buddhis 'metta' artinya cinta kasih yang dah dijelaskan kak hema. maksudnya tu cinta tanpa pamrih ya? kalau misal berbuat baik 'demi mendapat' karma baik termasuk pamrih atau gimana kak? _/\_
:x
-ML-
ya, termasuk dalam cinta tanpa pamrih, dan kalau bisa, cinta kasih itu sifatnya universal, dan tidak membeda2kan antara makhluk satu dengan makhluk yang lainnya...
contohnya, bisakah kita mencintai musuh kita seperti kita mencintai ibu kita sendiri??
nah, cinta jenis itulah yang perlu kita kembangkan(bukan cinta asmara ya :P)
IMO, berbuat baik dengan mengharapkan jasa, bisa dibilang perbuatan yang pamrih...
tapi, asalkan ada niat, ya tidak apa-apa, meskipun perbuatan yang tanpa pamrih bisa menghasilkan jasa yang lebih besar...
-
hihihihi
lanjut bahas istilah 'metta' yuk kak :P
kalau dalam buddhis 'metta' artinya cinta kasih yang dah dijelaskan kak hema. maksudnya tu cinta tanpa pamrih ya? kalau misal berbuat baik 'demi mendapat' karma baik termasuk pamrih atau gimana kak? _/\_
:x
-ML-
semua orang juga berbuat Baik demi sesuatu, entah itu sesuatu apa, yang jelas mereka berbuat dengan dilandasi kesadaran, nah disitu dikembangkan pola pikir yang positif, misalnya berbuat baik demi mendapat karma baik lagi kelak, ya baik sekali, berarti org itu sdh mengerti konsep Hukum Karma secara benar, tapi ada juga berbuat baik demi orang lain, misalnya berbuat baik demi almarhum orangtuannya dll, bisa, dan juga memahami konsep dari pelimpahan jasa, pamrih atau mengharap sesuatu, misalnya dengan berbuat kebaikan semoga mendapatkan kedudukan tinggi, sukses dll, bisa, berarti ia sudah mengerti konsep keberuntungan, yaitu semakin banyak berbuat baik, rejeki berarti sedang menuju kearahnya, dan bencana akan menjauhinya.
yang penting cetana(niatan ) untuk berbuat baik itu jangan dikotori oleh kilesa (kekotoran bathin) misalnya gini, ada orang kaya berdana 1 milyar, tapi namanya ingin diabadikan selama seminggu disurat khabar agar saingannya tau bahwa ia adalah orang dermawan tapi dengan tujuan menyingkirkan lawan 2 perusahaannya setelah ia mendapat simpati orang banyak, ( nah inilah yang dinamakan suatu niatan tapi dikotori oleh kekotoran bathin) . semoga Mettalova dapat ada sedikit gambaran tentang hal ini :x
-
hi mettalova..
met gabung yach..
be NICE here....
-
hihihihi
lanjut bahas istilah 'metta' yuk kak :P
kalau dalam buddhis 'metta' artinya cinta kasih yang dah dijelaskan kak hema. maksudnya tu cinta tanpa pamrih ya? kalau misal berbuat baik 'demi mendapat' karma baik termasuk pamrih atau gimana kak? _/\_
:x
-ML-
cinta tanpa pamrih, iyaa masuk juga met.
jadi mencintai tanpa ingin memiliki, bukan cinta yang disertai nafsu. :)
metta, ketika kita berbuat baik, tanpa perlu 'mengharapkan kita mendapat' kamma baik pun, suatu perbuatan baik pasti akan mendatangkan akibat yang baik. :)
tidak perlu diharapkan, tanam baik pasti berbuah baik, tapi tanam jahat walau diharapkan didoakan, diniatkan, diapakan pun tidak akan bisa berbuah baik, ini sama seperti mengharapkan pohon jeruk berbuah durian. :)
g akan mungkin, kalo mau berbuah durian ya tanamnya pohon durian.
-
> kak hem-will-kao
gitu ya kak. berarti memang ada tingkatan-tingkatan kesadaran yang melandasi berbuat baik.
mudeng metta sekarang... ;D
makasih makasih ^:)^
nanya lagi ya ;D
selain hukum karma, apa ada hukum-hukum alam yang lain menurut Buddhism? kalau misal hukum semacam hukum tarik menarik termasuk juga?
hi mettalova..
met gabung yach..
be NICE here....
salken kak. iya _/\_
:x
-ML-
-
> kak hem-will-kao
gitu ya kak. berarti memang ada tingkatan-tingkatan kesadaran yang melandasi berbuat baik.
mudeng metta sekarang... ;D
makasih makasih ^:)^
nanya lagi ya ;D
selain hukum karma, apa ada hukum-hukum alam yang lain menurut Buddhism? kalau misal hukum semacam hukum tarik menarik termasuk juga?
salken kak. iya _/\_
:x
-ML-
oh ada hukum Paticca samupada, yaitu hukum sebab musabab yang salig bergantungan, hampir mirip dengan karma, jelasinnya kakao jg blm begitu paham akan hukum ini, hukum tarik menarik,..he he he mangnya kutub maknet, tarik menarik,..
ada hukum tetang tumbuh-tumbuhan, perubahan alam, dll, aduh sorry pengetahuan kakao di Buddhis dangkal banget,.noh cc hema yang udah jago :))
-
dalam buddhisme dikenal adanya panca niyama, yang meliputi:
utu niyama=> hukum yang mengatur tentang cuaca, iklim, perubahan suhu, dsb(hukum fisika)
bija niyama=> merupakan hukum yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
citta niyama=> mempelajari tentang pikiran manusia
kamma niyama=> hukum kamma
dhamma niyama=> mempelajari hukum diluar keempat hukum tersebut, dan cakupannya adalah yang paling luas..
sebenarnya, semua itu termasuk dalam dhamma niyama, tetapi dibagi menjadi 5 agar lebih mudah dipahami oleh manusia... ;D
CMIIW
ada lagi tentang 3 corak universal, yaitu anatta(tanpa-inti/tanpa-diri), anicca(perubahan/ketidakkekallan), dan dukkha(penderitaan)...
biar lebih memahami 3 corak penderitaan, saya buat penjelasannya seperti ini...
1. segala sesuatu di dunia ini berubah
2. segala sesuatu yang berubah itu umumnya membawa pada kehancuran(anicca)
3. perubahan itu, yang membawa pada kehancuran biasanya akan menimbulkan dukkha(anicca menyebabkan dukkha)
4. segala sesuatu, yang membawa pada kehancuran, yang merupakan dukkha, apakah pantas untuk dilekati dan digenggam sebagai "ini aku, ini milikku, ini diriku??" (anatta)
-
kata pak guru saya. ;D
ada 4 hukum yang berkondisi yang dapat kita kondisikan sehingga kita dapat bebas dari yang berkondisi (merealisasi nibbana).
1. empat kebenaran mulia
2. kamma dan punnabhava (hukum sebab akibat dan kelahiran kembali)
3. paticca samuppada (hukum sebah akibat yang saling bergantungan)
4. tilakkhana (3 corak umum) yang udah dijelaskan sama dede wil di atas.
tentang bija niyama, menurut pak guru saya, bija niyama ini tidak hanya menyangkut tumbuh2an, tetapi semua yang berhubungan dengan bibit (saya lupa kata2nya yang tepat apa), yang jelas awal pembentukan, mungkin begitu, termasuk bayi manusia. walaupun kata bija itu sendiri artinya berhubungan dengan tumbuhan. btw, bija artinya apa ya? ;D
metta sudah belajar sampai mana? :)
-
oh ada hukum Paticca samupada, yaitu hukum sebab musabab yang salig bergantungan, hampir mirip dengan karma, jelasinnya kakao jg blm begitu paham akan hukum ini, hukum tarik menarik,..he he he mangnya kutub maknet, tarik menarik,..
ada hukum tetang tumbuh-tumbuhan, perubahan alam, dll, aduh sorry pengetahuan kakao di Buddhis dangkal banget,.noh cc hema yang udah jago :))
tak apa kak. makasih dah sharing :)
dalam buddhisme dikenal adanya panca niyama, yang meliputi:
utu niyama=> hukum yang mengatur tentang cuaca, iklim, perubahan suhu, dsb(hukum fisika)
bija niyama=> merupakan hukum yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
citta niyama=> mempelajari tentang pikiran manusia
kamma niyama=> hukum kamma
dhamma niyama=> mempelajari hukum diluar keempat hukum tersebut, dan cakupannya adalah yang paling luas..
sebenarnya, semua itu termasuk dalam dhamma niyama, tetapi dibagi menjadi 5 agar lebih mudah dipahami oleh manusia... ;D
CMIIW
ada lagi tentang 3 corak universal, yaitu anatta(tanpa-inti/tanpa-diri), anicca(perubahan/ketidakkekallan), dan dukkha(penderitaan)...
biar lebih memahami 3 corak penderitaan, saya buat penjelasannya seperti ini...
1. segala sesuatu di dunia ini berubah
2. segala sesuatu yang berubah itu umumnya membawa pada kehancuran(anicca)
3. perubahan itu, yang membawa pada kehancuran biasanya akan menimbulkan dukkha(anicca menyebabkan dukkha)
4. segala sesuatu, yang membawa pada kehancuran, yang merupakan dukkha, apakah pantas untuk dilekati dan digenggam sebagai "ini aku, ini milikku, ini diriku??" (anatta)
waaaah kok banyak rupanya ta. bingung mau belajar yang mana dulu nih :P
kata pak guru saya. ;D
ada 4 hukum yang berkondisi yang dapat kita kondisikan sehingga kita dapat bebas dari yang berkondisi (merealisasi nibbana).
1. empat kebenaran mulia
2. kamma dan punnabhava (hukum sebab akibat dan kelahiran kembali)
3. paticca samuppada (hukum sebah akibat yang saling bergantungan)
4. tilakkhana (3 corak umum) yang udah dijelaskan sama dede wil di atas.
tentang bija niyama, menurut pak guru saya, bija niyama ini tidak hanya menyangkut tumbuh2an, tetapi semua yang berhubungan dengan bibit (saya lupa kata2nya yang tepat apa), yang jelas awal pembentukan, mungkin begitu, termasuk bayi manusia. walaupun kata bija itu sendiri artinya berhubungan dengan tumbuhan. btw, bija artinya apa ya? ;D
metta sudah belajar sampai mana? :)
baru empat kebenaran mulia terus niatnya mau citta niyama kak. kalau boleh minta saran hukum apa dulu yang perlu dipelajari kak? yang gampang :P
bija tu benih kan?
makasih buat kakak-kakak di sini ^:)^
:x
-ML-
-
oh iya, bija itu artinya benih, kalo g salah inget. ;D
hmmm... coba tilakkhana. ini cukup membantu dalam memahami realita kehidupan. :)
-
oh iya, bija itu artinya benih, kalo g salah inget. ;D
hmmm... coba tilakkhana. ini cukup membantu dalam memahami realita kehidupan. :)
iya kak kebanyakan istilah bija ditemukan dalam konteks dengan benih2 gitu... tapi siapa tahu ada yang punya pendapat lain.
hmmm... tiga corak kehidupan ya... :-?
-
kalo kakao ingetnya metta, karuna, muditta, upekkha ;D
-
baru empat kebenaran mulia terus niatnya mau citta niyama kak. kalau boleh minta saran hukum apa dulu yang perlu dipelajari kak? yang gampang :P
bija tu benih kan?
makasih buat kakak-kakak di sini ^:)^
:x
-ML-
kalo mau belajar, mending niyama dikesampingkan dulu(ini cuma saran), karena udah masuk ke bagian advanced...
lebih baik pelajari empat kesunyataan mulia dan tiga corak universal dulu(ini yang paling basic yang perlu dipelajari), seperti kata sis hema..
-
pliss... jgn ungkit kata 'ML" lg... ;D ;D ;D
terus salah persepsi.... :P :P :P
-
pliss... jgn ungkit kata 'ML" lg... ;D ;D ;D
terus salah persepsi.... :P :P :P
loh, justru itu jadi latihan buat pikiran kita, agar tidak terus mengarah ke arah negatif, dan pikiran kita harus dijaga agar tidak berkeliaran...
-
pliss... jgn ungkit kata 'ML" lg... ;D ;D ;D
terus salah persepsi.... :P :P :P
kalo itu mah DL. ;D
-
Happy nu year 2012 :x
apa kabar kakak2?
dah lama metta ga maen disini. semuanya berbahagiakah?
:x
-
gimana ibadahnya,Metta?
-
hepy new year too, metta. ;D
-
salam em el jg :)
-
Hepi Nyu Ye juga Meta.. & salam kenal
Semoga tahun ini bisa membawa anda lebih maju dalam segala hal
Sadhu..
-
gimana ibadahnya,Metta?
masih belajar agar ibadahnya bisa berpengaruh pada bersikap :x
salam em el jg :)
dah ga pake itu lagi kak ^-^
Hepi Nyu Ye juga Meta.. & salam kenal
Semoga tahun ini bisa membawa anda lebih maju dalam segala hal
Sadhu..
salam kenal juga kak. terima kasih. eh tatonya macho :P
mau nanya nih kakak2. kalau mau latihan meditasi tu kira2 jenis meditasi yang baik untuk pemula itu yang mana ya? soalnya ada banyak jenis jadi bingung mau pilih yang mana, mulai dari anapanasati, samatha, vipasana, metta bhavana, dll...
-
sebelumnya mau ngucapin happy new year juga, meski telat.. ;D
mau nanya nih kakak2. kalau mau latihan meditasi tu kira2 jenis meditasi yang baik untuk pemula itu yang mana ya? soalnya ada banyak jenis jadi bingung mau pilih yang mana, mulai dari anapanasati, samatha, vipasana, metta bhavana, dll...
kalau soal meditasi, tergantung masing-masing pribadinya, mana jenis meditasi yang paling cocok dengan sifatnya...
tapi biasanya buat pemula diajarkan dahulu meditasi anapanasati...
-
sebelumnya mau ngucapin happy new year juga, meski telat.. ;D
kalau soal meditasi, tergantung masing-masing pribadinya, mana jenis meditasi yang paling cocok dengan sifatnya...
tapi biasanya buat pemula diajarkan dahulu meditasi anapanasati...
yup metta udah mulai meditasi anapanasati. ada yang mau metta share nih. kan kalau pas meditasi pikiran lebih mudah untuk difokuskan. tapi kalau sudah tak bermeditasi lagi, pikiran metta kembali lagi wara-wiri nggak karuan. malah kadang emosi ga bisa dikontrol :(
kira-kira meditasinya metta salah atau bagaimana ya? mohon bimbingannya. _/\_
-
yup metta udah mulai meditasi anapanasati. ada yang mau metta share nih. kan kalau pas meditasi pikiran lebih mudah untuk difokuskan. tapi kalau sudah tak bermeditasi lagi, pikiran metta kembali lagi wara-wiri nggak karuan. malah kadang emosi ga bisa dikontrol :(
kira-kira meditasinya metta salah atau bagaimana ya? mohon bimbingannya. _/\_
kalo itu ane kurang tahu.. :hammer:
nanya, pas meditasi sis metta udah dapat 'geregetnya' belum?
-
hi metta salam kenal... saya juga atheis kok _/\_ ;D
-
hi metta salam kenal... saya juga atheis kok _/\_ ;D
selamat...
-
hi metta salam kenal... saya juga atheis kok _/\_ ;D
_/\_
kalo itu ane kurang tahu.. :hammer:
nanya, pas meditasi sis metta udah dapat 'geregetnya' belum?
gereget gimana maksudnya kak? ^-^
-
maksudnya kayak udah dapat perasaan bahagia gak pas meditasi??
jadi kayak ketagihan meditasi gitu...
-
maksudnya kayak udah dapat perasaan bahagia gak pas meditasi??
jadi kayak ketagihan meditasi gitu...
iya :)
tapi mempertahankan pikiran agar tidak liar saat tidak bermeditasi susah juga ya...
-
iya :)
tapi mempertahankan pikiran agar tidak liar saat tidak bermeditasi susah juga ya...
kalo yang satu ini, saya setuju... ;D
malahan ketika lagi mencoba hening, eh susah..
pas lagi ribut-ribut meditasi malah enteng... ;D
saya perhatikan saja suara tersebut dan catat dalam pikiran "suara, suara"(kayak praktik Mahasi Sayadaw)...
eh, udah ganti foto... ;D
itu yang asli gak??
cc metta yang mana nie?? :))
-
iya :)
tapi mempertahankan pikiran agar tidak liar saat tidak bermeditasi susah juga ya...
Begitulah sifat dasar pikiran, bagaikan monyet yang suka melompat-lompat dari satu dahan ke dahan yang lain.
Demikian juga pikiran suka melompat-lompat, melamunkan masa lalu, menghayal masa depan.
Kalau meditasinya rutin, maka lama kelamaan pikiran itu akan menjadi lebih jinak, tidak terlalu banyak melompat2.
-
iya :)
tapi mempertahankan pikiran agar tidak liar saat tidak bermeditasi susah juga ya...
terutama kebanyakan pikir yg POLOS2... :))
-
yup metta udah mulai meditasi anapanasati. ada yang mau metta share nih. kan kalau pas meditasi pikiran lebih mudah untuk difokuskan. tapi kalau sudah tak bermeditasi lagi, pikiran metta kembali lagi wara-wiri nggak karuan. malah kadang emosi ga bisa dikontrol :(
kira-kira meditasinya metta salah atau bagaimana ya? mohon bimbingannya. _/\_
yang dibold itu sepertinya udah cukup baik kok metta. :)
kalo pas meditasi pikirannya bisa fokus, artinya metta harus sering2 meditasi, biar pikirannya bisa lebih sering fokus ketimbang terbawa emosi. :)
waktu meditasi fokusnya ke napas kan? bukan ke lamunan. ;D
lagi pula, meditasi itu tidak hanya waktu duduk diam saja kok, berjalan itu juga meditasi, makan pun meditasi, serta aktifitas2 yang lain itu juga meditasi, selama kita fokus, selama kita sadar, itulah meditasi. :)
-
yang dibold itu sepertinya udah cukup baik kok metta. :)
kalo pas meditasi pikirannya bisa fokus, artinya metta harus sering2 meditasi, biar pikirannya bisa lebih sering fokus ketimbang terbawa emosi. :)
waktu meditasi fokusnya ke napas kan? bukan ke lamunan. ;D
lagi pula, meditasi itu tidak hanya waktu duduk diam saja kok, berjalan itu juga meditasi, makan pun meditasi, serta aktifitas2 yang lain itu juga meditasi, selama kita fokus, selama kita sadar, itulah meditasi. :)
napas dong kak :whistle:
ya lagi mencoba to be mindful setiap saat. tapi masih susah ya... apalagi kalau indera ketemu obyek2 tertentu yang bisa memacu emosi... seru juga memperhatikan 'pikiran ini' :))
tapi ni metta sadar kalau selama ini metta hidup tanpa kesadaran penuh... seperti pake auto-pilot...
-
napas dong kak :whistle:
ya lagi mencoba to be mindful setiap saat. tapi masih susah ya... apalagi kalau indera ketemu obyek2 tertentu yang bisa memacu emosi... seru juga memperhatikan 'pikiran ini' :))
tapi ni metta sadar kalau selama ini metta hidup tanpa kesadaran penuh... seperti pake auto-pilot...
kalau sy sih seringnya mengelompokkan, yang mana pikiran, yang mana perasaan, yang mana kesadaran dan persepsi...
gitu lebih seru loh.. ;D
-
kalau sy sih seringnya mengelompokkan, yang mana pikiran, yang mana perasaan, yang mana kesadaran dan persepsi...
gitu lebih seru loh.. ;D
we... gitu ya. mohon ajarin metta definisi tiap kelompok dong _/\_
-
napas dong kak :whistle:
ya lagi mencoba to be mindful setiap saat. tapi masih susah ya... apalagi kalau indera ketemu obyek2 tertentu yang bisa memacu emosi... seru juga memperhatikan 'pikiran ini' :))
tapi ni metta sadar kalau selama ini metta hidup tanpa kesadaran penuh... seperti pake auto-pilot...
iya met, makanya mengurangi kontak itu salah satu cara untuk mengurangi gangguan pikiran. :)
semakin banyak melihat, banyak mendengar, banyak mencium, banyak merasa, malah buah2 pikirannya akan semakin banyak pula.
coba kalo ke mal, liat ini liat itu jadi pengen, kalo g liat kan g pengen to. ;D
-
we... gitu ya. mohon ajarin metta definisi tiap kelompok dong _/\_
ehh, mau ralat dikit dari yang diatas...
batin dibedakannya jadi 4
1. bentukan-bentukan kehendak (sankhara) => maksudnya bentukan-bentukan yang dipimpin oleh kehendak sebagai faktor utamanya.. lebih mudahnya, tiap ada keinginan akan sesuatu, berarti itu termasuk kategori yang ini..
2. pikiran (citta) =>kadang diterjemahkan sebagai kesadaran(makanya salah tadi ;D) tapi dari bukunya sih nerjemahin sebagai pikiran.. nah, ini yang sering berkeliaran kayak kutu loncat setiap saat...
3. perasaan (vedana) => kalo ini udah tau sendiri yah?? ;D
4. persepsi (sanna) =. ini termasuk tindakan mengenali objek.. misalnya ketika kita melihat baju, kita mengenali warna yang terdapat di baju itu, itu baju milik siapa, dll.. begitu juga ketika mendengar suara, ini termasuk ke persepsi...
nah, yang ke 5 itu yah tubuh(rupa)..
kadang ketika meditasi itu, tubuh bisa merasakan gatal yang luar biasa, seolah ada serangga yang menggigit, padahal sebenarnya gak ada(ini pengalaman sendiri :()..
ketika ada sensasi apapun yang masuk melalui 5 jalan ini, biasanya saya sih menyadarinya aja..
misalnya kalo pikiran ini mulai kacau, saya catatnya "pikiran"
atau kalau mendengar suara, dan memahaminya biasanya dicatat "persepsi"
tapi ini sih udah masuk tahapan vipassana...
jangan digabungin sama anapanasati yo... ;D
-
itu yang asli gak??
cc metta yang mana nie?? :))
asli ga ya... :whistle:
coba kalo ke mal, liat ini liat itu jadi pengen, kalo g liat kan g pengen to. ;D
iya juga (metta suka nge-mal :hammer:)
ehh, mau ralat dikit dari yang diatas...
batin dibedakannya jadi 4
1. bentukan-bentukan kehendak (sankhara) => maksudnya bentukan-bentukan yang dipimpin oleh kehendak sebagai faktor utamanya.. lebih mudahnya, tiap ada keinginan akan sesuatu, berarti itu termasuk kategori yang ini..
2. pikiran (citta) =>kadang diterjemahkan sebagai kesadaran(makanya salah tadi ;D) tapi dari bukunya sih nerjemahin sebagai pikiran.. nah, ini yang sering berkeliaran kayak kutu loncat setiap saat...
3. perasaan (vedana) => kalo ini udah tau sendiri yah?? ;D
4. persepsi (sanna) =. ini termasuk tindakan mengenali objek.. misalnya ketika kita melihat baju, kita mengenali warna yang terdapat di baju itu, itu baju milik siapa, dll.. begitu juga ketika mendengar suara, ini termasuk ke persepsi...
nah, yang ke 5 itu yah tubuh(rupa)..
kadang ketika meditasi itu, tubuh bisa merasakan gatal yang luar biasa, seolah ada serangga yang menggigit, padahal sebenarnya gak ada(ini pengalaman sendiri :()..
ketika ada sensasi apapun yang masuk melalui 5 jalan ini, biasanya saya sih menyadarinya aja..
misalnya kalo pikiran ini mulai kacau, saya catatnya "pikiran"
atau kalau mendengar suara, dan memahaminya biasanya dicatat "persepsi"
tapi ini sih udah masuk tahapan vipassana...
jangan digabungin sama anapanasati yo... ;D
wah kalau vipassana itu lebih tinggi tingkatannya ya?
-
asli ga ya... :whistle:
:hammer: :hammer: :hammer:
wah kalau vipassana itu lebih tinggi tingkatannya ya?
engga juga sih...
tujuan meditasi samatha dan vipassana itu beda...
kalau meditasi samatha bertujuan untuk mencapai ketenangan..
nah, pada samatha inilah, orang-orang tertentu bisa mencapai yang namanya jhana
kalau vipassana itu tujuannya untuk mendapat pandangan terang...
disini tidak ada yang namanya jhana, tetapi kalau meditasi ini berhasil, otomatis langsung menjadi arahat...
tergantung masing-masing pribadi, mau ngembangin samatha dulu, atau langsung sampe vipassana...
kalau orang yang konsentrasinya kurang kuat, ya diperkuat dulu lewat samatha..
dari landasan samatha ini baru nanti dilanjutkan ke tahap vipassana..
-
ehh, mau ralat dikit dari yang diatas...
batin dibedakannya jadi 4
1. bentukan-bentukan kehendak (sankhara) => maksudnya bentukan-bentukan yang dipimpin oleh kehendak sebagai faktor utamanya.. lebih mudahnya, tiap ada keinginan akan sesuatu, berarti itu termasuk kategori yang ini..
2. pikiran (citta) =>kadang diterjemahkan sebagai kesadaran(makanya salah tadi ;D) tapi dari bukunya sih nerjemahin sebagai pikiran.. nah, ini yang sering berkeliaran kayak kutu loncat setiap saat...
3. perasaan (vedana) => kalo ini udah tau sendiri yah?? ;D
4. persepsi (sanna) =. ini termasuk tindakan mengenali objek.. misalnya ketika kita melihat baju, kita mengenali warna yang terdapat di baju itu, itu baju milik siapa, dll.. begitu juga ketika mendengar suara, ini termasuk ke persepsi...
nah, yang ke 5 itu yah tubuh(rupa)..
kadang ketika meditasi itu, tubuh bisa merasakan gatal yang luar biasa, seolah ada serangga yang menggigit, padahal sebenarnya gak ada(ini pengalaman sendiri :()..
ketika ada sensasi apapun yang masuk melalui 5 jalan ini, biasanya saya sih menyadarinya aja..
misalnya kalo pikiran ini mulai kacau, saya catatnya "pikiran"
atau kalau mendengar suara, dan memahaminya biasanya dicatat "persepsi"
tapi ini sih udah masuk tahapan vipassana...
jangan digabungin sama anapanasati yo... ;D
citta memang bisa diartikan sebagai pikiran, bisa juga kesadaran, tergantung konteksnya.
setau saya, biasanya yang dipake bukan citta tapi vinnana (kesadaran).
jadi nama (batin) terdiri dari vedana, sanna, sankhara, vinnana.
engga juga sih...
tujuan meditasi samatha dan vipassana itu beda...
kalau meditasi samatha bertujuan untuk mencapai ketenangan..
nah, pada samatha inilah, orang-orang tertentu bisa mencapai yang namanya jhana
kalau vipassana itu tujuannya untuk mendapat pandangan terang...
disini tidak ada yang namanya jhana, tetapi kalau meditasi ini berhasil, otomatis langsung menjadi arahat...
tergantung masing-masing pribadi, mau ngembangin samatha dulu, atau langsung sampe vipassana...
kalau orang yang konsentrasinya kurang kuat, ya diperkuat dulu lewat samatha..
dari landasan samatha ini baru nanti dilanjutkan ke tahap vipassana..
intinya samatha bhavana mengarah ke ketenganan batin
dan vipassana bhavana mengarah ke pandangan terang.
-
citta memang bisa diartikan sebagai pikiran, bisa juga kesadaran, tergantung konteksnya.
setau saya, biasanya yang dipake bukan citta tapi vinnana (kesadaran).
jadi nama (batin) terdiri dari vedana, sanna, sankhara, vinnana.
eh iya...
nanti deh coba saya cek ulang..
makasih cc ralatnya.. ;D ;D
-
kak will_i_am
> iya mungkin karena metta belum mendalami ajaran secara benar. nah saat itulah metta ketemu buddhism... lalu entah kenapa terasa sreg. jadinya ya dilematis :(
kak Menander kak hemayanti dan Ingyastuti
> mau minum teh hijau :)
iya dari dulu beribadah karena cuma takut dapet dosa bila tidak melakukannya. trus takut belajar agama lain karena nggak boleh ma keluarga dan teman. mereka bilang ntar metta bisa tersesat begitu.
:x
-ML-
hai metta... :)
mnurut saya seseorang berhak mempelajari smua agama(hnya mempelajari lohh,BUKAN menganut ), baik agama x,y,z,a,b ,dll
jdi dgn bgitu kita bsa menambah wawasan skaligus menentukan ajaran agama mn yg co2k dgn pribadi kita sesuai hati nurani
didlm buddhis smua itu sah2 saja
untuk mslh tersesat itu kembali ke kita msing2 metta
slama kita bisa memilih mn yg baik di contoh dan tidak baik itu semua pasti aman2 sja..
sabbe satta bhavantu sukkhitata _/\_
-
hai metta... :)
ajaran Buddha merupakan ajaran yang universal, semua orang dapat
mempelajari, mempraktekkan dan mencapainya, tidak memandang usia, jenis
kelamin, status sosial, agama dan lain sebagainya
jdi dgn bgitu kita bsa menambah wawasan skaligus menentukan ajaran agama mn yg co2k dgn pribadi kita sesuai hati nurani
didlm buddhis smua itu sah2 saja
untuk mslh tersesat itu kembali ke kita msing2 metta
slama kita bisa memilih mn yg baik di contoh dan tidak baik itu semua pasti aman2 sja..
sabbe satta bhavantu sukkhitata _/\_
-
Salam kenal semua...saya member baru...saya agama buddha..tapi masi ingin banyak tahu tentang agama...karena berhubungan dalam keluarga saya masih kurang mengerti...mungkin kalian bisa ngasi masukan2 tentang bagaimana cara mendalaminya...sebenarnya saya belum seberapa mengerti...beda buddha ama kong hu cu...saya dari bali....denpasar tepatnya....