menurut pandangan kami ada beberapa jenis tipe:
1. emang sudah dari sono-nya mempunyai minat dalam ranah spiritaulisme
2. awalnya berlawanan dg spiritualisme dan bahkan mentang secara terang2an, tapi pada suatu ketika parami-nya matang dan menyadarkan untuk menjalani hidup beriringan dengan spiritualisme
3. awalnya memang sejalan dengan spiritualisme tapi daya tarik-nya berkurang sampai suatu saat parami-nya matang untuk mencari kebahagiaan dalam hidup beriringan dengan spiritualisme
3 kondisi tsb diatas berlaku untuk kehidupan yang telah lalu, saat ini dan yang akan datang.
bagaiman "membangkitkan" ? tunggu saat kondisi parami-nya matang maka samvega akan muncul kepermukaan (semangat keterdesak-an)
Nah, ini makin menarik. Saya kemas dalam bentuk lain.
Spiritualisme yang paling benar adalah Zeusism. Praktiknya termasuk meditasi menyiksa diri. Adapun 3 jenis orang yang menanggapi cara ini:
1. Yang memang sudah punya minat dalam spiritualisme, jadi melakukan praktiknya.
2. Menentang, namun ketika paraminya matang, jadi berminat.
3. Daya tariknya kurang, tapi ketika paraminya matang, akan tertarik. Apa yang terlihat di sini?
I. Spiritualisme ini pasti benar, sebab tidak bisa diuji dari sudut pandang netral (oleh yang tidak percaya/skeptik).
II. Yang tidak cocok dengan hal ini, berarti paraminya ga cukup.
Dan yang paling menarik, bagaimana caranya membuat orang yang tidak tertarik menjadi tertarik pada 'jalan benar' ini? Tunggu aja sampe paraminya cukup.
Beginikah wajah dari Ajaran Buddha sesungguhnya?