Pak Hudoyo yang baik,
Maaf saya sudah perbaiki postingan saya, tadi terburu-buru jadi salah ketik, saya maksudkan bahwa bila Suma Chinghai atau Lu Shen Yen mengklaim bahwa mereka mengajarkan Vipassana juga boleh kan? Mengenai ia diterima atau tidak diterima oleh kalangan Thervada itu soal lain.
Pak Hudoyo mengatakan bahwa ajaran vipassana Sang Buddha kepada Bahiya adalah "lebih tinggi", "lebih langsung" daripada doktrin Buddhis apa pun juga. ... itu sih sah sah saja itu kan menurut pendapat pak Hudoyo, bila ada pendapat yang mengatakan ooh.... tak perlu meditasi, menjalankan sila juga cukup, nanti toh juga akan mencapai pencerahan, karena saya mengutip perkataan para Bhante yang bila memberi berkah mengatakan "silena nibbutim yanti" dengan sila akan membawa pada pencapaian Nibbana itu juga ada di dalam Tipitaka kan?
Jadi berdasarkan sebait syair yang lebih ramping daripada Bahiya Sutta, tentu itu akan lebih tinggi lagi kan?
jadi cukup praktik sila, maka akan mencapai Nibbana, jadi ngapain duduk meditasi capek-capek? Ini lebih ramping daripada doktrin Buddhis manapun juga.... Bila praktik sila bisa mencapai Nibbana maka itu berarti termasuk Vipassana kan?
tetapi MMD adalah tuntunan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. ... Bisa Anda sanggah itu?, saya rasa pak Hudoyo perlu membaca kembali tulisan saya bahwa, bhavana (pengembangan bathin) ada dua, yaitu samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana, semuanya berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan, yaitu diantaranya adalah samadhi yang benar.
Klaim bahwa meditasi ini atau meditasi itu, diajarkan oleh Sang Buddha bukan hanya dilakukan oleh pak Hudoyo, ajaran lainpun juga demikian, misalnya ada ajaran yang mengatakan menggunakan seks untuk melenyapkan seks (maksudnya berusaha mencapai kesucian dengan praktek melakukan hubungan seks) inipun juga diklaim bahwa ajaran ini diajarkan oleh Sang Buddha secara rahasia untuk siswa yang sudah mencapai tingkat advance.
Pak Hudoyo mungkin harus mencoba lebih mengerti lagi apa yang dimaksud dengan samadhi, cari definisi yang sebenarnya apa itu samadhi, dan cocokkan dengan metode MMD yang telah pak Hudoyo lakukan, Kemudian pertimbangkan sendiri, apakah MMD memenuhi kriteria samma samadhi atau tidak?
Terima kasih
Sukhi Hotu
Kapan ya Suma Chinghai atau Lu Shen Yen
pernah membuat MMD di wihara (Theravada) ?
Kalau Bp Hudoyo udah berkali-kali......
jadi ada sedikit beda..... Lagi pula Suma Chinghai kan Cantik,.... malah2
yg ikutan MMD susah konsentrasi.....(terutama saya lho)!
saudara Johan 3000 mungkin tidak menangkap maksud saya,
bila........ yang bisa juga diartikan seandainya....
Suma Chinghai dan Lu Shen Yen mengaku mencapai ke Buddhaan kan..? Apakah anda bisa buktikan mereka tidak demikian? bila bisa dengan dasar apa? berdasarkan kitab suci apa?
Maksud saya seseorang bisa mengklaim sesuatu berdasarkan kriteria yang mereka buat sendiri
Tetapi bukan berarti yang dia klaim berdasarkan kebenaran menurut pandangan tertentu.
Kelihatannya anda bermaksud mem-faith accomply kan saya dengan vihara.
Berdasarkan pengalaman saya, dulu pernah ada di vihara Dhammacakka orang yang aktif datang ke Vihara, bahkan menjadi pengurus, belakangan ia mengaku terus terang bahwa ia beragama lain.
Demikian juga di Buddha Metta Arama pernah terjadi demikian di tahun 80-an. Oleh karena itu saya tidak menilai seseorang berdasarkan aktifitasnya di Vihara, saya tidak menilai dari segi itu, yang saya nilai adalah pandangan pak Hudoyo.
Apakah anda pernah mengikuti retret MMD?
Sukhi hotu