//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD  (Read 242651 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #840 on: 31 August 2008, 11:36:11 PM »



Yap ko Willi, saya pernah mendengar mengenai hal itu...Tapi lagi2, saya dengan mudahnya terlupakan mengenai itu...Saya tidak menolak penjelasan ko Willi, tapi saya merasa lebih cocok dengan cara yang telah saya "modifikasi" sedikit...

Selama berada dalam masa2 sedih, saya berusaha mengatasi dengan cara menekan atau mengendalikan, tetapi hasilnya adalah saya semakin terjerumus dalam perasaan tersebut..Saya jadi teringat, dengan salah satu quote "bersahabatlah dengan hidupmu".SAya akhirnya memutuskan untuk "bersahabat" dengan perasaan, pada saat sedih yah nikmatin, pada saat senang yah nikmatin...Dan dari situlah saya menikmati kebahagiaan yang jujur, tanpa embel2 apapun...
NAh, pada saat kita terjerumus dalam LDM, saya akan menikmati juga...Toh kita ini masih manusia biasa, jadi saya tidak akan terbebani dengan pemikiran2 "harus begini" dan "harus begitu"....

Seringkali sikap ini jauh lebih efektif. ... Loba, dosa, moha dll sifat jelek itu adalah SAYA juga. ... Saya jangan dilawan oleh saya. ... Kalau sesuatu itu tidak dilawan, melainkan dipahami, maka ia tidak punya energi lagi, dan akhirnya akan lenyap. ... Tetapi selama dilawan, itu seperti menyiram minyak ke dalam api. ... Mungkin di satu saat kita merasa bisa mengalahkan sifat jelek itu ... tetapi lain kali kalau kita lengah, ia akan muncul lagi dengan lebih hebat ... karena ditekan. ... Dengan demikian, perjuangan menjadi "orang baik" tidak akan ada habisnya. ... Sebaliknya, bila disadari, dipahami (bukan dibiarkan, yang artinya tidak sadar) ... sifat-sifat jelek --atau segala sifat diri-- akhirnya akan berhenti ... dan kalau kelak masih muncul lagi, kekuatannya tidak sehebat sekarang ... tinggal seperti mimpi buruk saja.

Semoga dipahami. Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #841 on: 31 August 2008, 11:38:39 PM »
Saya juga teringet, sewaktu chat di Shout box, (maap saya lupa dgn siapa), intinya ialah, semua yang kita latih selama beberapa jam dalam sehari, ditujukan agar kita dapat melaksankannya dalam kehidupan sehari2....Mungkin ada argumen bahwa, melatih meditasi itu agar kita terbiasa bervipassana, dan diharapkan dapat terbawa dalam kehidupan sehari2...
Saya setuju dengan hal ini, karena itu menurut saya, sadar itu bisa kita lakukan dalam kehidupan normal, tapi frekuensi dan lamanya sadar itu tidak perlu dipaksakan..Nantinya kesadaran akan semakin meningkat dalam kehidupan sehari2...

Karena MMD tidak mengenal konsentrasi, tidak mengenal berjalan sangat lambat dsb ... dan dalam MMD dilatih bukan hanya meditasi duduk dan jalan saja, tapi juga meditasi berdiri, berbaring, jalan-jalan di taman dsb ... maka MMD mudah sekali dibawa/diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #842 on: 31 August 2008, 11:42:57 PM »
Dalam MMD, tidak ada tingkat elementary, intermediate, advanced. Semua sama, yang ada hanyalah sadar atau tidak sadar dari saat ke saat.
apa yg menyebabkan seseorang itu sadar Pak?
lalu apa pula yg menyebabkan seseorang itu tidak sadar?
dan bagaimana seseorang bisa menjadi sadar selalu?

Orang akan sadar bila ia ingat bahwa ia menderita, bila ia menyadari penderitaan bahkan di dalam kesenangan.
Orang tidak sadar kalau ia melihat hidup ini enak, tidak menyadari penderitaan.
Jangan berkeinginan untuk bisa selalu sadar, karena pada waktu itu Anda tidak sadar. Kalau keinginan untuk selalu sadar ini disadari, dan lenyap, maka MUNGKIN Anda akan sadar selalu.

 _/\_ hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #843 on: 31 August 2008, 11:46:10 PM »
        Suatu waktu, bhikkhu-bhikkhu Kosambi terbentuk menjadi dua kelompok. Kelompok yang satu pengikut guru ahli vinaya, sedang kelompok lain pengikut guru ahli Dhamma. Mereka sering berselisih paham sehingga menyebabkan pertengkaran. Mereka juga tak pernah mengacuhkan nasehat Sang Buddha. Berkali-kali Sang Buddha menasehati mereka, tetapi tak pernah berhasil, walaupun Sang Buddha juga mengetahui bahwa pada akhirnya mereka akan menyadari kesalahannya.

        Maka Sang Buddha meninggalkan mereka dan menghabiskan masa vassa-Nya sendirian di hutan Rakkhita dekat Palileyyaka. Di sana Sang Buddha dibantu oleh gajah Palileyya.

        Umat di Kosambi kecewa dengan kepergian Sang Buddha. Mendengar alasan kepergian Sang Buddha, mereka menolak memberikan kebutuhan hidup para bhikkhu di Kosambi.

        Karena hampir tak ada umat yang menyokong kebutuhan para bhikkhu, mereka hidup menderita. Akhirnya mereka menyadari kesalahan mereka, dan menjadi rukun kembali seperti sebelumnya.

        Namun, umat tetap tidak memperlakukan mereka sebaik seperti semula, sebelum para bhikkhu mengakui kesalahan mereka di hadapan Sang Buddha. Tetapi, Sang Buddha berada jauh dari mereka dan waktu itu masih pada pertengahan vassa. Terpaksalah para bhikkhu menghabiskan vassa mereka dengan mengalami banyak penderitaan.

        Di akhir masa vassa, Yang Ariya Ananda bersama banyak bhikkhu lainnya pergi menemui Sang Buddha, menyampaikan pesan Anathapindika serta para umat yang memohon Sang Buddha agar pulang kembali. Demikianlah. Sang Buddha kembali ke vihara Jetavana di Savatthi. Di hadapan Beliau para bhikkhu berlutut dan mengakui kesalahan mereka.

        Sang Buddha mengingatkan, bahwa pada suatu saat mereka semua pasti mengalami kematian, oleh karena itu mereka harus berhenti bertengkar dan jangan berlaku seolah-olah mereka tidak akan pernah mati.

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 6 berikut ini:

Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa dalam pertengkaran mereka akan binasa; tetapi mereka yang dapat menyadari kebenaran ini akan segera mengakhiri semua pertengkaran.

        Semua bhikkhu mencapai tingkat kesucian sotapatti, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***

Dhammapada Atthakatha  I, 6

Wah, bagus ... patut direnungkan dalam batin masing-masing.

Offline Semit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 172
  • Reputasi: 30
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #844 on: 01 September 2008, 12:13:15 AM »
Atas dasar apa "keyakinan" Anda itu? Itu cuma spekulasi tanpa dasar, dan terbukti salah. Para praktisi MMD bisa menerapkan tuntunan Sang Buddha kepada Bahiya dalam kesadaran mereka sehari-hari.


Ini juga spekulasi tanpa dasar. Tidak ada yang benar dalamn semua spekulasi Anda terhadap MMD dari awal sampai sekarang. ... Kesadaran MMD justru melimpah ke dalam kesadaran sehari-hari. ... Vipassana bukan "peningkatan kebijaksanaan" yang hanya membuat orang menjadi besar kepala; vipassana adalah menyadari gerak-gerik pikiran/aku tanpa keinginan untuk menjadi "bijaksana".

Untuk direnungkan,

Saya ingin menyampaikan opini "obyektif" saya yang lain:

Terlepas dari kata2 bijak Sdr. Hudoyo, tapi dalam thread ini kita, para pembaca, dapat melihat bagaimana wujud asli dari MMD ini yang ditampilkan oleh para praktisi MMD dari yang junior hingga bahkan oleh Sang Guru sendiri. Dimanakah "kesadaran sehari-hari" yang selalu didengungkan itu? Apakah terlihat adanya pengikisan ego di sini? Bagaimanakah dengan ajaran "melihat apa adanya"?

And The Last but not least: Apakah Ajaran Buddha terwakili oleh MMD ini? Silahkan para pembaca menilai sendiri, dengan mempertimbangkan apa yang kita saksikan dalam thread ini.
  _/\_

Offline Mod

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 49
  • Reputasi: -997
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #845 on: 01 September 2008, 12:58:54 AM »
Quote
Utk mencegah perdebatan karena dasar pandangan yg berbeda, akan dilakukan:
1. pembuatan board buddhisme moderen
2. pemindahan mmd ke dalam sana
3. pemindahan semua postingan di board meditasi yg ada ke board tradisi masing2x
4. penghapusan board meditasi.

dengan demikian masing2x bisa tidak saling mengganggu dan tetap produktif masing2x tidak menghabiskan waktu berbedat.
[at] Karuna & para moderator:

Mohon maaf karena telah mengambil keputusan sepihak tentang perubahan keputusan kemarin. Sementara keputusan akan diambil lagi ketika para moderator sudah bisa meeting dan merembukkan semua.
dan Untuk mencegah semakin keruhnya permasalahan,
Untuk sementara thread ini di Locked.

Sampai Sumedho (selaku Administrator) beserta moderator, hudoyo, dan yang bersangkutan lainnya menemukan format yang tepat dan mengimplementasikannya

Mohon maaf atas tindakan saya yang mengambil keputusan ini sendiri
 _/\_

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #846 on: 01 September 2008, 10:39:54 AM »
topik ini saya buka kembali berhubung penutupan topik ini hanya menghasilkan topik2 baru yg sejenis
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Andi Sangkala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 102
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • Eling eling mangka eling rumingkang di bumi alam
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #847 on: 01 September 2008, 10:56:11 AM »

Jadi inget sejarah... ada orang bilang bumi mengelilingi matahari walaupun otoritas dan mayoritas orang waktu itu mengatakan bumi dikelilingi matahari. Alhasil, orang itu digoreng.
"Vox populi major vox Dei"



namaste  _/\_

"Vox populi major vox Dei" apa artinya ya?  ;)

trims  :x

Sukhi hotu  _/\_

Andi
Karena Tidak Sayang Maka Tidak Kenal

Andi

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #848 on: 01 September 2008, 11:13:14 AM »
"Vox populi major vox Dei" apa artinya ya?  ;)


Vox major vox Dei: Suara yang lebih banyak adalah suara Tuhan.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #849 on: 01 September 2008, 11:20:21 AM »
rekan willi, begini lho.. apakah metode diluar MMD itu sudah membuahkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan MMD?
jika EGO/AKU orang-orang di luar MMD itu juga disentil, bergeming atau tidak? (coba anda amati saja ego/aku salah seorang moderator yang pernah gue sentil )

Saya pernah menulis, banyak Ajaran yg bagus, namun hanya sedikit Guru yg sejati.
Apa maksud saya dgn Guru yg sejati? Guru yg sejati ialah Guru yg praktik kehidupannya sesuai dengan yg diajarkannya. Apakah ada Guru yg begitu? ADA tapi sedikit. Guru yg sejati akan menjadi teladan hidup kita.

Guru dan Murid ini bersifat cocok-cocokan.
Guru yg perangainya A akan gampang berjodoh dengan murid yg berperangai A pula
Guru yg bersifat B akan mudah berjodoh dengan murid yg bersifat B.
Kenyatan ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat ke sekeliling kita.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #850 on: 01 September 2008, 11:28:50 AM »
rekan willi, begini lho.. apakah metode diluar MMD itu sudah membuahkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan MMD?
jika EGO/AKU orang-orang di luar MMD itu juga disentil, bergeming atau tidak? (coba anda amati saja ego/aku salah seorang moderator yang pernah gue sentil )

Saya pernah menulis, banyak Ajaran yg bagus, namun hanya sedikit Guru yg sejati.
Apa maksud saya dgn Guru yg sejati? Guru yg sejati ialah Guru yg praktik kehidupannya sesuai dengan yg diajarkannya. Apakah ada Guru yg begitu? ADA tapi sedikit. Guru yg sejati akan menjadi teladan hidup kita.

Guru dan Murid ini bersifat cocok-cocokan.
Guru yg perangainya A akan gampang berjodoh dengan murid yg berperangai A pula
Guru yg bersifat B akan mudah berjodoh dengan murid yg bersifat B.
Kenyatan ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat ke sekeliling kita.
Silakan dengan jelas katakan bahwa pernyatan anda itu ditujukan kepada siapa saya mengasumsikan anda menujukan kepada pak hudoyo/mungkin kepada semua guru yang ada didunia?
Silakan disanggah...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #851 on: 01 September 2008, 11:30:42 AM »
Kalau Anda marah lalu berusaha mengendalikan marah, maka Anda akan mengalami konflik batin dan/atau menjadi munafik.
Pemikiran Pak Hud:
"Ketika kita marah lalu kita mengendalikan diri kita = ini adalah munafik"
 :)) .....luar biasa pak.....
----
Bagaimana dengan kata-kata Sang Buddha ini Pak:
~ Orang bijaksana senantiasa berusaha mengendalikan pikirannya

Tidak perlu seorang samma-sambuddha untuk bicara begitu ... Ryu pun bisa. :)

Menurut hemat saya, di sini Sang Buddha bicara pada non-meditator vipassana.

Jadi seorang meditator vipassana tidak boleh mengendalikan pikirannya, Pak?

bagaimana dengan kata-kata Bapak yg ini:

OK, saya kelepasan ... mohon maaf kepada para penganut Buddhisme Theravada ortodoks.

Apa yg 'kelepasan' Pak? Jika tidak ada yg dikendalikan, mana ada 'kelepasan'?


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #852 on: 01 September 2008, 11:39:26 AM »
Jadi seorang meditator vipassana tidak boleh mengendalikan pikirannya, Pak?

Yang berupaya mengendalikan pikiran adalah pikiran pula. Akibatnya konflik yang tidak pernah selesai antara diri yang baik dan diri yang buruk, sampai orang sadar bahwa kedua belah pihak adalah dirinya sendiri.

Quote
bagaimana dengan kata-kata Bapak yg ini:
OK, saya kelepasan ... mohon maaf kepada para penganut Buddhisme Theravada ortodoks.
Apa yg 'kelepasan' Pak? Jika tidak ada yg dikendalikan, mana ada 'kelepasan'?

'Kelepasan' artinya tidak sadar pada waktu menulis. ... Tidak ada hubungannya dengan pengendalian diri.

Offline Andi Sangkala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 102
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • Eling eling mangka eling rumingkang di bumi alam
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #853 on: 01 September 2008, 11:42:04 AM »

Vox major vox Dei: Suara yang lebih banyak adalah suara Tuhan.



Namaste,  _/\_

Bro Kainyn, thanx ya atas penjelasannya. :)

Agar kebenaran menjadi suara tuhan, rupanya perlu cari pembenaran dari orang banyak (baca: pengikut), hehehehe  :))

Kebenaran adalah kebenaran, jadi sesungguhnya tidak perlu pembenaran dari orang banyak  :x

Semoga saja kita juga tidak merasa benar sendiri, sehingga orang lain pasti keliru (idam eva saccam mogham aññan’ti)  ^:)^

Sukhi hotu _/\_

Andi


Karena Tidak Sayang Maka Tidak Kenal

Andi

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD
« Reply #854 on: 01 September 2008, 11:51:03 AM »
Saya pernah menulis, banyak Ajaran yg bagus, namun hanya sedikit Guru yg sejati.
Apa maksud saya dgn Guru yg sejati? Guru yg sejati ialah Guru yg praktik kehidupannya sesuai dengan yg diajarkannya. Apakah ada Guru yg begitu? ADA tapi sedikit. Guru yg sejati akan menjadi teladan hidup kita.

Guru dan Murid ini bersifat cocok-cocokan.
Guru yg perangainya A akan gampang berjodoh dengan murid yg berperangai A pula
Guru yg bersifat B akan mudah berjodoh dengan murid yg bersifat B.
Kenyatan ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat ke sekeliling kita.

::

Saya setuju, guru sejati memang sangat sulit dicari, anda dan saya dan semua member maupun pembaca di DC bahkan belum tentu akan menemukan guru Sejati di dalam hidup ini. Kita semua memiliki impian bahwa seorang guru sejati, kalau bisa setingkat dengan Sang Buddha bisa kita temui dalam hidup ini.

Akan tetapi..  bukankah "ingin untuk bertemu dengan guru sejati" itu MIMPI INDAH? Coba anda lihat realita... adakah sosok yang sempurna seperti Sang Buddha di jaman sekarang? Coba anda lihat berapa banyak pertengkaran di forum-forum Budhist?

Jika ada seorang guru, walaupun itu bukan guru sejati, selama beliau mengajarkan dhamma, selama beliau mengajarkan mengembangkan hati nurani, guru tersebut sudah layak untuk dihormati dan ajarannya dipelajari. Bukan dicari-cari kesalahannya..