...
2. MMD dikategorikan bukan Buddhisme dan dipindahkan ke board Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain
...
Tambahan, emang keliatan sepihak, coba kalo dr pihak mmd report ke moderator bijimana tuh, apa akan ditanggapi :))
...
2. MMD dikategorikan bukan Buddhisme dan dipindahkan ke board Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain
...
Kalo boleh diuraikan, bagian mana dari MMD yang tidak bersesuaian dengan Buddha Dhamma?
Saya bukan Buddhist, apalagi praktisi MMD, dan banyak berbeda pendapat pribadi dengan Pak Hudoyo, tapi saya masih katakan MMD itu sesuai dengan Buddhisme kok.
[at]kayninKainyn:
Keputusan telah diambil secara bersama oleh para moderator, kalau ini di bahas di forum, akan menjadi perdebatan tanpa ujung lagi nantinya. kami menyadari bahwa pasti ada pihak yg merasa dirugikan, tapi kami bertindak demi manfaat bagi umat buddha secara umum. jadi mohon dimaklumi."
Kali ini saya tidak menguraikan apakah MMD tidak sesuai atau sesuai dengan Buddhisme, tapi apa yang diperlukan sebelum menilai. Tidak ada kaitannya dengan lebel anda seorang Buddhis atau Muslim atau Karisten. Selama kita memiliki pemahaman akan Buddhisme, baru kita bisa menilai apakah konsepnya, atau apanya. Tapi jika kita tidak memiliki pemahaman akan Buddhisme bagaimana kita bisa membandingkan dan mengatakan bahwa ini tidak sesuai atau ini sesuai dengan Buddhisme?Itu dia masalahnya. Karena menurut anda, anda yang paham; menurut saya, saya yang paham; menurut Pak Hudoyo, Pak Hudoyo yang paham. Jadi saya sebetulnya dalam diskusi, tidak perlu "raungan singa" siapapun, tapi membahas materi2 secara objektif.
Catatan, saya menyampaikan dalam konteks pemahaman Buddhism secara teori bukan praktik.Dengan saya, tidak perlu diutarakan apakah berdasar teori atau praktik. Saya bukan Pak Hudoyo, juga bukan praktisi MMD, jadi tidak menganggap "teoritikal" atau "praktikal" sesuatu yang berarti karena praktik itu adalah pribadi masing2 yang bisa menilai, tidak bisa diketahui orang lain.
[at] Sumedhomasalahnya mungkin kekerasan Bpk thdp pendirian bpk yang berbeda dgn Buddhisme umumnya.
Ini bukan masalah pribadi ... saya tidak punya dendam pribadi pada siapa pun ...
Ini masalah pemahaman ... Jika memang pembahasan di forum ini berdasarkan dua mazhab ... apakah itu sah untuk menyatakan barang siapa yang tidak termasuk kedua mazhab itu dikategorikan "bukan Buddhisme"?
Apakah Anda akan mengatakan bahwa pendapat Stephen Batchelor "bukan Buddhisme"? ... Mengapa kalian sangat tertutup terhadap pemahaman-pemahaman baru terhadap ajaran Sang Guru?
Salam,
hudoyo
Hm... kalo saya duga, dari board "JMB 8 menurut Pak Hud" itu yah? ;D Ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab secara langsung "ya" atau "tidak". ...
Sekadar info, saya tidak punya hubungan dengan MMD dan Pak Hudoyo (yang bahkan tidak tahu nama saya), ...
QuoteSekadar info, saya tidak punya hubungan dengan MMD dan Pak Hudoyo (yang bahkan tidak tahu nama saya), ...
Betul, Anda tidak ada hubungan dengan saya ... tapi saya tahu nama Anda kok ... F******* kan? :)) _/\_
...
4. Diputuskan yang paling tepat adalah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain. (Perhatikan kata "Buddhisme dengan ...", yang menunjukkan adanya unsur Buddhisme).
Perkataan Sumedho MMD dikategorikan bukan Buddhisme, mungkin lebih tepat bila dikatakan MMD dikategorikan bukan Buddhisme saja.
Quote4. Diputuskan yang paling tepat adalah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain. (Perhatikan kata "Buddhisme dengan ...", yang menunjukkan adanya unsur Buddhisme).
Perkataan Sumedho MMD dikategorikan bukan Buddhisme, mungkin lebih tepat bila dikatakan MMD dikategorikan bukan Buddhisme saja.
Dalam bahasa indonesia yang baik dan benar boleh tidak disebut sebagai Aliran sesat :-? ?
Itu dia masalahnya. Karena menurut anda, anda yang paham; menurut saya, saya yang paham; menurut Pak Hudoyo, Pak Hudoyo yang paham. Jadi saya sebetulnya dalam diskusi, tidak perlu "raungan singa" siapapun, tapi membahas materi2 secara objektif.
Dengan saya, tidak perlu diutarakan apakah berdasar teori atau praktik. Saya bukan Pak Hudoyo, juga bukan praktisi MMD, jadi tidak menganggap "teoritikal" atau "praktikal" sesuatu yang berarti karena praktik itu adalah pribadi masing2 yang bisa menilai, tidak bisa diketahui orang lain.
Hm... kalo saya duga, dari board "JMB 8 menurut Pak Hud" itu yah? ;D Ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab secara langsung "ya" atau "tidak". Seperti jika saya tanya, "Apakah Buddha bisa mencerahkan orang?", apa jawaban kalian?Sebenarnya bukan dari board itu saja, ini hasil pendapat dari para moderator.
Jika "ya", maka saya tanya, "kenapa di zaman Buddha, tidak semua orang dicerahkan?".
Jika "tidak", maka saya tanya, "kalo gitu, buat apa kalian percaya?". ;D
Sekadar info, saya tidak punya hubungan dengan MMD dan Pak Hudoyo (yang bahkan tidak tahu nama saya), jadi saya tidak merasa dirugikan sama sekali. Saya hanya mau tahu saja bagian mana dari MMD yang menurut kalian tidak bersesuaian dengan Buddha Dhamma.
Atau jika OOT, mungkin bisa dialihkan ke board baru.
_/\_
definisi:Quote4. Diputuskan yang paling tepat adalah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain. (Perhatikan kata "Buddhisme dengan ...", yang menunjukkan adanya unsur Buddhisme).
Perkataan Sumedho MMD dikategorikan bukan Buddhisme, mungkin lebih tepat bila dikatakan MMD dikategorikan bukan Buddhisme saja.
Dalam bahasa indonesia yang baik dan benar boleh tidak disebut sebagai Aliran sesat :-? ?
Tolong definisikan dan kategorikan Aliran Sesat, menurut paham Anda atau paham Buddhist yang Anda tahu. Thanks
Sudah didiskusikan bahwa :Tadinya saya pikir menurut kalian Buddha juga mengajarkan ajaran universal, tidak terikat hanya rumusan "tiratana", "cattari ariya saccani" ataupun "ariya atthangika magga" karena dalam kisah2 Buddha "mencerahkan" orang lain, tidak selalu rumusan2 itu muncul.
1. MMD adalah universal tidak terikat suatu "aliran" atau "label" apapun juga bahkan "Buddhisme", yang penting adalah "kebenaran".
Buddhisme didefinisikan keyakinan terhadap "Tiga Permata", yaitu "Buddha, Dhamma, dan Sangha", Empat Kebenaran Mulia, dan Jalan Mulia Beruas Delapan.
2. Pak Hudoyo diprediksikan bisa menerima alasan tersebut.Itu 'kan pendapat pribadi. Pak Hudoyo 'kan bukan MMD. MMD adalah metode meditasi, bukan bertujuan untuk mencetak "Hudoyo" baru.
3. Kemarin berbagai macam hal diusulkan, termasuk sub-forum khusus, tetapi agar tidak meng"anak emas"kan MMD, maka diputuskan tetap berada pada satu forum yang sudah ada.
4. Diputuskan yang paling tepat adalah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain. (Perhatikan kata "Buddhisme dengan ...", yang menunjukkan adanya unsur Buddhisme).
Perkataan Sumedho MMD dikategorikan bukan Buddhisme, mungkin lebih tepat bila dikatakan MMD dikategorikan bukan Buddhisme saja.
[at] SumedhoSesuai yang sudah dibahas, semua ini subjektif dari para moderator.
Ini bukan masalah pribadi ... saya tidak punya dendam pribadi pada siapa pun ...
Ini masalah pemahaman ... Jika memang pembahasan di forum ini berdasarkan dua mazhab ... apakah itu sah untuk menyatakan barang siapa yang tidak termasuk kedua mazhab itu dikategorikan "bukan Buddhisme"?
Apakah Anda akan mengatakan bahwa pendapat Stephen Batchelor "bukan Buddhisme"? ... Mengapa kalian sangat tertutup terhadap pemahaman-pemahaman baru terhadap ajaran Sang Guru?
Salam,
hudoyo
definisi:Quote4. Diputuskan yang paling tepat adalah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain. (Perhatikan kata "Buddhisme dengan ...", yang menunjukkan adanya unsur Buddhisme).
Perkataan Sumedho MMD dikategorikan bukan Buddhisme, mungkin lebih tepat bila dikatakan MMD dikategorikan bukan Buddhisme saja.
Dalam bahasa indonesia yang baik dan benar boleh tidak disebut sebagai Aliran sesat :-? ?
Tolong definisikan dan kategorikan Aliran Sesat, menurut paham Anda atau paham Buddhist yang Anda tahu. Thanks
aliran sesat = aliran yang menyimpang dari ajaran Buddha.. ?
Nah ini dia Sdr. Kainyn_Kutho, salah satu pihak tidak ingin membahas materi-materi secara objektif tapi justru membiaskannya dengan pengalaman pribadi (subyektif), contohnya dalam forum Sutta yang seharusnya objektif. Coba anda perhatikan dan amati tanpa memihak.
saya tidak mengatakan demikian, di ajaran agama lain pun ada kebenaran. karena hari ini MMD dikeluarkan dari Budhisme, maka suatu hari nanti MMD pun bisa dianggap sebagai aliran sesat.definisi:Quote4. Diputuskan yang paling tepat adalah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain. (Perhatikan kata "Buddhisme dengan ...", yang menunjukkan adanya unsur Buddhisme).
Perkataan Sumedho MMD dikategorikan bukan Buddhisme, mungkin lebih tepat bila dikatakan MMD dikategorikan bukan Buddhisme saja.
Dalam bahasa indonesia yang baik dan benar boleh tidak disebut sebagai Aliran sesat :-? ?
Tolong definisikan dan kategorikan Aliran Sesat, menurut paham Anda atau paham Buddhist yang Anda tahu. Thanks
aliran sesat = aliran yang menyimpang dari ajaran Buddha.. ?
Kalau bukan Buddhist, apakah itu berarti menyimpang?? coba ditinjau lebih teliti dahulu sebelum Anda memasang pernyataan, jangan memberikan pemahaman yang 'sesat' (=menyimpang menurut Anda) kepada umat Awam yang akan memasang mata banyak di sini. Thanks
Nah ini dia Sdr. Kainyn_Kutho, salah satu pihak tidak ingin membahas materi-materi secara objektif tapi justru membiaskannya dengan pengalaman pribadi (subyektif), contohnya dalam forum Sutta yang seharusnya objektif. Coba anda perhatikan dan amati tanpa memihak.Itu 'kan hanya perbedaan pendapat pribadi, bukan doktrin dalam MMD harus percaya seperti itu. Kalau mau balik objektif, saya tanya lagi, kenapa tidak ada yang objektif dengan Anguttara VIII, 53 yang saya singgung? Tidak ada tanggapan sama sekali dari kontra-MMD terhadap sutta itu. Bukankah ini juga berarti kalian harus "ditendang" dari "label" Buddhisme (yang sebetulnya juga memang tidak ada pengaruh apa bagi saya sih ;D) ?
Dan saya perlu bertanya kepada anda, anda mengatakan ”tidak menganggap "teoritikal" atau "praktikal" sesuatu yang berarti”, lalu apa yang berarti untuk anda, Sdr. Kainyn_Kutho? Jadi bagaimana seseorang harus menjelaskan sesuatu kepada anda? Dan percuma saja toh seseorang itu menjelaskan atau menjawab pertanyaan anda karena semuanya ternyata tidak berarti untuk anda baik teori maupun praktik.Jelaskan dengan cara yang bisa dimengerti, itu cukup. Tidak perlu memberikan segudang sutta (yang kadang juga disalah-artikan) sebagai pendukung, tidak perlu juga mengatakan anda sudah jhana 10 (kalau ada) sehingga pasti benar dalam menyatakan sesuatu.
Bro Kainyn, *sorry yah tadi salah tulis nama hehehe*
Jadi ternyata benar. Usulan saya mengenai tolok ukur ajaran Sang Guru dalam Anguttara Nikaya VIII, 53, yang jelas2 ada dalam Tipitaka, sama sekali tidak digubris oleh anggota forum. :)
OK deh, tidak ada pertanyaan lagi.
Thanx buat infonya, karuna_murti!
_/\_
cuman dipindahkan aja kok repot..ampe begitu banyak ego...kebenaran walaupun diletakan dimana-mana ia akan tetap benar jadi untuk apa melekat pada suatu posisi dan jabatan? OOT
cuman dipindahkan aja kok repot..ampe begitu banyak ego...kebenaran walaupun diletakan dimana-mana ia akan tetap benar jadi untuk apa melekat pada suatu posisi dan jabatan? OOT
Sebenarnya bukan dari board itu saja, ini hasil pendapat dari para moderator.
Mungkin bro bisa membuat thread baru tentang mengapa pada jaman sang buddha tidak semua orang tercerahkan.
Soal Gotami Sutta tentu sudah kami pertimbangkan juga. Saya pribadi menggunakan itu sebagai acuan saya juga.
cuman dipindahkan aja kok repot..ampe begitu banyak ego...kebenaran walaupun diletakan dimana-mana ia akan tetap benar jadi untuk apa melekat pada suatu posisi dan jabatan? OOT
apabila umat Buddha terus menerus mendepak dan menendang orang yang tidak sepaham dengannya, maka aliran sesat akan terus bermunculan tanpa bisa dibendung. Dan aliran sesat tadi membawa banyak sekali doktrin agama Buddha ...
Sejujurnya, justru saya melihat "ego"2 yang begitu "kerepotan" sampai harus memindah-mindahkan.
Kamu juga yang merasa egonya diguncang2 hanya karena hal kecil penyesuaian tempat. pemindahan dikarenakan penyesuaian definisi topik dan materi yang dibawakan.
Sejujurnya, justru saya melihat "ego"2 yang begitu "kerepotan" sampai harus memindah-mindahkan.
Kamu juga yang merasa egonya diguncang2 hanya karena hal kecil penyesuaian tempat. pemindahan dikarenakan penyesuaian definisi topik dan materi yang dibawakan.
Saya sebagai salah satu moderator, yang pada meeting kemaren, juga mendukung keputusan ini.
Sebenarnya keputusan untuk memindahkan (bukan mendepak) ini juga dengan pertimbangan bahwa pandangan MMD yang dalam banyak hal menolak sutta-sutta, dianggap tidak bermanfaat bahkan cenderung menggoyahkan keyakinan (saddha) para umat yang secara umum masih banyak yang dalam taraf pemula.
DC adalah forum Buddhis yang mengemban misi memajukan Buddhadhamma, meningkatkan keyakinan terhadap Tiratana, bukan sebaliknya.
Ajaran MMD mungkin cocok untuk para praktisi advance atau sebagian kecil umat buddha secara umum. karena itu kami tidak dengan sewenang-wenang mendepak, tapi hanya memindahkan, agar para member, khususnya para pemula dapat memiliki gambaran sebelum memutuskan untuk mengikuti atau tidak mengikuti ajaran MMD.
Tuduhan bahwa DC mengeluarkan MMD dari Buddhism, adalah sangat tidak beralasan, kami tidak memiliki otoritas untuk itu.
_/\_
2. MMD dikategorikan bukan Buddhisme sesuai mahzab besar dan dipindahkan ke board Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain
Arale cuma salah satu mata rantai pemicu saja. Bukan sesuatu yang diistimewakan.
Sudah lama pengen dirapihkan, niat kami cuma ingin merapihkan saja, gak ada niat menghancurkan suatu opini atau pendapat, terus menaikkan suatu opini atau pendapat lain.
Forum ini dibaca banyak orang, dan membernya juga sudah hampir seribu orang. Sekian banyak orang, gak mungkin isi kepalanya hanya satu saja. Kami berusaha agar sekian banyak suara yang mau ini atau itu diakomodir semua. Sekian banyak ini ada aturan mainnya, biar gak berantakan. Itu aja koq.
andaikata semua umat Buddha mempunyai pandangan seperti anda, semua akan damai.
Namun peristiwa hari ini membuat kita semua telah belajar tentang bagaimana proses terbentuknya suatu aliran sesat
apabila umat Buddha terus menerus mendepak dan menendang orang yang tidak sepaham dengannya, maka aliran sesat akan terus bermunculan tanpa bisa dibendung. Dan aliran sesat tadi membawa banyak sekali doktrin agama Buddha ...
Kok kamu berpikir kita mendepak Hudoyo dan melabelkan sesat. TIDAK. saya katakan kepada kamu,pemindahan itu merupakan penyesuaian tempat tanpa embel-embel meruntuhkan ajaran orang. kamu selalu berpikir seperti cenayang yang bisa baca pikiran namun kita memutuskan bukan atas dasar emosi dan segala macam. Dipindahkan untuk disesuaikan topiknya ,kita tidak pernah menulis MMD itu melenceng atau apa,kalian yang egonya terumbar lalu merasa diobok-obok dan didiskriminasi.itu urusan batin kalian. saya tidak punya pemikiran seperti itu.Terima kasih!
"Merapihkan" itu dimulai dengan membuat judgement bahwa "MMD bukan Buddhisme". ... Niatnya melindungi "Buddhis pemula", tapi malah menyesatkan "Buddhis pemula" itu. ... Lihatlah, jauh ke depan ... para "buddhis pemula" di forum DC ini cepat atau lambat akan mendengar tentang MMD dari sumber lain ... Kalau itu terjadi, betapa mereka menyesali DC yang telah mendalilkan "MMD bukan Buddhisme". ... Jadi, bukan melindungi "buddhis pemula" ... itu cuma dalih bagi para moderator untuk berpuas diri di dalam moha.
Salam,
hudoyo
cc: http:///showthread.php?t=878014&page=6
Nah ini dia Sdr. Kainyn_Kutho, salah satu pihak tidak ingin membahas materi-materi secara objektif tapi justru membiaskannya dengan pengalaman pribadi (subyektif), contohnya dalam forum Sutta yang seharusnya objektif. Coba anda perhatikan dan amati tanpa memihak.
Saya merasa perlu menanggapi ini ... tanggapan saya ada di http:///showthread.php?t=878014&page=6
Perdebatan-perdebatan menjadi terbuka di forum Kaskus yang sangat populer ... Hati-hati menulis, supaya jangan tampak konyol.
Sayangnya polling tidak mewakili kebenaran dan hanya seperti jajak pendapat saja. Ini diakui oleh kedua belah pihak.
2. MMD dikategorikan bukan Buddhisme sesuai mahzab besar dan dipindahkan ke board Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain
saya teringat dengan polling
Apakah MMD sesuai dengan ajaran Buddhist...
hasilnya adalah sesuai, bukan?
So, polling ini bersifat iseng ya? Yang mencurahkan perhatian ke situ, sia sia donk?
maaf mungkin pertama kali kami tidak memberikan pengumuman dengan baik dan kesannya tiba2 bling langsung pindah.
Polling justru membuktikan dari sekian banyak suara, ada yang mendukung ada yang menentang.
Bukan hanya satu suara menolak atau menerima.
Maaf, Pak Hud saya tidak berkunjung ke Kaskus dan tidak membaca dan menanggapi apa yang Pak Hud sampaikan di sana. Bisa saya pastikan tanpa perlu membaca bahwa tanggapan Pak Hud di sana tidak penting.
Tidak perlu khawatir Pak Hud, saya selalu hati-hati dalam menulis, kadang perlu riset dulu. Dan dalam debat saya sering menggunakan teknik cermin, jadi kadang kala lawan bicara saya nampak konyol, tidak konsisten dengan perkataannya sendiri ketika saya balikan. Al hasil ia akan menggunakan emosinya.
Jadi selamat berkonyol-konyol ria bagi mereka yang ikut ke Kaskus. ^-^
Polling justru membuktikan dari sekian banyak suara, ada yang mendukung ada yang menentang.
Bukan hanya satu suara menolak atau menerima.
Apakah hasilnya akan beda.....????????????????/
kalau permasalahan itu dibicarakan dulu..................
beberapa orang ketemu (disuguhin kwietiau goreng) ...... termasuk koki MMD.....
hi....pak KITA PUNYA MASALAH........................
tolong dong, dibantu.............
kalau buat nasi goreng... jangan kebanyakan cabe rawit dong...
nanti pelanggangnya pusing (spt saya),,... malah besok2nya
salah masuk rumah makan kita......., kita kan mau restoran in tambah rame!....
thanks
gw belum voting lho.....
kalau gw sih voting utk Bro Karuna_murti aja deh!
Semoga semua pihak berlapang dada... utk kebaikan yo!
Saya pribadi akan merasa "kehilangan" jika pak hudoyo sampai absen dari forum ini. Karena saya lihat dari kenyataan, bahwa thread yang melibatkan pak hudoyo itu selalu "ramai". Ini menjadi semacam pembelajaran bagi saya juga. Banyak manfaat yang bisa dipetik ketika saya melepaskan "semua" yang "bukan milikku".
Jadi walaupun jika MMD dipindahkan ke sub forum yang non Buddhisme, saya berharap pak hudoyo tetap bisa memberikan "pemikiran" dan "sumbangsih pandangan".
Hm... kalo saya duga, dari board "JMB 8 menurut Pak Hud" itu yah? ;D Ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab secara langsung "ya" atau "tidak". Seperti jika saya tanya, "Apakah Buddha bisa mencerahkan orang?", apa jawaban kalian?
Jika "ya", maka saya tanya, "kenapa di zaman Buddha, tidak semua orang dicerahkan?".
Jika "tidak", maka saya tanya, "kalo gitu, buat apa kalian percaya?". ;D
Saya pribadi akan merasa "kehilangan" jika pak hudoyo sampai absen dari forum ini. Karena saya lihat dari kenyataan, bahwa thread yang melibatkan pak hudoyo itu selalu "ramai". Ini menjadi semacam pembelajaran bagi saya juga. Banyak manfaat yang bisa dipetik ketika saya melepaskan "semua" yang "bukan milikku".
Jadi walaupun jika MMD dipindahkan ke sub forum yang non Buddhisme, saya berharap pak hudoyo tetap bisa memberikan "pemikiran" dan "sumbangsih pandangan".
Ramai2 sih ramai............tetapi digaransi kalau udah makan nanti
TIDAK SAKIT PERUT LHO.....................
pertanyaan :
Apakah itu ANATA?
Apakah itu {mahzab besar}?
Oh, kalian menganggap MMD tidak berdasarkan Tiratana? ... Tiratana yang mana maksud kalian? .. Apa artinya "dhammam saranam gacchami"? ... Katakan saja terus terang "MMD tidak berdasarkan Kitab Tipitaka Pali tanpa reserve". Jangan dibelok-belokkan menyangkut Tiratana segala ... Itu lebih jujur. ... Saya pun pembela Tiratana ... Janganlah menjadi pahlawan pembela Tiratana yang merasa paling benar sendiri. ... Itu persis seperti MUI yang mengkafirkan Ahmadiyah. ...
Pelaporan mana yang kalian maksud? ... Jelas SEMUA yang melaporkan adalah orang-orang yang tidak suka dengan MMD, yang patut dipertanyakan pemahamannya akan Buddha Dhamma ... mereka yang setuju dengan MMD jelas tidak akan "melaporkan" ... Jadi kalau konsiderans keputusan kalian didasarkan pada pelaporan semata-mata, jelas Anda telah berat sebelah. ... Tidakkah kalian mempertimbangkan hasil polling tentang MMD baru-baru ini? ...
OK ... Rekan Sumedho mengundang saya untuk masuk ke forum DC ini ... Sekarang kalian beramai-ramai memutuskan "MMD bukan Buddhisme" ... Saya tidak terima diperlakukan sebagai sampah di forum ini. ... Dengan ini saya menyatakan ABSEN dari forum ini.
Teman-teman Buddhis di forum ini yang ingin mendalami ajaran Sang Guru bersama saya silakan berlangganan forum Kaskus: HOME / LOEKELOE / Forum Supranatural / Spiritual : Riwayat Agung Para Buddha -- http:///showthread.php?t=878014
Saya akan menulis di sana.
Salam,
hudoyo
[at] Dilbert & Sumedho
_/\_ Saya tahu Anda siswa Sang Guru yang selalu ingin belajar, bukan cuma membeo pada mayoritas.
Tapi Anda tidak akan kehilangan tulisan-tulisan saya. Silakan klik URL berikut
http:///showthread.php?t=878014
lalu klik subscribe, kalian akan menerima pemberitahuan di mailbox Anda setiap kali ada orang menulis di thread itu, sama seperti di DC ini.
Saya tidak bisa berbuat lain, karena para penguasa DC ini telah mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme". Mau tidak mau saya merasa diperlakukan sebagai sampah di sebuah forum Buddhis. Jangan bilang bahwa saya tidak punya ego lagi sehingga orang bisa berbuat seenaknya.
Anumodana atas apresiasi Anda berdua terhadap MMD.
Salam,
hudoyo
BISA mencerahkan bukan berarti PASTI mencerahkan loh Bro.
Jika dijawab BISA mencerahkan, artinya JMB-8 BISA mencerahkan, namun terpulang ke praktik dan kualitas masing2 orang.
::
cuman dipindahkan aja kok repot..ampe begitu banyak ego...kebenaran walaupun diletakan dimana-mana ia akan tetap benar jadi untuk apa melekat pada suatu posisi dan jabatan? OOT
hari ini memang tidak ada masalah, namun bagaimana di masa mendatang..? apa yang dilakukan oleh murid-murid di MMD..?
Kenapa mesti begitu Pak? Kenapa mesti marah?
Sesungguhnya, apalah arti masuk mazhab A atau B, sesuai dengan JMB-8 atau tidak, karena kesemua itu hanyalah label. Yg penting, orang2 yg cocok tetap menjalankan MMD atau JMB-8 sesuai pemikiran dan kecocokan mereka masing2.
Jikalaupun dikatakan MMD sesuai dengan Buddhism, sy pikir tidak ada anggota forum ini yg akan
protes dan marah2, lalu meninggalkan forum DC ini.... Mohon maaf Pak, sy melihat kemelekatan yg amat kuat disini.
Sy sendiri tidak begitu peduli MMD dianggap sesuai / tidak sesuai dengan Buddhism (meski menurut sy pribadi, MMD dan teori yg mendasari-nya tidak sesuai dengan Buddhism), tapi saya tidak akan marah jika diumumkan MMD sesuai dengan Buddhism. So what, gitu loh.
Menurut sy, sebaiknya kita semua menunjukkan sikap yg baik, tidak melekat pada apapun, dan menyadari bahwa semua hal yg terjadi adalah vipaka dari banyaknya kondisi yg berpadu.
Sedikit tambahan yg ingin sy sampaikan:
Setiap omongan kita di forum ini, yg mengatasnamakan dhamma / sutta, otomatis akan memposisikan kita sebagai "Wakil Dhamma". Semakin senior dan semakin di tua kan, akan membuat tanggung jawab kita semakin besar. Para yunior dan umat baru memperhatikan tingkah laku kita, jika kita bertindak (menulis) dengan arogan, kemarahan, slenge'an, kurang ajar, asal jadi, emosional, dll... maka mereka bisa kehilangan keyakinan pada Dhamma.
Oleh karenanya, menjadi "wakil dhamma" merupakan suatu tanggung jawab yg amat berat
Makasi buat Pak Hudoyo...saya tidak pernah memberikan komentar atas postingan pak hudoyo. tapi tulisan tulisan pak Hudoyo yang kadang bikin saya klenger buat mencerna, karena kata katanya dalam buat otak saya, merupakan semangat yang saya pribadi saluti. tetap berkarya, pak Hudoyo, saya akan ikut lanjutin ke kaskus. Thanks for everything.
_/\_
Yulia
Ya, makanya Pak Hudoyo tidak mengatakan mentah2 bahwa itu "Tidak bisa". Seperti saya katakan, itu sebetulnya 2 sisi sama2 salah jika dijawab hanya dengan "ya" atau "tidak".
Di sini, mayoritas melihat dari sisi "ya", dan Pak Hudoyo melihat dari sisi "tidak", dan masing2 disertai penjelasannya.
Sebetulnya bukan JMB 8, bukan Buddha, bukan pula 'daun jatuh'-nya, yang hanyalah objek semata. Yang menentukan adalah kondisi bathin kita dalam menyikapi JMB 8, Buddha, dan 'daun jatuh'.
Jika dibilang "Bisa", mungkin Pak Hudoyo mengkhawatirkan orang berbondong2 menggenggam JMB 8 tanpa ada kelanjutannya.
Nantinya orang juga berbondong2 pelototin daun jatuh, atau bahkan secara ekstrim menggorok leher ikut2an thera Godhika.
Jika dibilang "Tidak bisa", mungkin rekan2 lain mengkhawatirkan orang akan berpikir JMB 8 itu juga tidak ada artinya.
Nantinya orang juga meremehkan dan mengecilkan kurikulum & literatur dhamma dan mendewakan meditasi.
Maka saya bilang, ada baiknya pihak "bisa" dan "tidak bisa" diberi "kedudukan" sejajar, jadi diskusinya berlanjut dan menjadi jelas. Kalau sudah jelas, semua orang bisa menentukan pilihannya sendiri (yang idealnya adalah jalan tengah), tanpa perlu dipengaruhi "ini sesuai dengan pakem" atau tidak. (Ini yang saya maksudkan pada Arale bahwa dalam belajar, tidak perlu terima mentah2. Selalu kembali ke diri sendiri untuk menentukan mana yang cocok).
maaf mungkin pertama kali kami tidak memberikan pengumuman dengan baik dan kesannya tiba2 bling langsung pindah.
Justru itu yang tidak lazim. Di forum atau organisasi manapun, kalau seorang member akan diambil tindakan, selalu didahului dengan pemanggilan, pemeriksaan, pemberian peringatan dan akhirnya baru tindakan. ... Itu yang kalian lompati! ... Apa salahnya memanggil saya dalam forum tertutup lalu memeriksa saya, sebelum mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme"? ... Takut berdebat dengan saya? ...
MMD jelas2 menyatakan tidak berlabel apapun*). Jika saya seorang praktisi MMD, saya akan konsisten dan mengamini keputusan ini karena toh, sesuai dengan konsep MMD.
*) dasar pemikiran MMD kira-kira adalah: kebenaran / pencerahan adalah universal, tidak ekslusive milik suatu golongan sehingga MMD tidak perlu digolongkan ke dalam agama apapun.
delete...
Secara prinsip, tidak ada yg salah, yg jelas ada hanyalah gejolak ego.
::
Saya tidak bisa berbuat lain, karena para penguasa DC ini telah mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme". Mau tidak mau saya merasa diperlakukan sebagai sampah di sebuah forum Buddhis. Jangan bilang bahwa saya tidak punya ego lagi sehingga orang bisa berbuat seenaknya.
Anumodana atas apresiasi Anda berdua terhadap MMD.
Salam,
hudoyo
Sebenarnya secara prinsip tidak ada yg salah dengan pengumuman ini kan?
Prinsipnya adalah: MMD universal, tidak tergolong agama manapun.
Nah, sekarang diumumkan bahwa MMD bukan Buddhisme.... tidak ada yg salah toh?
Sama saja dengan mengumumkan bahwa MMD bukan Krizten, MMD bukan Izlam, MMD bukan Taoism....
Secara prinsip, tidak ada yg salah, yg jelas ada hanyalah gejolak ego.
::
Saya yakin rekan Hudoyo "marah" tetapi tidak "benci" atas keputusan yang telah dibuat oleh dewan administrator yang memang harus mengadministrasikan forum ini dengan baik, karena memang itulah tugasnya. Dan kemarahan itu tentunya akan ditransformasikan menjadi sesuatu yang positif.
Bagi seorang pemula, tentu saja akan lebih mudah mempelajari Buddhadhamma di DC bila klasifikasi dibuat lebih teratur, dan saya rasa tidak ada perbedaan derajat antara topik diskusi yang satu dengan lainnya.
Perbedaan pandangan dan keyakinan ini pasti akan terus ada. Namun seperti yang pernah saya utarakan biarlah kita tetap berbeda namun juga tetap saling menghormati. Secara pribadi setelah membaca tulisan-tulisan rekan Hudoyo, saya sangat menghargai dan menghormati beliau walaupun saya tetap berbeda pendapat dengannya.
Semoga sukses untuk rekan Hudoyo dan Bon Voyage.
Salam,
CKRA
Ngomong2 siapa 'para penguasa' di DC ya? Apakah ada? ???
::
Ada satu lagi pendapat saya yang juga tidak pernah digubris. MMD itu memang bukan Buddhisme, karena hanya mencakup bhavana/Samadhi. Jadi MMD itu adalah bagian dari Buddhisme, sesuai dengan Sutta2nya. MMD itu bukan Buddhisme, bukan Is1am, bukan Kr1sten dan lain2. Tetapi MMD bersesuaian dengan dan merupakan bagian Buddhisme ditinjau dari bhavana/Samadhi.
Kembali saya beri contoh, mengenai "avihimsa sankappa" atau "pikiran tanpa kekerasan", apakah itu Buddhisme? Tentu tidak, karena Buddhisme tidak hanya mencakup "avihimsa sankappa" saja. Tapi, apakah bersesuaian dengan Buddhisme? Tentu saja sesuai.
Kemudian, apakah jika ada pendapat yang selalu mengutamakan menghindari kekerasan, harus digolongkan ke "Buddhisme dan kepercayaan lain"? Jawabannya yah di rapat moderator.
Makasi buat Pak Hudoyo...saya tidak pernah memberikan komentar atas postingan pak hudoyo. tapi tulisan tulisan pak Hudoyo yang kadang bikin saya klenger buat mencerna, karena kata katanya dalam buat otak saya, merupakan semangat yang saya pribadi saluti. tetap berkarya, pak Hudoyo, saya akan ikut lanjutin ke kaskus. Thanks for everything.
_/\_
Yulia
_/\_ Anumodana atas apresiasi Anda. Untuk teman-teman seperti Andalah, di dalam DC atau di luar DC, saya akan terus menulis.
Salam,
hudoyo
delete...
Secara prinsip, tidak ada yg salah, yg jelas ada hanyalah gejolak ego.
::
Nah...itu dia.... miccha ditthi yang halus... ;D
_/\_ :lotus:
Makasi buat Pak Hudoyo...saya tidak pernah memberikan komentar atas postingan pak hudoyo. tapi tulisan tulisan pak Hudoyo yang kadang bikin saya klenger buat mencerna, karena kata katanya dalam buat otak saya, merupakan semangat yang saya pribadi saluti. tetap berkarya, pak Hudoyo, saya akan ikut lanjutin ke kaskus. Thanks for everything.
_/\_
Yulia
_/\_ Anumodana atas apresiasi Anda. Untuk teman-teman seperti Andalah, di dalam DC atau di luar DC, saya akan terus menulis.
Salam,
hudoyo
Terima kasih pak Hud ... _/\_
Ngomong2 siapa 'para penguasa' di DC ya? Apakah ada? ???
::
Anda berlagak pilon?
delete...
Secara prinsip, tidak ada yg salah, yg jelas ada hanyalah gejolak ego.
::
Nah...itu dia.... miccha ditthi yang halus... ;D
_/\_ :lotus:
miccha-ditthi atau moha?
Ngomong2 siapa 'para penguasa' di DC ya? Apakah ada? ???
::
Anda berlagak pilon?
Jangan menuduh yg bukan2 Pak Hud, sy tidak sedang berpura-pura.
SAYA SUNGGUH2 TIDAK TAU siapa penguasa DC yg Bapak sebut itu.
----
Tidak usah dijawab jika memang tidak ingin menyinggung personal.
Tapi yg jelas, sy tidak sedang berpura-pura, sy melemparkan pertanyaan itu karena hanya Bapak yg menyinggung2 soal penguasa DC, tadinya sy kira Bapak menunjuk ke Sumedho (sebagai pendiri DC, dan orang2 sering menyebutnya Tuhan) tapi di postingan lain Bapak mengatakan Sumedho jangan mau distel oleh 'penguasa DC'... berarti bukan Sumedho, sehingga saya jadi bertanya2 siapa 'penguasa' yg Bapak maksud tsb...
::
maksudnya :)hehehehe, mencobai itu tugas setan pak :))
Ngomong2 siapa 'para penguasa' di DC ya? Apakah ada? ???
::
Anda berlagak pilon?
Jangan menuduh yg bukan2 Pak Hud, sy tidak sedang berpura-pura.
SAYA SUNGGUH2 TIDAK TAU siapa penguasa DC yg Bapak sebut itu.
----
Tidak usah dijawab jika memang tidak ingin menyinggung personal.
Tapi yg jelas, sy tidak sedang berpura-pura, sy melemparkan pertanyaan itu karena hanya Bapak yg menyinggung2 soal penguasa DC, tadinya sy kira Bapak menunjuk ke Sumedho (sebagai pendiri DC, dan orang2 sering menyebutnya Tuhan) tapi di postingan lain Bapak mengatakan Sumedho jangan mau distel oleh 'penguasa DC'... berarti bukan Sumedho, sehingga saya jadi bertanya2 siapa 'penguasa' yg Bapak maksud tsb...
::
Siapa yang mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme"? Siapa yang memindahkan semua posting MMD ke satu kotak? .. Itulah penguasa DC. Gampang saja.
Pak, kalau semua dalam satu kotak nyariknya kan lebih gampang...............
[...]
maksudnya :)hehehehe, mencobai itu tugas setan pak :))
...
pertanyaan :
Siapakah yg punya solusi supaya DC maupun Bp Hudoyo sama2 bisa
terpuaskan (dan juga dijalur yg benar)?
Hayo.... tambah karma baik! cepat deh!
Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))
...
pertanyaan :
Siapakah yg punya solusi supaya DC maupun Bp Hudoyo sama2 bisa
terpuaskan (dan juga dijalur yg benar)?
Hayo.... tambah karma baik! cepat deh!
Saya sudah mencoba menjelaskan "kebenaran" versi saya bahwa MMD itu sesuai namun bukan identik dengan Buddhisme (yang tampaknya tidak digubris), JMB 8 mencerahkan tidak bisa dijawab dengan hanya "ya" dan "tidak" (yang lagi2 tampaknya tidak digubris). Saya juga sudah memberi referensi Anguttara Nikaya VIII, 53 tentang inti ajaran Buddha (yang direspon hanya oleh Sumedho). Semuanya mengacu pada "tidak perlunya MMD dimasukkan dalam kotak".
Saya tidak mencari solusi yang "memuaskan", tapi mencoba mengatakan apa yang saya tahu tentang kebenaran. Dan kamma baik itu didapat dengan mengutarakan kebenaran, bukan dengan memberikan solusi yang memuaskan semua pihak. (menurut saya sih gitu... ;D )
Gak susah kok nyari tulisan saya: Kan ada fitur 'profile' ... klik saja nama saya ... lalu klik 'show the last posts of this person' ... keluarlah semua tulisan saya di semua thread.thanks atas jawabnya.... Tugas moderator adalah mengawasin/memindahkan postin2 yg salah "kamar/kotak"
Anda mampu mengartikulasikan pikiran saya dengan baik. _/\_
Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))
Kalau Pak Hudoyo mengalah, berarti Pak Hudoyo mengakui ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Buddha. Dengan begitu jadinya "tidak hormat kepada Guru sendiri", seperti mencuri2 ajaran tapi ngakunya nemuin sendiri. Bukan masalah ego atau apa, kalau saya di posisi Pak Hudoyo juga tidak akan mengalah karena akan "menghina" ajaran Sang Guru.
ada saatnya untuk mengalah kok, istilahnya status kita disini hanyalah 'tamu' , kalo sy di posisi Bp hudoyo sy malah gak akan protes, biarlah sy sendiri yg akan membuktikan ajaran sy seperti apa bukan malah memperburuk :)Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))
Kalau Pak Hudoyo mengalah, berarti Pak Hudoyo mengakui ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Buddha. Dengan begitu jadinya "tidak hormat kepada Guru sendiri", seperti mencuri2 ajaran tapi ngakunya nemuin sendiri. Bukan masalah ego atau apa, kalau saya di posisi Pak Hudoyo juga tidak akan mengalah karena akan "menghina" ajaran Sang Guru.
Anda mampu mengartikulasikan pikiran saya dengan baik. _/\_
Kalo Pak Hudoyo punya "dibba chakku", saya punya "cetopariya" :))
Solusi yang mudah salah satu pihak mau mengalah (dalam artian waktu toh yang akan menjawab) jadi jangan pada ngotot saling menyalahkan. Kalo kaga mau ngalah ya itu sampe bosen juga kaga kelar2 kakakakak :))
Kalau Pak Hudoyo mengalah, berarti Pak Hudoyo mengakui ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Buddha. Dengan begitu jadinya "tidak hormat kepada Guru sendiri", seperti mencuri2 ajaran tapi ngakunya nemuin sendiri. Bukan masalah ego atau apa, kalau saya di posisi Pak Hudoyo juga tidak akan mengalah karena akan "menghina" ajaran Sang Guru.
lha wong kagak ada salah ada apa koq ngalah..?
ada saatnya untuk mengalah kok, istilahnya status kita disini hanyalah 'tamu' , kalo sy di posisi Bp hudoyo sy malah gak akan protes, biarlah sy sendiri yg akan membuktikan ajaran sy seperti apa bukan malah memperburuk :)
ada saatnya untuk mengalah kok, istilahnya status kita disini hanyalah 'tamu' , kalo sy di posisi Bp hudoyo sy malah gak akan protes, biarlah sy sendiri yg akan membuktikan ajaran sy seperti apa bukan malah memperburuk :)
apakah misi itu memerlukan label?ada saatnya untuk mengalah kok, istilahnya status kita disini hanyalah 'tamu' , kalo sy di posisi Bp hudoyo sy malah gak akan protes, biarlah sy sendiri yg akan membuktikan ajaran sy seperti apa bukan malah memperburuk :)
Anda tidak punya missi ... saya punya missi. :)
apakah sangat penting diakui sebagai bagian Buddha? Katanya JK saja tanpa bawa embelt Buddha khan ?ada saatnya untuk mengalah kok, istilahnya status kita disini hanyalah 'tamu' , kalo sy di posisi Bp hudoyo sy malah gak akan protes, biarlah sy sendiri yg akan membuktikan ajaran sy seperti apa bukan malah memperburuk :)
Ya, memang ada saatnya mengalah. Kalau di sini Pak Hudoyo mau mengalah, maka tindakan "absen" dari DC itu sudah benar. Tapi bukan mengalah untuk dianggap itu bukan ajaran Buddha.
apakah misi itu memerlukan label?
Apakah orang akan lebih tertarik dengan bungkus dari pada isi?
apakah sangat penting diakui sebagai bagian Buddha? Katanya JK saja tanpa bawa embelt Buddha khan ?
apakah sangat penting diakui sebagai bagian Buddha? Katanya JK saja tanpa bawa embelt Buddha khan ?
Eittt tar dulu nanti ada yang nge BRP aye lagi gak yah :))Jangan khawatir, kalau ada turun, nanti saya tambahin. Tapi kalau turunnya lebih dari 1, saya ga jamin ;D
bukankah menurut bapak MMD harus melepas semua? Tidak ada yang benar dan salah, tidak ada dualitas, itu saja sudah cukup khan, buktikan lah lewat tulisan2 bapak, saya percaya kok bapak mampu melakukannya walaupun dipindahkan ke board lain bukan berarti misi bapak gagal khan :))Quote from: ryuapakah misi itu memerlukan label?
Apakah orang akan lebih tertarik dengan bungkus dari pada isi?
Tergantung orangnya, ada yang butuh ada yang gak butuh
hm apa bpk Hudoyo ber trisarana ?apakah sangat penting diakui sebagai bagian Buddha? Katanya JK saja tanpa bawa embelt Buddha khan ?
Bukan karena "label"-nya, ryu. Tapi penghormatan kepada Guru. Kalau saya (ataupun orang lain) melihat seorang mengajar dengan metode yang diajarkan Buddha (apalagi memang didapat dari belajar Sutta), tapi mengatakan itu bukan ajaran Buddha, saya akan menilai orang itu "tidak tahu terima kasih".Eittt tar dulu nanti ada yang nge BRP aye lagi gak yah :))Jangan khawatir, kalau ada turun, nanti saya tambahin. Tapi kalau turunnya lebih dari 1, saya ga jamin ;D
hm apa bpk Hudoyo ber trisarana ?
Anda tidak punya missi ... saya punya missi. :)
memang tidak bertentangan tapi kadang menentang isi sutta yang lain dan hanya mengakui 2 sutta yang dijadikan referensinya, mungkin itu yang membuat dianggap tidak menghormati Buddhisme?hm apa bpk Hudoyo ber trisarana ?
Nah, kembali lagi, ryu. Orang suka mengidentikkan MMD dengan Pak Hudoyo. Pak Hudoyo mau jadi Satanic atau ikut Al Qaeda, saya tidak pusing, itu urusan pribadinya. Tapi tetap saja MMD itu tidak bertentangan dengan Buddhism.
Jika saya menuliskan tentang kebenaran satu hal, apakah "siapa saya" adalah hal yang penting?
hm apa bpk Hudoyo ber trisarana ?
Lihatlah.....dalam perdebatan itu, masa lampau bertindakhasil2 perdebatan tidak menuju kearah yang baik, jadi sadari (sok2an nerjemaahin nich :)) )
mengabadikan existensinya - dan itu hanya perlu di sadari.
Wah, kalimat yang dalem bgt....
juju, gw kaga ngarti...Ada yg bisa bantu artiin?
sebuah organisasi dunia suatu kali mengadakan forum antar agama. mereka mengundang para cendikiawan agama masing-masing dan membahas tentang keberadaan Tuhan. diskusi alot dan deadlock karena masing-masing menganggap merekalah yang benar.
Tahun berikutnya diadakan lagi, tapi yang diundang adalah para praktisi setiap agama. Ketika diajukan pertanyaan yang sama, mereka semua hanya tersenyum, suasana begitu hening tak ada perdebatan.
memang tidak bertentangan tapi kadang menentang isi sutta yang lain dan hanya mengakui 2 sutta yang dijadikan referensinya, mungkin itu yang membuat dianggap tidak menghormati Buddhisme?
Anda tidak punya missi ... saya punya missi. :)Saya mengerti Pak Hud,
cuman kita jangan sampai melekati missi ini, artinya ketika ada pihak2 yg berseberangan dengan pandangan kita, karena kita terlalu terpaku pada goal missi kita, kita jadi agresif, yg mana akan merugikan missi ini sendiri.
Sebaiknya missi ini dibawakan dgn 'baju' yg sesuai, misalnya: salesman honda, ya pakai mobil honda, penata rambut, rambutnyapun harus gaya, boss Gudanggaram, rokoknya GP.
Jangan seperti penjual obat penyubur rambut yg kepalanya licin plontos atau seperti tentara salib / FPI (yg membawa nama agama tapi sikapnya bertolak belakang dgn missinya).
Selama niat kita baik, dijalankan dengan cara yg baik, apapun hasilnya pasti akan kita sikapi dengan baik
Ryu, 'tisarana' itu ritual. ... Seorang pemeditasi vipassana harus menyadarinya sebagai silabattaparamasa (melekat pada ritual).
Lihatlah.....dalam perdebatan itu, masa lampau bertindak
mengabadikan existensinya - dan itu hanya perlu di sadari.
Wah, kalimat yang dalem bgt....
juju, gw kaga ngarti...Ada yg bisa bantu artiin?
iya dan menolak JMB8 dan 4KM :) , mungkin itu juga yang akan membuat Buddhisme pemula bingung, trus keknya yang namanya pondasi dlm MMD gak ada yah :)memang tidak bertentangan tapi kadang menentang isi sutta yang lain dan hanya mengakui 2 sutta yang dijadikan referensinya, mungkin itu yang membuat dianggap tidak menghormati Buddhisme?
Bukan hanya 3 (bukan 2; Bahiya, Malunkyaputta & Mulapariyaya) sutta dan menolak lainnya, tetapi 3 sutta itu yang dijadikan acuan dalam MMD. Mungkin seperti Vipassana lain menggunakan sutta2 tertentu juga (misalnya Satipatthana Sutta) sebagai referensi.
Seingat saya, sutta2 yang lain itu diterima kok. 'kan sering dibahas juga, seperti kemarin2 ini, Magandiya Sutta. Memang ada bagian seperti Mahaparinibbana Sutta yang tidak diterima (yang bagian harus ada JMB 8 buat pencerahan), tapi bukan berarti semua yang lain itu ditolak.
.......... keputusan bersama adalah keputusan terbaik... merasa dikesampingkan/diperlakukan tidak senonoh adalah wujud dari 'a**'
WAJAH ASLI MUNCULLLLLL :)) :))
AYOOO....BUKA TOPENG
Ryu, 'tisarana' itu ritual. ... Seorang pemeditasi vipassana harus menyadarinya sebagai silabattaparamasa (melekat pada ritual).Apakah orang yg di tisarana berarti dia melekat pada ritual?
IMO, belum tentu juga loh
Semua tindakan yg dilakukan orang2, bermacam-macam motivasinya.
Seperti juga orang yg beranjali, atau namaskara.....
Kesimpulannya: belum tentu orang yg melakukan ritual artinya dia melekat pada ritual.
BTW, saya juga belum di tisarana loh Pak ;D
Plus SADAR ;DWAJAH ASLI MUNCULLLLLL :)) :))
AYOOO....BUKA TOPENG
Butuh kacamata untuk membaca?
Quote.......... keputusan bersama adalah keputusan terbaik... merasa dikesampingkan/diperlakukan tidak senonoh adalah wujud dari 'a**''a**' = AKU
Sebagai selingan pak hud ;DQuote.......... keputusan bersama adalah keputusan terbaik... merasa dikesampingkan/diperlakukan tidak senonoh adalah wujud dari 'a**''a**' = AKU
Oh, ngisi teka-teki silang ni yeee ...
Hebat euy dah mencapai 10 halaman dalem 1/2 hari mantap nich :))
* dikatakan mmd tidak sesuai dengan 2 mahzab besar, mengapa gak sekalian mengeluarkan
zen (mahayana) dari buddhism sekalian ke "kepercayaan dan filsalat lain"? karena zen hanya
mengutamakan meditasi, tidak begitu perduli pada teori dan studi kitab suci (dengan kata lain,
kitab suci tidak relevan dalam zen), tidak memakai ritual2 dan guru2 zen juga sering nyeleneh
mengeluarkan pernyataan "yg tidak sesuai dengan iman agama buddha"
Apa yang salah dengan MMD,(tdk sesuai dngn buddhisme baru saya dengar di dc saja)selama ini retret MMD yang di adakan di vihara2 sp.Vhr mendut dll,blm ada para bhikkhu yg menytakan Mmd tdk sesuai dgn buddhis,kan para bhikkhu lebih mengerti soal dhamma,yg ada para peserta retret saja yg tdk sesuai dgn meditasi ini,saya rasa pemindahan Mmd tdk perlu
Lihatlah.....dalam perdebatan itu, masa lampau bertindak
mengabadikan existensinya - dan itu hanya perlu di sadari.
Wah, kalimat yang dalem bgt....
juju, gw kaga ngarti...Ada yg bisa bantu artiin?
Pemahaman tua yang mengkristal mempertahankan diri terhadap pemahaman baru dengan mengkafirkannya. ...
Ini terjadi dalam semua agama, tidak terkecuali Buddhisme ...
Anicca ;D* dikatakan mmd tidak sesuai dengan 2 mahzab besar, mengapa gak sekalian mengeluarkan
zen (mahayana) dari buddhism sekalian ke "kepercayaan dan filsalat lain"? karena zen hanya
mengutamakan meditasi, tidak begitu perduli pada teori dan studi kitab suci (dengan kata lain,
kitab suci tidak relevan dalam zen), tidak memakai ritual2 dan guru2 zen juga sering nyeleneh
mengeluarkan pernyataan "yg tidak sesuai dengan iman agama buddha"
iya begitulah.. apabila banyak organisasi buddhist seperti dc, maka agama Buddha segera hancur lebur tanpa sisa.
Sebagai selingan pak hud ;DQuote.......... keputusan bersama adalah keputusan terbaik... merasa dikesampingkan/diperlakukan tidak senonoh adalah wujud dari 'a**''a**' = AKU
Oh, ngisi teka-teki silang ni yeee ...
Biar peserta gak panas dalam ;D
iya demikian pula asal-usul terbentuknya aliran sesat, perang agama, dan laen-laen. semata-mata disebabkan karena ke-g****k-an seseorang dalam menerima pandangan baru.Lihatlah.....dalam perdebatan itu, masa lampau bertindak
mengabadikan existensinya - dan itu hanya perlu di sadari.
Wah, kalimat yang dalem bgt....
juju, gw kaga ngarti...Ada yg bisa bantu artiin?
Pemahaman tua yang mengkristal mempertahankan diri terhadap pemahaman baru dengan mengkafirkannya. ...
Ini terjadi dalam semua agama, tidak terkecuali Buddhisme ...
:o :o :o
Barru sadar...Ternyata...
Mungkin itulah salah satu cara setiap agama d dunia mempertahankan dirinya...
Hebat euy dah mencapai 10 halaman dalem 1/2 hari mantap nich :))
Kekna topik ini pecah rekor ya? Atau jangan2 pecah rekor internasional dalam hal kecepatan pertambahan page? ;D
::
Dah ah cape aye nih :)) mo kerja lagi ah, pucinggg :))
aye sebenernya sreg ama zen tuh :))
Apa yang salah dengan MMD,(tdk sesuai dngn buddhisme baru saya dengar di dc saja)selama ini retret MMD yang di adakan di vihara2 sp.Vhr mendut dll,blm ada para bhikkhu yg menytakan Mmd tdk sesuai dgn buddhis,kan para bhikkhu lebih mengerti soal dhamma,yg ada para peserta retret saja yg tdk sesuai dgn meditasi ini,saya rasa pemindahan Mmd tdk perlu
Sebagai selingan pak hud ;DQuote.......... keputusan bersama adalah keputusan terbaik... merasa dikesampingkan/diperlakukan tidak senonoh adalah wujud dari 'a**''a**' = AKU
Oh, ngisi teka-teki silang ni yeee ...
Biar peserta gak panas dalam ;D
iya begitulah.. apabila banyak organisasi buddhist seperti dc, maka agama Buddha segera hancur lebur tanpa sisa.
Anda lah yang membuat agama Buddha itu hancur lebur tanpa sisa oleh omongan kamu sendiri. Kita sudah memberikan klarifikasikan dan ide pemindahan ke Buddhisme dan Kepercayaan Lain berasal dari ide saya yang kemudian saya berikan alasan kenapa dipindahkan seperti penjelasan Indra.
Anda yang selama ini suka memprediksi pemikiran orang dan sudah saya katakan tidak ada yang bisa kalian lakukan dari komunikasi tulisan karena selama ini tulisan tidak mempunya nada dan menjadi sarang prediksi sana sini.
Semoga anda mengerti. Hanya untuk penggabungan semua tulisan Pak Hudoyo menjadi satu seperti thread MMD ,Anatalakhana yang terjadi itu bukan pemikiran saya,karena saya hanya mengusulkan untuk memindahkan thread itu ke Buddhisme dengan Kepercayaan Lain sesuai scope yang ada.
Awalnya kita akan membuat thread khusus MMD namun dari kesepakatan nantinya malah akan ada orang pengen minta thread Vipasana Pa Auk atau Goenka dan segala macamnya,kita berusaha tidak menganak emaskan MMD sebagai thread khusus.
Kalo anda ingin mengatakan DC penghancur Buddhisme atau saya pribadi yang menghancurkan Buddhisme saya pikir mulut anda perlu disortir kembali apakah mulut anda digunakan untuk mengutuk atau berkata hal bijaksana.
saya pikir keputusan bersama para moderator dc kali ini jelas semena-mena, mau
menang sendiri dan sangat subjektif...
kalo dikatakan mmd tidak berdasarkan tiratana (yg kemaudian diralat menjadi tiratana,
4km dan jm8) sama sekali tidak tepat dan tidak taat azas (tidak konsisten):
* wong jelas2 mmd berevolusi dari vipassana orthodox dan memakai sutta ajaran sang
buddha sendiri (bahiya sutta, dll)
* mengucilkan mmd berarti sama saja dengan mengatakan moderator dc memutuskan untuk
mengeluarkan YA Bahiya dari buddhism karena ternyata YA Bahiya tidak "meyakini" tiratana,
tidak "meyakini" 4km dan tidak "meyakini" jm8. satu2nya yg dikenal YA Bahiya adalah
ajaran singkat Buddha di sutta tersebut sebelum akhir hayatnya
* dikatakan mmd tidak sesuai dengan 2 mahzab besar, mengapa gak sekalian mengeluarkan
zen (mahayana) dari buddhism sekalian ke "kepercayaan dan filsalat lain"? karena zen hanya
mengutamakan meditasi, tidak begitu perduli pada teori dan studi kitab suci (dengan kata lain,
kitab suci tidak relevan dalam zen), tidak memakai ritual2 dan guru2 zen juga sering nyeleneh
mengeluarkan pernyataan "yg tidak sesuai dengan iman agama buddha"
kalo dikatakan kata2 pak hudoyo sering menyakiti hati anda semua, katakannya kata2nya
kasar, kok member lain yg jelas2 memakai kata2 makian berseliweran di dc?
saya pikir alasan sebenarkan mengeluarkan mmd dari forum buddhism karena mmd telah
mengusik dan mengganggu iman theravada anda semua dan karena ada kata "krishnamurti"
di dalam posting pak hudoyo. itu saja...
satu hal yg saya tahu, saya pikir pak hudoyo itulah murid Sang Buddha yg sebenarnya,
bukan mereka yg bermodal iman pada apa yg anda namakan "agama buddha".
saya pikir tindakan pak hudoyo udah tepat. anda diundang ke sini, namun anda di
perlakukan dengan semena2. udah waktunya anda mengembalikan jamuan2 perlakuan itu
kepada si penjamu... hak tuan rumah untuk mengatur rumahnya...
teruskan karya anda pak hudoyo :)
tar dulu aye kaget :)) itu juga bisa jadi ke-PINTAR-an seseorang yang memberikan pandangan baruiya demikian pula asal-usul terbentuknya aliran sesat, perang agama, dan laen-laen. semata-mata disebabkan karena ke-g****k-an seseorang dalam menerima pandangan baru.Lihatlah.....dalam perdebatan itu, masa lampau bertindak
mengabadikan existensinya - dan itu hanya perlu di sadari.
Wah, kalimat yang dalem bgt....
juju, gw kaga ngarti...Ada yg bisa bantu artiin?
Pemahaman tua yang mengkristal mempertahankan diri terhadap pemahaman baru dengan mengkafirkannya. ...
Ini terjadi dalam semua agama, tidak terkecuali Buddhisme ...
:o :o :o
Barru sadar...Ternyata...
Mungkin itulah salah satu cara setiap agama d dunia mempertahankan dirinya...
iya begitulah.. apabila banyak organisasi buddhist seperti dc, maka agama Buddha segera hancur lebur tanpa sisa.
Anda lah yang membuat agama Buddha itu hancur lebur tanpa sisa oleh omongan kamu sendiri. Kita sudah memberikan klarifikasikan dan ide pemindahan ke Buddhisme dan Kepercayaan Lain berasal dari ide saya yang kemudian saya berikan alasan kenapa dipindahkan seperti penjelasan Indra.
Anda yang selama ini suka memprediksi pemikiran orang dan sudah saya katakan tidak ada yang bisa kalian lakukan dari komunikasi tulisan karena selama ini tulisan tidak mempunya nada dan menjadi sarang prediksi sana sini.
Semoga anda mengerti. Hanya untuk penggabungan semua tulisan Pak Hudoyo menjadi satu seperti thread MMD ,Anatalakhana yang terjadi itu bukan pemikiran saya,karena saya hanya mengusulkan untuk memindahkan thread itu ke Buddhisme dengan Kepercayaan Lain sesuai scope yang ada.
Awalnya kita akan membuat thread khusus MMD namun dari kesepakatan nantinya malah akan ada orang pengen minta thread Vipasana Pa Auk atau Goenka dan segala macamnya,kita berusaha tidak menganak emaskan MMD sebagai thread khusus.
Kalo anda ingin mengatakan DC penghancur Buddhisme atau saya pribadi yang menghancurkan Buddhisme saya pikir mulut anda perlu disortir kembali apakah mulut anda digunakan untuk mengutuk atau berkata hal bijaksana.
iya dan menolak JMB8 dan 4KM :) , mungkin itu juga yang akan membuat Buddhisme pemula bingung, trus keknya yang namanya pondasi dlm MMD gak ada yah :)
kalo dikatakan kata2 pak hudoyo sering menyakiti hati anda semua, katakannya kata2nyapak hudoyo bukan mengadu domba, karena pak hudoyo dan nyana cuma bisa bertemu lewat forum, maka referensinya juga forum.
kasar, kok member lain yg jelas2 memakai kata2 makian berseliweran di dc?
Guru yang baik mengajar dengan menjaga ucapan,pikiran dan perbuatan terlebih dahulu, contoh guru Zen sering menabok muridnya namun akhirnya menepuk dan memberi pengertian.lihatlah fakta,guru mengadakan adu domba di forum orang lain,buat apa?
iya demikian pula asal-usul terbentuknya aliran sesat, perang agama, dan laen-laen. semata-mata disebabkan karena ke-g****k-an seseorang dalam menerima pandangan baru.
Saya sudah sering melihat tulisan anda menjustifikasi member disini dengan mengatakan kita sering memberi cap sesat,pandangan baru sudah kita terima dengan baik dari awal dan saya mengikuti tulisan Hudoyo dari awal membuka topik MMD,namun makin ke depan banyak yang mendompleng nama MMD dan akhirnya ikut mempromosikan pemikiran dia sendiri,MMD dari awal sudah tidak stabil oleh ulah beberapa orang dan juga tanggapan pendirinya sendiri yang selalu nampak menekan bukan menepuk.
Gaya bicara seseorang mengikuti norma yang ada di masyarakat, meskipun norma duniawi ingat kita berinjak di bumi manussa bukan di tempat alien dengan kata-kata tidak senonoh.
Apa yang salah dengan MMD,(tdk sesuai dngn buddhisme baru saya dengar di dc saja)selama ini retret MMD yang di adakan di vihara2 sp.Vhr mendut dll,blm ada para bhikkhu yg menytakan Mmd tdk sesuai dgn buddhis,kan para bhikkhu lebih mengerti soal dhamma,yg ada para peserta retret saja yg tdk sesuai dgn meditasi ini,saya rasa pemindahan Mmd tdk perlu
MMD memang udah sering diadakan di wihara............dan
everyone is invited... (semua agama)....
jadi kalau something wrong with MMD,.... udah jelas ngak boleh pakai fasilitas wihara...
MMD, MPT, Buddhism (apakah sama tak serupa, atau serupa tapi tak sama) ?
Wah, kok jadi begini sih ngomongannya?
Wah, kok jadi begini sih ngomongannya?
Wah, kok jadi begini sih ngomongannya?
anda yang memulai
iya dan menolak JMB8 dan 4KM :) , mungkin itu juga yang akan membuat Buddhisme pemula bingung, trus keknya yang namanya pondasi dlm MMD gak ada yah :)
4 KM ga pernah ditolak, bahkan sudah pernah dibahas detail dalam thread "Ajahn Brahm membolak-balik 4 KM". Entahlah dengan JMB 8. Yang saya ingat, hanya dikatakan bahwa dalam meditasi, semua ajaran tidak relevan. Dan menurut saya memang begitu. Sekali lagi saya mau tanya, betulkah JMB 8 dan 4 KM harus hadir dalam ajaran Buddha?
Sewaktu Sariputta mendengar dari Thera Asajji, "ye dhamma hetuppabhava, tesam hetum tathagato aha", konon Sariputta menembus Sotapatti phala. Saya mau tanya, bagian dari mana dari kalimat itu yang memuat 4 KM dan JMB 8?
Tidak seperti pertanyaan 'daun jatuh' sebelumnya, ini bukan bersifat jebakan. Jawabannya hanya 2:
-Mencapai pencerahan tidaklah mutlak harus mengetahui 4 KM & JMB 8
-Kisah itu bohong
Wah, kok jadi begini sih ngomongannya?
Wah, kok jadi begini sih ngomongannya?
Ini pola lama yg terulang kembali...
Bukan hanya di DC, di milis2 dan forum spiritual lainnya hal serupa ini pernah terjadi ......Bruce Willis-nya sama, jalan ceritapun mirip.
Endingnya, sy duga, nanti juga akan mirip.
:(
::
Ketika saya berkata bahwa dalam kesadaran vipassana semua doktrin, semua ajaran, semua agama TIDAK RELEVAN lagi (saya tidak mengatakan SALAH), maka sementara tokoh di DC ini yang melekat erat pada doktrin-doktrin tertentu agama Buddha naik pitam tanpa mengkaji kembali dengan cermat kata-kata saya yang dibold merah itu. Itulah alasan sebenarnya di bawah sadar yang mendorong pernyataan "MMD bukan Buddhisme".
Wah, kok jadi begini sih ngomongannya?
anda yang memulai
Saya yang memulai berkata kasarkah? Boleh di-copy-paste yang mana?
[at] Bro Nyana :
saya hanya mengusulkan untuk memindahkan thread itu ke Buddhisme dengan Kepercayaan Lain
[at] Pak Hudoyo :
Tentu sebagai justifikasinya "MMD bukan Buddhisme"
Weleh...weleh....
Jadi ingat.....Pikiran adalah Pelopor....
_/\_ :lotus:
hui huiiiiiiiiii saat begini, u paling tepat muncul.. ayo giring semua ke junk mania aja biar pada =))Jendral Junk kan ada disini ;D
;D
O, jadi Andalah yang mengusulkan yang dibold merah di atas. ... Tentu sebagai justifikasinya "MMD bukan Buddhisme", bukan? ...
Tidak perlu saya tanggapi lagi. .. Sudah cukup tanggapan saya dan teman-teman yang sepaham dalam thread ini.
Salam,
hudoyo
Bapak sudah jago menebak pikiran saya yah, saya sudah memberikan penjelasan sesuai dengan Indra dan tidak perlu anda berusaha untuk memancing ketidakpastian disini. tindakan anda lebih memalukan dngan ke forum lain dan sengaja mengadu domba. tindakan anda tidak layak dipuji dan seperti seorang kakek yang marah2 tanpa diatur bernafas dan emosi.
Memalukan sekali lagi memalukan, anda sebagai pendiri MMD namun menghancurkan MMD itu sendiri.
Buddhisme dengan Kepercayaan Lain adalah tempat dimana ada sebuah gerakan dimana memiliki persamaan dengan Buddhist namun memiliki perpaduan sinergis dengan ajaran lainnya.Anda mengerti hal itu,saya tidak menjudge MMD bukan Buddhisme,anda yang menjudge sendiri dan itu terserah anda.yang membuat malu ajaran MMD adalah anda,yang tidak memiliki kestabilan dalam berpikir ,berucap dan berbuat.
Saya mungkin masih muda,dan pengalaman saya pasti kalah jauh,namun saya tidak membuat sebuah pernyataan yang hanya untuk main - main atau untuk memenangkan ego saya.Kalau saya salah kepada anda,saya melalui DC ini menyatakan saya meminta maaf kepada anda.
Apakah semau tulisan saya dari thread ini kepada anda dip[indahkan ke kaskus juga biar fair dilihat oleh orang kaskus sebagai pernyataan dari saya? atau anda memposting tulisan di kaskus untuk menjelekan DC itu sendiri? perbuatan tidak terpuji.
anda kayaknya gak ngerti maksud saya...
* mengucilkan mmd berarti sama saja dengan mengatakan moderator dc memutuskan untuk
mengeluarkan YA Bahiya dari buddhism karena ternyata YA Bahiya tidak "meyakini" tiratana,
tidak "meyakini" 4km dan tidak "meyakini" jm8. satu2nya yg dikenal YA Bahiya adalah
ajaran singkat Buddha di sutta tersebut sebelum akhir hayatnya
jangan menebak dasar pemikiran dan jangan memfitnah,kita tidak ada pemikiran seperti itu,dan bila ada itu juga pemikiran perorangan
Guru yang baik mengajar dengan menjaga ucapan,pikiran dan perbuatan terlebih dahulu, contoh guru Zen sering menabok muridnya namun akhirnya menepuk dan memberi pengertian.lihatlah fakta,guru mengadakan adu domba di forum orang lain,buat apa?jadi anda mengakui kalo mmd disingkirkan dari forum buddhism karena ucapan2 "kasar" pak hudoyo?
Pahami ajaran Khrisnamukti,saya membaca dan disitu sangat bagus dan memiliki relevan dengan BuddhaDhamma namun penyampaian yang terjadi malah menimbulkan penggeseran figur Gotama ke JK,tentu ini akan memicu kebingungan dari pemulasungguh aneh. setahu saya pak hudoyo sudah mengisolasi tulisan2 jk di thread tersendiri dan hanya membahas sutta2 buddhis di tempat yg tepat. apakah ini berarti lagi2 anda mengakui bahwa alasan keputusan yg dikeluarkan bang sumedho di awal thread ternyata bukan alasan sebenernya?
Pertanyaan saya apa sih diributkan, mau membahas atau bertengkar? apa kagak binggung ya? gimana kalau diadakan kopdar bahas masalah ini? :P
Wah, kok jadi begini sih ngomongannya?
anda yang memulai
Saya yang memulai berkata kasarkah? Boleh di-copy-paste yang mana?
Sekali lagi, boleh dicopy-paste posting mana dari saya yang memulai kata kasar?
Pertanyaan saya apa sih diributkan, mau membahas atau bertengkar? apa kagak binggung ya? gimana kalau diadakan kopdar bahas masalah ini? :P
Enaknya Kopdar dimana? Medan pa Jakarta? :))
::
Namo buddhaya,,... bro johan, terkadang di wihara, juga tidak semuanya murni.. demi mendapatkan popularitas, ataupun mendapatkan dana, sometimes, ada wihara yang mengijinkan semuanya, walaupun tidak sesuai dengan buddhis.. begitu juga dengan bhikkhu, kadang ada juga beberapa bhikkhu yang jelas ** tidak sesuai dengan vinaya.. jadi kita tidak bisa mengambil kesimpulan bahwa karena beliau bhikkhu, atau karena itu wihara, maka itu sudah benar...Apa yang salah dengan MMD,(tdk sesuai dngn buddhisme baru saya dengar di dc saja)selama ini retret MMD yang di adakan di vihara2 sp.Vhr mendut dll,blm ada para bhikkhu yg menytakan Mmd tdk sesuai dgn buddhis,kan para bhikkhu lebih mengerti soal dhamma,yg ada para peserta retret saja yg tdk sesuai dgn meditasi ini,saya rasa pemindahan Mmd tdk perluMMD memang udah sering diadakan di wihara............dan
everyone is invited... (semua agama)....
jadi kalau something wrong with MMD,.... udah jelas ngak boleh pakai fasilitas wihara...
MMD, MPT, Buddhism (apakah sama tak serupa, atau serupa tapi tak sama) ?
medan aja gue sediain Pistol ;DPertanyaan saya apa sih diributkan, mau membahas atau bertengkar? apa kagak binggung ya? gimana kalau diadakan kopdar bahas masalah ini? :P
Enaknya Kopdar dimana? Medan pa Jakarta? :))
::
Padang aja dech... :))
_/\_ :lotus:
Pertanyaan saya apa sih diributkan, mau membahas atau bertengkar? apa kagak binggung ya? gimana kalau diadakan kopdar bahas masalah ini? :P
Pertanyaan saya apa sih diributkan, mau membahas atau bertengkar? apa kagak binggung ya? gimana kalau diadakan kopdar bahas masalah ini? :P
Enaknya Kopdar dimana? Medan pa Jakarta? :))
::
Padang aja dech... :))
_/\_ :lotus:
anda benar, ternyata di forum kecil macam dc saja sudah banyak politikus-politikus,Pertanyaan saya apa sih diributkan, mau membahas atau bertengkar? apa kagak binggung ya? gimana kalau diadakan kopdar bahas masalah ini? :P
Saya juga sepertinya keliru sih. Tadinya saya pikir ada kesalah-pahaman tentang fakta2 MMD yang adalah bhavana dan Buddhisme yang adalah ajaran keseluruhan. Juga tentang kriteria Buddhisme itu menurut sutta dan kesepakatan internasional. Tapi sepertinya dari awal MMD ini memang ingin disingkirkan, jadi fakta apapun sudah tidak berguna lagi.
Ya sudahlah. Ikut LotharGuard ke Junk Mania saja. ;D
Rekan Chandra Rasmi,
Kalau pribadi saya diserang saya tidak peduli ... tapi di sini saya tidak bisa berpangku tangan, karena secara tidak langsung tulisan Anda telah melecehkan salah seorang guru saya ...
Sadarkah Anda bahwa Rekan Balaviro dan Johan membicarakan retret MMD yang diadakan di vihara?
Sadarkah Anda bahwa retret MMD diadakan empat kali setahun di Vihara Mendut yang kepala viharanya adalah YM Sri Pannavaro Mahathera?
Sadarkah Anda bahwa YM Sri Pannavaro Mahathera sering membuka atau menutup retret MMD sesuai kesempatan beliau?
Jadi ... apakah statement Anda di atas berlaku juga untuk Vihara Mendut dan kepala Viharanya, YM Sri Pannavaro Mahathera?
Tolong diklarifikasikan ucapan Anda itu ... saya tunggu.
Rekan Chandra Rasmi,
Kalau pribadi saya diserang saya tidak peduli ... tapi di sini saya tidak bisa berpangku tangan, karena secara tidak langsung tulisan Anda telah melecehkan salah seorang guru saya ...
Sadarkah Anda bahwa Rekan Balaviro dan Johan membicarakan retret MMD yang diadakan di vihara?
Sadarkah Anda bahwa retret MMD diadakan empat kali setahun di Vihara Mendut yang kepala viharanya adalah YM Sri Pannavaro Mahathera?
Sadarkah Anda bahwa YM Sri Pannavaro Mahathera sering membuka atau menutup retret MMD sesuai kesempatan beliau?
Jadi ... apakah statement Anda di atas berlaku juga untuk Vihara Mendut dan kepala Viharanya, YM Sri Pannavaro Mahathera?
Tolong diklarifikasikan ucapan Anda itu ... saya tunggu.
Pak Hudoyo yg terhormat dan dituakan,
Mohon tidak membawa-bawa nama Bhante disini.
Apapun tulisan rekan2 disini, sebaiknya tidak ditanggapi dengan emosional dan memperkeruh suasana. Saya yakin Bapak cukup Senior dan Profesional untuk tidak terpancing ataupun tidak akan sengaja mengambil moment dengan menyeret nama seseorang.
Salam,
willi
::
Wah, kok jadi begini sih ngomongannya?lah kalau pak hudoyo aktif di kaskus untuk menyebarkan dhammacitta itu hal yang bagus dong.. kenapa mesti malu..? itu tindakan warrior kan..?
anda yang memulai
pak hudoyo bukan mengadu domba, karena pak hudoyo dan nyana cuma bisa bertemu lewat forum, maka referensinya juga forum.
seandainya pak hudoyo dan nyana bisa ketemu beneran, anda tolong jawab satu pertanyaan saya saja:
kalau anda ditabok pak hudoyo mau tidak.. ?
Kalo Pak hudoyo menabok saya karena saya salah saya akan terima karena dia adalah panutan,kalau tanpa alasan dia menabok saya,saya anggap kamma buruk berbuah,namun saya juga bisa tanpa alasan menabok dia,dan itu kamma buruk dia berbuah.
Saya dan Hudoyo ketemu secara forum tapi saya lebih suka diserang pribadi daripada serang secara mengeneral,meluas,itu tindakan bukan seorang warrior tapi loser.
Pertanyaan saya apa sih diributkan, mau membahas atau bertengkar? apa kagak binggung ya? gimana kalau diadakan kopdar bahas masalah ini? :P
Saya juga sepertinya keliru sih. Tadinya saya pikir ada kesalah-pahaman tentang fakta2 MMD yang adalah bhavana dan Buddhisme yang adalah ajaran keseluruhan. Juga tentang kriteria Buddhisme itu menurut sutta dan kesepakatan internasional. Tapi sepertinya dari awal MMD ini memang ingin disingkirkan, jadi fakta apapun sudah tidak berguna lagi.
Ya sudahlah. Ikut LotharGuard ke Junk Mania saja ;D
Namo B uddhaya pak hudoyo, maaf sebelumnya jika anda salah mengertiNamo buddhaya,,... bro johan, terkadang di wihara, juga tidak semuanya murni.. demi mendapatkan popularitas, ataupun mendapatkan dana, sometimes, ada wihara yang mengijinkan semuanya, walaupun tidak sesuai dengan buddhis.. begitu juga dengan bhikkhu, kadang ada juga beberapa bhikkhu yang jelas ** tidak sesuai dengan vinaya.. jadi kita tidak bisa mengambil kesimpulan bahwa karena beliau bhikkhu, atau karena itu wihara, maka itu sudah benar...Apa yang salah dengan MMD,(tdk sesuai dngn buddhisme baru saya dengar di dc saja)selama ini retret MMD yang di adakan di vihara2 sp.Vhr mendut dll,blm ada para bhikkhu yg menytakan Mmd tdk sesuai dgn buddhis,kan para bhikkhu lebih mengerti soal dhamma,yg ada para peserta retret saja yg tdk sesuai dgn meditasi ini,saya rasa pemindahan Mmd tdk perluMMD memang udah sering diadakan di wihara............dan
everyone is invited... (semua agama)....
jadi kalau something wrong with MMD,.... udah jelas ngak boleh pakai fasilitas wihara...
MMD, MPT, Buddhism (apakah sama tak serupa, atau serupa tapi tak sama) ?
Rekan Chandra Rasmi,
Kalau pribadi saya diserang saya tidak peduli ... tapi di sini saya tidak bisa berpangku tangan, karena secara tidak langsung tulisan Anda telah melecehkan salah seorang guru saya ...
Sadarkah Anda bahwa Rekan Balaviro dan Johan membicarakan retret MMD yang diadakan di vihara?
Sadarkah Anda bahwa retret MMD diadakan empat kali setahun di Vihara Mendut yang kepala viharanya adalah YM Sri Pannavaro Mahathera?
Sadarkah Anda bahwa YM Sri Pannavaro Mahathera sering membuka atau menutup retret MMD sesuai kesempatan beliau?
Jadi ... apakah statement Anda di atas berlaku juga untuk Vihara Mendut dan kepala Viharanya, YM Sri Pannavaro Mahathera?
Tolong diklarifikasikan ucapan Anda itu ... saya tunggu.
Salam,
Hudoyo
Ya sudahlah. Ikut LotharGuard ke Junk Mania saja ;D
Bro Kainyn....Gitu Dong...ayo senyum dulu... :))
_/\_ :lotus:
Akhirnya Junk Mania tambah anggota baru lagi (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/200.gif)Ya sudahlah. Ikut LotharGuard ke Junk Mania saja ;D
Bro Kainyn....Gitu Dong...ayo senyum dulu... :))
_/\_ :lotus:
;D Dari tadi juga ga ">:(" kok!
Maaf numpang nimbrung,
Wah jadi ramai sekali nih, menurut kesepakatan bersama berdasarkan pedoman yang telah disetujui oleh departemen agama (kalau tidak salah, tolong di koreksi bila salah), agama Buddha mazhab Theravada berlandaskan doktrin EMPAT KEBENARAN ARIYA dan JALAN ARIYA BERUNSUR DELAPAN, mengenai hal ini saya rasa bukan hanya departemen agama yang setuju, bahkan umat Buddha Theravada seluruh dunia menyetujui hal ini.
Pak Hudoyo mengatakan bahwa MMD selaras dengan ajaran Sang Buddha tentu sejalah dengan prinsip-prinsip ini kan? nah tolong pak Hudoyo terangkan dengan cara bagaimana MMD selaras dengan kedua prinsip dasar ini?
Supaya para netter terbuka matanya, mungkin ada kekeliruan memandang pemahaman pak Hudoyo, saya rasa semua netter disini adalah orang yang memiliki hati nurani yang dapat membedakan mana benar dan mana salah, jika pak Hudoyo bisa mengajukan argumentasi yang masuk diakal tentu mereka akan menerima, karena saya yakin mereka adalah reasonable person, demikian juga saya.
Bahkan saya akan berada di pihak pak Hudoyo bila memang MMD selaras dengan kedua landasan tersebut.
Saya hanya menyarankan demikian, terima kasih.
Sukhi Hotu
ngamuk... ngamuk... ngamuk... ;D
Akhirnya Junk Mania tambah anggota baru lagi (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/200.gif)Ya sudahlah. Ikut LotharGuard ke Junk Mania saja ;D
Bro Kainyn....Gitu Dong...ayo senyum dulu... :))
_/\_ :lotus:
;D Dari tadi juga ga ">:(" kok!
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/YOYO59960124BB8FBDDEFA01A974E054.gif) Hui ada tambah anggota junkers nih
Aye kok gak dikasih pangkat 'junkers' sih :ngomel:tambah lagi anggota junkers nya (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)
::
Namo B uddhaya pak hudoyo, maaf sebelumnya jika anda salah mengerti
maksud saya bukan begitu pak hudoyo, saya sendiri sangat menghormati YM bhante Sri Pannavaro Mahathera...
saya tidak bermaksud untuk mencap bhikhu manapun, saya cuma ingin menegaskan bahwa, bhikkhu juga belum tentu sepenuhnya benar.. hal ini berdasarkan pengalaman yang saya alami bersama seorang bhikkhu dulu. hanya itu saja..
semoga anda mengerti mksd saya..
terima kasih
Aye kok gak dikasih pangkat 'junkers' sih :ngomel:tambah lagi anggota junkers nya (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)
::
Sis Lily berminat jadi anggota junkers? (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_241.gif) jika mau saya angkat langsung jadi pangkat Komandan Lotus Ngejunk :))Aye kok gak dikasih pangkat 'junkers' sih :ngomel:tambah lagi anggota junkers nya (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)
::
Hidup....Kubu Junkers.... :jempol: :)) :)) :))
_/\_ :lotus:
Aye kok gak dikasih pangkat 'junkers' sih :ngomel:tambah lagi anggota junkers nya (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)
::
Namo B uddhaya pak hudoyo, maaf sebelumnya jika anda salah mengerti
maksud saya bukan begitu pak hudoyo, saya sendiri sangat menghormati YM bhante Sri Pannavaro Mahathera...
saya tidak bermaksud untuk mencap bhikhu manapun, saya cuma ingin menegaskan bahwa, bhikkhu juga belum tentu sepenuhnya benar.. hal ini berdasarkan pengalaman yang saya alami bersama seorang bhikkhu dulu. hanya itu saja..
semoga anda mengerti mksd saya..
terima kasih
Anumodana, Rekan Chandra Rasmi, atas klarifikasi Anda. :) ... Kalau itu yang Anda maksud, saya sangat setuju dengan Anda. ...
Tapi mohon lain kali, baca dulu baik-baik posting, bahkan thread yang mau Anda tanggapi ya. ... Soalnya Rekan Balaviro dan Johan sedang bicara tentang MMD yang diselenggarakan di vihara; bahkan Rekan Balaviro menyebut pula nama Vihara Mendut tempat MMD diadakan. ... Jadi kalau Anda nimbrung begitu saja dengan tulisan --yang saya setujui sepenuhnya apabila dibaca berdiri sendiri-- tetapi dalam konteks pembicaraan rekan Balaviro dan Johan itu mudah sekali diterima sebagai sindiran secara halus (allusion) terhadap Vihara Mendut & kepala viharanya.
OK, saya juga mohon maaf telah "menodong" Anda. :)
Salam,
hudoyo
Sis Lily berminat jadi anggota junkers? (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_241.gif) jika mau saya angkat langsung jadi pangkat Komandan Lotus Ngejunk :))Siapppppp.... Jenderal Junkers.... :)) :)) :)) Hormat grak... :))
_/\_
Teringat olehku ceramah dhamma yg diadakan di medan beberapa saat yang lalu. Seorang Bhikkhu mencontohkan sbb:
* Lihatlah tanganku ini, apakah warnanya terang atau gelap?
Maka orang yg duduk di depan Bhikkhu tersebut menjwb, "terang, bhante."
"Oh ya" kata bhante "Lihatlah lagi dengan jelas"
"hm...hm.... terang bhante" jawab umat
"TApi saya melihat bahwa tangan saya warnanya gelap" kata bhante.
kemudian beliau menjelaskan, begitulah setiap masalah yang timbul dapat kita lihat dari dua sisi yang berbeda <sisi baik maupun sisi buruknya>. Begitulah permasalahan yang timbul saat ini. Para moderator DC melihat masalah ini dari sisi yang berbeda dengan Pak Hud _/\_ <saya tdk berusaha memihak siapapun krn sy tdk kenal siapapun disini>
_/\_
btw jangan lupa dikit.... Ehmmm..... (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_031.gif)Aye kok gak dikasih pangkat 'junkers' sih :ngomel:tambah lagi anggota junkers nya (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)
::
asyikkkkkkkkkkk akhirnya lulusss juga (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/wisuda.gif)
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/yatta.gif)
::
jangan lupa..... dikit..... Ehmmmm..... Ehmmmm.... (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_031.gif)Sis Lily berminat jadi anggota junkers? (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_241.gif) jika mau saya angkat langsung jadi pangkat Komandan Lotus Ngejunk :))Siapppppp.... Jenderal Junkers.... :)) :)) :)) Hormat grak... :))
_/\_ :lotus:
btw jangan lupa dikit.... Ehmmm..... (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_031.gif)Aye kok gak dikasih pangkat 'junkers' sih :ngomel:tambah lagi anggota junkers nya (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m022.gif) (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/m129.gif)
::
asyikkkkkkkkkkk akhirnya lulusss juga (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/wisuda.gif)
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/yatta.gif)
::
saya tdk berusaha memihak siapapun krn sy tdk kenal siapapun disini>
_/\_
jangan lupa..... dikit..... Ehmmmm..... Ehmmmm.... (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_031.gif)
Di Negri Junk gak ada KPK koq...masa sih (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_031.gif)
Bisa korupsi duit Hui2 ama Lothar sepuasnya :))
namaku anestan, salam kenal ya......hahhaa
Lirik kanan kiri atas bawah... gak ada huiiii... korupsi ahhh..... (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/dde85913.gif)jangan lupa..... dikit..... Ehmmmm..... Ehmmmm.... (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_031.gif)
Jendral.....Ini yaah...
(http://tbn0.google.com/images?q=tbn:pnDh567s5S0NVM:blogs.sfweekly.com/thesnitch/US-Dollar-USD-10-5-1-bills-Greenbacks-worn-front-and-back-ANON.jpg)
_/\_ :lotus:
beres Bang.... nggak ada KPK kan?karena anda begitu lapang dada, anda di terima dengan senang hati NB : anda kasih dengan ikhlas saya tidak minta ya (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Big%20Onion/A_015.gif)
nih.... (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/goldApr082008.jpg)
::
Tapi aye sebagai Superman di negri junkers, yang bertugas menjaga keamanan dan kenyamanan negara, tidak akan memakan uang jendral lothar dan hui2...kabur sebelum nyonya sumedho datang bisa perang dunia nih (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/dde85913.gif)
Saya setia pada negara dan Undang Undang... Serta setiap hari pake kolor di depan :P
Jangan lupa, lagu kebangsaan negara junkers:GodSumedho Saves theQueenHui2
:))Suhu Medho => (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/onion26.gif)
Klo Nyonya Sumedho datang...
Negri Junk bisa dihancurkan... bahkan Planet Dhammacitta bisa dihancurkan :)) (kmputer nya suhu dihancurin :)) )
Lotharrrr .... (http://i277.photobucket.com/albums/kk51/mushroom_kick/onion-icon075.gif)Siap bos ;D
Ok dah cukup refreshing junknya ... :backtotopic:
Pak Hudoyo yang saya hormati,
Siapapun di dunia ini yang mengajarkan meditasi bisa mengaku bahwa ia mengajarkan Vipassana, tetapi bukan berarti benar-benar ia mengajarkan Vipassana yang diajarkan Vipassana. Bila kita membaca dari kitab suci Tipitaka Pali Sang Buddha mengatakan dengan jelas bahwa samma samadhi adalah yang berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan.
Yang saya ingin pak Hudoyo jelaskan bahwa MMD selaras dengan Jalan Mulia berunsur delapan... Saya tak mau men-judge metode pak Hudoyo, pak Hudoyo sendiri yang perlu menjelaskan....
sebagai tambahan saya tak pernah mendengar bahwa Bahiya Sutta atau Malunkyaputta sutta atau Mulapariyaya Sutta menjadi salah satu landasan Buddhism, setahu saya yang menjadi landasan adalah Dhammacakka Pavattana Sutta.
terima kasih.
Sukhi Hotu
Bahwa Dhammacakkapavattana-sutta merupakan landasan AGAMA Buddha memang benar. ... Tetapi sekali lagi, harap disadari bahwa MMD bukan AGAMA Buddha, tetapi MMD adalah tuntunan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. ... Bisa Anda sanggah itu?
Jika memang MMD berlandaskan pada Bahiya dan Malunkyaputta Sutta, maka seharusnya MMD pun tidak mungkin bertentangan dengan Sila Samadhi dan Panna.
Perbuatan baik dalam keseharian tetap diperlukan untuk menunjang samadhi dan panna.
Begitu pula sebaliknya, samadhi yg berhasil akan meningkatkan panna dan otomatis akan meningkatkan sila (perbuatan baik).
Reputasi saya turun lagi satu angka.Kutambah lagi biar imbang :) _/\_ :lotus: Pak Hudoyo dan laennya marilah berdiskusi dengan baik. janganlah dengan Kepala Panas :)
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya. :))
Reputasi saya turun lagi satu angka.aye mau tambah tapi "Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours." :))
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya.
anda adalah orang yang melekat pada reputasi dan ingin membuat reputasi anda melambung.
jadi anda mengakui kalo mmd disingkirkan dari forum buddhism karena ucapan2 "kasar" pak hudoyo?bukannya yang hobi memecah belah umat itu anda, yang memprovokasi umat juga anda, mulut anda memang perlu dijahit ..
berarti alasan keputusan yg dikeluarkan bang sumedho diawal thread bukan alasan yg sebenarnya dong?
Morpheus,saya tidak perlu mengomentari tulisan anda yang ini,karena saya sudah mengatakan alasan saya memberikan pendapat kenapa harus dipindahkan.saya berpikiran baik,anda mencoba bnerpikir macam2 itu urusan anda bukan hak saya nantinya.terserah
Sandal Jepit,
jangan mencoba mendompleng dan jangan mencoba untuk menjudge,anda tidak tahu apa-apa namun anda mencoba vokal,tong kosong nyaring bunyinya. sama seperti Suchamda aja yang ingin memprovokasi dan memecah belah umat. anda jangan coba2 atau bumi terbuka untuk menampung kamu.
ayooo... kopdar ke medan, saya pinjam kalian pistol deh.... ZZZzzzz....jadi anda mengakui kalo mmd disingkirkan dari forum buddhism karena ucapan2 "kasar" pak hudoyo?bukannya yang hobi memecah belah umat itu anda, yang memprovokasi umat juga anda, mulut anda memang perlu dijahit ..
berarti alasan keputusan yg dikeluarkan bang sumedho diawal thread bukan alasan yg sebenarnya dong?
Morpheus,saya tidak perlu mengomentari tulisan anda yang ini,karena saya sudah mengatakan alasan saya memberikan pendapat kenapa harus dipindahkan.saya berpikiran baik,anda mencoba bnerpikir macam2 itu urusan anda bukan hak saya nantinya.terserah
Sandal Jepit,
jangan mencoba mendompleng dan jangan mencoba untuk menjudge,anda tidak tahu apa-apa namun anda mencoba vokal,tong kosong nyaring bunyinya. sama seperti Suchamda aja yang ingin memprovokasi dan memecah belah umat. anda jangan coba2 atau bumi terbuka untuk menampung kamu.
Sumedho menerima beberapa laporan (jauh sebelum Arale melapor). Kemarin saya memunculkan ide sesuai tempatnya. Kemarin saya mengusulkan dibuat sub-forum tersendiri, untuk mengakomodir MMD. Yang lain keberatan, karena akan menganakemaskan MMD.
Saya beranggapan DC adalah seperti sebuah rumah yang didirikan Sumedho dengan bantuan donatur demi orang banyak. Jadi semacam kepala keluarga. Kemudian lambat laun, berbagai macam penghuni berdatangan, ada bejo, ucok, mamat, acong, dan lain-lain. Karena banyak penghuni, tentu ada adat istiadat, pemikiran, pandangan yang berbeda-beda, praktik yang berbeda-beda juga. Semata-mata pandangan saya adalah, agar orang makan di meja makan, tidur di ruang tidur, buang air di wc, mandi di kamar mandi. Jangan mandi di halaman, sikat gigi di kasur, tidur di wc, dan lain-lain. Orang boleh beda-beda, dan hal ini sangat dihargai, tapi ada semacam tempatnya masing-masing.
Ada yang mengusulkan dilarang sama sekali. Ada yang mengusulkan di forum meditasi.
Diusulkan pula masuk di forum Buddhisme dengan aliran dan kepercayaan lain. Saya menentang, saya bilang "Biar pak hudoyo tidak tersinggung", yang lain meyakinkan orang sekaliber pak hudoyo bisa menerima karena MMD katanya universal, tidak peduli dengan label bahkan label Buddhisme sendiri, dan juga kualitas-kualitas yang dipuji. Akhirnya saya minta peraturan forum ditegaskan, rumah ini judulnya forum Buddhisme, paling enggak ada kata Buddha. Lazimnya kita menyebut Tiga Permata, Buddha, Dhamma, dan Sangha. Akhirnya diputuskan mengambil nilai-nilai yang paling enggak dianggap orang banyak adalah hal yang universal.
Buddhisme dengan kepercayaan lain menaruh banyak hal yang bukan cuma label "Buddhis" saja, termasuk Tridharma, Taoisme, bahkan Nichiren. Jadi tempat ini bukan cuma untuk aliran sesat saja, melainkan hal-hal yang universal juga, tetapi rupanya pandangan ini dianggap negatif ya.
Saya selama ini menganggap tinggi pak hudoyo, walaupun pandangan saya sering berseberangan dengan pak hudoyo. Saya merasa pak hudoyo konsisten, dan tanpa pandang bulu.
Setelah membaca reaksi pak hudoyo, ternyata muncul komentar dari pak hudoyo seperti menganggap sampah, di forum lain mengatakan dikeroyok para buto (raksasa), dan sebagainya.
Adalah hak pak hudoyo untuk pergi, namun yang jelas kami tidak mengusir. Kami bermaksud memberikan tempat agar MMD nyaman didiskusikan. Tidak ada niat melabeli baik atau buruk, apalagi menganggap sampah. Kami bukan raksasa jahat yang mengeroyok sang jagoan. Banyak hal dari pak hudoyo yang dianggap baik, oleh Sumedho, Felix, Saya, dan lain-lain.
Reputasi saya turun lagi satu angka.
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya.
anda adalah orang yang melekat pada reputasi dan ingin membuat reputasi anda melambung.
Orang boleh beda-beda, dan hal ini sangat dihargai, tapi ada semacam tempatnya masing-masing.mungkin kalo ngejunk itu kayak ngupil. ngupil boleh dilakukan di wc, meja makan, kamar tidur, disemua tempat...
Akhirnya saya minta peraturan forum ditegaskan, rumah ini judulnya forum Buddhisme, paling enggak ada kata Buddha. Lazimnya kita menyebut Tiga Permata, Buddha, Dhamma, dan Sangha. Akhirnya diputuskan mengambil nilai-nilai yang paling enggak dianggap orang banyak adalah hal yang universal.ini saya kurang setuju seperti post saya terdahulu karena ketidakkonsistenan dan sangat subjektif, tapi udahlah, seperti saya bilang itu hak tuan rumah...
Kutambah lagi biar imbang :) _/\_ :lotus: Pak Hudoyo dan laennya marilah berdiskusi dengan baik. janganlah dengan Kepala Panas :)
agama/kepercayaan=racun
To Ryu,mmm.. maaf, kata2 ryu separo benar kok...
jangan mengeneralisasi sebuah hal sebelum anda menginvestigasi secara sempurna,agama kalau menjadi racun maka dunia akan kacau karena orang tidak percaya akan kebaikan melainkan meragukan.
mungkin kalo ngejunk itu kayak ngupil. ngupil boleh dilakukan di wc, meja makan, kamar tidur, disemua tempat...
sedangkan ngomongin mmd itu kayak beol, gak boleh di sembarang tempat...
betul?
kenapa makian2 yg dulu populer di forum ini tidak di karantina dan bebas nongol di semua forum? kenapa mmd yg dikarantina?
Anda salah mengerti maksud saya Pak Hudoyo, Maksud saya janganlah terpancing emosi dan janganlah sampai berdiskusi dengan Kepala Panas :)Kutambah lagi biar imbang :) _/\_ :lotus: Pak Hudoyo dan laennya marilah berdiskusi dengan baik. janganlah dengan Kepala Panas :)
Anda khusus menyebut nama saya dan menyebut yang lain "laennya" ... :)
Bisa ditunjukkan posting saya yang menunjukkan kepala saya "panas" (kecuali permintaan klarifikasi dari Rekan Chandra Ramsi atau posting pertama saya menanggapi pengumuman Sumedho)? ... Kalau bisa menunjukkan, nanti biar saya siram kepala saya dengan air dingin. :)
Salam,
hudoyo
Rekan Nyanadhana,
Anda mencoba memancing kemarahan saya dengan kata-kata Anda di atas? ... Saya tidak akan terpancing. ...
Satu hal jelas: sebagai peserta rapat moderator, Anda bertanggung jawab penuh atas semua keputusan rapat itu:
(1) menyatakan "MMD bukan Buddhisme"
(2) semua posting yang menyangkut MMD dipindahkan ke satu kotak.
Ini akan tercatat dalam sejarah DC ini.
Saya akan memasukkan semua posting dalam thread ini--tanpa kecuali--ke dalam sebuah file Word. Kalau ada tulisan Anda yang tidak termuat, silakan protes kepada saya.
Salam,
hudoyo
Saya bertanggun jawab iya tentu namun atas keputusan bersama dan anda mau masukan dalam Word itu terserah buat saya, anda lah yang tidak mau belajar dan bersikap terlalu sensitif dengan isu yang berkaitan dengan MMD.
saya tidak menyatakan MMD bukan Buddhisme dan saya harap anda menjaga ucapan anda sebagai yang dituakan disini. kalau ada kesempatan saya bertemu Bhante Pannavaro,tentu saya akan membawakan tulisan anda disini untuk dilihat oleh Bhante Pannavaro. namun saya rasa tidak perlu karena saya tidak tertarik untuk mengambil perpanjangan soal ini.
Anda cukup jago bermain di pemahaman intelektual dan selalu mengklaim diri sendiri sebagai yang paling tahu tanpa anda punya seorang sesepuh sebagai pembimbing,saya pikir anda hendak menjadi guru utama sendiri walaupun mengatakan ada ajaran Buddha atau ajaran JK,saya sudah lihat tujuan anda ga lebih dari membentuk suatu pola pikir cult yang kita ketahui.
Para mod disini mencoba diam,namun saya mencoba untuk vokal karena anda sendiri yang sepertinya hendak terbelenggu oleh pemikiran sempit dan hanya karena pemindahan itu anda merasa kurang puas.kalo anda ingin puas,silahkan bikin forum tersendiri. disinipun memiliki aturan main sama seperti para admin forum lainnya.
Saya tidak akan menanggapi semua postingan karena anda sendiri tidak menjadi panutan bagi saya, selama ini anda mengeneralisasi semua pemeluk buddhist adalah bodoh dan hanya anda yang pintar dan hanya dari diri anda kebenaran itu didapat. menurut aku ini hanya klise bodoh sebuah pendiri cult untuk lebih terkenal.
Anda salah mengerti maksud saya Pak Hudoyo, Maksud saya janganlah terpancing emosi dan janganlah sampai berdiskusi dengan Kepala Panas :)
Mohon maaf jika terjadi salah pengertian :) _/\_
Reputasi saya turun lagi satu angka.
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya. :))
Menyerang pribadi lebih baik agar anda melek atas semua tulisan anda dan pemahaman anda yang tidak lagi disortir oleh seorang yang lebih senior dari anda. kalo anda seorang bhikkhu tentu punya Acharya,Pembimgin dan meskipun sudah tidak ada pembimbing kita adalah Guru yang lebih dituakan baik dari segi umur,sila dan pemahaman.
Namaste, _/\_
Sebaiknya apabila kita berdiskusi gak usah bawa2 nama Bhante (siapapun), anda cukup jelaskan apa adanya saja.
Anda bilang bhante wanti-wanti pesan agar jangan dimuat di forum, tapi knp anda tetap bocorkan pesan bhante tersebut di forum?. :o
Kami lebih menghargai sikap mandiri seorang meditator yang sejati, mandiri dan rendah hati.......... :)
selanjutnya terserah anda :|
Reputasi saya turun lagi satu angka.
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya. :))
Reputasi saya turun lagi satu angka.
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya. :))
Namaste,
Makanya apabila berdiskusi tentang meditasi bersikaplah sebagai meditator dewasa, yang matang pengalaman yang mampu memberi penjelasan dengan singkat, padat, memikat dan apa lagi ya? :o
hehehehehe "tanpa terikat" 8)
sukhi hotu _/\_
Andi
`- Silakan Anda "lapor" kepada Bhante Pannavaro dengan membawa SEMUA tulisan saya di DC ini ... paling-paling beliau hanya tersenyum karena beliau sudah tahu lebih dulu ... Sdr Waluyo, dayaka Bhante Pannya, selalu memprint posting-posting saya yang penting di DC atau di milis MMD, untuk dibaca oleh beliau atas pesan beliau sendiri. ... Berdasarkan itu beliau tidak segan-segan membuka dan menutup retret MMD di Mendut .l.. Antara beliau dan saya terdapat banyak kesepakatan tentang vipassana, misalnya yang menyangkut berbagai pandangan heterodoks YM Buddhadasa Mahathera. ... (Kadang-kadang saya mendapat SMS dari beliau tentang masalah MMD ... seperti terakhir dalam kaitan dengan debat saya dengan Rekan Fabian ... tapi beliau wanti-wanti agar tidak dimuat di forum) ... Jadi, Rekan Nyanadhana, silakan lapor kepada Bhante Pannya ... kapan ke Mendut?
- apa lagi ya, yang pantas saya tanggapi ... kayaknya nggak ada lagi nih. ... Cobalah menulis lagi dengan lebih berbobot sedikit, seperti Rekan Fabian, supaya saya punya bahan untuk saya tanggapi. :)
Namaste, _/\_Yang mau melaporkan saya kepada Bhante Pannavaro itu Rekan Nyanadhana. ... saya cuma menanggapi.
Sebaiknya apabila kita berdiskusi gak usah bawa2 nama Bhante (siapapun), anda cukup jelaskan apa adanya saja.
Anda bilang bhante wanti-wanti pesan agar jangan dimuat di forum, tapi knp anda tetap bocorkan pesan bhante tersebut di forum?. :o
Kami lebih menghargai sikap mandiri seorang meditator yang sejati, mandiri dan rendah hati.......... :)
selanjutnya terserah anda :|
Namaste _/\_
Andi
ayooo... kopdar ke medan, saya pinjam kalian pistol deh.... ZZZzzzz....
Reputasi saya turun lagi satu angka.
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya. :))
Belum tentu Pak, karena BRP bisa saja:
~ Ada pihak netral yg menilai tindak tanduk kita seacara objectiv.
~ Ada pihak yg memang 'tidak senang' kepada kita.
Kenapa 'penurunan reputasi' selalu disangka ada yg tidak ikhlas?
Kenapa tidak berpikiran "Oh, apakah ada yg salah pada diri saya?"
::
Mohon maaf Pak Hud,
Seperti postingan sy terdahulu, sy sekali lagi memohon agar kita tidak membawa-bawa nama Bhante, dayaka-nya atau nama-nama besar pihak ketiga lainnya yg tidak tau menau dengan urusan kita disini. Nanti dikira membawa-bawa beking atau dikira mengadu domba. Tidak bagus dibaca umum, karena mereka sesungguhnya tidak terlibat.
Quote- apa lagi ya, yang pantas saya tanggapi ... kayaknya nggak ada lagi nih. ... Cobalah menulis lagi dengan lebih berbobot sedikit, seperti Rekan Fabian, supaya saya punya bahan untuk saya tanggapi. :)
Dan ini menurut saya sedikit ad hominem Pak...
Nyanadhana dan juga saya sendiri serta banyak rekan lainnya memang tidak terlalu dalam pemahaman intelektualnya, jadi, sebagai senior yg jauh lebih tinggi jam terbangnya mohon untuk tidak mengungkit-ungkit ke yunior an kami.
Salam,
willi
::
Kakakakak sekarang jadi 23 tuh pak :))
Saya mo nge BRP bapak boleh gak :))
Karena bapak gak nge GRP aye :))Saya mo nge BRP bapak boleh gak :))
kenapa Anda mau menggugat saya? :))
udah ah, :backtotopic:
Online lagi..... mungkin tidak terlalu lama.
Sang Buddha mengatakan dalam salah satu sutta "khanti paramam tapo titikha" kesabaran adalah latihan tertinggi, bagi orang yang bervipassana khanti ini sangat sentral perannya, tanpa khanti kita tak akan mungkin sanggup bertahan duduk tanpa bergerak selama satu jam.
Pada tingkatan meditasi vipassana yang paling dalam-pun khanti diperlukan, itulah sebabnya Sang Buddha mengatakan bahwa khanti adalah latihan tertinggi, setiap samadhi atau bhavana diperlukan khanti, bila tanpa khanti maka meditasinya tak akan maju-maju.
Sukhi hotu
Online lagi..... mungkin tidak terlalu lama.
Sang Buddha mengatakan dalam salah satu sutta "khanti paramam tapo titikha" kesabaran adalah latihan tertinggi, bagi orang yang bervipassana khanti ini sangat sentral perannya, tanpa khanti kita tak akan mungkin sanggup bertahan duduk tanpa bergerak selama satu jam.
Pada tingkatan meditasi vipassana yang paling dalam-pun khanti diperlukan, itulah sebabnya Sang Buddha mengatakan bahwa khanti adalah latihan tertinggi, setiap samadhi atau bhavana diperlukan khanti, bila tanpa khanti maka meditasinya tak akan maju-maju.
Sukhi hotu
Khanti itu harus datang dengan sendirinya, bukan diusahakan ... Kalau meditator berpikir: "Saya harus khanti, saya harus khanti ..." maka sesungguhnya ia tidak khanti, melainkan ia bergulat dengan keinginannya untuk khanti.
Salam,
hudoyo
Baca baik2 tulisan saya apakah saya bertindak mau melapor,anda kenapa begitu sensi haiyah.....gw tulis kalo gw mau melapor hal yang sama juga bisa tapi saya tidak berkeinginan kok jadi saya berkeinginan melapor,kamesumicacara....fiuh....sudah....saya tidak akan menyinggung anda. _/\_ :)) :)) :)) :))
Pak Hudoyo yang baik,
Maaf saya sudah perbaiki postingan saya, tadi terburu-buru jadi salah ketik, saya maksudkan bahwa bila Suma Chinghai atau Lu Shen Yen mengklaim bahwa mereka mengajarkan Vipassana juga boleh kan? Mengenai ia diterima atau tidak diterima oleh kalangan Thervada itu soal lain.
Pak Hudoyo mengatakan bahwa ajaran vipassana Sang Buddha kepada Bahiya adalah "lebih tinggi", "lebih langsung" daripada doktrin Buddhis apa pun juga. ... itu sih sah sah saja itu kan menurut pendapat pak Hudoyo, bila ada pendapat yang mengatakan ooh.... tak perlu meditasi, menjalankan sila juga cukup, nanti toh juga akan mencapai pencerahan, karena saya mengutip perkataan para Bhante yang bila memberi berkah mengatakan "silena nibbutim yanti" dengan sila akan membawa pada pencapaian Nibbana itu juga ada di dalam Tipitaka kan?
Jadi berdasarkan sebait syair yang lebih ramping daripada Bahiya Sutta, tentu itu akan lebih tinggi lagi kan?
jadi cukup praktik sila, maka akan mencapai Nibbana, jadi ngapain duduk meditasi capek-capek? Ini lebih ramping daripada doktrin Buddhis manapun juga.... Bila praktik sila bisa mencapai Nibbana maka itu berarti termasuk Vipassana kan?
tetapi MMD adalah tuntunan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. ... Bisa Anda sanggah itu?, saya rasa pak Hudoyo perlu membaca kembali tulisan saya bahwa, bhavana (pengembangan bathin) ada dua, yaitu samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana, semuanya berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan, yaitu diantaranya adalah samadhi yang benar.
Klaim bahwa meditasi ini atau meditasi itu, diajarkan oleh Sang Buddha bukan hanya dilakukan oleh pak Hudoyo, ajaran lainpun juga demikian, misalnya ada ajaran yang mengatakan menggunakan seks untuk melenyapkan seks (maksudnya berusaha mencapai kesucian dengan praktek melakukan hubungan seks) inipun juga diklaim bahwa ajaran ini diajarkan oleh Sang Buddha secara rahasia untuk siswa yang sudah mencapai tingkat advance.
Pak Hudoyo mungkin harus mencoba lebih mengerti lagi apa yang dimaksud dengan samadhi, cari definisi yang sebenarnya apa itu samadhi, dan cocokkan dengan metode MMD yang telah pak Hudoyo lakukan, Kemudian pertimbangkan sendiri, apakah MMD memenuhi kriteria samma samadhi atau tidak?
Terima kasih
Sukhi Hotu
...Ikutan !"&£$€ [at] €€£&!$"
Mo jadi TTM (teman teman meditasi) nya Ya :))
Pak Hudoyo yang baik,
Maaf saya sudah perbaiki postingan saya, tadi terburu-buru jadi salah ketik, saya maksudkan bahwa bila Suma Chinghai atau Lu Shen Yen mengklaim bahwa mereka mengajarkan Vipassana juga boleh kan? Mengenai ia diterima atau tidak diterima oleh kalangan Thervada itu soal lain.
Pak Hudoyo mengatakan bahwa ajaran vipassana Sang Buddha kepada Bahiya adalah "lebih tinggi", "lebih langsung" daripada doktrin Buddhis apa pun juga. ... itu sih sah sah saja itu kan menurut pendapat pak Hudoyo, bila ada pendapat yang mengatakan ooh.... tak perlu meditasi, menjalankan sila juga cukup, nanti toh juga akan mencapai pencerahan, karena saya mengutip perkataan para Bhante yang bila memberi berkah mengatakan "silena nibbutim yanti" dengan sila akan membawa pada pencapaian Nibbana itu juga ada di dalam Tipitaka kan?
Jadi berdasarkan sebait syair yang lebih ramping daripada Bahiya Sutta, tentu itu akan lebih tinggi lagi kan?
jadi cukup praktik sila, maka akan mencapai Nibbana, jadi ngapain duduk meditasi capek-capek? Ini lebih ramping daripada doktrin Buddhis manapun juga.... Bila praktik sila bisa mencapai Nibbana maka itu berarti termasuk Vipassana kan?
tetapi MMD adalah tuntunan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. ... Bisa Anda sanggah itu?, saya rasa pak Hudoyo perlu membaca kembali tulisan saya bahwa, bhavana (pengembangan bathin) ada dua, yaitu samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana, semuanya berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan, yaitu diantaranya adalah samadhi yang benar.
Klaim bahwa meditasi ini atau meditasi itu, diajarkan oleh Sang Buddha bukan hanya dilakukan oleh pak Hudoyo, ajaran lainpun juga demikian, misalnya ada ajaran yang mengatakan menggunakan seks untuk melenyapkan seks (maksudnya berusaha mencapai kesucian dengan praktek melakukan hubungan seks) inipun juga diklaim bahwa ajaran ini diajarkan oleh Sang Buddha secara rahasia untuk siswa yang sudah mencapai tingkat advance.
Pak Hudoyo mungkin harus mencoba lebih mengerti lagi apa yang dimaksud dengan samadhi, cari definisi yang sebenarnya apa itu samadhi, dan cocokkan dengan metode MMD yang telah pak Hudoyo lakukan, Kemudian pertimbangkan sendiri, apakah MMD memenuhi kriteria samma samadhi atau tidak?
Terima kasih
Sukhi Hotu
Kapan ya Suma Chinghai atau Lu Shen Yen
pernah membuat MMD di wihara (Theravada) ?
Kalau Bp Hudoyo udah berkali-kali......
jadi ada sedikit beda..... Lagi pula Suma Chinghai kan Cantik,.... malah2
yg ikutan MMD susah konsentrasi.....(terutama saya lho)!
Yang mau melaporkan saya kepada Bhante Pannavaro itu Rekan Nyanadhana. ... saya cuma menanggapi.
Pak Hudoyo yang baik,
Maaf saya sudah perbaiki postingan saya, tadi terburu-buru jadi salah ketik, saya maksudkan bahwa bila Suma Chinghai atau Lu Shen Yen mengklaim bahwa mereka mengajarkan Vipassana juga boleh kan? Mengenai ia diterima atau tidak diterima oleh kalangan Thervada itu soal lain.
Pak Hudoyo mengatakan bahwa ajaran vipassana Sang Buddha kepada Bahiya adalah "lebih tinggi", "lebih langsung" daripada doktrin Buddhis apa pun juga. ... itu sih sah sah saja itu kan menurut pendapat pak Hudoyo, bila ada pendapat yang mengatakan ooh.... tak perlu meditasi, menjalankan sila juga cukup, nanti toh juga akan mencapai pencerahan, karena saya mengutip perkataan para Bhante yang bila memberi berkah mengatakan "silena nibbutim yanti" dengan sila akan membawa pada pencapaian Nibbana itu juga ada di dalam Tipitaka kan?
Jadi berdasarkan sebait syair yang lebih ramping daripada Bahiya Sutta, tentu itu akan lebih tinggi lagi kan?
jadi cukup praktik sila, maka akan mencapai Nibbana, jadi ngapain duduk meditasi capek-capek? Ini lebih ramping daripada doktrin Buddhis manapun juga.... Bila praktik sila bisa mencapai Nibbana maka itu berarti termasuk Vipassana kan?
tetapi MMD adalah tuntunan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. ... Bisa Anda sanggah itu?, saya rasa pak Hudoyo perlu membaca kembali tulisan saya bahwa, bhavana (pengembangan bathin) ada dua, yaitu samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana, semuanya berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan, yaitu diantaranya adalah samadhi yang benar.
Klaim bahwa meditasi ini atau meditasi itu, diajarkan oleh Sang Buddha bukan hanya dilakukan oleh pak Hudoyo, ajaran lainpun juga demikian, misalnya ada ajaran yang mengatakan menggunakan seks untuk melenyapkan seks (maksudnya berusaha mencapai kesucian dengan praktek melakukan hubungan seks) inipun juga diklaim bahwa ajaran ini diajarkan oleh Sang Buddha secara rahasia untuk siswa yang sudah mencapai tingkat advance.
Pak Hudoyo mungkin harus mencoba lebih mengerti lagi apa yang dimaksud dengan samadhi, cari definisi yang sebenarnya apa itu samadhi, dan cocokkan dengan metode MMD yang telah pak Hudoyo lakukan, Kemudian pertimbangkan sendiri, apakah MMD memenuhi kriteria samma samadhi atau tidak?
Terima kasih
Sukhi Hotu
Kapan ya Suma Chinghai atau Lu Shen Yen
pernah membuat MMD di wihara (Theravada) ?
Kalau Bp Hudoyo udah berkali-kali......
jadi ada sedikit beda..... Lagi pula Suma Chinghai kan Cantik,.... malah2
yg ikutan MMD susah konsentrasi.....(terutama saya lho)!
... yang aku maksud kita gak usah bawa-bawa bhante siapapun ketika berdiskusi :o
aye udah lama cuma 47 nih ;DSorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours. terimalah nasib mu nak :))
Seiring dengan masukkna pelaporan yang masuk, kami para moderator DhammaCitta melakukan online conference yang dilakukan pada waktu 3:19 WIB sampai dengan 4:19 WIB yang dihadiri olehSaudara karuna,felix thioris,Sumedho,hui2x,mushroom_kick,fudotakita,Nyanadhana,Indra,Lotharguard, Tesla, Hendra siapakah mereka sampai2 mempunyai kekuasaan yang begitu besar dan memindahkan suatu Thread hanya berdasarkan pemahaman2 orang tsb dan anda sendiri saudara Sumedho?
Karuna, Felix Thioris, Sumedho, Hui2x, Mushroom_kick, Fudotakita, Nyanadhana, Indra, Lotharguard, Tesla (telat), Hendra (lebih telat lagi)
Dengan ini memutuskan:Wah2...
1. Peraturan umum tentang diskusi Buddhis semua berdasarkan dua mahzab besar yang ada (Theravada & Mahayana (termasuk vajrayana)) yang meyakini Tiratana, Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulai Berunsur 8. Diluar itu akan dianggap agama/aliran/kepercayaan/keyakinan/filsafat lain.
2. MMD dikategorikan bukan Buddhisme sesuai mahzab besar dan dipindahkan ke board Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain
3. Diskusi tentang MMD diluar board yang seharusnya akan dihapus/edit atau dipindahkan ke board yang seharusnya.
Tadi aye liat riky ada napa gak coment yah :)) aye mo nagih janji nich :))Janji apa bos?
siapa yg mau dapet GRP? lapornasib anda juga kurang bagus => Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours.
karuna udah nek tuh,
ryu sory gak bisa
Aye aye aye :))tak usah di klik lagi dijamin keluar => Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours. =))
Pak Hudoyo yang baik,
Maaf saya sudah perbaiki postingan saya, tadi terburu-buru jadi salah ketik, saya maksudkan bahwa bila Suma Chinghai atau Lu Shen Yen mengklaim bahwa mereka mengajarkan Vipassana juga boleh kan? Mengenai ia diterima atau tidak diterima oleh kalangan Thervada itu soal lain.
Pak Hudoyo mengatakan bahwa ajaran vipassana Sang Buddha kepada Bahiya adalah "lebih tinggi", "lebih langsung" daripada doktrin Buddhis apa pun juga. ... itu sih sah sah saja itu kan menurut pendapat pak Hudoyo, bila ada pendapat yang mengatakan ooh.... tak perlu meditasi, menjalankan sila juga cukup, nanti toh juga akan mencapai pencerahan, karena saya mengutip perkataan para Bhante yang bila memberi berkah mengatakan "silena nibbutim yanti" dengan sila akan membawa pada pencapaian Nibbana itu juga ada di dalam Tipitaka kan?
Jadi berdasarkan sebait syair yang lebih ramping daripada Bahiya Sutta, tentu itu akan lebih tinggi lagi kan?
jadi cukup praktik sila, maka akan mencapai Nibbana, jadi ngapain duduk meditasi capek-capek? Ini lebih ramping daripada doktrin Buddhis manapun juga.... Bila praktik sila bisa mencapai Nibbana maka itu berarti termasuk Vipassana kan?
tetapi MMD adalah tuntunan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. ... Bisa Anda sanggah itu?, saya rasa pak Hudoyo perlu membaca kembali tulisan saya bahwa, bhavana (pengembangan bathin) ada dua, yaitu samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana, semuanya berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan, yaitu diantaranya adalah samadhi yang benar.
Klaim bahwa meditasi ini atau meditasi itu, diajarkan oleh Sang Buddha bukan hanya dilakukan oleh pak Hudoyo, ajaran lainpun juga demikian, misalnya ada ajaran yang mengatakan menggunakan seks untuk melenyapkan seks (maksudnya berusaha mencapai kesucian dengan praktek melakukan hubungan seks) inipun juga diklaim bahwa ajaran ini diajarkan oleh Sang Buddha secara rahasia untuk siswa yang sudah mencapai tingkat advance.
Pak Hudoyo mungkin harus mencoba lebih mengerti lagi apa yang dimaksud dengan samadhi, cari definisi yang sebenarnya apa itu samadhi, dan cocokkan dengan metode MMD yang telah pak Hudoyo lakukan, Kemudian pertimbangkan sendiri, apakah MMD memenuhi kriteria samma samadhi atau tidak?
waduh ;D
Ngomong2 siapa 'para penguasa' di DC ya? Apakah ada? ???
::
Anda berlagak pilon?
Jangan menuduh yg bukan2 Pak Hud, sy tidak sedang berpura-pura.
SAYA SUNGGUH2 TIDAK TAU siapa penguasa DC yg Bapak sebut itu.
----
Tidak usah dijawab jika memang tidak ingin menyinggung personal.
Tapi yg jelas, sy tidak sedang berpura-pura, sy melemparkan pertanyaan itu karena hanya Bapak yg menyinggung2 soal penguasa DC, tadinya sy kira Bapak menunjuk ke Sumedho (sebagai pendiri DC, dan orang2 sering menyebutnya Tuhan) tapi di postingan lain Bapak mengatakan Sumedho jangan mau distel oleh 'penguasa DC'... berarti bukan Sumedho, sehingga saya jadi bertanya2 siapa 'penguasa' yg Bapak maksud tsb...
::
Siapa yang mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme"? Siapa yang memindahkan semua posting MMD ke satu kotak? .. Itulah penguasa DC. Gampang saja.
itu tuh, F.....S...... teman loe :))Tadi aye liat riky ada napa gak coment yah :)) aye mo nagih janji nich :))Janji apa bos?
Salam,
Riky
Yang pertama kali mengangkat topik "MMD bukan Buddhisme" adalah saya, Semit. saya merasa sangat tersanjung dianggap sebagai penguasa DC, hanya sayangnya itu tidak benar.
Yang memindahkan semua posting MMD, sumpah bukan saya kok, saya tidak tau caranya.
Tebakan yang gampang, tapi salah.
Pak Hudoyo yang baik,
Maaf saya sudah perbaiki postingan saya, tadi terburu-buru jadi salah ketik, saya maksudkan bahwa bila Suma Chinghai atau Lu Shen Yen mengklaim bahwa mereka mengajarkan Vipassana juga boleh kan? Mengenai ia diterima atau tidak diterima oleh kalangan Thervada itu soal lain.
Pak Hudoyo mengatakan bahwa ajaran vipassana Sang Buddha kepada Bahiya adalah "lebih tinggi", "lebih langsung" daripada doktrin Buddhis apa pun juga. ... itu sih sah sah saja itu kan menurut pendapat pak Hudoyo, bila ada pendapat yang mengatakan ooh.... tak perlu meditasi, menjalankan sila juga cukup, nanti toh juga akan mencapai pencerahan, karena saya mengutip perkataan para Bhante yang bila memberi berkah mengatakan "silena nibbutim yanti" dengan sila akan membawa pada pencapaian Nibbana itu juga ada di dalam Tipitaka kan?
Jadi berdasarkan sebait syair yang lebih ramping daripada Bahiya Sutta, tentu itu akan lebih tinggi lagi kan?
jadi cukup praktik sila, maka akan mencapai Nibbana, jadi ngapain duduk meditasi capek-capek? Ini lebih ramping daripada doktrin Buddhis manapun juga.... Bila praktik sila bisa mencapai Nibbana maka itu berarti termasuk Vipassana kan?
tetapi MMD adalah tuntunan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. ... Bisa Anda sanggah itu?, saya rasa pak Hudoyo perlu membaca kembali tulisan saya bahwa, bhavana (pengembangan bathin) ada dua, yaitu samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana, semuanya berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan, yaitu diantaranya adalah samadhi yang benar.
Klaim bahwa meditasi ini atau meditasi itu, diajarkan oleh Sang Buddha bukan hanya dilakukan oleh pak Hudoyo, ajaran lainpun juga demikian, misalnya ada ajaran yang mengatakan menggunakan seks untuk melenyapkan seks (maksudnya berusaha mencapai kesucian dengan praktek melakukan hubungan seks) inipun juga diklaim bahwa ajaran ini diajarkan oleh Sang Buddha secara rahasia untuk siswa yang sudah mencapai tingkat advance.
Pak Hudoyo mungkin harus mencoba lebih mengerti lagi apa yang dimaksud dengan samadhi, cari definisi yang sebenarnya apa itu samadhi, dan cocokkan dengan metode MMD yang telah pak Hudoyo lakukan, Kemudian pertimbangkan sendiri, apakah MMD memenuhi kriteria samma samadhi atau tidak?
Terima kasih
Sukhi Hotu
Kapan ya Suma Chinghai atau Lu Shen Yen
pernah membuat MMD di wihara (Theravada) ?
Kalau Bp Hudoyo udah berkali-kali......
jadi ada sedikit beda..... Lagi pula Suma Chinghai kan Cantik,.... malah2
yg ikutan MMD susah konsentrasi.....(terutama saya lho)!
saudara Johan 3000 mungkin tidak menangkap maksud saya, bila........ yang bisa juga diartikan seandainya....
Suma Chinghai dan Lu Shen Yen mengaku mencapai ke Buddhaan kan..? Apakah anda bisa buktikan mereka tidak demikian? bila bisa dengan dasar apa? berdasarkan kitab suci apa?
Maksud saya seseorang bisa mengklaim sesuatu berdasarkan kriteria yang mereka buat sendiri
Tetapi bukan berarti yang dia klaim berdasarkan kebenaran menurut pandangan tertentu.
Kelihatannya anda bermaksud mem-faith accomply kan saya dengan vihara.
Berdasarkan pengalaman saya, dulu pernah ada di vihara Dhammacakka orang yang aktif datang ke Vihara, bahkan menjadi pengurus, belakangan ia mengaku terus terang bahwa ia beragama lain.
Demikian juga di Buddha Metta Arama pernah terjadi demikian di tahun 80-an. Oleh karena itu saya tidak menilai seseorang berdasarkan aktifitasnya di Vihara, saya tidak menilai dari segi itu, yang saya nilai adalah pandangan pak Hudoyo.
Apakah anda pernah mengikuti retret MMD?
Sukhi hotu
Maksud saya seseorang bisa mengklaim sesuatu berdasarkan kriteria yang mereka buat sendiri
Tetapi bukan berarti yang dia klaim berdasarkan kebenaran menurut pandangan tertentu.
Yang pertama kali mengangkat topik "MMD bukan Buddhisme" adalah saya, Semit. saya merasa sangat tersanjung dianggap sebagai penguasa DC, hanya sayangnya itu tidak benar.
Yang memindahkan semua posting MMD, sumpah bukan saya kok, saya tidak tau caranya.
Tebakan yang gampang, tapi salah.
Deklarasi Anda mah bukan deklarasi, ... gak ada efeknya sama sekali. ... :)
Siapa yang mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... sehingga memicu debat sepanjang 23 halaman ini? ... Hayo, angkat tangan. :))
bila meditator yang baru belajar meditasi tidak berusaha khanti maka ia akan bangun dan tak bisa duduk tak bergerak selama satu jam.bang fabian, saya bukan pemeditasi mmd, ikutan retret meditasi samatha maupun vipassana bisa dihitung dengan jari. sekarang juga sudah jarang bermeditasi.
Pak Hudoyo selalu bicara dari sisi teori pak Hudoyo, coba tanyakan dengan jujur pada murid murid pak Hudoyo yang telah berlatih MMD, mampukah mereka duduk selama satu jam tanpa bergerak sama sekali, bila tidak bersabar...?
Pak Hudoyo menurut saya apa yang pak Hudoyo katakan adalah teori belaka, coba saya meminta para netter yang pernah mengikuti MMD memberikan kesaksian.
nyatakan di forum ini. Terima kasih
Rasa takut adalah faktor utama rasa sakit. Takutlah yang membuatnya
menyakitkan. Tanpa rasa takut, maka hanya perasaan (syaraf) yang terasa.
Pertengahan tahun 70an, di sebuah vihara hutan yang terpencil dan
sederhana di bagian Utara Thailand, saya mengalami sakit gigi yang
parah. Tidak ada dokter gigi, tidak ada telepon dan tidak ada listrik.
Kami bahkan tidak memiliki aspirin ataupun paracetamol di kotak obat.
Bhikkhu hutan biasa bertahan dalam keadaan demikian.
Pada suatu sore, seperti umumnya sebuah penyakit, sakit gigi menjadi
kian parah dan terus semakin parah. Saya pikir bahwa saya adalah seorang
bhikkhu yang cukup kuat, tapi sakit gigi itu benar-benar luar biasa.
Satu sisi dari mulut saya terasa penuh dengan rasa sakit. Itu adalah
sakit gigi terhebat yang pernah saya alami. Saya mencoba lari dari rasa
sakit dengan meditasi pernafasan. Saya telah belajar berfokus pada nafas
sewaktu digigit nyamuk; kadang-kadang dengan berhitung sampai 40 disaat
yang sama, dan saya bisa mengatasinya. Namun rasa sakit ini benar-benar
keterlaluan. Saya mengisi pikiran saya dengan sentuhan nafas selama 2 –
3 detik, lalu rasa sakitnya kembali menggigit-gigit dan merasuki pikiran
yang tadinya difokuskan dan bahkan menjadi bertambah hebat.
Saya berdiri, keluar dan mencoba meditasi berjalan. Tak lama kemudian
saya menyerah. Bukannya meditasi ‘berjalan’; saya meditasi ‘berlari’!
Saya tidak dapat berjalan perlahan. Rasa sakit menguasai saya; membuat
saya berlari. Tapi tidak ada tempat di mana saya bisa kabur. Tersiksa
sekali.
Masuk kembali ke pondok, duduk dan mulai mengucarkan paritta yang
dikatakan mempunyai kekuatan gaib. Paritta bisa membawa keberuntungan,
menjauhkan binatang buas dan menyembuhkan penyakit dan rasa sakit –
paling tidak, begitulah kata orang. Saya tidak percaya. Saya adalah
bekas ilmuan. Paritta sakti adalah tahayul, hanya untuk orang-orang
lugu. Tapi sekarang saya mencoba membaca paritta, berharap itu akan
berhasil. Langkah keputusasaan. Tak lama kemudian, saya berhenti
membaca. Saya meneriakkan parittanya saking sakitnya! Malam telah larut
dan saya takut bhikkhu-bhikkhu yang lain terbangun. Suara saya mungkin
terdengar sampai jauh. Kekuatan rasa sakit membuat saya tidak bisa
mengucarkan paritta dengan normal.
Sendirian, ribuan kilometer dari negara asal saya, di hutan terpencil
tanpa fasilitas apapun, dalam rasa sakit yang tak tertahankan dan tiada
henti. Saya sudah mencoba semua yang saya ketahui. Semuanya. Tak ada
yang berhasil.
Sebuah momen keputusasaan kadang bisa membuka pintu kebijaksanaan, pintu
yang tak terlihat dalam keadaan biasa. Pintu itu terbuka dan saya
masuki. Sejujurnya, memang saya tidak punya alternatif lain.
Saya teringat dua kata: ‘let go’ (lepaskan). Saya sudah mendengar dan
membicarakan kata-kata ini berkali-kali. Saya merasa tahu maknanya.
Tidak benar-benar tahu, hanya ‘merasa’. Saya mau mencoba apa saja, jadi
saya mencoba ‘melepas’, seratus persen lepas. Untuk pertama kalinya
dalam hidup saya, saya benar-benar melepas.
Apa yang terjadi benar-benar mengejutkan. Rasa sakit yang luar biasa
tadi dengan cepat lenyap, digantikan oleh perasaaan yang sangat
menyenangkan (bliss). Gelombang demi gelombang kenikmatan menggetarkan
seluruh tubuh. Pikiran saya berdiam pada satu kedamaian yang dalam,
begitu tenang, begitu menyenangkan. Saya bermeditasi dengan mudah, tanpa
usaha. Setelah bermeditasi, subuh-subuh, saya berbaring untuk
beristirahat. Tidur dengan nyenyak dan damai. Sewaktu terbangun, saya
menyadari ada sakit gigi, tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan
yang saya alami tadi malam.
Saya sebagai salah satu moderator, yang pada meeting kemaren, juga mendukung keputusan ini.Itu hak penuh anda,tapi saya mempertanyakan seberapa "kuat" dan "berkuasa" seorang moderator?
Sebenarnya keputusan untuk memindahkan (bukan mendepak) ini juga dengan pertimbangan bahwa pandangan MMD yang dalam banyak hal menolak sutta-sutta, dianggap tidak bermanfaat bahkan cenderung menggoyahkan keyakinan (saddha) para umat yang secara umum masih banyak yang dalam taraf pemula.Jadi forum ini FOrum kayak forumnya kr****n?Hanya menjual iman kepada para pemeluknya?Sudah deh ganti aja nama forum ini jadi FORUM BUDDHISME SAUDARA kr****n....Kan lebih mantap dan jelas bahwa forum ini hanya menjual keyakinan buddha saja,diluar itu yang mencela dan mempertanyakan suttanya akan dianggap sebagai barang XxXxxX...
DC adalah forum Buddhis yang mengemban misi memajukan Buddhadhamma, meningkatkan keyakinan terhadap Tiratana, bukan sebaliknya.Sang Buddha lebih mengharapkan pencerahan dari pada kemunafikan/kefanatikan segelintir orang ....
Ajaran MMD mungkin cocok untuk para praktisi advance atau sebagian kecil umat buddha secara umum. karena itu kami tidak dengan sewenang-wenang mendepak, tapi hanya memindahkan, agar para member, khususnya para pemula dapat memiliki gambaran sebelum memutuskan untuk mengikuti atau tidak mengikuti ajaran MMD.Anda sendiri mengakui bahwa MMD mungkin cocok untuk praktisi advance atau sebagian kecil umat buddha secara umum,sesuai pernyataan pak hudoyo,"Tidak ada 1 vipasanna,......"
Tuduhan bahwa DC mengeluarkan MMD dari Buddhism, adalah sangat tidak beralasan, kami tidak memiliki otoritas untuk itu.Waw..Kalian tidak pernah mungkin memiliki otoritas untuk mengeluarkan MMD dari Buddhisme,karena kalian bukan SAMMASAMBUDDHA,tapi Kalian cukup memiliki otoritas untuk bertindak semena2 tanpa mendengarkan suara2 dari para pendukung MMD bahkan dari pak hudoyo...
Tidak ada gunanya anda mengadu domba DC dan Kaskus dan saya pikir anda lebih cocok mirip anak kecil yang bersuara lantang.Wah,sampai saat ini anda belum bercermin ya?:)
Buddhis pemula suatu saat ingin belajar MMD dan merasa cocok,saya pikir itu adalah jodoh kamma yang terikat dan bukan karena ego. DC tidak akan merasa rugi karena DC dibangun dengan sosial dan amal jadi tidak ada kata untung rugi dalam forum DC karena kita tidak jualan.Anda berbicara tentang jodoh kamma yang terikat,sekarang saya tanyakan kembali kepada anda,"Kenapa tidak anda biarkan begitu saja?","Kenapa dipindah2kan(secara sepihak lagi)?"
MMd suatu hari mau terkenal mau tidak terkenal mau menjadi hebat ,DC tidak akan memiliki hubungan apa-apa karena DC hanyalah tempat belajar bagi orang untuk mengenal Buddhist.Hebat2....Tentunya MMD tidak ada hubungan dengan DC,apakah DC mengharapkannya?:))
anda bisa selalu merasa benar tapi tindakan anda tidak mencerminkan anda benar dan hanya karena kita memindahkan anda merasa kita mencap MMD bukan buddhis dan momod terselubung moha.Anda juga sama deh,anda bisa selalu merasa benar juga,tapi tindakan anda benar2 omong kosong....
Jaga ucapan juga.kita tidak berpikir seperti itu,kalo ada,untuk apa saya ikut dalam rapat momod semalam.saya bisa langsung cabut dari sana dan tidak usah peduli dengan MMD namun karena kita ingin merapikan sub folder forum maka kita pertimbangkan demikian.Ckckckck...
Maaf saya menggunakan kata yang keras karena buat saya,saya tidak bermain-main dalam keputusan yang saya ambil dan harus dicap moha.Saya juga akan lebih keras daripada anda,dan sekarang anda bakal tahu seberapa keras saya dan semua pernyataan saya akan saya pertanggung jawabkan secara langsung dan tegas...Soal celaan itu cuma bullshit bagi saya..
jangan sembarang mengutuk orang karena kutukan akan menjadi bumerang.Itu sangat bagus buat anda,baca pelan2,hapal dan renungkan setiap kali anda mau posting ya...:)
tapi saya mempertanyakan seberapa "kuat" dan "berkuasa" seorang moderator?
Khanti itu harus datang dengan sendirinya, bukan diusahakan ... Kalau meditator berpikir: "Saya harus khanti, saya harus khanti ..." maka sesungguhnya ia tidak khanti, melainkan ia bergulat dengan keinginannya untuk khanti.
Salam,
hudoyo
olah batin (bhavana) adalah mengarahkan batin, bila batin tidak diarahkan maka bukan olah batin...
"olah batin" dalam vipassana adalah sadar secara pasif, tidak ada usaha apa-apa, sampai pikiran & aku berhenti. ... Selama si aku sibuk berusaha ini-itu, maka vipassana-nya macet.
bila meditator yang baru belajar meditasi tidak berusaha khanti maka ia akan bangun dan tak bisa duduk tak bergerak selama satu jam.
Pak Hudoyo selalu bicara dari sisi teori pak Hudoyo, coba tanyakan dengan jujur pada murid murid pak Hudoyo yang telah berlatih MMD, mampukah mereka duduk selama satu jam tanpa bergerak sama sekali, bila tidak bersabar...?
Pak Hudoyo menurut saya apa yang pak Hudoyo katakan adalah teori belaka, coba saya meminta para netter yang pernah mengikuti MMD memberikan kesaksian.
nyatakan di forum ini. Terima kasih
Sukhi hotu
Saya juga akan lebih keras daripada anda,dan sekarang anda bakal tahu seberapa keras saya dan semua pernyataan saya akan saya pertanggung jawabkan secara langsung dan tegas...Soal celaan itu cuma bulls**t bagi saya..
Pak Hudoyo selalu bicara dari sisi teori pak Hudoyo, coba tanyakan dengan jujur pada murid murid pak Hudoyo yang telah berlatih MMD, mampukah mereka duduk selama satu jam tanpa bergerak sama sekali, bila tidak bersabar...?
Sang Buddha mengatakan dengan jelas bahwa samma samadhi adalah yang berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan.
terima kasih.
Sukhi Hotu
Kenapa mesti begitu Pak? Kenapa mesti marah?Jika sekalipun bahwa tuduhan anda diatas benar maka saya akan berkata bahwa Pak hudoyo bukan arahat,apakah itu cukup menjelaskan saudara Willi?
Sesungguhnya, apalah arti masuk mazhab A atau B, sesuai dengan JMB-8 atau tidak, karena kesemua itu hanyalah label. Yg penting, orang2 yg cocok tetap menjalankan MMD atau JMB-8 sesuai pemikiran dan kecocokan mereka masing2.Tata kesopanan dalam mengundang tamu dan mengusir tamu itu perlu diperhatikan....Jangan bagaikan habis manis sepah dibuang...
Jikalaupun dikatakan MMD sesuai dengan Buddhism, sy pikir tidak ada anggota forum ini yg akanBro willi saya tahu bahwa teori anda tentang KEMELEKATAN mungkin sudah lihai,tapi perlu anda camkan bahwa teori dan praktik itu berbeda 180 derajat...
protes dan marah2, lalu meninggalkan forum DC ini.... Mohon maaf Pak, sy melihat kemelekatan yg amat kuat disini.
Sy sendiri tidak begitu peduli MMD dianggap sesuai / tidak sesuai dengan Buddhism (meski menurut sy pribadi, MMD dan teori yg mendasari-nya tidak sesuai dengan Buddhism), tapi saya tidak akan marah jika diumumkan MMD sesuai dengan Buddhism. So what, gitu loh.Semoga ini berasal dari hati anda bukan hanya sekedar kata2 doang...
Menurut sy, sebaiknya kita semua menunjukkan sikap yg baik, tidak melekat pada apapun, dan menyadari bahwa semua hal yg terjadi adalah vipaka dari banyaknya kondisi yg berpadu.Dari teori diatas,anda sudah sempurna belum?
Sedikit tambahan yg ingin sy sampaikan:Anda jangan seperti manusia zaman purba kala...
Setiap omongan kita di forum ini, yg mengatasnamakan dhamma / sutta, otomatis akan memposisikan kita sebagai "Wakil Dhamma". Semakin senior dan semakin di tua kan, akan membuat tanggung jawab kita semakin besar. Para yunior dan umat baru memperhatikan tingkah laku kita, jika kita bertindak (menulis) dengan arogan, kemarahan, slenge'an, kurang ajar, asal jadi, emosional, dll... maka mereka bisa kehilangan keyakinan pada Dhamma.
Oleh karenanya, menjadi "wakil dhamma" merupakan suatu tanggung jawab yg amat beratSaya merasa bahwa saya bukan wakil darimana pun..
Sy sendiri tidak begitu peduli MMD dianggap sesuai / tidak sesuai dengan Buddhism (meski menurut sy pribadi, MMD dan teori yg mendasari-nya tidak sesuai dengan Buddhism), tapi saya tidak akan marah jika diumumkan MMD sesuai dengan Buddhism. So what, gitu loh.
... instruksi Sang Buddha kepada Bahiya sangat sederhana: "Dalam melihat hanya ada yang dilihat, dalam mendengar hanya ada yang didengar, dalam mencerap hanya ada yang dicerap, dalam mengenal hanya ada yang dikenal ..."
Salam,
hudoyo
Riky....Oh Riky.....
Kau datang dan memperkeruh suasana...Dan kau membicarakan sesuatu yang sudah "lewat"...
Seperti yang ditulis oleh bro Karuna dan beberapa moderator di sini, memank sulit untuk membuat keputusan, ada pro dan kontra...Tapi apakah pernah merasakan dimana ada berbagai pendapat, dan para moderator sebagai "pemimpin" di forum ini harus mengambil keputusan...
Kalao saya tidak salah, rasanya semua moderator di sini sangat menghargai MMD sebagai salah satu latihan meditasi yang sangat baik..Dan rasanya tidak berusaha merendahkan MMD...--> ini kalao saya kaga salah baca yah...
Dan point yang ingin diprotes oleh Pak Hud rasanya sudah disampaikan...
Sebaiknya diskusi dimajukan sesuai dengan pembicaraan yang sudah jauh hingga halama n 20 sekian ini..Agar tidak kembali membahas sesuatu yang sudah dibahas sebelumnya..
Kalao saya tidak salah, rasanya semua moderator di sini sangat menghargai MMD sebagai salah satu latihan meditasi yang sangat baik.apakah itu juga berarti dihargain sebagi thread yg sangat baik juga?
Anda lah yang membuat agama Buddha itu hancur lebur tanpa sisa oleh omongan kamu sendiri. Kita sudah memberikan klarifikasikan dan ide pemindahan ke Buddhisme dan Kepercayaan Lain berasal dari ide saya yang kemudian saya berikan alasan kenapa dipindahkan seperti penjelasan Indra.Wah....Ckckckck,klarifikasinya tidak bisa diterima om,coba cari alasan yang lebih masuk akal lagi ya....Aye tunggu lho....Jangan Lempar batu sembunyi tangan lagi ya...Jawaban aye dijawab ya...
Anda yang selama ini suka memprediksi pemikiran orang dan sudah saya katakan tidak ada yang bisa kalian lakukan dari komunikasi tulisan karena selama ini tulisan tidak mempunya nada dan menjadi sarang prediksi sana sini.Anda juga sama koq,jangan hanya menuduh orang lain lho,anda berapa kali tuh prediksi AKU aye?
Kalo anda ingin mengatakan DC penghancur Buddhisme atau saya pribadi yang menghancurkan Buddhisme saya pikir mulut anda perlu disortir kembali apakah mulut anda digunakan untuk mengutuk atau berkata hal bijaksana.Ckckckck....Coba deh sortir tangan anda dulu sebelum mengetik :))
bisa gk seh masalah neh gk d bahas lg ?
memang saya masih junior bgt d DC.
saya sebenarnya mau ungkapin ini dr td siang.
cuma saya gk brani.
skarang saya branikan diri untuk menungkapkan perasaan saya.
saya sedih melihat koko2 n cici2 semua berdebat.
sedihhhhhh bgt....
saya minta maaf kalau pernyataan saya neh salah.
thx
hanes
Riky....Oh Riky.....Oh edward Oh Edward,saya sebagai manusia juga berhak mengeluarkan pendapat dan suara dan saya juga berhak mendapatkan klarifikasi atas semua pertanyaan saya bukan semata2 karena pak hudoyo merasa setuju atau tidak setuju,setuju atau ketidak setujuan pak hudoyo itu diluar dari pribadi saya,saya bukannya beo pak hudoyo...
Kau datang dan memperkeruh suasana...Dan kau membicarakan sesuatu yang sudah "lewat"...
Seperti yang ditulis oleh bro Karuna dan beberapa moderator di sini, memank sulit untuk membuat keputusan, ada pro dan kontra...Tapi apakah pernah merasakan dimana ada berbagai pendapat, dan para moderator sebagai "pemimpin" di forum ini harus mengambil keputusan...
Kalao saya tidak salah, rasanya semua moderator di sini sangat menghargai MMD sebagai salah satu latihan meditasi yang sangat baik..Dan rasanya tidak berusaha merendahkan MMD...--> ini kalao saya kaga salah baca yah...
Dan point yang ingin diprotes oleh Pak Hud rasanya sudah disampaikan...
Sebaiknya diskusi dimajukan sesuai dengan pembicaraan yang sudah jauh hingga halama n 20 sekian ini..Agar tidak kembali membahas sesuatu yang sudah dibahas sebelumnya..
Jadi MMD itu Buddhism atau bukan?
pls,... udah mau tidur lho!
bisa gk seh masalah neh gk d bahas lg ?
memang saya masih junior bgt d DC.
saya sebenarnya mau ungkapin ini dr td siang.
cuma saya gk brani.
skarang saya branikan diri untuk menungkapkan perasaan saya.
saya sedih melihat koko2 n cici2 semua berdebat.
sedihhhhhh bgt....
saya minta maaf kalau pernyataan saya neh salah.
thx
hanes
spt suami dan isteri branteman,,,,,
spt saudara beranteman,............
eh besok udah akur lagi.......................
jangan bersedih, tp cari solusi
Setuju om Sandal,tapi sayangnya yang 1 ini tiap hari bercermin di cermin dalam kisah putri salju,mau gimana lagi?:))iya begitulah.. apabila banyak organisasi buddhist seperti dc, maka agama Buddha segera hancur lebur tanpa sisa.
Anda lah yang membuat agama Buddha itu hancur lebur tanpa sisa oleh omongan kamu sendiri. Kita sudah memberikan klarifikasikan dan ide pemindahan ke Buddhisme dan Kepercayaan Lain berasal dari ide saya yang kemudian saya berikan alasan kenapa dipindahkan seperti penjelasan Indra.
Anda yang selama ini suka memprediksi pemikiran orang dan sudah saya katakan tidak ada yang bisa kalian lakukan dari komunikasi tulisan karena selama ini tulisan tidak mempunya nada dan menjadi sarang prediksi sana sini.
Semoga anda mengerti. Hanya untuk penggabungan semua tulisan Pak Hudoyo menjadi satu seperti thread MMD ,Anatalakhana yang terjadi itu bukan pemikiran saya,karena saya hanya mengusulkan untuk memindahkan thread itu ke Buddhisme dengan Kepercayaan Lain sesuai scope yang ada.
Awalnya kita akan membuat thread khusus MMD namun dari kesepakatan nantinya malah akan ada orang pengen minta thread Vipasana Pa Auk atau Goenka dan segala macamnya,kita berusaha tidak menganak emaskan MMD sebagai thread khusus.
Kalo anda ingin mengatakan DC penghancur Buddhisme atau saya pribadi yang menghancurkan Buddhisme saya pikir mulut anda perlu disortir kembali apakah mulut anda digunakan untuk mengutuk atau berkata hal bijaksana.
anda perlu bercermin dengan menggunakan kata-kata anda sendiri . mulut anda memang patut dijahit
Mungkin bisa dimasukkan ke rekor guiness sebagai thread forum dengan traffic terbesar sepanjang sejarah :))Jadi MMD itu Buddhism atau bukan?
pls,... udah mau tidur lho!
Menurut Anda?
ada yang bersedia liat dari Pages 1 ampe pages 24 :))
Saya sudah sering melihat tulisan anda menjustifikasi member disini dengan mengatakan kita sering memberi cap sesat,pandangan baru sudah kita terima dengan baik dari awal dan saya mengikuti tulisan Hudoyo dari awal membuka topik MMD,namun makin ke depan banyak yang mendompleng nama MMD dan akhirnya ikut mempromosikan pemikiran dia sendiri,MMD dari awal sudah tidak stabil oleh ulah beberapa orang dan juga tanggapan pendirinya sendiri yang selalu nampak menekan bukan menepuk.Hentikan hembusan angin anda,tunjukanlah angin tersebut...
Gaya bicara seseorang mengikuti norma yang ada di masyarakat, meskipun norma duniawi ingat kita berinjak di bumi manussa bukan di tempat alien dengan kata-kata tidak senonoh.Dukkha...Dukkha...
Tolong teman-teman menahan diri untuk tidak terpancing menyerang pribadi. ... Kalau tidak thread ini bisa ditutup oleh moderator, padahal thread ini sangat mencerahkan. ... Mungkin pula ini provokasi untuk bisa menjadi alasan menutup thread ini. Terima kasih.Pak,ada baiknya tanyakan dahulu pada PENGUASA FORUM ini apa itu "penyerangan pribadi"...
Salam,
hudoyo
BAB VII
PERBUATAN YANG DILARANG
Pasal 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan
dan/atau pengancaman.
Tolong teman-teman menahan diri untuk tidak terpancing menyerang pribadi. ... Kalau tidak thread ini bisa ditutup oleh moderator, padahal thread ini sangat mencerahkan. ... Mungkin pula ini provokasi untuk bisa menjadi alasan menutup thread ini. Terima kasih.Pak,ada baiknya tanyakan dahulu pada PENGUASA FORUM ini apa itu "penyerangan pribadi"...
Salam,
hudoyo
Bisa runyam lho,karena KENETRALAN yang dikatakan sangat relatif itu lho...:))
Salam,
Riky
... instruksi Sang Buddha kepada Bahiya sangat sederhana: "Dalam melihat hanya ada yang dilihat, dalam mendengar hanya ada yang didengar, dalam mencerap hanya ada yang dicerap, dalam mengenal hanya ada yang dikenal ..."
Salam,
hudoyo
buat saudara Fabian,
bagaimana pendapat saudara Fabian dengan instruksi diatas ?
apakah instruksi ini tidak sesuai dengan jalan arya berunsur delapan ?
pendapat saya,
seseorang yang bisa sempurna mempraktekan instruksi ini , prakteknya telah melingkupi hasta arya marga
dan pendapat saya, orang yang sempurna mempraktekan ini pastinya juga sudah sampai pada pengetahuan / nyana - nyana yang di terangkan dalam Vipassana tradisional ...
jadi kalo MMD mengajarkan seperti instruksi diatas, berarti MMD termasuk ajaran Buddha...
bukankah dikenal istilah ada 84.000 pintu dharma
_/\_
ada yang bersedia liat dari Pages 1 ampe pages 24 :))
Apakah ada rangkuman utk thread ini?
johan3000 : MMD bukan Buddhism sewaktu ditawarkan pd peminat non Buddhist
johan3000 : MMD Buddhism, karna 1/8 dari R8.....
jadi masing2 user mengisi statement pendek diatas... biar yg baca gampang....
(syaratnya ngak boleh panjang2 lho).....
Apakah ada rangkuman utk thread ini?
johan3000 : MMD bukan Buddhism sewaktu ditawarkan pd peminat non Buddhist
johan3000 : MMD Buddhism, karna 1/8 dari R8.....
jadi masing2 user mengisi statement pendek diatas... biar yg baca gampang....
(syaratnya ngak boleh panjang2 lho).....
Ini definisi dari guru MMD sendiri: "MMD adalah meditasi ajaran Sang Buddha!"
Siapa bisa bantah?
Salam,
hudoyo
ayooo... kopdar ke medan, saya pinjam kalian pistol deh.... ZZZzzzz....
:o Loh bukannya rencananya tadi mo ke Bukittinggi?
::
Ramalan Hikoza83 : kayaknya topik ini bakal saingan ama Junk Mania deh... ^:)^
siram aer dingin doeloe..
mo mandi ahh.. :)
By : Zen
...
wuihhh... mantap... ayo nak hajar lagi (http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/monkey52.gif)
biar makin jelas... kebuka... :))
bisa gk seh masalah neh gk d bahas lg ?
memang saya masih junior bgt d DC.
saya sebenarnya mau ungkapin ini dr td siang.
cuma saya gk brani.
skarang saya branikan diri untuk menungkapkan perasaan saya.
saya sedih melihat koko2 n cici2 semua berdebat.
sedihhhhhh bgt....
saya minta maaf kalau pernyataan saya neh salah.
thx
hanes
ada yang bersedia liat dari Pages 1 ampe pages 24 :))
saya sudah "save as" semua pages.
...
MMD sudah saya ajarkan selama 8 tahun...
...
Kenapa pembahasannya seolah-olah MMD itu Aliran?:)
MMD bukan aliran oii....
MMD itu Teknik Meditasi... (dan kita memiliki SubForum Meditasi)
Kalau dipikir-pikir salah kalau dipindahkan ke Sub Forum Buddhisme dan kepercayaan, agama lain...
Masalah sesuai dengan Triratna, JMB8, etc...
Itu kaga relevan dipertanyakan
Karena MMD itu Teknik Meditasi...
dan mengenai Masalah pendapat Pak Hudoyo mengenai JMB8 itu urusan pak Hudoyo pribadi
Tidak ada hubungan dengan teknik MMD yang dikembangkan oleh pak hudoyo
Dikarenakan MMD itu bukan Pak Hudoyo,
dan Pak Hudoyo bukan MMD.
ada yang bersedia liat dari Pages 1 ampe pages 24 :))
saya sudah "save as" semua pages.
termaksud ngejunk gw disini, pak Hudoyo ?
_/\_
...
MMD sudah saya ajarkan selama 8 tahun...
...
Seandainya kalo selama 8taon guru bermeditasi ala MMD, mungkin sekarang uda menjadi Buddha..
Saat itu guru tidak perlu lagi berkoar2 untuk mencatut nama agama Buddha dan tidak perlu susah payah promosi serta mengadakan retret, karna kemana-pun guru (uda jd Buddha) melangkah, byk yg bisa guru cerahkan/sadarkan, tanpa perlu bersikeras dgn Bahiya sutta lagi..
Weleh, baru buka forum ini, ternyata udah ada peristiwa yang mengejutkan saya..
Saya ga bisa berkomentar banyak.. keputusan telah diambil oleh para Staff DC.. Benar atau salah, masing2 memiliki pegangannya sendiri...
semoga apa yang benar (lurus) dapat selalu berdiri tegak dan apa yang salah(bengkok) dapat kembali Berdiri tegak..
_/\_
Busyet ditinggal satu hari uda 26 pages.
Saya rasa masing2 pihak yg setuju atau tidak setuju harus lapang dada. Saya sangat salut kepada pemimpin yg berani membuat keputusan walaupun terjadi pro dan kontra demi kepentingan kedepan yg tidak berpihak, sekalipun orang menanggapnya berpihak. Seperti sebuah negara jika tidak ada kepemimpinan kuat ini maka negara itu akan hancur. Ketika Sangha pertama kali ada, vinaya tidaklah terlalu banyak dibuat tetapi berjalannya waktu maka banyak vinaya yg dibuat. Dan tatkala ada bhikkhu yg melanggar vinaya dan dengan berbagai cara tidak dapat dijinakan maka ia akan dikeluarkan dari Sangha, dan sampai sekarang hal tersebut masih berlaku. Sama halnya disini kitapun harus mengikuti keputusan yg telah diambil para moderator . Siapapun boleh kecewa tetapi coba sadari apa untungnya marah dan mempermasalahkan hal sepele(kalau kasarnya mendingan gua cari duit dari pada ributin sesuatu yg tidak karuan) kalau mau belajar bisa terima ya ambil, kalau ngak bisa terima ya sudah diam saja atau bertanya tapi kalau masih ngotot terus itu tanda ego mulai bekerja. Hindarilah dendam, hindarilah rasa gengsi yg berlebihan, hindarilah amarah yg membludak. Masih banyak hal yg penting bisa dilakukan dengan cara yg positif, disini kita telah teruji siapa yg selaras antara praktek dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Keselarasan inilah yg telah sesuai ajaran para Buddha dan para ariya.
Tidak ada seorangpun bisa mencerahkan orang lain , hanya karena diri sendiri hal itu bisa dilakukan, lalu apa yg harus dipertahankan?
Image,KEADILAN, gengsi,opini , label dll apakah ini anicca atau nicca, sadarilah ini semua hanya membawa dukha.
Terima kasih atas kerja keras moderator2 sekalian di forum ini,Anda semua telah menjalankan fungsinya dengan baik . Sekalipun satu saat keputusan itu mengatakan MMD sesuai dengan ajaran Buddha, itupun tidak masalah, pasar yg akan menentukan dan tentu dipasaran juga ada regulatornya.
Cara terbaik untuk menghentikan pertikaian lebih baik kita diam daripada menanggapi hal2 yg tidak bermanfaat(tau dirilah). Sama halnya seorang memberikan apel kepada kita dan kita tidak menerimanya, maka apel itu menjadi milik pemberi. DON'T GIVE SORROW and DON"T TAKE SORROW.
_/\_
Mohon maaf, saya orang baru di sini. Setelah memperhatikan berhalaman perdebatan ini, adakah yang bisa menunjukan isi dari Bahiya sutta secara lengkap?
Menyandang nama yang besar itu hendaklah diimbangi dengan kebijaksanaan. Amarah membawa kehancuran, ketenangan membawa kemenangan, kebijaksanaan membawa kedamaian dan pencerahan...
Inilah wajah umat2 buddha yang sesungguhnya... Ada seorang guru meditasi yang sudah dengan baik di datangkan untuk membimbing meditasi di forum ini. Bukannya berterima kasih malah menghujat... Kalau memang tidak sepaham diskusikanlah dengan baik bukannya malah menyerang pribadi seorang guru apalagi dengan dalih ingin mengetes batin guru tersebut... Sy berharap baik anggota maupun tamu2 forum yg tdk ikut berkomentar di sini dapat menilai dengan bijaksana ....
_/\_
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta ...
Semoga semua mahkluk Berbahagia ...
Kenapa pembahasannya seolah-olah MMD itu Aliran?
MMD bukan aliran oii....
MMD itu Teknik Meditasi... (dan kita memiliki SubForum Meditasi)
Kalau dipikir-pikir salah kalau dipindahkan ke Sub Forum Buddhisme dan kepercayaan, agama lain...
Masalah sesuai dengan Triratna, JMB8, etc...
Itu kaga relevan dipertanyakan
Karena MMD itu Teknik Meditasi...
dan mengenai Masalah pendapat Pak Hudoyo mengenai JMB8 itu urusan pak Hudoyo pribadi
Tidak ada hubungan dengan teknik MMD yang dikembangkan oleh pak hudoyo
Dikarenakan MMD itu bukan Pak Hudoyo,
dan Pak Hudoyo bukan MMD.
pak saya pengen nanya, seberapa besarkah bapak melekat sama MMD?Kenapa pembahasannya seolah-olah MMD itu Aliran?
MMD bukan aliran oii....
MMD itu Teknik Meditasi... (dan kita memiliki SubForum Meditasi)
Kalau dipikir-pikir salah kalau dipindahkan ke Sub Forum Buddhisme dan kepercayaan, agama lain...
Masalah sesuai dengan Triratna, JMB8, etc...
Itu kaga relevan dipertanyakan
Karena MMD itu Teknik Meditasi...
dan mengenai Masalah pendapat Pak Hudoyo mengenai JMB8 itu urusan pak Hudoyo pribadi
Tidak ada hubungan dengan teknik MMD yang dikembangkan oleh pak hudoyo
Dikarenakan MMD itu bukan Pak Hudoyo,
dan Pak Hudoyo bukan MMD.
_/\_ Setuju. ... Jadi kenapa semua posting yang mengandung MMD harus dimasukkan ke satu keranjang MMD? Kenapa orang tidak boleh bicara tentang MMD di thread mana pun? Bukankah MMD bukan sekte? ... Apa yang ditakuti? ...
Semua itu bersumber dari MOHA, yang menganggap MMD bukan ajaran Sang Buddha. ... Semua tindakan moderator itu bukan karena iktikad hendak "melindungi para Buddhis pemula", seolah-olah ada yang disebut "Buddhis pemula" yang tidak boleh mendengar pemahaman baru yang lebih mendalam. ... Alih-alih, semua itu cuma untuk memperoleh kenyamanan diri sendiri yang tidak mau dan tidak mampu melihat pemahaman baru terhadap ajaran Sang Guru yang bertolak belakang dengan pemahamannya sendiri yang telah dianut sepanjang hidupnya. ... Dengan singkat: tidak mau dan tidak mampu menerima PLURALISME dalam memahami ajaran Sang Guru. ... Demikianlah image Dhammacitta.org akan terkenang untuk waktu lama.
Salam,
hudoyo
pak saya pengen nanya, seberapa besarkah bapak melekat sama MMD?
saya justru melekat sama tidak memilih agama karena sepertinya melekat itu mengerikan :))pak saya pengen nanya, seberapa besarkah bapak melekat sama MMD?
Saya juga pengen nanya, Anda melekat kepada Agama Buddha (atau agama apa pun yang Anda anut) tidak? Jawablah dulu sebelum bertanya kepada saya.
Kenapa pembahasannya seolah-olah MMD itu Aliran?
MMD bukan aliran oii....
MMD itu Teknik Meditasi... (dan kita memiliki SubForum Meditasi)
Kalau dipikir-pikir salah kalau dipindahkan ke Sub Forum Buddhisme dan kepercayaan, agama lain...
Masalah sesuai dengan Triratna, JMB8, etc...
Itu kaga relevan dipertanyakan
Karena MMD itu Teknik Meditasi...
dan mengenai Masalah pendapat Pak Hudoyo mengenai JMB8 itu urusan pak Hudoyo pribadi
Tidak ada hubungan dengan teknik MMD yang dikembangkan oleh pak hudoyo
Dikarenakan MMD itu bukan Pak Hudoyo,
dan Pak Hudoyo bukan MMD.
pak hudoyo, lain tempat lain pula etikanya.
sumedho kemarin ym saya, menanggapi masalah ada laporan dan usul saya kalau dikotak-kotakkan.
saya bilang panggil yang lain biar gak otoriter. saya bilang, sayang pak hudoyo gak ada ym.
pernah pertimbangkan tanggung jawab moral seorang sumedho? mau dipoll yang terjadi adalah klonengan user, mau dibahas, langsung ribut. memangnya siapa seorang sumedho? udah cukup pusing dengan tanggung jawab moral yang manggil suhu, tuhan, dll, dsb.
ada kalanya perlu demokrasi, ada kalanya keputusan harus diambil tanpa mayoritas rakyat banyak meskipun berat. ada yang menolak tegas mmd, ada yang mendukung, ada yang setengah-setengah kayak saya. ada yang mengusulkan pindah ke pemula, ada yang mengusulkan pindah ke meditasi, ada yang mengusulkan pindah ke kafe jongkok.
nyatanya memang ada yang terganggu pak, dengan pembicaraan mmd di semua tempat. kemarin pertemuan di dunia maya juga pada merasa memang di semua tempat dan harus pada tempatnya.
memang ini bukan keputusan yang bisa memuaskan semua pihak, tapi ini adalah keputusan yang telah diambil. pikirkan juga tanggung jawab yang diambil sumedho dan semua yang ikut rapat di dunia maya kemarin.
kami tidak mengusir, hanya menegaskan kalau bicara theravada di forum theravada, bicara mahayana di forum mahayana, bicara banyak di kafe jongkok, bicara tentang meditasi buddhis di forum meditasi, bicara sutta dan sutra dengan pandangan umum buddhis (tiga permata, empat kebenaran mulia, jalan mulia beruas delapan) di forum studi sutta/sutra, bicara buddhisme umum di diskusi umum, bicara kebenaran universal di forum perbandingan.
ini keputusan yang bisa diterima semua yang ikut rapat kemarin, dengan pertimbangan bahwa pak hudoyo dengan segala kualitas yang bapak miliki bisa menerima, dan semua pihak puas. keputusan ini telah diambil, dan saya pribadi berharap semua bisa menerima keputusan akhir yang diambil oleh kepala keluarga, dengan memikirkan beban moral yang ditanggung sang kepala keluarga.
saya justru melekat sama tidak memilih agama karena sepertinya melekat itu mengerikan :))pak saya pengen nanya, seberapa besarkah bapak melekat sama MMD?
Saya juga pengen nanya, Anda melekat kepada Agama Buddha (atau agama apa pun yang Anda anut) tidak? Jawablah dulu sebelum bertanya kepada saya.
Saya mencoba untuk memberikan pedapat yang saya usahakan seobyektif mungkin.
Para moderator DC telah mengambil keputusan (walaupun sepihak), tapi tidak ada yang bisa kita lakukan sebagai member. Kalau toh kita ribut2 dan akhirnya para moderator karena kepentingan forum akhirnya membatalkan keputusannya itu, selanjutnya apa? apakah Sdr. Hudoyo bisa melanjutkan aktivitasnya seolah-olah tidak pernah terjadi apa2? Kenapa kita tidak mencoba menerima keputusan itu dan menjalankannya, dan lihat akibat dari keputusan ini selama misalnya 3 bulan, apakah terbukti forum menjadi lebih rapi dan tertib atau tidak, sesuai progam kerja para moderator.
_/\_
Sekali lagi cocok dengan Kemenyan.
Sampai sekarang, saya masih menunggu penjelasan "bagian mana dari MMD yang tidak sesuai dengan Buddhisme" yang tidak dipengaruhi oleh "ketidaksukaan terhadap pribadi Pak Hudoyo". Entah siapa yang berniat menjelaskannya.
Pak Hudoyo adalah perumus dan praktisi utama MMD dan sikap/tindak-tanduk beliau akan menunjukkan MMD itu bermanfaat bagi kemajuan batin / tidak.
Saya mencoba untuk memberikan pedapat yang saya usahakan seobyektif mungkin.
Para moderator DC telah mengambil keputusan (walaupun sepihak), tapi tidak ada yang bisa kita lakukan sebagai member. Kalau toh kita ribut2 dan akhirnya para moderator karena kepentingan forum akhirnya membatalkan keputusannya itu, selanjutnya apa? apakah Sdr. Hudoyo bisa melanjutkan aktivitasnya seolah-olah tidak pernah terjadi apa2? Kenapa kita tidak mencoba menerima keputusan itu dan menjalankannya, dan lihat akibat dari keputusan ini selama misalnya 3 bulan, apakah terbukti forum menjadi lebih rapi dan tertib atau tidak, sesuai progam kerja para moderator.
_/\_
hahaha :)) :)) :)) ... Inikah pendapat yang "seobyektif mungkin"? ... :))
Rekan Semit, Anda menganggap pendapat Anda itu "seobyektif mungkin" karena Anda tidak melihat motivasi-motivasi tersembunyi dalam batin Anda di balik pendapat "obyektif" Anda itu. ;D
Kalau saya bisa melanjutkan kegiatan saya bicara tentang MMD dalam konteks apa pun, LALU MENGAPA TIDAK? Mengapa tidak boleh? Tolong dijawab itu. ... Mengapa seorang Theravadin non-MMDis boleh bicara di mana saja, dan seorang Theravadin MMD-is tidak boleh? ... Itu diskriminasi terhadap MMD, demi kenyamanan orang yang tidak suka MMD, demi kenyamanan orang-orang yang menurut Karuna_murti "merasa terganggu" oleh MMD.
Kalau statusquo sekarang ini berjalan terus selama 3 bulan ke depan ... memang para moderator DC dan Anda-Anda yang tidak suka dengan MMD bisa tidur nyenyak atau ngobrol ngalor-ngidul di kafe jongkok ... Tapi lihatlah ... saya prediksikan, banyak teman-teman pembaca yang serius, entah pemula entah senior, akan berdatangan ke Kaskus untuk membaca tulisan saya menanggapi topik-topik yang berkembang di sini.
Salam,
hudoyo
Saya mencoba untuk memberikan pedapat yang saya usahakan seobyektif mungkin.
Para moderator DC telah mengambil keputusan (walaupun sepihak), tapi tidak ada yang bisa kita lakukan sebagai member. Kalau toh kita ribut2 dan akhirnya para moderator karena kepentingan forum akhirnya membatalkan keputusannya itu, selanjutnya apa? apakah Sdr. Hudoyo bisa melanjutkan aktivitasnya seolah-olah tidak pernah terjadi apa2? Kenapa kita tidak mencoba menerima keputusan itu dan menjalankannya, dan lihat akibat dari keputusan ini selama misalnya 3 bulan, apakah terbukti forum menjadi lebih rapi dan tertib atau tidak, sesuai progam kerja para moderator.
_/\_
... yang aku maksud kita gak usah bawa-bawa bhante siapapun ketika berdiskusi :o
Rekan Andi, yang pertama kali menyeret nama Bhante Panna dalam diskusi ini Nyanadhana ... saya cuma menanggapinya saja. ... Coba Anda tegor dia dulu ... bukan saya ...
...cut...
Sadarkah Anda bahwa retret MMD diadakan empat kali setahun di Vihara Mendut yang kepala viharanya adalah YM Sri Pannavaro Mahathera?
Sadarkah Anda bahwa YM Sri Pannavaro Mahathera sering membuka atau menutup retret MMD sesuai kesempatan beliau?
Jadi ... apakah statement Anda di atas berlaku juga untuk Vihara Mendut dan kepala Viharanya, YM Sri Pannavaro Mahathera?
Tolong diklarifikasikan ucapan Anda itu ... saya tunggu.
Salam,
Hudoyo
Bagus tidak nya suatu obat dilihat dari usernya Bro...
Bagus tidaknya suatu "sekolah yg baru" dilihat dari siapa pendiri-nya dan bagaimana murid2nya...
Jika pendiri sekolah sikapnya tidak bagus, gurunya kacau dan muridnya ugal2an, tidak satupun murid yg berhasil dan lulus... apakah program yg dijalankan sekolah itu bisa dibilang bagus?
----
Pak Hudoyo adalah perumus dan praktisi utama MMD dan sikap/tindak-tanduk beliau akan menunjukkan MMD itu bermanfaat bagi kemajuan batin / tidak.
Hanya untuk re-fresh:
Pada topik ini, Nama Bhante Pannavaro pertama kali dimunculkan di postingan nomor #201
Apa yang terjadi di sini mungkin bisa jadi pengalaman yang berharga sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari seperti yang sudah beberapa kali terjadi di forum lain dimana MMD juga pada akhirnya berkonfrontasi dengan member forum tersebut dan menimbulkan polemik juga akhirnya. Oleh karena itu saya mendukung rencana rekan Hudoyo mengajak seluruh member DC yang ingin serius untuk berkunjung dan mengikuti bimbingan dari rekan Hudoyo di kaskus.
Sekali lagi semoga sukses dan Bon Voyage.
Saya kira rekan Hudoyo tidak perlu terlalu bersikeras membela diri di forum ini kalau memang merasa benar, karena toh kebenaran itu pada akhirnya akan terungkap dengan sendirinya.
Kalau memang rekan Hudoyo begitu yakin kalau para pembaca yang serius akan pindah ke kaskus maka adalah yang terbaik bila rekan Hudoyo membuat forum sendiri dan tentunya forum tersebut akan ramai dengan para pembaca serius dan biarlah di DC sini tinggal para pembaca yang "ngalor ngidul" tidak karuan.
Apa yang terjadi di sini mungkin bisa jadi pengalaman yang berharga sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari seperti yang sudah beberapa kali terjadi di forum lain dimana MMD juga pada akhirnya berkonfrontasi dengan member forum tersebut dan menimbulkan polemik juga akhirnya. ...
Ah, ini cuma dalih... Saya punya YM ... Kalau belum tahu, kan saya punya HP (bisa dicari di thread MMD) ... Kalau memang iktikad kalian mau memanggil & minta klarifikasi dari saya, pasti tidak sukar menghubungi saya ... Tampaknya kalian takut berdebat dengan saya (di ruang tertutup lagi) ... lalu kasak-kusuk di belakang saya ... dan mengambil keputusan dalam waktu 1 jam saja dengan sangat enteng ...Ini keputusan yang diambil sumedho untuk tidak memanggil bapak. Saya sudah mengusulkan dipanggil.
Semua kasak-kusuk itu kalian lakukan di belakang saya, bukan? ... Kenapa tidak memanggil saya ... seolah-olah Anda takut kepada hantu yang sangat besar ... yang sebetulnya hanyalah hantu di kepala Anda sendiri ...
TUGAS MODERATOR-lah untuk mencerahkan para anggota yang masih diliputi Moha (maksudnya tidak bisa menerima PLURALISME, bukan menerima MMD) ... bukan lantas mengurung MMD di satu kotak, layaknya sampah atau penyakit kusta, karena "ada yang terganggu". ... Mungkin di kalangan moderator sendiri ada yang terganggu, itu dugaan saya. ... Kalau begini terus, lama-kelamaan DC ini akan merosot menjadi tempat berkumpul umat Buddha yang fanatik dan hanya mampu ngobrol di kafe jongkok, yang "terganggu" kalau ada umat Buddha yang serius mengemukakan pemahaman baru terhadap Ajaran Sang Guru.
Keputusan yang kalian ambil salah. Itu saja.
Ini dia. "Bicara MMD hanya boleh di forum MMD." ... MENGAPA? ... MMD yang seharusnya bisa dibicarakan dalam konteks apa saja ... meditasi, sutta, pandangan umum, BAHKAN ketika berbicara tentang tiratna, 4KM, JMB8, buddhisme umum, dan diskusi umum, praktisi MMD sebagai umat Buddha berhak untuk ikut bicara mengemukakan sudut pandang mereka dari segi MMD. ... Atas dasar apa Anda memutuskan MMD tidak boleh bicara dalam konteks-konteks itu? Itu namanya memasung MMD! ... Hanya untuk "mengamankan" pandangan Anda sendiri, kenyamanan Anda sendiri, yang tidak bisa menerima pluralisme. ... Kalau itu "kebijaksanaan" moderator, maka sudah tepat saya hijrah dari DC ini ...
Beribu kali kalian berkata "kami tidak mengusir" tapi perbuatan kalian memasung MMD di forum ini persis sama dengan mengusir MMD.
Seperti Anda lihat, saya (dan beberapa teman yang sepaham dengan saya mengenai kebijakan moderator ini, banyak di antara mereka bersikap netral terhadap MMD) TIDAK MENERIMA keputusan kalian.Banyak juga yang bisa menerima pak. Tinggal lihat saja, siapa yang melekat atau tidak.
Ketika pooling banyak klonengan, yg menyatakan MMD tidak sesuai dengan ajaran Buddha tidak meresponnya dengan dahsyat(adem2 aja) ketika hasil pooling dimenangkan oleh pihak MMD. Bahkan kebanyakan dari kita mengatakan hal itu subjektif dan tidak akurat.Kalau mau lebih akurat, dibuat polling terbuka saja (yang tidak anonim), jadi orang tidak vote dengan cara biasa, tapi langsung posting vote dan berikan alasan. Tidak perlu ada perdebatan (dan junk) dalam thread itu, hanya pendapat saja. Nanti tinggal dihitung. Rasanya lebih fair.
Kalau hanya dipindahkan saja itu bukan masalah koq, nanti pasar juga akan menilai sesuai atau tidak sesuai.....yg penting khan tidak di banned.Kalau memang tidak bisa terima, kita harus ingat jerih payah Suhu membuat forum ini, kita bertamu harusnya menghargai rule yg ada. Kalau memang tidak setuju jangan memaksakan kehendak, kalau memang tidak puas tentunya bisa membuat web MMD sendiri beserta forumnya dan lakukan promosi disana...Dan kalau perlu yg bertentangan dengan MMD diperlakukan sama dan Pak Hud bisa menjadi moderatornya,simple khan.
Apakah ada yg pernah mensurvey berapa banyak yang meributkan MMD dan berapa banyak orang ygn mendapakan manfaat MMD ?Saya menawarkan jasa Survey dengan cara cepat dan lambat!
_/\_
nanti akan muncul berapa ratus cloneng lagi? sudah menghitung keuntungan dan kerugiaannya?Ketika pooling banyak klonengan, yg menyatakan MMD tidak sesuai dengan ajaran Buddha tidak meresponnya dengan dahsyat(adem2 aja) ketika hasil pooling dimenangkan oleh pihak MMD. Bahkan kebanyakan dari kita mengatakan hal itu subjektif dan tidak akurat.Kalau mau lebih akurat, dibuat polling terbuka saja (yang tidak anonim), jadi orang tidak vote, tapi langsung vote dan berikan alasan. Tidak perlu ada perdebatan (dan junk) dalam thread itu. Nanti tinggal dihitung. Rasanya lebih fair.
Apakah ada yg pernah mensurvey berapa banyak yang meributkan MMD dan berapa banyak orang ygn mendapakan manfaat MMD ?Polllll antar moderatorrr :))
_/\_
Sory gue Golput :DApakah ada yg pernah mensurvey berapa banyak yang meributkan MMD dan berapa banyak orang ygn mendapakan manfaat MMD ?Polllll antar moderatorrr :))
_/\_
nanti akan muncul berapa ratus cloneng lagi? sudah menghitung keuntungan dan kerugiaannya?
ada manfaat vote lagi?
Jika pendiri sekolah sikapnya tidak bagus, gurunya kacau dan muridnya ugal2an, tidak satupun murid yg berhasil dan lulus... apakah program yg dijalankan sekolah itu bisa dibilang bagus?kayaknya setelah muter kiri kanan atas bawah, pendukung2 keputusan ini selalu berakhir dengan argumen mengenai persepsinya atas sikap pak hudoyo sendiri...
Maaf koreksi sedikit
perhatikan yang saya bold biru dan merah, pak Hudoyo menerjemahkan "Jika engkau dapat melakukan itu, maka ... [ENGKAU TIDAK ADA] ..."
Padahal penerjemahan yang tepat adalah there is no you in terms of that, yang berarti "tak ada kamu sehubungan dengan itu" yaitu sehubungan dengan "in reference to the seen"
kedua pengertian ini berbeda, kalau pengertian pak Hudoyo, setelah melihat "in reference to the seen" maka engkau menjadi tidak ada, berarti sebelum mampu melihat "in reference to the seen" berarti engkau ada.
sedangkan bila diartikan "sehubungan dengan itu" adalah, karena engkau melihat dengan cara itu maka engkau tidak ada.
Selanjutnya, When there is no you in terms of that, there is no you there. When there is no you there, you are neither here nor yonder nor between the two. This, just this, is the end of stress.", yang berarti jika tidak ada kamu sehubungan dengan itu, maka tak ada kamu, Jika tak ada kamu disana, maka kamu tidak berada disana, atau disini atau diantaranya. (tolong dikoreksi bila salah), inilah, hanya ini akhir dari dukkha.
sukhi hotu
:-? apa itu tidak melanggar Hak untuk memilih? baiknya tidak usah main vote lagi.nanti akan muncul berapa ratus cloneng lagi? sudah menghitung keuntungan dan kerugiaannya?
ada manfaat vote lagi?
Ini saya katakan karena bond yang menyinggung soal vote. Saya sih waktu itu tidak ikutan vote setelah dibilang ada yang cloning2.
Kalau nanti ada user yang ga jelas, tidak usah dihitung.
* dengan demikian kesimpulan saya, keputusan yg diambil juga tidak jujur dan terdapat diskriminasi yg berasal dari bias pemikiran theravada orthodox. menurut pendapat mereka, pemula harus dijauhkan dari mmd, zen dan konsep2 unorthodox lainnya
Sekarang para bhikkhu, jalan yang menuntun ke pembebasan penjelmaan adalah sebagai berikut:
24.1. (i-vi). Seseorang memandang mata sebagai 'Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.'
Dia memandang bentuk-bentuk sebagai 'Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.'
Dia memandang kesadaran akan penglihatan sebagai 'Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.'
Dia memandang kontak penglihatan sebagai 'Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.'
Dia memandang perasaan sebagai 'Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.'
Dia memandang keinginan sebagai 'Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.'
25.2. (i-vi). Seseorang memandang kuping sebagai 'Ini bukan milikku ...'
26.3. (i-vi). Seseorang memandang hidung sebagai 'Ini bukan milikku ...'
27.4. (i-vi). Seseorang memandang lidah sebagai 'Ini bukan milikku ...'
28.5. (i-vi). Seseorang memandang tubuh sebagai 'Ini bukan milikku ...'
29.6. (i-vi). Seseorang memandang pikiran sebagai 'Ini bukan milikku ...'
:-? apa itu tidak melanggar Hak untuk memilih? baiknya tidak usah main vote lagi.
apa itu capek vote yang gituan? mending vote aja :
1. Siapa COwok & Cewek Terbaik di DhammaCitta (Have Fun)
2. Siapa Cowok Playboy & Cewek PlayGirl Di DhammaCitta
Atau mau VOte di DhammaCitta Peduli saja, kalau memang ada yang suka vote yang bikin cakep? Saya buka Vote Pilih2 Tahun ini Vote Donk kegiatan DhammaCitta Peduli apa saja?
sebenernya bukan ribut-ribut karena disingkirkan...
tapi dari kejadian ini, menimbulkan satu tanda tanya, yang mesti dijawab ...
kenapa MMD tidak dapat dianggap sebagai meditasi buddhis ?
nah pihak yang menggusur MMD dari forum Buddhis mesti mampu mengemukakan alasan ini ...
dimana ketidak sesuaiannya dengan ajaran Buddha,
Saya sih tidak mempermasalahkan rule. Kalau memang hasil rapat bilang, "MMD kita banned karena kami tidak suka", ya tidak apa, itu jujur. Atau misalnya "Kainyn_Kutho kita banned karena bawel", ya sudah. ;D Ini 'kan memang hak mereka. Tapi kalo dikatakan "Kainyn_Kutho kita banned karena membelokkan sutta", saya perlu tahu sutta mana yang memang dianggap dibelokkan.
Theravada Orthodox? Kalau menurut saya Theravada Orthodox itu selalu ngotot kembali ke Sutta.bang kainyn, gak bener tuh...
mohon dukungan nya, Politik Mode On :)):-? apa itu tidak melanggar Hak untuk memilih? baiknya tidak usah main vote lagi.
apa itu capek vote yang gituan? mending vote aja :
1. Siapa COwok & Cewek Terbaik di DhammaCitta (Have Fun)
2. Siapa Cowok Playboy & Cewek PlayGirl Di DhammaCitta
Atau mau VOte di DhammaCitta Peduli saja, kalau memang ada yang suka vote yang bikin cakep? Saya buka Vote Pilih2 Tahun ini Vote Donk kegiatan DhammaCitta Peduli apa saja?
Ya, seperti saya bilang, kalau mempermasalahkan vote2 yang tidak sah, lebih baik vote ulang secara terbuka. Tapi memang sejujurnya saya juga tidak memilih vote sebagai penentu. Dahulu ada oposisi agama mengatakan "pendapat 1000 orang (berdasarkan keyakinan buta) adalah tidak berarti dibanding 1 alasan yang masuk akal".
Kalo vote cowok playboy & cewek playgirl itu, tentu saja saya setuju. ;D Nanti saya pilih LotharGuard sebagai yang terbaik, tapi juga sekaligus playboy. :))
Ketika pooling banyak klonengan, yg menyatakan MMD tidak sesuai dengan ajaran Buddha tidak meresponnya dengan dahsyat(adem2 aja) ketika hasil pooling dimenangkan oleh pihak MMD. Bahkan kebanyakan dari kita mengatakan hal itu subjektif dan tidak akurat.
Ketika Suhu memutuskan sesuai hasil rapat dan menyatakan MMD tidak sesuai dengan ajaran Sang Buddha kenapa tidak dengan pemikiran yg sama muncul seperti pooling, anggap keputusan itu bukan lah judgement mutlak atau opini saja karena tidak mewakili seluruh member demikian halnya pooling. Justru kenapa pihak MMD malah lebih ngotot? Aneh bukan?
Kalau hanya dipindahkan saja itu bukan masalah koq, nanti pasar juga akan menilai sesuai atau tidak sesuai.....yg penting khan tidak di banned.
Kalau memang tidak bisa terima, kita harus ingat jerih payah Suhu membuat forum ini, kita bertamu harusnya menghargai rule yg ada. Kalau memang tidak setuju jangan memaksakan kehendak, kalau memang tidak puas tentunya bisa membuat web MMD sendiri beserta forumnya dan lakukan promosi disana...Dan kalau perlu yg bertentangan dengan MMD diperlakukan sama dan Pak Hud bisa menjadi moderatornya,simple khan.
bang kainyn, gak bener tuh...
theravada orthodox itu mengutamakan struktur secara skolastik yg udah tersusun rapih di "kurikulum" theravada yg dikristalkan oleh visuddhimagga dan abhidhamma.
dalam pandangan mereka yg orthodox, seseorang yg bergantung hanya pada bahiya sutta seperti pak hudoyo tergolong unorthodox...
malahan beberapa orang memasukkan guru2 seperti ajahn chah sebagai unorthodox karena pernyataan2nya yg zen-like.
Saya rasa sudah banyak pertanyaan yg pernah ditanya oleh member, toh jawabannya itu2 saja tidak tegas ya atau tidak. Apa perlu hal mendasar itu dipertanyakan lagi? . Jadi kalau ditanya sutta yg mana, saya akan jawab bahwa "sekalipun diberikan bukti maka tetap ada pro dan kontra karena relatif" lalu apa yg harus dipertahankan dari hal relatif tersebut. ;D
Kalaupun ingin dipertahankan suatu saat pun akan terlepas dengan sendirinya. ;D
Karena MMD itu jika dikatakan masuk ke theravada, dari para theravadin pasti tidak akan setuju. Kemudian sempat ada yg mengusulkan utk membuat board baru tapi ide itu tidak disetujui. Bahkan ada yg menyarankan masuk kafe jongkok dan dihapus total, yang tentu saja tidak masuk akal.
bang kainyn, gak bener tuh...
theravada orthodox itu mengutamakan struktur secara skolastik yg udah tersusun rapih di "kurikulum" theravada yg dikristalkan oleh visuddhimagga dan abhidhamma.
dalam pandangan mereka yg orthodox, seseorang yg bergantung hanya pada bahiya sutta seperti pak hudoyo tergolong unorthodox...
malahan beberapa orang memasukkan guru2 seperti ajahn chah sebagai unorthodox karena pernyataan2nya yg zen-like.
Oh, begitu... Saya pikir yang namanya Orthodox itu yang paling "kolot" kembali ke ajaran yang paling awal (i.e. sutta). ;D
Kalau begitu sih, tidak heran...
Berarti saya kutip2 sutta berapa banyak juga ga guna yah? ;D
Ini yg saya maksud peristiwa ini (keributan antrara MMD dan home) sudah seringkali terjadi.
Keributan antara MMD dan DC hanyalah peristiwa ulangan kesekian dengan pola yg sama.
Disini masih bisa dimaklumi, karena DC adalah forum Buddhist yg jelas mainstreamnya, wajar kalau bentrok dengan cult.
Namun, yg diherankan justru di forum2 lintas agama lainnya, kenapa MMD bisa ribut juga, padahal disana lebih longgar. Pemikiran di forum2 lintas agama lebih universal dan beragam, mereka lebih toleran namun akhirnya ribut jua, dan endingnya postingan keributan tsb dijadikan satu File oleh Pak Hud.
Dengan kejadian ini, semua pihak bisa bercermin dan masing2 merenung.
Jika saya selalu ribut disana-sini, siapa yg nggak beres? Apakah orang2 itu semua yg salah ataukah diri sy yg salah?
Oh, begitu... Saya pikir yang namanya Orthodox itu yang paling "kolot" kembali ke ajaran yang paling awal (i.e. sutta). ;Dtul, gak ada gunanya. hanya komentar sutta yg "sah" yg bisa diterima, dalam hal ini kitab2 seperti visuddhimaggga dan buddhavamsa. interpretasi baru dianggap aneh (baca: s*s*t).
Kalau begitu sih, tidak heran...
Berarti saya kutip2 sutta berapa banyak juga ga guna yah? ;D
Saya rasa sudah banyak pertanyaan yg pernah ditanya oleh member, toh jawabannya itu2 saja tidak tegas ya atau tidak. Apa perlu hal mendasar itu dipertanyakan lagi? . Jadi kalau ditanya sutta yg mana, saya akan jawab bahwa "sekalipun diberikan bukti maka tetap ada pro dan kontra karena relatif" lalu apa yg harus dipertahankan dari hal relatif tersebut. ;D
Kalaupun ingin dipertahankan suatu saat pun akan terlepas dengan sendirinya. ;D
Memang bener, pasti akan ada pro-kontra, dan juga tidak mungkin saya memaksakan percaya bahwa tafsiran saya paling sah. Tapi setidaknya saya jadi tahu pola pikir orang lain terhadap sutta itu. Dan setidaknya saya tahu saya di-banned karena perbedaan pendapat, bukan sesuatu yang saya tidak tahu asal muasalnya.
Kalau dikatakan Theravada itu orthodox... nah... yang orthodox itulah yang tidak kontroversial. Kecuali pernyataan metafisikal, adakah paham THERAVADA yang "ORTODOX" itu tidak make sense ?
Kemudian ada yang memberi ide bahwa MMD itu dekat dengan JK dan thread JK itu berada di "Buddhisme dengan alirang, kepercayaan dan filsafat lain". tentu tepat jika diletakkan disana. Kemarin itu akhirnya diputuskan diletakkan disana.om medho, gimana kalo mmd dimasukkan ke forum buddhism unorthodox atau non mainstream?
Mohon maaf, ini dalam kaitannya dengan theravadin classic/orthodox seprti kata bro morpheus.
Karena MMD itu jika dikatakan masuk ke theravada, dari para theravadin pasti tidak akan setuju. Kemudian sempat ada yg mengusulkan utk membuat board baru tapi ide itu tidak disetujui. Bahkan ada yg menyarankan masuk kafe jongkok dan dihapus total, yang tentu saja tidak masuk akal.
siapa yang bisa mewakili THERAVADA ? sehingga bisa memutuskan bahwa MMD akan ditolak paham Theravada. Dari sisi mana MMD itu tidak sejalan dengan paham Theravada ?
saya yang mendeklarasikan diri sebagai theravadin bisa gak menyatakan bahwa MMD tidak bertentangan dengan paham Theravada ?
om morph, memang ada rencana utk demikian, tapi belum sempat terealisasi karena masih dipikirkan formula dan pagarnya.Kemudian ada yang memberi ide bahwa MMD itu dekat dengan JK dan thread JK itu berada di "Buddhisme dengan alirang, kepercayaan dan filsafat lain". tentu tepat jika diletakkan disana. Kemarin itu akhirnya diputuskan diletakkan disana.om medho, gimana kalo mmd dimasukkan ke forum buddhism unorthodox atau non mainstream?
pernyataan mmd bukan buddhism (revisinya pun tetap fatal) itu sangat sangat fatal...
Setuju bro jika mempertanyakannya, nah setelah diberi penjelasan oleh momod, toh akhirnya kembali kepada diri kita, apakah kita bisa menerima dengan lapang dada atau tidak.
Pak Hudoyo yang baik,
tolong dijawab... benar atau tidak dari postingan-postingan terdahulu, bapak beranggapan bahwa pada awalnya ada atta, kemudian setelah meditasi Vipassana atta menjadi lenyap?
saya meminta klarifikasi dari bapak. terima kasih.
Sukhi hotu
fabian
Kalau dikatakan Theravada itu orthodox... nah... yang orthodox itulah yang tidak kontroversial. Kecuali pernyataan metafisikal, adakah paham THERAVADA yang "ORTODOX" itu tidak make sense ?
OK, jujur saya tidak mengerti tentang "orthodox" dan "unorthodox" versi Buddhism (yang baru saya tahu dari Morpheus). Kalau boleh, tolong dijelaskan!
Bagi saya yang tidak make sense adalah mengaku umat Buddha, tetapi tidak berpegang pada sutta (yang nota bene adalah omongan Buddha), tetapi pada satu kurikulum bersifat doktriniah (yang nota bene adalah BUKAN omongan Buddha).
Pak Hudoyo yang baik,
tolong dijawab... benar atau tidak dari postingan-postingan terdahulu, bapak beranggapan bahwa pada awalnya ada atta, kemudian setelah meditasi Vipassana atta menjadi lenyap?
saya meminta klarifikasi dari bapak. terima kasih.
Sukhi hotu
fabian
Rekan Fabian,
Sang Buddha menegaskan, dalam diri Anda dan saya (puthujjana) selalu ada pikiran "ini diri/atta-ku" ... dalam diri seorang yang bebas tidak ada lagi pikiran "ini diri/atta-ku".
Puaskah?
Salam,
hudoyo
Jujur saja: kalau saya penguasa DC ini, dan saya mempromosikan MMD, lalu saya melarang orang menyerang MMD untuk berbicara di sembarang tempat, dan hanya boleh bicara di kotak "anti-MMD", dan semua posting yang menyerang MMD saya masukkan kotak "anti-MMD", bagaimana reaksi Anda? ... Jujur lho.
Setuju bro jika mempertanyakannya, nah setelah diberi penjelasan oleh momod, toh akhirnya kembali kepada diri kita, apakah kita bisa menerima dengan lapang dada atau tidak.
OK, tadinya saya tetep keukeuh minta "bagian yang mana yang ga sesuai", tapi setelah dijelaskan bahwa Theravada Orthodox memang punya kurikulum 'khusus', saya sudah mulai mengerti. Jadi, berarti saya akui memang MMD tidak sesuai dengan Theravada "orthodox".
Setuju bro jika mempertanyakannya, nah setelah diberi penjelasan oleh momod, toh akhirnya kembali kepada diri kita, apakah kita bisa menerima dengan lapang dada atau tidak.
OK, tadinya saya tetep keukeuh minta "bagian yang mana yang ga sesuai", tapi setelah dijelaskan bahwa Theravada Orthodox memang punya kurikulum 'khusus', saya sudah mulai mengerti. Jadi, berarti saya akui memang MMD tidak sesuai dengan Theravada "orthodox".
Setuju. :) ... Lalu Theravada yang ortodoks yang fanatik mengkafirkan MMD dan mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme".
Pertanyaan sesungguhnya adalah: Apakah [meditasi yang diajarkan dalam] MMD diajarkan oleh Sang Buddha atau tidak?
Salam,
hudoyo
Karena MMD itu jika dikatakan masuk ke theravada, dari para theravadin pasti tidak akan setuju. Kemudian sempat ada yg mengusulkan utk membuat board baru tapi ide itu tidak disetujui. Bahkan ada yg menyarankan masuk kafe jongkok dan dihapus total, yang tentu saja tidak masuk akal.
siapa yang bisa mewakili THERAVADA ? sehingga bisa memutuskan bahwa MMD akan ditolak paham Theravada. Dari sisi mana MMD itu tidak sejalan dengan paham Theravada ?
saya yang mendeklarasikan diri sebagai theravadin bisa gak menyatakan bahwa MMD tidak bertentangan dengan paham Theravada ?
Karena MMD itu jika dikatakan masuk ke theravada, dari para theravadin pasti tidak akan setuju. Kemudian sempat ada yg mengusulkan utk membuat board baru tapi ide itu tidak disetujui. Bahkan ada yg menyarankan masuk kafe jongkok dan dihapus total, yang tentu saja tidak masuk akal.
siapa yang bisa mewakili THERAVADA ? sehingga bisa memutuskan bahwa MMD akan ditolak paham Theravada. Dari sisi mana MMD itu tidak sejalan dengan paham Theravada ?
saya yang mendeklarasikan diri sebagai theravadin bisa gak menyatakan bahwa MMD tidak bertentangan dengan paham Theravada ?
Nggak ada deklarasi2 tertentu begitu Bro, yg ada hanyalah proses wajar yg berjalan dengan sendirinya. Suatu postingan akan didebat oleh postingan lain... ini wajar...
Jika menampilkan suatu pendapat yg tidak cocok dengan pendapat theravadin di milis theravada, tentu akan didebat... demikian juga jika menampilkan suatu postingan yg tidak sepikiran dengan mahayanis di board mahayana, tentu akan didebat juga...
semua adalah proses yg wajar....
::
Saya terputus dari koneksi internet sejak siang kemaren sampai pagi ini.
halaman telah bertambah hampir 20.
Setahu saya masalah utamanya adalah ketidak rapihan dan campur aduknya pandangan yg ada di DC.
Pada rapat kemarin, telah diutarakan ulang oleh salah satu mod bahwa DC itu memiliki aliran/mahzab masing2x. Dimana dimasing2x board tersebut ada sebuah panduan bahwa ada sesuatu set yang dianggap benar. Misalnya di board mahayana tentu tidak tepat kita mencampurkan pandangan sebuah aliran/pandangan di thread itu, misalnya jika memiliki pandangan theravada lalu berdebat disana mempertanyakan prinsipnya mahayana dengan dasar theravada.
Karena MMD itu jika dikatakan masuk ke theravada, dari para theravadin pasti tidak akan setuju. Kemudian sempat ada yg mengusulkan utk membuat board baru tapi ide itu tidak disetujui. Bahkan ada yg menyarankan masuk kafe jongkok dan dihapus total, yang tentu saja tidak masuk akal.
Debat2x yg terjadi selalu berawal dari perbedaan prinsip dan pandangan. Adalah hal yg baik dan layak untuk menjaga keselarasan dengan saling menghargai prinsip masing2x. Jadi diputuskan utk dipisah utk tetap saling menghargai.
Kemudian ada yang memberi ide bahwa MMD itu dekat dengan JK dan thread JK itu berada di "Buddhisme dengan alirang, kepercayaan dan filsafat lain". tentu tepat jika diletakkan disana. Kemarin itu akhirnya diputuskan diletakkan disana.
Mungkin pemikiran2x Buddhisme non mainstream perlu ditampung *secara saya juga bukan mainstream dan dalam mengungkapkan di forum saya selalu hati2x dengan menuliskan bahwa pendapat saya berbeda dengan pandangan umum*. Hal ini pernah diungkapkan juga oleh bro karuna hanya belum terealisasi.
Soal ketidak konsistenan, mohon maaf kalau tidak konsisten karena keteledoran dalam merangkum conference yg ada yang padahal sudah cukup jelas di conf sehingga saya harus mengecek ulang ke transkript nya.
Utk pengusiran dan pengungkungan, seperti ide awal dari DC ini yang menfasilitasi beberapa aliran dan kepercayaan, pada board masing2x kita harus mengikuti aturan board tersebut. Misalnya pada theravada (yah kebetulan hanya baru ada theravada classic). Mohon maaf Pak Hud kalau di board2x spesifik tersebut pandangan mereka mohon dihargai karena itu tempat mereka.
FYI, utk pemindahan sebelum2xnya juga tidak pernah ada pemanggilan atau sejenisnya. Ini karena saya menghormati Pak Hud baru saya buatkan pengumuman ini.
oh iya, karena setiap tehnik meditasi memiliki dasar rujukan dan pemikiran masing2x, setiap postingan meditasi masing2x akan di lebur ke board mahzab/alirannya kalau tidak antar tehnik yang memiliki dasar berbeda bisa terjadi debat tidak berarti yg dikarenakana berbeda pijakan.
tambahan lagi: ketika akan postinga ada 14 postingan yg sudah menyelip. cepat sekali yah.
tentu oleh moderator board itu sendiri. Tugas global moderator bukan itu.
Pak Hudoyo yang baik,
tolong dijawab... benar atau tidak dari postingan-postingan terdahulu, bapak beranggapan bahwa pada awalnya ada atta, kemudian setelah meditasi Vipassana atta menjadi lenyap?
saya meminta klarifikasi dari bapak. terima kasih.
Sukhi hotu
fabian
Rekan Fabian,
Sang Buddha menegaskan, dalam diri Anda dan saya (puthujjana) selalu ada pikiran "ini diri/atta-ku" ... dalam diri seorang yang bebas tidak ada lagi pikiran "ini diri/atta-ku".
Puaskah?
Salam,
hudoyo
(1) pernyataan Dewan Moderator DC bahwa "MMD bukan Buddhisme"; toloong diberi justifikasi yang bisa saya terima.
(2) MMD dikotakkan ke dalam "Buddhisme & kepercayaan lain" - ini yang tidak bisa saya terima.
Salam,
hudoyo
(1) pernyataan Dewan Moderator DC bahwa "MMD bukan Buddhisme"; toloong diberi justifikasi yang bisa saya terima.
(2) MMD dikotakkan ke dalam "Buddhisme & kepercayaan lain" - ini yang tidak bisa saya terima.
kalau MMD ditaruh di topik buddhisme bagian meditasi ?
bukannya seharusnya disitu ?
Yang saya tentang ada dua:
(1) pernyataan Dewan Moderator DC bahwa "MMD bukan Buddhisme"; toloong diberi justifikasi yang bisa saya terima.
(2) MMD dikotakkan ke dalam "Buddhisme & kepercayaan lain" - ini yang tidak bisa saya terima.
Kalau MMD mau diberi tempat khusus, bikin board baru: "Buddhisme unortodoks", taruh MMD di situ - itu baru bisa saya terimam, karena MMD tetap diakui sebagai bagian dari Buddhisme.
(3) Lalu bagaimana dengan thread-thread lintas-identitas seperti "Abhidhamma & vipassana" atau "Membaca sutta secara kritis" dll -- tidak bolehkah saya bicara di situ atas nama MMD?
Terakhir, sebagai introspeksi saja: mengapa semua ini baru dibicarakan dengan saya sekarang? Setelah perdebatan pecah sampai luber keluar DC? (Ya sudahlah, itu sudah terjadi.)
Salam,
hudoyo
Terakhir, sebagai introspeksi saja: mengapa semua ini baru dibicarakan dengan saya sekarang? Setelah perdebatan pecah sampai luber keluar DC? (Ya sudahlah, itu sudah terjadi.)Seperti biasa, ini adalah masalah komunikasi. Saya posting kurang lengkap, lalu pembaca membaca salah tangkap dan berasumsi dan berproliferasi sehingga memperkeruh ditambah saya terputus dari dunia internet sejak siang kemarin sampai pagi ini baru bisa.
tentu moderatornya tidak memakai kaca mata kuda dan tutup telinga :)tentu oleh moderator board itu sendiri. Tugas global moderator bukan itu.
nah, jelas kalau begitu aturan mainnya. jadi yang hanya member kudu terima semua keputusan. KARENA KEPUTUSAN MOMOD TIDAK BISA DIGANGGU GUGAT. hehehehehe
Saudara Andrew,
...
karena yang saya lihat dari praktek meditasi MMD bukan mengembangkan konsentrasi tetapi mengikuti saja gerak gerik batin,
...
sukhi hotu
fabian
Pak Hudoyo yang baik,
Setahu saya di dalam Mula Pariyaya sutta atau Bahiya sutta, Sang Buddha tak pernah mengatakan bahwa pada seorang puthujana selalu ada pikiran ini diriku / attaku, Sang Buddha mengatakan bahwa pada seorang puthujana ada anggapan ini milikku (this is mine).
Yang berarti Sang Buddha mengatakan bahwa ada kemelekatan pikiran terhadap objek. dengan menganggap hal itu sebagai miliknya.
Menurut saya dua hal ini berbeda, yang satu beranggapan bahwa ada aku disana, sedangkan yang kedua tidak beranggapan ada aku disana.
tolong perlihatkan dimana sutta yang mengatakan bahwa sang Buddha mengatakan bahwa "pada seorang puthujana selalu ada pikiran ini diriku / attaku". terima kasih.
Sukhi hotu
fabian
Saudara Andrew,
saya rasa lebih baik MMD diletakkan para rubrik meditasi non "mainstream", karena yang saya lihat dari praktek meditasi MMD bukan mengembangkan konsentrasi tetapi mengikuti saja gerak gerik batin, ini tentu tidak sesuai dengan samma samadhi dalam Buddhisme Theravada (samatha maupun Vipassana) yang mengatakan kita harus mengembangkan konsentrasi.
Jadi dengan kata lain tidak sesuai dengan Jalan Ariya Berunsur Delapan.
sukhi hotu
fabian
Pak Hudoyo yang baik,
Setahu saya di dalam Mula Pariyaya sutta atau Bahiya sutta, Sang Buddha tak pernah mengatakan bahwa pada seorang puthujana selalu ada pikiran ini diriku / attaku, Sang Buddha mengatakan bahwa pada seorang puthujana ada anggapan ini milikku (this is mine).
Yang berarti Sang Buddha mengatakan bahwa ada kemelekatan pikiran terhadap objek. dengan menganggap hal itu sebagai miliknya.
Menurut saya dua hal ini berbeda, yang satu beranggapan bahwa ada aku disana, sedangkan yang kedua tidak beranggapan ada aku disana.
tolong perlihatkan dimana sutta yang mengatakan bahwa sang Buddha mengatakan bahwa "pada seorang puthujana selalu ada pikiran ini diriku / attaku". terima kasih.
Sukhi hotu
fabian
Wah, Rekan Bond, apakah Anda tidak membaca teliti pikiran puthujjana yang selalu muncul: "etam mama, eso hamasmi, eso me atta" ("ini milikku, ini aku, ini atta-ku") dalam ratusan sutta? ... Jelas sekali kok, Sang Buddha selalu berkata dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini diri/atta-ku'. ..
Dalam Mulapariyaya-sutta, ketika Sang Buddha menjelaskan proses terjadinya pikiran, sebagai berikut:
(1) mula-mula ada persepsi murni (sa~njanati);
(2) lalu ada konseptualisai (ma~n~nati) di mana terjadi pengenalan, pelabelan dsb;
(3) muncul aku: "berpikir di dalam obyek";
(4) aku terpisah dari obyek: "berpikir dari obyek";
(5) aku berhubungan dengan obyek: "berpikir obyek untukku";
(6) aku "bersenang hati dengan obyek".
Munculnya subyek (aku, diri, atta) ini muncul mulai langkah #3 sampai dengan #6.
Mulapariyaya-sutta ini lebih menjelaskan proses terjadinya pikiran yang menciptakan diri/aku/atta.
Pahamkah?
Salam,
hudoyo
Saudara Andrew,
...
karena yang saya lihat dari praktek meditasi MMD bukan mengembangkan konsentrasi tetapi mengikuti saja gerak gerik batin,
...
sukhi hotu
fabian
minta konfirmasi dong ,
mengikuti gerak gerik batin ?
atau
melihat/menyadari/mengamati gerak gerik batin ?
yang mana MMD ?
Pak Hudoyo yang baik,
Setahu saya di dalam Mula Pariyaya sutta atau Bahiya sutta, Sang Buddha tak pernah mengatakan bahwa pada seorang puthujana selalu ada pikiran ini diriku / attaku, Sang Buddha mengatakan bahwa pada seorang puthujana ada anggapan ini milikku (this is mine).
Yang berarti Sang Buddha mengatakan bahwa ada kemelekatan pikiran terhadap objek. dengan menganggap hal itu sebagai miliknya.
Menurut saya dua hal ini berbeda, yang satu beranggapan bahwa ada aku disana, sedangkan yang kedua tidak beranggapan ada aku disana.
tolong perlihatkan dimana sutta yang mengatakan bahwa sang Buddha mengatakan bahwa "pada seorang puthujana selalu ada pikiran ini diriku / attaku". terima kasih.
Sukhi hotu
fabian
Wah, Rekan Bond, apakah Anda tidak membaca teliti pikiran puthujjana yang selalu muncul: "etam mama, eso hamasmi, eso me atta" ("ini milikku, ini aku, ini atta-ku") dalam ratusan sutta? ... Jelas sekali kok, Sang Buddha selalu berkata dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini diri/atta-ku'. ..
Dalam Mulapariyaya-sutta, ketika Sang Buddha menjelaskan proses terjadinya pikiran, sebagai berikut:
(1) mula-mula ada persepsi murni (sa~njanati);
(2) lalu ada konseptualisai (ma~n~nati) di mana terjadi pengenalan, pelabelan dsb;
(3) muncul aku: "berpikir di dalam obyek";
(4) aku terpisah dari obyek: "berpikir dari obyek";
(5) aku berhubungan dengan obyek: "berpikir obyek untukku";
(6) aku "bersenang hati dengan obyek".
Munculnya subyek (aku, diri, atta) ini muncul mulai langkah #3 sampai dengan #6.
Mulapariyaya-sutta ini lebih menjelaskan proses terjadinya pikiran yang menciptakan diri/aku/atta.
Pahamkah?
Salam,
hudoyo
Itu fabian c, bukan bond, Pak! ;D
minta konfirmasi dong ,
mengikuti gerak gerik batin ?
atau
melihat/menyadari/mengamati gerak gerik batin ?
yang mana MMD ?
Itu hanya kata-kata yang merujuk pada metode meditasi yang sama (kalau tidak sadar mana bisa mengikuti?)
intinya adalah, adakah pengembangan konsentrasi? (samma samadhi)? yang merupakan salah satu faktor dari jalan ariya berunsur delapan, dan merupakan salah satu pilar ajaran aliran Theravada?
sukhi hotu
konsentrasi bisa juga didapat dengan cara kita sadar ketika pikiran berkelana, lama kelamaan pikiran akan berhenti sendiri ...
Itu fabian c, bukan bond, Pak! ;DTernyata Pak Hudoyo sangat menyayangi saya dan perhatian terhadap saya. Terima kasih pak :))
loh... efeknya berbeda... ada orang yang sadar kalo pikirannya berkelana...
dan ada orang yang tidak sadar ketika pikirannya berkelana
orang yang bisa mengamati/mengetahui ketika pikirannya berkelana... lama -kelamaan pikirannya juga akan berhenti berkelana... dan muncul konsentrasi
sedangkan orang yang tidak mengetahui kalo pikirannya berkelana... sampai kapanpun pikirannya tidak akan berhenti bergerak...
Rekan Fabian,
Sang Buddha menegaskan, dalam diri Anda dan saya (puthujjana) selalu ada pikiran "ini diri/atta-ku" ... dalam diri seorang yang bebas tidak ada lagi pikiran "ini diri/atta-ku".
Puaskah?
Salam,
hudoyo
Quote
konsentrasi bisa juga didapat dengan cara kita sadar ketika pikiran berkelana, lama kelamaan pikiran akan berhenti sendiri ...
Artinya disana ada konsentrasi bukan? Tapi menurut MMD tidak ada konsentrasi sama sekali(CMIIW)? ini gimana?
Pak Hudoyo yang baik,
Setahu saya di dalam Mula Pariyaya sutta atau Bahiya sutta, Sang Buddha tak pernah mengatakan bahwa pada seorang puthujana selalu ada pikiran ini diriku / attaku, Sang Buddha mengatakan bahwa pada seorang puthujana ada anggapan ini milikku (this is mine).
Yang berarti Sang Buddha mengatakan bahwa ada kemelekatan pikiran terhadap objek. dengan menganggap hal itu sebagai miliknya.
Menurut saya dua hal ini berbeda, yang satu beranggapan bahwa ada aku disana, sedangkan yang kedua tidak beranggapan ada aku disana.
tolong perlihatkan dimana sutta yang mengatakan bahwa sang Buddha mengatakan bahwa "pada seorang puthujana selalu ada pikiran ini diriku / attaku". terima kasih.
Sukhi hotu
fabian
Wah, Rekan Bond, apakah Anda tidak membaca teliti pikiran puthujjana yang selalu muncul: "etam mama, eso hamasmi, eso me atta" ("ini milikku, ini aku, ini atta-ku") dalam ratusan sutta? ... Jelas sekali kok, Sang Buddha selalu berkata dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini diri/atta-ku'. ..
Dalam Mulapariyaya-sutta, ketika Sang Buddha menjelaskan proses terjadinya pikiran, sebagai berikut:
(1) mula-mula ada persepsi murni (sa~njanati);
(2) lalu ada konseptualisai (ma~n~nati) di mana terjadi pengenalan, pelabelan dsb;
(3) muncul aku: "berpikir di dalam obyek";
(4) aku terpisah dari obyek: "berpikir dari obyek";
(5) aku berhubungan dengan obyek: "berpikir obyek untukku";
(6) aku "bersenang hati dengan obyek".
Munculnya subyek (aku, diri, atta) ini muncul mulai langkah #3 sampai dengan #6.
Mulapariyaya-sutta ini lebih menjelaskan proses terjadinya pikiran yang menciptakan diri/aku/atta.
Pahamkah?
Salam,
hudoyo
...
MMD ternyata semakin meluas dari hari ke hari di kalangan pemeditasi, Buddhis maupun non-Buddhis: Cipanas, Mendut, Bali, Samarinda, dan sebentar lagi Medan.
...
MMD ternyata semakin meluas dari hari ke hari di kalangan pemeditasi, Buddhis maupun non-Buddhis: Cipanas, Mendut, Bali, Samarinda, dan sebentar lagi Medan.
Congratulation, Multi Marketing Doktrin (MMD) guru mulai menuai hasil selama 8taon menanam/menaburnya..
Kira2 kpn guru baru ada waktu untuk mulai Meditasi Mengenal Diri (MMD), sehingga bisa menuai hasil/manfaat dari meditasi tsb..
Sayang banget lho selama 8taon hanya untuk memasarkan MMD, bukan mempraktekan MMD hingga mencapai pembebasan..
Kadang bukti lebih kuat dan cepat pemasarannya dibandingkan dgn teori..
Apalagi bukti dari guru tsb, bukan dari kumpulan testimoni para 'kelinci percobaan' yg bisa menimbulkan pro dan kontra..
Ajarkan MMD pada diri guru sendiri dan praktekan MMD sesuai dgn apa yg guru sendiri ajarkan, setelah mencapai pembebasan melalui MMD, saat itu mulailah mengenalkan MMD untuk membebaskan kita semua..
Saat itu guru tidak perlu lagi menggunakan : "Sang Buddha mengajarkan...." atau "Sang Buddha mengatakan...." bahkan juga tidak perlu meminjam nama bhante S.P. atau JK utk memasarkan MMD..
Hayo, siapa yg berani membantah wejangan dari seorg guru yg telah mencapai pembebasan melalui MMD ?
Oleh karena itu dikatakan oleh pak Hudoyo,Quote
konsentrasi bisa juga didapat dengan cara kita sadar ketika pikiran berkelana, lama kelamaan pikiran akan berhenti sendiri ...
Artinya disana ada konsentrasi bukan? Tapi menurut MMD tidak ada konsentrasi sama sekali(CMIIW)? ini gimana?
Ini yg membingungkan.
MMD mengatakan tidak perlu konsentrasi (sama samadhi), tapi dilain pihak, dikatakan Sama Samadhi bisa didapat ketika sadar sehingga akhirnya pikiran akan berhenti sendiri.
Jika digali lebih jauh, banyak ketidakkonsistenan.
::
Kenapa pembahasannya seolah-olah MMD itu Aliran?
MMD bukan aliran oii....
MMD itu Teknik Meditasi... (dan kita memiliki SubForum Meditasi)
Kalau dipikir-pikir salah kalau dipindahkan ke Sub Forum Buddhisme dan kepercayaan, agama lain...
Masalah sesuai dengan Triratna, JMB8, etc...
Itu kaga relevan dipertanyakan
Karena MMD itu Teknik Meditasi...
dan mengenai Masalah pendapat Pak Hudoyo mengenai JMB8 itu urusan pak Hudoyo pribadi
Tidak ada hubungan dengan teknik MMD yang dikembangkan oleh pak hudoyo
Dikarenakan MMD itu bukan Pak Hudoyo,
dan Pak Hudoyo bukan MMD.
unorthodox?
bukankah terakhir kita setuju...
Kalau MMD itu Buddhism Modern?
---
dan apapun MMD itu, tidak seharusnya terletak di posisi selain subforum Meditasi.
Teknik MMD tidak relevan dihubungkan dengan JMB8,
dikarenakah MMD hanya membahas salah satu point dari JMB8,
begitu juga Samatha, begitu juga Vipasanna
Kenapa perdebatan panjang ini seolah-olah membuat kotak bahwa MMD itu suatu Aliran?
---
dan please tuk Junkers...
Saya kira anda semua sudah cukup dewasa untuk melihat Iklim Thread
dan saya kira anda semua sudah cukup mampu untuk menilai Iklim Thread
Tambahan:
dari postingan no: Reply #421, nampaknya hanya koreksi kecil tetapi entah para rekan netter memperhatikan atau tidak. disini sebenarnya implikasinya besar, yaitu, pada pandangan pak Hudoyo atta awalnya ada, kemudian setelah melakukan seperti Bahiya Sutta maka atta menjadi tidak ada. yaitu menghancurkan atta yang tadinya ada (ini adalah miccha ditthi). Saya bisa memaklumi pandangan pak Hudoyo, karena ketika saya belum mendalami Vipassana saya juga beranggapan demikian.
Setelah berlatih mendalami Vipassana maka timbul pengetahuan dalam diri saya bahwa, kita sendiri yang menganggap bahwa atta itu ada, inilah yang disebut atta ditthi atau pandangan salah mengenai atta. Meditasi Vipassana bukan melenyapkan atta, tetapi menyadari bahwa atta tidak ada (anatta)
Untuk saudara Andrew, saya juga menganggap bahwa pak Hudoyo paling bagus bikin ramai forum dengan pandangan-pandangannya yang kontroversial dan seringkali tidak selaras dengan Buddhism (khususnya Theravada) kalau mau melihat mengenai diskusi saya dengan pak Hudoyo silahkan melihat ke link ini:
Saudara Andrew,
saya rasa lebih baik MMD diletakkan para rubrik meditasi non "mainstream", karena yang saya lihat dari praktek meditasi MMD bukan mengembangkan konsentrasi tetapi mengikuti saja gerak gerik batin, ini tentu tidak sesuai dengan samma samadhi dalam Buddhisme Theravada (samatha maupun Vipassana) yang mengatakan kita harus mengembangkan konsentrasi.
Jadi dengan kata lain tidak sesuai dengan Jalan Ariya Berunsur Delapan.
sukhi hotu
fabian
Saya dari awal mengamati testimoni2 dan instruksi2 yg diberikan Pak Hudoyo sejak awal. Dan Akhirnya saya putuskan untuk melatih di pagi hari selama 2 jam dan malam hari hanya 1 jam dan itu saya lakukan 3 hari saja, yg terjadi malah saya hanya mengalami blank/gelap total(setelah fenomena2 muncul), tidak ada yg diamati lagi, bahkan saat fenomena2 yg muncul saya tidak tau itu fenomena apa hanya sepintas2 lalu .
Bahkan ketika ngantuk malah ketiduran sampai akan terjatuh karena saya biarkan begitu saja dan untung terjaga.
tepatnya hari keempat ketika baru mulai saya merasa stagnan dalam blank tersebut, akhirnya saya putuskan untuk bangkit dan mengingat kembali latihan vipasana dulu, yaitu saya memulai dengan anapanasati ketika konsentrasi mantap, maka konsentrasi terhadap satu objek saya lepas dan membiarkan semua fenomena muncul lenyap kembali dan mengusahakan kesimbangan(persis yg ditulis Sayadaw U Tejaniya) seperti senar tidak terlalu kencang ataupun longgar, yg terjadi saya dapat melihat jelas setiap fenomena muncul dan lenyap seperti nonton film dan pada satu poin seperti pecah dan kedamaian luar biasa yg tak terlukiskan muncul dan saya dapat melihat pikiran tidak bergeming sama sekali, dan saya hanya menyadari itu, setelah beberapa saat setelah itu ketika geming muncul hanya sadar dan hanya sekali2 geming itu terjadi dan disitulah saya memahami anicca dukha dan anatta yg mana ketiganya muncul saling bergantungan tapi yg paling pertama muncul adalah ttg anicca(yg paling jelas).
Lalu setelah selesai meditasi saya tidak langsung bangkit dari tempat duduk tetapi saya lakukan peninjauan ulang dari kedua pengalaman tadi dan pengalaman selama 3 hari yg lalu, akhirnya saya menyimpulkan dalam Semua guru Meditasi Vipasanna tetap diperlukan kesimbangan pancabala(salah satunya usaha dan konsentrasi) keadaan yg luar biasa itu hanya terjadi ketika ada konsentrasi disertai perhatian dan pengamatan yg makin lama makin tajam dan dari sana baru muncul pengertian yg benar tentang tilakhana.
Selepas itu saya terus ikuti diskusi ini dari pengertian2 ttg sutta yg dibahas dan saya kros cek dengan pengalaman saya, dan terkadang saya cek lagi dengan tulisan2 Guru Vipasanna lainnya dengan tulisan pak Hud ternyata beda sekali. Disitulah saya menyimpulkan bahwa pondasi yg sama membawa kemajuan dan pondasi berbeda maka hasilnya juga beda.
Jujur saja pada awal sekali saya berminat untuk ikut retreat MMD tetapi setelah saya coba, ternyata hasilnya berbeda, tentu saat meditasi saya tidak mengejar hasil. Tetapi setelah meditasi kita harus meninjau seberapa efektif kemajuan yg kita capai untuk mencapai pengertian benar.
Smoga dengan adanya sharing bisa bermanfaat tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pak Hudoyo sebagai guru MMD
Dan saat sekarang saya lebih fokus ke anapansatti dan berusaha melewati jalur jhana dan baru bervipasanna.
minta konfirmasi dong ,Itu hanya kata-kata yang merujuk pada metode meditasi yang sama (kalau tidak sadar mana bisa mengikuti?)
mengikuti gerak gerik batin ?
atau
melihat/menyadari/mengamati gerak gerik batin ?
yang mana MMD ?
intinya adalah, adakah pengembangan konsentrasi? (samma samadhi)? yang merupakan salah satu faktor dari jalan ariya berunsur delapan, dan merupakan salah satu pilar ajaran aliran Theravada?
sukhi hotu
saya bertanya kepada pak hudoyo, apakah bapak ingin dikasih label Buddhisme? apakah bapak ingin memaksakan pendapat kalau semua orang harus menerima MMD = Buddhisme?
memangnya kalau saya bukan praktisi MMD, gak relevan yah punya pandangan tentang MMD?
saya curiga jawabannya berbelit, tidak bisa iya atau tidak. gerak-gerik pikiran & dualitas musuh ketidakmelekatan.
Pa kalau boleh tanya, melakukan MMD apakah ada manfaat, tidak ada manfaat, Atau tidak peduli ada manfaat/tidak?ikut aja retreet......it is a "contact" sport...... (yg harus dilakukan dan dirasakan sendiri)
contohnya seperti apa?
Dan bagaimana mengaplikasikannya dalam sehari2. :)
Pada rapat kemarin, telah diutarakan ulang oleh salah satu mod bahwa DC itu memiliki aliran/mahzab masing2x. Dimana dimasing2x board tersebut ada sebuah panduan bahwa ada sesuatu set yang dianggap benar. Misalnya di board mahayana tentu tidak tepat kita mencampurkan pandangan sebuah aliran/pandangan di thread itu, misalnya jika memiliki pandangan theravada lalu berdebat disana mempertanyakan prinsipnya mahayana dengan dasar theravada.Benarkah bahwa ini adalah jalan yang terbaik diantara semua jalan yang ada?
Debat2x yg terjadi selalu berawal dari perbedaan prinsip dan pandangan. Adalah hal yg baik dan layak untuk menjaga keselarasan dengan saling menghargai prinsip masing2x. Jadi diputuskan utk dipisah utk tetap saling menghargai.Bukankah pernyataan diatas malah memicu ketidak hormatan didalam kedua belah pihak?
Gak mau beli Pus dalam karung :))Pa kalau boleh tanya, melakukan MMD apakah ada manfaat, tidak ada manfaat, Atau tidak peduli ada manfaat/tidak?ikut aja retreet......it is a "contact" sport...... (yg harus dilakukan dan dirasakan sendiri)
contohnya seperti apa?
Dan bagaimana mengaplikasikannya dalam sehari2. :)
Pa kalau boleh tanya, melakukan MMD apakah ada manfaat, tidak ada manfaat, Atau tidak peduli ada manfaat/tidak?
contohnya seperti apa?
Dan bagaimana mengaplikasikannya dalam sehari2. :)
Gak mau beli Pus dalam karung :))
Sudah didiskusikan bahwa :Owh..Berati yang anda katakan disini adalah hasil diskusi bukan?Baiklah mari kita kaji hasil diskusi anda berserta kawan2 anda sejoli...:)
1. MMD adalah universal tidak terikat suatu "aliran" atau "label" apapun juga bahkan "Buddhisme", yang penting adalah "kebenaran".Sekarang yang menjadi masalah adalah seakan2 MMD itu "racun" bagi para pemula Buddhisme,bukankah anda sendiri mengatakan bahwa,"yang penting adalah "kebenaran"
Buddhisme didefinisikan keyakinan terhadap "Tiga Permata", yaitu "Buddha, Dhamma, dan Sangha", Empat Kebenaran Mulia, dan Jalan Mulia Beruas Delapan.
2. Pak Hudoyo diprediksikan bisa menerima alasan tersebut.Ketika sebuah bangunan digusur oleh pemerintah setempat,tanpa pemberitahuan apa2,bisakah pemilik tempat hijrah sambil tersenyum tanpa menanyakan sedikitpun alasan?
3. Kemarin berbagai macam hal diusulkan, termasuk sub-forum khusus, tetapi agar tidak meng"anak emas"kan MMD, maka diputuskan tetap berada pada satu forum yang sudah ada.Dari segala macam hal yang diusulkan itu berdasarkan pemikiran teman2 anda sepihak yang ikut didalam rapat,tapi tidak ada 1 suara pun yang datang dari pihak MMD,apakah anda dan kawan2 anda adalah seorang HAKIM AGUNG dan para praktisi MMD adalah penjahat yang harus bungkam 1000bahasa dihadapan anda?
4. Diputuskan yang paling tepat adalah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain. (Perhatikan kata "Buddhisme dengan ...", yang menunjukkan adanya unsur Buddhisme).Yang paling tepat?>>>Menunjukan bahwa keputusan ini sudah hampir dianggap 100%benar...Ckckckck,bisa2nya...
Perkataan Sumedho MMD dikategorikan bukan Buddhisme, mungkin lebih tepat bila dikatakan MMD dikategorikan bukan Buddhisme saja.Siapa didunia ini bisa mengetahui bahwa MMD sejalan dengan Buddhis atau tidak?
Pertanyaan itu bukan ditujukan untuk saya, namun bila saya ditanya, saya akan menjawab "Ya"
ya saya menyadarinya pak itu lah yang namanya manusia hidup pak, sumber penderitaan itu dari diri sendiri tapi ada faktor external juga pak jangan lupakan itu, ketika ber vipassana dalam kesehari2an apakah yang di dapat dalam melihat apa adanya? Apakah ada perubahan yang besar/perbedaan orang yang bervipassana dengan yang tidak?Pa kalau boleh tanya, melakukan MMD apakah ada manfaat, tidak ada manfaat, Atau tidak peduli ada manfaat/tidak?
contohnya seperti apa?
Dan bagaimana mengaplikasikannya dalam sehari2. :)
Gak mau beli Pus dalam karung :))
Ryu,
Coba renungkan batin Anda sendiri:
- apakah Anda merasakan sedikit banyak ketidakpuasan, penderitaan, ketegangan, stres, dalam batin Anda sehari-hari? ...
- apakah Anda menyadari bahwa segala penderitaan itu sumbernya ada di dalam batin Anda sendiri dan bukan pada sesuatu di luar? ...
Kalau jawaban terhadap kedua pertanyaan itu "ya", maka Anda akan belajar vipassana ...
Kalau jawabannya "tidak", maka Anda tidak akan tertarik pada vipassana ...
Kalau Anda cuma mencari-cari MANFAAT dari meditasi --misalnya kepingin mencapai nibbana, memperoleh jhana, memperoleh nyana-nyana, menjadi ariya, arahat dsb, seperti tercantum dalam teori-teori vipassana, maka Anda akan bervipassana secara salah ...
Sudah didiskusikan bahwa :Owh..Berati yang anda katakan disini adalah hasil diskusi bukan?Baiklah mari kita kaji hasil diskusi anda berserta kawan2 anda sejoli...:)
1. MMD adalah universal tidak terikat suatu "aliran" atau "label" apapun juga bahkan "Buddhisme", yang penting adalah "kebenaran".Sekarang yang menjadi masalah adalah seakan2 MMD itu "racun" bagi para pemula Buddhisme,bukankah anda sendiri mengatakan bahwa,"yang penting adalah "kebenaran"
Buddhisme didefinisikan keyakinan terhadap "Tiga Permata", yaitu "Buddha, Dhamma, dan Sangha", Empat Kebenaran Mulia, dan Jalan Mulia Beruas Delapan.
2. Pak Hudoyo diprediksikan bisa menerima alasan tersebut.Ketika sebuah bangunan digusur oleh pemerintah setempat,tanpa pemberitahuan apa2,bisakah pemilik tempat hijrah sambil tersenyum tanpa menanyakan sedikitpun alasan?
3. Kemarin berbagai macam hal diusulkan, termasuk sub-forum khusus, tetapi agar tidak meng"anak emas"kan MMD, maka diputuskan tetap berada pada satu forum yang sudah ada.Dari segala macam hal yang diusulkan itu berdasarkan pemikiran teman2 anda sepihak yang ikut didalam rapat,tapi tidak ada 1 suara pun yang datang dari pihak MMD,apakah anda dan kawan2 anda adalah seorang HAKIM AGUNG dan para praktisi MMD adalah penjahat yang harus bungkam 1000bahasa dihadapan anda?
4. Diputuskan yang paling tepat adalah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain. (Perhatikan kata "Buddhisme dengan ...", yang menunjukkan adanya unsur Buddhisme).Yang paling tepat?>>>Menunjukan bahwa keputusan ini sudah hampir dianggap 100%benar...Ckckckck,bisa2nya...
Perkataan Sumedho MMD dikategorikan bukan Buddhisme, mungkin lebih tepat bila dikatakan MMD dikategorikan bukan Buddhisme saja.Siapa didunia ini bisa mengetahui bahwa MMD sejalan dengan Buddhis atau tidak?
ya saya menyadarinya pak itu lah yang namanya manusia hidup pak, sumber penderitaan itu dari diri sendiri tapi ada faktor external juga pak jangan lupakan itu, ketika ber vipassana dalam kesehari2an apakah yang di dapat dalam melihat apa adanya? Apakah ada perubahan yang besar/perbedaan orang yang bervipassana dengan yang tidak?
dalam keseharian kadang diperlukan berpikir pak, apakah berpikir tidak boleh ? Dalam vipassana berpikirpun harus disadari?ya saya menyadarinya pak itu lah yang namanya manusia hidup pak, sumber penderitaan itu dari diri sendiri tapi ada faktor external juga pak jangan lupakan itu, ketika ber vipassana dalam kesehari2an apakah yang di dapat dalam melihat apa adanya? Apakah ada perubahan yang besar/perbedaan orang yang bervipassana dengan yang tidak?
Kalau Anda mau menjalankan vipassana, jangan pikirkan pertanyaan-pertanyaan itu ... alih-alih sadari saya batin Anda, setiap kali pikiran dan si aku muncul, dari saat ke saat. Itu saja cukup ... Kalau Anda berpikir-pikir, berarti Anda tidak ber-vipassana. .. Vipassana Anda macet.
dalam keseharian kadang diperlukan berpikir pak, apakah berpikir tidak boleh ? Dalam vipassana berpikirpun harus disadari?
jadi kesadaran sehari2 dengan vipassana gak nyambung yah pak :) , gak bisa dipakai atau tidak berguna gitu?dalam keseharian kadang diperlukan berpikir pak, apakah berpikir tidak boleh ? Dalam vipassana berpikirpun harus disadari?
Anda bertanya tentang vipassana atau tentang kesadaran sehari-hari? ... Saya tidak bicara tentang kesadaran sehari-hari ... terserah Anda mau jungkir balik di situ. ... Tapi kalau Anda bertanya tentang vipassana, saya jawab: dalam vipassana justru pikiran itu salah satu yang penting harus disadari, karena bersama pikiran itu muncul aku. ...
jadi kesadaran sehari2 dengan vipassana gak nyambung yah pak :) , gak bisa dipakai atau tidak berguna gitu?
Ketika aku disadari dan apakah yang terjadi?
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?Ketika aku disadari dan apakah yang terjadi?
Pada saat orang sadar akan akunya, ia bebas;
ketika aku muncul kembali, ia melekat lagi.
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?
oh ok, apakah Guru utama bapak, sang Buddha bisa marah? Atau andaikata sang Buddha menghadapi masalah seperti ini apa kira2 yang akan beliau lakukan?maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?
Ryu,
Kan sudah berkali-kali saya katakan, begitu muncul pikiran maka si aku muncul juga.
Nah, ketika saya membaca moderator DC mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... berarti ada pikiran kan ... jadi ada aku ... yang bisa marah, bisa menulis, menjawab dsb.
Tapi, ketika kesadaran terhadap gerak-gerik pikiran ini muncul ... maka pikiran diam, si aku juga diam ... tidak ada marah lagi, malah tidak ingat apa itu MMD ...
oh ok, apakah Guru utama bapak, sang Buddha bisa marah? Atau andaikata sang Buddha menghadapi masalah seperti ini apa kira2 yang akan beliau lakukan?
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?
Ryu,
Kan sudah berkali-kali saya katakan, begitu muncul pikiran maka si aku muncul juga.
Nah, ketika saya membaca moderator DC mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... berarti ada pikiran kan ... jadi ada aku ... yang bisa marah, bisa menulis, menjawab dsb.
Tapi, ketika kesadaran terhadap gerak-gerik pikiran ini muncul ... maka pikiran diam, si aku juga diam ... tidak ada marah lagi, malah tidak ingat apa itu MMD ...
_/\_ Pak Hudoyo,
jika pikiran diam, dan si aku dari Pak Hud pun sudah diam...
jadi tidak ada lagi marah dan tidak ada lagi kemelekatan pada apapun...
kalau begitu, tidak masalah kan pak dengan pemindahan thread MMD ke bagian manapun juga, atau labelling MMD bagaimanapun juga.
toh Bapak yang saya yakin cukup kompeten dalam melatih diri menangani si "AKU" ini tentu dapat segera menyadari gerak-gerik pikiran saat (mungkin) timbul penolakan atas pemindahan atau labelling atas MMD.
atau dalam berdiskusi di forum pikiran digunakan / pikiran tidak harus diam sehingga sah2 saja untuk menolak pemindahan tersebut?
sorry pak, ini sama aje sama ryu, tanpa maksud menyinggung pribadi..
peace... :D
saya tidak berspekulasi pak, say cuma mau menjadi cermin dan bercermin pada diri sendiri dan juga tanggung jawab pada sang guru dan ajarannya, juga pada murid2 kita, itulah beratnya menjadi guru pak, tanggung jawabnya sangat besar dalam menuntun muridnya, apakah akan berhasil atau tidak tergantung sang guru, saya lihat bapak bagus kok dalam mengajar MMD (belum sangat bagus lho pak) jadi yah itu terserah bpk sih, sy hanya memberikan dari sudut pandang saya saja :)oh ok, apakah Guru utama bapak, sang Buddha bisa marah? Atau andaikata sang Buddha menghadapi masalah seperti ini apa kira2 yang akan beliau lakukan?
Ryu, saya tidak begitu suka berspekulasi ...
Tengoklah ke dalam batin Anda sendiri: Anda bisa marah nggak menghadapi situasi seperti yang saya hadapi?
Rekan Hok Ben,
Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Tetapi saya pun harus memikirkan image MMD ... Menurut Anda, bagaimana image MMD kalau gurunya saja berdiam diri saja mendengar orang mengklaim "MMD bukan Buddhisme". ... Kalau Anda jadi saya, apa yang Anda lakukan?
saya tidak berspekulasi pak, say cuma mau menjadi cermin dan bercermin pada diri sendiri dan juga tanggung jawab pada sang guru dan ajarannya, juga pada murid2 kita, itulah beratnya menjadi guru pak, tanggung jawabnya sangat besar dalam menuntun muridnya, apakah akan berhasil atau tidak tergantung sang guru, saya lihat bapak bagus kok dalam mengajar MMD (belum sangat bagus lho pak) jadi yah itu terserah bpk sih, sy hanya memberikan dari sudut pandang saya saja :)
Kalo saya di posisi bapak, entahlah :) tapi lihat 3 pilihan pak, pikiran negatif, positif, atau lewat saja ;D
Pak..
saya yakin seyakin2nya..
yang namanya sesuatu kalo memang membawa kebenaran biar dicap gimanapun juga tetep aja bener..
knapa harus memusingkan image MMD, toh perubahan atas image MMD ga akan membuat murid-murid Bapak atau rekan-rekan yang sudah dan akan memetik hal-hal positif dari tulisan Bapak berupah pikiran. Kalo emang buah karmanya mereka untuk mendapat manfaat dari tulisan, opini dan ajaran yang Bapak sampaikan sudah matang, biar MMD dicap apapun juga mungkin tidak masalah.
ini sh pendapat saya pribadi. ^:)^
saya sendiri blon pernah jadi pemimpin atau pengajar sebuah kelompok study spiritual, jadi ya mungkin maaf2 aje pak kalo pendapatnya cupu punya... ^:)^
Sama dengan Ryu, Anda berpikir simplistik. ... Kalau seandainya Anda dicap "bajingan", apa Anda tidak bergeming? ...
Di pihak lain, apakah Anda pernah bicara dengan orang-orang yang mendiskreditkan saya seperti Anda bicara kepada saya sekarang?...
Melihatkah Anda, bahwa Anda sebetulnya tidak netral, tetapi berpihak? ...
Tambahan dikit:
Dari tulisan "Instruksi Guru Yang Berharga", Pabongka Rinpoche menyebutkan pula mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Guru spiritual.
pernah saya mendengar bahwa adakalanya seseorang "menguji" seorang Guru sebelum belajar untuk lebih memahami sifat serta kualitas dari Guru ybs.
Pak Hud, anggap aja ini adalah "ujian" untuk seorang Guru MMD, sapa tahu setelah "lolos ujian" , banyak yang akan melihat Bapak sebagai sosok Guru Spritual dengan Kualitas Agung.
pertimbangkan matang-matang reaksi yang dilakukan, jangan sampai membuat "hasil ujian" justru menunjukkan hal yang kurang baik.
peace... :D
Dalam beberapa keadaan dimana Sang Buddha difitnah dengan keji oleh orang-orang yang tidak menyukaiNya, Beliau tidak marah sedikitpun. Bahkan, Beliau menenangkan murid-muridNya yang marah dan terpengaruh emosinya. Dan Beliau meminta murid-muridNya untuk berdiam saja sampai waktunya, dimana kebenaran akan terungkap dengan sendirinya.
Terkadang sebuah Kebenaran juga perlu di perjuangkan dengan cara yang benar pula. _/\_
buyset, sudah halaman 36!
aneh, kok orang yang mempertanyakan selalu dianggap TIDAK NETRAL, atau orang yg memihak MMD baru NETRAL?Pak..
saya yakin seyakin2nya..
yang namanya sesuatu kalo memang membawa kebenaran biar dicap gimanapun juga tetep aja bener..
knapa harus memusingkan image MMD, toh perubahan atas image MMD ga akan membuat murid-murid Bapak atau rekan-rekan yang sudah dan akan memetik hal-hal positif dari tulisan Bapak berupah pikiran. Kalo emang buah karmanya mereka untuk mendapat manfaat dari tulisan, opini dan ajaran yang Bapak sampaikan sudah matang, biar MMD dicap apapun juga mungkin tidak masalah.
Sama dengan Ryu, Anda berpikir simplistik. ... Kalau seandainya Anda dicap "bajingan", apa Anda tidak bergeming? ...
Di pihak lain, apakah Anda pernah bicara dengan orang-orang yang mendiskreditkan saya seperti Anda bicara kepada saya sekarang?...
Melihatkah Anda, bahwa Anda sebetulnya tidak netral, tetapi berpihak? ...
Dalam beberapa keadaan dimana Sang Buddha difitnah dengan keji oleh orang-orang yang tidak menyukaiNya, Beliau tidak marah sedikitpun. Bahkan, Beliau menenangkan murid-muridNya yang marah dan terpengaruh emosinya. Dan Beliau meminta murid-muridNya untuk berdiam saja sampai waktunya, dimana kebenaran akan terungkap dengan sendirinya.
Rekan CKRA, Anda salah sama sekali ... Sang Buddha adalah Sang Buddha ... saya adalah saya ...
Bagaimana dengan batin Anda sendiri? ... Sudah baguskah?
yah, bang felix jadi salah gue yah. :(
Jujur pak,
yang membuat saya bisa berpendapat begini karena saya kaget... reaksi Pak Hud diluar dugaan saya..
kok bisa seorang Pak Hud marah-marah karena cap ini dan itu, karena pemindahan thread MMD ke tempat ini dan itu..
karena saya blon pernah ada di posisi Bapak jadi saya heran kok bisa segitu reaksinya...
maksud tulisan saya tuh supaya Bapak bisa lebih hati-hati dalam bereaksi..
kan kalo ada orang yang ga tau masalahnya liat bisa aja justru image bapak sebagai Guru MMD dianggap tidak bisa mengendalikan emosi. kalo gitu kan yang rugi bukan cuma image MMD tapi juga image Pak Hud.
saya mau ngasi tahu hal yang baik kok dianggap memihak sh pak....
makanya saya berpendapat gini.. kalau ini dianggap berpihak ya sekali lagi maaf aje pak... ^:)^
ga ikut2 campur lagi dh...
Enak aja ... mengangkat diri sendiri sebagai "penguji" ...
Saya gak pernah melihat apa pun yang ada di depan saya sebagai ini-itu ... semuanya saya lewati dengan santai ...
Label "guru MMD" saya lihat tidak ada artinya apa-apa ... yang penting adalah MMD, bukan gurunya ...
Saya tidak pernah mempertimbangkan matang-matang reaksi batin saya ... semuanya berjalan spontan ... kalau saya harus mempertimbangkan ini-itu, alangkah beratnya hidup di dunia ... dan saya menjadi orang munafik dan artifisial, tidak otentik ... itu yang saya jauhi. ... Pahamkah Anda?
Perkara apa jadinya 'guru MMD' ini ... tenang aja ... lihat saja nanti.
Jujur pak,
yang membuat saya bisa berpendapat begini karena saya kaget... reaksi Pak Hud diluar dugaan saya..
kok bisa seorang Pak Hud marah-marah karena cap ini dan itu, karena pemindahan thread MMD ke tempat ini dan itu..
karena saya blon pernah ada di posisi Bapak jadi saya heran kok bisa segitu reaksinya...
Perkara Anda kaget, itu urusan Anda sendiri. ... Belajarlah dulu dari kekagetan Anda itu ... cari informasi dari kedua belah pihak ... jangan buru-buru menasehati orang lain ... apalagi cuma menasehati satu sisi.Quotemaksud tulisan saya tuh supaya Bapak bisa lebih hati-hati dalam bereaksi..
kan kalo ada orang yang ga tau masalahnya liat bisa aja justru image bapak sebagai Guru MMD dianggap tidak bisa mengendalikan emosi. kalo gitu kan yang rugi bukan cuma image MMD tapi juga image Pak Hud.
saya mau ngasi tahu hal yang baik kok dianggap memihak sh pak....
makanya saya berpendapat gini.. kalau ini dianggap berpihak ya sekali lagi maaf aje pak... ^:)^
ga ikut2 campur lagi dh...
Saya bilang Anda tidak netral karena Anda tidak pernah bicara kepada pihak yang menyerang saya ...
Artinya Anda cuma melihat dari satu sisi saja, tidak melihat kedua sisi secara seimbang ...
aneh, kok orang yang mempertanyakan selalu dianggap TIDAK NETRAL, atau orang yg memihak MMD baru NETRAL?
habisan bang felix tanya ke gue kalo gue puas :( ( sepertinya gue yg melakukannya :( ) bener kan? gue hanya seorang yang berteduh disini untuk belajar :(yah, bang felix jadi salah gue yah. :(
??? ini lebih aneh lagi ... memangnya saya ada mengatakan kamu salah ? tdk usah di perpanjang lagi ...
:backtotopic:
Jadi ingat ketika sang Buddha menegahi 2 desa yang mau berperang :)
hehehe...
saya bukan penguji kok pak..
yang menjadi penguji adalah kasus ini..
Saya menyadari sepenuhnya bahwa kondisi batin saya masih jauh dari bagus, tapi saya terus berusaha....
_/\_ CKRA
habisan bang felix tanya ke gue kalo gue puas :( ( sepertinya gue yg melakukannya :( ) bener kan? gue hanya seorang yang berteduh disini untuk belajar :(yah, bang felix jadi salah gue yah. :(
??? ini lebih aneh lagi ... memangnya saya ada mengatakan kamu salah ? tdk usah di perpanjang lagi ...
:backtotopic:
Ketika marah apakah boleh marah apa adanya ? Apakah tidak ada yang namanya pengendalian diri, bagaikan kusir yang mengendalikan kuda pedati, demikian juga orang yang mengendalikan diri (lupa lagi kata2nya kek gitu lah pokoknya)
nanti dibilang teori doang praktek dong (emang aye susah tuh mengendalikan yang ini :)) )
Ketika marah apakah boleh marah apa adanya ? Apakah tidak ada yang namanya pengendalian diri, bagaikan kusir yang mengendalikan kuda pedati, demikian juga orang yang mengendalikan diri (lupa lagi kata2nya kek gitu lah pokoknya)
nanti dibilang teori doang praktek dong (emang aye susah tuh mengendalikan yang ini :)) )
Yah mungkin bagi aye dan yang lain yang orang biasa sila keknya dibutuhkan deh. Belum tersadarkan :)
Apa terlihat saya memandang Bpk Hudoyo sebagai Musuh yak? Saya selama ini menghormati beliau kok, saya selalu bilang Bpk, bukan anda kamu atau apapun yang merendahkan beliau koqlah kok anda nanggapin?
QuoteApa terlihat saya memandang Bpk Hudoyo sebagai Musuh yak? Saya selama ini menghormati beliau kok, saya selalu bilang Bpk, bukan anda kamu atau apapun yang merendahkan beliau koqlah kok anda nanggapin?
kalo gitu anda bukan sasaran post saya tadi...
udah pasti saya, SemitQuoteApa terlihat saya memandang Bpk Hudoyo sebagai Musuh yak? Saya selama ini menghormati beliau kok, saya selalu bilang Bpk, bukan anda kamu atau apapun yang merendahkan beliau koqlah kok anda nanggapin?
kalo gitu anda bukan sasaran post saya tadi...
ane ya? ^-^
By : Zen
Apa terlihat saya memandang Bpk Hudoyo sebagai Musuh yak? Saya selama ini menghormati beliau kok, saya selalu bilang Bpk, bukan anda kamu atau apapun yang merendahkan beliau koq :) , hanya saya mau melihat saja apa ajaran dan tindakan beliau selaras tidak itu saja koq :) baik atau buruk masing2 individulah yang menilai :)
yah anggap saja saya sebagai sahabat yang ingin memberikan pandangan saja pak soal diterima atau tidak itu khan terserah bapak, ini demi kebaikan bapak juga lah.Apa terlihat saya memandang Bpk Hudoyo sebagai Musuh yak? Saya selama ini menghormati beliau kok, saya selalu bilang Bpk, bukan anda kamu atau apapun yang merendahkan beliau koq :) , hanya saya mau melihat saja apa ajaran dan tindakan beliau selaras tidak itu saja koq :) baik atau buruk masing2 individulah yang menilai :)
Saya kenal Ryu sebagai pencari spiritual yang akrab dengan saya.
Tulisan Rekan Morpheus berlaku umum kok ... tidak ditujukan kepada perorangan, melainkan kepada semua orang yang menyerang pribadi saya.
sedemikian banyaknya yg mempertanyakan dan menasehati melihat sikap pak hudoyo yg "pahit" dan "mau menang sendiri" :)
saya juga tidak bisa membaca batin dan tidak mengenal pak hudoyo, tapi saya mengajak anda analisa intelektual aja, kosongkan prasangka dan jugment anda. pikir baik2: pak hudoyo sudah berusia lanjut, sudah pernah menempuh kebhikkhuan, bergelut dengan meditasi puluhan tahun. singkatnya beliau sudah nothing to lose. mengejar duit kayaknya gak. mengejar pangkat, wong gak ada jabatan. mengejar pengikut, kok beliau malah gak jaga image dan main ngomong blak2an? kira2 tahukah orang yg sebegitu sepuh mengenai konsekuensi ngomong kasar dan blak2an bakal mengundang benci dan kritik? jelas tahu. tahukah beliau ngomong seperti itu memperjelek imagenya di mata orang2 biasa? jelas tahu.
apakah mungkin pak hudoyo punya misi dan tujuan tersendiri dengan ngomong "pahit" dan "mau menang sendiri" seperti itu? kenapa pak hudoyo gak lapisin kata2nya dengan gula dan madu aja? pasti banyak yg senang dan pengikutnya banyak...
pikirkan baik2...
setelah anda punya dugaan yg berlawanan dengan prasangka awal anda, coba baca ulang posting2 pak hudoyo seperti mmd, abhidhamma, sutta, dll dari awal sekali lagi...
apakah ada perubahan makna? apa benar pak hudoyo sering marah2 dan gebukin orang (dengan kata2 tentunya) gak karuan? :)
caveat emptor: apapun analisa anda, hanya pak hudoyo yg tahu isi batinnya sendiri...
mungkin saja anda semua benar dan persepsi saya bisa saja salah, tapi saya udah pernah mencoba melihat pak hudoyo dari 2 persepsi yg berlawanan, jadi saya tahu persis apa yg dirasakan kedua pihak... sejauh ini persepsi yg baik yg memenangkan intelek saya karena jauh lebih masuk akal.
jadi ingat kata2 seseorang yg kurang lebih seperti ini: (apabila anda ingin memperoleh manfaat dari seseorang dalam hal spiritual), mari kita duduk bercakap2 seperti 2 orang sahabat lama yg sedang membicarakan sesuatu yg penting...
dengan prasangka negatif, tak ada percakapan yg bisa memberi hasil...
mari kita coba experimen persepsi ini, cobalah liat pak hudoyo seperti seorang sahabat lama yg sedang membicarakan hal yg penting...
author = kemenyan
Kenapa pembahasannya seolah-olah MMD itu Aliran?
MMD bukan aliran oii....
MMD itu Teknik Meditasi... (dan kita memiliki SubForum Meditasi)
Kalau dipikir-pikir salah kalau dipindahkan ke Sub Forum Buddhisme dan kepercayaan, agama lain...
jadi ingat kata2 seseorang yg kurang lebih seperti ini: (apabila anda ingin memperoleh manfaat dari seseorang dalam hal spiritual), mari kita duduk bercakap2 seperti 2 orang sahabat lama yg sedang membicarakan sesuatu yg penting...Yg threadnya sebelum dipindah yo cakap2 deh..... sambil makan kwietiau.....
biarlah lama2 badai itu akan berlalu dengan sendirinya :whistle:
biarlah lama2 badai itu akan berlalu dengan sendirinya :whistle:
Apa hubungannya kebenaran dgn badai berlalu?.................
itu namanya membenarkan diri sendiri............
author=Hokben
Jujur pak, yang membuat saya bisa berpendapat begini karena saya kaget... reaksi Pak Hud diluar dugaan saya.. kok bisa seorang Pak Hud marah-marah karena cap ini dan itu, karena pemindahan thread MMD ke tempat ini dan itu.. karena saya blon pernah ada di posisi Bapak jadi saya heran kok bisa segitu reaksinya...
biarlah lama2 badai itu akan berlalu dengan sendirinya :whistle:
Apa hubungannya kebenaran dgn badai berlalu?.................
itu namanya membenarkan diri sendiri............
tidak cuma badai yang akan berlalu...
cerah juga akan berlalu...
semuanya cuma muncul dan lenyap
Selain Bro Kemenyan.....
adakah bisa beri saran sebaiknya MMD diletakkan dimana? dan kenapa?
Hayo..... jangan biarkan ombak berlalu!............
Bolehkah saya tau kalau sejenis MMD itu di
forum Buddhist yg lain itu diletakkan dimana? dan kenapa?
sharing dong!........
Selain Bro Kemenyan.....
adakah bisa beri saran sebaiknya MMD diletakkan dimana? dan kenapa?
Hayo..... jangan biarkan ombak berlalu!............
saya sudah kasih pendapat kok :)
siapa yang bisa menahan ombak agar tidak berlalu :)
_/\_
dah ah, aye hari ini jadi munapik nich, seperti bukan aye yang sebenernya nich :)) kakakakak
Sebenernya dimana pun gak ada masalah kok, :)) yang terpenting niatnya itu lah. Apakah thread dipindahkan akan membuat MMD terancam hilang dari peredaran? :) , soal keadilan atau apapun itu juga relatif, darimana mau ambil sudut pandangnya.
dah ah, aye hari ini jadi munapik nich, seperti bukan aye yang sebenernya nich :)) kakakakak
Selain Bro Kemenyan.....
adakah bisa beri saran sebaiknya MMD diletakkan dimana? dan kenapa?
Hayo..... jangan biarkan ombak berlalu!............
Jadi lebih baik dicari tau apakah ada cara terbaik utk peletakan thread......di letakkan sesuai dg topiknya...
spt buku2..... nah itu kan juga ada
judul, penulis, dan subject...............
Ada yg tau sejenis MMD kalau dalam perpustakaan itu ikut di klasifikasi yg mana?menurut saya sih... Meditasi "Vipassana" kalau mau label Buddhstnya
thanks!
Selain Bro Kemenyan.....
adakah bisa beri saran sebaiknya MMD diletakkan dimana? dan kenapa?
Hayo..... jangan biarkan ombak berlalu!............
seperti semula saja...
Jadi lebih baik dicari tau apakah ada cara terbaik utk peletakan thread......di letakkan sesuai dg topiknya...
spt buku2..... nah itu kan juga ada
judul, penulis, dan subject...............QuoteAda yg tau sejenis MMD kalau dalam perpustakaan itu ikut di klasifikasi yg mana?menurut saya sih... Meditasi "Vipassana" kalau mau label Buddhstnya
thanks!
Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Selain Bro Kemenyan.....
adakah bisa beri saran sebaiknya MMD diletakkan dimana? dan kenapa?
Hayo..... jangan biarkan ombak berlalu!............
seperti semula saja...
Adakah yg mau berusaha ....mencari tau.....
bagaimana forum2 orang lain melakukannya?
Selain Bro Kemenyan.....
adakah bisa beri saran sebaiknya MMD diletakkan dimana? dan kenapa?
Hayo..... jangan biarkan ombak berlalu!............
seperti semula saja...
Adakah yg mau berusaha ....mencari tau.....
bagaimana forum2 orang lain melakukannya?
melakukan apa?
Wah, Rekan Bond, apakah Anda tidak membaca teliti pikiran puthujjana yang selalu muncul: "etam mama, eso hamasmi, eso me atta" ("ini milikku, ini aku, ini atta-ku") dalam ratusan sutta? ... Jelas sekali kok, Sang Buddha selalu berkata dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini diri/atta-ku'. ..
Dalam Mulapariyaya-sutta, ketika Sang Buddha menjelaskan proses terjadinya pikiran, sebagai berikut:
(1) mula-mula ada persepsi murni (sa~njanati);
(2) lalu ada konseptualisai (ma~n~nati) di mana terjadi pengenalan, pelabelan dsb;
(3) muncul aku: "berpikir di dalam obyek";
(4) aku terpisah dari obyek: "berpikir dari obyek";
(5) aku berhubungan dengan obyek: "berpikir obyek untukku";
(6) aku "bersenang hati dengan obyek".
Munculnya subyek (aku, diri, atta) ini muncul mulai langkah #3 sampai dengan #6.
Mulapariyaya-sutta ini lebih menjelaskan proses terjadinya pikiran yang menciptakan diri/aku/atta.
Pahamkah?
Salam,
hudoyo
"Sang Buddha selalu mengajarkan dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini dirri/atta-ku' " .
"Orang yang merasa mempunyai 'pandangan benar' pun tetap mempunyai diri/atta dalam batinnya selama ia belum menjadi arahat."
Saya berlatih vipassana menurut ajaran Sang Buddha kepada Bahiya, maka timbul pengalaman dalam batin saya akan kebenaran ucapan Sang Buddha bahwa dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini diri/atta-ku', sedangkan ketika pikiran berhenti, tidak ada lagi 'ini diri/atta-ku'. Ternyata vipassana adalah mengenali pikiran, termasuk pikiran yang merasa memahami bahwa "atta tidak ada" -- kalau pikiran yang menciptakan 'ini diri/atta-ku' lenyap, barulah tidak ada lagi pikiran 'ini diri/atta-kku'.
"Then, Bahiya, you should train yourself thus: In reference to the seen, there will be only the seen. In reference to the heard, only the heard. In reference to the sensed, only the sensed. In reference to the cognized, only the cognized. That is how you should train yourself. When for you there will be only the seen in reference to the seen, only the heard in reference to the heard, only the sensed in reference to the sensed, only the cognized in reference to the cognized, then, Bahiya, there is no you in terms of that. When there is no you in terms of that, there is no you there. When there is no you there, you are neither here nor yonder nor between the two. This, just this, is the end of stress."
"Jika engkau dapat melakukan itu, maka ... [ENGKAU TIDAK ADA] ... Inilah, hanya inilah, akhir dukkha."[/size][/b][/color]
Sebenernya dimana pun gak ada masalah kok, :)) yang terpenting niatnya itu lah. Apakah thread dipindahkan akan membuat MMD terancam hilang dari peredaran? :) , soal keadilan atau apapun itu juga relatif, darimana mau ambil sudut pandangnya.
dah ah, aye hari ini jadi munapik nich, seperti bukan aye yang sebenernya nich :)) kakakakak
author = fabian c
BILA MEMANG SEMUA SUTTA YANG ADA DI TIPITAKA TIDAK PERLU, BUAT APA BELIAU MENGAJARKAN SELURUH SUTTA TERSEBUT? BUAT APA BELIAU MENGAJARKAN PANCA BALA, MENGAJARKAN TUJUH BHOJANGA, MENGAJARKAN EMPAT USAHA BENAR, MENGAJARKAN EMPAT LANDASAN KEKUATAN, MENGAJARKAN JALAN ARIYA BERUNSUR DELAPAN, DLL?
BUKANKAH LEBIH BAIK MENGAJARKAN HANYA BAHIYA SUTTA DAN MALUNKYAPUTTA SUTTA SAJA? BUKANKAH INI BERARTI PAK HUDOYO LEBIH HEBAT LAGI DARIPADA SANG BUDDHA, KARENA SANG BUDDHA BANYAK MENGAJARKAN HAL-HAL YANG TIDAK PERLU..!
coba renungkan baik-baik....
author = fabian cApakah anda yg mengatakan pak Hudoyo lebih hebat dari Sang Buddha????
BUKANKAH INI BERARTI PAK HUDOYO LEBIH HEBAT LAGI DARIPADA SANG BUDDHA, KARENA SANG BUDDHA BANYAK MENGAJARKAN HAL-HAL YANG TIDAK PERLU..!
Ada yg tau sejenis MMD kalau dalam perpustakaan itu ikut di klasifikasi yg mana?
thanks!
Utk mencegah perdebatan karena dasar pandangan yg berbeda, akan dilakukan:
1. pembuatan board buddhisme moderen
2. pemindahan mmd ke dalam sana
3. pemindahan semua postingan di board meditasi yg ada ke board tradisi masing2x
4. penghapusan board meditasi.
dengan demikian masing2x bisa tidak saling mengganggu dan tetap produktif masing2x tidak menghabiskan waktu berbedat.
Pak Hudoyo yang baik,
ini memang fabian pak :), bapak mengatakan ada poin ke 3,4 dan 5, muncul aku berada di dalam objek, tolong jelaskan kepada teman-teman netter bagaimana bahasa palinya untuk poin ke 3? adakah dikatakan "muncul aku" disana?
setahu saya menurut pengalaman meditasi, berpikir di dalam objek bukan berarti muncul aku, tetapi berpikir dalam objek adalah masuk kedalam objek pikiran. sehingga perhatian terlibat di dalam objek dan beranggapan bahwa ia adalah bagian dari objek.
mohon dijelaskan poin ke 3.
demikian juga poin ke 4, aku terpisah dari objek: "berpikir dari objek", setahu saya tak ada kata "aku terpisah dari objek" disana.
ke 5, saya tidak melihat bahwa di mula Pariyaya sutta ada pernyataan "aku berhubungan dengan obyek: "berpikir obyek untukku"
yang ke enam aku "bersenang hati dengan obyek". Lagi lagi tak ada kata aku disana, yang ada adalah kata ia bersenang hati dengan objek (he delights in... )
Untuk jelasnya bagi teman-teman netter, baiklah saya copy paste-kan dari access to insight mengenai Mulapariyaya sutta mengenai acuan pak Hudoyo ini:
The Blessed One said: "There is the case, monks, where an uninstructed run-of-the-mill person — who has no regard for noble ones, is not well-versed or disciplined in their Dhamma; who has no regard for men of integrity, is not well-versed or disciplined in their Dhamma — perceives earth as earth. Perceiving earth as earth, he conceives [things] about earth, he conceives [things] in earth, he conceives [things] coming out of earth, ' he delights in earth. Why is that? Because he has not comprehended it, I tell you.
jadi jelas disini Sang Buddha mengatakan earth (tanah) atau boleh juga diartikan sebagai objek yang kita perhatikan. Coba katakan adakah Sang Buddha mengatakan aku disitu? mengenai aku muncul dan sebagainya?
Pengertian yang benar adalah ia menganggap tanah (objek sebagai milikku / he conceives earth as 'mine'), dan (ia menyukai tanah / he delights in earth).
Sekali lagi pak Hudoyo berusaha mencampur adukkan ajaran Sang Buddha dengan ajaran JK dengan menambh-nambahkan sendiri pemikiran pak Hudoyo.
terima kasih
sukhi hotu
fabian.
terima kasih atas sarannya. Akan tetapi saya akan "take action" dahulu utk meredam keadaan.
Jika pak hud merasa perlu, silahkan diadakan. tapi sepertinya perlu pada office hour karena kebanyakan hanya online pada jam kerja.
Jika memang merasa tidak cocok, nanti akan dibicarakan lagi.
Kalau terjemahan buku-buku itu ada yang memuat di DC pasti akan lebih banyak lagi orang-orang Buddhis ortodoks kebakaran jenggot. Sayang saya belum punya waktu untuk menerjemahkan buku-bukunya.
Wah, reputasi aye turun 1 nih ;D. wakakakaka.tabahlah nak.. :)
Pertanyaan itu bukan ditujukan untuk saya, namun bila saya ditanya, saya akan menjawab "Ya"
Saya tahu Anda seorang praktisi vipassana, Rekan Wei, 16 tahun ... kita pernah berdiskusi tentang MMD bukan?
Bagaimana meditasi Anda?
jgn pergi dari DC, Pak!...
kehilangan besar bagi Buddhist yg kelak akan mampir di DC ini.
QuoteKalau terjemahan buku-buku itu ada yang memuat di DC pasti akan lebih banyak lagi orang-orang Buddhis ortodoks kebakaran jenggot. Sayang saya belum punya waktu untuk menerjemahkan buku-bukunya.
Keyakinan buta gak lebih bagus dari ketidakyakinan buta. Saya kira jalan tengah bukan buta sama sekali.
Tapi komentar seperti di atas bagi saya menunjukkan kualitas praktik yang dilakukan. Dan saya sering melihat komentar seperti di atas dilontarkan. Murid-murid ngantuk kalau dikhotbahkan Sutta yang panjang, gila kalau percaya hal-hal tertentu, kalau terdesak dengan mudah bilang melekat, dan lain sebagainya. (silahkan lihat history tulisan pak hudoyo). Seperti orang yang menunjukkan kalau tujuan memakai baju tidak perduli dengan gaya baju, tapi nyatanya favorit dengan gaya baju tertentu dan sering sekali memelekatkankan orang yang memakai gaya baju tertentu. Cuma hal ini baru jelas ketika muncul masalah yang menguji kualitas yang mengaku tanpa jenis baju.
Saya punya pandangan, yang lain punya pandangan. Ini hak masing-masing, tapi bawa-bawa baju kemelekatan (yang tidak diketahui), bawa-bawa baju praktik, bawa-bawa kebakaran jenggot, sama sekali tidak berdasar.
Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
_/\_
jgn pergi dari DC, Pak!...
kehilangan besar bagi Buddhist yg kelak akan mampir di DC ini.
Pak Hudoyo,
Saya masih menunggu klarifikasi dari pak Hudoyo mengenai perbedaan pandangan kita, dalam reply #601, benar atau tidak? setuju atau tidak?
terima kasih,
Sukhi Hotu,
fabian
BILA MEMANG SEMUA SUTTA YANG ADA DI TIPITAKA TIDAK PERLU, BUAT APA BELIAU MENGAJARKAN SELURUH SUTTA TERSEBUT? BUAT APA BELIAU MENGAJARKAN PANCA BALA, MENGAJARKAN TUJUH BHOJANGA, MENGAJARKAN EMPAT USAHA BENAR, MENGAJARKAN EMPAT LANDASAN KEKUATAN, MENGAJARKAN JALAN ARIYA BERUNSUR DELAPAN, DLL?
BUKANKAH LEBIH BAIK MENGAJARKAN HANYA BAHIYA SUTTA DAN MALUNKYAPUTTA SUTTA SAJA? BUKANKAH INI BERARTI PAK HUDOYO SEOLAH-OLAH LEBIH HEBAT LAGI DARIPADA SANG BUDDHA, KARENA SEOLAH-OLAH SANG BUDDHA BANYAK MENGAJARKAN HAL-HAL YANG TIDAK PERLU..!
coba renungkan baik-baik....
Pak Hudoyo masih belum menjawab pertanyaan saya,
Haruskah kita mengecek suatu kebenaran berlandaskan Dhamma - Vinaya (kitab suci Tipitaka) atau berlandaskan pendapat seseorang seperti Bhikkhu Buddhadasa atau Stephen Bachelor atau siapapun?
bagaimana bila pandangan orang tersebut berbeda dengan Dhamma-Vinaya, yang manakah yang perlu kita ikuti? Apakah orang-orang itu lebih hebat daripada Bhikkhu-bhikkhu yang lampau?
perhatikan sutta berikut (saya kopi paste dari postingan teman-teman sendiri)
4.8. ‘Seandainya seorang bhikkhu mengatakan: “Teman-teman, aku mendengar dan menerima ini dari mulut Sang Bhagava sendiri: inilah Dhamma, inilah disiplin, inilah Ajaran Sang Guru”, maka, para bhikkhu, kalian tidak boleh menerima atau menolak kata-katanya. Kemudian, tanpa menerima atau menolak, kata-kata dan ungkapannya harus dengan teliti dicatat dan dibandingkan dengan Sutta-sutta dan dipelajari di bawah cahaya disiplin. Jika kata-katanya, saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti tidak selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini bukan kata-kata Sang Buddha, hal ini telah keliru dipahami oleh bhikkhu ini”, dan kata-katanya itu harus ditolak. Tetapi jika saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini adalah kata-kata Sang Buddha, hal ini telah dengan benar dipahami oleh bhikkhu ini.”
coba anda baca dengan jelas jika pendapat seorang bhikkhu mengatakan sesuatu, apakah Sang Buddha mengatakan cocokkan dengan Dhamma-vinaya atau cocokkan dengan logika bhikkhu terkenal atau logika anda?
mari kita renungkan terima kasih
Sukhi Hotu.
fabian
4.8. ‘Seandanya seorang bhikkhu mengatakan: “Teman-teman, aku mendengar dan menerima ini dari mulut Sang Bhagava sendiri: inilah Dhamma, inilah disiplin, inilah Ajaran Sang Guru”, maka, para bhikkhu, kalian tidak boleh menerima atau menolak kata-katanya. Kemudian, tanpa menerima atau menolak, kata-kata dan ungkapannya harus dengan teliti dicatat dan dibandingkan dengan Sutta-sutta dan dipelajari di bawah cahaya disiplin. Jika kata-katanya, saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti tidak selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini bukan kata-kata Sang Buddha, hal ini telah keliru dipahami oleh bhikkhu ini”, dan kata-katanya itu harus ditolak. [/b] Tetapi jika saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini adalah kata-kata Sang Buddha, hal ini telah dengan benar dipahami oleh bhikkhu ini.”saya agak tidak mengerti maksud dari kutipan sutta ini di sini, terlebih bagian yg di bold...
(Mahaparinibbana Sutta)
jika sdr. Semit ingin membahas isi sutta, silahkan dilanjutkan ke bagian Studi Sutra/Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=25.0)
kemudian bagian yg saya bold merah kan...
Sutta atau disiplin
sutta di-sini saya yakini adalah dhamma kotbah2 Sang Buddha yg terjadi sekitar 2500 tahun yg lalu, bukan Sutta Pitaka. Sutta-Pitaka disusun setelah Sang Buddha parinibbana, jadi jelas itu bukan mengacu kepada Sutta Pitaka... apa terjemahannya seharusnya dhamma(kebenaran) & vinaya(aturan kedisplinan)? CMIIW
ini terjemahan bahasa inggrissnya:Quote"In such a case, bhikkhus, the declaration of such a bhikkhu is neither to be received with approval nor with scorn. Without approval and without scorn, but carefully studying the sentences word by word, one should trace them in the Discourses and verify them by the Discipline. If they are neither traceable in the Discourses nor verifiable by the Discipline, one must conclude thus: 'Certainly, this is not the Blessed One's utterance; this has been misunderstood by that bhikkhu — or by that community, or by those elders, or by that elder.' In that way, bhikkhus, you should reject it. But if the sentences concerned are traceable in the Discourses and verifiable by the Discipline, then one must conclude thus: 'Certainly, this is the Blessed One's utterance; this has been well understood by that bhikkhu — or by that community, or by those elders, or by that elder.' And in that way, bhikkhus, you may accept it on the first, second, third, or fourth reference. These, bhikkhus, are the four great references for you to preserve."kata yg ditemukan hanyalah 'Dhamma and the Discipline' :)
Pak Hudoyo yang baik,
untuk saat ini saya masih menunggu klarifikasi pak Hudoyo terhadap kesimpulan mengenai posisi pandangan kita masing-masing sesuai dengan postingan saya, reply # 601, mengenai lanjutan pembahasan Mulapariyaya sutta kita bahas belakangan
saya menunggu jawaban pak Hudoyo. terima kasih.
Sukhi Hotu,
fabian
... Anda mengklaim bahwa vipassana versi Mahasi beserta seluruh sutta pendukungnya harus dianut oleh semua orang ...
Pak Hudoyo yang baik,
Saya telah mengatakan dengan jelas, di postingan saya yang lalu, cocok bukan berarti efektif dan tidak cocok bukan berarti tidak efektif.
bagi orang pemalas mungkin lebih cocok baginya meditasi sekali seminggu tetapi bukan berarti itu efektif kan? itulah sebabnya saya mengatakan yang penting bukan cocok atau tidak cocok, bagi seorang meditator adalah efektif atau tidak efektif (membawa kemajuan atau tidak).
Pak Hudoyo mengatakan bahwaQuote... Anda mengklaim bahwa vipassana versi Mahasi beserta seluruh sutta pendukungnya harus dianut oleh semua orang ...tolong tunjukkan dimana saya pernah menyatakan hal ini?
sekarang saya minta klarifikasi dari pak Hudoyo yang kelihatannya berputar putar menghindar untuk berterus terang kepada para netter disini:
reply saya # 601, kesimpulannya perbedaan pandangan kita belum pak Hudoyo jawab, tolong di klarifikasi saya masih menunggu jawaban pak hudoyo
dan saya minta klarifikasi kedua yaitu: dimana saya pernah menyatakan bahwa Vipassana versi Mahasi beserta seluruh sutta pendukungnya harus dianut oleh semua orang ... ?
Saya menunggu klarifikasi pak Hudoyo, jangan berputar-putar pak... netter yang lain juga menunggu jawaban bapak...
bila bapak tidak menjawab, saya anggap bapak setuju kesimpulan saya. terima kasih.
Sukhi hotu.
fabian
dan saya minta klarifikasi kedua yaitu: dimana saya pernah menyatakan bahwa Vipassana versi Mahasi beserta seluruh sutta pendukungnya harus dianut oleh semua orang ... ?
uuuuhh ....... membaca dr hal 1 sampe 30, mata sudah perih :hammer:
saya tidak tau apa yg bisa saya petik dr semua posting disini
yg lebih parah lagi malah saya tidak tau sapa yg benar dan sapa yg salah
saya hanyalah seorang yg ingin belajar dan belajar ....... tanpa memihak sapapun
mungkin saya orangnya agak sungkan, mungkin jg tidak PD dalam hal memberi komentar
tapi sudahlah ..... saya tak ingin memaknai suatu kebenaran seperti apa wujudnya ;D
toohh .... saya mempercayai Kalama Sutta .....
Hanya bila kita berhasil memaknai
suatu pengalaman atau kejadian dengan baik,
kita bisa memetik pembelajaran-diri daripadanya.
Dan hanya bila kita berhasil memetik pembelajaran-diri
dari setiap pengalaman dan kejadian,
kita senantiasa menjadi lebih baik setiap saat.
kalimat / kata-kata diatas saya copas ;D
(saya gak mungkin bisa membuat kalimat yg indah, teratur ;) ;D)
_/\_
lanjutan perenungan,
yang manakah Dhamma-Vinaya atau Sutta-Vinaya? apakah logika seseorang yang disebut Dhamma-vinaya atau yang termaktub dalam kitab suci Tipitaka?
Ada usaha membelokkan inti perenungan.
Sukhi Hotu,
fabian
yang manakah Dhamma-Vinaya atau Sutta-Vinaya?
para netter sekalian,
Saya setuju dengan pak Hudoyo, bila kita berargumentasi tidak akan ada habis-habisnya. Saya melihat ini hanya membuang energi, seseorang yang memiliki pandangan, entah salah entah benar umumnya akan selalu mempertahankan pandangannya hingga akhir hayatnya.
Untuk baiknya seperti yang sudah saya katakan dari postingan terdahulu, saya akan mengurangi kegiatan masuk ke dalam forum seperti ini.
Saya telah mengutarakan pandangan bahwa meditasi pak Hudoyo, berbeda dengan yang lain.
Intinya adalah demikian, yakinkah anda semua Sang Buddha Maha Tahu, master terbesar meditasi? jika anda yakin coba renungkan baik-baik, dan katakan di forum ini,
BILA MEMANG SEMUA SUTTA YANG ADA DI TIPITAKA TIDAK PERLU, BUAT APA BELIAU MENGAJARKAN SELURUH SUTTA TERSEBUT? BUAT APA BELIAU MENGAJARKAN PANCA BALA, MENGAJARKAN TUJUH BHOJANGA, MENGAJARKAN EMPAT USAHA BENAR, MENGAJARKAN EMPAT LANDASAN KEKUATAN, MENGAJARKAN JALAN ARIYA BERUNSUR DELAPAN, DLL?
BUKANKAH LEBIH BAIK MENGAJARKAN HANYA BAHIYA SUTTA DAN MALUNKYAPUTTA SUTTA SAJA? BUKANKAH INI BERARTI PAK HUDOYO SEOLAH-OLAH LEBIH HEBAT LAGI DARIPADA SANG BUDDHA, KARENA SEOLAH-OLAH SANG BUDDHA BANYAK MENGAJARKAN HAL-HAL YANG TIDAK PERLU..!
coba renungkan baik-baik....
Pak Hudoyo masih belum menjawab pertanyaan saya, pak Hudoyo mem posting demikian,
(sudah mulai tahu caranya quote) kaciman deh... :)
mohon ditanggapi pertanyaan saya mengenai hal ini pak,
bapak mengatakan ada poin ke 3,4 dan 5, muncul aku berada di dalam objek, tolong jelaskan kepada teman-teman netter bagaimana bahasa palinya untuk poin ke 3? adakah dikatakan "muncul aku" disana?
setahu saya menurut pengalaman meditasi, berpikir di dalam objek bukan berarti muncul aku, tetapi berpikir dalam objek adalah masuk kedalam objek pikiran. sehingga perhatian terlibat di dalam objek dan beranggapan bahwa ia adalah bagian dari objek.
mohon dijelaskan poin ke 3.
demikian juga poin ke 4, aku terpisah dari objek: "berpikir dari objek", setahu saya tak ada kata "aku terpisah dari objek" disana.
ke 5, saya tidak melihat bahwa di mula Pariyaya sutta ada pernyataan "aku berhubungan dengan obyek: "berpikir obyek untukku"
yang ke enam aku "bersenang hati dengan obyek". Lagi lagi tak ada kata aku disana, yang ada adalah kata ia bersenang hati dengan objek (he delights in..., bukan I delights in )
sedangkan yang saya baca dari Mulapariyaya sutta adalah demikian:
The Blessed One said: "There is the case, monks, where an uninstructed run-of-the-mill person — who has no regard for noble ones, is not well-versed or disciplined in their Dhamma; who has no regard for men of integrity, is not well-versed or disciplined in their Dhamma — perceives earth as earth. Perceiving earth as earth, he conceives [things] about earth, he conceives [things] in earth, he conceives [things] coming out of earth, ' he delights in earth. Why is that? Because he has not comprehended it, I tell you.
Pak Hudoyo bersikeras mengatakan,Quote"Sang Buddha selalu mengajarkan dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini dirri/atta-ku' " .Saya kurang jelas coba sebutkan ada dimana, pernyataan ini pak?
atau saya yang salah baca...?
pernyataan pak Hudoyo bahwa seorang puthujana memiliki atta dalam dirinya, kecuali telah mencapai Arahat berarti apa yang saya katakan ternyata benar, berikut saya kutip dari postingan pak Hudoyo,Quote"Orang yang merasa mempunyai 'pandangan benar' pun tetap mempunyai diri/atta dalam batinnya selama ia belum menjadi arahat."lalu pak Hudoyo mengutip dari Bahiya sutta demikian,QuoteSaya berlatih vipassana menurut ajaran Sang Buddha kepada Bahiya, maka timbul pengalaman dalam batin saya akan kebenaran ucapan Sang Buddha bahwa dalam batin puthujjana selalu ada pikiran 'ini diri/atta-ku', sedangkan ketika pikiran berhenti, tidak ada lagi 'ini diri/atta-ku'. Ternyata vipassana adalah mengenali pikiran, termasuk pikiran yang merasa memahami bahwa "atta tidak ada" -- kalau pikiran yang menciptakan 'ini diri/atta-ku' lenyap, barulah tidak ada lagi pikiran 'ini diri/atta-kku'.Kapankah pak Hudoyo pernah mendengar ada guru meditasi Vipassana manapun yang mengatakan bahwa pada waktu bermeditasi orang memahami bahwa atta ada atau atta tidak ada?
sekali lagi pak Hudoyo menganggap pikiran menciptakan atta, ini di kutip darimana pak?
setahu saya dalam Bahiya sutta dikatakan demikian,Quote"Then, Bahiya, you should train yourself thus: In reference to the seen, there will be only the seen. In reference to the heard, only the heard. In reference to the sensed, only the sensed. In reference to the cognized, only the cognized. That is how you should train yourself. When for you there will be only the seen in reference to the seen, only the heard in reference to the heard, only the sensed in reference to the sensed, only the cognized in reference to the cognized, then, Bahiya, there is no you in terms of that. When there is no you in terms of that, there is no you there. When there is no you there, you are neither here nor yonder nor between the two. This, just this, is the end of stress."terakhir dari postingan reply #399, pak Hudoyo menerjemahkan demikian:Quote"Jika engkau dapat melakukan itu, maka ... [ENGKAU TIDAK ADA] ... Inilah, hanya inilah, akhir dukkha."[/size][/b][/color]
coba perhatikan Sang buddha tidak mengatakan "jika engkau dapat melakukan itu maka...", yang benar adalah, kamu tidak ada sehubungan dengan itu.... (there is no you in terms of that)
pak Hudoyo beranggapan bahwa atta menjadi hancur setelah pencapaian Arahat?
########################### KESIMPULAN #############################pak Hudoyo berpandangan bahwa,
1. "ada atta, kita selalu berbuat apapun berdasarkan atta, dan atta menjadi hancur pada pencapaian Arahat" jadi "anatta hanya tercapai setelah pencapaian Arahat" kalau putuhujana hingga Anagami masih memiliki atta. (saya tidak mau membantah ini karena hanya menjadi berlarut-larut, walaupun saya tahu "sakkaya ditthi / pandangan salah bahwa ada aku atau atta". lenyap pada pencapaian Sotapatti magga, saya hanya menerima ini sebagai perbedaan pandangan).
2. didalam meditasi MMD kita harus selalu menyadari gerak gerik "atta". dengan demikian nanti atta akan hancur (penghancuran atta melalui Vipassana), secara tidak langsung maksud pak Hudoyo adalah: meditasi Vipassana pada akhirnya adalah menghancurkan atta (mohon dikoreksi bila salah)
ini adalah kesimpulan saya berdasarkan pandangan pak Hudoyo yang diklaim berdasarkan Bahiya sutta dan Malunkyaputta sutta.
Sedangkan pandangan saya sendiri adalah demikian,
1. Dalam meditasi vipassana setiap meditator selalu ikut terseret kedalam objek panca indera yang berkaitan dengan nama dan rupa (batin dan jasmani), meditator sering melekat di dalam objek sehingga timbul pandangan salah ini adalah milikku atau ini aku (perhatikan: pandangan salah "ini aku" tidak sama dengan "ada aku")
2. Pandangan salah mengenai aku, akan lenyap dengan sendirinya pada pencapaian Sotapatti Magga (pengalaman Nibbana pertama kalinya). perhatikan saya tidak memakai kata "hancur", tetapi saya memakai kata "lenyap". Karena atta adalah pandangan keliru, dengan kata lain baik puthujana maupun Arahat tidak memiliki atta, hanya pandangan keliru yang menganggap bahwa atta ada.
Saya kira demikian kesimpulan posisi pandangan masing-masing agar tidak berlarut-larut, yang hanya membuang energi (bila salah kesimpulan ini tolong dikoreksi), terima kasih.
sukhi hotu
fabian
apa hubungannya antara MMD, MMD Bp Hudoyo, dan Meditasi Vipassana ?
mana jawabannya??? udah mau tidur lho!
mana jawabannya??? udah mau tidur lho!
mati lampu ;D
Saya telah mengutarakan pandangan bahwa meditasi pak Hudoyo, berbeda dengan yang lain.saya setuju dg ini... "berbeda dengan yg lain", bukan berarti sesuatu yg buruk.
Intinya adalah demikian, yakinkah anda semua Sang Buddha Maha Tahu, master terbesar meditasi? jika anda yakin coba renungkan baik-baik, dan katakan di forum ini,sejauh yg saya pahami, dalam meditasi samatha pun, segala teori meditasi harus ditinggalkan.
BILA MEMANG SEMUA SUTTA YANG ADA DI TIPITAKA TIDAK PERLU, BUAT APA BELIAU MENGAJARKAN SELURUH SUTTA TERSEBUT? BUAT APA BELIAU MENGAJARKAN PANCA BALA, MENGAJARKAN TUJUH BHOJANGA, MENGAJARKAN EMPAT USAHA BENAR, MENGAJARKAN EMPAT LANDASAN KEKUATAN, MENGAJARKAN JALAN ARIYA BERUNSUR DELAPAN, DLL?
BUKANKAH LEBIH BAIK MENGAJARKAN HANYA BAHIYA SUTTA DAN MALUNKYAPUTTA SUTTA SAJA? BUKANKAH INI BERARTI PAK HUDOYO SEOLAH-OLAH LEBIH HEBAT LAGI DARIPADA SANG BUDDHA, KARENA SEOLAH-OLAH SANG BUDDHA BANYAK MENGAJARKAN HAL-HAL YANG TIDAK PERLU..!itu asumsi anda saja
Pak Hudoyo yang baik,
Saya telah mengatakan dengan jelas, di postingan saya yang lalu, cocok bukan berarti efektif dan tidak cocok bukan berarti tidak efektif.
bagi orang pemalas mungkin lebih cocok baginya meditasi sekali seminggu tetapi bukan berarti itu efektif kan? itulah sebabnya saya mengatakan yang penting bukan cocok atau tidak cocok, bagi seorang meditator adalah efektif atau tidak efektif (membawa kemajuan atau tidak).
Utk mencegah perdebatan karena dasar pandangan yg berbeda, akan dilakukan:
1. pembuatan board buddhisme moderen
2. pemindahan mmd ke dalam sana
3. pemindahan semua postingan di board meditasi yg ada ke board tradisi masing2x
4. penghapusan board meditasi.
dengan demikian masing2x bisa tidak saling mengganggu dan tetap produktif masing2x tidak menghabiskan waktu berbedat.
saya rasa membuka board buddhisme modern juga tidak menyelesaikan masalah MMD tersebut. Karena apakah mau dimasukkan kedalam board tersebut. Walaupun bukan eksklusif bahwa MMD itu "miliknya" pak hudoyo, tetapi secara de facto seharusnya memang MMD itu layak untuk "dibela" oleh pak hudoyo sendiri (soalnya kalau bukan pak hudoyo yang membela, siapa lagi).
Saudara Sumedho yang baik,
Saya rasa meditasi MMD tidak cocok bila diletakkan di Buddhisme modern, lebih cocok Buddhisme "non mainstream", karena bila dibilang Buddhisme modern berarti bila ada pandangan sesuai Tipitaka dan berseberangan dengan MMD berarti tidak modern (kuno) demikiankah? berarti dengan demikian pandangan yang sejalan dengan Tipitaka adalah kuno, apakah demikian?
Sukhi Hotu,
fabian
OK ... Rekan Sumedho mengundang saya untuk masuk ke forum DC ini ... Sekarang kalian beramai-ramai memutuskan "MMD bukan Buddhisme" ... Saya tidak terima diperlakukan sebagai sampah di forum ini. ... Dengan ini saya menyatakan ABSEN dari forum ini.Barangkali lupa
Teman-teman Buddhis di forum ini yang ingin mendalami ajaran Sang Guru bersama saya silakan berlangganan forum Kaskus: HOME / LOEKELOE / Forum Supranatural / Spiritual : Riwayat Agung Para Buddha -- http:///showthread.php?t=878014
Saya akan menulis di sana.
Salam,
hudoyo
Nah, sekarang, bagaimana dengan statement Dewan Moderator bahwa "MMD bukan Buddhisme"?saya pribadi, tesla, mohon maaf atas kejadian demikian...
Salam,
hudoyo
Nah, sekarang, bagaimana dengan statement Dewan Moderator bahwa "MMD bukan Buddhisme"?saya pribadi, tesla, mohon maaf atas kejadian demikian...
Salam,
hudoyo
mengenai pernyataan tsb "MMD BUKAN BUDDHISME", sebenarnya yg benar dalam konfrensi adalah "MMD BUKAN MENCANGKUP BUDDHISME SAJA". namun isu terakhir pada waktu itu adalah adanya sekelompok member yg terganggu, maka option waktu itu (membuatkan board khusus dg nama MMD) kami coret, karena dinilai akan mengakibatkan member2 tadi semakin terganggu...
mengenai keputusan pemindahan thread berdasarkan anggapan bahwa "MMD BUKAN MENCANGKUP (AGAMA) BUDDHISME SAJA", sebenarnya memang tidak relevan. hal ini terjadi karena masalah komunikasi yg ada...
bow ^:)^
Untuk bahan renungan kita semua,
Keadaan kita sekarang ini sebenarnya hanya mengulang apa yang telah terjadi berabad-abad yang lalu, Mahayana menganggap lebih modern dari Theravada, disini terjadi distorsi seolah-olah bila seseorang mengikuti secara patuh petunjuk gurunya (Sang Buddha), dikatakan kuno, ortodox, mau menang sendiri, fanatik dll
Sebaliknya bila meragukan ajaran gurunya sendiri (Sang Buddha) dikatakan modern, jiwa besar, open minded dsbnya.
Sebenarnya setelah seorang pendiri suatu ajaran/agama telah meninggal apakah yang harus kita jadikan landasan? pendapat manakah yang dianggap sebagai otoritas tertinggi?
apakah pendapat berbagai komentator? atau kitab suci?
Ada kerangka berpikir yang aneh, seolah-olah bila pendapat Sang Buddha tidak bisa dibuktikan (karena kemampuan kita belum sampai disana) bahwa pernyataan kitab suci itu tidak benar dan kita mulai mendewa-dewakan orang yang meragukan hal tersebut dan menyorakinya sebagai orang yang logis dan benar.
sehingga orang yang mengikuti secara tulus kelihatan seperti orang dogmatis, dianggap sempit pikirannya.
Lantas bagaimana bila kita menemukan hal yang meragukan? kan Sang Buddha sudah katakan cocokkan dengan dhamma dan Vinaya. Dhamma dan Vinaya yang mana? Dhamma dan Vinaya menurut orang-orang tertentu, atau Dhamma dan Vinaya menurut Tipitaka?
Yang lebih aneh lagi kadang orang yang memakai sutta yang berkenaan dengan pembuktian ini untuk mengecek ulang, bila sesuai dengan Tipitaka (Dhamma dan Vinaya) dikatakan mencari pembenaran dengan mengutip kitab-kitab suci, padahal orang itu sendiri mengutip sutta mengenai pembuktian ini untuk mencari pembenaran bagi dirinya sendiri padahal berdasarkan logikanya sendiri (seolah-olah para bhikkhu yang menyusun Tipitaka adalah orang orang yang tidak mengerti Dhamma - vinaya).
Seolah olah orang yang mencocokkan dengan kitab suci adalah orang yang dicocok hidungnya atau orang-orang dogmatis. Oleh karena itu Sang Buddha sudah tepat meramalkan hal ini,
Staying at Savatthi. "Monks, there once was a time when the Dasarahas had a large drum called 'Summoner.' Whenever Summoner was split, the Dasarahas inserted another peg in it, until the time came when Summoner's original wooden body had disappeared and only a conglomeration of pegs remained. 1
"In the same way, in the course of the future there will be monks who won't listen when discourses that are words of the Tathagata — deep, deep in their meaning, transcendent, connected with emptiness — are being recited. They won't lend ear, won't set their hearts on knowing them, won't regard these teachings as worth grasping or mastering. But they will listen when discourses that are literary works — the works of poets, elegant in sound, elegant in rhetoric, the work of outsiders, words of disciples — are recited. They will lend ear and set their hearts on knowing them. They will regard these teachings as worth grasping & mastering.
"In this way the disappearance of the discourses that are words of the Tathagata — deep, deep in their meaning, transcendent, connected with emptiness — will come about.
"Thus you should train yourselves: 'We will listen when discourses that are words of the Tathagata — deep, deep in their meaning, transcendent, connected with emptiness — are being recited. We will lend ear, will set our hearts on knowing them, will regard these teachings as worth grasping & mastering.' That's how you should train yourselves."(Samyutta Nikaya XX.7 Ani Sutta)
Haruskah kita mengecek suatu kebenaran berlandaskan Dhamma - Vinaya (kitab suci Tipitaka) atau berlandaskan pendapat seseorang seperti Bhikkhu Buddhadasa atau Stephen Bachelor atau siapapun?
bagaimana bila pandangan orang tersebut berbeda dengan Dhamma-Vinaya, yang manakah yang perlu kita ikuti? Apakah orang-orang itu lebih hebat daripada Bhikkhu-bhikkhu yang lampau?
perhatikan sutta berikut (saya kopi paste dari postingan teman-teman sendiri)
4.8. ‘Seandainya seorang bhikkhu mengatakan: “Teman-teman, aku mendengar dan menerima ini dari mulut Sang Bhagava sendiri: inilah Dhamma, inilah disiplin, inilah Ajaran Sang Guru”, maka, para bhikkhu, kalian tidak boleh menerima atau menolak kata-katanya. Kemudian, tanpa menerima atau menolak, kata-kata dan ungkapannya harus dengan teliti dicatat dan dibandingkan dengan Sutta-sutta dan dipelajari di bawah cahaya disiplin. Jika kata-katanya, saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti tidak selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini bukan kata-kata Sang Buddha, hal ini telah keliru dipahami oleh bhikkhu ini”, dan kata-katanya itu harus ditolak. Tetapi jika saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini adalah kata-kata Sang Buddha, hal ini telah dengan benar dipahami oleh bhikkhu ini.”
coba anda baca dengan jelas jika pendapat seorang bhikkhu mengatakan sesuatu, apakah Sang Buddha mengatakan cocokkan dengan Dhamma-vinaya atau cocokkan dengan logika bhikkhu terkenal atau logika anda?
mari kita renungkan terima kasih
Sukhi Hotu.
fabian
'ATTA' BUKAN HANYA SEKADAR "PANDANGAN SALAH", MELAINKAN SUATU KESADARAN YANG SANGAT DALAM DI DALAM BATIN PUTHUJJANA, yang berasal jauh di bawah sadar (anusaya). ... Oleh karena itu, sangat sukar menghancurkan/melenyapkan 'atta' itu.
Inilah salah satu kesalahan terbesar para bhikkhu penghafal ajaran Sang Guru (tipitaka-dhara) yang sudah berlarut-larut selama 2000 tahun, sehingga umat Buddha mempunyai kesan bahwa 'atta' HANYA sekadar "pandangan salah" (miccha-ditthi). ... Contohnya: Rekan Fabian, praktisi vipassana Mahasi Sayadaw yang sudah sangat senior. ... Kesalahpahaman ini begitu mendalam sehingga ia tidak bisa melihat hakikat akunya sendiri.
Kesalahan para bhikkhu Tipitaka-dhara itu telah diluruskan kembali oleh pencerahan J. Krishnamurti pada abad ke-20 M.
ya saya menyadarinya pak itu lah yang namanya manusia hidup pak, sumber penderitaan itu dari diri sendiri tapi ada faktor external juga pak jangan lupakan itu, ketika ber vipassana dalam kesehari2an apakah yang di dapat dalam melihat apa adanya? Apakah ada perubahan yang besar/perbedaan orang yang bervipassana dengan yang tidak?
Kalau Anda mau menjalankan vipassana, jangan pikirkan pertanyaan-pertanyaan itu ... alih-alih sadari saya batin Anda, setiap kali pikiran dan si aku muncul, dari saat ke saat. Itu saja cukup ... Kalau Anda berpikir-pikir, berarti Anda tidak ber-vipassana. .. Vipassana Anda macet.
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?
Ryu,
Kan sudah berkali-kali saya katakan, begitu muncul pikiran maka si aku muncul juga.
Nah, ketika saya membaca moderator DC mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... berarti ada pikiran kan ... jadi ada aku ... yang bisa marah, bisa menulis, menjawab dsb.
Tapi, ketika kesadaran terhadap gerak-gerik pikiran ini muncul ... maka pikiran diam, si aku juga diam ... tidak ada marah lagi, malah tidak ingat apa itu MMD ...
Jadi, tergantung: ada pikiran nggak ...
Rekan Hok Ben,
Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Tetapi saya pun harus memikirkan image MMD ... Menurut Anda, bagaimana image MMD kalau gurunya saja berdiam diri saja mendengar orang mengklaim "MMD bukan Buddhisme". ... Kalau Anda jadi saya, apa yang Anda lakukan?
Sama dengan Ryu, Anda berpikir simplistik. ... Kalau seandainya Anda dicap "bajingan", apa Anda tidak bergeming? ...
Di pihak lain, apakah Anda pernah bicara dengan orang-orang yang mendiskreditkan saya seperti Anda bicara kepada saya sekarang?...
Melihatkah Anda, bahwa Anda sebetulnya tidak netral, tetapi berpihak? ...
Bisa dipahami kok, Anda gak pernah berada pada posisi seperti saya.
Enak aja ... mengangkat diri sendiri sebagai "penguji" ...
Saya gak pernah melihat apa pun yang ada di depan saya sebagai ini-itu ... semuanya saya lewati dengan santai ...
Saya tidak pernah mempertimbangkan matang-matang reaksi batin saya ... semuanya berjalan spontan ... kalau saya harus mempertimbangkan ini-itu, alangkah beratnya hidup di dunia ... dan saya menjadi orang munafik dan artifisial, tidak otentik ... itu yang saya jauhi. ... Pahamkah Anda?
Terkadang sebuah Kebenaran juga perlu di perjuangkan dengan cara yang benar pula. _/\_
sedemikian banyaknya yg mempertanyakan dan menasehati melihat sikap pak hudoyo yg "pahit" dan "mau menang sendiri" :)
saya juga tidak bisa membaca batin dan tidak mengenal pak hudoyo, tapi saya mengajak anda analisa intelektual aja, kosongkan prasangka dan jugment anda. pikir baik2: pak hudoyo sudah berusia lanjut, sudah pernah menempuh kebhikkhuan, bergelut dengan meditasi puluhan tahun. singkatnya beliau sudah nothing to lose. mengejar duit kayaknya gak. mengejar pangkat, wong gak ada jabatan. mengejar pengikut, kok beliau malah gak jaga image dan main ngomong blak2an? kira2 tahukah orang yg sebegitu sepuh mengenai konsekuensi ngomong kasar dan blak2an bakal mengundang benci dan kritik? jelas tahu. tahukah beliau ngomong seperti itu memperjelek imagenya di mata orang2 biasa? jelas tahu.
apakah mungkin pak hudoyo punya misi dan tujuan tersendiri dengan ngomong "pahit" dan "mau menang sendiri" seperti itu? kenapa pak hudoyo gak lapisin kata2nya dengan gula dan madu aja? pasti banyak yg senang dan pengikutnya banyak...
pikirkan baik2...
setelah anda punya dugaan yg berlawanan dengan prasangka awal anda, coba baca ulang posting2 pak hudoyo seperti mmd, abhidhamma, sutta, dll dari awal sekali lagi...
apakah ada perubahan makna? apa benar pak hudoyo sering marah2 dan gebukin orang (dengan kata2 tentunya) gak karuan? :)
caveat emptor: apapun analisa anda, hanya pak hudoyo yg tahu isi batinnya sendiri...
mungkin saja anda semua benar dan persepsi saya bisa saja salah, tapi saya udah pernah mencoba melihat pak hudoyo dari 2 persepsi yg berlawanan, jadi saya tahu persis apa yg dirasakan kedua pihak... sejauh ini persepsi yg baik yg memenangkan intelek saya karena jauh lebih masuk akal.
jadi ingat kata2 seseorang yg kurang lebih seperti ini: (apabila anda ingin memperoleh manfaat dari seseorang dalam hal spiritual), mari kita duduk bercakap2 seperti 2 orang sahabat lama yg sedang membicarakan sesuatu yg penting...
dengan prasangka negatif, tak ada percakapan yg bisa memberi hasil...
mari kita coba experimen persepsi ini, cobalah liat pak hudoyo seperti seorang sahabat lama yg sedang membicarakan hal yg penting...
Tolong diperhatikan, saya TIDAK mengatakan bahwa sutta-sutta yang lain itu TIDAK PERLU UNTUK SEMUA ORANG. ... Yang saya katakan, sutta-sutta yang lain itu TIDAK PERLU UNTUK PRAKTISI MMD. ...
'Dhamma-Vinaya" atau "Satthusasanam" (Ajaran Sang Guru) tersimpan di dalam Tipitaka, tapi harus pandai-pandai menapis (screen) Tipitaka itu, mana yang benar-benar 'satthusasanam' mana yang bukan. ... Alat penapisnya: Kalama-sutta.
IMO, jika MMD = lampu ruangan, bukan lampu senter, tetap ada yg namanya konsentrasi itu.Quote
konsentrasi bisa juga didapat dengan cara kita sadar ketika pikiran berkelana, lama kelamaan pikiran akan berhenti sendiri ...
Artinya disana ada konsentrasi bukan? Tapi menurut MMD tidak ada konsentrasi sama sekali(CMIIW)? ini gimana?
saya kira, forum buddhis di DC ini adalah salah satu forum BUDDHIS yang boleh saya katakan yang "TERBAIK" diantara forum forum buddhis yang ada di dunia maya (mungkin bukan hanya terbatas di forum buddhis berbahasa indonesia, tetapi juga termasuk forum buddhis berbahasa lain).Saya setuju dengan pernyataan bahwa DC termaksuk kategori yang terbaik tapi menurut saya secara pribadi bahwa kesalahan dari forum ini adalah "sistem pemerintahannya" yang patut "dipertanyakan",sedari saya renungkan sendiri bahwa memang didunia ini tidak ada 1 manusia pun bisa luput dari kesalahan(kecuali arahat,dll) tapi yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana kesalahan yang dibuat dan sejauh mana dia dapat mengakui kesalahannya dan merubahnya ke arah yang lebih tepat(tidak digunakan kata "benar" karena bisa didalihkan oleh segelintir orang bahwa pandangan yang benar menurut aye belum tentu benar menurut yang lainnya):)
Dari "DISKUSI-DISKUSI PANAS" yang terjadi, saya kira tidak ada yang absolut "BENAR" atau "SALAH", juga tidak ada yang merasa "MENANG" atau "KALAH".Justru pernyataan ini mesti direnungkan lebih dalam lagi...
Bagi saya sebagai salah satu member dan pengunjung setia forum-forum buddhis, DC memberikan satu pengalaman yang paling baik (menurut saya sampai saat ini). Banyak informasi yang bisa didapatkan. BAnyak member member yang saya rasa memiliki kualifikasi penguasaan teori/konsep dan pengalaman praktek yang baik.Ya,andai informasi itu tidak dicela melalui penyerangan pribadi,diskusi tidak sehat dan ngejoke dimana2..._/\_
Hal ini tentunya memberikan manfaat yang sangat luas kepada semua pengunjung DC. Saya kira masing-masing member melihat berbagai pandangan sebagai suatu khasanah yang luas, Kalau cocok dengan seseorang, boleh diikuti. Tidak cocok dengan suatu pandangan, hendaknya di-kritisi dengan cara yang sopan dan santun.Saya kurang sependapat dengan pernyataan diatas yang saya boldkan,bagi saya "isi"nya haruslah berisi argumen yang jelas dan kokoh,kalau hanya dikritisi dengan "sopan dan santun" tapi isinya malahan hanya berisi penyerangan pribadi,ngejoke,dan lempar batu sembunyi tangan ,benar tidak menurut anda sendiri?
Saya kira, polemik yang PANAS yang terjadi dalam beberapa hari ini, telah bisa diselesaikan dengan "cukup" memuaskan.Masih harus menunggu,still wait...Still wait...
Dengan kepala dingin, semua pihak berhasil menahan diri.Harus direnungkan lagi...Kepala dingin?Sudah ada toh yang bilang pak hudoyo ini dan itu(Marah2,bla2,saya rasa anda baca dari awal bukan dan tahu juga?)
Dan hasilnya adalah forum DC ini diharapkan semakin menemukan format dan bentuk yang lebih sempurna dari masa ke masa. Diharapkan juga forum DC ini bisa mempertahankan member member yang berkualitas sembari juga "menjaring" calon calon member yang berkualitas di masa mendatang supaya forum DC ini tetap bisa menjadi acuan dalam diskusi dan informasi tentang DHAMMA.Semogalah(walau sekedar pengharapan yang tak berati...)
Quote'ATTA' BUKAN HANYA SEKADAR "PANDANGAN SALAH", MELAINKAN SUATU KESADARAN YANG SANGAT DALAM DI DALAM BATIN PUTHUJJANA, yang berasal jauh di bawah sadar (anusaya). ... Oleh karena itu, sangat sukar menghancurkan/melenyapkan 'atta' itu.
Inilah salah satu kesalahan terbesar para bhikkhu penghafal ajaran Sang Guru (tipitaka-dhara) yang sudah berlarut-larut selama 2000 tahun, sehingga umat Buddha mempunyai kesan bahwa 'atta' HANYA sekadar "pandangan salah" (miccha-ditthi). ... Contohnya: Rekan Fabian, praktisi vipassana Mahasi Sayadaw yang sudah sangat senior. ... Kesalahpahaman ini begitu mendalam sehingga ia tidak bisa melihat hakikat akunya sendiri.
Kesalahan para bhikkhu Tipitaka-dhara itu telah diluruskan kembali oleh pencerahan J. Krishnamurti pada abad ke-20 M.
ahh... terima kasih pak Hudoyo... saya sudah tercerahkan... jujur saja, selama meditasi sekian lama dengan mengikuti metode Mahasi Sayadaw saya memang tak pernah melihat aku, saya kira tak ada lagi yang perlu saya komentari disini... cukup sampai disini. Saya harus membersihkan batin yang sudah tercerahkan ini...
terima kasih,
sukhi hotu
fabian
ya saya menyadarinya pak itu lah yang namanya manusia hidup pak, sumber penderitaan itu dari diri sendiri tapi ada faktor external juga pak jangan lupakan itu, ketika ber vipassana dalam kesehari2an apakah yang di dapat dalam melihat apa adanya? Apakah ada perubahan yang besar/perbedaan orang yang bervipassana dengan yang tidak?
Kalau Anda mau menjalankan vipassana, jangan pikirkan pertanyaan-pertanyaan itu ... alih-alih sadari saya batin Anda, setiap kali pikiran dan si aku muncul, dari saat ke saat. Itu saja cukup ... Kalau Anda berpikir-pikir, berarti Anda tidak ber-vipassana. .. Vipassana Anda macet.
Justru disini bedanya, MMD tidak mempunyai barometer tertentu yg dapat dijadikan acuan suatu keberhasilan meditasi, kecuali hanya 'sadar' dan itupun 'hanya dalam sesi meditasi', ketika keluar sesi meditasi, sikap batin dan tingkah laku meditator MMD kembali seperti biasa.
Sedangkan vipassana tradisionil menekankan pada 'pengikisan avijja'. HAsil yg didapat selama sesi meditasi tidak akan hilang setelah sesi berakhir. Kekotoran batin yg berhasil dikikis selama sesi meditasi -meskipun sedikit- akan tetap begitu adanya biarpun sesi meditasi berakhir, sehingga seorang meditator vipassana dapat dilihat kemajuannya dari tingkah lakunya yg semakin tenang, terkontrol dan kebijaksanaan yg bertambah.
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?
Ryu,
Kan sudah berkali-kali saya katakan, begitu muncul pikiran maka si aku muncul juga.
Nah, ketika saya membaca moderator DC mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... berarti ada pikiran kan ... jadi ada aku ... yang bisa marah, bisa menulis, menjawab dsb.
Tapi, ketika kesadaran terhadap gerak-gerik pikiran ini muncul ... maka pikiran diam, si aku juga diam ... tidak ada marah lagi, malah tidak ingat apa itu MMD ...
Jadi, tergantung: ada pikiran nggak ...
Inilah bedanya Pak, seorang mentor vipassana yg berhasil seharusnya EGO / AKU nya sudah terkikis dan akan kelihatan jelas berbeda sikapnya dibanding orang2 kebanyakan. Bukannya malah tambah parah sikapnya dibanding orang yg tidak bervipassana.
Rekan Hok Ben,
Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Tetapi saya pun harus memikirkan image MMD ... Menurut Anda, bagaimana image MMD kalau gurunya saja berdiam diri saja mendengar orang mengklaim "MMD bukan Buddhisme". ... Kalau Anda jadi saya, apa yang Anda lakukan?
Pak Hudoyo,
Jika AKU / EGO Bapak bergolak hanya karena MMD disentil diforum ini, berarti EGO / AKU Bapak tiada bedanya dengan kita-kita yg tidak menjalankan MMD.
Jadi, apa gunanya MMD selama bertahun2 itu Pak?
Seharusnya dalam vipassana yg benar, dukkha (kemarahan, kemelekatan) sudah terkikis secara permanen
::
Rekan Hok Ben,
Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Tetapi saya pun harus memikirkan image MMD ... Menurut Anda, bagaimana image MMD kalau gurunya saja berdiam diri saja mendengar orang mengklaim "MMD bukan Buddhisme". ... Kalau Anda jadi saya, apa yang Anda lakukan?
Pak Hudoyo,
Jika AKU / EGO Bapak bergolak hanya karena MMD disentil diforum ini, berarti EGO / AKU Bapak tiada bedanya dengan kita-kita yg tidak menjalankan MMD.
Jadi, apa gunanya MMD selama bertahun2 itu Pak?
Seharusnya dalam vipassana yg benar, dukkha (kemarahan, kemelekatan) sudah terkikis secara permanen
Reputasi saya turun lagi satu angka.Sama dong...Jangankan berdebat,belum berdebat pun reputasi saya sudah turun 1...
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya. :))
Sama dengan Ryu, Anda berpikir simplistik. ... Kalau seandainya Anda dicap "bajingan", apa Anda tidak bergeming? ...~ Ketika disentil, kita tidak bergeming, artinya meditasi kita menunjukkan kemajuan (hasil).
~ Kalau kita masih bergeming, artinya meditasi yg telah kita praktikkan sekian tahun: gagal atau salah
Di pihak lain, apakah Anda pernah bicara dengan orang-orang yang mendiskreditkan saya seperti Anda bicara kepada saya sekarang?...
Melihatkah Anda, bahwa Anda sebetulnya tidak netral, tetapi berpihak? ...
Bisa dipahami kok, Anda gak pernah berada pada posisi seperti saya.
Dalam penilaian saya pribadi, ini namanya kemelekatan yg sangat kuat terhadap MMD.
Enak aja ... mengangkat diri sendiri sebagai "penguji" ...
Saya gak pernah melihat apa pun yang ada di depan saya sebagai ini-itu ... semuanya saya lewati dengan santai ...
Sy melihat kontroversi antara 'pernyataan' Bapak diatas dan 'kenyataan' yg terjadi
Quote from: hudoyoSaya tidak pernah mempertimbangkan matang-matang reaksi batin saya ... semuanya berjalan spontan ... kalau saya harus mempertimbangkan ini-itu, alangkah beratnya hidup di dunia ... dan saya menjadi orang munafik dan artifisial, tidak otentik ... itu yang saya jauhi. ... Pahamkah Anda?
Saya berbeda pendapat soal ini. Pemikiran diatas tsb menurut sy adalah 'pandangan salah'
Terkadang sebuah Kebenaran juga perlu di perjuangkan dengan cara yang benar pula. _/\_
Setuju Bro Felix:
~ Niat baik
~ Dilakukan dengan cara yang benar
~ Apapun hasilnya akan disikapi dengan bijaksana
Ketiga reaksi batin ini (Sebelum, saat dan sesudah) disebut: Satisampajanna
Betul, jadi pengen tau batasan Munafik itu kek gimana? Apa para pemuka agama mereka semua munafik?
Rekan Morpheus yg humble,
Dalam Buddhisme kita diajarkan untuk tidak berprasangka negatif, juga tidak berprasangka positif. Kita diajar untuk melihat secara realistis.
Pihak A dan B masing2 saling berdiskusi mengemukakan dan mempertahankan pendapat masing2.
Jadi, saya pikir, tidak ada gunanya kita mengimbau si A untuk tidak mendebat si B, atau si B agar jangan mendebat si A. Tindakan ini tidak fair. Dalam diskusi segala sleg pendapat adalah hal yg wajar. Jikalau ada yg bertindak kasar, publik akan bisa menilai secara objective.
Dan juga 'umur' dan 'pengalaman' bermeditasi juga tidak menentukan suatu 'kematangan spiritual'.
Lima pertapa, Moggalana, Bimbisara, dan banyak yang lainnya, umurnya jauh lebih tua dari Sang Gotama. Juga, banyak murid-murid Mahasi Sayadaw, Goenka yg umurnya leih tua dari Gurunya.
Tolong diperhatikan, saya TIDAK mengatakan bahwa sutta-sutta yang lain itu TIDAK PERLU UNTUK SEMUA ORANG. ... Yang saya katakan, sutta-sutta yang lain itu TIDAK PERLU UNTUK PRAKTISI MMD. ...
Tapi Bapak Hudoyo telah mengatakan:
"SAYA MERAGUKAN JALAN MULIA BERUAS DELAPAN BERASAL DARI MULUT SANG BUDDHA LANGSUNG"
-----
Jika Bapak berpendapat Bahiya dan Malunkya cocok bagi Bapak dan ajaran2 Buddha yg lain mungkin saja cocok untuk orang2 lain, apa perlunya Bapak mengeluarkan pernyataan yg diatas itu?
saya kira, forum buddhis di DC ini adalah salah satu forum BUDDHIS yang boleh saya katakan yang "TERBAIK" diantara forum forum buddhis yang ada di dunia maya (mungkin bukan hanya terbatas di forum buddhis berbahasa indonesia, tetapi juga termasuk forum buddhis berbahasa lain).
Dari "DISKUSI-DISKUSI PANAS" yang terjadi, saya kira tidak ada yang absolut "BENAR" atau "SALAH", juga tidak ada yang merasa "MENANG" atau "KALAH". Bagi saya sebagai salah satu member dan pengunjung setia forum-forum buddhis, DC memberikan satu pengalaman yang paling baik (menurut saya sampai saat ini). Banyak informasi yang bisa didapatkan. BAnyak member member yang saya rasa memiliki kualifikasi penguasaan teori/konsep dan pengalaman praktek yang baik.
Hal ini tentunya memberikan manfaat yang sangat luas kepada semua pengunjung DC. Saya kira masing-masing member melihat berbagai pandangan sebagai suatu khasanah yang luas, Kalau cocok dengan seseorang, boleh diikuti. Tidak cocok dengan suatu pandangan, hendaknya di-kritisi dengan cara yang sopan dan santun.
Saya kira, polemik yang PANAS yang terjadi dalam beberapa hari ini, telah bisa diselesaikan dengan "cukup" memuaskan. Dengan kepala dingin, semua pihak berhasil menahan diri. Dan hasilnya adalah forum DC ini diharapkan semakin menemukan format dan bentuk yang lebih sempurna dari masa ke masa. Diharapkan juga forum DC ini bisa mempertahankan member member yang berkualitas sembari juga "menjaring" calon calon member yang berkualitas di masa mendatang supaya forum DC ini tetap bisa menjadi acuan dalam diskusi dan informasi tentang DHAMMA.
BRAVO Dhammacitta dan thanks to all members.
IMO, jika MMD = lampu ruangan, bukan lampu senter, tetap ada yg namanya konsentrasi itu.Quote
konsentrasi bisa juga didapat dengan cara kita sadar ketika pikiran berkelana, lama kelamaan pikiran akan berhenti sendiri ...
Artinya disana ada konsentrasi bukan? Tapi menurut MMD tidak ada konsentrasi sama sekali(CMIIW)? ini gimana?
tetap tahu apakah ada lalat/nyamuk yg terbang, ketika cecak sdg berjalan dan tirai jendela bergoyang.
loh... efeknya berbeda... ada orang yang sadar kalo pikirannya berkelana...
dan ada orang yang tidak sadar ketika pikirannya berkelana
Tidak ada kesadaran ketika pikiran berkelana
Pikiran berkelana adalah pikiran berkelana
Kesadaran adalah kesadaran
Ketika kesadaran hadir, pikiran berkelana sirna
orang yang bisa mengamati/mengetahui ketika pikirannya berkelana... lama -kelamaan pikirannya juga akan berhenti berkelana... dan muncul konsentrasi
sedangkan orang yang tidak mengetahui kalo pikirannya berkelana... sampai kapanpun pikirannya tidak akan berhenti bergerak...
Anda hanya bisa menyadari "pikiranku berkelana" setelah 'pikiran berkelana' itu usai.
::
Top 10 Topics (by Replies)
Junk Mania 3113
Joke campuran 1207
Aliran Maitreya 946
MMD [pool] 806
SINGLE BUDDHIS 752
Abhidhamma & vipassana 696
MMD (Meditasi Mengenal Diri) 679
Ngapain Jadi Buddhist? Q & A untuk Pemula 615
Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD 598
Pacar Beda Agama 563
very2 hot topic.... :))
dalam 2 hari masuk top ten DC, mesti masukin rekor nih...!!1 =D> =D> =D>
hmmmmm :) jadi kalau marah tidak perlu dikendalikan pak, harus blak2an apa adanya :) ibaratnya seorang guru mengajarkan kamu jangan marah trus dianya sendiri itu tukang marah itu kali yak namanya munafik, kalau guru mengajarkan kamu kalau marah keluarkan kemarahanmu jangan munafik blak2an, trus sang guru melakukannya biar disebut konsisten ngajarnya gitu pak?Betul, jadi pengen tau batasan Munafik itu kek gimana? Apa para pemuka agama mereka semua munafik?
Ini menanggapi posting mana ya?
Munafik itu kalau di mulut bermanis lidah, tapi di hati berkobar kebencian.
Kalau mulut dan hati sama, itu namanya lugas, blak-blakan.
kalau sang buddha sih yang gue tahu mengajarkan
1. Kurangi kejahatan
2. Perbanyak kebajikan
3. Sucikan pikiran.
hayo dong ikuti semangat ini!
kalau sang buddha sih yang gue tahu mengajarkan
1. Kurangi kejahatan
2. Perbanyak kebajikan
3. Sucikan pikiran.
hayo dong ikuti semangat ini!
kalau sang buddha sih yang gue tahu mengajarkan
1. Kurangi kejahatan
2. Perbanyak kebajikan
3. Sucikan pikiran.
hayo dong ikuti semangat ini!
Mulai dengan diri sendiri, bukan: diri saya, diri Anda ...
hmmmmm :) jadi kalau marah tidak perlu dikendalikan pak, harus blak2an apa adanya :)Betul, jadi pengen tau batasan Munafik itu kek gimana? Apa para pemuka agama mereka semua munafik?
Ini menanggapi posting mana ya?
Munafik itu kalau di mulut bermanis lidah, tapi di hati berkobar kebencian.
Kalau mulut dan hati sama, itu namanya lugas, blak-blakan.
ibaratnya seorang guru mengajarkan kamu jangan marah trus dianya sendiri itu tukang marah itu kali yak namanya munafik,
kalau guru mengajarkan kamu kalau marah keluarkan kemarahanmu jangan munafik blak2an, trus sang guru melakukannya biar disebut konsisten ngajarnya gitu pak?
kalau sang buddha sih yang gue tahu mengajarkan
1. Kurangi kejahatan
2. Perbanyak kebajikan
3. Sucikan pikiran.
hayo dong ikuti semangat ini!
ini lagi bahas trik trik mensucikan pikiran...
sippp,,, sudah ada solusi yg bagus
apa boleh ada dikit permintaan dari saya....
(mengingat peminat/posting MMD sangat banyak)
Utk Thread MMD Hudoyo > Buddhism Modern...
utk page #1....
apakah dpt dilakukan beberapa hal sbb:
Siapakah Bp Hudoyo...
apakah dia beragama Buddhist
apakah dgn begitu menghargain/mentaati/menjalankan ajaran Buddha
Dgn begitu mengakui kebenaran 4M, R8 dll
Perkenalan apa itu MMD? apa bedanya dgn meditasi lain (sekilas tanpa menyinggung yg lain)... dan kenapa diberi nama MMD? Apakah memang beda atau labelnya yg beda saja?
Pandangan Bp Hudoyo tentang Meditasi...
Bagaimana agama lain dpt bermanfaat dari MMD (tanpa merubah agama mereka)...
yg lain2...
Karna Bp Hudoyo juga berkeinginan posting di tempat lain2....
bagaimana masukkan/pandangan Bp Hudoyo tidak "menyinggung" penghuni thread lain... (atau malah kebakaran jenggot..... tapi gw yakin umumny mereka ngak punya jenggot lho)...
semua bantu pikir......
bagaiman hubungan org2 yg menggunakan forum ini lebih baik lagi! terutama yg udah mencurahkan waktu/pengetahuan utk meramaikan/mensukseskan forum ini.
thanks
jadi ketika ada kesadaran pikiran berkelana tidak ada :)
jika dilihat instruksi Buddha kepada Bahiya... untuk selalu ada dalam kesadaran...
maka orang yang mempraktekan instruksi ini... setelah sempurna menguasai maka pikiran berkelana akan berhenti, kilesa akan hilang , sila akan menjadi murni...
begitu ?
_/\_
ini ajakan untuk semua kok termasuk gue, bukan berlaku utk bang hudoyo aja. ini semua yang harus kira lakukan kan?kalau sang buddha sih yang gue tahu mengajarkan
1. Kurangi kejahatan
2. Perbanyak kebajikan
3. Sucikan pikiran.
hayo dong ikuti semangat ini!
Mulai dengan diri sendiri, bukan: diri saya, diri Anda ...
YA
---
Jika sudah bisa mengikuti instruksi Sang Buddha, yakni: sudah bisa SATI terus menerus, maka anda sudah arahat. Bukan begitu? :)
Kalau Anda marah lalu berusaha mengendalikan marah, maka Anda akan mengalami konflik batin dan/atau menjadi munafik.
YA
---
Jika sudah bisa mengikuti instruksi Sang Buddha, yakni: sudah bisa SATI terus menerus, maka anda sudah arahat. Bukan begitu? :)
Seorang puthujjana akan mengalami saat-saat sadar dan tidak sadar. ... Soalnya mana yang lebih dominan.
Kalau Anda marah lalu berusaha mengendalikan marah, maka Anda akan mengalami konflik batin dan/atau menjadi munafik.
Pemikiran Pak Hud:
"Ketika kita marah lalu kita mengendalikan diri kita = ini adalah munafik"
:)) .....luar biasa pak.....
----
Bagaimana dengan kata-kata Sang Buddha ini Pak:
~ Orang bijaksana senantiasa berusaha mengendalikan pikirannya
::
Pihak A dan B masing2 saling berdiskusi mengemukakan dan mempertahankan pendapat masing2.kayaknya anda salah menangkap maksud saya, bang willi.
Jadi, saya pikir, tidak ada gunanya kita mengimbau si A untuk tidak mendebat si B, atau si B agar jangan mendebat si A. Tindakan ini tidak fair. Dalam diskusi segala sleg pendapat adalah hal yg wajar. Jikalau ada yg bertindak kasar, publik akan bisa menilai secara objective.
Dan juga 'umur' dan 'pengalaman' bermeditasi juga tidak menentukan suatu 'kematangan spiritual'.sekali lagi saya tidak bermaksud untuk menyarankan anda manggut2 kepada pak hudoyo karena dia udah sepuh...
Dengan menerapkan logika matematis versi Bro Willibordus
Jika Hudoyo tidak mengendalikan pikiran = Hudoyo tidak munafik
Maka Orang Bijaksana yang mengendalikan pikiran = Orang-orang munafik
misalnya reaksi yang jujur itu seperti apa? Disadari tanpa di kendalikan bisa lepas kendali lho? Kalo kata sang buddha sucikan hati dan pikiran khan?Dengan menerapkan logika matematis versi Bro Willibordus
Jika Hudoyo tidak mengendalikan pikiran = Hudoyo tidak munafik
Maka Orang Bijaksana yang mengendalikan pikiran = Orang-orang munafik
Menurut saya anda salah...Pikiran bukan untuk dikendalikan, tetapi untuk disadari..Bagaikan anak kecil yang sedang berulah, ketika kita memperhatikan, anak kecil tersebut akan terasa jengah..Tetapi jika anak kecil berusaha dikekang dengan tali, maka anak kecil tersebut akan semakin memberontak...
Menurut saya, orang bijaksana mengendalikan pikiran tidak dengan cara DIKENDALIKAN , tetapi dengan disadari, maka akan timbul reaksi yang jujur tanpa didorong oleh sesuatu...
kayaknya anda salah menangkap maksud saya, bang willi.
saya gak meminta anda menjadi karung pasir buat digebukin sama pak hudoyo tanpa membalas :)
yg saya minta agar anda mencoba menchallange, mempertanyakan dan meragukan persepsi anda sendiri. kadang2 disaat persepsi kita terpaku pada satu sudut pandang (istilah kerennya paradigma), ada sesuatu yg tidak bisa kita lihat. saya mengajak anda untuk melepas kacamata anda dan mencoba kacamata saya. tentu saja jauh lebih objektif untuk tidak memakai kacamata sama sekali, tapi sepertinya susah dilakukan oleh kita yg puttujana ini... setelah anda mencoba kedua kacamata tersebut, selanjutnya terserah anda...
saya hanya memberikan saran, karena sesuatu dilihat dari kacamata saya tampak 180 derajad berbeda dari apa yg anda lihat...
sekali lagi saya tidak bermaksud untuk menyarankan anda manggut2 kepada pak hudoyo karena dia udah sepuh...
yg saya sarankan agar anda mencoba paradigma pak hudoyo sebagai seorang sahabat yg sedang mendiskusikan sesuatu yg penting dan membaca ulang posting2nya...
Menurut saya anda salah...Pikiran bukan untuk dikendalikan, tetapi untuk disadari..Bagaikan anak kecil yang sedang berulah, ketika kita memperhatikan, anak kecil tersebut akan terasa jengah..Tetapi jika anak kecil berusaha dikekang dengan tali, maka anak kecil tersebut akan semakin memberontak...
Menurut saya, orang bijaksana mengendalikan pikiran tidak dengan cara DIKENDALIKAN , tetapi dengan disadari, maka akan timbul reaksi yang jujur tanpa didorong oleh sesuatu...
contoh reaksi jujur, ketika saya menyadari bentuk emosi yg paling mudah "terasa", yaitu marah...Ketika saya berusaha untuk "tidak marah", maka pada saat itu juga saya sedang bergelut dengan pikiran saya sendiri, bahkan terkadang malah semakin marah.Terkadang, ketika saya hanya menyadari, marah tersebut malah mereda..
Kira2 begitu pengetahuan saya...Mungkin senior2 lain bisa bantu koreksi...
harusnya jika disadari lenyap jugaQuotecontoh reaksi jujur, ketika saya menyadari bentuk emosi yg paling mudah "terasa", yaitu marah...Ketika saya berusaha untuk "tidak marah", maka pada saat itu juga saya sedang bergelut dengan pikiran saya sendiri, bahkan terkadang malah semakin marah.Terkadang, ketika saya hanya menyadari, marah tersebut malah mereda..
Kira2 begitu pengetahuan saya...Mungkin senior2 lain bisa bantu koreksi...
:outoftopic:
reaksi marah disadari mereda/lenyap, klo reaksi nyaman gmn??
Quotecontoh reaksi jujur, ketika saya menyadari bentuk emosi yg paling mudah "terasa", yaitu marah...Ketika saya berusaha untuk "tidak marah", maka pada saat itu juga saya sedang bergelut dengan pikiran saya sendiri, bahkan terkadang malah semakin marah.Terkadang, ketika saya hanya menyadari, marah tersebut malah mereda..
Kira2 begitu pengetahuan saya...Mungkin senior2 lain bisa bantu koreksi...
:outoftopic:
reaksi marah disadari mereda/lenyap, klo reaksi nyaman gmn??
Sy waktu itu sebenarnya sudah heran, karena Pak Hud yg dalam berdiskusi selalu menyebut2 'padamnya AKU' tapi bertindak sebaliknya (mau perang debat dgn kalimat2 yg cukup pedas).yg saya lihat adalah perbedaan standard.
Saya berterimakasih kepada Bro Morph yg mau mengingatkan saya dan secara tidak langsung juga memberikan kondisi yg pas bagi saya untuk menjelaskan kenapa saya kelihatannya cukup keukeuh berdebat dengan Pak Hud.bang willi, saya sarankan teruslah berdebat dengan pak hudoyo. challange dan kritisi semua ide2nya dengan teliti. hanya saja, lakukan semuanya dengan sikap mental yg lebih positif dan fokus ke topiknya saja tanpa ada pribadi yg tersinggung. biarkan penonton seperti saya menikmati dari sisi ring sambil makan popcorn. kriuk!
contoh reaksi jujur, ketika saya menyadari bentuk emosi yg paling mudah "terasa", yaitu marah...Ketika saya berusaha untuk "tidak marah", maka pada saat itu juga saya sedang bergelut dengan pikiran saya sendiri, bahkan terkadang malah semakin marah.Terkadang, ketika saya hanya menyadari, marah tersebut malah mereda..pengalaman anda persis seperti pengalaman saya...
Kira2 begitu pengetahuan saya...Mungkin senior2 lain bisa bantu koreksi...
pengalaman ngobrol, pengalaman meditasi langsung dan pengalaman baca beda morph. ^-^contoh reaksi jujur, ketika saya menyadari bentuk emosi yg paling mudah "terasa", yaitu marah...Ketika saya berusaha untuk "tidak marah", maka pada saat itu juga saya sedang bergelut dengan pikiran saya sendiri, bahkan terkadang malah semakin marah.Terkadang, ketika saya hanya menyadari, marah tersebut malah mereda..pengalaman anda persis seperti pengalaman saya...
Kira2 begitu pengetahuan saya...Mungkin senior2 lain bisa bantu koreksi...
dan saya udah mencocokkan hal ini dengan meditator lainnya, semuanya sama.
yg berbeda biasanya adalah pendapat orang yg hanya membaca buku tapi gak bermeditasi.
ini bukan nyindir lho, emang kenyataan. entah lagi ya kalo anda menemukan yg berbeda.
itu hasil pengalaman pribadi saya ngobrol dengan teman2 yg bermeditasi dengan yg membaca buku doang.
pengalaman ngobrol, pengalaman meditasi langsung dan pengalaman baca beda morph. ^-^jangan ngomong satu baris gitu doang dong...
hmm penyerangan pribadi toh kadang dibutuhkan kan, membuktikan kata2 dengan tindakan, ibaratnya jangan teori doang prakteknya juga tunjukan :)Sy waktu itu sebenarnya sudah heran, karena Pak Hud yg dalam berdiskusi selalu menyebut2 'padamnya AKU' tapi bertindak sebaliknya (mau perang debat dgn kalimat2 yg cukup pedas).yg saya lihat adalah perbedaan standard.
dalam standard pak hudoyo, kata2 itu sama sekali tidak pedas, hanya lugas dan jujur, tidak berbalut gula dan menurut saya memang seperti itulah seharusnya seorang guru meditasi...
dalam standard anda mungkin itu adalah penyerangan pribadi. padahal kalo anda perhatian baik2, pak hudoyo selalu memilih kata2nya dengan sangat hati2 tanpa bermaksud menyerang pribadi. kalaupun anda menggunakan standard kata2 yg sama pedasnya kepada pak hudoyo, saya yakin beliau gak bergeming, mungkin malah senang karena komunikasinya jadi lebih lancar tanpa ada pribadi yg terserang...Saya berterimakasih kepada Bro Morph yg mau mengingatkan saya dan secara tidak langsung juga memberikan kondisi yg pas bagi saya untuk menjelaskan kenapa saya kelihatannya cukup keukeuh berdebat dengan Pak Hud.bang willi, saya sarankan teruslah berdebat dengan pak hudoyo. challange dan kritisi semua ide2nya dengan teliti. hanya saja, lakukan semuanya dengan sikap mental yg lebih positif dan fokus ke topiknya saja tanpa ada pribadi yg tersinggung. biarkan penonton seperti saya menikmati dari sisi ring sambil makan popcorn. kriuk!
makasih udah mau menanggapi :)
Sy waktu itu sebenarnya sudah heran, karena Pak Hud yg dalam berdiskusi selalu menyebut2 'padamnya AKU' tapi bertindak sebaliknya (mau perang debat dgn kalimat2 yg cukup pedas).
pengalaman ngobrol, pengalaman meditasi langsung dan pengalaman baca beda morph. ^-^jangan ngomong satu baris gitu doang dong...
mendingan cerita ini cocok gak sama pengalaman anda sendiri :)
hmm penyerangan pribadi toh kadang dibutuhkan kan, membuktikan kata2 dengan tindakan, ibaratnya jangan teori doang prakteknya juga tunjukan :)saya punya 2 istilah yg berbeda: menyerang pribadi dengan menyerang kesalahan.
Sangat sy hargai sarannya Bro...ini hasil pemikiran saya (mungkin terpengaruh dg jenis Buddha berdasarkan pencapaiannya yg saya baca dahulu) yaitu:
Saya bukannya membabi buta membela salah satu sisi.
Saya pernah mempelajari dan mencoba meditasi MMD, dan yg akhirnya sy modif agar sesuai dengan karakter sy agar meditasi sy bisa lebih cocok.
Saya sudah mengikuti diskusi Pak Hudoyo sejak 2 atau 3 tahun yg lalu (saya lupa, mungkin Pak Hud lebih ingat :) ), tidak hanya di Dhammacitta, namun juga di beberapa forum dan milis spiritual lainnya. Saat-saat dulu itu, diskusi tegang Pak Hud dgn member-member dan moderator disana tidak menyangkut Buddhism, tapi sy melihat pola-nya sama. Sy waktu itu sebenarnya sudah heran, karena Pak Hud yg dalam berdiskusi selalu menyebut2 'padamnya AKU' tapi bertindak sebaliknya (mau perang debat dgn kalimat2 yg cukup pedas). Sewaktu itu saya hanya diam saja, tidak ikut2an karena masih belom tau apa2, nggak bisa ikutan komentar.ini udah saya ingin sampaikan lama kepada rekan lain, tetapi saya batalkan berkali2...
Nah, kali ini ketika melihat pola sama yg terulang, yaitu: Pak Hud masuk dengan ceria, saling berdiskusi dengan baik, dan mulai memperkenalkan MMD, yang mana akhirnya akan timbul kontra dengan pemahaman mainstream (dapat dimaklumi krn ini adalah forum Agama Buddha yg jelas ajarannya, sedangkan dimilis lintas agama yg universal, MMD juga bisa ribut begitu), dan akhirnya timbul keributan, dan keributan ini mulai dilontarkan keluar (sekarang ke kaskus, dulu ke milis lainnya) dan akhirnya Pak Hud akan menge-file keributan disini.
Melihat pola yg sama ini, pertama sy sebenarnya tidak mau pusing, namun ketika melihat pemikiran2 yg sy anggap menyimpang dari Buddhism, sy merasa mesti ikut memberikan komentar untuk menyeimbangkan informasi, karena forum ini tidak hanya dibaca oleh orang2 yg sudah mempunyai pemahaman, namun juga oleh orang2 baru yg ingin belajar.
Pada tingkatan yg paling kasar, bahkan diperlukan 'pukulan yg keras'.Ko Will, ketika belajar Abhidhamma dulu, teorinya kan: 'sati' tidak mungkin muncul bersama dg 'dosa'. itu juga yg saya rasakan. Bukan 'sati' yg menekan 'dosa', tapi kalau 'sati' muncul 'dosa' udah hilang. begitu juga sebaliknya, ketika 'dosa' muncul, tidak ada 'sati'.
Pikiran yg sudah sangat ternoda tidak bisa dihilangkan hanya dengan 'disadari'.
Kerbau yg sangat malas masih perlu dipukul pertama kalinya, untuk pelan-pelan nanti bisa dikendarai.
ini udah saya ingin sampaikan lama kepada rekan lain, tetapi saya batalkan berkali2...
tanpa sadar, kita sudah membentuk standar seorang guru meditasi ataupun pemeditasi senior.
kita mematok, seseorang yg kesadarannya kuat akan demikian...
buktinya saya lihat pemeditasi ini juga demikian...
diperlakukan begini, bisa sabar, diam, dll...
bahkan dalam kasus Pak Hudoyo, karena beliau mengatakan "PADAMNYA AKU", kebanyakan menerapkan standar arahat yg ada dalam pikirannya... wow...
lah kalo apa yang diajarkan tidak dipraktekan oleh sang Guru mana bisa percaya sang murid, gitu lho.Sangat sy hargai sarannya Bro...ini hasil pemikiran saya (mungkin terpengaruh dg jenis Buddha berdasarkan pencapaiannya yg saya baca dahulu) yaitu:
Saya bukannya membabi buta membela salah satu sisi.
Saya pernah mempelajari dan mencoba meditasi MMD, dan yg akhirnya sy modif agar sesuai dengan karakter sy agar meditasi sy bisa lebih cocok.
ada 3 faktor pencerahan:
1. kebijaksanaan
2. keyakinan
3. usaha
ketiga faktor itu ada, hanya saja soalnya adalah mana yg dominan...
secara relatif umat Buddha memiliki kebijaksanaan lebih dari agama samawi... tetapi keyakinannya yah kalah lah...QuoteSaya sudah mengikuti diskusi Pak Hudoyo sejak 2 atau 3 tahun yg lalu (saya lupa, mungkin Pak Hud lebih ingat :) ), tidak hanya di Dhammacitta, namun juga di beberapa forum dan milis spiritual lainnya. Saat-saat dulu itu, diskusi tegang Pak Hud dgn member-member dan moderator disana tidak menyangkut Buddhism, tapi sy melihat pola-nya sama. Sy waktu itu sebenarnya sudah heran, karena Pak Hud yg dalam berdiskusi selalu menyebut2 'padamnya AKU' tapi bertindak sebaliknya (mau perang debat dgn kalimat2 yg cukup pedas). Sewaktu itu saya hanya diam saja, tidak ikut2an karena masih belom tau apa2, nggak bisa ikutan komentar.ini udah saya ingin sampaikan lama kepada rekan lain, tetapi saya batalkan berkali2...
Nah, kali ini ketika melihat pola sama yg terulang, yaitu: Pak Hud masuk dengan ceria, saling berdiskusi dengan baik, dan mulai memperkenalkan MMD, yang mana akhirnya akan timbul kontra dengan pemahaman mainstream (dapat dimaklumi krn ini adalah forum Agama Buddha yg jelas ajarannya, sedangkan dimilis lintas agama yg universal, MMD juga bisa ribut begitu), dan akhirnya timbul keributan, dan keributan ini mulai dilontarkan keluar (sekarang ke kaskus, dulu ke milis lainnya) dan akhirnya Pak Hud akan menge-file keributan disini.
Melihat pola yg sama ini, pertama sy sebenarnya tidak mau pusing, namun ketika melihat pemikiran2 yg sy anggap menyimpang dari Buddhism, sy merasa mesti ikut memberikan komentar untuk menyeimbangkan informasi, karena forum ini tidak hanya dibaca oleh orang2 yg sudah mempunyai pemahaman, namun juga oleh orang2 baru yg ingin belajar.
tanpa sadar, kita sudah membentuk standar seorang guru meditasi ataupun pemeditasi senior.
kita mematok, seseorang yg kesadarannya kuat akan demikian...
buktinya saya lihat pemeditasi ini juga demikian...
diperlakukan begini, bisa sabar, diam, dll...
bahkan dalam kasus Pak Hudoyo, karena beliau mengatakan "PADAMNYA AKU", kebanyakan menerapkan standar arahat yg ada dalam pikirannya... wow...
ada kisah seorang guru ZEN yg membantu seorang wanita utk menyebrang sungai & kemudian dikomplen oleh muridnya... pada kisah itu, kita semua dapat mengambil hikmahnya karena kita bukan berada dalam posisi murid tsb.
sekarang ini, dapatkah kita menyadari bahwa kita sedang berada dalam posisi itu?
dalam Abhidhamma, dijelaskan bahwa salah satu faktor mental tidak bermanfaat adalah MANA.
MANA = membandingkan diri sendiri dg orang lain apakah lebih tinggi, rendah atau sama, membandingkan orang lain dg orang lain, membandingkan objek ini dan objek itu...
mari kita latihan utk menyadari kapan faktor2 tidak bermanfaat ini muncul...
dalam standard anda mungkin itu adalah penyerangan pribadi. padahal kalo anda perhatian baik2, pak hudoyo selalu memilih kata2nya dengan sangat hati2 tanpa bermaksud menyerang pribadi.tapi sering menyentil atta... tidak semua orang siap terima itu :)
Saya tidak akan mau belajar dari Guru yg mengajarkan padamnya EGO tapi si Guru sendiri masih bersikap EGOIS.cuma di forum ini yg saya kenal Pak Hudoyo yah...
lah kalo apa yang diajarkan tidak dipraktekan oleh sang Guru mana bisa percaya sang murid, gitu lho.
apa yang kau ajarkan praktekan lah juga terhadap dirimu sendiri. Ryu 1:03
harusnya jika disadari lenyap jugaQuotecontoh reaksi jujur, ketika saya menyadari bentuk emosi yg paling mudah "terasa", yaitu marah...Ketika saya berusaha untuk "tidak marah", maka pada saat itu juga saya sedang bergelut dengan pikiran saya sendiri, bahkan terkadang malah semakin marah.Terkadang, ketika saya hanya menyadari, marah tersebut malah mereda..
Kira2 begitu pengetahuan saya...Mungkin senior2 lain bisa bantu koreksi...
:outoftopic:
reaksi marah disadari mereda/lenyap, klo reaksi nyaman gmn??
Pada tingkatan yg paling kasar, bahkan diperlukan 'pukulan yg keras'.Ko Will, ketika belajar Abhidhamma dulu, teorinya kan: 'sati' tidak mungkin muncul bersama dg 'dosa'. itu juga yg saya rasakan. Bukan 'sati' yg menekan 'dosa', tapi kalau 'sati' muncul 'dosa' udah hilang. begitu juga sebaliknya, ketika 'dosa' muncul, tidak ada 'sati'.
Pikiran yg sudah sangat ternoda tidak bisa dihilangkan hanya dengan 'disadari'.
Kerbau yg sangat malas masih perlu dipukul pertama kalinya, untuk pelan-pelan nanti bisa dikendarai.
kalau dosa muncul dalam urutan bertubi2, seseorang bisa saja melakukan perbuatan seperti pembunuhan secara spontan. bahasa sehari-harinya seh gelap mata.
persoalannya hanya mana yg lebih sering muncul... ini jawaban yg saya terima dulu adalah tergantung akumulasi batin seseorang (pengetahuan dari CASH BASIS tulisan Ko Willi)
Kalau MMD diletakkan dalam keranjang sampah "Buddhisme & ajaran lain" bersama-sama dengan kultus-kultus seperti Suma Chinghai, Maitreya, dsb seperti sekarang, itu yang saya protes keras.
Saya tidak akan mau belajar dari Guru yg mengajarkan padamnya EGO tapi si Guru sendiri masih bersikap EGOIS.cuma di forum ini yg saya kenal Pak Hudoyo yah...
postingan dibuat Pak Hudoyo banding postingan yg dibuat oleh lawannya, mana yg ego?
Wuih, naik dari 47 ke 52. ;Daye juga naek satu cuy :))
Berdasarkan point np. 1 diataslah, maka saya berseberangan pendapat dengan Pak Hud.saya jg melihat, Pak Hudoyo tidak melihat kesiapan mental lawan bicaranya langsung dibabat, kasus Riky agak aneh juga yah... mengingat pertama kali mereka malah ! [at] #$%^& :))
Pak Hud menyarankan " 'sadari saja', perbuatan baik dan jelek tiada bedanya. Tidak perlu berusaha berbuat baik krn itu hanyalah produk pikiran dan tidak bisa membawa penncerahan." ... pendapat Pak Hud itu menurut sy sangat berbahaya bagi putthujana awam (seperti kita2 yg masih tebal nafsunya), bukannya menjadi terbebas dari dukkha, malah Ego kita kan bertambah kuat.
::
betul2 nah mungkin cara/pola pengajaran bpk Hudoyo ada yang harus lebih di sempurnakan gitu lho :)Berdasarkan point np. 1 diataslah, maka saya berseberangan pendapat dengan Pak Hud.saya jg melihat, Pak Hudoyo tidak melihat kesiapan mental lawan bicaranya langsung dibabat, kasus Riky agak aneh juga yah... mengingat pertama kali mereka malah ! [at] #$%^& :))
Pak Hud menyarankan " 'sadari saja', perbuatan baik dan jelek tiada bedanya. Tidak perlu berusaha berbuat baik krn itu hanyalah produk pikiran dan tidak bisa membawa penncerahan." ... pendapat Pak Hud itu menurut sy sangat berbahaya bagi putthujana awam (seperti kita2 yg masih tebal nafsunya), bukannya menjadi terbebas dari dukkha, malah Ego kita kan bertambah kuat.
::
sekarang saya lihat pada postingan bro Ryu, akhirnya Pak Hudoyo sudah mengoreksi kok... kalau kesadaran belum kuat, berpeganglah pada sila... ;)
Saya pengen tanya aja, maksudnya apa perubahan MMD ke Buddhisme modern, apakah karena Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah?
saya jg melihat, Pak Hudoyo tidak melihat kesiapan mental lawan bicaranya langsung dibabat, kasus Riky agak aneh juga yah... mengingat pertama kali mereka malah ! [at] #$%^& :))
sekarang saya lihat pada postingan bro Ryu, akhirnya Pak Hudoyo sudah mengoreksi kok... kalau kesadaran belum kuat, berpeganglah pada sila... ;)
Kalau Anda marah lalu berusaha mengendalikan marah, maka Anda akan mengalami konflik batin dan/atau menjadi munafik.Pemikiran Pak Hud:
"Ketika kita marah lalu kita mengendalikan diri kita = ini adalah munafik"
:)) .....luar biasa pak.....
----
Bagaimana dengan kata-kata Sang Buddha ini Pak:
~ Orang bijaksana senantiasa berusaha mengendalikan pikirannya
Saya pengen tanya aja, maksudnya apa perubahan MMD ke Buddhisme modern, apakah karena Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah?kalau begitu moderator di DC menyamakan MMD dengan agama Karesten, Islam, dll.. yang banyak bertebaran di thread Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain. Kalau memang dimasukkan dalam keranjang yang sama, itu sama saja mengakui bahwa MMD bukan bagian Budhisme. solusi lainnya, tolong pindahkan seluruh diskusi tentang Karesten, Islam, dll.. keluar dari Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain ...
Dengan menerapkan logika matematis versi Bro Willibordus
Jika Hudoyo tidak mengendalikan pikiran = Hudoyo tidak munafik
Maka Orang Bijaksana yang mengendalikan pikiran = Orang-orang munafik
Dengan menerapkan logika matematis versi Bro Willibordus
Jika Hudoyo tidak mengendalikan pikiran = Hudoyo tidak munafik
Maka Orang Bijaksana yang mengendalikan pikiran = Orang-orang munafik
Menurut saya anda salah...Pikiran bukan untuk dikendalikan, tetapi untuk disadari..Bagaikan anak kecil yang sedang berulah, ketika kita memperhatikan, anak kecil tersebut akan terasa jengah..Tetapi jika anak kecil berusaha dikekang dengan tali, maka anak kecil tersebut akan semakin memberontak...
Menurut saya, orang bijaksana mengendalikan pikiran tidak dengan cara DIKENDALIKAN , tetapi dengan disadari, maka akan timbul reaksi yang jujur tanpa didorong oleh sesuatu...
[/quote
_/\_ Itulah maksud saya ... tapi banyak orang di sini gak ngarti. :)
[at] Karuna & para moderator:
Mohon maaf karena telah mengambil keputusan sepihak tentang perubahan keputusan kemarin. Sementara keputusan akan diambil lagi ketika para moderator sudah bisa meeting dan merembukkan semua.
misalnya reaksi yang jujur itu seperti apa?
Disadari tanpa di kendalikan bisa lepas kendali lho?
Kalo kata sang buddha sucikan hati dan pikiran khan?
Buset deh, cepet bener. 52 ke 53 ke 52 lagi.aye juga sekarang ngurangin satu nih, tukeran GRP yuk :))
Wuakakakaka.
Saya tulis demikian juga demi Pak Hudoyo, sebagai praktisi senior.
Untung masih di sini. Kalau sudah di tempat lain gimana?
Silahken disensor kalau mau. Saya masih menunggu permintaan maaf Pak Hudoyo kepada 5.000.000.000+ jiwa selain saya di dunia. Kalau tidak dilakukan, ini bisa berakibat fatal bagi Pak Hudoyo dan kebenaran yang dipegang Pak Hudoyo.
[at] SandalJepit, kita membahas Maitreya, Tridharma, Nichiren di Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain loh.
Keputusan kemarin karena MMD ada nilai Buddhismenya. Sebaiknya jangan sembarangan bicara.
OK ... Rekan Sumedho mengundang saya untuk masuk ke forum DC ini ... Sekarang kalian beramai-ramai memutuskan "MMD bukan Buddhisme" ... Saya tidak terima diperlakukan sebagai sampah di forum ini. ... Dengan ini saya menyatakan ABSEN dari forum ini.
patokan orang2 khan umumnya dari kitabnya khan pak.misalnya reaksi yang jujur itu seperti apa?
Reaksi yang jujur itu yang tidak merasa suci, tidak merasa sudah bersih.QuoteDisadari tanpa di kendalikan bisa lepas kendali lho?
Wong belum pernah mencoba sudah ngomong.QuoteKalo kata sang buddha sucikan hati dan pikiran khan?
Bagaimana bisa "menyucikan" hati & pikiran, wong Anda gak tahu hati & pikiran yang "suci" itu seperti apa ...
Alih-alih, "menyucikan hati & pikiran", sadarilah setiap kali hati & pikiran yang kotor ini muncul ke permukaan. ... Itulah cara yang ditunjukkan oleh Sang Buddha untuk "menyucikan hati & pikiran".
Nyatanya muncul setelah pernyataan Pak Hudoyo bahwa Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah. Bukan demikian yang dibahas di rapat.Beranikah anda menpostkan semua pembicaraan yang ada didalam rapat?Saya tantang anda untuk mengetahui apakah keputusan rapat itu sampah atau bukan...
Kalau MMD diletakkan dalam keranjang sampah "Buddhisme & ajaran lain" bersama-sama dengan kultus-kultus seperti Suma Chinghai, Maitreya, dsb seperti sekarang, itu yang saya protes keras.
(Walau tidak digubris reputasi tetap turun...Anicca oh anicca...)Walau tidak digubris, Anda sudah muncul =))
Kalau MMD diletakkan dalam keranjang sampah "Buddhisme & ajaran lain" bersama-sama dengan kultus-kultus seperti Suma Chinghai, Maitreya, dsb seperti sekarang, itu yang saya protes keras.
Sori Riky, saya pakai pidgin, jadi gak ada lognya.saya ada transkripnya (log)... apa ada manfaatnya dikasih?
mending lawan gurunya kali pada males ngelawan muridnya :))(Walau tidak digubris reputasi tetap turun...Anicca oh anicca...)Walau tidak digubris, Anda sudah muncul =))
(Walau tidak digubris reputasi tetap turun...Anicca oh anicca...)mau tukaran GRP :))
Salam,
Riky
Wuih, udah naik lagi 53.kakakak tadi aye bolak balik 57 58, sekarang 57 lagi kakakak, trus tadi aye GRP lo dah 54 loh, sekarang malah kurang lagi kakakakak
Sumedho, Felix, memangnya waktu kalian meminta saya menjadi moderator Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain, kalian minta saya jadi tukang sampah?Sepertinya itu persepsi anda sendiri mengatakan anda menjadi tukang sampah?:))
Bukankah semangat kita mencari kebenaran?
Saya kira dulu waktu dibuat, ditujukan bukan untuk mengkotakkan Islam, kr****n, Hindu, Yahudi, Maitreya, Tridharma, Taoisme, Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme, Agnostisisme, dan lain-lain sebagai sampah. Ada pernah bilang "Segala sampah lain di luar Buddhisme masuk sini."? Saya kira dulu untuk mencari nilai-nilai yang baik yang bisa dibahas bersama?Nilai2 baik?Tunjukan kepada saya nilai2 baik dari Maitreya,anda sedang menyetarakan antara MMD dengan Maitreya(Yang benar2 sudah diluar konteks Buddhisme sendiri)...
Pak Hudoyo, saya tidak perlu sesuatu dari andaAnda pikir pak hudoyo meminta sesuatu dari anda secara pribadi?
tetapi saya kira anda berhutang maaf kepada 5.000.000.000+ jiwa lain di dunia.Jangan secepat itu menjudge bahwa pak hudoyo berhutang sekian banyak,tengok kepada diri sendiri apa yang telah anda lakukan selama ini?
Kejadian ini menunjukkan bahwa keputusan moderator kemarin pada rapat sudah benar, karena Pak Hudoyo sering sekali bercerita jangan terikat pada label, kebenaran tidak perlu label apapun. Kita di rapat sudah bilang MMD bukan Buddhisme mainstream, saya pribadi menolak kalau MMD bukan Buddhisme, saya bilang nilai Buddhisnya besar.Yang ini,tolong tanggapi pernyataan saya yang sebelumnya...
Tapi akhirnya kita setuju, karena Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain bukan tempat sampah. Gak pernah ada dibahas kalau Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah tempat sampah. Semangat bukan sampah ini yang membuat saya minta diberlakukan peraturan seperti yang tercantum di Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain, sejak sebelum dibuka.Ilustrasikan aja deh,ajaran Buddha dan bukan ajaran Buddha disetarakan menurut anda bagaimana bung?
Keputusan Buddhisme modern menurut saya adalah sesuatu yang terburu-buru, menilai sepihak kalau Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah. Saya tidak akan minta maaf karena menyetujui MMD di Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain. Pendirian saya masih sama dengan keputusan rapat.Hah?Jadi keputusan anda dkk menendang MMD itu bukan keputusan yang terburu2 dan sepihak?:)
udah jendral :))(Walau tidak digubris reputasi tetap turun...Anicca oh anicca...)mau tukaran GRP :))
Salam,
Riky
Saya pernah mempelajari dan mencoba meditasi MMD, dan yg akhirnya sy modif agar sesuai dengan karakter sy agar meditasi sy bisa lebih cocok.
Terus terang, praktik MMD sendiri tidak banyak bedanya dengan meditasi lainnya, yg agak intens sy diskusikan adalah konsep2 pemikiran Pak Hud seperti: tidak relevannya perbuatan baik dengan pencerahan, tanpa konsep, JMB-8 tidak dari mulut SB, dll yg seperti itu.
Saya sudah mengikuti diskusi Pak Hudoyo sejak 2 atau 3 tahun yg lalu (saya lupa, mungkin Pak Hud lebih ingat :) ), tidak hanya di Dhammacitta, namun juga di beberapa forum dan milis spiritual lainnya. Saat-saat dulu itu, diskusi tegang Pak Hud dgn member-member dan moderator disana tidak menyangkut Buddhism, tapi sy melihat pola-nya sama. Sy waktu itu sebenarnya sudah heran, karena Pak Hud yg dalam berdiskusi selalu menyebut2 'padamnya AKU' tapi bertindak sebaliknya (mau perang debat dgn kalimat2 yg cukup pedas). Sewaktu itu saya hanya diam saja, tidak ikut2an karena masih belom tau apa2, nggak bisa ikutan komentar.
Nah, kali ini ketika melihat pola sama yg terulang, yaitu: Pak Hud masuk dengan ceria, saling berdiskusi dengan baik, dan mulai memperkenalkan MMD, yang mana akhirnya akan timbul kontra dengan pemahaman mainstream (dapat dimaklumi krn ini adalah forum Agama Buddha yg jelas ajarannya, sedangkan dimilis lintas agama yg universal, MMD juga bisa ribut begitu), dan akhirnya timbul keributan, dan keributan ini mulai dilontarkan keluar (sekarang ke kaskus, dulu ke milis lainnya) dan akhirnya Pak Hud akan menge-file keributan disini.
Melihat pola yg sama ini, pertama sy sebenarnya tidak mau pusing, namun ketika melihat pemikiran2 yg sy anggap menyimpang dari Buddhism, sy merasa mesti ikut memberikan komentar untuk menyeimbangkan informasi, karena forum ini tidak hanya dibaca oleh orang2 yg sudah mempunyai pemahaman, namun juga oleh orang2 baru yg ingin belajar.
Sesuatu yg menurut sy tidak tepat, sejauh yg saya sanggup, akan sy seimbangkan, mengenai mana yg alan disetujui/dipahami pembaca, terpulang kepada diri mereka masing-masing.
Saya berterimakasih kepada Bro Morph yg mau mengingatkan saya dan secara tidak langsung juga memberikan kondisi yg pas bagi saya untuk menjelaskan kenapa saya kelihatannya cukup keukeuh berdebat dengan Pak Hud.
udah jendral :))sapa lagi yang mau tukaran GRP :))
Sori Riky, saya pakai pidgin, jadi gak ada lognya.Saya rasa Sumedho memilikinya dan yang jadi peserta rapat boleh dihadirkan untuk mengetahui itu asli atau bukan,beranikah sekarang?
Tentu saja sangat bermanfaat om tesla,disana bisa terlihat bagaimana jalannya rapat dan bagaimana cara pengambilan keputusan rapat oleh Sumedho,apakah benar2 tidak sepihak?Sori Riky, saya pakai pidgin, jadi gak ada lognya.saya ada transkripnya (log)... apa ada manfaatnya dikasih?
Hahaha,why not?Who care with reputation?:)mending lawan gurunya kali pada males ngelawan muridnya :))(Walau tidak digubris reputasi tetap turun...Anicca oh anicca...)Walau tidak digubris, Anda sudah muncul =))
Kalimat yang mengatakan “Adalah sulit untuk menjadi bhikkhu” artinya “Sulit sekali memperoleh kondisi yang memungkinkan terjadinya situasi tersebut. Setiap kali Bodhisatta dalam kehidupannya berkesempatan bertemu Buddha, beliau jarang sekali berkesempatan untuk menjadi bhikkhu, karena situasinya tidak mendukung. Banyaknya Arahanta pada masa Buddha Dipankarà memiliki situasi yang mendukung, tidak saja untuk menjadi bhikkhu, tetapi juga untuk mencapai kesucian Arahatta. Dalam usaha apa pun, adalah sulit untuk mencapai hasil yang diharapkan jika situasinya tidak mendukung; sebaliknya jika situasinya mendukung, usaha apa pun akan memberikan hasil yang diharapkan.
Hanya karena mereka telah memiliki Kesempurnaan yang telah terpenuhi pada kehidupan-kehidupan lampau mereka, maka mereka tidak hanya dapat menjadi bhikkhu namun juga mencapai kesucian Arahatta. _/\_
Dalam Bàlapandita Sutta, Sunnàata Vagga dari Uparipannàsa (Majjhima Nikàya) ada perumpamaan mengenai seekor kura-kura buta sehubungan dengan kalimat, “Manussattabhavo dullabho,” “Sulitnya terlahir menjadi manusia.”
Misalnya ada seseorang yang melemparkan sebuah pelampung yang berlubang di tengahnya ke tengah lautan. Pelampung tersebut akan mengapung dan hanyut ke barat jika tertiup angin timur dan hanyut ke timur jika tertiup angin barat; hanyut ke selatan jika tertiup angin utara dan hanyut ke utara jika tertiup angin selatan.
Dalam lautan tersebut, ada seekor kura-kura buta yang naik ke permukaan air seratus tahun sekali. Kemungkinan kepala kura-kura tersebut dapat masuk ke dalam lubang pelampung yang hanyut tersebut adalah jarang sekali. Sebagai makhluk yang telah mengalami penderitaan di alam sengsara dalam salah satu kehidupannya, adalah seratus kali lebih sulit terlahir menjadi manusia. :|
~RAPB 1, p. 388-389~
Hahaha,buat apa GRP?Bisa membuat saya lebih "hebat" tidak?Kalau tidak buat apa... :Pudah jendral :))sapa lagi yang mau tukaran GRP :))
Saya tulis demikian juga demi Pak Hudoyo, sebagai praktisi senior.Karuna, kalau membaca yang teliti ya
Untung masih di sini. Kalau sudah di tempat lain gimana?
Silahken disensor kalau mau. Saya masih menunggu permintaan maaf Pak Hudoyo kepada 5.000.000.000+ jiwa selain saya di dunia. Kalau tidak dilakukan, ini bisa berakibat fatal bagi Pak Hudoyo dan kebenaran yang dipegang Pak Hudoyo.
[at] SandalJepit, kita membahas Maitreya, Tridharma, Nichiren di Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain loh.
Keputusan kemarin karena MMD ada nilai Buddhismenya. Sebaiknya jangan sembarangan bicara.
Yah jadi 58 lagi :(Aduh om ryu,kloning aja banyak terus GRPin aja,enteng kan?:P
Apakah salah daku pada dikau yang memberi BRP pada ku , apakah aku membuat batinmu terganggu :)) kakakakakakTanya kenapa,aye aja yang belum berdebat udah di BRP hingga poin ke 6...
ah... udah tercium bau dosa, ga mo ah :))Tentu saja sangat bermanfaat om tesla,disana bisa terlihat bagaimana jalannya rapat dan bagaimana cara pengambilan keputusan rapat oleh Sumedho,apakah benar2 tidak sepihak?Sori Riky, saya pakai pidgin, jadi gak ada lognya.saya ada transkripnya (log)... apa ada manfaatnya dikasih?
Salam,
Riky
Ckckckck.aye sih no comment.....ah... udah tercium bau dosa, ga mo ah :))Tentu saja sangat bermanfaat om tesla,disana bisa terlihat bagaimana jalannya rapat dan bagaimana cara pengambilan keputusan rapat oleh Sumedho,apakah benar2 tidak sepihak?Sori Riky, saya pakai pidgin, jadi gak ada lognya.saya ada transkripnya (log)... apa ada manfaatnya dikasih?
Salam,
Riky
Pak Hudoyo,
Saya masih menunggu klarifikasi dari pak Hudoyo mengenai perbedaan pandangan kita, dalam reply #601, benar atau tidak? setuju atau tidak?
terima kasih,
Sukhi Hotu,
fabian
Namaste _/\_
Aku cuma mau melengkapi aja, semoga bermanfaat ^:)^
Dengan ini aku kutip suttanya:
Majjhimanikāyo; Mûlapaņņāsapāļi; 1. Mûlapariyāyavaggo; 1. Mûlapariyāyasuttaŋ
2. “Idha, bhikkhave, assutavā puthujjano ariyānaŋ adassāvī ariyadhammassa akovido ariyadhamme avinīto, sappurisānaŋ adassāvī sappurisadhammassa akovido sappurisadhamme avinīto–
Pathaviŋ pathavito sañjānāti; pathaviŋ pathavito saññatvā pathaviŋ maññati, pathaviyā maññati, pathavito maññati, pathaviŋ meti maññati, pathaviŋ abhinandati.
Taŋ kissa hetu? ‘Apariññātaŋ tassā’ti vadāmi.
2. Di sini o para bhikkhu, orang awam yang tidak belajar pada para Ariya, yang tidak melihat Dhamma para Ariya, tidak mengetahui Dhamma para Ariya, tidak terlatih pada Dhamma para Ariya, tidak melihat Dhamma orang suci, tidak terlatih pada Dhamma para orang suci.
Dia mengetahui “pathavi (tanah/unsur padat) sebagai pathavi”, setelah mengetahui “pathavi” sebagai pathavi” kemudian dia berpikir tentang pathavi, dia berpikir bersama dengan pathavi, dia berpikir dari pathavi, dia berpikir a pathavi sebagai “milik-ku”, dia bergembira dalam pathavi.
Mengapa begitu?. Aku nyatakan bahwa dia tidak mengerti dengan baik.
^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Sukhi hotu
Andi
udah jendral :))sapa lagi yang mau tukaran GRP :))
Demikian juga dengan kekotoran batin kita yg lainnya (kemarahan, kebencian, ketamakan), yg telah laten kita pupuk semenjak kecil (bahkan sejak berkalpa-kalpa kehidupan lampau). Tidak segampang itu dihilangkan, hanya dengan 'menyadari' maka kilesa ini akan terkikis. Tidak. Pada mulanya SILA tetap diperlukan, sembari melatih SAMADHI (konsentrasi, agar pikiran kuat) dan mengajarkan PANNA (buku2 dan pengalaman langsung). Kombinasi ketiga ini, SILA SAMADHI dan PANNA dapatlah kita katakan "praktik vipassana dalam keseharian" yg berguna mengikis kekotoran batin latent kita secara permanen.
'Hanya menyadari' mungkin bisa berhasil pada beberapa orang, yg sy yakin hanya sedikit orang (lihat saja di zaman SB hanya pada Bahiya dan Malunkyaputta). Pada zaman sekarang, sy yakin tidak ada lagi yg bisa mengikis endapan kilesa - nya hanya dengan 'menyadari'.
Buktinya, pada MMD, ketika 'keluar' dari sesi meditasi, kelakuan / kecenderungan batin kembali seperti semula. Pada sesi MMD, memang meditator merasa seakan2 hidup ini adalah arus sungai, merasa seakan2 tiada himpitan batin, merasa terbebas dari LDM. Tapi keadaan mental ini hanyalah sementara. Ketika keluar dari 'khanika samadhi', para meditator kembali seperti biasanya. Pada meditasi vipassana yg sebenarnya berusaha direalisasi adalah 'peningkatan kebijaksanaan / pengikisan kilesa'
Untuk bisa mengendalikan, memang tahap awalnya perlu 'disadari'. Tapi tidak berhenti sampai disadari saja. Untuk kecenderungan batin jelek yg telah mengakar kuat bahkan perlu ditindaklanjuti dengan "paksaan untuk tidak melakukan". Perlu kegigihan untuk mengatasi dorongan nafsu. Itu pada awalnya. Jika sudah bisa mengatasi beberapa kali, untuk selanjutnya akan mudah, hanya dengan disadari saja, maka dorongan tsb sudah bisa hilang. Pada tingkatan 'intermediate' ini, anda benar, cukup disadari maka niat jelek sudah bisa hilang. Namun pada tahap awal, tidak akan bisa begitu. Saat ini Sila, Samadhi dan Panna masih tetap diperlukan untuk keberhasilan vipassana.
reaksi marah disadari mereda/lenyap, klo reaksi nyaman gmn??
harusnya jika disadari lenyap juga
dan biasanya yang nyaman itu jd terlena ;D
Sy waktu itu sebenarnya sudah heran, karena Pak Hud yg dalam berdiskusi selalu menyebut2 'padamnya AKU' tapi bertindak sebaliknya (mau perang debat dgn kalimat2 yg cukup pedas).yg saya lihat adalah perbedaan standard.
dalam standard pak hudoyo, kata2 itu sama sekali tidak pedas, hanya lugas dan jujur, tidak berbalut gula dan menurut saya memang seperti itulah seharusnya seorang guru meditasi...
dalam standard anda mungkin itu adalah penyerangan pribadi. padahal kalo anda perhatian baik2, pak hudoyo selalu memilih kata2nya dengan sangat hati2 tanpa bermaksud menyerang pribadi. kalaupun anda menggunakan standard kata2 yg sama pedasnya kepada pak hudoyo, saya yakin beliau gak bergeming, mungkin malah senang karena komunikasinya jadi lebih lancar tanpa ada pribadi yg terserang...
Saya berterimakasih kepada Bro Morph yg mau mengingatkan saya dan secara tidak langsung juga memberikan kondisi yg pas bagi saya untuk menjelaskan kenapa saya kelihatannya cukup keukeuh berdebat dengan Pak Hud.bang willi, saya sarankan teruslah berdebat dengan pak hudoyo. challange dan kritisi semua ide2nya dengan teliti. hanya saja, lakukan semuanya dengan sikap mental yg lebih positif dan fokus ke topiknya saja tanpa ada pribadi yg tersinggung. biarkan penonton seperti saya menikmati dari sisi ring sambil makan popcorn. kriuk!
makasih udah mau menanggapi :)
contoh reaksi jujur, ketika saya menyadari bentuk emosi yg paling mudah "terasa", yaitu marah...Ketika saya berusaha untuk "tidak marah", maka pada saat itu juga saya sedang bergelut dengan pikiran saya sendiri, bahkan terkadang malah semakin marah.Terkadang, ketika saya hanya menyadari, marah tersebut malah mereda..pengalaman anda persis seperti pengalaman saya...
Kira2 begitu pengetahuan saya...Mungkin senior2 lain bisa bantu koreksi...
dan saya udah mencocokkan hal ini dengan meditator lainnya, semuanya sama.
yg berbeda biasanya adalah pendapat orang yg hanya membaca buku tapi gak bermeditasi.
ini bukan nyindir lho, emang kenyataan. entah lagi ya kalo anda menemukan yg berbeda.
itu hasil pengalaman pribadi saya ngobrol dengan teman2 yg bermeditasi dengan yg membaca buku doang.
Aye malah sejak di DC ini mulai bisa mengendalikan kemarahan lho, :)) tanpa meditasi :)) , dengan sering mencoba menasihati orang lain toh akhirnya jadi cerminan ke diri sendiri, ibaratnya lo bisa nasehati orang jangan marah tapi lo nya sendiri tukang marah lucu khan Kakakakakak :))
hmm penyerangan pribadi toh kadang dibutuhkan kan, membuktikan kata2 dengan tindakan, ibaratnya jangan teori doang prakteknya juga tunjukan :)
Dalam MMD, tidak ada tingkat elementary, intermediate, advanced. Semua sama, yang ada hanyalah sadar atau tidak sadar dari saat ke saat.apa yg menyebabkan seseorang itu sadar Pak?
ini hasil pemikiran saya (mungkin terpengaruh dg jenis Buddha berdasarkan pencapaiannya yg saya baca dahulu) yaitu:
ada 3 faktor pencerahan:
1. kebijaksanaan
2. keyakinan
3. usaha
ketiga faktor itu ada, hanya saja soalnya adalah mana yg dominan...
secara relatif umat Buddha memiliki kebijaksanaan lebih dari agama samawi... tetapi keyakinannya yah kalah lah...
ini udah saya ingin sampaikan lama kepada rekan lain, tetapi saya batalkan berkali2...
tanpa sadar, kita sudah membentuk standar seorang guru meditasi ataupun pemeditasi senior.
kita mematok, seseorang yg kesadarannya kuat akan demikian...
buktinya saya lihat pemeditasi ini juga demikian...
diperlakukan begini, bisa sabar, diam, dll...
bahkan dalam kasus Pak Hudoyo, karena beliau mengatakan "PADAMNYA AKU", kebanyakan menerapkan standar arahat yg ada dalam pikirannya... wow...
ada kisah seorang guru ZEN yg membantu seorang wanita utk menyebrang sungai & kemudian dikomplen oleh muridnya... pada kisah itu, kita semua dapat mengambil hikmahnya karena kita bukan berada dalam posisi murid tsb.
sekarang ini, dapatkah kita menyadari bahwa kita sedang berada dalam posisi itu?
dalam Abhidhamma, dijelaskan bahwa salah satu faktor mental tidak bermanfaat adalah MANA.
MANA = membandingkan diri sendiri dg orang lain apakah lebih tinggi, rendah atau sama, membandingkan orang lain dg orang lain, membandingkan objek ini dan objek itu...
mari kita latihan utk menyadari kapan faktor2 tidak bermanfaat ini muncul...
dan biasanya yang nyaman itu jd terlena ;D
karena tidak sadar
wakakak iya neh...makanya tadi gw bilang paling mudah terasa bagi gw yah marah...dan biasanya yang nyaman itu jd terlena ;D
karena tidak sadar
xixiixiixi... inilah yang terjadi
Pada tingkatan yg paling kasar, bahkan diperlukan 'pukulan yg keras'.Ko Will, ketika belajar Abhidhamma dulu, teorinya kan: 'sati' tidak mungkin muncul bersama dg 'dosa'. itu juga yg saya rasakan. Bukan 'sati' yg menekan 'dosa', tapi kalau 'sati' muncul 'dosa' udah hilang. begitu juga sebaliknya, ketika 'dosa' muncul, tidak ada 'sati'.
Pikiran yg sudah sangat ternoda tidak bisa dihilangkan hanya dengan 'disadari'.
Kerbau yg sangat malas masih perlu dipukul pertama kalinya, untuk pelan-pelan nanti bisa dikendarai.
kalau dosa muncul dalam urutan bertubi2, seseorang bisa saja melakukan perbuatan seperti pembunuhan secara spontan. bahasa sehari-harinya seh gelap mata.
wakakak iya neh...makanya tadi gw bilang paling mudah terasa bagi gw yah marah...dan biasanya yang nyaman itu jd terlena ;D
karena tidak sadar
xixiixiixi... inilah yang terjadi
Tapi klo yg enak2 suka sadarnya belakangan... :)) :)) :))
Bro Tesla,
Dugaan Bro bahwa orang-orang menetapkan standard tinggi tertentu pada guru-guru meditasi, patut saya koreksi. Apa yg ditetapkan standart orang-orang terhadap guru meditasi akan berbeda-beda pada tiap orang.
Saya beri contoh diri saya sendiri.
Apa yg saya nilai dari seorang Guru? Saya akan menilai apakah SIKAP (Kehidupannya) sesuai dengan yang DIAJARKANNYA. Jika seorang Guru mengajarkan tentang akhir dukkha, padamnya AKU, Ia harus dapat menunjukkan sikap yg sama seperti yg diajarkannya.
Saya tidak akan mau belajar dari Guru yg mengajarkan padamnya EGO tapi si Guru sendiri masih bersikap EGOIS.
---
Sangat banyak yg menawarkan ajaran yg bagus, tapi hanya sedikit Guru yg bagus.
::
lah kalo apa yang diajarkan tidak dipraktekan oleh sang Guru mana bisa percaya sang murid, gitu lho.
apa yang kau ajarkan praktekan lah juga terhadap dirimu sendiri. Ryu 1:03
dalam standard anda mungkin itu adalah penyerangan pribadi. padahal kalo anda perhatian baik2, pak hudoyo selalu memilih kata2nya dengan sangat hati2 tanpa bermaksud menyerang pribadi.tapi sering menyentil atta... tidak semua orang siap terima itu :)
Sangatlah mudah mencari kesalahan orang lain tapi alangkah sulitnya mencari kesalahan diri sendiri.
makanya mending liat kesalahan orang lain aja pak daripada susah2 cari kesalahan diri sendiri :))
makanya mending liat kesalahan orang lain aja pak daripada susah2 cari kesalahan diri sendiri
Saya tidak akan mau belajar dari Guru yg mengajarkan padamnya EGO tapi si Guru sendiri masih bersikap EGOIS.cuma di forum ini yg saya kenal Pak Hudoyo yah...
postingan dibuat Pak Hudoyo banding postingan yg dibuat oleh lawannya, mana yg ego?
pasti lenyap :)
disadari atau tidak disadari perasaan nyaman pasti lenyap...
prinsipnya ... tidak ada sesuatu apa pun yang abadi/kekal...
semuanya cuma muncul dan lenyap... baik marah... nyaman... sakit... kaya ... miskin...
nah biasanya kita tau ini cuma diberitahu dari ceramah atau lewat baca buku -buku...
dengan membiasakan sadar dalam keseharian terhadap segala sesuatu yang muncul dalam diri kita...
nanti kita terbiasa melihat langsung bahwa semua yang muncul dalam diri kita itu kemudian akan lenyap... dan muncul yang lain kemudian lenyap ... dan muncul yang lain lagi kemudian lenyap lagi... terus begitu...
_/\_
Pada saat timbulnya nafsu (lobha), karena sudah mempunyai pengetahuan dan konsentrasi yg dilatih, lobha tersebut dapat kita sadari (sati). Setelah itu apa yg akan terjadi?
Ada 2 kemungkinan:
1. Jika Nafsu tsb telah mengakar kuat, bahkan telah menjadi kecenderungan batin kita, 'menyadari' (sati) saja tidaklah cukup. 'Sati' tsb akan segera padam dan kemudian nafsu akan timbul kembali. Seterusnya kita akan melanjutkan nafsu tadi dengan action. Untuk keadaan inilah diperlukan 'kendali yg kuat' lebih dari sekedar 'hanya menyadari'. Saat ini diperlukan kemauan yg kuat, usaha dan tindakan yg dipaksakan untuk tidak melanjutkan nafsu tsb. Kesemuanya ini bukanlah menekan nafsu membabi buta, tapi dilakukan dengan pemahaman yg benar. Sekali nafsu berhasil ditaklukkan, kedua kali dan seterusnya akan lebih mudah dan semakin mudah. Tapi, sekali nafsu dituruti, untuk selanjutnya akan semakin mudah nafsu tsb berkuasa. Untuk kondisi kilesa yg mengakar kuat ini, kita memerlukan seperangkat senjata (usaha, semangat, pengertian benar, otappa, hiri, dll), alih2 hanya menggunakan 'sadari' doang.
2. kemungkinan kedua, nafsu ini tidak cukup kuat, atau sudah berhasil ditaklukkan beberapa kali sebelumnya, maka 'sadari' saja sudah cukup bisa untuk memadamkannya.
---
Berdasarkan point np. 1 diataslah, maka saya berseberangan pendapat dengan Pak Hud.
Pak Hud menyarankan " 'sadari saja', perbuatan baik dan jelek tiada bedanya. Tidak perlu berusaha berbuat baik krn itu hanyalah produk pikiran dan tidak bisa membawa penncerahan." ... pendapat Pak Hud itu menurut sy sangat berbahaya bagi putthujana awam (seperti kita2 yg masih tebal nafsunya), bukannya menjadi terbebas dari dukkha, malah Ego kita kan bertambah kuat.
::
Sumedho, Felix, memangnya waktu kalian meminta saya menjadi moderator Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain, kalian minta saya jadi tukang sampah?
Bukankah semangat kita mencari kebenaran?
Saya kira dulu waktu dibuat, ditujukan bukan untuk mengkotakkan Islam, kr****n, Hindu, Yahudi, Maitreya, Tridharma, Taoisme, Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme, Agnostisisme, dan lain-lain sebagai sampah. Ada pernah bilang "Segala sampah lain di luar Buddhisme masuk sini."? Saya kira dulu untuk mencari nilai-nilai yang baik yang bisa dibahas bersama?
Pak Hudoyo, saya tidak perlu sesuatu dari anda, tetapi saya kira anda berhutang maaf kepada 5.000.000.000+ jiwa lain di dunia. Kejadian ini menunjukkan bahwa keputusan moderator kemarin pada rapat sudah benar, karena Pak Hudoyo sering sekali bercerita jangan terikat pada label, kebenaran tidak perlu label apapun. Kita di rapat sudah bilang MMD bukan Buddhisme mainstream, saya pribadi menolak kalau MMD bukan Buddhisme, saya bilang nilai Buddhisnya besar. Tapi akhirnya kita setuju, karena Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain bukan tempat sampah. Gak pernah ada dibahas kalau Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah tempat sampah. Semangat bukan sampah ini yang membuat saya minta diberlakukan peraturan seperti yang tercantum di Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain, sejak sebelum dibuka.
Keputusan Buddhisme modern menurut saya adalah sesuatu yang terburu-buru, menilai sepihak kalau Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah. Saya tidak akan minta maaf karena menyetujui MMD di Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain. Pendirian saya masih sama dengan keputusan rapat.
Dan saya yakin, hal di atas dicatat dengan baik oleh Pak Hudoyo. Semoga dicantumkan di kaskus atau di milis-milis Buddhis lain. Saya yakin hal ini semata-mata hanya kealpaan, bukan hasil dari praktik MMD. Dan kalau ada perubahan Buddhisme modern juga bukan karena Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah, melainkan keputusan dengan alasan kebaikan.
Saya pengen tanya aja, maksudnya apa perubahan MMD ke Buddhisme modern, apakah karena Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah?
betul2 nah mungkin cara/pola pengajaran bpk Hudoyo ada yang harus lebih di sempurnakan gitu lho :)
Saya pengen tanya aja, maksudnya apa perubahan MMD ke Buddhisme modern, apakah karena Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah?
karena setelah dibahas berhalaman- halaman MMD dianggap masih termasuk dalam Buddhism ,
bukan termasuk dalam agama, kepercayaan, tradisi dan filsafat lain.
jadi bukan karena sampah :)
_/\_
saya jg melihat, Pak Hudoyo tidak melihat kesiapan mental lawan bicaranya langsung dibabat, kasus Riky agak aneh juga yah... mengingat pertama kali mereka malah ! [at] #$%^& :))
sekarang saya lihat pada postingan bro Ryu, akhirnya Pak Hudoyo sudah mengoreksi kok... kalau kesadaran belum kuat, berpeganglah pada sila... ;)
Saya sebenarnya agak takut masuk di diskusi disini Bro, kenapa? Karena sy takut terpancing menjadi lepas kendali dan menjadi kesal / marah. Makanya sy selalu berhati-hati dan tidak mau terlalu larut dalam suasana diskusi.
Sy yakin beberapa dari kita juga begitu, beberapa dari kita berhati-hati untuk tidak terpeleset dan memproduksi akusala kamma dilahan yg seharusnya bisa memproduksi kusala kamma ;D
Tindakan seperti contoh diataslah yg saya namakan perlunya SILA, perlunya USAHA untuk berbuat baik. Perlunya kehati-hatian. Bukannya munafik, tapi kalau tidak hati-hati dan terlibat debat semakin dalam maka kecenderungan berdebat jelek akan bergulir terus seperti efek bola salju.
Sati perlu, usaha juga perlu
:)
::
Nyatanya muncul setelah pernyataan Pak Hudoyo bahwa Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat lain adalah sampah. Bukan demikian yang dibahas di rapat.
helo moderator.. koq mmd belon dimasukkan ke budhisme moderen..? harusnya menggunakan kata "modern" bukan "moderen" sih.. :-?
patokan orang2 khan umumnya dari kitabnya khan pak.
Kalau MMD diletakkan dalam keranjang sampah "Buddhisme & ajaran lain" bersama-sama dengan kultus-kultus seperti Suma Chinghai, Maitreya, dsb seperti sekarang, itu yang saya protes keras.
Kalau MMD diletakkan dalam keranjang sampah "Buddhisme & ajaran lain" bersama-sama dengan kultus-kultus seperti Suma Chinghai, Maitreya, dsb seperti sekarang, itu yang saya protes keras.
:)) efek bola salju :)) :)) :))
silahkan dijawab Pak!
Numpang tanya "Sukhi Hotu" artinya apa ya ;D
Yap ko Willi, saya pernah mendengar mengenai hal itu...Tapi lagi2, saya dengan mudahnya terlupakan mengenai itu...Saya tidak menolak penjelasan ko Willi, tapi saya merasa lebih cocok dengan cara yang telah saya "modifikasi" sedikit...
Selama berada dalam masa2 sedih, saya berusaha mengatasi dengan cara menekan atau mengendalikan, tetapi hasilnya adalah saya semakin terjerumus dalam perasaan tersebut..Saya jadi teringat, dengan salah satu quote "bersahabatlah dengan hidupmu".SAya akhirnya memutuskan untuk "bersahabat" dengan perasaan, pada saat sedih yah nikmatin, pada saat senang yah nikmatin...Dan dari situlah saya menikmati kebahagiaan yang jujur, tanpa embel2 apapun...
NAh, pada saat kita terjerumus dalam LDM, saya akan menikmati juga...Toh kita ini masih manusia biasa, jadi saya tidak akan terbebani dengan pemikiran2 "harus begini" dan "harus begitu"....
Saya juga teringet, sewaktu chat di Shout box, (maap saya lupa dgn siapa), intinya ialah, semua yang kita latih selama beberapa jam dalam sehari, ditujukan agar kita dapat melaksankannya dalam kehidupan sehari2....Mungkin ada argumen bahwa, melatih meditasi itu agar kita terbiasa bervipassana, dan diharapkan dapat terbawa dalam kehidupan sehari2...
Saya setuju dengan hal ini, karena itu menurut saya, sadar itu bisa kita lakukan dalam kehidupan normal, tapi frekuensi dan lamanya sadar itu tidak perlu dipaksakan..Nantinya kesadaran akan semakin meningkat dalam kehidupan sehari2...
Dalam MMD, tidak ada tingkat elementary, intermediate, advanced. Semua sama, yang ada hanyalah sadar atau tidak sadar dari saat ke saat.apa yg menyebabkan seseorang itu sadar Pak?
lalu apa pula yg menyebabkan seseorang itu tidak sadar?
dan bagaimana seseorang bisa menjadi sadar selalu?
Suatu waktu, bhikkhu-bhikkhu Kosambi terbentuk menjadi dua kelompok. Kelompok yang satu pengikut guru ahli vinaya, sedang kelompok lain pengikut guru ahli Dhamma. Mereka sering berselisih paham sehingga menyebabkan pertengkaran. Mereka juga tak pernah mengacuhkan nasehat Sang Buddha. Berkali-kali Sang Buddha menasehati mereka, tetapi tak pernah berhasil, walaupun Sang Buddha juga mengetahui bahwa pada akhirnya mereka akan menyadari kesalahannya.
Maka Sang Buddha meninggalkan mereka dan menghabiskan masa vassa-Nya sendirian di hutan Rakkhita dekat Palileyyaka. Di sana Sang Buddha dibantu oleh gajah Palileyya.
Umat di Kosambi kecewa dengan kepergian Sang Buddha. Mendengar alasan kepergian Sang Buddha, mereka menolak memberikan kebutuhan hidup para bhikkhu di Kosambi.
Karena hampir tak ada umat yang menyokong kebutuhan para bhikkhu, mereka hidup menderita. Akhirnya mereka menyadari kesalahan mereka, dan menjadi rukun kembali seperti sebelumnya.
Namun, umat tetap tidak memperlakukan mereka sebaik seperti semula, sebelum para bhikkhu mengakui kesalahan mereka di hadapan Sang Buddha. Tetapi, Sang Buddha berada jauh dari mereka dan waktu itu masih pada pertengahan vassa. Terpaksalah para bhikkhu menghabiskan vassa mereka dengan mengalami banyak penderitaan.
Di akhir masa vassa, Yang Ariya Ananda bersama banyak bhikkhu lainnya pergi menemui Sang Buddha, menyampaikan pesan Anathapindika serta para umat yang memohon Sang Buddha agar pulang kembali. Demikianlah. Sang Buddha kembali ke vihara Jetavana di Savatthi. Di hadapan Beliau para bhikkhu berlutut dan mengakui kesalahan mereka.
Sang Buddha mengingatkan, bahwa pada suatu saat mereka semua pasti mengalami kematian, oleh karena itu mereka harus berhenti bertengkar dan jangan berlaku seolah-olah mereka tidak akan pernah mati.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 6 berikut ini:
Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa dalam pertengkaran mereka akan binasa; tetapi mereka yang dapat menyadari kebenaran ini akan segera mengakhiri semua pertengkaran.
Semua bhikkhu mencapai tingkat kesucian sotapatti, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***
Dhammapada Atthakatha I, 6
Atas dasar apa "keyakinan" Anda itu? Itu cuma spekulasi tanpa dasar, dan terbukti salah. Para praktisi MMD bisa menerapkan tuntunan Sang Buddha kepada Bahiya dalam kesadaran mereka sehari-hari.
Ini juga spekulasi tanpa dasar. Tidak ada yang benar dalamn semua spekulasi Anda terhadap MMD dari awal sampai sekarang. ... Kesadaran MMD justru melimpah ke dalam kesadaran sehari-hari. ... Vipassana bukan "peningkatan kebijaksanaan" yang hanya membuat orang menjadi besar kepala; vipassana adalah menyadari gerak-gerik pikiran/aku tanpa keinginan untuk menjadi "bijaksana".
dan Untuk mencegah semakin keruhnya permasalahan,Utk mencegah perdebatan karena dasar pandangan yg berbeda, akan dilakukan:
1. pembuatan board buddhisme moderen
2. pemindahan mmd ke dalam sana
3. pemindahan semua postingan di board meditasi yg ada ke board tradisi masing2x
4. penghapusan board meditasi.
dengan demikian masing2x bisa tidak saling mengganggu dan tetap produktif masing2x tidak menghabiskan waktu berbedat.[at] Karuna & para moderator:
Mohon maaf karena telah mengambil keputusan sepihak tentang perubahan keputusan kemarin. Sementara keputusan akan diambil lagi ketika para moderator sudah bisa meeting dan merembukkan semua.
Jadi inget sejarah... ada orang bilang bumi mengelilingi matahari walaupun otoritas dan mayoritas orang waktu itu mengatakan bumi dikelilingi matahari. Alhasil, orang itu digoreng.
"Voxpopulimajor vox Dei"
"Voxpopulimajor vox Dei" apa artinya ya? ;)
rekan willi, begini lho.. apakah metode diluar MMD itu sudah membuahkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan MMD?
jika EGO/AKU orang-orang di luar MMD itu juga disentil, bergeming atau tidak? (coba anda amati saja ego/aku salah seorang moderator yang pernah gue sentil )
Silakan dengan jelas katakan bahwa pernyatan anda itu ditujukan kepada siapa saya mengasumsikan anda menujukan kepada pak hudoyo/mungkin kepada semua guru yang ada didunia?rekan willi, begini lho.. apakah metode diluar MMD itu sudah membuahkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan MMD?
jika EGO/AKU orang-orang di luar MMD itu juga disentil, bergeming atau tidak? (coba anda amati saja ego/aku salah seorang moderator yang pernah gue sentil )
Saya pernah menulis, banyak Ajaran yg bagus, namun hanya sedikit Guru yg sejati.
Apa maksud saya dgn Guru yg sejati? Guru yg sejati ialah Guru yg praktik kehidupannya sesuai dengan yg diajarkannya. Apakah ada Guru yg begitu? ADA tapi sedikit. Guru yg sejati akan menjadi teladan hidup kita.
Guru dan Murid ini bersifat cocok-cocokan.
Guru yg perangainya A akan gampang berjodoh dengan murid yg berperangai A pula
Guru yg bersifat B akan mudah berjodoh dengan murid yg bersifat B.
Kenyatan ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat ke sekeliling kita.
Kalau Anda marah lalu berusaha mengendalikan marah, maka Anda akan mengalami konflik batin dan/atau menjadi munafik.Pemikiran Pak Hud:
"Ketika kita marah lalu kita mengendalikan diri kita = ini adalah munafik"
:)) .....luar biasa pak.....
----
Bagaimana dengan kata-kata Sang Buddha ini Pak:
~ Orang bijaksana senantiasa berusaha mengendalikan pikirannya
Tidak perlu seorang samma-sambuddha untuk bicara begitu ... Ryu pun bisa. :)
Menurut hemat saya, di sini Sang Buddha bicara pada non-meditator vipassana.
OK, saya kelepasan ... mohon maaf kepada para penganut Buddhisme Theravada ortodoks.
Jadi seorang meditator vipassana tidak boleh mengendalikan pikirannya, Pak?
bagaimana dengan kata-kata Bapak yg ini:OK, saya kelepasan ... mohon maaf kepada para penganut Buddhisme Theravada ortodoks.Apa yg 'kelepasan' Pak? Jika tidak ada yg dikendalikan, mana ada 'kelepasan'?
Vox major vox Dei: Suara yang lebih banyak adalah suara Tuhan.
Saya pernah menulis, banyak Ajaran yg bagus, namun hanya sedikit Guru yg sejati.
Apa maksud saya dgn Guru yg sejati? Guru yg sejati ialah Guru yg praktik kehidupannya sesuai dengan yg diajarkannya. Apakah ada Guru yg begitu? ADA tapi sedikit. Guru yg sejati akan menjadi teladan hidup kita.
Guru dan Murid ini bersifat cocok-cocokan.
Guru yg perangainya A akan gampang berjodoh dengan murid yg berperangai A pula
Guru yg bersifat B akan mudah berjodoh dengan murid yg bersifat B.
Kenyatan ini dapat kita buktikan sendiri dengan melihat ke sekeliling kita.
::
Quotebagaimana dengan kata-kata Bapak yg ini:OK, saya kelepasan ... mohon maaf kepada para penganut Buddhisme Theravada ortodoks.Apa yg 'kelepasan' Pak? Jika tidak ada yg dikendalikan, mana ada 'kelepasan'?
'Kelepasan' artinya tidak sadar pada waktu menulis. ... Tidak ada hubungannya dengan pengendalian diri.
Bro Kainyn, thanx ya atas penjelasannya. :)
Agar kebenaran menjadi suara tuhan, rupanya perlu cari pembenaran dari orang banyak (baca: pengikut), hehehehe :))
Kebenaran adalah kebenaran, jadi sesungguhnya tidak perlu pembenaran dari orang banyak :x
Semoga saja kita juga tidak merasa benar sendiri, sehingga orang lain pasti keliru (idam eva saccam mogham aññan’ti) ^:)^
sepertinya kebenaran malah terbukti kakakakakakBro Kainyn, thanx ya atas penjelasannya. :)
Agar kebenaran menjadi suara tuhan, rupanya perlu cari pembenaran dari orang banyak (baca: pengikut), hehehehe :))
Kebenaran adalah kebenaran, jadi sesungguhnya tidak perlu pembenaran dari orang banyak :x
Semoga saja kita juga tidak merasa benar sendiri, sehingga orang lain pasti keliru (idam eva saccam mogham aññan’ti) ^:)^
Sama2. Tulisan itu adalah dari respon terhadap tulisan bahwa "banyaknya report ke moderator yang anti-MMD" yang kemudian ryu bilang itu kelihatan sepihak. Akan lain jadinya kalau yang report ke moderator adalah dari pihak MMD. Jadi saya katakan "suara mayoritas suara Tuhan" dalam konteks "tanggapan moderator terhadap report". Semoga tidak disalah-mengerti konteksnya menjadi "kebenaran akan jadi kebenaran karena suara terbanyak".
[at] Willi
Anda juga pernah kan.
sepertinya kebenaran malah terbukti kakakakakak
[at] Willi
Anda juga pernah kan.
sama pak saya juga pernah
dalam mengendalikan diri, tentu kadang kita lepas kendali.
yang penting kita jujur sharing bahwa 'pengendalian diri' itu sangat penting bagi kita semua.
pembuat panah meluruskan anak panah
pandai besi menempa besi
orang bijaksana mengendalikan pikirannya
::
kebenaran orang yang ingin dibenarkan :))sepertinya kebenaran malah terbukti kakakakakak
Kebenaran tentang apa nih?
jadi mending santai aja lepasin semua yah pak?[at] Willi
Anda juga pernah kan.
sama pak saya juga pernah
dalam mengendalikan diri, tentu kadang kita lepas kendali.
yang penting kita jujur sharing bahwa 'pengendalian diri' itu sangat penting bagi kita semua.
pembuat panah meluruskan anak panah
pandai besi menempa besi
orang bijaksana mengendalikan pikirannya
::
Anda yang sibuk mengendalikan diri, pernah kelepasan,
Saya yang santai menyadari pikiran, juga pernah kelepasan.
Anda yang sibuk mengendalikan diri, pernah kelepasan,
Saya yang santai menyadari pikiran, juga pernah kelepasan.
kebenaran orang yang ingin dibenarkan :))Oh, kalo itu, di luar kapasitas saya. ;D
susahnya kalo yang melakukan MMD khan tidak punya tujuan jadi yah , gitu deh yang ga punya tujuan tuh kek gitu :))kebenaran orang yang ingin dibenarkan :))Oh, kalo itu, di luar kapasitas saya. ;D
Saya hanya punya pandangan yang "menurut saya benar", tapi soal yang benar2 "benar", saya tidak tahu.
berarti Mengendalikan diri = menyadari pikiran.... :jempol:
Saya tidak hanya ngomong bahwa 'pengendalian diri = menyadari pikiran'
Dalam sutta dijelaskan bahwa terdapat 19 faktor batinbermanfaat, yg jika salah satunya muncul, maka mereka bersama-sama akan muncul sekaligus semuanya.
Beberapa diantara ke 19 jenis batin itu adalah:
keyakinan, perhatian murni, malu, takut berbuat jahat, dstnya.....
Jadi ketika "menyadari pikiran hadir, maka sekaligus pengendalian diri hadir (malu dan takut berbuat jahat).
Tinggal lagi, langkah selanjutnya karena cetana ini akan padam dalam sekejap, apakah akan timbul cetana sejenis yg lebih kuat ataukah malah akan timbul cetana buruk? Untuk ini diperlukan pemahaman benar, kemauan yg kuat, paksaan, kekuatan, kesadaran, konsentrasi, dll....
::
berarti Mengendalikan diri = menyadari pikiran.... :jempol:
Mengendalikan diri adalah suatu upaya dari si aku yang baik untuk mengendalikan si aku yang buruk.
Menyadari pikiran adalah sadar akan upaya si aku yang baik bertempur melawan si aku yang buruk, sampai kedua-duanya padam.
Saya tidak hanya ngomong bahwa 'pengendalian diri = menyadari pikiran'
Dalam sutta dijelaskan bahwa terdapat 19 faktor batinbermanfaat, yg jika salah satunya muncul, maka mereka bersama-sama akan muncul sekaligus semuanya.
Beberapa diantara ke 19 jenis batin itu adalah:
keyakinan, perhatian murni, malu, takut berbuat jahat, dstnya.....
Jadi ketika "menyadari pikiran hadir, maka sekaligus pengendalian diri hadir (malu dan takut berbuat jahat).
Tinggal lagi, langkah selanjutnya karena cetana ini akan padam dalam sekejap, apakah akan timbul cetana sejenis yg lebih kuat ataukah malah akan timbul cetana buruk? Untuk ini diperlukan pemahaman benar, kemauan yg kuat, paksaan, kekuatan, kesadaran, konsentrasi, dll....
::
Dalam MMD gak ada segala macam teori seperti itu.
Sadar saja tidak akan cukup Pak
Bagi putthujana bangkotan kayak saya masih tetap diperlukan pengendalian
Saya tidak hanya ngomong bahwa 'pengendalian diri = menyadari pikiran'
Dalam sutta dijelaskan bahwa terdapat 19 faktor batinbermanfaat, yg jika salah satunya muncul, maka mereka bersama-sama akan muncul sekaligus semuanya.
Beberapa diantara ke 19 jenis batin itu adalah:
keyakinan, perhatian murni, malu, takut berbuat jahat, dstnya.....
Jadi ketika "menyadari pikiran hadir, maka sekaligus pengendalian diri hadir (malu dan takut berbuat jahat).
Tinggal lagi, langkah selanjutnya karena cetana ini akan padam dalam sekejap, apakah akan timbul cetana sejenis yg lebih kuat ataukah malah akan timbul cetana buruk? Untuk ini diperlukan pemahaman benar, kemauan yg kuat, paksaan, kekuatan, kesadaran, konsentrasi, dll....
::
Nggak wajib tau, hanya sharing aja Pak.
Bagi pengendara mobil tidak wajib mengetahui cara kerja mesin.
Tapi jika ada yg berminat mau tau, tidak ada salahnya.
::
karena gak ada semua itu untuk apa harus diakui pak? Jangan melekat pada segala macam teori dalam sutta/ucapan sang buddha, yang penting praktek pak :)Sadar saja tidak akan cukup Pak
Bagi putthujana bangkotan kayak saya masih tetap diperlukan pengendalian
Itu karena Anda tidak menyadari ego yang baik bertempur melawan ego yang buruk. ... Lalu ego yang baik melekat kepada segala macam teori abhidhamma. ... Terserah saja.
Sudah saya katakan, dalam MMD gak ada semua itu.
karena gak ada semua itu untuk apa harus diakui pak? Jangan melekat pada segala macam teori dalam sutta/ucapan sang buddha, yang penting praktek pak :)Sadar saja tidak akan cukup Pak
Bagi putthujana bangkotan kayak saya masih tetap diperlukan pengendalian
Itu karena Anda tidak menyadari ego yang baik bertempur melawan ego yang buruk. ... Lalu ego yang baik melekat kepada segala macam teori abhidhamma. ... Terserah saja.
Sudah saya katakan, dalam MMD gak ada semua itu.
kelihatannya gimana pak?karena gak ada semua itu untuk apa harus diakui pak? Jangan melekat pada segala macam teori dalam sutta/ucapan sang buddha, yang penting praktek pak :)Sadar saja tidak akan cukup Pak
Bagi putthujana bangkotan kayak saya masih tetap diperlukan pengendalian
Itu karena Anda tidak menyadari ego yang baik bertempur melawan ego yang buruk. ... Lalu ego yang baik melekat kepada segala macam teori abhidhamma. ... Terserah saja.
Sudah saya katakan, dalam MMD gak ada semua itu.
Anda sendiri sudah praktek?
Maksudnya apa yaah?
_/\_ :lotus:
'ATTA' BUKAN HANYA SEKADAR "PANDANGAN SALAH", MELAINKAN SUATU KESADARAN YANG SANGAT DALAM DI DALAM BATIN PUTHUJJANA, yang berasal jauh di bawah sadar (anusaya). ... Oleh karena itu, sangat sukar menghancurkan/melenyapkan 'atta' itu.
Inilah salah satu kesalahan terbesar para bhikkhu penghafal ajaran Sang Guru (tipitaka-dhara) yang sudah berlarut-larut selama 2000 tahun, sehingga umat Buddha mempunyai kesan bahwa 'atta' HANYA sekadar "pandangan salah" (miccha-ditthi). ... Contohnya: Rekan Fabian, praktisi vipassana Mahasi Sayadaw yang sudah sangat senior. ... Kesalahpahaman ini begitu mendalam sehingga ia tidak bisa melihat hakikat akunya sendiri.
Kesalahan para bhikkhu Tipitaka-dhara itu telah diluruskan kembali oleh pencerahan J. Krishnamurti pada abad ke-20 M.
halo ko fabian...
selamat tersenyum
salam metta
moga kita ketemu lagi di bulan desember
Apa yang Anda share itu sudah saya pelajari 40 tahun lalu. ... Dan sudah sepuluh tahun terakhir ini saya lepaskan.
Debat antara saya dan Fabian tentang vipassana sudah saya kumpulkan dalam 8 file dan tayangkan di milis-milis Buddhis. ... Ibu Lily bisa mengikutinya di thread "Abhidhamma & Vipassana" dan thread ini, tapi tersebar di banyak posting, sehingga sukar membacanya dengan santai, harus mencari posting-posting yang saling bersambungan. ... sebentar lagi ke delapan file itu saya upload di box.net. Nanti URL-nya saya tayangkan di sini, dan Anda bisa download sendiri.
Salam,
hudoyo
[at] Willi
Anda juga pernah kan.
sama pak saya juga pernah
dalam mengendalikan diri, tentu kadang kita lepas kendali.
yang penting kita jujur sharing bahwa 'pengendalian diri' itu sangat penting bagi kita semua.
pembuat panah meluruskan anak panah
pandai besi menempa besi
orang bijaksana mengendalikan pikirannya
::
Anda yang sibuk mengendalikan diri, pernah kelepasan,
Saya yang santai menyadari pikiran, juga pernah kelepasan.
Apa yang Anda share itu sudah saya pelajari 40 tahun lalu. ... Dan sudah sepuluh tahun terakhir ini saya lepaskan.
namaste _/\_
Pernyataan anda di atas bahwa: "yang sudah saya pelajari 40 tahun lalu.....dan sudah sepuluh tahun terakhir ini saya lepaskan" membuat saya malu karena saya masih belum mampu melepaskan apa-apa yang saya pernah pelajari. ^:)^
Namun apabila anda sudah melepaskan yang anda pelajari "sekarang" tolong informasikan kepada saya, sehingga saya gak usah belajar yang mirip dengan apa yang anda telah pelajari itu. :x
Semoga kita bisa saling berbagi :)
sukhi hotu _/\_
Andi
namaste _/\_
saya yang "tidak sibuk mengendalikan diri" juga "tidak santai menyadari pikiran" juga pernah kelepasan dan lebih sering lagi keceplosan, maaf ya :o
Jadi daripada kelepasan (karena tidak terkendali) lebih baik lepaskan aja deh, kionghie ^:)^
sukhi hotu _/\_
Andi
namaste _/\_
Bukan cuma ibu Lily yang menanti kehadiran URL ini, aku juga ingin men-dowmload-nya, :x
trims :)
sukhi hotu _/\_
Andi
namaste _/\_
saya yang "tidak sibuk mengendalikan diri" juga "tidak santai menyadari pikiran" juga pernah kelepasan dan lebih sering lagi keceplosan, maaf ya :o
Jadi daripada kelepasan (karena tidak terkendali) lebih baik lepaskan aja deh, kionghie ^:)^
sukhi hotu _/\_
Andi
Kepada siapa ini ditujukan? ... Bagaimana dengan Anda sendiri?
namaste _/\_
saya yang "tidak sibuk mengendalikan diri" juga "tidak santai menyadari pikiran" juga pernah kelepasan dan lebih sering lagi keceplosan, maaf ya :o
Jadi daripada kelepasan (karena tidak terkendali) lebih baik lepaskan aja deh, kionghie ^:)^
sukhi hotu _/\_
Andi
Kepada siapa ini ditujukan? ... Bagaimana dengan Anda sendiri?
namaste
Kepada siapa ya? siapa aja deh termasuk aku juga seh, hehehehe
Pertanyaan anda: "Bagaimana dengan anda sendiri?", "teu kumaha-kumaha da prag jeung eukeur" (tidak bagaimana karena aktual dan tengah berlangsung), biarkan aja segala sesuatunya berlalu
Semoga kita semua tercerahkan
sukhi hotu
Andi
Disadari tanpa di kendalikan bisa lepas kendali lho?
Sorry, numpang tempel....ini thread buat debat ci mending bikin thread baru :)
*Ini page gak buka 1 hari nambah banyak halaman ya???*
Gimana kalo orang yang sedang berduka lalu menangis... Tapi pada saat menangis, ia juga teringat akan suka, lalu ia tertawa pula. Jadi, sambil menagis sambil tertawa. Itu kesadaran yang bagaimana ya???
Note:
Saya ngak baca habis semua page, tapi bila sudah pernah dibahas, linknya saya.
Trims.
Deepest Bow,
Vince
Sorry, numpang tempel....
*Ini page gak buka 1 hari nambah banyak halaman ya???*
Gimana kalo orang yang sedang berduka lalu menangis... Tapi pada saat menangis, ia juga teringat akan suka, lalu ia tertawa pula. Jadi, sambil menagis sambil tertawa. Itu kesadaran yang bagaimana ya???
Note:
Saya ngak baca habis semua page, tapi bila sudah pernah dibahas, linknya saya.
Trims.
Deepest Bow,
Vince
Gimana kalo orang yang sedang berduka lalu menangis... Tapi pada saat menangis, ia juga teringat akan suka, lalu ia tertawa pula. Jadi, sambil menagis sambil tertawa. Itu kesadaran yang bagaimana ya???pada saat bersedih, ia tidak sedang teringat hal yg disukai
Update Meeting Tanggal 1 September 2007 yang dilaksanakan dari jam 11:00 WIB s/d 18 WIB yang dihadiri oleh
Sumedho, Tesla, Felixthioris, Karuna, Indra, Hendra, Nyanadhana
Sepakat untuk menyatakan bahwa:
1. Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain bukan tempat sampah sesuai pernyataan Pak Hudoyo. Pernyataan Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain sebagai tempat sampah Pak Hudoyo, bukan pandangan DhammaCitta.
2. MMD adalah tehnik meditasi dan akan diletakkan di sub board meditasi di bawah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain
3. Board meditasi akan tetap ada dan akan berjalan apa adanya
4. Diskusi kritis silahkan dilakukan di board Studi Sutta/Sutra
5. Diskus diharapkan dilakukan pada board yang tepat dan posting yang tidak sesuai akan diedit/hapus/dipindahkan pada tempatnya.
Update Meeting Tanggal 1 September 2007 yang dilaksanakan dari jam 11:00 WIB s/d 18 WIB yang dihadiri oleh
Sumedho, Tesla, Felixthioris, Karuna, Indra, Hendra, Nyanadhana
Sepakat untuk menyatakan bahwa:
1. Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain bukan tempat sampah sesuai pernyataan Pak Hudoyo. Pernyataan Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain sebagai tempat sampah Pak Hudoyo, bukan pandangan DhammaCitta.
2. MMD adalah tehnik meditasi dan akan diletakkan di sub board meditasi di bawah Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain
3. Board meditasi akan tetap ada dan akan berjalan apa adanya
4. Diskusi kritis silahkan dilakukan di board Studi Sutta/Sutra
5. Diskus diharapkan dilakukan pada board yang tepat dan posting yang tidak sesuai akan diedit/hapus/dipindahkan pada tempatnya.
PANDANGAN & SIKAP HUDOYO (pembimbing MMD):
Statusquo sebelum 1 September adalah:
* Dewan Moderator DC masih berpegang pada keputusannya, bahwa MMD bukan Buddhisme.
* MMD dipindahkan dari board "Buddhisme & Kepercayaan Lain" ke dalam board "BUddhisme Modern".
Statusquo sesudah keputusan di atas adalah:
* Dewan Moderator DC menyatakan "MMD adalah teknik meditasi" (tanpa menyebut-nyebut Buddhis);
* MMD malah diletakkan di dalam sebuah Sub-board dalam board "Buddhisme & Kepercayaan Lain" kembali.
Jelas ini bukan usaha pendekatan dari pihak Dewan Moderator DC kepada MMD, melainkan malah merupakan pengerasan sikap Dewan Moderator DC terhadap MMD.
Akhirnya ... selesailah sudah. Lega rasanya ... saya bisa kembali berkonsentrasi pada penulisan Buku Panduan MMD yang agak terbengkalai akhir-akhir ini.
Tidak ada jalan lain bagi saya daripada menghentikan tulisan-tulisan saya di DC.
Selanjutnya saya akan mencurahkan tulisan-tulisan saya mengenai Buddhisme di situs Kaskus:
http:///showthread.php?t=878014 "Riwayat Agung Para Buddha"
Teman-teman yang ingin:
- berdialog bagaikan dua sahabat membahas masalah yang mahapenting (ungkapan Krishnamurti);
- berdiskusi biasa;
- berdebat panas;
dengan saya silakan masuk ke URL Kaskus di atas.
Inilah tulisan saya terakhir di DC. Saya pergi membawa materi dari dua thread yang akan saya jadikan e-book, sebagai kenangan terakhir dari forum ini bagi saya.
Para moderator DC masih akan melihat dan mendengar tentang kegiatan MMD sebagai bagian dari khazanah Buddhisme di Indonesia di dunia nyata sepanjang hidup kalian.
Salam,
hudoyo