//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mentolerir kesalahan  (Read 12147 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #15 on: 16 February 2010, 10:52:07 PM »
Pikir2 juga "aneh" ya............

kalau kita bekerja dibagian TESTING (testing program department)

maka kita sengaja membuat rangkai kesalahan2 yg mungkin dilakukan pemakai program utk mengetahui seberapa BENAR program tsb berhasil melewatin kesalahan tsb.

di Amerika juga ada perusahaan yg dibayar utk mengetest ketahanan dari alat2 elektronik, alat rumah tangga, atau alat2 lainnya.... spt strika dinyalakan tanpa dicabut (apakah akan rusak, kalau ya...  butuh berapa hari atau minggu),... dari kerusakan2 tsb lah perusahaan bisa memperbaikin produk2nya.

kalau member baru membuat kesalahan.... tentu kita akan lebih LUNAK. (tentu itu bukan kesalahan fatal)  mungkin begitu ya.........
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #16 on: 16 February 2010, 11:03:58 PM »
Kelana ngomong dari sudut pandang apa yang seharusnya dilakukan sesuai ajaran Sang Buddha, Johan3000 ngomong dari sudut pandang edison, gak akan nyambung.

MOD Gachapin,

gw rasa Buddha Gautama mentolerir kesalahan. Karna setelah kesalahan dilakukan (murid2), baru peraturan/vinaya dibuat. Bukankah begitu? Kalau tidak makan sekaligus semua peraturan dikeluarkan dan diberitahukan semua murid2 tidak boleh melakukan kesalahan.

begitu juga spt yg gw dengar...
perbanyak kebajikan, kurangin kejahatan...........sucikan hati dan pikiran

Tentang pembahasan ajaran Buddhist ini, mohon bimbingan dan koreksi dari senior2...(dan mohon maaf sebelumkan kalau gw salah ngomong lho).

trims sebelumnya.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline andry

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #17 on: 16 February 2010, 11:08:47 PM »
dengan menyadarinya, anda sudah menghentikannya
Samma Vayama

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #18 on: 17 February 2010, 01:43:04 AM »
cukup menyadarinya dan tidak mengulanginya lagi yach...

 _/\_

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #19 on: 17 February 2010, 01:49:24 AM »
Gw hanya ingin share .... ketika mendengarkan dhammadesana di vihara
dan cerita ini ... mungkin tidak utuh (krna udah lama dan sedikit lupa) tapi gw masih bisa mengambil intinya ......

diceritakan ada seorang anak yg nakal dan selalu berbicara kasar pada teman2nya
orangtuanya .... terutama papa ingin mendiidk anaknya agar menpunyai sopan dan berprilaku baik .....
segala cara papanya berusaha mendidik ... akhirnya ketemu ide yaitu .... Anaknya diberi tugas dalam 1 hari dan selanjutnya si Anak hanya diberi tugas untuk mencatat apa yg telah dilakukan pada hari itu .....

misalnya hari ini dia usil/iseng menganggu teman di sekolah maka pulang sekolah anaknya di suruh
memasang  1 paku payung pada sebuah gabus yg telah disediakan .....
pada hari-hari selanjutnya tetap seperti itu kelakuan buruknya .......
sepekan telah berlalu ...... maka paku payung yg dipasang berjumlah 7 buah pada gabus itu

Pada hari selanjutnya papanya berjanji dengan anaknya dengan iming2 hadiah yg lebih besar ......
yaitu bila anaknya bisa berkelakukan baik, sopan, tidak iseng dll, serta bisa meminta maaf pada teman yg pernah di ganggu ......
maka tugas selanjutnya si anak hanya mencopot paku payung yg di pasang itu .....
selama sepekan anak itu bisa prilaku yg baik dan meminta maaf pada temannya

Selama sepekan pula papan gabus tersebut sudah tidak ada lagi paku payungnya ......
tetapi "bekas" paku payung yg dilubangin tidak bisa menghilang dan masih membekas"
begitulah segala perbuatan kita yg telah berlalu ....... "dia" masih ada bekasnya walaupun kita telah berusaha menghilangkan  ..........

Sangat baik kita menyadari telah berbuat salah .... tetapi jangan cara menghukum diri kita sendiri
Perbuatan salah telah berlalu dan itu telah terjadi ..... tak ada yg dapat ubah apa-pun itu

Jalan terbaik adalah memaafkan diri sendiri dengan tekad tak akan mengulang lagi kesalahan ......

Semoga bermanfaat  _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline dewi_go

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.848
  • Reputasi: 69
  • Gender: Female
Mentolerir kesalahan
« Reply #20 on: 17 February 2010, 05:28:06 AM »
Makash bnyak bro n sis, advice semuany sgt membntu saya. Berdamai dg diri sendiri n tdk mengulanginya. Semga sy bs menghentikn rs berslh pd diri sndri. Mksh. Smga bro n sis selalu berbhga.
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #21 on: 17 February 2010, 05:44:00 AM »
tidak memaafkan kesalahan sendiri maupun orang lain, jugalah perbuatan yang tidak bermamfaat bagi batin lho !
cobalah tanya dengan guru Abhidhamma.
kam sia ya

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #22 on: 17 February 2010, 08:32:35 AM »
Bro kelana,

Gw juga pernah mendengar bahwa manusia sukses adalah manusia2 yg sewaktu muda udah banyak melakukan kesalahan2 (jelas bukan kesalahan fatal yg bisa menyebabkan kematian). Dan melampauin kesalahan2 tsb.

masih ingat apa kata Thomas Alpha Edison? tentang ribuan kali kegagalan yg telah dia lakukan utk mencari bahan sumbu bola lampu  pijar? Setiap langkah yg gagal adalah membawa dia selangkah lebih dekat pada penemuan bahan sumbu bola lampu pijar.

Sdr. Johan, menurut saya adalah berbeda antara kesalahan dengan kegagalan, adalah berbeda antara menoleri kesalahan dengan menoleri kegagalan. Toleransi/toleran berarti bersikap menenggangkan, membiarkan, membolehkan terhadap sesuatu (pendapat, pandangan, dsb). Kegagalan adalah output/hasil perbuatan berupa kondisi. Sedangkan kesalahan adalah sifat dari perbuatan.

Edison memang mengalami berkali-kali kegagalan tapi ia tetap tidak menoleri kesalahan yang pernah ia perbuat. Jika ia menoleri kesalahan yang pernah ia buat maka ia akan membiarkan dirinya menggunakan bahan-bahan yang sama, tindakkan yang sama dalam setiap pecobaannya, dan hasilnya adalah kegagalan yang sama. Karena ia tahu bahwa kegagalannya berasal dari kesalahannya, maka Edison menggunakan bahan lain untuk membuat lampu. Jadi di sini Edison tidak menoleri kesalahannya tapi menoleri kegagalannya.

Begitu juga dengan Sang Buddha. Vinaya justru adalah bentuk dari sikap Sang Buddha yang tidak menoleri kesalahan yang terjadi pada satu siswa yang nantinya akan terjadi lagi terhadap siswa-siswaNya yang lain.

Jika kita menganggap kejahatan adalah suatu bentuk dari kesalahan, Sang Buddha mengatakan:
“ Jangan meremehkan kejahatan walaupun kecil, dengan berkata:
"Perbuatan jahat tidak akan membawa akibat".
Bagaikan sebuah tempayan akan terisi penuh oleh air yang jatuh setetes demi setetes,
demikian pula orang bodoh sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kejahatan.”

(Dhammapada 121)

Terakhir Sdr. Johan dan rekan lainnya, menurut saya, adalah berbeda antara menoleri dengan memaafkan kesalahan.

Demikian.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dewi_go

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.848
  • Reputasi: 69
  • Gender: Female
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #23 on: 17 February 2010, 08:41:49 AM »
Tidak mentolerir kesalahan tetapi bertekad takkan mengulangi apakah hal ini bisa membantu untuk berdamai dengan diri sendiri bro kelana?
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #24 on: 17 February 2010, 09:15:43 AM »
Bro kelana,

Gw juga pernah mendengar bahwa manusia sukses adalah manusia2 yg sewaktu muda udah banyak melakukan kesalahan2 (jelas bukan kesalahan fatal yg bisa menyebabkan kematian). Dan melampauin kesalahan2 tsb.

masih ingat apa kata Thomas Alpha Edison? tentang ribuan kali kegagalan yg telah dia lakukan utk mencari bahan sumbu bola lampu  pijar? Setiap langkah yg gagal adalah membawa dia selangkah lebih dekat pada penemuan bahan sumbu bola lampu pijar.

Sdr. Johan, menurut saya adalah berbeda antara kesalahan dengan kegagalan, adalah berbeda antara menoleri kesalahan dengan menoleri kegagalan. Toleransi/toleran berarti bersikap menenggangkan, membiarkan, membolehkan terhadap sesuatu (pendapat, pandangan, dsb). Kegagalan adalah output/hasil perbuatan berupa kondisi. Sedangkan kesalahan adalah sifat dari perbuatan.

Edison memang mengalami berkali-kali kegagalan tapi ia tetap tidak menoleri kesalahan yang pernah ia perbuat. Jika ia menoleri kesalahan yang pernah ia buat maka ia akan membiarkan dirinya menggunakan bahan-bahan yang sama, tindakkan yang sama dalam setiap pecobaannya, dan hasilnya adalah kegagalan yang sama. Karena ia tahu bahwa kegagalannya berasal dari kesalahannya, maka Edison menggunakan bahan lain untuk membuat lampu. Jadi di sini Edison tidak menoleri kesalahannya tapi menoleri kegagalannya.

Begitu juga dengan Sang Buddha. Vinaya justru adalah bentuk dari sikap Sang Buddha yang tidak menoleri kesalahan yang terjadi pada satu siswa yang nantinya akan terjadi lagi terhadap siswa-siswaNya yang lain.

Jika kita menganggap kejahatan adalah suatu bentuk dari kesalahan, Sang Buddha mengatakan:
“ Jangan meremehkan kejahatan walaupun kecil, dengan berkata:
"Perbuatan jahat tidak akan membawa akibat".
Bagaikan sebuah tempayan akan terisi penuh oleh air yang jatuh setetes demi setetes,
demikian pula orang bodoh sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kejahatan.”

(Dhammapada 121)

Terakhir Sdr. Johan dan rekan lainnya, menurut saya, adalah berbeda antara menoleri dengan memaafkan kesalahan.

Demikian.


Terima kasih banyak bro Kelana atas pengarahan/bimbingannya..........

1. Salah memilih suami
2. Gagal memilih suami yg baik

mana yg benar ?

Edison salah memilih bahan yg bener utk membuat lampu pijar sehingga percobaan hari itu GAGAL. Kenapa dia bisa salah pilih ? karna dia tidak memiliki pengetahuan tentang semua material yg ada didunia ini.

Terus terang gw sering sekali SALAH JALAN (dlm lalu lintas) lho.....Nah kalau sang pacar bilang mulai ini hari gw gak mau melihat elu salah jalan lagi........... trus gimana nasib gw selanjutnya?...........

rasanya KESALAHAN tergantung dari pengetahuan, pengalaman, ketelitian, kepandai, dst... dan kita gak bisa "ngotot" 100% tanpa salah.

mungkin begitu ya?
« Last Edit: 17 February 2010, 09:17:35 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #25 on: 17 February 2010, 09:18:55 AM »
Kelana ngomong dari sudut pandang apa yang seharusnya dilakukan sesuai ajaran Sang Buddha, Johan3000 ngomong dari sudut pandang edison, gak akan nyambung.

MOD Gachapin,

gw rasa Buddha Gautama mentolerir kesalahan. Karna setelah kesalahan dilakukan (murid2), baru peraturan/vinaya dibuat. Bukankah begitu? Kalau tidak makan sekaligus semua peraturan dikeluarkan dan diberitahukan semua murid2 tidak boleh melakukan kesalahan.

begitu juga spt yg gw dengar...
perbanyak kebajikan, kurangin kejahatan...........sucikan hati dan pikiran

Tentang pembahasan ajaran Buddhist ini, mohon bimbingan dan koreksi dari senior2...(dan mohon maaf sebelumkan kalau gw salah ngomong lho).

trims sebelumnya.

Bro Johan,
ini menurut konteks buddhisme,
kesalahan yang di maksud bro Gachapin identik dengan lengah (tidak waspada) sehingga membuat kesalahan.

percobaan bukan termasuk ketidak waspadaan. namun membawa tujuan baik
ini sama dengan syair yg diucapkan SB... jika perbuatan yang dilakukan tidak membawa penyesalan, maka perbuatan itu dikatakan baik, tapi ini sudah jelas membawa penyesalan pada Sis Dewi, maka itu sudah jelas tidak baik, dan tidak perlu di ulangi maupun di tolerir, perbuatan ThomasAE, sangat bermanfaat bagi org lain sudah semestinya beliau berbangga diri dan tidak perlu menyesal, maka perbuatan beliau dikatakan baik.

semakin sering seseorang mentolerir kesalahan itu, dia akan menajdi terbiasa dengan kesalahan2 nya dan mengganggap "gpp lah..sesekali berbuat kesalahan" ini sudah masuk kategori "lengah"
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #26 on: 17 February 2010, 09:20:26 AM »
Bro kelana,

Gw juga pernah mendengar bahwa manusia sukses adalah manusia2 yg sewaktu muda udah banyak melakukan kesalahan2 (jelas bukan kesalahan fatal yg bisa menyebabkan kematian). Dan melampauin kesalahan2 tsb.

masih ingat apa kata Thomas Alpha Edison? tentang ribuan kali kegagalan yg telah dia lakukan utk mencari bahan sumbu bola lampu  pijar? Setiap langkah yg gagal adalah membawa dia selangkah lebih dekat pada penemuan bahan sumbu bola lampu pijar.

Sdr. Johan, menurut saya adalah berbeda antara kesalahan dengan kegagalan, adalah berbeda antara menoleri kesalahan dengan menoleri kegagalan. Toleransi/toleran berarti bersikap menenggangkan, membiarkan, membolehkan terhadap sesuatu (pendapat, pandangan, dsb). Kegagalan adalah output/hasil perbuatan berupa kondisi. Sedangkan kesalahan adalah sifat dari perbuatan.

Edison memang mengalami berkali-kali kegagalan tapi ia tetap tidak menoleri kesalahan yang pernah ia perbuat. Jika ia menoleri kesalahan yang pernah ia buat maka ia akan membiarkan dirinya menggunakan bahan-bahan yang sama, tindakkan yang sama dalam setiap pecobaannya, dan hasilnya adalah kegagalan yang sama. Karena ia tahu bahwa kegagalannya berasal dari kesalahannya, maka Edison menggunakan bahan lain untuk membuat lampu. Jadi di sini Edison tidak menoleri kesalahannya tapi menoleri kegagalannya.

Begitu juga dengan Sang Buddha. Vinaya justru adalah bentuk dari sikap Sang Buddha yang tidak menoleri kesalahan yang terjadi pada satu siswa yang nantinya akan terjadi lagi terhadap siswa-siswaNya yang lain.

Jika kita menganggap kejahatan adalah suatu bentuk dari kesalahan, Sang Buddha mengatakan:
“ Jangan meremehkan kejahatan walaupun kecil, dengan berkata:
"Perbuatan jahat tidak akan membawa akibat".
Bagaikan sebuah tempayan akan terisi penuh oleh air yang jatuh setetes demi setetes,
demikian pula orang bodoh sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kejahatan.”

(Dhammapada 121)

Terakhir Sdr. Johan dan rekan lainnya, menurut saya, adalah berbeda antara menoleri dengan memaafkan kesalahan.

Demikian.


Terima kasih banyak bro Kelana atas pengarahan/bimbingannya..........

1. Salah memilih suami
2. Gagal memilih suami yg baik

mana yg benar ?

Edison salah memilih bahan yg bener utk membuat lampu pijar sehingga percobaan hari itu GAGAL. Kenapa dia bisa salah pilih ? karna dia tidak memiliki pengetahuan tentang semua material yg ada didunia ini.

Terus terang gw sering sekali SALAH JALAN (dlm lalu lintas) lho.....Nah kalau sang pacar bilang mulai ini hari gw gak mau melihat elu salah jalan lagi........... trus gimana nasib gw selanjutnya?...........

rasanya KESALAHAN tergantung dari pengetahuan, pengalaman, ketelitian, kepandai, dst... dan kita gak bisa "ngotot" 100% tanpa salah.

mungkin begitu ya?

setelah ThomasAE salah menggunakan material, beliau tidak mungkin mengulangi nya dengan menggunakan material yang sama yang jelas2 sudah pernah gagal.
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #27 on: 17 February 2010, 09:22:09 AM »
Mungkin buat memperjelas saja.

Misal minum alkohol itu salah. Maka kita bertekad untuk tidak minum alkohol krn kita tidak toleransi membolehkan minum alkohol.

Kalau dibawa ke contoh kegagalan edison jg bisa. Edison melakukan banyak kesalahan sehingga penemuan lampu gagal. Maka Edison tidak toleransi kepada kesalahannya sehingga terus mencoba metoda baru bukan terus mencoba metoda yang salah
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #28 on: 17 February 2010, 09:43:02 AM »
Sangat benar, kita tidak mentolerir kesalahan, tapi ini harus disikapi dengan bijaksana, jika tidak, maka kita seakan-akan menghukum diri sendiri karena tidak mentolerir kesalahan dan  sering menyebabkan stress atau depressi oleh kesalahan sendiri atau orang lain, karena ketakutan berlebihan terhadap berbuat kesalahan.  

Memaafkan kesalahan ini juga diperlukan didalam kehidupan, karena ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan metta ( cinta kasih ), apapun kata positif yang kita kombinasikan untuk kata kesalahan, maka anda selalu ingat “ Takut berbuat “kesalahan” tidak boleh menghentikan KEBERANIAN ANDA untuk “mencoba ( berusaha ) lagi”

Kalau anda menghentikan semangat anda untuk mencoba dan berusaha ( hal positif ), maka sebenarnya ini adalah “KESALAHAN” yang membuat anda tidak berkembang. Belajar dari kesalahan diri sendiri dan orang lain merupakan salah satu cara untuk men DEWASA kan MENTALITAS ( pola pikir ) kita.

  
Dan yang tidak kalah penting adalah MENGAKU KESALAHAN SECARA TULUS, tentu ini dilakukan juga dengan bijaksana yakni sesuai waktu, tempat dan kondisi, dll. Untuk yang ini saya kutip artikel


BOBOT SEBUAH BUKU


Saya mempunyai seorang teman, ketika dia kuliah sangat tergila-gila dengan bahasa Inggris. Suatu ketika, dia meminjam buku di perpustakaan sekolah yang berjudul "100 contoh kesalahan bahasa Inggris yang sering dijumpai".

Setelah dibaca dia merasa tertarik dengan buku itu. Untuk bisa membeli buku ini, dia telah pergi mencari di semua toko buku yang berada di dalam kota, tetapi tidak berhasil dia dapatkan buku itu.

Karenanya dia memutuskan mengambil langkah yang sangat berisiko, yaitu buku yang dipinjam dari sekolah ini dijadikan sebagai miliknya sendiri.

Suatu hari, dia mengambil kesempatan ketika petugas perpustakaan tidak siaga, mempergunakan stempel khusus yang dipergunakan oleh petugas perpustakaan menyetempelkan huruf "sudah kembali" di atas kartu perpustakaan miliknya. Semula dia mengira, persoalan ini akan selesai sampai di situ.

Akan tetapi dia tidak menyangka, sejak saat itu, dia selalu berada di dalam keadaan yang sangat panik dan gelisah.

Ketika guru memanggil dia, dia mengira kasus meminjam buku tidak dikembalikan terbongkar. Ketika teman-teman sekelas sedang merembukkan sesuatu, dia juga mengira berhubungan dengan masalahnya itu. Dia bahkan tidak berani pergi ke perpustakaan lagi, kadang kala jika berjumpa dengan petugas perpustakaan, denyut jantungnya menjadi berdetak cepat.

Gejala tidak bisa tidur akut yang dia alami sejak saat itu dan seterusnya sering kali mengganggunya. Prestasinya sejak saat itu juga berangsur-angsur merosot.

Akhirnya setelah lulus, dia mengajukan permohonan untuk ditugaskan di luar daerah. Pada Minggu pertama setelah dia lulus, buku yang sangat ia hargai itu dikembalikannya ke perpustakaan universitas melalui kantor pos, dengan tertera nama pengirim: Seorang siswa yang merasa bersalah dan malu.

Setelah lewat 20 tahun, dia menceritakan peristiwa itu kepada saya, harga dari buku itu tidak mahal, dan berat buku itu sendiri tidak lebih dari 250 gram. Tetapi setelah ia mengembalikan buku itu, dia merasa hatinya terasa plong, ringan sekali, ibarat telah melepas beban dengan berat ribuan kilo.

Dia mengatakan, saat itu untuk kali pertama dia memahami secara mendalam betapa pentingnya menjadi manusia yang tanpa punya perasaan bersalah di dalam hati dan pikiran.

Semoga Bermanfaat.

 _/\_

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Mentolerir kesalahan
« Reply #29 on: 17 February 2010, 10:12:06 AM »
Tidak mentolerir kesalahan tetapi bertekad takkan mengulangi apakah hal ini bisa membantu untuk berdamai dengan diri sendiri bro kelana?

Menurut saya, ada hal lain Sdri Dewi, yaitu siapkan diri untuk menerima secara bijak (bukan pasrah) segala konsekuensi dari kesalahan kita. Banyak dari kita tidak bisa berdamai dengan diri sendiri karena gusar, gelisah, takut membayangkan konsekuensi yang akan terjadi setelah kita melakukan kesalahan. Bahkan kita sering ingin mempercepat konsekuensi yang akan timbul dengan memberi hukuman pada diri sendiri yang bahkan diri kita sendiri tidak tahu ukuran hukuman yang sesuai. Padahal bentuk konsekuensi dari kesalahan tersebut belum tentu seperti apa yang kita bayangkan. Apakah besar konsekuensinya atau kecil, kita tidak tahu, jadi biarkanlah. Hendaknya kita tidak buang-buang waktu untuk memikirkan bentuk konsekuensi yang akan timbul, gunakanlah waktu yang ada untuk memperbaiki kesalahan, seperti teman-teman yang lain telah sampaikan.

Demikian.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

 

anything