Namo Buddhaya.. Saya sangat bersyukur saya dapat mempelajari Buddha Dhamma pada kehidupan saya kali ini..
Perjalanan pencarian saya dimulai pada waktu kelas 4 SD.. saya berasal dari keluarga yg multi religius, namun dari kedua orang tua saya tidak ada satupun yg beragama Buddha.. karena semenjak kecil saya beragama mengikuti agama keluarga besar saya, saya mulai timbul pemikiran manakah di antara semua ini yg paling benar?? Saya lalu mulai penyeledikan detektif versi saya
membanding-bandingkan ajaran dan konsep agama dari dua agam besar dunia yaitu K & I karena itulah kedua agama yg dianut keluarga besar saya..
Singkat cerita saya sampai pada kesimpulan bahwa agama I lah agama yg paling benar setelah ada tokoh agama I yg menulis suatu buku yg membabarkan kelemahan-kelemahan ayat dan pertentangan di kitab agama K , saat itu saya sampai pada kesimpulan bahwa sesuatu yg mengandung kelemahan bukanlah sesuatu yg berasal dari sumber Yang Suci, karena Yang Suci tidak mungkin ada kelemahan.. akhirnya mulailah saya pindah agama dan menjalani ritual keagamaan berdasarkan keyakinan baru tersebut..
Kurang lebih 1 tahun berjalan.. saya mulai timbul kegelisahan lagi... intinya adanya dogma bila tidak sesuai agama ini yaitu beribadat atau mengakui nabinyamaka akan dicap k***r dan tidak akan masuk surga alias jatuh ke neraka.. hmmm... saya mulai resah karena keluarga saya juga banyak yg bukan beragama ini dan toh punya moral baik dan perbuatan baik kok bakalnya ke neraka yah.. kasian banget rasanya kalau seperti itu.. sebaliknya agama satunya juga bilang kalau tidak mengakui Sang Penyelamat juga tak akan bisa ke surga
Disitulah mulai timbul pemikiran ini ada yg ga beres deh kayaknya
masing-masing agama itu ibaratnya akan bilang saya yg paling benar, lainnya salah dan masuk ke neraka
Terus akhirnya beberapa tahun hidup scr atheis kali yah
ga begitu peduli sama ritual2 agama manapun, Tuhan juga ga peduli deh, selama ini juga jarang berdoa minta-minta sesuatu
dan saya dari dulupun sangat setuju dengan konsep kelahiran kembali yang leat Hukum Karma menjaab berbagai macam ketidakadilan yg ada di dunia ini seperti lahir di suatu keluarga miskin atau kaya, kondisi fisik sehat atau cacat, umur panjang atau pendek, dll.
Lalu akhirnya masa kuliah tiba, disitu mulai mengenal suatu aliran kultivasi dari Cina yg sempat tenar di Indo juga
mulai baca2 ada istilah Buddhis kaya Buddha, dhamma, karma dll..
Eh tapi akhirnya ga cocok juga karena ngrasa tujuan akhirnya adalah suatu alam yg diciptakan oleh pendiri kultivasi
berhubung saya ga suka berada di bawah orang lain alias sukanya wirausaha mandiri tanpa Bos di atasnya
saya pun berhenti dari aliran itu..
Di situlah saya mulai menggali ajaran-ajaran Dhamma dari Sang Buddha Gautama
mulai belajar secara otodidak dari buku2 di internet, terutama buku2 dari DC yg bisa di download gratisan
Anumodana untuk Dhammacitta..
saya mulai mengerti ajaran asli Sang Buddha yang tujuan tertingginya adalah Nibbana.. bukan surga2 ataupun alam-alam lainnya di 31 alam kehidupan yg suatu saat akan berakhir masa kehidupannya,, saya juga sangat salut dengan prinsip Ehipassiko di ajaran Buddha, bukan nya bilang saya yg paling benar dan lainnya salah.. ini tidak saya temui dalam agama-agama saya sebelumnya..
Saat ini saya masih umat aam yang belum tahu banyak tentang tata cara ritual Buddhist ataupun ajaran Dhamma secara mendetail, namun saya masih berusaha belajar semaksimal mungkin setiap harinya
Demikian story perjalanan diri saya menjadi seorang Buddhist
Semoga semua mahkluk berbahagia
Namaste