Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: emuliani on 03 December 2009, 10:48:27 PM

Title: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: emuliani on 03 December 2009, 10:48:27 PM
dimanakan batas perbedaan antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha?

atau sama saja semuanya?
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Jerry on 04 December 2009, 12:19:50 AM
pada konteks tertentu sama dalam arti berbeda dalam kata. dan pd konteks lain berbeda dalam arti dan berbeda dlm kata.
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Dhamma Sukkha on 04 December 2009, 09:22:56 AM
klo tanha apa lebih condong ke nafsu yaa? :-? :-? :-? :-?

tapi kyk yg bro jerry bilang, semuanya pada intinya sama2 suatu keinginan, pada dasarnya semuanya itu masih diliputi oleh tanha...

Lalu bagaimana dgn cita2nya Bodhisatta sendiri yoo? apa itu juga termasuk dlm tanha? atau ada pembagiannya? spt cita2 yg luhur kyk cita2nya Bodhisatta itu tdk dpt dikategorikan begitu,
atau tanha yg dimaksudkan itu lbh condong kpd kama tanha itu sendiri yaa? :-? :-?
tapi pada intinya sama2 keinginan yoo? ;D ;D ;D
keinginan yg menyebabkan kita ada di samsara ini ;D ;D ;D
ngomong2 tanha ada pembagiannya gak yaa? kyk kusala tanha ma akusala tanha? klo ada, berarti relatif yo,
klo cita2 yg baik termasuk dlm kusala, begitu juga harapan, ma ambisi, klo yg buruk dimasukin ke akusala tanha ;D ;D ;D

tapi pada intinya kesemuanya itu perlu kita waspadai(hati2in) ;D ;D ;D
harus kita kaji dalam2 dulu, itu kehendak baik ato ngga, layak atau tdk.. kyk kata Bhante Pannavaro(baru baca buku kumpulan cermahnya :P :P )
kesemuanya itu musti kita kaji duluu \;D/\;D/\;D/
klo tdk merugikan, boleh kita laksanain kehendaknyaa \;D/\;D/\;D/

Mettacittena,
Citta _/\_
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: The Ronald on 04 December 2009, 10:32:16 AM
keknya memang berbeda... tp lebih jelasnya master-master abhidamma yg bicara :P
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Peacemind on 04 December 2009, 02:53:31 PM
dimanakan batas perbedaan antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha?

atau sama saja semuanya?

pada konteks tertentu sama dalam arti berbeda dalam kata. dan pd konteks lain berbeda dalam arti dan berbeda dlm kata.

Yap setuju... Kalau saya boleh mengambil satu contoh mengapa pada konteks tertentu sama dalam arti namun berbeda dalam kata, akan tampak pada kalimat2 berikut:

- Saya bercita-cita untuk memiliki istana; saya berharap untuk memiliki istana; saya berkeinginan untuk memiliki istana; saya berambisi untuk memiliki istana. Semua kalimat ini mengacu pada taṇhā (nafsu keinginan) dalam hal ini adalah kāmataṇhā (nafsu keinginan untuk menikmati kesenangan indera).

Kalimat2 di atas juga akan memiliki makna yang berbeda terutama jika kita melihat psychological impact yang didapat melalui kalimat2 di atas. Psychological impact ini akan dirasakan oleh setiap orang dan tanpa dijelaskan kita pun tahu bahwa di sana ada perbedaan. Sebagai contoh, ketika seseorang hanya 'berharap' untuk memiliki istana, intensitas mental yang muncul  tidak sekuat ketika seseorang 'berambisi' untuk memiliki istana.

Be happy.
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: marcedes on 04 December 2009, 05:23:03 PM
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Peacemind on 04 December 2009, 11:14:04 PM
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.

Apa itu?
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Lex Chan on 04 December 2009, 11:50:24 PM
kalau tidak salah, Buddha hanya memakai satu kata untuk menggantikan istilah "cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha" yaitu lobha :)
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: marcedes on 05 December 2009, 12:42:32 AM
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.

Apa itu?
dalam buku "hidup senang mati tenang" hal 84
1.pancaindra
2.pandangan salah.
3.gagasan ttg Silabataparamasa [ kebebasan melalui ritual atau inisiasi ]
4.ttg suatu diri.

sedangkan pandangan bahwa melekat akan metta. adalah salah menurut Ajahn, sebab

melekat metta = melepas ke-egoisan.
melekat akan sila = melepas nafsu-nafsu.
melekat akan meditasi = melepas masa lalu, masa depan,berpikir,dll


kemudian, bagi mereka yg tidak memiliki kebijaksanaan, kadang kala melepas sering kali di lihat sebagai kemelekatan.
sebagai contoh, seekor burung bertengger di dahan pohon pada malam hari. kelihatannya burung tsb melekat kuat-kuat pada dahan itu..
tetapi sebenarnya burung itu melepas dan sedang tidur nyenyak, ketika seekor burung melepas dan otot-otot di sekotar cakarnya mulai menggendur, mereka menempel di dahan.

semakin ototnya mengendur semakin eratlah cakar itu...itu lah mengapa anda tidak pernah melihat seekor burung jatuh dari tenggerannya..

jangan tertipu akan kata-kata manis tetapi meracuni dari umat buddha pemula yg belum tahu apa-apa.
yg keliru mengartikan upadana dan kemelekatan.

melekatlah tanpa takut pada SILA,Objek meditasi,dan kepada Sang Jalan...karena mereka itu menuntun pada Nibbana...
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Peacemind on 05 December 2009, 01:37:47 AM
kalau tidak salah, Buddha hanya memakai satu kata untuk menggantikan istilah "cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha" yaitu lobha :)

Tergantung cita2nya, harapanya, dll apa dulu.. Kalau cita2nya ingin mencelakai musuh2nya, ini kayaknya lebih condong kepada dosa. :D
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Peacemind on 05 December 2009, 01:51:22 AM
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.

Apa itu?
dalam buku "hidup senang mati tenang" hal 84
1.pancaindra
2.pandangan salah.
3.gagasan ttg Silabataparamasa [ kebebasan melalui ritual atau inisiasi ]
4.ttg suatu diri.

sedangkan pandangan bahwa melekat akan metta. adalah salah menurut Ajahn, sebab

melekat metta = melepas ke-egoisan.
melekat akan sila = melepas nafsu-nafsu.
melekat akan meditasi = melepas masa lalu, masa depan,berpikir,dll


kemudian, bagi mereka yg tidak memiliki kebijaksanaan, kadang kala melepas sering kali di lihat sebagai kemelekatan.
sebagai contoh, seekor burung bertengger di dahan pohon pada malam hari. kelihatannya burung tsb melekat kuat-kuat pada dahan itu..
tetapi sebenarnya burung itu melepas dan sedang tidur nyenyak, ketika seekor burung melepas dan otot-otot di sekotar cakarnya mulai menggendur, mereka menempel di dahan.

semakin ototnya mengendur semakin eratlah cakar itu...itu lah mengapa anda tidak pernah melihat seekor burung jatuh dari tenggerannya..

jangan tertipu akan kata-kata manis tetapi meracuni dari umat buddha pemula yg belum tahu apa-apa.
yg keliru mengartikan upadana dan kemelekatan.

melekatlah tanpa takut pada SILA,Objek meditasi,dan kepada Sang Jalan...karena mereka itu menuntun pada Nibbana...

Sebagai tambahan...  Saya sendiri pernah membaca di salah satu sutta (lupa namanya). Di sana, secara garis besar, Sang BUddha menasehati para muridnya untuk tidak takut mengalami pencapaian2 yang belum pernah dialami. Sebagai contoh adalah jhana. Karena pada hakekatnya, pencapaian2 semacam ini akan membantu seseorang pada pelenyapan kekotoran batin. Pencapaian2 ini juga bebas dari kesenangan nafsu indera. Dalam beberapa sutta (salah satu contohnya Mahāsaropamasutta), Sang BUddha mengingatkan para muridnya untuk tidak berhenti pada pencapaian2 tertentu seperti kesempurnaan moralitas, jhana, dll sebelum mereka mencapai kesucian. Sutta ini menunjukkan bahwa di satu sisi, Sang BUddha mengingatkan para muridnya untuk tidak melekat dan diam di pencapaian tertentu, dan di sisi lain beliau mengajak para muridnya untuk mengalami segala pencapaian yang memungkinkan mereka untuk mencapainya. Saya pikir nasehat Sang Buddha ini sangat bijaksana karena dengan demikian seseorang tidak akan terjerumus kepada dua pandangan yakni ekstrem kemelekatan dan ekstrem penolakan.

Be happy.
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: williamhalim on 05 December 2009, 07:41:36 AM
perbedaannya pada kadar kemelekatannya.... agak sulit mendeteksi perbedaan tingkatan keinginan ini di awal / pada saat terjadinya. Pendeteksian paling gampang pada saat keinginan tsb tercapai / tidak. Pada keinginan yg dimelekati dgn kuat, bila tidak tercapai maka akan menimbulkan gejolak batin yg kuat, misalnya: kebencian yg kuat, kepedihan yg mendalam, perasaan ingin bunuh diri, dsbnya....

Pernah kita bahas disini soal 3 tahapan tindakan:

Sebelum: diniati dgn baik / buruk
Saat tindakan tsb dilakukan: dilakukan dengan cara2 yg benar
Setelah: disikapi apapun hasilnya dengan bijaksana

Jika diniati dgn positif dan dilakukan dgn cara2 yg positif juga, maka akan mudah menyikapi (apapun) hasilnya dengan bijaksana.
Namun jika diniati dgn negatif (kemelekatan yg kuat)  maka biasanya (pasti) akan disikapi hasilnya dengan dukkha.

::
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Lex Chan on 05 December 2009, 08:36:31 AM
kalau tidak salah, Buddha hanya memakai satu kata untuk menggantikan istilah "cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha" yaitu lobha :)

Tergantung cita2nya, harapanya, dll apa dulu.. Kalau cita2nya ingin mencelakai musuh2nya, ini kayaknya lebih condong kepada dosa. :D

makasih buat koreksinya.. 8)
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Nevada on 05 December 2009, 09:30:14 AM
Dalam Buddhisme, cita-cita, harapan, keinginan, ambisi; semuanya ini lebih dikenal dengan istilah "tanha". Tapi ada perbedaan niat yang melandasi bentuk-bentuk keinginan seperti itu...

- Bila cita-cita, harapan, keinginan dan ambisi dilandasi dengan niat keserakahan, kebencian dan ketidak-pedulian (kebodohan batin); maka semuanya merupakan bentuk "tanha" (hasrat keinginan).

- Bila cita-cita, harapan, keinginan dan ambisi dilandasi tanpa niat keserakahan, kebencian dan ketidak-pedulian (kebodohan batin); maka semuanya merupakan bentuk "chanda" (keinginan luhur).
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: bond on 05 December 2009, 09:32:32 AM
Melekat boleh2 saja, tapi kalau sudah ekstrem bisa jadi fanatisme sempit dan hanya mati di satu titik tidak bisa berkembang, kalau tidak melekat ekstrem juga bisa mati disatu titik juga dan tidak bisa berkembang.

Yang paling repot kalau sudah ekstrem nanti jadi ekstremis/membabi buta.

Jadi ingat Tai chi   :)


Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: johan3000 on 05 December 2009, 10:08:34 AM
Dalam Buddhisme, cita-cita, harapan, keinginan, ambisi; semuanya ini lebih dikenal dengan istilah "tanha". Tapi ada perbedaan niat yang melandasi bentuk-bentuk keinginan seperti itu...

- Bila cita-cita, harapan, keinginan dan ambisi dilandasi dengan niat keserakahan, kebencian dan ketidak-pedulian (kebodohan batin); maka semuanya merupakan bentuk "tanha" (hasrat keinginan).

- Bila cita-cita, harapan, keinginan dan ambisi dilandasi tanpa niat keserakahan, kebencian dan ketidak-pedulian (kebodohan batin); maka semuanya merupakan bentuk "chanda" (keinginan luhur).

bro Upasaka,

"tanha" (hasrat keinginan)
apakah utk lengkapnya ini sebaiknya ditulis (hasrat keinginan yg tidak baik) ?

kalau secara umum (orang awam) adakah indikasi positip/negatip mengenai kata
HASRAT KEINGINAN ?

trims sebelumnya!
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Indra on 05 December 2009, 10:10:49 AM
dimanakan batas perbedaan antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha?

atau sama saja semuanya?

perbedaan secara definisi kata bisa dilihat dari KBBI
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Nevada on 05 December 2009, 10:15:33 AM
Dalam Buddhisme, cita-cita, harapan, keinginan, ambisi; semuanya ini lebih dikenal dengan istilah "tanha". Tapi ada perbedaan niat yang melandasi bentuk-bentuk keinginan seperti itu...

- Bila cita-cita, harapan, keinginan dan ambisi dilandasi dengan niat keserakahan, kebencian dan ketidak-pedulian (kebodohan batin); maka semuanya merupakan bentuk "tanha" (hasrat keinginan).

- Bila cita-cita, harapan, keinginan dan ambisi dilandasi tanpa niat keserakahan, kebencian dan ketidak-pedulian (kebodohan batin); maka semuanya merupakan bentuk "chanda" (keinginan luhur).

bro Upasaka,

"tanha" (hasrat keinginan)
apakah utk lengkapnya ini sebaiknya ditulis (hasrat keinginan yg tidak baik) ?

kalau secara umum (orang awam) adakah indikasi positip/negatip mengenai kata
HASRAT KEINGINAN ?

trims sebelumnya!

Tidak perlu.

Hasrat keinginan itu cakupannya luas, tidak hanya hasrat keinginan untuk merugikan orang lain. Tetapi juga hasrat keinginan seperti membahagiakan orangtua, hasrat keinginan untuk menjadi orang sukses bagi keluarga dan negara, hasrat keinginan untuk membantu orang lain, dsb. Itu semua cenderung merupakan bentuk "tanha".

Karena itu, keinginan luhur (chanda) sering dijelaskan sebagai bentuk keinginan untuk mencapai tujuan Dhamma. Yaitu "keinginan" yang tanpa keinginan untuk menjadi.

Tapi akan menjadi kekeliruan jika kita menginginkan mencapai Pembebasan dengan pola pikiran yang serakah atau menolak terhadap dunia ini. Karena itu, keinginan luhur (chanda) sebenarnya halus sekali.

:)
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: johan3000 on 05 December 2009, 10:18:55 AM
thanks bro Upasaka atas penjelasannya...

sering juga kita mendengar ........
KEINGINAN menimbulkan PENDERITAAN....
(apakah seharusnya Keinginan yg rendah/tidak baik menimbulkan Penderitaan) ?
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Nevada on 05 December 2009, 10:31:28 AM
thanks bro Upasaka atas penjelasannya...

sering juga kita mendengar ........
KEINGINAN menimbulkan PENDERITAAN....
(apakah seharusnya Keinginan yg rendah/tidak baik menimbulkan Penderitaan) ?


Kenapa keinginan (tanha) dikatakan menyebabkan penderitaan?

Karena dunia dan penghidupan ini tidaklah sempurna; tidak kekal (anicca). Sedangkan keinginan (tanha) menarik kita untuk memiliki atau mendapatkan hal-hal yang tidak kita miliki.

Kenapa kita tidak memiliki hal-hal itu? Karena dunia dan penghidupan ini bukanlah "kita" atau "miliki kita" (anatta).

Ketika kita memiliki keinginan (tanha) untuk memiliki hal-hal itu, itu menunjukkan kalau kita tidak puas (dukkha) dengan dunia dan hidup kita. Ketika kita mampu mendapatkannya, kita akan puas; tetapi sementara. Kemudian kita akan menginginkan hal-hal itu lagi, yang juga bisa kita sebut sebagai ketagihan (tanha). Setelah ketagihan, hidup kita akan bergantung dan berhubungan dengan keinginan itu sehingga melekat (upadana).

Ketika hal-hal itu berubah, maka kita akan kecewa. Dan kita akan kembali tidak puas (dukkha). Ketika kita mencoba untuk memiliki hal-hal lain, mungkin kita tidak bisa mendapatkannya; sehingga lagi-lagi kita tidak puas dalam hidup ini.

Begitulah siklus keinginan dalam hidup kita. Keinginan membuat kita menderita; karena kita menginginkan hal-hal baik (kesempurnaan) dalam hidup kita, padahal penghidupan ini tidaklah sempurna.

Ketika kita hanyut dalam keinginan yang terus-menerus, kita akan jatuh dalam ketidak-puasan yang terus-menerus.
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: johan3000 on 05 December 2009, 10:37:07 AM
Trims atas penjelasan KEINGINAN yg begitu lengkap.

Tapi bro....Upasaka,

sebagai orang non Buddhist.... mendengarkan....

KEINGINAN MENDATANGKAN PENDERITAAN......

(banyak yg terheran-heran....
sptnya orang Buddhist lebih baik gak punya keinginan gitu lho,
dan biasanya mereka tidak siap mendengarkan penjelasan lebih detailnya...)

mohon masukannya.
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Nevada on 05 December 2009, 10:45:57 AM
Trims atas penjelasan KEINGINAN yg begitu lengkap.

Tapi bro....Upasaka,

sebagai orang non Buddhist.... mendengarkan....

KEINGINAN MENDATANGKAN PENDERITAAN......

(banyak yg terheran-heran....
sptnya orang Buddhist lebih baik gak punya keinginan gitu lho,
dan biasanya mereka tidak siap mendengarkan penjelasan lebih detailnya...)

mohon masukannya.


hee..

Makanya lebih bagus mengatakan bahwa keinginan itu tandanya tidak puas. Kadang ada beberapa orang yang alergi begitu mendengar hidup ini adalah "penderitaan". Maka sebaiknya kita pandai-pandai memilih kata.

Umat Buddha bukan berarti sekumpulan orang yang tanpa keinginan. Tetapi sebaiknya umat Buddha tidak mengumbar keinginan (tanha). Jika masih melekat pada keinginan, maka sebaiknya melekatlah pada keinginan yang baik; seperti keinginan untuk membantu orang lain, keinginan menjadi orang yang santun, keinginan untuk memiliki pekerjaan yang baik, dsb.

:)
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: johan3000 on 05 December 2009, 10:55:25 AM
jadi bro Upasaka,...

Keinginan mendatangkan penderitaan (dimengerti dlm kalangan Buddhist)

Keinginan sulit terpuaskan (dimengerti dlm kalangan umum).

Apakah begitu ?
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Nevada on 05 December 2009, 11:03:54 AM
jadi bro Upasaka,...

Keinginan mendatangkan penderitaan (dimengerti dlm kalangan Buddhist)

Keinginan sulit terpuaskan (dimengerti dlm kalangan umum).

Apakah begitu ?

Tergantung pemahaman di tiap-tiap orang...
Kalau saya sering menguraikan dengan cara seperti ini:

- Keinginan adalah tanda tidak puas.
- Tidak puas adalah bentuk dari penderitaan.

Lalu cobalah kita cermati, apakah benar bahwa keinginan itu disebakan oleh dan juga mengakibatkan penderitaan?

Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: emuliani on 05 December 2009, 12:21:30 PM
Kehidupan tanpa makna adalah kehidupan yang tidak berpengharapan. Hidup tanpa pengharapan/cita2 tidak akan memunculkan perjuangan/motivasi. Tanpa perjuangan tidak ada keinginan untuk memperbaiki hidup. Sehingga akibatnya, sebagai hasil akhir dari penghayatan hidup tanpa harapan adalah manusia mengalami kekosongan,kehampaan, keputusasaan, serta ketidakpastian dalam hidupnya. Ada ketakutan untuk menghadapi hari depan, ada keraguan, dan kesia-siaan dalam segala apa yang dikerjakan oleh manusia dalam hidupnya....
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: johan3000 on 05 December 2009, 03:40:02 PM
jadi bro Upasaka,...

Keinginan mendatangkan penderitaan (dimengerti dlm kalangan Buddhist)

Keinginan sulit terpuaskan (dimengerti dlm kalangan umum).

Apakah begitu ?

Tergantung pemahaman di tiap-tiap orang...
Kalau saya sering menguraikan dengan cara seperti ini:

- Keinginan adalah tanda tidak puas.
- Tidak puas adalah bentuk dari penderitaan.

Lalu cobalah kita cermati, apakah benar bahwa keinginan itu disebakan oleh dan juga mengakibatkan penderitaan?

Keinginan itu bisa berbentuk suatu yg TIDAK TERBATAS...
adalah menderita mencoba memenuhin sesuatu yg tidak terbatas....(spt awet muda, gak tua, gak mati)

bisa juga begitu ?

Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Jerry on 06 December 2009, 08:16:03 PM
dalam buku AjahnBrahm, hanya 4 hal yg tidak boleh di lekati...
yg membawa pada penderitaan dan kelahiran berulang.

Apa itu?
dalam buku "hidup senang mati tenang" hal 84
1.pancaindra
2.pandangan salah.
3.gagasan ttg Silabataparamasa [ kebebasan melalui ritual atau inisiasi ]
4.ttg suatu diri.

sedangkan pandangan bahwa melekat akan metta. adalah salah menurut Ajahn, sebab

melekat metta = melepas ke-egoisan.
melekat akan sila = melepas nafsu-nafsu.
melekat akan meditasi = melepas masa lalu, masa depan,berpikir,dll


kemudian, bagi mereka yg tidak memiliki kebijaksanaan, kadang kala melepas sering kali di lihat sebagai kemelekatan.
sebagai contoh, seekor burung bertengger di dahan pohon pada malam hari. kelihatannya burung tsb melekat kuat-kuat pada dahan itu..
tetapi sebenarnya burung itu melepas dan sedang tidur nyenyak, ketika seekor burung melepas dan otot-otot di sekotar cakarnya mulai menggendur, mereka menempel di dahan.

semakin ototnya mengendur semakin eratlah cakar itu...itu lah mengapa anda tidak pernah melihat seekor burung jatuh dari tenggerannya..

jangan tertipu akan kata-kata manis tetapi meracuni dari umat buddha pemula yg belum tahu apa-apa.
yg keliru mengartikan upadana dan kemelekatan.

melekatlah tanpa takut pada SILA,Objek meditasi,dan kepada Sang Jalan...karena mereka itu menuntun pada Nibbana...

Bro Merc,
Bagaimana dengan ajaran Jaina dari Mahavira a.k.a Nigantha Nataputta? Ajarannya berkenaan dengan praktik moralitas yang bahkan lebih ketat dr ajaran Buddha loh.. Kenyataannya ga nyampe2..

Bagaimana dengan Alara-Kalama dan Uddaka-Ramaputta yang merupakan mantan guru Bodhisatta yg telah mencapai tingkatan landasan persepsi tanpa bentuk tapi masih gak nyampe2 juga? :D

Perlu berhati-hati loh.. ;)
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Tekkss Katsuo on 06 December 2009, 10:04:22 PM
Seperti yg dikatakan para senior diatas, .. saya sgt setujuu

segala kemelekatan terhadap segala nafsu indrawi (jd ingat Senior Indra =)) ), kemelekatan terhadap hal hal yg dapat menyebabkan penderitaan sekarang dan pada masa yg akan datang, kemelekatan yang dapat menambah ego dan sifat keakuan, kemelekatan pada ketidakpuasannya, dan segala jenis yg menimbulkan keserakahan ini adalah kemelekatan yg tdk ada baiknya, sedikitpun tdk boleh dibiarkan.

Tetapi Cita cita luhur, keinginan luhur misalnya Jhana dan pembebasan (Nibbana), ataupun keinginan menjaga moralitas, semua ini disertai dgn niat yg baik, karena hal hal demikian akan membawa pada kebahagiaan, bukankah tujuan hidup itu adalah bahagia. shg menurut saya hal ini sgt bagus,cuma jgn terlalu melekat sekali karena jg tdk baik..

 _/\_


 
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: epicentrum on 06 December 2009, 10:33:56 PM
semua orang tidak ingin menderita, seperti kita pun menginginkan kebahagiaan. Tapi nyatanya, kebahagiaan hanyalah bentuk yang diperhalus dari penderitaan. Penderitaan sendiri adalah bentuk kasar. Anda dapat membandingkannya dengan seekor ular. Kepala ular adalah penderitaan dan ekornya adalah kebahagiaan. Kepala ular benar-benar2 berbahaya, ada sederet gigi beracun disana. Jika anda menyentuhnya, ulat tersebut akan langsung mengigit anda. Tapi jika kepala tidak diapa-apakan, dan anda berlalu sambil memegang ekornya, ia akan berbalik dan mengigit anda. karena keduanya, kepala dan ekor berasal dari ular yang sama.

demikianlah kebahagiaan dan penderitaan, kesenangan dan kesedihan, memiliki sumber yang sama, keinginan. hanya tipuan semata.
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: bond on 07 December 2009, 09:43:38 AM
^
^

Sekali nongol  :jempol:
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Nevada on 07 December 2009, 11:12:29 AM
jadi bro Upasaka,...

Keinginan mendatangkan penderitaan (dimengerti dlm kalangan Buddhist)

Keinginan sulit terpuaskan (dimengerti dlm kalangan umum).

Apakah begitu ?

Tergantung pemahaman di tiap-tiap orang...
Kalau saya sering menguraikan dengan cara seperti ini:

- Keinginan adalah tanda tidak puas.
- Tidak puas adalah bentuk dari penderitaan.

Lalu cobalah kita cermati, apakah benar bahwa keinginan itu disebakan oleh dan juga mengakibatkan penderitaan?

Keinginan itu bisa berbentuk suatu yg TIDAK TERBATAS...
adalah menderita mencoba memenuhin sesuatu yg tidak terbatas....(spt awet muda, gak tua, gak mati)

bisa juga begitu ?

Keinginan hanya bisa diakhiri dengan rasa puas. Kalau kita sulit mencapai rasa puas, keinginan kita tidak akan terbatas.

Mencoba memenuhi keinginan akan mendapatkan kebahagiaan eksternal. Kebahagiaan eksternal ini hanya kebahagiaan semu. Kebahagiaan ini hanya menutupi sementara fakta dukkha di hidup ini. Bagi orang yang terlena dengan kebahagiaan ini, mereka akan menganggap bahwa hidup ini indah.

Bagi orang yang tidak mendapatkan kebhagiaan eksternal ini akan menganggap bahwa hidup ini tidak adil / sengsara.

Bagi orang yang hidupnya tidak bergantung pada kebahagiaan eksternal, tetapi justru menata dirinya untuk menemukan kebahagiaan internal; maka orang itu akan melihat bahwa hidup ini adalah netral.
Title: Re: antara cita2, harapan, keinginan, ambisi, tanha...
Post by: Jerry on 07 December 2009, 11:09:47 PM
miliki keinginan yg sehat. halal koq. ;) keinginan yg terbebas dr keinginan terkait pemenuhan keinginan nafsu inderawi, yaitu keinginan terhadap pencerahan.