//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: meditasi  (Read 7563 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline silvia liem

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
meditasi
« on: 29 October 2012, 04:22:39 PM »
nammo buddhaya ada yang tahu gak caranya bermeditasi?http://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/smiley.gif

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: meditasi
« Reply #1 on: 29 October 2012, 04:28:57 PM »
ada banyak kok disini..
silahkan belajar.. :)

http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,9.0.html
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: meditasi
« Reply #2 on: 29 October 2012, 04:35:56 PM »
ada banyak kok disini..
silahkan belajar.. :)

http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,9.0.html

mentang2 cewek loe ramah2in..
giliran cowok loe cuekin...

 :whistle:

Offline silvia liem

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: meditasi
« Reply #3 on: 29 October 2012, 04:40:31 PM »
http://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/anjali.gift thx bgt all ya buat yang kasih saran.aku udah coba tapi belum berhasil caranya dengan duduk bersila sambil memperhatikan napas ya?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: meditasi
« Reply #4 on: 29 October 2012, 08:53:29 PM »
http://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/anjali.gift thx bgt all ya buat yang kasih saran.aku udah coba tapi belum berhasil caranya dengan duduk bersila sambil memperhatikan napas ya?
coba dijelasin dulu problem waktu meditasinya gimana, baru bisa kami berikan solusinya...
jika bertanya bagaimana cara bermeditasi setahap demi setahap, pastinya akan sangat merepotkan..


mentang2 cewek loe ramah2in..
giliran cowok loe cuekin...

 :whistle:
:hammer:
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline silvia liem

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: meditasi
« Reply #5 on: 30 October 2012, 08:56:10 AM »
permasalahannya adalah kesulitan menjaga konsentrasi pikiran maunya gak mikir apa-apa,eh yg adanya pikirannya berkeliaran melulu mikirin masa lalu n khawatir akan masa depan cz selama ini aku udah banyak melalui berbagai hal.http://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/smiley.gif

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: meditasi
« Reply #6 on: 30 October 2012, 11:05:46 AM »
kalau anda memegang air satu gelas, bagaimana caranya supaya permukaan airnya tenang?

bila anda "berusaha" menenangkan airnya dengan tangan anda, berbagai macam alat, menyentuh permukaan air, dsb, airnya tetap gak bisa tenang. bila anda lepaskan gelasnya, taruh di meja, diamati saja, maka airnya akan tenang dengan sendirinya.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: meditasi
« Reply #7 on: 30 October 2012, 11:21:12 AM »

MB 20  Vitakkasaṇṭhāna Sutta
Pelenyapan Pikiran-pikiran Kacau

1. DEMIKIANLAH YANG KUDENGAR.  Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Di sana Beliau memanggil para bhikkhu: “Para bhikkhu.” – “Yang Mulia,” [119] mereka menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

2. “Para bhikkhu, ketika seorang bhikkhu sedang mengejar pikiran yang lebih tinggi, dari waktu ke waktu ia harus memperhatikan lima gambaran.  Apakah lima ini?

3. (i) “Di sini, para bhikkhu, ketika seorang bhikkhu sedang memperhatikan beberapa gambaran, dan karena gambaran itu muncul dalam dirinya pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan, maka ia harus memperhatikan gambaran lain yang berhubungan dengan apa yang bermanfaat.  Ketika ia memperhatikan gambaran lain yang bermanfaat, maka pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan ditinggalkan dalam dirinya dan mereda. Dengan ditinggalkannya pikiran-pikiran itu maka pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi. Bagaikan seorang tukang kayu terampil atau muridnya dapat menghancurkan, menghilangkan, dan mencabut pasak besar dengan menggunakan pasak kecil, demikian pula … ketika seorang bhikkhu memperhatikan gambaran lain yang berhubungan dengan apa yang bermanfaat … pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi.

4. (ii) “Jika, sewaktu ia sedang memperhatikan gambaran lain yang berhubungan dengan apa yang bermanfaat, masih muncul dalam dirinya pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan, maka ia harus memeriksa bahaya dalam pikiran-pikiran tersebut sebagai berikut: ‘Pikiran-pikiran ini tidak bermanfaat, tercela, berakibat pada penderitaan.’  Ketika ia memeriksa bahaya dalam pikiran-pikiran tersebut, maka pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan ditinggalkan dalam dirinya dan mereda. Dengan ditinggalkannya pikiran-pikiran itu maka pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi. Bagaikan seorang laki-laki atau perempuan, muda, belia, dan menyukai hiasan, akan ketakutan, malu, dan jijik jika mayat seekor ular atau seekor anjing atau manusia [120] digantungkan dilehernya, demikian pula … ketika seorang bhikkhu memeriksa pikiran-pikiran ini … pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi.

5. (iii) “Jika, sewaktu ia memeriksa bahaya dalam pikiran-pikiran tersebut, masih muncul dalam dirinya pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan, maka ia harus berusaha melupakan pikiran-pikiran itu dan tidak memperhatikannya.  Ketika ia berusaha melupakan pikiran-pikiran itu dan tidak memperhatikannya, maka pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan ditinggalkan dalam dirinya dan mereda. Dengan ditinggalkannya pikiran-pikiran itu maka pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi. Bagaikan seseorang dengan mata yang baik, yang tidak ingin melihat bentuk-bentuk yang ada dalam jarak pandanganya akan menutup matanya atau menatap ke arah lain, demikian pula … Ketika seorang bhikkhu berusaha melupakan pikiran-pikiran itu dan tidak memperhatikannya … pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi.

6. (iv) “Jika, sewaktu ia berusaha melupakan pikiran-pikiran itu dan tidak memperhatikannya, masih muncul dalam dirinya pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan, maka ia harus mengerahkan perhatian untuk menenangkan bentukan-pikiran dari pikiran-pikiran tersebut.  Ketika ia mengerahkan perhatian untuk menenangkan bentukan-pikiran dari pikiran-pikiran tersebut, maka pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan ditinggalkan dalam dirinya dan mereda. Dengan ditinggalkannya pikiran-pikiran itu maka pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi. Bagaikan seseorang yang berjalan cepat akan mempertimbangkan: ‘Mengapa aku berjalan cepat? Bagaimana jika aku berjalan lambat?’ dan ia akan berjalan lambat; kemudian ia akan mempertimbangkan: ‘Mengapa aku berjalan lambat? Bagaimana jika aku berdiri?’ dan ia akan berdiri; kemudian ia akan mempertimbangkan: ‘Mengapa aku berdiri? Bagaimana jika aku duduk?’ dan ia akan duduk; kemudian ia akan mempertimbangkan: ‘Mengapa aku duduk? Bagaimana jika aku berbaring?’ dan ia akan berbaring. Dengan melakukan hal tersebut ia akan menggantikan setiap postur kasar dengan yang lebih halus. Demikian pula … Ketika seorang bhikkhu mengerahkan perhatian untuk menenangkan bentukan-pikiran dari pikiran-pikiran tersebut … pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi.

7. (v) “Jika, sewaktu ia mengerahkan perhatian untuk menenangkan bentukan-pikiran dari pikiran-pikiran tersebut, masih muncul dalam dirinya pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan, maka dengan mengertakkan giginya dan menekan lidahnya ke langit-langit mulutnya, ia harus menekan, mendesak, dan menggilas pikiran dengan pikiran.  [121] Ketika, dengan mengertakkan giginya dan menekan lidahnya ke langit-langit mulutnya, ia menekan, mendesak, dan menggilas pikiran dengan pikiran, maka pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan ditinggalkan dalam dirinya dan mereda. Dengan ditinggalkannya pikiran-pikiran itu maka pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi. Bagaikan seorang kuat yang menangkap seorang yang lebih lemah di kepala atau bahu dan menekannya, mendesaknya, dan menggilasnya, demikian pula … ketika, dengan mengertakkan giginya dan menekan lidahnya ke langit-langit mulutnya, seorang bhikkhu menekan, mendesak, dan menggilas pikiran dengan pikiran … pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi.

8. “Para bhikkhu,  ketika seorang bhikkhu sedang memperhatikan beberapa gambaran, dan karena gambaran itu muncul dalam dirinya pikiran jahat yang tidak bermanfaat yang berhubungan dengan keinginan, dengan kebencian, dan dengan kebodohan, kemudian ketika ia memperhatikan gambaran lain yang bermanfaat, maka pikiran jahat yang tidak bermanfaat ditinggalkan dalam dirinya dan mereda, dan dengan ditinggalkannya pikiran-pikiran itu maka pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, menjadi terpusat, dan terkonsentrasi. Ketika ia memeriksa bahaya dalam pikiran-pikiran tersebut … Ketika ia berusaha melupakan pikiran-pikiran tersebut dan tidak memperhatikannya … Ketika, dengan mengertakkan giginya dan menekan lidahnya ke langit-langit mulutnya, ia menekan, mendesak, dan menggilas pikiran dengan pikiran, maka pikiran-pikiran jahat yang tidak bermanfaat ditinggalkan dalam dirinya dan mereda. Dengan ditinggalkannya pikiran-pikiran itu maka pikirannya menjadi kokoh secara internal, tenang, [122] menjadi terpusat, dan terkonsentrasi. Bhikkhu ini dapat disebut seorang guru dalam perjalanan pikiran. Ia akan memikirkan pikiran apapun yang ingin ia pikirkan dan ia tidak akan memikirkan pikiran apapun yang tidak ingin ia pikirkan. Ia telah mematahkan keinginan, membuang belenggu-belenggu, dan dengan sepenuhnya menembus keangkuhan ia mengakhiri penderitaan.”

Itu adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Para bhikkhu merasa puas dan gembira mendengar kata-kata Sang Bhagavā.

Offline silvia liem

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: meditasi
« Reply #8 on: 31 October 2012, 11:23:51 AM »
thx all untuk sarannya aku coba deh walaupun belum paham benar.hehehttp://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/smiley.gif

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: meditasi
« Reply #9 on: 31 October 2012, 04:47:45 PM »
dalam meditasi cukup perhatikan pergerakan pikirannya, jangan berusaha menolak apapun yang melintas dalam pikiran, cukup diamati, baik atau buruk...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline silvia liem

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: meditasi
« Reply #10 on: 01 November 2012, 03:53:34 PM »
oh begitu ya,apakah meditasi bisa menyembuhkan depresi???? :)

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: meditasi
« Reply #11 on: 01 November 2012, 03:56:06 PM »
oh begitu ya,apakah meditasi bisa menyembuhkan depresi???? :)

kalau depresi berat, lebih baik cari bantuan dokter/psikiater
tergantung taraf depresi nya seperti apa?
kalau depresi sampai ngk pengen bangun dari tempat tidur berhari2
sampai ada pikiran bunuh diri, menyakiti diri sendiri
ada halusinasi, dll
itu udah termasuk depresi yang lebih parah

kalau hanya galau2 dikit, stress karena kerjaan, dll
tapi masih bisa beraktivitas normal
meditasi masih lumayan lar
tapi meditasi jangan dianggap "obat" depresi

hehehe bingung yag?
« Last Edit: 01 November 2012, 04:04:34 PM by bluppy »

Offline silvia liem

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: meditasi
« Reply #12 on: 01 November 2012, 04:07:28 PM »
menyakiti diri sendiri sich gak pernah tapi pikiran untuk bunuh diri sich pernah terlintas.galau bgt rasanya.

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: meditasi
« Reply #13 on: 01 November 2012, 04:14:35 PM »
menyakiti diri sendiri sich gak pernah tapi pikiran untuk bunuh diri sich pernah terlintas.galau bgt rasanya.

ehm... kalau gitu ada baiknya
jangan meditasi dulu...
karena kondisinya belum menunjang

ibaratnya meditasi seperti latihan pikiran
olahraga seperti latihan badan
jika kaki kita sedang terkilir,
kita sebaiknya jangan olahraga lari dulu
karena tubuh kita sedang tidak fit,
dan malah mungkin membuat efek samping
kaki yang sudah terkilir, malah tambah parah
jadi sebaiknya istirahat dulu, memulihkan kaki terkilir

dan untuk pikiran bunuh diri,
udah pernah curhat sama temen atau keluarga ?
atau kalau berkenan, mau share di sini ?
tapi kalau masalah privasi dan terlampau berat,
sebaiknya jangan diposting di forum umum sih
takutnya nanti tambah galau
tergantung keputusan anda sih ...
karena anda yg paling tau keadaan anda sendiri

Offline silvia liem

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: meditasi
« Reply #14 on: 01 November 2012, 04:32:20 PM »
iya sich karena ini forum untuk umum jdnya gak berani buat curhat terlalu dalam.terima kasih atas sarannya mungkin karena itulah saya sulit menjaga konsentrasi saat meditasi.anda apakah sudah lama memeluk agama buddha dan berapakah umur anda dan apakah anda seorang laki-laki?soalnya biar gampang menyapanya aja. :) :)

 

anything