Kebetulan pas baca Dhiga Nikaya; pada bagian Dīgha Nikāya 2: Sàmannaphala Sutta,
"83. ‘Dan demikianlah, dengan pikiran terkonsentrasi, dimurnikan dan dibersihkan, tidak ternoda, bebas dari kekotoran,113 lentur, mudah dibentuk, kokoh, dan setelah mendapatkan kondisi tanpa-gangguan, ia mengarahkan dan mencondongkan pikirannya ke arah mengetahui dan melihat, dan ia mengetahui: “Jasmaniku ini adalah materi, tersusun dari empat unsur utama, lahir dari ibu dan ayah, mendapatkan makanan berupa nasi dan bubur, tidak kekal, dapat mengalami luka dan usang, rusak dan hancur, dan ini adalah kesadaranku yang melekat padanya dan bergantung padanya.”’114
Catatan kaki:
113. Upakilesa: berbeda dengan kilesa ‘kekotoran’. Mungkin yang dimaksudkan adalah 10 ‘ketidak-sempurnaan pandangan terang’ yang terdapat dalam VM 20.105ff. Sebagian besar bukanlah kekotoran, namun merupakan rintangan potensial pada tingkat tertentu dari meditasi pandangan terang.