Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Asiong H on 22 February 2014, 11:24:27 AM
-
Namo Buddhaya untuk seluruh rekan-rekan di Forum Dhammacitta.
Saya punya teman (I***m), beliau membacakan sumpah dengan cara keyakinannya (I***m) dengan isi atau ucapan sumpahnya yakni sehidup semati dengan pasangannya,tidak minggat atau pergi tanpa sepengetahuan pasangannya dan tidak berbohong kepada pasangannya,dalam ucapan sumpah itu sangsinya jika dia melanggar sumpah tersebut dia sanggup menerima hukuman atau kutukan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.Sumpah yang senada telah dia ucapkan sebanyak 3 x dengan tempat dan waktu yang berbeda,bahkan waktu dia mengucapkan sumpahnya dia terlebih dulu membacakan ayat-ayat suci (I***m) yaitu Yasin lalu dia mengucapkan sumpahnya.Kemudian dia melakukan sumpahnya lagi ditempat yang lain dan waktu yang lain juga dia memanjatkan doa kepercayaannya (I***m) dan diatas kepalanya kitab suci A*****n) dan terakir (yang ke-4x nya )dia mengucapkkan sumpahnya lagi di Kelenteng dan beliau memegang dupa (Hio) isi sumpah sama dengan yang terdahulu yaitu Sehidup Semati , setia dan tidak akan menghianati pasangannya,tidak minggat dan tidak berbohong kepada pasangannya. Namun setelah mengucapkan sumpahnya itu dengan waktu yang tidak lama semua ucapan sumpahnya (yang pertama,kedua , ketiga dan keempat ) dia langgar dan sepertinya dia lupa akan sumpah yang dia pernah ucapkan itu.Saya mau bertanya dan mohon share, kenapa sangsi sumpah yang dia ucapkan tidak berpengaruh kepada dia yang mengucapkan sumpah itu.Apakah sumpah itu tidak berlaku ,atau memang sumpah itu tidak ada makna dan arti sama sekali.Mohon share ya.
-
Kayaknya gak ada yang namanya sumpah dalam Buddhis. IMO, jika pun seseorang berjanji untuk berbuat sesuatu dan kemudian tidak melakukannya (atau sebaliknya), akibat perbuatan tersebut akan tetap berbuah sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan terlepas dari apakah orang tsb mengambil sumpah atau tidak. Kasus TS mungkin akibat perbuatannya yang belum berbuah saja....
-
di bbrp kisah ada kok..sehinga klo tidak salah ingat..muncul aturan vinaya ttg sumpah...
-
di bbrp kisah ada kok..sehinga klo tidak salah ingat..muncul aturan vinaya ttg sumpah...
Apakah sumpah = tekad?
-
Menurutku, Sepertinya pelanggaran sumpah bisa dikategorikan sebagai pelanggaran sila kedua Pancasila Buddhis tentang tidak berbohong dan akibatnya tentu bukan dari kutukan atau hukuman dari tuhannya tapi sesuai dengan hukum karma yang berlaku jika seseorang melakukan pembohongan.
Soal waktu kematangan akbiatnya kan tergantung dari kekuatan karmanya.
Belum tentu langsung bekerja atau diterima saat ini.
-
bukan..klo ga salah ingat.. ada bhikkhuni dan umat awam..trus terjadi percakapan gimana..umat awam itu bersumpah klo dia salah dia terlahir jadi hantu menderita..dan dia salah..jd hantu deh...aku lupa detailnya seh...
-
Dalam agama Buddha, tidak segala akibat terjadi pada waktu kehidupan ini, bisa aja terjadi di kehidupan sebelumnya. ia berjanji, tapi malah melanggarkannya, berarti ia tidak emmenuhi janji tersebut, maka itu juga merupakan sebuah hutang. hutang ini mungkin akan ditagih pada kehidupan selanjutnya.
ada 1 cerita, seorang anak hidup sendirian, lalu ia berjumpa dengan seekor anjing yang hidup sendirian, lalu nia mengatakan kepada anjing tersebut, bahwa mereka sama2 sendirian, kalau tidak salah kata anak tersebut mau hidup bersamanya. akibatnya anak itu tersebut lahir lagi di kehidupan selanjutnya, dan sering kali sakit kepala. lalu ia bertanya kepada Bikhu, bikhuny mengatakan ia utang ma anjing tu, hrus nikah ma ia..
-
[at] Bro Asiong,
Ada celotehan, "Hamil sekarang mau melahirkan sekarang, yaahhh ga mungkin dong!"
Artinya, semua butuh proses, plus sikon yg pas, barulah buahnya matang.
Kapan, berapa lama butuh proses?
Yah, sulit dijawab. Bahkan Sang Buddha menasehatkan agar jangan berpikir-pikir ttg proses Karma. terlalu jelimet, Acinteya. Makanya yang kita pelajari kan hanya garis besarnya bukan detiilnya.
***
Sumpah ada beberapa macam,
salah satunya, dua orang yg ngotot satu nuduh satunya nolak.
Akhirnya bersumpah,"Bila saya benar begitu, saya siap begini. tapi kalao tidak maka si A (lawannya) yg akan begitu."
Kelihatan cukup fair. Tapi kalao diteliti, di sana ada doa, niat, cetana AGAR orang lain celaka. Salah benar keduanya punya niat demikian. Dan ini sudah termasuk karma buruk. Jadi jangan sampai kita terpeleset melakukan sumpah begini.
Bagaimana kalau satu pihak ngotot memaksa melakukan sumpah itu?